• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA CHARTA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA CHARTA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA CHARTA PADA MATERI

EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh:

Dedy Afriza NIM 4102141003

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN MEDIA CHARTA PADA MATERI

EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 BABALAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Dedy Afriza (NIM 4102141003)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual dan media charta. Mengetahui apakah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014, dilaksanakan selama bulan Februari - Mei 2013. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 326 orang. Sampel penelitian diambil secara random sampling (sampel acak) yang berjumlah 76 orang. Kelas VII 1 diberi pembelajaran dengan menggunakan media Audio-Visual, dan kelas VII 3 diberi pembelajaran menggunakan media Charta. Alat pengumpul data berupa tes pilihan berganda sebanyak 25 soal. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan media Audio-Visual lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa dengan pembelajaran menggunakan media Charta pada materi ekosistem. Nilai rata-rata kelas Audio-Visual 79,26 ± 9,05 sedangkan pada kelas Charta 73,47 ± 9,36. Terdapat perbedaan yang signifikan antara media Audio-visual dan media charta sebesar 5,79. Adanya perbedaan hasil belajar ini juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test dan P > 0,05, (thitung 2,73 > ttabel 1,99). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi materi ekosistem dengan media Audio-visual lebih baik dari pada dengan media charta.

(4)

iv

DIFFERENCES OF STUDENTS LEARNING OUTCOME BY USING AUDIOVISUAL MEDIA AND CHART MEDIA

ON ECOSYSTEM TOPIC IN SMPN 2 BABALAN ACADEMIC YEAR 2013/2014

Dedy Afriza (NIM 4102141003)

ABSTRAK

This research aims to determine there are differences of student learning outcomes using Audiovisual media and Chart media and to know are use of audiovisual media can been improve student’s learning outcomes on the ecosystem topic in class VII SMP Negeri 2 Babalan Academic Years 2013/2014, was held been in February-May 2013. This type of research is a quasi experiment and the population was all students of class VII at SMP Negeri 2 Babalan Academic Years 2013/2014, consist of 326 students. Samples were taken by random sampling consist of 76 students. VII-1 class was taught using audiovisual media and VII-3 class was taught using charta media. The data collection tools is test comprised of 25 multiple choice questions. The results showed that the biology student’s learning outcomes who were taught using Audio-Visual media was better than the biology student’s learning outcomes who were taught using Chart media on ecosystem topic. The average score of class which was taught using Audio-visual media was 79.26 ± 9.05 and class which was taught using Chart media was 73.47 ± 9.36. There was significant differentces between bye Audio-visual media and Chart media 5,79. There was differences in the results of this research also proved by hypothesis using the t-test P > 0.05, which is (2.73 t calculate > t table 1.99). So can be conculed that student’s learning outcome with Audio-visual media was better than Chart media on ecosystem topic.

(5)
(6)

viii

3.4.1. Variabel Bebas 28

3.4.2. Variabel Terikat 29

3.5. Rancangan Penelitian 29

3.6. Instrumen Penelitian 29

3.7. Prosedur Penelitian 31

3.8. Teknik Pengumpulan Data 32

3.8.1. Validitas tes 33

3.8.2. Reabilitas tes 34

3.8.3. Tingkat Kesukaran Soal 35

3.8.4. Daya Pembeda Soal 35

3.9. Teknik Analisis Data 36

3.9.1. Uji Normalitas 37

2.9.2. Uji Homogenitas 37

2.9.3. Uji Hipotesis 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39

4.1. Hasil penelitian 39

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 39

4.1.1.1 Data Hasil Belajar Pretes 39

4.1.1.2 Data Hasil Belajar Prostest 40

4.1.2. Uji Persyaratan Analisis Data 41

4.1.2.1 Uji Normalitas 41

4.1.2.2 Uji Homogenitas 42

4.1.2.3 Pengujian Hipotesi 43

4.2. Pembahasan 43

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN 47

5.1. Kesimpulan 47

5.2. Saran 47

(7)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian 29

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 30

Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai Pretes Siswa Kelas Audiovisual

dan Charta 39

Tabel 4.2. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Audiovisual

dan Charta 40

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale 12

Gambar 2.2. Individu 18

Gambar 2.3. Populasi 18

Gambar 2.4. Komunitas 19

Gambar 2.5. Rantai Makanan 25

Gambar 2.6. Jaring-jaring Makanan 25

Gambar 2.7. Piramida Makanan 26

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 32 Gambar 4.1. Grafik Nilai Pretes Siswa Kelas Audiovisual

dan Charta 40

Gambar 4.2. Diagram Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 50 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Media Audiovisual 51

