• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Anggaran Kas

2.1.1. Pengertian anggaran kas

Menurut Nafarin (2007:11) menyatakan bahwa “Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan.”

Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.

Sedangkan menurut Garrison dan Noreen (2007:402) mendefenisikan anggaran sebagai berikut : “Anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu”.

Dari pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran kas adalah suatu perencanaan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui kapan akan terjadi surplus dan defisit untuk suatu periode yang akan datang.

Sejalan dengan pengertian anggaran kas di atas dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan anggaran kas adalah :

(2)

1. Anggaran kas merupakan suatu proyeksi dari arus kas masuk, arus kaskeluar dan sebagai alat pengendali kas.

2. Anggaran kas merupakan rencana aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

3. Anggaran kas menggambarkan perubahan jumlah kas yaitu perubahan berupa penerimaan dan pengeluaran kas.

2.1.2. Unsur-unsur anggaran kas

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa suatu anggaran memiliki empat unsur, yaitu :

1. Rencana yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas yang akan dilakukan di waktu yang akan dating. Dengan adanya rencana berarti ada suatu pedoman mengenai apa yang akan dilakukan sehingga perusahaan akan lebih terarah menuju tujuan yang ditetapkan

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan yaitu mencakup kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Secara umum perusahaan meliputi lima kelompok yaitu pemasaran, keuangan, produksi, administrasi, dan personalia.

3. Dinyatakan dalam satuan moneter yaitu satuan yang berlaku di Indonesia adalah Rupiah. Hal ini mengingat masing-masing perusahaan menggunakan unit moneter yang berbeda-beda, seperti material menggunakan kesatuan berat (kilogram) dan kesatuan panjang (meter). Dengan unit moneter dapatlah

(3)

diseragamkan semua satuan unit tersebut,memungkinkan untuk dijumlahkan, diperbandingkan serta dianalisis lebih lanjut.

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang yaitu menunjukkan bahwa anggaran berlaku untuk masa yang akan dating. Oleh karena itu, apa yang dimuat dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi dan apa yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang.

2.1.3. Jenis-jenis Anggaran

Menurut Nafarin (2007:31) mengelompokkan anggaran dari beberapa sudut pandang sebagai

berikut :

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran variable (variable budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval ( kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

b. Anggaran tetap (fixed budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran periodic (periodic budget) adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu. Pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

(4)

b. Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan atas anggaran yang pernah dibuat. Misalnya, tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.

3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek (short-range budget) adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan merupakan anggaran jangka pendek. Anggaran jangka pendek disebut juga dengan anggaran taktis.

b. Anggaran jangka panjang (long-range budget) adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut dengan anggaran modal (capitalbudget). Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran operasional (operational budget) adalah anggara untuk menyusun laporan laba/rugi. Contoh : anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik, dan anggaran beban usaha.

b. Anggaran keuangan (financial budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Contoh : anggaran kas, anggaran piutang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.

(5)

5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran komprehensif (comprehensive budget) adalah rangkaian dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.

b. Anggaran parsial (partially budget) anggaran yang disusun secara tidak lengkap atau anggaran yang menyusun bagian anggaran tertentu saja.

Contoh : karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran tertentu (appropriation budget) adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain.

b. Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan). Misalnya untuk menilai apakah biaya (beban) yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.

7. Menurut metode penentuan harga pokok produk, anggaraan terdiri dari : a. Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran konvensional

(conventional budget) terdiri atas anggaran berdasar fungsional dan

anggaran berdasar sifat. Anggaran berdasar fungsional (fungtional based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode pengharga pokokan penuh (full costing) dan berfungsi untuk menyusun

(6)

anggaran induk atau anggaran tetap. Anggaran berdasar sifat (characteristic based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan metode

penghargapokokan variable (variable costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran variable.

b. Anggaran berdasarkan kegiatan (activity based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan berdasar kegiatan (activity based costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran variable dan anggaran induk.

2.1.4. Tujuan Anggaran Kas Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian

Tujuan utama penyusunan anggaran kas adalah merencanakan posisi likuiditas sebagai dasar untuk menentukan pinjaman dimasa akan datang dan investasi yang akan dilakukan (M. Nafarin, 2009:309). M. Nafarin (2009:309) menjelaskan bahwa tujuan utama budget kas adalah untuk :

1. Menentukan saldo (posisi) kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan.

2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya.

3. Menyelaraskan kas dengan asset lancar, asset tak lancar, utang, modal, pendapatan dan beban.

4. Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan digunakan untuk apa sumber kas masuk tersebut, hal ini tampak pada arus kas keluar.

