HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMPN
DI KECAMATAN MEDAN KOTA DAN KECAMATAN MEDAN JOHOR SEMESTER GENAP TP.2014-2015
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
SAUT PARLINDUNGAN SIADARI NIM : 8126173028
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Saut Parlindungan Siadari, Hubungan Kompetensi Guru dengan Hasil Belajar Biologi Siswa SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor Semester Genap TP. 2014/2015. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru biologi SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, untuk melihat bagaimana gambaran hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, serta untuk melihat bagaimana hubungan tiap kompetensi (Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor semester genap TP. 2014/2015. Sampel dalam penelitian dengan jumlah 6 guru biologi yang sudah sertifikasi. Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dalam proses pembelajaran, angket untuk guru, dan angket untuk siswa terhadap enam orang guru biologi. Metode penelitian ini bersifat deskriftif. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial guru biologi kelas VIII di Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor masuk dalam kategori sangat baik/sangat kompeten; (2) Hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor Semester Genap TP. 2014/2015 masuk dalam kategori cukup tinggi; (3) Hasil perhitungan korelasi antara instrumen IPKG-1 dengan hasil belajar biologi siswa (0,70) termasuk dalam kriteria agak rendah dan hasil perhitungan korelasi antara instrumen IPKG-2 dengan hasil belajar biologi siswa (0,89) termasuk dalam kriteria cukup tinggi; (4) hasil perhitungan korelasi antara kompetensi profesional guru dengan hasil belajar biologi siswa (0,91) termasuk dalam kriteria cukup tinggi; (5) hasil perhitungan korelasi antara kompetensi kepribadian guru dengan hasil belajar biologi siswa (0,75) termasuk dalam kriteria agak rendah; (6) hasil perhitungan korelasi antara kompetensi sosial guru dengan hasil belajar biologi siswa (0,04) termasuk dalam kriteria tidak berkorelasi.
ABSTRACT
Saut Parlindungan Siadari, Relationship Competence Master Biology Student Learning Outcomes Junior High School in the district of Medan Kota Medan Johor Semester TP. 2014/2015. Thesis Graduate Program, State University of Medan, 2015
This study aims to determine how the image pedagogic competence, professional competence, personal competence and social competence biology teacher Junior High School in the district of Medan Kota Medan Johor, to see how the image of learning outcomes biology eighth grade students Junior High School in the district of Medan Kota Medan Johor, as well as to see how the relationship of each competency (Pedagogic competence, professional competence, Competence of Personality and Social Competence) on learning outcomes biology Junior High School eighth grade students in the district and subdistrict of Medan Kota Medan Johor semester TP. 2014/2015. The samples with the number 6 biology teacher who has been certified. Instrument data collection is done by using observation sheet in the learning process, questionnaires for teachers, and questionnaires for students against six teachers of biology. This research method is descriptive. Results of this study showed that: (1) Pedagogic competence, professional competence, Competence of Personality and Social Competence VIII grade biology teacher in the district and subdistrict of Medan Kota Medan Johor into the category of excellent / very competent; (2) Results of studying biology Junior High School eighth grade students in the district and subdistrict of Medan Kota Medan Johor Semester TP. 2014/2015 in the category is quite high; (3) The calculation of the correlation between the instruments IPKG-1 with the biology student learning outcomes (0,70) are included in the criteria is rather low and the result of calculation of correlation between the instruments IPKG-2 with a biology student learning outcomes (0,89) are included in the criteria fairly high ; (4) the results of calculations of correlation between the professional competence of teachers with a biology student learning outcomes (0,91) included in the criteria is quite high; (5) the calculation of the correlation between personal competence of teachers with biology student learning outcomes (0,75) are included in the criteria is rather low; (6) the results of the calculation of the correlation between social competence of teachers with a biology student learning outcomes (0,04) are included in the criteria are not correlated.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus, atas segala berkat
–Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan
baik yang berjudul: “Hubungan Kompetensi Guru dengan Hasil Belajar Biologi
Siswa SMPN di Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor Semester
Genap TP. 2014/2015”.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat terselesaikan
dengan aik tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Dr. Elly Djulia, M.Pd., yang banyak memberikan bimbingan, arahan,
motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal sampai dengan selesainya
penulisan tesis ini.
3. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si., Ibu Dr.
Fauziyah Harahap, M.Si. selaku nara sumber yang telah banyak memberikan
saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana Program Pendidikan Biologi Universitas
Negeri Medan yang telah mendidik penulis selama kuliah, serta Ibu Retno
5. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Bapak dan Ibu Kepala Sekolah
SMPN di Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMPN,
siswa-siswi dan Guru Biologi yang menjadi sampel penelitian.
6. Teristimewa kedua orang tuaku Ayahanda S.Siadari (+) dan Ibunda K.Br.
Purba, yang telah membesarkan, memberikan dorongan dan bantuan moril
maupun material kepada penulis. Keluarga besar T.Silitonga, S.Pd dan
H.R.Br.Siadari, S.Pd (Kakak), Keluarga besar S.Pasaribu dan E.N.Br.Siadari
(Adik), Hengky A.Siadari (Adik), Keluarga besar P.Pasaribu, ST dan
T.Br.Tampubolon (Mertua), Istriku Irma M. Br.Pasaribu, S.E dan Gilber
Valentino Siadari (Anak) tercinta yang selalu menjadi penyemangat dalam
menyelesaikan tesis ini.
7. Teman-teman Angkatan XXII khususnya kelas A Program Studi Pendidikan
Biologi, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa yang akan membalas semua kebaikan serta bantuan
kalian semua.
Semoga kasih dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus selalu
menyertai kita semua. Akhir kata, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,
penulis mengucapkan terimakasih, semoga tesis ini bermanfaat bagi dunia
pendidikan terutama bagi penulis.
Medan, September 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
2.3.1.14. Merumuskan Kegiatan Pembelajaran ... 28
2.3.1.15. Menentukan Penilaian Hasil Belajar ... 30
2.4.2. Manfaat Penilaian Hasil Belajar ... 52
2.4.3. Fungsi Penilaian Hasil Belajar ... 53
2.4.4. Tujuan Penilaian Hasil Belajar ... 53
2.4.5. Kriteria Penilaian ... 54
2.4.6. Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil Belajar ... 54
2.4.7. Ranah Penilaian Hasil Belajar ... 55
2.4.8. Cara Penskoran ... 55
2.5. Penelitian Yang Relevan ... 56
2.6. Kerangka Berpikir ... 60
2.7. Defenisi Operasional ... 61
2.8. Hipotesis Penelitian ... 62
BAB. III METODE PENELITIAN ... 64
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 64
3.2. Populasi dan Sampel ... 64
3.3. Tehnik Pengumpulan Data ... 65
3.3.1. Prosedur Penelitian ... 65
3.4. Instrument Penelitian ... 68
3.5. Teknik Analisis Data, Analisis Korelasi dan Hipotesis Penelitian . 69
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72
4.1. Hasil Penelitian ... 72
4.2. Pembahasan ... 92
4.3. Keterbatasan Penelitian ... 96
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 98
5.1. Simpulan ... 98
5.2. Implikasi ... 99
5.3. Saran ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 101
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Daftar Sekolah dan Jumlah Guru Biologi ... 65 Tabel 4.1. Pencapaian Indikator Perumusan Tujuan Pembelajaran ... 72 Tabel 4.2. Pencapaian Indikator Pemilihan dan Pengorganisasian
Materi Ajar ... 73 Tabel 4.3. Pencapaian Indikator Pemilihan Sumber Belajar/
Media Pembelajaran ... 74 Tabel 4.4. Pencapaian Indikator Skenario/Kegiatan Pembelajaran ... 74 Tabel 4.5. Pencapaian Indikator Penilaian Hasil Belajar ... 75 Tabel 4.6. Nilai Pedagogik Guru Biologi SMPN di Kecamatan
