PENGARUH MODEL CIRC TERHADAP KEMAMPUAN
MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X
SMA NEGERI 1 BAHOROK TAHUN
PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Rismawardani
209311064
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model CIRC Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Pembelajaran 2013/2014”.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
setulusnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah memberikan
banyak bantuan, baik moral maupun material dan kasih sayang yang tulus.
penulis juga mengucapkan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak antara
lain:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekertaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia,
6. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan ilmu dan arahan selama penyusunan Skripsi,
7. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan ilmu dan arahan selama perkuliahan,
8. M. Oky Fardian Gafari, S.Sos., M.Hum., selaku Dosen Pengarah,
9. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pengarah,
10.Seluruh Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah
11.Bapak dan Ibu guru serta pegawai Tata Usaha SMA Negeri 1 Bahorok,
terlebih khusus kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bahorok, Ibu
Yulizar, S.Pd.
12.Teristimewa Ayahanda Daud dan Ibunda Alm. Kalijam tercinta yang
telah banyak berkorban, baik moril maupun materil, serta senantiasa
memberikan semangat yang tiada habisnya,
13.Kakanda Alm. Suwanti, Vivin dan keponakanku tersayang Pratama Putra,
Steven Gunawan dan Muhammad Ibrahim, yang selalu memberi
semangat dan doanya,
14.Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan kelas Ekstensi ‘09, kelas Reguler ‘09 dan kelas Nondik ‘09 yang memberikan warna semasa kuliah,
15. Terimakasih sahabat-sahabatku tersayang atas semangat dan motivasi
yang baik dan terimakasih juga atas kebahagian yang tak pernah putus
kalian berikan, yang telah bersedia berbagi canda, tawa, tangis bahagia.
Akhir kata penulis banyak mengucapkan terimakasih, kiranya Tuhan
Yang Maha Esa Senantiasa melindungi kita dan melimpahkan rahmatnya
pada kita semua dan penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Medan, April 2014
Penulis,
ABSTRAK
Rismawardani, NIM 209311064, Pengaruh Model CIRC Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas perbedaan pengaruh model CIRC dan model Ekspositori dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Bahorok dengan jumlah 210 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 siswa yang diambil secara homogen dengan random control-group design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tepatnya Quasi eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus ��� −�
� −�
Dari pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan model CIRC = 71,72, standar deviasi=7,57, dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 27,78%, kategori baik sebanyak 58,33% dan kategori cukup sebanyak 13,89%. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan model Ekspositori=71,38, standar deviasi=8,79 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 11,11%, kategori baik sebanyak 55,56%, kategori cukup sebanyak 33,33% dan kategori kurang 0%. Dari hasil uji data post-test diketahui keduanya berdistribusi normal. Dari uji homogenitas diperoleh bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh t0 sebesar 2,84,
kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikasn 5% dan 1%
dk=(N1+N2)-2=70. Dari dk=35 pada taraf signifikan 5% harga ttabel sebesar= 2,00
dan pada taraf signifikan 1% harga tabel sebesar 2,65. Oleh karena to yang
diperoleh lebih besar dari ttabel, yaitu 2,00<2,84>2,65 maka hipotesis nihil (H0)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
A. Kerangka Teoretis ... 9
1. Model CIRC ... 9
a. Langkah- langkah Model CIRC ... 11
b. Kelebihan Model CIRC ... 12
c. Kekurangan Model CIRC ... 13
2. Model Ekspositori ... 14
a. Langkah- langkah Model Ekspositori ... 15
b. Keunggulan Model Ekspositori ... 16
c. Kelemahan Model Ekspositori ... 17
3. Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi ... 18
a. Pengertian Menulis Karangan Eksposisi ... 18
b. Ciri- ciri karangan Eksposisi ... 19
c. Langkah- langkah Menulis Karangan Eksposisi ... 20
e. Struktur Karangan Eksposisi ... 22
B. Kerangka Konseptual ... 23
C. Hipotesis Penelitian ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
B. Populasi dan Sampel ... 26
1. Populasi ... 26
2. Sampel ... 27
C. Metode Penelitian ... 28
D. Desain Penelitian ... 29
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 30
F. Teknik Pengambilan Data ... 31
G. Instrumen Penelitian ... 34
H. Teknik Analisis Data ... 41
1. Uji Normalitas ... 42
2. Uji Homogenitas ... 43
3. Menguji Hipotesis ... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 44
A. Hasil Penelitian ... 44
1. Data Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Kelas Eksperimen ... 44
2. Data Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Kelas Kontrol ... 46
B. Analisis Data 1. Analisis Data Variabel X1 ... 47
2. Analisis Data Variabel X2 ... 49
C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X1) ... 51
2. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (X2)... 52
D. Pengujian Hipotesis ... 56
E. Pembahasan Penelitian ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. Simpulan ... 61
B. Saran ... 62
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA N 1 Bahorok ... 27 Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 30 Tabel 3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi 31 Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 34 Tabel 3.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 34 Tabel 3.6 Langkah-Langkah Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ... 38 Tabel 4.1 Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi
Kelas Eksperimen ... 44 Tabel 4.2 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Karangan
Eksposisi Kelas Kontrol ... 46 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Karangan
Eksposisi Kelas Eksperimen (X1) ... 47 Tabel 4.4 Identifikasi Kecendrungan Hasil Post-Test Kelas Eksperime 48 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampu Menulis Karangan Eksposisi
Kelas Kontrol (X2) ... 49 Tabel 4.6 Indentifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test Kelas Kontrol 50 Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen(X1) ... 51 Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (X2) ... 52 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Post-Test Kelas Eksperimen Dan
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen ... 65
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 80
Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Kelas Eksperimen ... 93
Lampiran 4 Tes Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Kelas Kontrol ... 94
Lampiran 5 Tabel Nilai Distribusi “t” ... 95
Lampiran 6 Tabel Chi Kuadrat ... 96
Lampiran 7 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva 0 Ke Z ... 97
Lampiran 8 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 98
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut
pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas
dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.
Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan
pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu, karangan narasi, eksposisi,
deskripsi, dan argumentasi.
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan
yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran
yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Penulis berusaha
memaparkan kejadian atau masalah secara analisis terperinci memberikan
interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi, teramat
dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap.
Eksposisi merupakan tulisan yang sering digunakan untuk menyampaikan
uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, atau artikel pada surat
kabar atau majalah. Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak
bola, cara kerja pesawat, bagaimana membuat tempe, maka jenis tulisan eksposisi
2
Tujuan karangan eksposisi adalah memberi informasi dan tambahan
pengetahuan bagi pembaca. Oleh karena itu, hendaknya penulis (siswa) mampu
menuangkan gagasannya secara sistematis, runtut, dan lengkap. Namun
kenyataannya, masih banyak pula persoalan yang dihadapi siswa dalam membuat
karangan eksposisi. Jurnal pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia oleh
Ariningsih (2012: 41) menyatakan bahwa :
“Salah satu hambatan yang menjadikan rendahnya keterampilan menulis
siswa di sekolah adalah menulis eksposisi. Kegiatan menulis eksposisi menjadi suatu kegiatan pembelajaran yang sulit karena belum tersedianya bahan ajar tentang keterampilan menulis siap pakai yang dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran serta minimnya pelatihan menulis eksposisi bagi siswa. Padahal kegiatan menulis ini merupakan suatu wadah yang bisa
dijadikan siswa sebagai sarana pencurahan gagasan.”
Hal ini senada dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Farida
(2012:104) yaitu:
“Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia siswa kelas X SMAN 5 Padang, yaitu Ibu Yoesmarni, pada tanggal 8 September 2011 diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dan menulis wacana eksposisi sangat kurang. Persentase nilai rata-rata siswa dalam memahami isi suatu bacaan hanya mencapai 40 %. Hasil ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang belum mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM) yang ditetapkan yaitu sebesar 75. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam menulis wacana eksposisi. Hal tersebut diketahui dari hasil belajar siswa yang belum mencapai Standar Ketuntasan Minimum (SKM). Rata-rata
ketuntasan nilai yang diperoleh siswa hanya 40%.”
Menulis merupakan kegiatan manusia ketika hendak mengekspresikan
atau menuangkan pikirannya ke dalam kalimat, keterampilan berbahasa berupa
kegiatan produktif dan ekspresif yang membutuhkan kesabaran, keuletan dan
3
dari buku, cerpen, novel, puisi dan sebagainya. Wiyanto (2004: 7) mengatakan
bahwa:
“Menulis memang gampang- gampang susah. Gampang kalau sudah sering melakukannya dan susah kalau belum terbiasa. Sebab, menulis termasuk jenis keterampilan. Sebagai keterampilan, sama seperti keterampilan yang lain, untuk memperolehnya harus melalui belajar dan berlatih. Membiasakan diri, itulah kuncinya.” Materi pembelajaran menulis diberikan mulai dari Sekolah Dasar hingga ke jenjang yang lebih tinggi dengan tujuan agar sekolah mampu memberikan bekal yang cukup untuk kemajuan siswanya dimasa yang akan datang.
Berlatih menulis merupakan modal utama dan merupakan suatu media
untuk menggali potensi dalam mengungkapkan ide atau gagasan. Menulis dapat
dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Oleh sebab itu, keterampilan
menulis merupakan keterampilan berbahasa yang harus diutamakan, karena tanpa
menulis tidak bermakna ilmu pengetahuan yang dimiliki kalau tidak bisa kita
tuangkan kedalam sebuah tulisan. Strategi yang dipilihpun diharapkan dapat
membuat siswa mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu belajar. Selain itu,
dalam memberikan tugas dalam rangka melatih siswa untuk praktik menulis
karangan eksposisi, sebaiknya guru membimbing dan mengarahkan siswa
sehingga hasilnya optimal.
Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas X SMA Negeri 1 Bahorok diketahui bahwa siswa
masih kesulitan dalam pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya menulis. Hal ini
terlihat ketika siswa diperintahkan menulis karangan eksposisi oleh guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagian besar siswa belum mampu menuliskan
karangan eksposisi dengan baik, siswa masih bingung dalam menentukan tema
4
belum mencapai KKM, nilai KKM pada standar kompetensi tersebut adalah 75,
sedangkan nilai rata- rata siswa kelas X Tahun pembelajaran 2011/2012 pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk materi menulis adalah 67,5. Sehingga,
pencapaian nilai menulis karangan eksposisi siswa belum tuntas (tidak tercapai).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariningsih, dkk (2012:41) menyatakan
“masalah- masalah yang dihadapi siswa antara lain: (1) sulit menentukan tema; (2)
keterbatasan informasi yang disebabkan kurangnya referensi; (3) adanya rasa
malas atau bosan; (4) penguasaan kaidah yang kurang baik”.
Dalam meningkatkan latihan menulis pada siswa khususnya menulis
karangan eksposisi, perlu adanya suatu model pembelajaran yang diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan eksposisi. Model
pembelajaran konvensional, seperti Ekspositori lebih mementingkan (materi)
tentang kemampuan menulis eksposisi, memahami inti dari materi, lalu
memberikan pertanyaan yang relevan dan kemudian memberikan tes yang sesuai
dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan.
Ekspositori merupakan cara mengajar yang bertujuan untuk menjabarkan
pengetahuan guru kepada siswa secara tepat materi yang diajarkan kepada siswa
sudah disusun oleh guru secara sistematik dan dipersiapkan secara baik oleh guru,
sehingga yang terjadi dalam proses pembelajaran adalah guru memberi penjelasan
kepada siswa tentang fakta dan informasi penting. Menurut Wina (2010: 179),
“Model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dan seorang guru kepada siswa
5
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin memberikan solusi
untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi,
yaitu dengan menerapkan model Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC). CIRC merupakan suatu model pembelajaran kooperatif
yang mampu membuat siswa aktif untuk bertukar informasi dengan siswa yang
lain, karena dalam model ini siswa dituntut untuk membaca dan menulis apa yang
mereka pahami dari hasil membaca tersebut, kemudian menuliskannya dalam
bentuk karangan eksposisi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Samsudin (2012: 35) yang menyatakan:
“Terdapat peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi berita dan eksposisi ilustrasi siswa sebelum penerapan model kooperatif terpadu membaca dan menulis dan sesudah penerapan model kooperatif terpadu membaca dan menulis. Rata- rata kemampuan menulis eksposisi berita siswa sebelum penerapan model kooperatif terpadu membaca dan menulis 15,97 dan setelah penerapan menjadi 24,57. Selanjutnya rata- rata kemampuan menulis eksposisi ilustrasi siswa sebelum pennerapan model kooperatif terpadu membaca dan menulis sebesar 16,63 dan setelah
penerapan model tersebut meningkat menjadi 25,00”.
Berbeda dengan model yang dikembangkan secara konvensional, model
CIRC lebih mencangkup materi yang diajarkan, yaitu dengan cara merangsang
siswa dengan bahan bacaan, untuk menambah pemahaman dan kosa kata siswa.
Kemudian siswa menuangkan apa yang mereka pahami dari hasil membaca
tersebut ke dalam bentuk tulisan, yaitu karangan eksposisi. Model pembelajaran
konvensional, seperti Ekspositori lebih mementingkan (materi) tentang
kemampuan menulis karangan eksposisi, memahami inti dari materi, lalu
memberikan pertanyaan yang relevan dan kemudian memberikan tes menulis
6
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik mengangkat hal tersebut
menjadi suatu penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Model CIRC Terhadap
Kemampuan Menulis Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bahorok Tahun
pembelajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat mengidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1) kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis karena kesulitan
dalam menentukan tema, keterbatasan informasi, adanya rasa malas atau
bosan, dan penguasaan kaidah yang kurang baik.
2) kurangnya pelatihan menulis eksposisi bagi siswa.
3) kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran menulis karangan eksposisi.
4) Penerapan model CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) terhadap kemampuan menulis karangan eksposisi.
