• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK & BUDI PEKERTI KELAS X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK & BUDI PEKERTI KELAS X"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK &

BUDI PEKERTI

KELAS X

Tobias Jalang

SMAN 3 POCO RANAKA

(2)

A. Identitas Modul

Nama Penyusun : Tobias Jalang

Instutusi : SMAN 3 Poco Ranaka Tahun Penyusunan : 2022

Kelas / Semester : X/I

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

B. Kompetensi Awal

Sebelum ke pendalaman materi, peserta didik diharapkan sudah mengetahui dengan baik:

1. Anggota tubuhnya beserta fungsinya masing-masing 2. Ciri-ciri anggota tubuhnya secara terperinci

3. Talenta/potensi dalam dirinya

4. Kekuatan dan kelemahan dalam dirinya

C. Profil Pelajar Pancasila

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia 2. Bergotong Royong

3. Mandiri 4. Bernalar Kritis 5. Kreatif

D. Sarana Prasarana LCD dan Kitab Suci

E. Target peserta didik

Peserta didik reguler dengan jumlah maksimum 36 orang

F. Model Pembelajaran yang Digunakan Diksusi dan dialog

G. Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran i. Capaian Pembelajaran

Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri-ciri fisiknya, mengenal potensi dalam dirinya, dan menerima kelamahan yang dimilkinya lalu mendeskripsikannya dengan kata-kata sendiri di hadapan teman-temanya bahwa ia adalah pribadi yang unik dan sebagai laki-laki dan perempuan yang memiliki kesetaraan sebagai Citra Allah.

ii. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Setelah mengikuti proses pembelajaran pada pokok bahasan ini, peserta didik diharapkan:

• mendeskripsikan ciri-ciri fisiknya dan menjelaskan fungsinya secara baik dan benar;

• mendeskripsikan kemampuan-kemampuannya dengan benar;

• mendeskripsikan karakter/sifat yang dimilikinya dengan benar;

• menarasi pengalaman-pengalaman yang unik baik pengalaman tentang keberhasilan maupun pengalaman kegagalan dengan baik.

Pertemuan Kedua

Setelah mengikuti proses pembelajaran pada pokok bahasan ini, peserta didik diharapkan:

• menganalisis terhadap kelebihan dan kekurangan fisik, kemampuan, dan sifat-sifat yang dimiliki peserta didik demi penanaman konsep menerima diri apa adanya secara benar;

• mampu mengungkapkan rasa syukur sebagai pribadi yang diciptakan Tuhan dengan keajabaian- keajabaiannya dengan mendaraskan berikut merefleksikan Mzm 139.

(3)

H. Pemahaman Bermakna

1. Mampu mengenal dengan baik ciri-ciri fisik dan dengan keperacayaan diri mendeskripsikannya di hadapan teman (orang lain)

2. Menerima kelebihan dan kekurangan fisik maupun psikis sebagai anugerah terindah dari Tuhan 3. Memperlakukan sesama teman sebagai yang unik dan sebagai citra Allah

I. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama: Saya adalah Pribadi yang Unik

a) Kegiatan Pendahuluan

✓ Guru membangun suasana belajar yang kondusif

✓ Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan doa pembukaan

✓ Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari, kegiatan yang akan dilaksanakan dan penilaian yang akan dilakukan.

b) Kegiatan Inti

Langkah pertama: Mengamati dan mempercakapkan tentang keunikan manusia dilihat dari segi jasmaniah, rohaniah, bakat/kemampuan, sifat, dan pengalaman hidupnya.

➢ Guru meminta siswa untuk mengisi kolom-kolom potret diri seperti yang tersedia dalam “Kartu Pengenal” tersedia berikut. Pada kolom fisik, siswa menulis bagian-bagian tubuh mulai dari kaki sampai kepala.

Namaku: ………

Aku secara Fisik Kemampuan-kemampuanku Sifat-sifatku Pengalaman-pengalamanku Bagian Ciri Fungsi Yang

Menonjol

Yang Kurang

/Tdk Menonjol Baik Buruk Keberhasilan Kegagalan

➢ Sesudah para peserta didik mengisi“Kartu Pengenal” tersebut, guru melakukan dialog dengan mereka, misalnya:

▪ Bagaimana perasaan kalian waktu mengisi tabel pengenal diri di atas?

▪ Bagian mana yang sulit dan yang terasa berat untuk mengisi atau menggarisbawahinya?

➢ Guru meminta supaya peserta didik rela menukarkan Kartu Pengenalnya (KP) dengan KP temannya.

Kemudian guru melanjutkan percakapan, misalnya:

▪ Bagaimana perasaan kalian waktu membaca KP teman kalian?

▪ Adakah KP yang persis sama dengan KP lainnya?

▪ Manakah yang unik dari KP teman kalian?

