• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 352008602 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 352008602 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai pemahaman.

Jalan untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggung jawab

secara ilmiah dan data yang dicari untuk membangun atau memperoleh

pemahaman yang luas melalui syarat ketelitian, ini berarti harus dapat dipercaya

kebenarannya (Narbuko, 2007: 3).

3.1 Jenis Pendekatan

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif.Jenis pendekatan yang digunakan adalah jenis pendekatan

kualitatif. Alasan penggunaan metode ini adalah bahwa secara prinsipil metode

kualitatif menerima dan mengakui kebenaran fakta yang selanjutnya fakta tersebut

ditangkap secara benar dan obyektif (apa adanya), dan kemudian memerlukan

logika dan akal untuk menjelaskannya.

Bog dan Taylor mendefinisikan ‘metode kualitatif’ sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 1989: 3).

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller, mendefinisikan bahwa

penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan, pada manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan dalam peristilahannya (Moleong, 1989: 3).

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dan eksplanatif. Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara

tepat sifat – sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau

(2)

masyarakat atau organisasi tertentu (Koentjaraningrat, 1997: 29). Dalam hal ini,

hal yang ingin dideskripsikan oleh penulis adalah menganai pola-pola pengelolaan

konflik yang dilakukan oleh UKSW dan etnis mahasiswa, penyebab terjadinya

konflik antar etnis mahasiswa, dan peran universitas maupun kelompok etnis

mahasiswa dalam menyelesaikan konflik antar kelompok etnis mahasiswa. Jenis

penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator intrinsik, atau

sifat-sifat sewajarnya suatu gejala sosial tertentu (Nordholt, 1973: 88). Oleh

karenanya, penelitian menggambarkan pengelolaan konflik dalam pergaulan

multikultur yang terjadi di lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Salatiga tepatnya di Universitas Kristen

Satya Wacana. Ada dua pertimbangan penulis memilih Salatiga sebagai lokasi

penelitian ini, yaitu:

a) Pertimbangan metodologis karena di Kota Salatiga khususnya di

UKSW selama kurun waktu 2007-2011 telah terjadi konflik antar

kelompok etnis mahasiswa, dengan demikian untuk menggambarkan

pengelolaan konflik dapat dilakukan di UKSW-Salatiga.

b) Berdasarkan pada pertimbangan metodologis maka persoalan

penelitian yang telah disusun dapat dijawab dengan melakukan

penelitian di Salatiga tepatnya di UKSW.

c) Pertimbangan praktis karena penulis adalah mahasiswa FISKOM

UKSW yang tinggal di Salatiga sehingga akan memudahkan peneliti

dalam mengumpulkan data-data tentang konflik kelompok etnis

mahasiswa dan pengelolaan konflik yang dilakukan oleh UKSW (PR

III) maupun yang dilakukan oleh kelompok etnis mahasiswa. Selain

itu lokasi penelitian yang juga merupakan tempat penulis melakukan

(3)

penelitian dan karena lokasi penelitian di sekitar kampus UKSW

maka peneliti dapat dengan mudah menjangkau lokasi penelitian.

3.4 Unit Amatan dan Unit Analisis

Salah satu tahapan penting dalam proses penelitian adalah mengumpulkan

data atau informasi yang dibutuhkan. Sebelum pengumpulan data dilakukan maka

terlebih dahulu perlu ditetapkan unit analisis dan unit pengamatan. Satuan

Analisis (unit of analisis) ialah aras agregasi3 dari data yang dikumpulkan untuk

dianalisis dalam rangka menjawab persoalan penelitian. Sedangkan satuan

pengamatan (unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk

memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan

analisis. Sesuatu yang dapat dijadikan sumber itu dapat orang, tempat atau

organisasi (Ihalauw 2004 : 178).

Berdasarkan pada pemahaman di atas, satuan analisis dalam penelitian ini

adalah pengelolaan konflik yang dilakukan oleh UKSW ataupun pihak-pihak

terkait yang ada di Salatiga seperti kepolisian dan pemerintah kota Salatiga.

Sedangkan yang menjadi satuan pengamatan penelitian adalah Universitas

Kristen Satya Wacana dan mahasiswa UKSW (etnis-etnis) yang pernah

mengalami konflik di dalam kampus ataupun luar kampus (Salatiga).

3.5 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber melalui

wawancara dengan pihak-pihak terkait. Dalam hal ini data dikumpulkan melalui

informan kunci yakni Pembatu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Ketua

masing-masing etnis, kepolisian resort kota Salatiga, ketua RT/RW, dan pemerintah

daerah kota Salatiga serta beberapa mahasiswa yang dianggap mampu menjawab

3

(4)

persoalan-persoalan penelitian yang telah disusun. Sedangkan data sekunder

adalah data yang diperoleh dari literatur, dokumen bagian kemahasiswaan dan

kepolisian resort kota Salatiga yang berkaitan dengan permasalahan penelitian

ini.

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara praktis yang ditempuh peneliti

dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian dalam bentuk pikiran,

kata-kata, tindakan, peristiwa/kasus, tulisan-tulisan, gambar, dan lain-lain, sesuai

dengan masalah atau fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menempuh

jalur wawancara mendalam (In depth interview), pengamatan (observation),

penelusuran kepustakaan dan atau dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan

kepada informan atau responden kunci (key informan/responden) sebagai sumber

data primer.

