ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA DAN
HUBUNGANNYA DENGAN KEMAMPUAN
KONEKSI MATEMATIS GURU SMPN
DI KOTA BINJAI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Matematika
OLEH
USNIDAR NASUTION
NIM :8126172039
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Usnidar Nasution. Analisis Kompetensi Guru Matematika dan Hubungannya dengan Kemampuan Koneksi Matematis Guru SMPN di Kota Binjai. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial profesional guru terhadap nilai UKG ; (2) Pengaruh kompetensi pedagogis guru terhadap nilai UKG ; (3) Pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap nilai UKG; (4) Pengaruh kompetensi sosial guru terhadap nilai UKG; (5) Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap nilai UKG; (6) Pengaruh kompetensi pedagogis, kompetensi profesional dan nilai UKG terhadap kemampuan koneksi; (7) Pengaruh kompetensi pedagogis terhadap kemampuan koneksi; (8) Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kemampuan koneksi; (9) Pengaruh nilai UKG guru terhadap kemampuan koneksi ; (10) Peningkatan hasil workshop guru matematika di SMPN 3 Binjai. Penelitian ini merupakan eksperimen semu. Populasi penelitian adalah seluruh guru matematika SMPN Kota Binjai. Sampelnya terdiri dari 5 sekolah yang dipilih secara random yaitu SMPN 2, SMPN 3, SMPN 9, SMPN 10 dan SMPN 11 Kota Binjai. Instrumen yang digunakan terdiri dari angket kompetensi kepribadian, angket kompetensi sosial, tes kompetensi profesional dan tes kemampuan koneksi. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validitas dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,932, 0,943, 0,709 dan 0,440 berturut-turut untuk angket kompetensi kepribadian, angket kompetensi sosial, tes kompetensi profesional dan tes kemampuan koneksi. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik Inferensial. Analisis statistik data dilakukan dengan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional guru matematika secara simultan dan signifikan terhadap nilai UKG guru adalah 75,86% (2) Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru matematika terhadap nilai UKG adalah 8,35%; (3) Besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika terhadap nilai UKG adalah 6,76%; (4) Besarnya pengaruh kompetensi sosial guru matematika terhadap nilai UKG adalah 4,22%; (5) Besarnya pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap nilai UKG adalah 9,49%; (6) Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik dan nilai UKG secara simultan dan signifikan terhadap kemampuan koneksi sebesar 79,03% ; (7) Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru matematika terhadap kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 5,20%; (8) Besarnya pengaruh nilai UKG guru matematika terhadap kemampuan koneksi adalah 60,68%; (9) Besarnya pengaruh tidak langsung kompetensi pedagogis terhadap kemampuan koneksi melalui nilai UKG adalah 22,50%; Nilai rata-rata peserta workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen penilaian dari tahap I ke tahap II terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 30,5.
ABSTRACT
Usnidar Nasution. Analysis of the competence of teachers of mathematics and its relationship with math teachers SMP connection capability in the town of Binjai. Tesis. Medan: Master in State University of Medan.
This study aims to determine : (1) The great influence of pedagogis competence, personality, social, professional teacher assessment; (2) The great influence of pedagogis competency of teachers of UKG; (3) The great influence of personality on the competence of UKG; (4)The great influence of social competence of teacher’s of UKG; (5) The great influence of teacher professional competency of UKG; (6) The great influence of pedagogis compentence, professional competence and value UKG of ability connection; (7) The great influence of the competence of pedagogis connection; (8) The great influence of the ability of the teacher’s professional ability connection; (9) The great influence of the teacher’s ability of UKG value connectionl; (10) The great improvements workshop for the teachers of mathematics in Senior High School Binjai. This research is quasi experiment. The population of the research was the whole mathematics teacher in SMPN in Binjai. The writer take selected example from the five schools chosen at random is SMPN 2, SMPN 3, SMPN 9, SMPN 10, SMPN 11 Binjai City. The instrument used consisted of personality competency question form, social competence question form, the best of professional competence and test connection capabilities. The instrument is declared to have qualified the validity coefficient of reliability 0,932, 0,943, 0,709, dan 0,440 consecutive to the personality competence question form, social competence question form, the test of professional competence and test connection capabilities. In study, data were analyzed using descriptive statistics analysis and statistical analysis of inferensial. Statistical analysis of the data done path analysis. The result show that: (1) The great influence of pendagogis, personality, social,
and math teacher’s professional competencies simultaneously and siqnificantly to the
value of UKG teacher is 75,86 %; (2) The great influence of pendagogis competence math teacher value of UKG is 8,35%; (3) The great influence of personality on the competence of UKG is 6,76; (4)The great influence of social competence of teacher’s of
UKG is 4,22%; (5) The great influence of teacher professional competency of UKG is 9,49%; (6) The great influence of pendagogis compentence and the value of UKG simultaneously and significantly to the ability of connection of 79,03%; (7) The great influence of the competence of pendagogis math teacher to the ability connection math teacher SMPN in Binjai City is 5,20%; (8) The great influence value of UKG math teacher of the ability connection is 60,68%; (9) The magnitude of the impact is not direct connection capabilities of pedagogis competence through value UKG is 22,50%’; (10) The average value of syllabus preparation of workshop participants , lesson plan, media,teori, and assessment instruments from stage 1 to stage 2 took place a fairly significant increase of 30,5.