Langkah kedua : Mengungkapkan identitas.

➢ Guru meminta peserta didik supaya mereka menggambarkan identitas diri mereka masing-masing dengan suatu gambar simbol. Simbol itu dapat diambil dari dunia margasatwa, tumbuh-tumbuhan atau lainnya. Misalnya, bisa dipilih: mawar, perahu, dan sebagainya. Intinya, simbol-simbol itu harus melambangkan tentang dirinya, yang sedikitnya sudah terungkap dalam KP diatas! Berikut contoh deskripsi diri seorang siswa dalam bentuk puisi.

BUNGA LIAR

Aku ini bunga liar yang tumbuh di padang rumput bersama bunga-bunga liar yang lain.

Orang-orang berlalu tanpa menoleh padaku, apalagi memandang padaku.

Tak seorang pun berpikir untuk memetikku dan meletakkan aku dalam jambangan.

Aku ini bunga liar yang dapat tumbuh dalam segala cuaca.

Aku tumbuh menghiasi padang rumput.

Aku dapat membuat padang rumput kelihatan lebih indah

(4)

tapi tetap saja tak seorang pun memperhatikan aku.

Aku ini bunga liar dan tetap bunga liar.

Tak gampang layu sekiranya orang memetik dan mencampakkannya.

Aku terbiasa ditiup badai.

Aku dapat terbang bersama angin dan jatuh di mana saja.

Aku pernah bermimpi untuk bertumbuh antara mawar dan melati di taman indah.

Tetapi aku hanya akan mengacau dan merusak pemandangan saja.

Aku hanya bunga liar

dan akan tetap menjadi bunga liar

➢ Sesudah para siswa menggambarkan identitasnya, guru meminta setiap peserta didik menunjukkan dan mengungkapkan gambar identitas dirinya dan menjelaskan kepada teman-temannya mengapa ia memilih simbol itu.

➢ Sesudah itu, guru berdialog dengan peserta didik mengenai kesan mereka waktu mendengar teman- teman memperkenalkan identitas dirinya. Apakah dengan itu mereka sudah sedikit lebih mengerti tentang diri dan kepribadian teman-temannya?

Langkah ketiga: Masukan dari guru

➢ Guru memberi penegasan akan faktor yang menyebabkan timbulnya keunikan fisik, kemampuan, dan sifat-sifat yang dimiliki peserta didik dan sikap menerima keadaan itu.

a. Pandangan tentang keunikan persona

Ada tiga pandangan dari ahli psikologi tentang keunikan manusia: 1) ada aliran yang menakankan bahwa keberadaan fisik, bakat, kemampuan, karakter, dan sifat-sifat kita kita disebabkan oleh faktor keturunan; 2) ada aliran yang lebih menekankan pada pengaruh lingkungan. Bahwa alam, kebudayaan, dan kultur sangat mempengaruhi dan membentuk diri seseorang; dan 3) aliran yang menerima kedua-duanya. Bahwa keberadaan seseorang ditentukan oleh faktor keturunan juga oleh lingkungan hidupnya.

b. Sikap terhadap keunggulan dan kekurangan dalam diri i. Sikap terhadap potensi dan keunggulan dalam diri

▪ bakat dan kemampuan tersebut harus dikembangkan dan digunakan sebagaimana mestinya menurut panggilan dan tuntutan Kristiani;

▪ membangkitkan rasa percaya diri demi menyadari potensi-potensi dan keunggulan dalam diri yang belum nampak;

▪ menghindari larangan-larangan atau sikap-sikap yang bisa meredupkan kreativitas, merasa disingkirkan,dll. seperti sombong, sok super dan sebagainya.

ii. Sikap terhadap kekurangan dan berbagai cacat dalam diri

▪ menghindari sikap minder atau sikap rendah diri atau menyesal atas kekurangan yang dimiliki sambil mengembangkan bakat yang dimiliki;

▪ hendaknya menerima diri seadanya karena Tuhan menciptakan kita baik adanya. Menolak kehendak Allah atas diri kita bisa menjadi penghalang bagi kemajuan diri kita dan rintangan jalan menuju Allah. Kita percaya bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai rencanaNya” (Rm 8: 28).

Menerima kehendak Allah berarti menerima bimbinganNya karena Dia akan menghantar kita melalui keadaan konkrit kita menuju keselamatan.

➢ Guru memberi masukan yang bersifat reflektif untuk menyadari akan keunikan diri peserta didik sendiri.

Setiap orang adalah pribadi yang unik, tidak ada duanya. Meskipun banyak orang memiliki nama yang sama, namun setiap orang tetap berbeda dengan yang lain. Ciri fisik, karakter, cara berpikir dan pengalaman-pengalaman kehidupan membentuk keunikan setiap pribadi selain latar belakang keluarga yang juga sangat mempengaruhinya.