Medan Kota dan Medan Johor pada Indikator IPKG-1 ... 76 Tabel 4.7. Pencapaian Indikator Pra Pembelajaran ... 77 Tabel 4.8. Pencapaian Indikator Membuka Pembelajaran ... 77 Tabel 4.9. Pencapaian Indikator Kegiatan Inti Pembelejaran dalam
Penguasaan Materi Pembelajaran ... 78 Tabel 4.10. Pencapaian Indikator Pendekatan/Strategi Pembelajaran ... 79 Tabel 4.11. Pencapaian Indikator Pemanfaatan Sumber Belajar ... 80 Tabel 4.12. Pencapaian Indikator Pembelajaran yang Memicu
Keterlibatan Siswa ... 80 Tabel 4.13. Pencapaian Indikator Penilaian Proses dan Hasil Belajar ... 81 Tabel 4.14. Pencapaian Indikator Penggunaan Bahasa ... 82 Tabel 4.15. Pencapaian Indikator Penutup ... 82 Tabel 4.16. Nilai Kompetensi Pedagogik Guru Biologi SMPN di
Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor pada IPKG-2 .... 83 Tabel 4.17. Kompetensi Profesional Guru Biologi Berdasarkan
angket guru ... 84 Tabel 4.18. Kompetensi Profesional Guru Berdasarkan
Angket Siswa ... 84 Tabel 4.19. Kompetensi Kepribadian Guru Berdasarkan
Angket Guru . ... 85 Tabel 4.20. Kompetensi Sosial Guru Berdasarkan
angket Guru ... 88 Tabel 4.21. Perhitungan Korelasi IPKG-1 dengan Hasil Belajar ... 121 Tabel 4.22. Perhitungan Korelasi IPKG-2 dengan Hasil Belajar ... 122 Tabel 4.23. Perhitungan Korelasi Kompetensi Profesional Guru dengan
Hasil Belajar Siswa (angket Guru) ... 123 Tabel 4.24. Perhitungan Korelasi Kompetensi Profesional Guru dengan
Hasil Belajar Siswa (Angket Siswa) ... 124 Tabel 4.25. Perhitungan Korelasi Kompetensi Kepribadian Guru dengan
Hasil Belajar Siswa ... 125 Tabel 4.26.Perhitungan Korelasi Kompetensi Sosial Guru dengan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 59 Gambar 4.1. Hubungan IPKG-1 dengan Hasil Belajar Siswa ... 87 Gambar 4.2. Hubungan IPKG-2 dengan Hasil Belajar Siswa ... 88 Gambar 4.3. Hubungan Kompetensi Profesional Guru dengan Hasil
Belajar Sisiwa Berdasarkan Angket Guru ... 89 Gambar 4.4. Hubungan Kompetensi Profesional Guru dengan Hasil
Belajar Siswa Berdasar Pendapat Siswa ... 90 Gambar 4.5. Hubungan Kompetensi Kepribadian Guru dengan
Hasil Belajar Siswa ... 91 Gambar 4.6. Hubungan Kompetensi Sosial Guru dengan
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Instrument Penilaian Kompetensi Guru-1 (IPKG-1) ... 105
2. Instrument Penilaian Kompetensi Guru-2 (IPKG-2) ... 107 3. Lembar Observasi Kompetensi Kepribadian dan Sosial 109 4. Lembar Observasi Kompetensi Profesional Guru ... 111 5. Lembar Observasi Kompetensi Guru dalam Proses
Pembelajaran biologi ... 113 6. Kisi-kisi Instrument Observasi Kompetensi Pedagogik
Guru dalam Proses Pembelajaran Biologi ... 115 7. Kisi-kisi Angket Guru Biologi Tentang Kompetensi
Kepribadian Guru Biologi ... 116 8. Kisi-kisi Angket Guru Biologi Tentang Kompetensi
Sosial Guru Biologi . ... 117 9. Kisi-kisi Angket Guru Biologi tentang Kompetensi
Profesional Guru Biologi ... 118 10. Kisi-kisi Angket Siswa tentang Kompetensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang terdiri dari dua
puluh satu kecamatan. Setiap kecamatan memiliki dua sampai tiga Sekolah
Menengah Pertama Negeri yang diasuh di bawah pengawasan Dinas Pendidikan
Kota Medan.
