• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA KLAS VIII (Studi Situs SMP N 1 Blora).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA KLAS VIII (Studi Situs SMP N 1 Blora)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Manajemen Pendidikan

Oleh :

SURADJI

NIM.: Q.100080049

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh terhadap

penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

pendidikan lainnya. Bagi sekolah yang sudah maju dan mampu, telah

menggunakan alat-alat bantu mengajar sehingga pembelajaran menjadi lebih

efektif (Sanaky, 2009: 1).

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks, rumit dan unit karena

memiliki ciri-ciri/karakteristik tertentu yang berbeda antara si belajar yang satu

dengan yang lain. Oleh karena itu belajar dapat dikatakan sebagai masalah

individual, dalam arti bahwa belajar akan terjadi karena individu itu sendiri

melakukannya. Belajar hakikatnya adalah merupakan perubahan kemampuan dan

disposisi manusia yang dapat dipertahankan, dan yang tidak semata-mata

merupakan proses pertumbuhan. Salah satu bentuk belajar adalah adanya motivasi

belajar yang kuat, baik yang datangnya dari dalam maupun dari luar disi siswa.

Pentingnya memberikan motivasi belajar kepada siswa, sebab adanya motivasi

yang kuat, menunjukkan adanya minat untuk mencapai tujuan belajar (Soeharto,

2003: 97).

Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses tingkah laku ditimbulkan

atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi (atau rangsang) yang terjadi.

Belajar melibatkan berbagai unsur yang ada di dalamnya, berupa kondisi fisik dan

psikis orang yang belajar. Kedua kondisi tersebut akan sangat berpengaruh

(3)

terhadap hasil belajarnya Kiranya masih banyak unsur lain yang dapat disebutkan

yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar, antara lain suasana lingkungan

saat belajar tersedianya media pendidikan dan sebagainya. Oleh karena itu,

unsur-unsur tersebut perlu mendapatkan perhatian guna menunjang tercapainya tujuan

belajar sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk menunjang keberhasilan belajar, maka hendaknya tersedia media

pembelajaran. Sebab, dengan tersedianya media pendidikan siswa dimungkinkan

akan lebih berpikir secara konkret dan hal ini berarti dapat mengurangi

verbalisme pada diri siswa. Apalagi seiring dengan perkembangan jaman yang

makin modern dan serba canggih. Hal demikian mengakibatkan siswa termasuk

guru dapat memilih atau menggunakan media pendidikan dalam proses belajar.

Dalam proses belajar-mengajar kehadiran media mempunyai arti yang

cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang

disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.

Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan

dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru

ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu . Bahkan keabstrakan bahan dapat

dikonkretkan dengan kehadiran media pendidikan, dengan demikian anak didik

lebih mudah mencari bahan daripada tanpa bantuan media pendidikan (Dimyati

(2006: 7)

Salah satu cara guru untuk menciptakan motivasi belajar siswa adalah

dengan pemanfaatan media pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran

(4)

tentunya didasarkan hasil analisis kebutuhan belajar. Media pembelajaran dan

fasilitas pemanfaatannya dalam jumlah yang memadai disediakan pihak tertentu

yang peduli dengan masalah pendidikan/pembelajaran untuk dimanfaatkan dan

dikelola sebaik-baiknya oleh sekolah. Bahkan para guru juga dilatih bagaimana

memanfaatkan media pembelajaran yang diberikan, termasuk memeliharanya. Di

samping itu, para guru juga diikutsertakan untuk mengamati simulasi

pemanfaatan media pembelajaran di dalam kelas. Kemudian, para guru juga

diberikan kesempatan untuk melakukan ujicoba pemanfaatan media pembelajaran

di kelasnya di bawah supervisi nara sumber tertentu yang ditugaskan. Berbagai

kelemahan/kekurangan didiskusikan setelah beberapa guru selesai melakukan

ujicoba di kelas tertentu.

Dampak perkembangan Iptek terhadap proses pembelajaran adalah

diperkayanya sumber dan media pembelajaran, seperti buku teks, modul,

overhead projector, film, video, televisi, slide, hypertext, web, dan sebagainya.

Guru profesional dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis

media pembelajaran yang ada di sekitarnya. Makalah ini menyajikan ringkasan

mengenai arti, posisi, dan fungsi media pembelajaran. Landasan penggunaan

media pembelajaran; perangkat dan klasifikasi media pembelajaran; dan

karakteristik media pembelajaran dua dan tiga dimensi. Ringkasan ini diharapkan

dapat berperan sebagai salah satu pendukung bagi para guru untuk menuju

pemenuhan tuntutan profesionalisme (Sudrajat 2008: 1).

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

(5)

media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam

setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana

menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan

pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Namun pada kenyataannya media

pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain:

terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang

tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi

jika setiap guru yang telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai

media pembelajaran (Mustikasari, 2010: 1).