Sumber sejati keunikan pribadi manusia adalah Allah sendiri. Ia yang telah menciptakan manusia secara khusus, secara ajaib (Mzm 139). Pembentukan setiap orang oleh Sang Pencipta, yang

(5)

berlangsung sejak dalam kandungan ibu, adalah suatu karya misteri Sang Seniman agung dan tak terulang. Manusia memang suatu ciptaan Allah yang istimewa dan unik. Suatu “karya seni”, suatu masterpiece dari Allah yang luar biasa

Karena itu, keunikan diri harus disyukuri, dipelihara, dan dikembangkan. Keunikan itu harus disyukuri karena olehNya semua orang berharga, bermartabat dan karenaNya setiap orang mengakui eksistensinya sendiri serentak mengakui keunikan yang lain sambil menghargainya.

Sebagai masterpiece dari Allah, renungkan keunikan dirimu!

Pertama: Lihatlah keadaan fisikmu. Lihatlah keseluruhan badanmu!

Begitu indah. Kedua matamu, kedua telingamu, kedua tanganmu, kakimu, hidungmu, mulutmu,…”dipasang” begitu tepatnya! Indah dan estetis. Bayangkan kalau satu telingamu dipasang di dahimu!

Kedua: Sadarilah kekayaan rohaniah yang berada di dalam dirimu.

Pertama-tama: kemampuan-kemampuan! Dengan anggota tubuhmu kau dapat tersenyum, menari, menyanyi,….Dengan pancainderamu kau dapat melihat, mendengar, merasa….

Dengan otak dan hatimu kau dapat berpikir, bercita-cita, mencintai, percaya dan berharap, mengambil keputusan secara bebas.

Selanjutnya, ada sesuatu yang sulit dilukiskan yang keluar dari dirimu, sehingga orang mengatakan kau baik, peramah, suka mengerti. Kau memiliki apa yang disebut karakter dan sifat yang tak ada pada ciptaan lain. Semua itu kau miliki secara khas!

Ketiga: Dengan dirimu engkau dapat membuat kemajuan, pengalaman dan sejarah.

Engkau dapat membuat kemajuan dan pengalaman karena engkau dapat mempertanyakan banyak hal dan mencari jawaban-jawaban dalam hidup ini. Engkau memiliki pengalaman- pengalaman yang menyenangkan dan pengalaman-pengalaman pahit yang menantang.

Pengalaman-pengalaman itu sudah turut membentuk dirimu sehingga engkau menjadi seperti engkau sekarang ini. Engkau yang khas dan unik!

c) Kegiatan Penutup (15 menit)

✓ Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini

✓ Peserta didik dipersilakan untuk menyampaian refleksi berupa pertanyaan atau pernyataan untuk pertemuan hari ini.

✓ Guru melakukan penilaian kepada peserta didik (penilaian dengan tes lisan) Pertemuan Kedua: Mengenal Pribadi yang Unik dalam terang Kitab SUci

a) Kegiatan Pendahuluan

➢ Guru membangun suasana belajar

➢ Mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan doa pembuka

➢ Guru meminta beberapa peserta didik menyampaikan secara lisan gagasan-gagasan yang menarik dari pertemuan sebelumnya

➢ Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, kegiatan yang akan dilaksanakan dan penilaian yang akan dilakukan.

b) Kegiatan Inti

➢ Menyadari keunikan diri siswa dalam terang Kitab Suci (Kej 1: 26 – 31).

➢ Guru mengajak para siswa untuk membaca atau mendengar Kej 1: 26-31 yang dibacakan oleh guru atau oleh seorang siswa.

Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”. Berfirmanlah Allah:

“Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon- pohon yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya. Dan jadilah demikian. Maka Allah

(6)

melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, i t u l a h h a ri k e e n a m .

➢ Guru mengajak para siswa untuk berdialog. Guru dapat menuntun para siswa dengan pertanyaan- pertanyaan berikut.

▪ Kalimat-kalimat mana dari teks Kitab Suci di atas yang kamu senangi? Mengapa?

▪ Kalimat-kalimat mana dari teks Kitab Suci itu yang menunjukkan bahwa manusia itu ciptaan yang istimewa dan unik?

➢ Guru memberi penegasan untuk beberapa poin.

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang unik dan istimewa. Hal itu disebabkan karena:

1. Waktu menciptakan manusia Allah merencanakan dan menciptakannya menurut gambar dan rupa-Nya. Menurut citra-Nya (Kej 1.26).

2. Waktu menciptakan manusia, Allah seolah-olah perlu “bekerja” secara khusus. “Tuhan Allah membentuk manusia dari debu dan tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya” (Kej. 2.7).