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Charta 57

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 63

Lampiran 5. Kunci Jawaban 68

Lampiran 6. Tabel Perhitungan Validitas Soal 69

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Soal 70

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas 72

Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran 73 Lampiran 10. Perhitungan Daya Beda Soal 75 Lampiran 11. Analisis Varians Butir Soal 77

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 78

Lampiran 13. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan

Varians Nilai Pretes 80

Lampiran 14. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan

Varians Nilai Postes 82

Lampiran 15. Uji Normalitas Data Penelitian 84 Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Penelitian 87

Lampiran 17. Pengujian Hipotesis 92

Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian 95

Lampiran 19. Daftar Nilai Krisis L untuk Uji Liliefors 99 Lampiran 20. Tabel harga krisis dari r Product Moment 100 Lampiran 21. Tabel Z (Kurva Normal Standar) 101

Lampiran 22. Tabel Distribusi Uji F 103

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya (Arsyad, 2009). Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan komunikasi antara guru dan siswa dapat berjalan dengan baik. Berangkat dari hal tersebut proses pembelajaran membutuhkan media untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Media dapat berfungsi sebagai perantara untuk membantu menjelaskan materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.

Pada proses pembelajaran biologi setiap siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Masing-masing siswa berbeda dalam hal minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman dan cara belajar. Beberapa siswa tertentu lebih mudah dengan melihat dan siswa lain lebih mudah dengan cara mendengar dalam proses pembelajaran, oleh karena itu kegiatan pembelajaran yang diberikan haruslah

beragam sesuai karakteristik siswa (Syahfitri, 2011). Supaya semua siswa mengalami peristiwa belajar maka guru perlu menyediakan pengalaman belajar. Disinilah dituntut peran guru sebagai fasilitator bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus berorietasi pada kebutuhan siswa dengan menggunakan pendekatan yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan. Guru harus mampu menciptakan gagasan baru yang inovatif dalam pembelajaran, karena guru adalah agen inovasi dalam belajar. Maka dari itu perlulah penggunaan media pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar-mengajar tersebut.

(11)

2

ke layar. Namun, penggunaan fasilitas ini masih jarang digunakan dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar yang digunakan guru hanya berupa media gambar yang berasal dari buku ataupun charta. Hal ini dibuktikan oleh peneliti saat menjalani Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) serta

hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru di SMP N 2 Babalan. Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah dalam hal penggunaan media audio-visual yang belum begitu dipahami serta keterbatasan waktu yang dimiliki guru saat proses belajar mengajar. Pada tahun pembelajaran sebelumnya (2012/2013) sekitar 60% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam pembelajaran biologi dan sekitar 40 % tidak mencapai kriteria tersebut. Dimana KKM yang telah diterapkan sekolah yaitu 75.

Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi untuk memajukan pendidikan, misalnya dengan menggunakan media audiovisual. Media audiovisual seperti VCD (Video Compact Disc) dengan cara menayangkan langsung di depan kelas, sehingga dapat merangsang gairah dan motivasi belajar siswa karena adanya unsur gerak dan gambar dengan warna-warni yang menarik perhatian siswa dalam belajar. Kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20%

dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar (Raharjo dalam Rusman, 2013).

(12)

3

VCD pembelajaran IPA untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lubuk Pakam terbukti lebih efektif apabila dibandingkan sebelum adanya pengembangan. Hal ini dapat diketahui dengan uji t-test bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual dan tanpa media

audiovisual (thitung 10,65 > ttabel 1,99) yang berarti keputusannya adalah menolak hipotesis (H0) dan menerima hipotesis (H1). Hasil penelitian yang dilakukan Ervina (2012), nilai rata-rata siswa sesudah diberikan dengan pengajaran media audiovisual adalah 79,56 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan media charta adalah 69,33.

Dalam proses mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam proses mengajar ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dikongkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media (Dzamarah dan Aswan, 2010).

Berdasarkan uraian diatas, begitu pentingnya peranan media adiovisual dalam pembelajaran khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Audiovisual dan Media Charta pada Materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun

(13)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalah sebagai berikut:

1. Pemahaman guru biologi dalam menggunakan media pembelajaran audiovisual

masih rendah.

2. Kelengkapan sarana dan prasarana belajar biologi yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

3. Hasil belajar biologi yang kurang memuaskan. 4. Motivasi siswa dalam belajar biologi masih rendah.

1.3. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audiovisual dan media charta pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun media yang digunakan adalah media VCD dan gambar.