Keywords: Teacher Competence, The Ability Math Connection, and Path
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul : “ANALISIS
KOMPETENSI GURU MATEMATIKA DAN HUBUNGANNYA DENGAN
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS GURU SMPN KOTA BINJAI ”
dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi
persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Matematika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED sekaligus pembimbing I
yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada penulis
dalam penyelesaian tesis ini.
2. Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd selaku pembimbing II di tengah-tengah
kesibukannya telah memberikan bimbingan, arahan dengan sabar dan kritis
terhadap berbagai permasalahan dan selalu mampu memberikan motivasi
bagi penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Bapak Prof. Hasratuddin, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Matematika Pascasarjana UNIMED
4. Bapak Dr. Dapot Tua Manullang, M.si. selaku staf Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasarjana UNIMED yang telah banyak
5. Bapak Prof. Sahat Saragih, M. Pd., Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M. Pd.,
Bapak Dr Edi Surya, M. Si selaku narasumber yang telah memberikan saran
dan kritik yang membangun untuk menjadikan tesis ini menjadi lebih baik.
6. Bapak Prof. Dr.Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana UNIMED.
7. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Program
Pascasarjana UNIMED.
8. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si., Bapak Deni Haris, S. Si, M. Pd., Ibu Sri
Wahyuni, M. Pd., Bapak Drs. Marudut Simanullang., Ibu Rosnani, S. Pd
selaku validator yang banyak memberikan masukan dan bimbingan.
9. Bapak Wagiman, S.Pd. MM selaku Kepala SMPN 2 Binjai., Bapak Drs.
Sofyan, M. Pd selaku Kepala SMPN 3 Binjai., Bapak Drs. Edi Saputra
selaku Kepala SMPN 9 Binjai., Bapak Gunawan, S. Pd selaku Kepala
SMPN 10 Binjai., Bapak Widiatmoko, S. Pd selaku Kepala SMPN 11 Binjai
beserta guru-guru matematika di kelima sekolah di atas yang telah
memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
10. Suami tercinta Elri Safri Harahap, SE beserta ananda Nurul Fathya Hrp,
Najla Nada Hrp dan Aisya Putri Hrp yang senantiasa memberikan motivasi,
do’a dan materil kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai
11. Sahabat seperjuangan angkatan XXI Prodi Matematika (terkhusus kelas B-2
eksekutif) yang telah memberikan dorongan, semangat, serta bantuan
lainnya kepada penulis.
Semoga Allah SWT membalas semua yang telah diberikan Bapak/Ibu
serta Saudara/I, kiranya kita semua tetap dalam lindungan-Nya. Semoga tesisi ini
dapat bermanfaat bagi guru matematika dan perkembangan dunia pendidikan
khususnya matematika. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik
dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.