Dari hasil observasi sementara yang dilakukan peneliti langsung ke
sebagian sekolah-sekolah tersebut, terdapat sekitar tujuh belas unit SMPN atau
sekitar 38% yang memiliki akreditas nilai A (sangat baik) dan dua puluh lima unit
SMPN atau sekitar 56% memiliki nilai akreditas B (baik), tiga unit SMPN atau
sekitar 6% memiliki nilai akreditasi C (cukup),
Dari empat puluh lima sekolah yang ada di Kota Medan, terdapat pula
sekitar 37% yang aktif mengikuti kegiatan MGMP Biologi SMP, hal ini berarti
kompetensi profesional guru biologi masih sangat kurang, dimana kompetensi
profesional guru ini juga sangat memengaruhi proses pembelajaran dalam kelas.
Joesoef (2001: 210-225), mencatat permasalahan internal pendidikan meliputi
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik guru
yaitu penggunaan strategi pembelajaran, peran guru, dan kurikulum.
Selain permasalahan tersebut di atas masih ada sejumlah permasalahan lain,
seperti permasalahan yang berhubungan dengan sistem kelembagaan, sarana dan
prasarana, manajemen, anggaran operasional, dan peserta didik (Joesoef 2001:
210-225).
2
Beberapa strategi pembelajaran yang digambarkan oleh Suyanto (2007:
23-25) sebagai berikut: berpusat pada murid, menggunakan banyak media,
berlangsung dalam bentuk kerja sama atau secara kolaboratif, interaksi guru-murid
berupa pertukaran informasi dan menekankan pada pemikiran kritis serta
pembuatan keputusan yang didukung dengan informasi yang kaya. Model
pembelajaran ini disebut oleh Freire (2000: 61) sebagai strategi pembelajaran
“hadap masalah” (problem posing). Dewasa ini terdapat tuntutan pergeseran
paradigma pembelajaran dari model tradisional ke arah model baru, namun
kenyataannya menunjukkan praktek pembelajaran lebih banyak menerapkan
strategi pembelajaran tradisional dari pembelajaran baru (Idrus, 1997: 79).
Hal ini agaknya berkaitan erat dengan rendahnya professionalisme guru.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka dibutuhkannya guru yang visioner
dan mampu mengelola proses belajar mengajar secara efektif dan inovatif.
Diperlukan perubahan strategi dan model pembelajaran yang sedemikian rupa
untuk memberikan suasana yang menyenangkan bagi guru dan peserta didik
(Kunandar, 2004:40).
Menurut Suyanto (2007: 1), “guru memiliki peluang yang amat besar untuk
mengubah kondisi seorang anak dari gelap gulita aksara menjadi seorang yang
pintar dan lancar baca tulis alfabetikal maupun fungsional yang kemudian akhirnya
ia bisa menjadi tokoh kebanggaan komunitas dan bangsanya”. Tetapi segera
ditambahkan: “guru yang demikian tentu bukan guru sembarang guru. Ia pasti
memiliki profesionalisme yang tinggi, sehingga bisa “digugu dan ditiru”.
Singkatnya di dunia pendidikan nasional ada banyak, untuk tidak mengatakan
3
internal yang harus menjadi “pekerjaan rumah” bagi pendidikan nasional masa kini
(Suyanto, 2007:4).
Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik guru memerlukan
kompetensi yang memadai. Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen, ada empat kompetensi utama yang diharapkan dari guru, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional.
Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga harus memiliki
pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik (Ananto,
2011:33).