Media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar

mengajar dan bertumpu pada tujuan, materi, pendekatan, metode, dan evaluasi

pembelajaran. Ada dua unsur yang terkandung dalam media pembelajaran yaitu:

(1) pesan atau bahan pembelajaran yang akan disampaikan dengan istilah lain

disebut perangkat lunak (software) dan (2) perangkat keras (hardware) yang

berfungsi sebagai alat belajar dan alat bantu belajar. Dengan penggunaan media

guru dan siswa diharapkan dapat berkomunikasi lebih mantap dan hidup.

Penggunaan media secara kreatif dapat memungkinkan siswa untuk belajar lebih

banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik dan meningkatkan

perfomance siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai (Rustaman dkk., 2003: 136). Dengan demikian media pembelajaran adalah setiap alat baik

(6)

anak didik dalam pembelajaran serta merangsang pikiran, perhatian, dan

keinginan belajar siswa (Kustiono, 2001: 4).

Adanya penggunaan media pembelajaran sebenarnya telah disadari oleh

banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik

di dalam kelas mauplun di luar kelas, terutama membantu peningkatan prestasi

belajar siswa. Namun, dalam implementasinya tidak banyak guru yang

memanfaatkan media pembelajaran, bahkan pengunaan metode ceramah yang

bersifat monoton masih cukup populer di kalangan guru dalam proses

pembelajaran (Munadi, 2008: 2).

Dalam perkembangannya, media pengajaran mengikuti perkembangan

teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar

adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian teknologi

audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk

tujuan pengajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi

mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif.

Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pengajaran dikelompokkan

ke dalam empat bagian, yaitu: (1) Media Hasil Teknologi Cetak, (2) Media

Hasil Teknologi Audio-Visual, (3) Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer,

(4) Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan Komputer yang merupakan cara

untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian

beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer (Anonim, 2010: 1).

Dengan adanya berbagai media pembelajaran sebagai alat bantu dalam

(7)

perlengkapan yang berupa media pembelajaran tersebut secara efektif dan efisien

dalam pembelajaran di kelas. Tapi di sisi lain, guru juga diisyaratkan untuk dapat

menggunakan berbagai media pembelajaran dan alat-alat bantu lain yang berupa

media pembelajaran konvensional yang sudah tersedia dan dimiliki oleh sekolah,

serta tidak menolak kemungkinan menggunakan media pembelajaran yang sesuai

dengan tuntutan perkembangan kemajuan teknologi dalam pembelajaran (Sanaky,

2009: 2).

Agar para guru senantiasa termotivasi untuk secara teratur dan optimal

memanfaatkan media pembelajaran, diperlukan adanya kegiatan monitoring dan

supervisi secara periodik, baik dari Kepala Sekolah maupun dari instansi

kedinasan yang relevan. Melalui kegiatan pemantauan dan pembinaan yang

dilakukan secara periodik, berbagai kesulitan atau masalah yang terjadi dapat

diatasi sehingga pemanfaatan media pembelajaran dapat berjalan lancar dan pada

akhirnya tentunya akan memberikan nilai tambah terhadap peningkatan prestasi

belajar para peserta didik asuhannya.

Dari pengalaman tentang pengenalan media pembelajaran ke berbagai

sekolah, pada umumnya selama masa ujicoba atau perintisan pemanfaatan media

pembelajaran dilakukan, para guru memperlihatkan sikap yang positif dan

antusias. Mengapa? Mereka bersyukur mendapat kesempatan untuk melakukan

inovasi di dalam kegiatan pembelajaran, yaitu dengan merancang dan

memanfaatkan media pembelajaran. Di samping itu, mereka tidak perlu

mengeluarkan biaya, baik untuk pengadaan fasilitas/peralatan pemanfaatan media

(8)

(perangkat lunak). Kepala Sekolah juga selaku manajer di sekolah, dengan

diikutsertakannya sekolah yang dipimpinnya, Kepala Sekolah merasakan adanya

penghargaan atau diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang baru di

dalam proses belajar-mengajar. Konsekuensinya, Kepala Sekolah juga sangat

memperhatikan kegiatan pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan para

guru.

Berkembangnya sikap positif di kalangan para Kepala Sekolah dan guru,

langkah lebih lanjut diharapkan adalah bahwa para guru akan memperlakukan

media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar bagi para peserta didiknya.

Dengan demikian, sumber belajar yang dapat diakses peserta didik selama belajar

di sekolah tidak hanya terbatas pada guru dan buku teks atau buku paket, tetapi

telah bertambah dengan dimanfaatkannya media pembelajaran. Dengan kesediaan

guru memanfaatkan media pembelajaran di kelas, para peserta didik akan dapat

belajar melalui sumber belajar yang bervariasi, sehingga diharapkan akan dapat

mempermudah peserta didik memahami materi pelajaran dan pada akhirnya juga

akan bermuara pada peningkatan prestasi belajar peserta didik. Dalam keadaan

yang demikian ini, dapat dikatakan bahwa para guru memperlakukan media

pembelajaran sebagai mitra dalam mengelola kegiatan belajar-mengajar di kelas.