5. Mengetahui kapan utang dibayar kembali.

(7)

6. Menilai realisasi kas masuk dan keluar agar dapat diketahui selisih realisasi dengan anggaran, selisih menguntungkan atau merugikan.

7. Memperkirakan sumber kas masa akan datang dari arus kas masuk dan kemana kas tersebut digunakan dari arus kas keluar.

8. Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan. Arus kas masuk dan keluar, memberikan gambaran posisi kas awal dan akhir dengan terencana pada akhir periode anggaran. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangat penting artinya untuk menjaga likuiditas dan rentabilitas perusahaan.

Pendapat diatas bisa diartikan bahwa anggaran kas telah diakui secara umum sebagai alat manajemen yang sangat bermanfaat dan penting. Perencanaan dan pengawasan kas merupakan dasar bagi manajemen sebagai sarana pengelolaan perusahaan yang baik.

2.2. Perencanaan Keuangan

2.2.1 Pengertian Perencanaan Keuangan

Menurut Gitman (2006:114) perencanaan keuangan terdiri dari perencanaan keuangan jangka panjang yaitu gambaran besar aktivitas keuangan yang direncanakan oleh perusahaan dan dampak yang dapat diantisipasi akibat aktivitas tersebut dalam periode waktu 2 sampai 10 tahun dan perencanaan keuangan jangka pendek merupakan gambaran spesifik dari aktivitas keuangan jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan dan dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Jadi Perencanaan keuangan disini dibagi menjadi 2 bagian yaitu jangka panjang dimana perusahaann menggambarkan atau menggaris besar aktivitas

(8)

keuangannya selama periode 2 s/d 10 tahun dan untuk jangka pendek hanya batasan gambaran spesifik aktivitas keuangan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa perencanaan keuangan merupakan suatu bagian penting dalam keuangan perusahaan. Merupakan bagian penting karena pada perencanaan keuangan, seorang manajer dapat mencari langka- langkah apa yang harus diambil agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.

Anggaran kas menunjukkan arus uang masuk dan keluar yang direncanakan dan posisi terakhir periode tertentu, misalnya akhir bulan/akhir tahun sebagian besar perusahaan harus membuat rencana jangka panjang maupun rencana jangka pendek untuk arus uang perusahaan. Anggaran kas jangka pendek termasuk dalam rencana laba tahunan. Rencana anggaran kas pada dasarnya meliputi dua yaitu: penerimaan kas direncanakan.

Merencanakan arus uang masuk dan arus uang keluar member posisi saldo awal dan saldo akhir kas yang direncanakan untuk satu jangka waktu. Perencanaan arus uang masuk dan arus uang keluar akan menunjukkan kebutuhan untuk membiayai kekurangan kas yang mungkin terjadi dan kebutuhan terhadap perencanaan investasi untuk menanamkan kelebihan uang pada penggunaan yang menguntungkan.

2.2.2. Proses dan Manfaat Perencanaan Keuangan

Mengacu pada Block dan Hirt (2007:45) bahwa proses perencanaan keuangan adalah suatu proses yang dimulai dari tahap peramalan hingga tahap peramalan pada neraca. Hal –hal yang mempengaruhi perencanaan umumnya dipengaruhi oleh

(9)

factor luar, misalnya tingkat bunga, pajak, kondisi perekonomian global dan lain - lain.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa perencanaan keuangan adalah suatu proses yang sistematis dan kompleks, dimana untuk melakukan proses ini, membutuhkan asumsi-asumsi yang tepat dan data-data yang lengkap agar perencanaan dapat menghasilkan suatu ramalan/prediksi yang akurat. Sedangkan manfaat perencanaan keuangan antara lain adalah sebagai berikut:

a. Sebagai bahan pertimbangan sebelum pembuatan keputusan mengenai keuangan.

b. Sebagai dasar penilaian mengenai apakah rencana yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan memiliki prospek yang baik atau tidak baik.

c. Sebagai standar mengenai kinerja keuangan yang akan mendatang

2.3 Pengendalian Keuangan

2.3.1 Pengertian Pengendalian Keuangan

Weston (2005:307) menyatakan bahwa pengendalian keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan. Pengendalian keuangan berhubungan dengan umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin terlaksananya rencana yang telah disusun dan untuk mencari kelemahan maupun kekurangan yang mungkin terjadi dalam penyusunan rencana semula, serta jawab atas memperbaikinya untuk masa akan datang.

Manajer pengendalian keuangan perusahaan pada anggaran bertanggung kas.

