https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PRODUK DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH PADA TOKO AHAFRUIT
Bambang Sutejo1, Albert Halim2
1Manajemen, Stie Eka Prasetya, MEDAN, INDONESIA
21Manajemen, Stie Eka Prasetya, MEDAN, INDONESIA Email: 1[email protected],
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit, mengetahui pengaruh Country of Origin terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit, mengetahui pengaruh Persepsi Kualitas dan Country of Origin terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka atau bilangan.
Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden, data sekunder diperoleh dari data dan literatur yang berkenaan dengan permasalahan yang dibahas. Populasi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian adalah seluruh konsumen yang melakukan pembelian pada toko selama periode 2019 sebanyak 9.129 konsumen. Dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10%, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 99 responden. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil analisis memberikan persamaan Keputusan Pembelian = 1,238 + 0,290 Persepsi Kualitas Produk + 0,384 Country of Origin + e. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Kualitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial yaitu thitung 3,145 > ttabel 1,660. Hasil analisis menunjukkan Country of Origin memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial yaitu thitung 7,315 > ttabel 1,660.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Kualitas dan Country of Origin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit berdasarkan hasil uji hipotesis secara simultan yaitu sebesar Fhitung 34,665 > Ftabel 2,36. Hasil penelitian ini didukung oleh nilai R square (R2 ) = 0,419 artinya variabel Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh variabel Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin sebesar 41,9% sedangkan sisanya 58,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berasal dari luar model penelitian ini seperti kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, diskon, komunikasi dan berbagai variabel lainnya.
Kata Kunci: Persepsi Kualitas, Country of Origin, Keputusan Pembelian
1. PENDAHULUAN
Buah-buahan adalah salah satu jenis tanaman Hortukultura yang bersifat menahun dan lebih dikenal sebagai sumber Vitamin dan Mineral yang sangat penting peranannya sebagai pengatur dan pelindung dalam jaringan tubuh manusia. Buah-buahan local Indonesia, akhir-akhir ini ramai dibicarakan karena terdesak oleh buah-buahan import yang banyak membanjiri pasar lokal maupun supermarket. Membanjirnya buah-buahan import dikarenakan masyarakat lebih suka memilih buah-buahan import untuk mencukupi kebutuhan gizi mereka dibandingkan buah-buahan lokal dengan alasan yang beragam mulai dari alasan berkualitas, ketersediaan, kontinuitas, harga sampai dengan gengsi yang didapatkan. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika banyak pengusaha buah- buahan yang sering mengimport buah-buahan mereka karena dinilai lebih disukai oleh konsumen dan selalu menampilkan negara asal buah tersebut. Salah satu took yang dinilai selalu melakukan penjualan pada buah-buahan import adalah AHA fruit.
AHA fruit adalah salah satu toko yang beralamatkan di jalan Pukat No. 8, Medan dimana toko melakukan penjualan pada segala jenis buah-buahan, baik dari lokal maupun luar negeri. Saat ini toko dinilai sedang mengalami peningkatan pada penjualannya karena keputusan pembelian konsumen pada buah-buahan yang ditawarkan oleh toko mulai mengalami peningkatan. Menurut Firmansyah, (2018:27), keputusan pembelian
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
merup akan kegiatan pemecahan masalah yangdilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan. Hal tersebut dinilai karena dari berbagai toko yang ada, AHA fruit selalu menjadi pilihan utama bagi konsumen untuk membeli buah-buahan sehingga tidak mengherankan jika konsumen selalu melakukan pembelian pada buah yang ditawarkan oleh toko secara rutin.
Berikut ini tabel penjualan dari toko dari periode 2016 sampai dengan 2020 dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 1.1 Data Penjualan Toko Periode 2016 Sampai Dengan 2020
TAHUN TOTAL PENJUALAN JUMLAH KONSUMEN
2016 RP. 241.371.000 8.657
2017 RP. 259.283.000 8.728
2018 RP. 267.623.000 8.904
2019 RP. 279.144.000 9.129
2020 RP. 122.892.000 6.455
Sumber: AHA Fruit, 2021
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa total penjualan sedang mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2019, dimana total penjualan tahun 2016 adalah Rp. 241. 371.000, sedangkan pada tahun 2019, total penjualan mencapai Rp. 279.144.000. Untuk tahun 2020 sendiri, total penjualan menurun drastis dikarenakan pandemi corona virus.