Kenyataannya belum semua guru memiliki kompetensi sebagaimana yang
diharapkan. Menurut Suripto (Koncara, 2011) saat ini baru sekitar 50% dari seluruh
guru di Indonesia yang memenuhi standar kompetensi. Kondisi ini masih jauh dari
yang diharapkan sehingga menyebabkan mutu pendidikan di Indonesia kurang baik.
Beberapa upaya sebenarnya telah dilakukan pemerintah dalam upaya membuat
standarisasi mengenai kompetensi guru, salah satunya melalui program sertifikasi
guru, tetapi hasilnya masih belum dirasakan secara nyata (Winarsih, 2008:45).
Fenomena yang sering terjadi, tenaga pendidik khususnya di
sekolah-sekolah belum memenuhi kualifikasi sebagai guru yang berkompeten, khususnya
kompetensi pedagogik (belum mampu merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan pembelajaran biologi SMP), kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang berkaitan dengan pengelolaan
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat, bahwa sebagian besar guru SMP Negeri di
Indonesia belum mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran (ICT) seperti
4
kelas, sehingga peran guru sebagai fasilitator, motivator, pembimbing bagi siswa
tidak dapat dilaksanakan yang pada akhirnya proses pembelajaran dalam kelas
cenderung konvensional yang mana guru berperan aktif dalam kelas (Sunyono,
2009: 125).
Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar di persekolahan terdapat
kecenderungan dari para guru untuk mengutamakan penggunaan test (paper and
pencil test) sebagai satu-satunya alat ukur yang terpenting dalam proses pendidikan
(Marhaeni, 2007:2). Kondisi seperti ini mendorong penggunaan test secara
berlebihan untuk mengukur semua tujuan pembelajaran yang telah dilaksanakan
(Marhaeni, 2007:3). Padahal dalam melakukan evaluasi pembelajaran, guru sudah
seharusnya memiliki pengetahuan dan kecakapan tentang evaluasi program
pembelajaran (Instuctional program evaluation), mulai dari konsep, pemilihan
model-model evaluasi program, penyusunan instrumen evaluasi sampai penyusunan
laporan hasil evaluasi program pembelajaran (Widoyoko, 2009:3).
Kompetensi dan profesionalisme guru ini sangat memengaruhi proses
pembelajaran dalam kelas dan hasil belajar siswa. Artinya, kompetensi guru yang
baik dan profesional akan menghasilkan hasil belajar siswa yang baik dan lulusan
yang berkualitas. Karena dengan kompetensi yang dimilikinya maka guru akan
lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif, menyenangkan
dan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa akan lebih baik
(Hamalik, 2002:28).
Hal ini juga menjadi bagian „instropeksi‟ tersendiri bagi semua guru akan
apa yang sebaiknya guru tahu dan lakukan untuk memiliki standar pembelajaran
5
memahami pembelajaran dan cara pengajarannya kepada siswa, sehingga guru
tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan kemampuannya dalam
melaksanakan pembelajaran tersebut agar kompetensi yang dimiliki guru dapat
memengaruhi dan meningkatkan hasil belajar siswa dan menghasilkan siswa-siswa
yang kreatif dan berprestasi (Sunyono, 2009:112).
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, yaitu :
1. Terdapat guru SMP kurang mampu merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan pembelajaran biologi SMP (kompetensi pedagogik dan
profesional).
2. Terdapat guru SMP belum mampu menunjukkan kepribadian yang mantap,
stabil dan dewasa, yang berperilaku sesuai dengan norma hukum, agama,
sosial, budaya, yang memiliki etos kerja, tanggungjawab sebagai perwujudan
dari pembelajaran biologi (kompetensi kepribadian).
3. Terdapat guru SMP belum mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran
(ICT) dalam proses pembelajaran biologi di SMP seperti penggunaan
komputer, infocus/OHP dan lainnya.
4. Terdapat guru belum aktif dalam kegiatan MGMP Biologi SMP (kompetensi
profesional).