C. Pembatasan Masalah
Agar peneliti mencapai pada sasarannya maka peneliti membatasi
masalah- masalah yang hendak diteliti. Mengingat luasnya masalah tentang
menulis maka dibatasi masalah dalam penelitian ini yaitu pada Pengaruh Model
CIRC Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa kelas X SMA
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di
atas, maka dengan menggunakan media pembelajaran poster dapat dirumuskan
masalah penelitian ini, yaitu:
1. Adakah pengaruh model ekspositori terhadap kemampuan menulis
karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bahorok Tahun
Pembelajaran 2013/2014?
2. Adakah pengaruh model CIRC terhadap kemampuan menulis karangan
eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Pembelajaran
2013/2014?
3. Apakah ada perbedaan pengaruh antara model ekspositori dengan model
CIRC terhadap kemampuan menulis karangan eksposisi pada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Pembelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tersaji di bawah ini:
1. Untuk mengetahui pengaruh model ekspositori terhadap kemampuan
menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bahorok Tahun
Pembelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui pengaruh model CIRC terhadap kemampuan menulis
karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bahorok Tahun
8
3. Untuk menjelaskan perbedaan pengaruh antara model CIRC dengan
model ekspositori dalam meningkatkan kemampuan menulis eksposisi
siswa kelas X SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Pembelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya
bagi siswa, guru, dan peneliti yang lain. Manfaat penelitian ini dibagi dalam dua
kategori, yaitu; manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian mengenai pembelajaran menulis karangan eksposisi melalui
model pembelajaran CIRC diharap dapat bermanfaat untuk menemukan model
pembelajaran yang tepat dalam menulis karangan eksposisi pada siswa kelas X.
2. Manfaat Praktis
Memperbaiki persepsi siswa terhadap mata pelajaran bahasa indonesia
khususnya menulis.
Memanfaatkan hasil penelitian mengenai pembelajaran menulis karangan
eksposisi menggunakan model pembelajaran CIRC dalam mata pelajaran
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data pembahasan maka dapat diberikan
kesimpulan sebagai berikut.
1. Kelas yang di beri perlakuan model CIRC di kelas X1 memiliki nilai rata-
rata 76,94 tergolong kategori baik dan terdapat pengaruh positif terhadap
kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1
Bahorok Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Kelas yang di beri perlakuan model ekspositori di kelas X4 memiliki nilai
rata- rata 71,38 tergolong kategori baik dan terdapat pengaruh positif
terhadap kemampuan menulis karangan eksposisi SMA Negeri 1 Bahorok
Tahun Pembelajaran 2013/2014.
3. Model CIRC dianggap peneliti lebih berpengaruh efektif dalam
meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan eksposisi
dibandingkan model ekspositori. Hal ini didasarkan karena model
pembelajaran tersebut mampu memenuhi fungsinya untuk membangkitkan
motivasi dan minat siswa. Bukan hanya itu, model pembelajaran tersebut
dapat membantu siswa menggembangkan ide- ide yang mereka miliki,
maka keseluruhan, pengajaran dengan model CIRC memberikan pengaruh
yang positif terhadap hasil belajar menulis karangan eksposisi siswa kelas
62
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan.
1. Agar model CIRC digunakan dalam proses belajar mengajar di
sekolah, terutama dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya
menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik
perhatian siswa. Salah satu model pembelajaran yang efektif
khususnya dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi adalah
model CIRC.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan
perkembangan model- model pembelajaran yang digunakan di
63
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Muchsin. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: DEPDIKBUD.
Akhadiah, Sabarti dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ariningsih, Nur Endah, dkk. 2012. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume 1 Nomor 1, April 2012.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri, Zain Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Farida, Hendrika Era, dkk. 2012. Hubungan Membaca Pemahaman dengan Menulis Wacana Eksposisi Siswa Kelas X SMAN 5 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 1 September 2012; Seri B 87- 166.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Jatmiko, Agung, dkk. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Disertai Media Komik Biologi Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pelajaran Biologi Pada Siswa Kelas VII- A SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pembelajaran 2011/ 2012. Pendidikan Biologi. Vol 5, No. 1, Halaman 15- 25
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Nusa Indah: Ende Flores
___________.1980. Eksposisi dan Deskripsi. Nusa Indah: Ende Flores
Kosasih, E. 2007. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya.
64
Roestiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Samsudin, Asep. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi Berita dan Menulis Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V melalui Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Jurnal Penelitian
Pendidikan. Vol. 13 No. 2 Oktober 2012.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Slavin, Robert. E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sudijono, Jane. 2007. Penghantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif dan R & D”. Bandung: ALFABETA.
Sujanto, J. Ch. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca- Menulis- Berbicara Untuk Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
DEPDIKBUD.
Sulistyaningsih, D, dkk. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Dengan Pendekatan Kontruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik. Unnes Journal of Mathematics Education Research 1 (2) (2012).
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: PT Gramedia.