Medan, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
2.1.3 Syarat menjadi Guru ... 25
2.2. Kompetensi Guru ... 27
2.2.1 Kompetensi Pedagogik ... 36
2.2.2 Kompetensi Kepribadian ... 42
2.2.3 Kompetensi Sosial ... 48
2.2.4 Kompetensi Profesional ... 50
2.2.5 Kompetensi Guru Matematika ... 53
2.3. Peningkatan Kompetensi Guru ... 56
2.4. Kemampuan Koneksi Matematis ... 59
2.6. Keterampilan Dasar Mengajar Guru ... 68
2.7. Uji Kompetensi Guru ... 73
2.8. Perangkat Pembelajaran... 76
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 88
3.3. Populasi dan Sampel ... 88
3.4. Desain Penelitian ... 89
3.5. Variabel Penelitian ... 92
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 100
3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 101
3.8. Teknik Analisis Data ... 103
3.9. Hipotesis Statistik ... 107
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 109
4.1.1 Data Kompetensi Pedagogik... 109
4.1.2 Data Kompetensi Kepribadian... 110
4.1.3 Data Kompetensi Sosial ... 110
4.1.4 Data Kompetensi Profesional ... 111
4.1.5 Data UKG ... ... 112
4.1.6 Data Nilai Koneksi ... 113
4.1.7 Uji Normalitas Kompetensi Pedagogik ... 114
4.1.8 Uji Normalitas Kompetensi Kepribadian ... 115
4.1.9 Uji Normalitas Kompetensi Sosial ... 115
4.1.10 Uji Normalitas Kompetensi Profesional ... 115
4.1.12 Uji Normalitas kemampuan Koneksi ... 116
4.1.13 Uji Homogenitas ... 116
4.1.14 Uji Linieritas Nilai UKG atas Kompetensi Pedagogik ... 117
4.1.15 Uji Linieritas Nilai UKG atas Kompetensi Kepribadian... 118
4.1.16 Uji Linieritas Nilai UKG atas Kompetensi Sosial ... 118
4.1.17 Uji Linieritas Nilai UKG atas Kompetensi Profesional ... 118
4.1.18 Uji Linieritas Koneksi atas Kompetensi Pedagogik ... 119
4.1.19 Uji Linieritas Koneksi atas Kompetensi Profesional ... 119
4.1.20 Uji Linieritas Koneksi atas Nilai UKG ... 120
4.1.21 Analisis Jalur Sub-struktur 1 ... 120
4.1.22 Analisis Jalur Sub-struktur 2 ... 122
4.1.23 Pengujian Kesesuaian Model ... 125
4.1.24 Memaknai Hasil Analisis Jalur ... 125
4.1.25 Hasil Workshop ... 127
4.2. Pembahasan ... 128
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 139
5.2. Saran ... 140
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1. Distribusi Populasi Penelitian ... 61
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik ... 65
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Kepribadian ... 67
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Sosial ... 68
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar-1.1 : Alternatif Jawaban Soal Koneksi ... 8
Gambar-2.1 : Kerangka Konseptual... 87
Gambar-3.1 : Diagram Desain Penelitian... 89
Gambar-4.1 : Diagram Nilai Kompetensi Pedagogik... 106
Gambar-4.2 : Diagram Nilai Kompetensi Kepribadian... 107
Gambar-4.3 : Diagram Nilai kompetensi Sosial... 108
Gambar-4.4 : Diagram Nilai kompetensi Profesional... 109
Gambar-4.5 : Diagram Nilai Uji Kompetensi Guru (UKG)... 110
Gambar-4.6 : Diagram Nilai Koneksi Guru... 111
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan
setiap individu adalah melalui proses pendidikan. Melalui proses pendidikan
diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang
pendidikan yang ditempuhnya. Bila setiap individu telah berkembang
kompetensinya maka akan terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas
dalam masyarakat.
Kegiatan pendidikan berlangsung terus menerus baik secara formal
maupun informal. Dimulai dari rumah tangga, sekolah dan juga masyarakat.
Semua upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik itu
pengembangan kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana sekolah serta
peningkatan kualitas tenaga kependidikan. Semua ini diharapkan dapat
menghasilkan peserta didik yang kompeten dibidangnya dan menjadi sumber daya
manusia yang unggul.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan ini maka salah satu unsur
yang memegang peranan penting adalah tenaga pendidikan atau guru yang terlibat
langsung dalam proses belajar mengajar di sekolah sebagai tenaga pendidik,
pengajar serta pelatih. Untuk menghadapi tantangan zaman dalam era globalisasi
serta percepatan informasi dan teknologi maka seorang guru dituntut untuk
2
Tanggung jawab guru yang besar ini perlu dihargai semua pihak terutama
lembaga pendidikan untuk meningkatkan kompetensi guru, karena hal ini
berimbas pada kualitas anak didik yang diasuhnya. Semakin baik kompetensi
seorang guru maka semakin meningkat pula prestasi anak didiknya. Proses belajar
mengajar di kelas sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar
dan membimbing anak murid di kelas tersebut. Guru yang baik adalah guru yang
mengerti tentang keadaan anak didiknya, menguasai dan melaksanakan berbagai
metode mengajar sesuai dengan karakteristik anak didiknya serta memiliki
kepribadian yang dapat menjadi tauladan anak didiknya.