Yang menjadi masalah adalah bahwa pemanfaatan media pembelajaran tidak

dapat berjalan terus-menerus karena berbagai faktor penyebab, yang antara lain

adalah: mutasi guru atau Kepala Sekolah, fasilitas/peralatan media pembelajaran

yang mengalami kerusakan, kualitas media pembelajaran yang ada semakin

(9)

yang baru, merasa direpotkan untuk mengikuti jadwal siaran yang tidak selalu

sama dengan jadwal pelajaran sekolah.

Dengan adanya penggunaan media pembelajaran IPA, di SMP Negeri 1

Blora, terbukti pada tahun 2009, SMP Negeri 1 Blora telah menjuarai berbagai

lomba OSN Fisika, OSN Biologi, juara I fisika tingkat Kabupaten dengan nilai

rata-rata 8,16, selain itu sekolah mempunyai akreditasi A. SNN Mandiri Plus

menuju ke RSBI. Tercapainya prestasi tersebut tidak lepas dari peran sekolah

dalam mempersiapkan media pembelajaran IPA, dan peran guru dalam

menggunakan media pembelajaran tersebut.

Dari pengamatan sementara beberapa kepala sekolah telah mempunyai

inisiatif dalam menggunakan media pembelajaran khususnya penggunaan audio

visual dan beberapa Guru telah menggunakan media tersebut dalam proses

pembelajaran. Namun masih banyak pula kepala sekolah dan guru yang belum

memanfaatkan media pembelajaran tersebut, hingga peserta didik kurang

berminat dalam mengikuti mata pelajaran.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, fokus penelitian ini, adalah ”Bagaimanakah

Karakteristik Media Belajar IPA di SMP Negeri 1 Blora?”. Fokus penelitian

tersebut dibagi dalam 3 subfokus.

1. Bagaimana karakteristik pengadaan media pembelajaran IPA di SMP Negeri 1

Blora?

2. Bagaimana karakteristik penggunaan media pembelajaran IPA di SMP

(10)

3. Bagaimana karakteristik perawatan media pembelajaran IPA di SMP Negeri 1

Blora?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan karakteristik pengadaan media pembelajaran IPA di

SMP Negeri 1 Blora.

2. Untuk mendeskripsikan karakteristik penggunaan media pembelajaran IPA di

SMP Negeri 1 Blora.

3. Untuk mendeskripsikan karakteristik perawatan media pembelajaran IPA di

SMP Negeri 1 Blora.

D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu

pengetahuan, dan sebagai bahan acuan bagi peneliti yang lain tentang peran

kepala sekolah dan penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan

minat belajar siswa.

2. Praktis

a. Untuk Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi

kepala dinas Pendidikan Kabupaten Blora dalam rangka meningkatankan

(11)

b. Untuk Kepala SMP Negeri I Blora

Hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan bagi kepala sekolah dalam mengadakan, menggunakan dan

melakukan perawatan terhadap media pembelajaran IPA

c. Untuk Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

guru dalam mengajukan pengadaan media pembelajaran IPA,

menggunakan dan melakukan perawatan.

d. Untuk Orang Tua

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi orang tua

murid akan pentingnya media pembelajaran IPA.

E. Daftar Istilah

1. Pengelolaan yaitu kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengorganisir, dan

mengevaluasi untuk mencapai tujuan

2. Media Pembelajaran yaitu alat bantu mengajar yang digunakan guru untuk

memudahkan interaksi dalam memberikan pengetahuan dan ketrampilan

kepada siswa

3. Konvensional yaitu cara-cara tradisional yang dianggap telah tertinggal

karena adanya perkembangan teknologi

4. Software yaitu perangkat lunak yang digunakan sebagai media pembelajaran

5. Hardware yaitu alat (perangkat keras) yang digunakan sebagai media

Referensi

Dokumen terkait

Kulit petai (Parkia speciosa Hassk.) diduga memiliki kandungan senyawa alkaloid, saponin dan flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan dalam menangkal

Dalam Ayat diatas menerangkan bahwa perbuatan menkonsumsi minuman beralkohol atau khamar yang dapat memabukkan adalah hal yang tidak ada manfaatnya bahkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Peran Sekolah Pos Surakarta sebagai community civics dalam upaya memberikan penguatan pendidikan karakter bagi anak

Sehingga perubahan derajat keasaman ke arah asam pada perairan akan mengakibatkan semakin besar kelarutan dari logam timbal tersebut (Palar, 1994) dan akan semakin tinggi pula

Profesi seperti penyuluh pertanian yang tugas utamanya adalah di lapangan dalam memberdayakan petani, lingkungan tidak hanya sebagai tempat bekerja. Lingkungan

Adapula beberapa manfaat yang dapat diambil dari penerapan corporate governance antara lain meningkatkan kinerja perusahaan, mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang

yang mempengaruhi sensasi nyeri. Jika seseorang menerima jumlah stimulasi yang berlebihan, brainstem menstranmisikan impuls yang menutup gate dan menghambat impuls

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian saham banyak investor yang mempertimbangkan pangsa pasar relatif.Leverage mempunyai pengaruh negatif dan