1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan di atas,
6
1. Hubungan kompetensi pedagogik (merencanakan, menyusun, melaksanakan
dan mengevaluasi kegiatan program pembelajaran) guru biologi dengan hasil
belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan
Medan Johor, Kota Medan.
2. Hubungan kompetensi profesional (menguasai materi pelajaran secara luas dan
mendalam, merancang dan memanfaatkan media dan sumber belajar,
melaksanakan evaluasi pembelajaran, menyusun program pembelajaran) guru
biologi dengan hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di
Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, Kota Medan.
3. Hubungan kompetensi kepribadian (bertindak sesuai norma agama, hukum,
menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur dan berakhlak muli, menampilkan
diri sebagai pribadi yang mantap dan dewasa, menunjukkan etos kerja dan
tanggungjawab, menjunjung tinggi kode etik profesi guru) guru biologi dengan
hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota
dan Medan Johor, Kota Medan.
4. Hubungan kompetensi sosial (bertindak objektif dan tidak diskriminatif,
berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun, mampu beradaptasi di
tempat bertugas, mampu berkomunikasi dengan komunitas profesi secara lisan
maupun tulisan) guru biologi dengan hasil belajar biologi siswa kelas VIII
SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, Kota Medan.
1.4.Rumusan Masalah
Masalah yang akan dipelajari dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
7
1. Mengetahui gambaran kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru biologi SMP Negeri di
Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.
2. Mengetahui gambaran hasil belajar biologi siswa SMP Negeri di Kecamatan
Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.
3. Mengetahui hubungan kompetensi pedagogik guru biologi dengan hasil belajar
biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan
Johor, Kota Medan.
4. Mengetahui hubungan kompetensi profesional guru biologi dengan hasil
belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan
Medan Johor, Kota Medan.
5. Mengetahui hubungan kompetensi kepribadian guru biologi dengan hasil
belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan
Medan Johor, Kota Medan.
6. Mengetahui hubungan kompetensi sosial guru biologi dengan hasil belajar
biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan
Johor, Kota Medan.
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran kompetensi guru biologi SMP Negeri di
8
2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa SMP Negeri di Kecamatan
Medan Kota dan Medan Johor, Kota Medan
3. Untuk mengetahui hubungan kompetensi pedagogik (merencanakan,
menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan program pembelajaran)
guru biologi SMP Negeri dengan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri di
Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, Kota Medan.
4. Untuk mengetahui hubungan kompetensi profesional (menguasai materi
pelajaran secara luas dan mendalam, merancang dan memanfaatkan media dan
sumber belajar, melaksanakan evaluasi pembelajaran, menyusun program
pembelajaran) guru biologi SMP Negeri dengan hasil belajar biologi siswa
SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, Kota Medan.
5. Untuk mengetahui hubungan kompetensi kepribadian (bertindak sesuai norma
agama, hukum, menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur dan berakhlak
muli, menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan dewasa,
menunjukkan etos kerja dan tanggungjawab, menjunjung tinggi kode etik
profesi guru) guru biologi dengan hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP
Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, Kota Medan.
6. Untuk mengetahui hubungan kompetensi sosial (bertindak objektif dan tidak
diskriminatif, berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun, mampu
beradaptasi di tempat bertugas, mampu berkomunikasi dengan komunitas
profesi secara lisan maupun tulisan) guru biologi dengan hasil belajar biologi
siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor,
9
1.6.Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah :
1. Sebagai bahan kajian untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang
berkaitan dengan kompetensi guru terkhusus guru bidang studi biologi SMP
Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, Kota Medan dan bidang
pendidikan pada umumnya.
2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang positif bagi pendidikan serta
memberikan manfaat sebagai salah satu bagian dalam usaha peningkatan
proses pembelajaran.
Adapun yang menjadi mabfaat penelitian ini secara praktis adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk lebih meningkatkan kompetensi guru
Biologi di SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, Kota
Medan.