Banyak tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini diantaranya
adalah masalah kualifikasi pendidikan guru yang belum sesuai dengan bidang
studi yang diajarkannya, metode mengajar yang efektif, manajemen sekolah,
sarana prasarana sekolah, kurikulum yang digunakan sebagai acuan serta
keikutsertaan masyarakat dalam dunia pendidikan.
Dari berbagai masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini yang
terpenting untuk dibenahi adalah masalah kualitas guru. Sebab seorang guru
bersentuhan langsung dengan murid-murid di kelas sebagai ujung tombak
pelaksanaan kurikulum di sekolah. Menurut hasil penelitian Balitbang Depdiknas
tahun 2009 (dalam Musfah, 2011:5) ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)
sekitar 29,33 persen guru yang tidak layak mengajar. Hal ini disebabkan karena
pendidikan guru tersebut tidak memenuhi persyaratan atau tidak sesuai dengan
kebutuhan yang ada. Hal ini menunjukkan masih perlunya peningkatan
3
Realitas menunjukkan bahwa mutu guru di Indonesia masih
memprihatinkan. Input guru di Indonesia masih rendah. Data Balitbang
Depdiknas 1999 (dalam Kunandar, 2010:41) menunjukkan dari peserta tes calon
PNS guru setelah dilakukan tes bidang studi ternyata rata-rata skor tes seleksinya
sangat rendah. Untuk calon guru bidang studi matematika ketika di tes materi
matematika dari 7.863 calon guru matematika rata-rata skornya hanya 27,67 dari
skor maksimal 100 yang diharapkan. Sungguh suatu fakta yang sangat
memprihatinkan bagi kita semua khususnya dunia pendidikan.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 1 : “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar dan menengah.”
Sedangkan dalam Permen Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kompetensi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa :
“Kualifikasi akademik guru SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA minimum diploma
empat (D-4) atau sarjana (S-1).” (BSNP, 2007c:6 dalam Musfah:4). Dalam
Permen ini juga disebutkan bahwa: “Guru harus menguasai empat kompetensi
utama yaitu pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional. Keempat kompetensi
ini terintegrasi dalam kinerja guru.” (BSNP,2007c:8dalam Musfah:4).
Pengamatan penulis di sekolah tempat penulis mengajar menunjukkan
bahwa lebih dari 50% guru belum siap untuk mengembangkan silabus dan bahan
ajar sesuai dengan karakteristik peserta didiknya, menganggap tugas mengajar
4
memperhatikan kualitas anak didik yang dihasilkannya, bertahan pada pola-pola
pengajaran yang konvensional tanpa mengindahkan perkembangan strategi dan
pendekatan pembelajaran yang ada, kepribadiannya masih labil sehingga sulit
untuk menjadi menjadi panutan peserta didiknya, penguasaan terhadap materi
ajar masih dangkal. Pola pikir seperti ini bukan masanya lagi untuk dipertahankan
oleh seorang guru yang sudah mendapatkan sertifikat pendidik yang profesional.
Hasil supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan tiap awal semester ke
kelas-kelas menunjukkan bahwa banyak guru yang belum siap mengajar
diantaranya guru belum tepat waktu memasuki kelas, tidak membuat rancangan
pembelajaran, tidak membawa rencana pelaksanaan pengajaran di kelas, belum
sesuainya rencana dengan pelaksanaan pengajaran di kelas, pelaksanaan
pengajaran secara konvensional yang berpusat pada guru, belum menguasai
materi ajar yang disampaikan dan lain sebagainya (hasil wawancara dengan
kepala sekolah).
Untuk meningkatkan hasil/mutu lulusan peserta didk di sekolah maka
sudah seharusnya seorang guru meningkatkan kualitas dirinya agar sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang selalu berkembang. Seorang guru harus mampu
mengembangkan dan menyebarluaskan kompetensi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimilikinya melalui pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat.
Pemerintah telah menyelenggarakan program peningkatan mutu guru agar
menjadi guru yang profesional melalui sertifikasi pendidik. Namun dalam
5
dan PLPG belum meningkatkan kompetensi guru secara signifikan. Hasil tes yang
dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang-Kemdiknas dalam studinya
tahun 2010 mengenai guru yang telah menerima sertifikasi melalui PLPG,
terbukti masih mencatat pemilikan kompetensi yang kurang memadai (Agung:12).