Menurut Damiati, dkk (2017:185), persepsi kualitas merupakan suatu kumpulan kategori termasuk dampak citra, merek dan faktor tak berwujud lainnya yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kualitas. Dalam hal ini konsumen dinilai memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas dari produk yang ditawarkan oleh toko. Konsumen yang telah melakukan pembelian untuk pertamakalinya dinilai memiliki kesan yang positif terhadap buah-buahan dari toko seperti kesegarannya terjaga, buah yang selalu manis dan juga aroma yang wangi membuat konsumen ingin selalu melakukan pembelian ulang kembali pada toko.
Menurut Yasin, dkk (2007:40), Country of Origin adalah suaut proses informasi yang menyatakan bahwa konsumen menggunakan isyarat produk untuk membentuk keyakinan dan evaluasi tentang suatu produk yang akan mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Pada produk buah-buahan yang ditawarkan oleh toko, produk selalu memiliki merek yang jelas dan tertera dengan jelas negara asal buah tersebut seperti buah yang berasal dari korea, china, jepang ataupun negara-negara besar lainnya yang dipercaya memiliki kualitas buah yang baik.
Terlebih lagi, toko selalu menjelaskan dengan detail mengenai buah yang akan dijualnya seperti buah apel ini berasal dari jepang yang memiliki rasa dan kemanisan yang menggoda. Beberapa hal tersebut tentunya membuat konsumen merasa tertarik karena tidak semua toko sekitar sana yang melakukan penjualan pada produk berkualitas seperti itu dan tercantum jelas negara asal buah-buahan tersebut.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi dilakukannya penelitian adalah Aha Fruit yang beralamat di Jalan Pukat No. 8, Medan.
2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2021 sampai dengan Juni 2021.
2.3. Jenis Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Wahyudi (2017:12), data kuantitatif merupakan data-data yang berupa angka yang karakteristiknya selalu dalam bentuk numerik seperti data pendapatan, jumlah penduduk, tingkat konsumsi, bunga bank dan sebagainya.
2.4. Sumber Data
Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan juga sumber data sekunder dimana menurut Wahyudi (2017:12) ada dua sumber data berdasarkan sumbernya yang umumnya digunakan dalam penelitian yaitu :
1.
Data PrimerMerupakan data yang diambil dari sumbernya, serta belum pernah dipublikasi oleh instansi tertentu. Umumnya dihasilkan dari kegiatan survei lapangan dan dengan menggunakan
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
2
instrumen seperti kuesioner, daftar pertanyaan dan lainnya.
2.
Data SekunderMerupakan data yang telah diolah dan dipublikasi oleh instansi tertentu misalnya data yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia maupun lembaga lainnya.
2.5. Populasi
Dalam sebuah penelitian, populasi berperan penting sebagai objek penelitian dalam memberikan informasi kepada peneliti mengenai keadaan sebenarnya. Menurut Purnomo (2017:15), “Populasi merupakan obyek atau individu yang akan diteliti sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari populasi.”
Menurut Jaya (2019:10), populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi penelitian yang akan digunakan dalam penelitian adalah seluruh konsumen yang melakukan pembelian pada toko selama periode 2019 sebanyak 9.129 konsumen.
