• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA 15-17 TAHUN DI AKADEMI SALATIGA Pengaruh Latihan Continuous Running Terhadap Peningkatan Vo2 Max Pada Pemain Sepak Bola Usia 15-17 Tahun Di Akademi Salatiga Training C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA 15-17 TAHUN DI AKADEMI SALATIGA Pengaruh Latihan Continuous Running Terhadap Peningkatan Vo2 Max Pada Pemain Sepak Bola Usia 15-17 Tahun Di Akademi Salatiga Training C"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA 15-17 TAHUN DI AKADEMI SALATIGA

TRAINING CENTER

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana Fisioterapi pada Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

ALFIAN YOGA WIRATNA J120151112

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA

15-17 TAHUN DI AKADEMI TRAINING CENTER KOTA SALATIGA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

VO2 max merupakan kemampuan olah daya aerobic terbesar yang

dimiliki seseorang. Hal ini ditentukan oleh jumlah zat asam (O2) yang paling banyak dapat dipasok oleh jantung, pernapasan pada setiap menitnya. Dengan faktorfaktor yang mempengaruhi berupa usia, jenis kelamin, ras dan gen, keadaan latihan, tekanan darah dan denyut jantung. VO2max dapat diukur menggunakan bleep test. Program fisioterapis yang diberika pada pemain futsal dalam meningkatkan VO2max antara lain adalah Countinous Running. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian countinous running terhadap peningkatan VO2max. Metode penelitian ini menggunakan quasi-experiment dengan desain penelitian pre and post test with control group design. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 orang. Uji statistik menggunakan wilcoxon test dengan hasil didapat ada pengaruh pemberian countinous running

terhadap peningkatan VO2max pada pemain sepak bola dengan nilai p = 0,01 (< 0,05).

Kata Kunci : VO2max, Countinous Running, Bleep test.

THE EFFECT OF COUNTINOUS RUNNING TOWARD SOOCCER PLAYER’S VO2MAX AGE 15 17 IN SALATIGA

TRAINING CENTER ACADEMY IMPROVEVEMENT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRACT

VO2max is the largest aerobic ability if the power of a person. This is determined by the amount of acid (O2) that most can be supplied by the heart, breathing every minute. With the factors influencing the form of age, gender, race and genes, the state of the exercise, blood pressure and heart rate. VO2max can be measured using the bleep test. Physiotherapist program are given in futsal players in improving VO2max include

Countinous Running. The object of this study is to determine the effect

of countinous running to toward VO2max improvement. This research

method uses a quasi - experimental research design by pre and post test with control group and uses is 30 sample of people . Statistical test using Wilcoxon test, the results is the effect of countinous running to toward VO2max in soccer players premises p value = 0.01 (< 0.05).

Keywords: VO2max, Countinous Running, Bleep test.

(6)

1. PENDAHULUAN

Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang

melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran

jasmani. Olahraga juga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari

karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya, kegiatan

berolahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari

(Moeloek dan Tjokronegoro, 2004). Salah satu kegiatan olahraga itu terdapat di akademi

Training Centre yang terletak Kota Salatiga merupakan pusat olahraga yang membina

anak-anak usia 15-17 tahun khusus untuk cabang sepak bola. Berdasarkan survei pendahuluan yang

dilakukan melalui observasi, diketahui bahwa setiap aktivitas latihan seringkali menggunakan

aktivitas fisik aerobik diantaranya continuous running yang dilakukan secara terjadwal.

Aktivitas ini menuntut kemampuan fisik atau ketahanan kardiorespirasi yang tinggi dalam

permainannya

2. LANDASAN TEORI

Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang

mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dengan mempertahankan

gawang tersebut agar tidak kemasukan bola (Muhajir, 2007). Menurut Murhananto (2008)

menyatakan bahwa pertandingan sepakbola dimainkan oleh dua tim yang masing-masing

beranggotakan 11 orang. Masing-masing tim mempertahankan gawang dan berusaha

menjebol gawang lawan.

3. METODE

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pendekatan secara two groups pre

and post eksperimental test design with control group design, dengan tujuan mengetahui

pengaruh peningkatan intensitas latihan countinous running terhadap VO2 Max. Cara

pengukuran VO2 max menggunakan bleep test, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui

tingkat kebugaran jasmani seseorang (Novita, 2009). Biasanya tes ini banyak dipakai untuk

olahraga sepakbola atau selainnya seperti futsal, bola voli, bola basket, dan lainnya.