Oleh karena itu perlu adanya usaha yang terus menerus untuk merencanakan,
melaksanakan serta mengontrol upaya-upaya peningkatan kompetensi guru
tersebut baik yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan, pihak sekolah maupun
pemerintah. Sehingga program yang dilaksanakan benar-benar efektif dalam
meningkatkan kompetensi seorang guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan
prestasi matematis anak didiknya.
Fenomena yang ada di tempat penulis bertugas adalah semua guru
matematikanya telah berpendidikan S-1 tapi sebagian guru melanjutkan studi
kesarjanaannya karena kebutuhan untuk sertifikasi guru. Jika ada yang guru yang
melanjutkan studinya kejenjang S-2 tapi tidak sesuai dengan bidang studi yang
diampunya, misalnya guru matematika melanjutkan S-2 ke jurusan manajemen.
Hal ini dilakukan karena tuntutan karir bukan kemauan untuk mengembangkan
serta meningkatkan kompetensi dirinya.
Pada saat Pemerintah mengadakan Ujian Kompetensi Guru (UKG) pada
tahun 2012 tidak ada yang guru matematika di SMP Negeri 3 yang mencapai
batas kelulusan sebesar 70% atau nilai 70. Ujian yang diadakan secara online ini
hanya menghasilkan rata-rata nilai 45 dari 11 orang guru yang mengikuti ujian.
Sedangkan untuk Kotamadya Binjai masih di bawah 10 orang guru matematika
6
materi kompetensi profesional dan 30% materi kompetensi pedagogik. Sungguh
memprihatinkan dibandingkan daerah-daerah lain terutama di pulau Jawa.
Tanggung jawab yang masih rendah dalam penyusunan program
pengajaran ditunjukkan dengan adanya guru yang belum mampu menyusun
sendiri program pembelajaran, program tahunan, program semester dan
sebagainya. Perkembangan teknologi seperti komputer, internet, serta soft ware
khusus untuk matematika masih banyak guru yang tidak tahu serta tidak mampu
menggunakannya dalam menunjang kegiatan pembelajaran, masih rendahnya
minat guru untuk membuat alat peraga/ media pembelajaran. Selain itu dalam
pelaksanaan pembelajaran masih adanya guru yang mencatat saja tanpa
menerangkan materi ajar serta pelaksanaan pengajaran tidak sesuai dengan
program yang disusun sebelumnya.
Kurangnya minat untuk mengembangkan diri menjadi guru yang
profesional ditandai dengan tidak adanya penelitian tindakan kelas yang dilakukan
guru sehingga pangkat guru bertahan di IV A. Hal ini terlihat di lapangan tempat
peneliti bertugas dari 13 orang guru matematika yang ada maka 8 orang memiliki
pangkat IV A yang sudah di atas 5 tahun, sedangkan sisanya adalah guru-guru
baru yang pangkatnya masih rendah . Padahal jika guru tersebut rajin menulis atau
membuat PTK maka pangkatnya bisa lebih tinggi dari pangkat yang ada selama
ini. Selain itu PTK dapat meningkatkan kualitas pengajaran dengan berbagai
upaya perbaikan yang dilakukan terus menerus dan bekerja sama dengan
rekan-rekan sejawat. Kurangnya kolaborasi sesama guru matematika baik itu dalam
7
keseharian untuk mendiskusikan masalah-masalah yang ada dalam pengajaran
matematika.
Dari hasil penelitian Anik Kurniawati (2013) yang berjudul “Analisis
Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru matematika SMP Negeri di Malang”
dikatakan bahwa ada beberapa aspek pedagogik yang perlu ditingkatkan antara
lain: 1). memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk kepentingan
pembelajaran, 2). memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, 3). Melakukan tindakan
reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Sedangkan untuk kompetensi
profesional diperoleh data yang kurang pada aspek : 1). Mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan, 2). Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mengembangkan diri.
Dari uraian di atas maka diasumsikan bahwa peningkatan kompetensi
seorang guru akan meningkatkan prestasi matematikanya dalam hal ini khusus
untuk kemampuan koneksi matematikanya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian
secara ilmiah untuk menjelaskan hubungan kompetensi guru matematika se-Kota
Binjai dihubungkan dengan penggunaan koneksi matematis guru. Setelah itu
dilakukan analisis dari indikator-indikator yang ada pada setiap kompetensinya.