2.6 Sampel Penelitian
Menurut Jaya (2019:10), sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Dikarenakan jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 9.129 konsumen maka penentuan jumlah sampel akan menggunakan dengan teknik sampel slovin dengan tingkat kepercayaan 90% dan tingkat error 10% dimana rumus slovin yang digunakan:
Keterangan:
n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi
e = Toleransi Kesalahan (10%)
n
=
9.1291+9.129 (10% )
=
9.1291+9.129 (0,01)
=
9.1291+91,29
=
9.12992,29
= 99
Berdasarkan data dari jumlah populasi diatas yang berjumlah 9.129 konsumen dan dilakukan
penentuan jumlah sampel dengan rumus slovin dengan penggunaan tingkat toleransi kesalahan sebesar 10% maka dengan demikian dapat diketahui bahwa jumlah dari sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 99 konsumen. Sedangkan teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan accidental sampling dimana konsumen yang ditemui terlebih dahulu secara kebetulan akan dijadikan sebagai sampel.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Karakteristik Responden
Deskripsi responden merupakan deskripsi tentang unit analisis/observasi yang diteliti yang mencakup karakteristik atau profil reponden yang diperoleh dari hasil pengolahan data kuesioner. Hasil
n =
N1+N (e2)
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
pengumpulan data yang dilakukan pada 99 konsumen dari Toko Aha Fruit yang dijadikan sebagai responden diperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, buah favorit, jumlah pembelian, frekuensi membeli dan informasi Aha Fruit. Berikut ini karakteristik responden akan dijelaskan pada tabel dibawah ini diantaranya :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Pria 38 38,4%
Wanita 61 61,6%
Total 99 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa responden pria adalah sebanyak 38 orang atau 38,4% dari total responden sedangkan responden wanita adalah sebanyak 61 orang atau 61,6% dari total responden. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dominan konsumen yang melakukan pembelian pada toko adalah wanita.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Buah Favorit
Buah Favorit Jumlah Responden Persentase (%)
Lokal 17 20,7%
Import Dari Luar Negeri 82 82,3%
Total 99 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang menyukai buah dari local adalah sebanyak 17 orang atau 20,7% dari total responden dan responden yang menyukai buah dari import adalah sebanyak 82 orang atau 82,3% dari total responden. Dengan demikian dominan responden yang melakukan pembelian pada produk toko adalah konsumen yang menyukai buah import dari luar negeri.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian
Jumlah Pembelian Jumlah Responden Persentase (%)
Hanya 1 Jenis Buah 16 16,2%
2 Jenis Buah – 4 Jenis Buah 64 64,6%
Lebih Dari 4 Jenis Buah 19 19,2%
Total 99 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa responden dengan jumlah pembelian hanya 1 jenis buah adalah sebanyak 16 orang atau 16,2% dari total responden, sedangkan responden dengan jumlah pembelian 2 jenis buah sampai 4 jenis buah adalah sebanyak 64 orang atau 64,6% dari total responden dan responden dengan jumlah pembelian lebih dari 4 jenis buah adalah sebanyak 19 orang atau 19,2% dari total responden. Dengan demikian dominan responden yang melakukan pembelian pada produk toko adalah konsumen dengan jumlah pembelian 2 jenis buah sampai 4 jenis buah.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian
Frekuensi Pembelian Jumlah Responden Persentase (%)
1 Kali – 5 Kali 44 44,4%
5 Kali – 10 Kali 29 29,3%
Lebih Dari 10 Kali 26 26,3%
Total 99 100%
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden dengan frekuensi pembelian 1 kali – 5 kali adalah sebanyak 44 orang atau 44,4% dari total responden, sedangkan responden dengan frekuensi pembelian 5 kali sampai 10 kali adalah sebanyak 29 orang atau 29,3% dari total responden dan responden dengan frekuensi pembelian lebih dari 10 kali adalah sebanyak 26 orang atau 26,3% dari total responden. Dengan demikian dominan responden yang melakukan pembelian pada produk toko adalah konsumen dengan frekuensi pembelian 1 kali – 5 kali.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi Aha Fruit
Informasi Jumlah Responden Persentase (%)
Media Sosial 62 62,6%
Rekomendasi Teman 24 24,3%
Informasi Sendiri 13 13,1%
Total 99 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang mendapatkan informasi melalui media sosial adalah sebanyak 62 orang atau 62,6% dari total responden, sedangkan responden yang memperoleh informasi dari rekomendasi teman adalah sebanyak 24 orang atau 24,3% dari total responden dan responden yang memperoleh informasi dari pencarian sendiri adalah sebanyak 13 orang atau 13,1% dari total responden. Dengan demikian dominan responden yang melakukan pembelian pada produk toko adalah konsumen yang memperoleh informasi dari media sosial.