Penerimaan dan pengeluaran kas realisasi selama periode anggaran biasanya sedikit berlainan dari yang terlihat pada rencana laba. Perbedaan ini mungkinterjadi karena perubahan variabel yang mempengaruhi kas, sepertiperubahan tarif pajak, kejadian

(10)

yang tiba -tiba dan tidak diperkirakan untuk mempengaruhi kas, dan kekurangan atas kas atau kekurangan pengendalian atas kas.

Sistem pengendalian kas yang efektif penting karena konsekuensi yang mungkin terjadi sering kali manajemen membuat keputusan atau mengubah kebijaksanaan yang ada sehingga posisi kas ditingkatkan, misalnya suatu perubahan yang tidak diperkirakan dalam melakukan operasi dapat menyebabkan kekurangan kas yang serius,tapi manajemen mungkin dapat menghindari dengan cara pengendalian keuangan seperti meningkatkan usaha untuk menagih piutang, mengurangi biaya kas, menunda pengeluaran untuk barang modal, menunda pembayaran hutang, mengurangi persediaan, dan mengubah jadwal operasi yang mempengaruhi kas.

2.3.2 Hubungan Perencanaan dan Pengendalian Keuangan

Perencanaan dan pengendalian keuangan dapat disimpulkan bahwa keduanya mempunyai hubungan erat atau umpan balik. Pengendalian keuangan tidak akan terjadi bila tidak ada rencana dan suatu rencana tidak akan tercapai jika tidak ada pengendalian. Salah satu tanggung jawab manajer keuangan adalah membuat perencanaan dan melakukan pengendalian. Perencanaan dan pengendalian keuangan dalam pembuatan anggaran kas merupakan satu cara yang efektif dan efisien untuk memperkirakan kebutuhan uang dan untuk menggunakan uang yang berlebih.

Tujuan utamanya adalah merencanakan posisi likuiditas perusahaan sebagai dasar untuk menentukan pinjaman dimasa akan datang dan investasi yang akan dilakukan, misalnya kelebihan uang jika tidak ditanamkan akan menderita biaya

(11)

peluang ( opportunity cost ) artinya kerugian bunga yang seharusnya dapat diperoleh dari kelebihan uang.

Hilton (2009:355) menyatakan bahwa program perencanaan dan pengendalian keuangan adalah merupakan dasar bagi pembuatan anggaran kas yang realisasi, harus ada keseimbangan antara saldo kasdan kegiatan yang memerlukan kas operasi.

Dengan adanya perencanaan dan pengendalian yang baik maka manajer keuangan perusahaan dapat melakukan penilaian secara terus menerus pada posisi kas dan mengevaluasikan serta melaporkan secara periodik, biasanya bulanan/kuartal tentang posisi kas yang sebelumnya sampai tanggal tersebut.

Laporan ini disertai dengan proyeksi ulang atas arus kas masa depan yang mungkin terjadi untuk sisa periode, dengan memperhitungkan kondisi yang dianggarkan setelah memperhitungkan perkembangan yang tidak diperkirakan yang sebelumnya tidak diperhitungkan, dan bagaimana kemungkinan di masa yang akan datang.

Betapapun baiknya perencanaan yang dibuat akan gagal sama sekali bila manager tidak melakukan tindakan pengendalian (control) yang tujuannya untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ke-2 dan ke-4 setelah perlakuan tidak ada pengaruh nyata senyawa KCN terhadap kandungan gula-gula pereduksi buah pisang kepok. Hal ini

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas eksperimen dalam menulis berita pada aspek ketiga tergolong kategori sangat baik karena rata-rata

(3) Walikota atau Pejabat yang Ditunjuk dapat mempertimbangkan hasil kajian rekomendasi Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk menerbitkan Surat Keputusan persetujuan atau

Sebagian IPCLN dibeberapa ruang rawat inap yang adalah surveilans aktif dengan sasaran khusus (target sudah pernah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi

Optimasi Produksi Klon Karet Melalui Sistem Eksploitasi Berdasarkan Metabolisme Lateks.. Prosiding Lokakarya Nasional Pemuliaan

%er%anding lurus dengan akar "anjang da&ai Pern'ataan 'ang %enar adalah;e. Li!a %uah resistr !asing*!asing 1 k dirangkai seri ke!udian dihu%ungkan dengan li!a %uah

Secara umum dari Tabel 4 menunjukkan bahwa sejalan dengan peningkatan dosis kombucha yang diberikan pada induk selama periode organogenesis cenderung menyebabkan

Bahan dapat berpolimerisasi, membusuk, bereaksi sendiri, atau mengalami perubahan kimia lainnya pada suhu dan tekanan normal dengan risiko ledakan sedang 4 Bahan