Koneksi merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran matematika,
karena matematika bermakna bila dihubungkan dengan disiplin ilmu lain serta
dengan kehidupan sehari-hari . Tanpa itu semua maka matematika hanya tinggal
rumus-rumus yang membingungkan serta membosankan bagi siswa. Agar dapat
8
harus memiliki keterampilan untuk mengembangkan kemampuan koneksi dalam
pembelajaran matematika di kelas.
Pada kenyataannya di sekolah tempat peneliti mengajar, seorang guru
matematika ketika memberikan pelajaran jarang sekali menghubungkan materi
yang dipelajari tersebut dengan disiplin ilmu lain apalagi terhadap kehidupan
sehari-hari . Salah satu contohnya adalah hasil pengerjaan salah seorang guru
sebagai berikut :
Gambar 1.1 Alternatif jawaban soal koneksi matematis
Dari hasil pengerjaan di atas dapat kita lihat bahwa guru tersebut tidak
mengetahui koneksi soal keliling segitiga dengan mata pelajaran lain dalam hal ini
fisika yaitu hubungan antara jarak, kecepatan dan waktu. Seharusnya untuk
menghitung kecepatan digunakan rumus jarak : waktu dengan memperhatikan
9
Menurut penelitian Marlin, dkk dengan judul “Kesulitan koneksi
matematis siswa dalam penyelesaian soal pada materi lingkaran di SMP”
menyatakan bahwa siswa masih kesulitan dalam pengerjaan soal-soal koneksi
matematis khususnya pada materi lingkaran. Guru jarang membahas soal-soal
koneksi terutama yang menyangkut kehidupan sehari-hari, sehingga siswa jenuh
dan bosan belajar matematika.
Akibatnya materi matematika yang diajarkan seorang guru terasa kering
dan mengambang tanpa aplikasi dengan dunia nyata yang menyebabkan pelajaran
matematika itu membosankan. Inilah salah satu penyebab kurangnya/rendahnya
minat siswa untuk belajar matematika yang pada gilirannya akan menurunkan
prestasi belajar matematikanya. Berbagai penelitian juga menunjukkkan bahwa
kemampuan matematika siswa khususnya di SMP Negeri masih rendah dan
masih jauh dari yang diharapkan.
Untuk menghubungkan fenomena di atas akan dilakukan analisis kritis
terhadap beberapa variabel yang mempengaruhi kemampuan koneksi matematika
guru yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
serta kompetensi profesional guru matematika dan sebagai variabel antaranya
adalah nilai uji kompetensi guru. Jika hubungan variabel-variabel di atas teruji
maka dapat digunakan untuk menjelaskan dan menemukan alternatif jawaban
terhadap fenomena kompetensi guru matematika. Berdasarkan pemikiran ini
direncanakan suatu penelitian yang berjudul “Analisis Kompetensi Guru
Matematika dan Hubungannya dengan Kemampuan Koneksi Matematis Guru Di
10
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah
yang akan diteliti yaitu : (1) kompetensi pedagogis guru masih rendah (2)
kompetensi kepribadian guru yang belum dapat menjadi teladan (3) kompetensi
sosial guru yang masih rendah (4) kompetensi profesional guru yang masih
rendah (5) kemampuan koneksi matematis guru yang masih kurang (6)
kompetensi pedagogis dan profesional guru dalam hal keterampilan mengajar di
kelas masih kurang/rendah (7) penggunaan koneksi matematis yang masih jarang
(8) pembuatan perangkat pembelajaran yang masih rendah.
1.3. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, banyak hal
yang dapat mempengaruhi kemampuan koneksi matematika guru. Karena
keterbatasan yang ada pada penulis maka penelitian ini akan dibatasi pada
kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional guru matematika SMP Negeri di Kota Binjai. Setelah itu
dilakukan workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen
penilaian guru-guru matematika di SMPN 3 Binjai.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas , maka masalah penelitian ini
11
1. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial dan
profesional guru matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di
Kota Binjai ?
2. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogis guru matematika terhadap
nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai ?
3. Seberapa besar pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika terhadap
nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai ?
4. Seberapa besar pengaruh kompetensi sosial guru matematika terhadap nilai
UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai ?
5. Seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap
nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai ?
6. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogis, kompetensi profesional dan
nilai UKG terhadap kemampuan koneksi matematis guru SMPN di Kota
Binjai ?
7. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogis guru matematika terhadap
kemampuan koneksi matematis guru SMPN di Kota Binjai ?
8. Seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap
kemampuan koneksi matematis guru SMPN di Kota Binjai ?
9. Seberapa besar pengaruh nilai UKG guru matematika terhadap kemampuan
koneksi matematis guru SMPN di Kota Binjai ?
10. Seberapa besar peningkatan hasil workshop penyusunan silabus, RPP, materi,
media dan instrumen penilaian guru-guru matematika di SMPN 3 Binjai
12
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian ialah untuk mengetahui :
1. Besar pengaruh kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, profesional guru
matematika terhadap nilai UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai
2. Besar pengaruh kompetensi pedagogis guru matematika terhadap nilai UKG
guru matematika SMPN di Kota Binjai
3. Besar pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika terhadap nilai UKG
guru matematika SMPN di Kota Binjai
4. Besar pengaruh kompetensi sosial guru matematika terhadap nilai UKG guru
matematika SMPN di Kota Binjai
5. Besar pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap nilai UKG
matematika SMPN di Kota Binjai
6. Besar pengaruh kompetensi pedagogis, kompetensi profesional dan nilai UKG
terhadap kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai
7. Besar pengaruh kompetensi pedagogis guru matematika terhadap kemampuan
koneksi matematis guru matematika SMPN di Kot Binjai
8. Besar pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap
kemampuan koneksi matematis guru matematika SMPN di Kota Binjai
9. Besar pengaruh nilai UKG guru matematika terhadap penggunaan koneksi
matematis guru matematika SMPN di Kota Binjai
10. Besar peningkatan hasil workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media
dan instrumen penelitian guru-guru matematika di SMPN 3 Binjai sebelum
13
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik
secara teoritis maupun praktis sebagai berikut :
1. Manfaat secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan
serta memperluas wawasan khususnya mengenai peningkatan penggunaan
kemampuan koneksi matematika guru melalui peningkatan kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional guru matematika pada setiap tingkatan lembaga pendidikan
khususnya di SMP Negeri. Selain itu untuk mengetahui kekurangan atau
kelebihan guru matematika dalam hal keterampilan mengajar di kelas.
2. Manfaat secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan :
a. Dapat menjadi acuan bagi penulis dalam melaksanakan tugas sehari-hari di
lembaga pendidikan SMP Negeri 3 Kota Binjai
b. Dapat menjadi acuan bagi guru-guru matematika yang ada di Kota Binjai
dalam rangka meningkatkan kompetensi guru matematika khususnya dalam
kompetensi yang masih rendah/kurang
c. Dapat menjadi masukan bagi lembaga yang terkait khususnya Dinas
Pendidikan agar menjadi bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan
14
d. Dapat menjadi masukan bagi Lembaga Penghasil Tenaga Kependidikan
sebagai lembaga penghasil guru untuk meningkatkan kompetensi calon guru
yang didiknya khususnya dalam bidang yang masih kurang/rendah
e. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain agar dapat dikembangkan dengan
variabel-variabel yang berbeda
1.7. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini maka akan
dijelaskan definisi operasional setiap variabel sebagai berikut :
a. Kompetensi Pedagogik Guru
Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan seorang guru dalam mengajar
dan mendidik peserta didiknya di dalam maupun di luar kelas yang meliputi :
memahami peserta didik secara mendalam, merancang pembelajaran termasuk
memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi
pembelajaran dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensinya.
b. Kompetensi Kepribadian Guru
Kompetensi kepribadian guru adalah kepribadian seorang guru yang dapat
menjadi contoh teladan bagi peserta didiknya yang terdiri dari : kepribadian
yang mantap dan stabil, kepribadian yang dewasa, kepribadian yang arif,
15
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial guru adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk : mampu berkomunikasi lisan dan tulisan, menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
peserta didik dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
d. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional guru merupakan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
e. Nilai UKG
Nilai UKG adalah hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan
pada tahun 2012. UKG ini dilaksanakan secara on line di seluruh Indonesia,
berfungsi untuk mengetahui tingkat kompetensi guru yang ada. Nilai UKG ini
di dapat melalui studi dokumentasi di Dinas Pendidikan Kota Binjai.