1.4. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media audiovisual pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

2. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media charta pada materi Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

(14)

5

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan media

audiovisual di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media charta di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

3. Untuk megetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan media audiovisual dan charta di kelas VII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung dengan biologi dengan menggunakan media audiovisual.

2. Manfaat Praktis

Pada penelitian ini diantaranya memberikan manfaat pada:

a. Sebagai masukan bagi guru bidang studi biologi di SMP Negeri 2 Babalan, dalam menggunakan media pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar. b. Untuk pembaca, penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif media

(15)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar biologi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Babalan yang diajar dengan menggunakan media audiovisual pada materi ekosistem, nilai rata-ratanya sebesar 79,26.

2. Hasil belajar biologi peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Babalan yang

diajar dengan menggunakan media charta pada materi ekosistem, nilai rata-ratanya sebesar 73,47.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media audiovisual dan media charta pada materi ekosistem di

kelas VII SMP Negeri 2 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014 yang dapat digambarkan dari hasil nilai rata-rata dan standart deviasi (SD) dari data post-test, yaitu kelas audiovisual rata-rata = 79,26 ± 9,05 sedangkan kelas charta rata-rata = 73,47 ± 9,36. Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual lebih baik dari pada media charta.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diajukan peneliti adalah :

1. Bagi guru kiranya menjadikan media audiovisual sebagai media pembelajaran biologi mengingat bahwa dalam penggunaan media ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

2. Bagi calon guru agar menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Peneliti lain perlu meneliti lebih lanjut dengan menggunakan media

(16)

48

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2011), http:// dewifebriyanti.files.wordpress.com/2011/11/konsep-ekosistem-oc.doc, (Diakses 28 Januari 2014).

Anonim, (2012), http://www.artikelbiologi.com/2012/05/Hubungan-antar-komponen-ekosistem.html, (Diakses 28 Januari 2014).

Anonim, (2013), http://www.youtube.com/2013/04/Belajar ekosistem untuk kelas VII SMP-Youtube, (Diakses 24 Februari 2014).

Anonim, (2013), http://www.youtube.com/2013/02/Satuan ekosistem-Youtube, (Diakses 24 Februari 2014).

Anonim, (2013), http://www.youtube.com/2013/10/Rantai makanan, (Diakses 24 Februari 2014).

Anonim, (2011), http://www.youtube.com/2011/09/video tentang interaksi-Youtube, (Diakses 24 Februari 2014).

Abdulhak, I., dan Deni Dermawan, (2013), Teknologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Djamarah, S. B., dan Aswan Zain, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Ervina, (2012), Perbedaan hasil belajar siswa melalui pembelajaran multimedia berbasis komputer dengan media charta pada materi pokok struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas XI SMA Negeri 4 Takengon Aceh Tengah TP 2011/2012, skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Retno Tri, H., (2010), Pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi pada siswa SMPN 1 Banjarnegara TP 2008/2009, tesis, Teknologi pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(17)

49

Sadiman Arief, S., (2009), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Syahfitri, F. D., (2011), Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Audiovisual dan Tanpa Media Audiovisual pada Materi Saling Ketergantungan Dalam Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 1 Lubuk Pakam TP 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Tim Abdi Guru, (2007), IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII, Erlangga, Jakarta.

Warsita, B., (2008), Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Gambar

Tabel 3.1. Desain Penelitian
Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Tabel Perhitungan Validitas Soal

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara data titik panas (hotspot) dari satelit NOAA-18 dan satelit TERRA-AQUA sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan gambut di

Penelitian ini berawal dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII SMPIT Mentari Ilmu Karawang, yaitu banyaknya siswa yang kurang baik dalam

pendukung proses meliputi penyediaan air 22.500 kg per jam yang di peroleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 1.580,5446 kg per jam, yang diperoleh dari

Hasil hujan simulasi digunakan untuk menghitung debit yang tersedia di sawah tadah hujan dan debit andalan yang ada di waduk dengan metode Mock serta untuk

Kadar albumin tertinggi dijumpai pada kelompok kombinasi kunyit dan Zn (R3), sedangkan kadar protein total dan globulin tertinggi dijumpai pada kelompok kombinasi bawang putih dan

[r]

Untuk kadek yang udah mau jadi asisten plus ajudan saya, untuk Sate yang jadi rekan ngeprint saya, Gunawan yang jadi rekan INTEL (Indomie Telor) saya, dan Adin

Menurut Ihalauw, dalam penelitian ilmu sosial aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan penelitian, antara lain individu,