2. Sebagai bahan masukan/informasi bagi guru tentang kompetensi guru dalam
upaya meningkatkan dan menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien
98
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan penelitian ini, diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi sosial Guru Biologi di Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor, Kota Medan masuk dalam kategori sangat baik/Sangat Kompeten.
2. Hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor masuk kategori cukup tinggi, hal ini berarti bahwa minat belajar siswa akan biologi cukup tinggi yang didukung oleh kompetensi yang dimiliki oleh guru biologi dalam membelajarkan biologi di dalam kelas.
3. Perhitungan korelasi gabungan (IPKG-1=0,70; dan IPKG-2= 0,89) dengan hasil belajar biologi siswa masuk dalam kategori cukup tinggi, artinya bahwa kompetensi guru dalam instrumen IPKG-1 dan IPKG-2 berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor.
4. Perhitungan korelasi antara kompetensi profesional guru dengan hasil belajar biologi siswa = 0,91 masuk dalam kategori cukup tinggi, artinya bahwa kompetensi profesional guru berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
99
hasil belajar biologi siswa SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor.
5. Perhitungan korelasi antara kompetensi kepribadian guru dengan hasil belajar biologi siswa = 0,75 masuk dalam kategori agak rendah, artinya bahwa kompetensi kepribadian guru tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor.
6. Perhitungan korelasi antara kompetensi sosial guru dengan hasil belajar biologi siswa = 0,04 masuk dalam kategori tidak berkorelasi, artinya bahwa kompetensi sosial guru tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor.
5.2.Implikasi
Dari hasil penelitian tentang hubungan kompetensi guru dengan hasil belajar biologi siswa SMPN di Kecamatan Medan Kota dan Medan Johor, maka dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
100
2. Hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Johor sudah cukup tinggi, hendak juga diikuti untuk bidang studi yang lain guna menghasilkan lulusan siswa yang terbaik.
5.3.Saran
Berdasarkan uraian di atas, adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Perlunya pelaksanaan program pelatihan dan pendampingan bagi guru akan penyusunan Silabus dan RPP agar sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing dengan penekanan pada bagaimana menjabarkan SK,KD menjadi indikator dan tujuan pembelajaran dan pengembangan pokok-pokok materi ajar, serta penjabaran kegiatan pokok pembelajaran dalam tatap muka yang lebih terstruktur.
2. Lebih meningkatkan lagi penggunaan dan pelaksanaan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif guna menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
101
DAFTAR PUSTAKA
Ananto, S. 2011. Profesional Guru, Hambatan dan Upaya Pemecahannya. Jakarta
Aksarawirawan, 2002. Profesi dan Standard Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun
Indonesia & UHAMKA Press
Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Aswandi. 2005. Potret Permasalahan Guru. Jakarta: Rineka Cipta
Aswandi. 2006. Kompetensi Pedagogik. Jakarta: Rineka Cipta
Chaplin, J.P. 2001.Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Dahrin, D. 2000. Memperbaiki Kinerja Pendidikan Nasional
Secara Komprehensif:Transformasi Pendidikan, Komunitas. Vol.1. Jakarta:
Forum Rektor Indonesia
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang RI Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Eka Jaya
Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi
Guru SMA. Jakarta. Depdiknas
Devi, K. 2008. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Komia Melalui
Kegiatan MGMP Wilayah. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Dimyati, 2009. Kompetensi Guru di Indonesiai. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, S.B. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Freire, Paulo, 2000. Pendidikan Kaum Tertindas, alih bahasa Oetomo Dananjaya dkk. Jakarta: LP3ES
Hamalik, O. 2002. Proses Belajar Mengajar. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta
Hamalik, O. 2005. Pendidikan Guru, Konsep dan Strategi. Bandung:
Mandar Maju
Hasan, S. Hamid. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Alternatif
Pemecahannya. Makalah seminar, Tahun 2002
Hasibuan, S, Zulkaedah, 2010. Sertifikasi Pendidik dan Profesionalitas Guru
SMKN1Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara Antara Legalitas dan Realitas, Yogyakarta: PPs UIN Sunan Kalijaga
Hartini, S. 2006. Faktor-faktor Strategis Untuk Meningkatkan Kompetensi
Guru Dalam Pembelajaran di SMP Negeri Se-salatiga. Tesis: Surakarta:
102
Henuhili, V., Aminatun, T., Setianingsih, W. 2008. Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Biologi Berbasis Internet Bagi Guru Biologi SMA di Kabupaten Sleman. Artikel (http://www.docstoc.com, diakses 24 Februari 2015).