f. Koneksi Matematis
Koneksi matematis guru adalah kemampuan seorang guru untuk
menghubungkan antar topik dalam matematika, menghubungkan materi
matematika dengan bidang studi lain serta menghubungkan materi matematika
16
g. Workshop
Workshop dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi
pembelajaran dalam hal ini kegiatan menyusun silabus pembelajaran, rencana
pelaksanaan pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “analisis kompetensi guru
matematika dan hubungannya dengan penggunaan koneksi matematis guru di kota
Binjai” maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan yaitu :
1. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi
profesional guru matematika secara simultan dan signifikan terhadap nilai
UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 84,46% dan sisanya
15,54% merupakan pengaruh dari variabel lain
2. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru matematika terhadap nilai
UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 14,36%
3. Besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru matematika terhadap nilai
UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 3,69%
4. Besarnya pengaruh kompetensi sosial guru matematika terhadap nilai UKG
guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 15,92%
5. Besarnya pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap nilai
UKG guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 19,89%
6. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik dan nilai UKG secara simultan dan
signifikan terhadap kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota
Binjai sebesar 92% sedangkan selebihnya 8% merupakan pengaruh variabel
143
7. Besarnya pengaruh kompetensi profesional guru matematika terhadap
kemampuan koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 17,22%.
8. Besarnya pengaruh nilai UKG guru matematika terhadap kemampuan
koneksi guru matematika SMPN di Kota Binjai adalah 35,05%.
9. Besarnya pengaruh tidak langsung kompetensi pedagogis terhadap
kemampuan koneksi melalui nilai UKG adalah 22,40%
10. Nilai rata-rata peserta workshop penyusunan silabus, RPP, materi, media dan
instrumen penilaian dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan yang cukup
signifikan yaitu sebesar 30,5.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mengajukan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang (30%) dari jumlah guru
matematika yang ada di Kota Binjai. Untuk itu sangat baik menambah sampel
dari penelitian ini sehingga menghasilkan data yang lebih banyak.
2. Menambah peserta dari workshop untuk meningkatkan kemampuan guru
matematika dalam penyusunan silabus, RPP, materi, media dan instrumen
144
DAFTAR PUSTAKA
Agung, I. 2012. Menghasilkan Guru Kompeten & Profesional.Jakarta : Bee Media Indonesia
Aqib, Z. 2013. Model-model, Media dan Strategi pembelajaran Kontekstual. Bandung : Yrama Widya
Armanto, D. 2010. Pembelajaran Matematika Berkualitas? Revolusi Kompetensi Guru!. Jurnal Mathematics Paedagogic. Vol. I. No.1, September 2010. ISSN : 2087-1783
Danim, S. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Kencana
Danim, S dan Khairil. 2010. Profesi Kependidikan. Bandung : Alfabeta
Echols, J dan Shadily, H. 2005. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : Gramedia PustakaUtama
Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta : RajaGrafindo Persada
Kurniawati, A.2013. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru matematika SM Negeri di Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. Vol.1No.1, Januari 2013. ISSN : 2337-7623
Marlin, dkk. 2014. Kesulitan Koneksi Matematis Siswa dalam Penyelesaian Soal Pada Materi Lingkaran di SMP. Vol.3, No.1, 2014.
Musfah, J. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru : Melalui Pelatihandan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana
National Council of Teachers of Mathematics, 2000. Principles and standards for School Maathematics. Reston. Va. NCTM
Riduwan dan Kuncoro, E. 2012. Cara menggunakan dan Memaknai Path Analysis. Bandung : Alfabeta
Roosilawati (2013). Karakteristik kemampuan Bernalar dan Memecahkan Masalah Peserta Diklat Peningkatan Kompetensi guru Kelas SD. Semarang : LPMP jawa Tengah
Ruseffendi. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk meningkatkan
145
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada
Sabri, A. 2007. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Jakarta : Quantum Teaching
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana
Sanjaya, W. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Sardiman, A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :Rajawali Pers
Sarwono, J. 2012. Path Analysis. Jakarta : Elex Media Komputindo
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sugimun. (2007). Analisis Pengembangan Kompetensi Guru Matematika
SMP/MTs di Kabupaten Nunukan. Tesis. Malang : Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Sulistyaningsih, dkk. Model Pembelajaran Kooperatif type CIRC dengan Pendekatan Konstruktivisme untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik. Vol.1, No.2, Januari 2012. Unnes Journal of mathematics
Education Research. ISSN : 2252-6455
Tim Instruktur PLPG.2008. Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
(PLPG).Modul.Medan