3. Segala sesuatu, termasuk taman Firdaus, diserahkan untuk manusia (Kej. 1.26).

c) Kegiatan Penutup

✓ Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini

✓ Peserta didik dipersilakan untuk menyampaian refleksi berupa pertanyaan atau pernyataan untuk pertemuan hari ini.

✓ Guru melakukan penilaian kepada peserta didik (penilaian dengan tes lisan)

J. Asesmen

a) Penilaian Proses

➢ Penilaian proses dilakukan terhadap partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan tabel observasi aktivitas berikut.

NO

NAMA SISWA

AKTIVITAS SISWA Kemampuan

mendeskripsikan cirri-ciri fisik

Kemampuan menjelaskan identitas diri secara simbolik

Kemampuan berinteraksi

Kemampuan menghargai

keunikan teman

B C K B C K B C K B C K

Ket.: B = Baik; C = Cukup; K = Kurang. B = 3, C = 2, K = 1

➢ Rubrik Penilaian

 Nilai maximum = 12

 Nilai minimum = 4

 Nilai perolehan siswa = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100 b) Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah laporan hasil tertulis berupa tes subjektif.

1. Manakah sifat-sifat atau karaktermu yang dipuji teman-temanmu?

2. Tulislah pengalaman-pengalaman khas yang berpengaruh bagi jalan hidupmu!

3. Bagaimana sikap kalian terhadap keunggulan dan kekurangan kalian sendiri?

4. Susunlah sebuah doa sebagai tanda syukur untuk kekhasanmu!

(7)

K. Pengayaan dan Remedial 1) Pembelajaran Remedial

Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian, maka kegiatan pembelajaran remedial dilaksanakan pembelajaran ulang dalam bentuk:

a) Bimbingan perseorangan atau b) belajar kelompok

c) pemanfaatan tutor sebaya

2) Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi).

L. Lampiran

1) Lembar Kerja Peserta Didik

✓ Peserta didik praktik membaca Kitab Suci.

✓ Peserta didik mampu memahami bahan ajar yang diberikan

✓ Peserta didik mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 2) Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

✓ Teks Kitab Suci Kejadian 1: 26-31

✓ Puisi “BUNGA LIAR”

✓ Teks Kitab Suci Mazmur 139

3) Glosarium

Citra : gambaran atau rupa. Manusia disebut citra Allah berarti manusia dijadikan menurut rupa dan gambar Allah sendiri (Kej 1:27). Manusia “mengenakan” pribadi Allah.

Pribadi : berasal dari bahasa Latin, persona. Dalam bahasa Yunani, kata ini sendiri diartikan sebagai proposa yang berarti topeng atau pemain sandiwara. Jadi, tampaknya diturunkan diturunkan dari person-person yang tampil di dalam komedi maupun tragedi.

Unik : tersendiri dalam bentuk atau jenisnya; lain dari yg lain; tidak ada persamaan dengan yg lain; khusus. Manusia sebagai pribadi yang unik berarti manusia sebagai makhluk istimewa, puncak dan pusat dari seluruh ciptaan dan mempunyai hubungan yang khusus dengan Allah pencipta.

4) Daftar Pustaka

Komisi Kateketik KWI. 2004. Perutusan Muid-Murid Yesus; Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/SMA, (Buku Guru 1). Yogyakarta: Kanisius.

Komisi Kateketik KWI. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pendidikan Agama Katolik di SMA/SMA. Jakarta, Komkat KWI.

Komisi Kateketik KWI. 2003. Penilaian dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta, Komkat KWI.

Lembaga Alkitab Indonesia, 2002. (terj.) ALKITAB, Jakarta: LAI.

Referensi

Dokumen terkait

berjudul Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Berdasarkan Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kota Medan). Di dalam

Fnohi ud&idr.. PcbkeaF4smbird

Penelitian dengan judul “Hubungan Antara Hasil Evaluasi Kesiapan Sarana Dan Prasarana Bengkel Plambing Terhadap Prestasi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dalam Kegiatan

Hasil dari penelitian adalah pelaksanaan penilaian prestasi kerja PNS melalui sistem aplikasi penilaian prestasi kerja PNS di Kabupaten Bantul sudah baik, adanya

Karena jika batal demi hukum maka akibatnya perjanjian dianggap tidak pernah ada, sedangkan dalam pembatalan, perjanjian dianggap telah ada, tetapi karena suatu pembatalan

Apabila sensor 2 (sensor yang berada pada posisi tengah conveyor) mendeteksi adanya benda kerja (mengunakan falling pulse), silinder sedan berada pada posisi

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa asam sitrat pada konsentrasi 7,5% b/v bersifat inhibitor proses non-enzimatik browning dan aktivitas enzim dehidrogenase, namun

Dari pemikiran tersebut maka dapat diketahui bahwa perputaran kas, perputaran piutang dan solvabilitas perusahaan sangat penting dalam menghasilkan maupun