Jamil, 2013. Guru Profesional. Ar-Ruzz Media. Jogjakarta
Joesoef, Daoed, 2001.“Pembaharuan Pendidikan dan Pikiran”, dalam Sularto (ed). Masyarakat Warga dan Pergulatan Demokrasi: Antara Cita dan Fakta. Jakarta: Kompas
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka
Koncara, 2011. Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme
Guru. Jakarta
Kunandar, 2009. Guru Profesional, Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses
dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pres
Kusmarni, Y. 2009. Bagaimana Mengembangkan Alkat Ukur Yang Baik
Maister, D.H. 1997. The Profesionalism. New York: The Free Press
Mariana, A.M.I. 2008. Inovasi Penilaian Belajar dalam IPA.Journal
Pendidikan IPA (online), Vol.VI.No.6, 15 Januari 2015)
Marhaeni, A,A. 2007. Asesmen Otentik Dalam Rangka KTSP, Suatu
Upaya Pemberdayaan Guru dan Siswa. Makalah disajikan dalam Pelatihan
KTSP bagi Guru SMP/MTs di Kabupaten Tabanan, Universitas Pendidikan Ganesha, 10-14 September
Mulyasa, E. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2005. Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional. Menciptakan Pembelajaran
Yang Kreatif dan Menyenangkan. Cet. VI. Bandung: Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexy J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Priyana, A, I. 2011. Sertifikasi Guru dan Peningkatan Kualitas
103
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat
Startegi Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multima
Sagala, S. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, W. 2008. Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Santyasa, W, I, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta
Spencer L.M, Spencer, S.M. 1993. Competence At Model For
Superior Performance. New York: John Wiley & Sons, Inc
Strahan, D. 2003Promotion a Collaborative Professional Culture in
Three Elementary Schools That Have Beaten The Odds. dalam The Elementary School Journal. 104 2, 127-149
Sutjiono, A, W, T. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Penabur
Sudrajat, Akhmad. 2008. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah
Surya, M. 1999. Membangun Manusia Unggul Perlu Profesionalisme
dan Kesejahteraan Guru. Majalah PGRI DKI Jakarta, No. 9/Th.IV/1999
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Guru Profesional. Ar-Ruzz Media. Jogjakarta
Sumarlan. 2010. Dampak Faktor-Faktor Strategik Tugas Pokok Kepala
Sekolah Terhadap Kualitas Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Blora.
Tesis. Surakarta: Program Magister Manajemen Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta
Suyanto, 2007, “Tantangan Profesional Guru di Era Globalisasi:, Universitas
Negeri Yogyakarta
Uno, Hamzah. B. 2007. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan
Reformasi Pendidikan di Indonesia. Edisi 1 Cet.1. Jakarta: Bumi Aksara
104
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Usman, 1994. Kompetensi Guru. Bandung
Usman, U. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Widayoko, E, S. 2009. Optimalisasi Peran Guru Dalam evaluasi
Program Pembelajaran. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional
Pendidikan di Universitas Muh. Purworejo, 29 Maret
Widoyoko, 2007. Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta
Winarsih, 2008. Implementasi Kebijakan Sertifikasi Guru Sekolah
Dasar. Semarang
Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP.
Jakarta: Gaung Persada Press
Yufita dan Bidiarto, 2006. Motivasi Kerja Guru ditinjau dari Self Efficacy
dan Iklim Sekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi. Vol