3.5.1 Wawancara Mendalam

Menurut Yuswadi (2004), wawancara mendalam merupakan suatu cara

mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan

informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang

diteliti. Dalam hal ini, agar dapat mengumpulkan data atau informasi mengenai

konflik-konflik yang terjadi di lingkungan UKSW dan Salatiga, maka perlu

dilakukan wawancara mendalam dengan Pembatu Rektor Bidang

Kemahasiswaan, Ketua masing-masing etnis, kepolisian resort kota Salatiga, dan

pemerintah daerah kota Salatiga serta beberapa mahasiswa UKSW.

3.5.2 Dokumentasi

Selain menggunakan teknik wawancara, peneliti juga melakukan studi

kepustakaan seperti, dokumen berupa gambar/foto, tulisan dan dokumen berupa

film yang ada dimiliki oleh UKSW, Kepolisian atau artikel yang pernah

(5)

3.5.3 Pengamatan

Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2006) mengemukakan bahwa

pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian

mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan

sebenarnya, dan juga pengamatan memungkinkan peneliti mengatasi aspek bias

dari proses wawancara. Ini berarti peneliti juga perlu melakukan pengamatan

terhadap perilaku mahasiswa, yang akan memungkinkan akan di dapat jawaban

terhadap persoalan penelitian.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Ada tiga tahapan yang digunakan yaitu melalui tiga tahap

model alir. Menurut Ridjal (2001), tiga tahap model alir yaitu reduksi data,

penyajian data, dan verifikasi. Dalam penelitian, ketiga tahapan tersebut akan

berlangsung secara simultan.

Teknik analisa data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan analisis

deskriptif kualitatif terhadap setiap data yang diperoleh dari lapangan dengan

berbagai teknik pengumpulan data yang dipakai. Setelah melakukan analisis dan

intepretasi data, selanjutnya penulis melaporkan hasil penelitian yang sudah

dilakukan. Dalam penelitian kualitatif data yang ada dianalisis dan disusun dalam

wujud kata-kata ke dalam teks yang diperluas (Miles dan Huberman 1992: 15-16).

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dengan melalui tiga

tahap (Sugiono, 2006: 276-284).

3.6.1 Tahap Reduksi Data

Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dari

setiap data yang diperoleh di lapangan. Pada tahap ini peneliti melakukan reduksi

data dengan memilih mana data yang penting, membuat kategori dan memilah

(6)

akan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya

untuk memperlengkapi data yang dicari.

3.6.2 Tahap Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcahart. Lebih lanjut Miles and

Huberman dalam (Sugiyono, 2006 : 280) menyatakan bahwa paling sering

penyajian data dalam kualitatif disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif.

Data display dapat juga berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja), dan chart.

3.7 Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)

Pada tahap terakhir ini penulis melakukan penarikan kesimpulan atas dasar

pembahasan dan analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan pada bab pertama, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan

masalah dalam penelitian kualitatif ada yang bersifat sementara dan berkembang

di lapangan. Kesimpulan juga dapat berupa temuan baru. Kesimpulan ini dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih

remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan dapat

berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

3.8 Hambatan-hambatan Dalam Penelitian

Secara keseluruhan pada penelitian ini berjalan dengan lancar. Namun

demikian, ada beberapa kendala yang dialami oleh penulis pada saat melakukan

penelitian yang diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Sebagian besar informan sulit untuk ditemui, karena sebagian besar

informan adalah mahasiswa yang memiliki kesibukan kuliah, dengan

demikian diperlukan waktu yang cukup lama untuk dapat menemui

keseluruhan informan.

2. Informan lain seperti pihak kepolisianjuga memiliki kesibukan yang

(7)

informan tersebut diperlukan administratif yang agak ribet, sehingga

dalam hal ini juga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapat

keterangan dari informan tersebut.

3. Data-data penyelesaian konflik yang dimiliki oleh pihak kepolisian

atau pihak terkait tidak tersusun dan tersimpan dengan rapi, sehingga

peneliti cukup kerepotan untuk mendapatkan data-data penyelesaian

konflik antarkelompok etnis mahasiswa yang pernah dilakukan oleh

Referensi

Dokumen terkait

Waktu tetap meliputi waktu mengikat dan melepas material yang tergantung pada jenis material yang diangkat, untuk setiap pekerjaan memiliki waktu tetap yang

Hal ini dapat terjadi melalui dua mekanisme yaitu diawali dengan terjadinya hipertrofi ventrikel kiri yang menyebabkan kepayahan otot jantung dalam memompa, maupun

Meskipun terdapat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dislipidemia berhubungan erat dengan angka mortalitas pada penyakit jantung koroner, ternyata hal ini tidak

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu. Ada dua metode dalam pengumpulan data yaitu metode lapangan dan metode kepustakaan. Metode

Kerugian ekonomi akibat penyakit rabies yang diperhitungkan pada manusia adalah biaya kesehatan masyarakat berupa biaya yang dikeluarkan oleh korban gigitan anjing rabies atau

Usulan penelitian merupakan kegiatan penelitian masing-masing Dosen di lingkungan Fakultas Pertanian UGM bersama dengan mahasiswa yang menjadi bimbingan skripsi dosen tsb3. Dosen

Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

Akan tetapi, dalam keadaan tertentu variabel independen yang berupa data nonmetrik (variabel dummy, data berbentuk ordinal atau nominal) dapat juga digunakan