Perlengkapan yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan bleep test adalah lapangan

sepakbola/ trek (lintasan) lari, stopwatch, pengukur jarak (meteran), kaset (pita suara), mesin

(7)

pemutar kaset (tape recorder), kerucut (cone), petugas pengukur (jarak, start, lintasan) dan

pencatat skor.

Adapun prosedur pelaksanaan bleep test adalah peserta akan berlari pada lintasan

dengan jarak 20 meter dan mengikuti instruksi dari suara bleep (tanda) pada tape recorder,

Setelah 5 hitungan bleep, peserta tes mulai berlari dari garis pertama ke garis kedua.

Kecepatan berlari harus diatur konstan dan tepat tiba di garis, lalu berbalik arah ke garis asal.

Jika peserta tes sudah sampai di garis sebelum terdengar bunyi bleep, peserta tes harus

menunggu di belakang garis, dan Baru berlari lagi saat bunyi bleep. Begitu seterusnya, peserta

tes berlari bolak-balik sesuai dengan irama bleep.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 maret di akademi sepak bola salatiga

training center yang berada di klumpit kec. Tingkir- sidorejo kidul, Salatiga. Saat ini jumlah

populasi siswa akademi salatiga training center berjumlah lebih kurang 50 siswa yang di

asrama di daerah klumpit yang di latihan setiap pagi dan sore setiap harinya. Jumlah sample

untuk 30 responden. Berdasarkan analisa data hasil uji wilcoxon testdidapatkan nilai α < 0,05

(α=0,001) pada kelompok perlakuan yang berarti bahwa ada pengaruh pemberian countinous

running terhadap peningkatan VO2 max pada pemain sepak bola. Sedangkan pada kelompok

kontrol didapat hasil α = 1,000 yang artinya Ho di terima sehingga tidak terjadi perubahan

pada kelompok kontrol. Dari keterangan diatas dapat di simpulkan bahwa countinous running

dapat meningkatkan VO2max sebesar 3,5%. Hal ini disebabkan karena adanya pemberian

countinous running pada responden kelompok perlakuan yang sebelumnya belum pernah

melakukan serta pemberian perlakuan dilakukan selama 12 kali pertemuan dengan frekuensi 3

kali dalam seminggu. Suatu pelatihan yang dilakukan berulang-ulang selama 4 minggu akan

terpola pada sistem daya tahan kardiovaskuler yang menghasilakan efek adaptasi sehingga

memberikan pengaruh terhadap peningkatan VO2max para anak didik salatiga akademi

training center (Guyton & Hall, 2007).

(8)

5. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulan bahwa:Terdapat pengaruh

yang signifikan pada pemberian countinous running terhadap peningkatan VO2Max pada

pemain sepak bola.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, N.M.R. 2015. Pengaruh Latihan Circuit Training Dan Cross Country Terhadap

VO2max. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Ardianto, S., Imas D., Nur I.R. 2013. Hubungan Antara Antropometri Tubuh Dengan

Kelincahan (Agility) Dan Daya Tahan Kardiovaskular (VO2max) Pada Olahraga

Basket. Bandung: IKOR ,Volume 1 Nomor 3, Desember 2013.

Cahyanto, A. 2014. Pengaruh Circuit Training Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Dan

VO2Max Dalam Permainan Sepakbola. Lampung: Universitas Lampung ( Diakses: 03

Desember 2015)

Fox, S.I. 2003. Muscle : Mechanism of Contraction and Neural Control. In : Fox SI. Human

Physiology, 8nd ed. Kota : McGraw-Hill.

Djoko, P.I. 2004. Pedoman praktis berolahraga. Yogyakarta: Andi Offset.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Judul : Pendidikan Jasmani Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah telah dimunaqosahkah dalam Sidang Ujian Munaqosah Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

dengan “Fungsi Bimbingan dan Konseling Islami dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa di MTs Muhammadiyah Waru Baki Sukoharjo kelas VII”, merupakan segala kegiatan yang dilakukan

[r]

[r]

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya, serta segala sesuatu dalam hidup,

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran

Studi Tentang Sekolah Efektif: Analisis pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, Pembiayaan Pendidikan, dan Kondisi Sarana dan Prasarana Pendidikan