3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.2.1 Uji Validitas
Menurut Herlina (2019:58), untuk menentukan apakah suatu kuesioner item layak digunakan atau tidak adalah dengan melakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05 (5%) yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total item. Sedangkan menurut Priyatno (2018:21), pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan rtabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi.
1.
Jika nilai positif dan rhitung > rtabel, item dapat dinyatakan valid2.
Jika nilai rhitung < rtabel, item dinyatakan tidak valid.Untuk Nilai rtabel dapat dilihat pada tabel r dengan df = n-2 pada tingkat signifikansi5%dimana (n) adalah jumlah sampel sebanyak 30 maka akan didapatkan nilai batas minimal korelasi adalah sebesar 0,361. Berikut ini hasil uji validitas untuk variabel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kualitas Produk (X1)
No Pernyataan
Nilai Corrected Item-Total Correlation
Nilai Batas
Minimal Korelasi Keterangan
1 Aha Fruit memiliki produk buah yang
terjaga kesegarannya. 0,914 0,361 Valid
2 Aha Fruit dapat memberikan kepastian mengenai kualitas
produknya. 0,888 0,361 Valid
3 Aha Fruit memiliki buah yang dapat
diandalkan kualitasnya. 0,852 0,361 Valid
4 Buah yang ditawarkan oleh
Aha Fruit dapat bertahan lama. 0,803 0,361 Valid
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
5 Aha Fruit dapat memberikan produk terbaru
kepada konsumen. 0,783 0,361 Valid
6 Buah dari Aha Fruit selalu
tampak baru dan segar. 0,623 0,361 Valid
7 Aha Fruit menawarkan buah yang telah
dikenal akan mereknya. 0,759 0,361 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Berdasarkan pada Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel Persepsi Kualitas Produk menunjukkan semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai batas minimal korelasi 0,361 sehingga diperoleh hasil bahwa semua pernyataan dalam kuesioner adalah valid.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Country of Origin (X2)
No Pernyataan Nilai Corrected
Item-Total Correlation
Nilai Batas Minimal
Korelasi Keterangan
1 Inovasi yang baik akan menghasilkan buah yang
berkualitas. 0,750 0,361 Valid
2 Tingkat kemajuan teknologi menentukan
kesegaran buah yang dihasilkan. 0,669 0,361 Valid
3 Desain produksi akan menentukan
kesegaran suatu buah. 0,763 0,361 Valid
4 Kreativitas produksi dapat membantu membuat buah
tampak bermutu. 0,733 0,361 Valid
5 Produk dari luar negeri selalu terjaga kualitas produksinya.
0,807 0,361 Valid
6 Konsumen memperhatikan negera asal buah yang akan
dibelinya. 0,646 0,361 Valid
7 Citra negera asal menentukan keputusan pembelian
konsumen terhadap buahnya. 0,722 0,361 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Dari Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel Country of Origin menunjukkan semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai batas minimal korelasi 0,361 sehingga diperoleh hasil bahwa semua pernyataan dalam kuesioner adalah valid.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No Pernyataan Nilai Corrected
Item-Total Correlation
Nilai Batas Minimal
Korelasi Keterangan
1 Aha Fruit menyediakan berbagai kebutuhan buah
konsumen. 0,859 0,361 Valid
2 Aha Fruit memberikan informasi yang jelas mengenai
buahnya. 0,836 0,361 Valid
3 Konsumen mengevaluasi produk yang ditawari oleh
Aha Fruit. 0,842 0,361 Valid
4 Konsumen memutuskan untuk membeli buah dari
Aha Fruit. 0,854 0,361 Valid
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
5 Konsumen dari Aha Fruit merasa puas setelah
membeli buahnya. 0,911 0,361 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Dari Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel Keputusan Pembelian menunjukkan semua nilai Corrected Item- Total Correlation lebih besar dari nilai batas minimal korelasi 0,361 sehingga diperoleh hasil bahwa semua pernyataan dalam kuesioner adalah valid.
3.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Priyatno (2018:25), “Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kehandalan atau konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner”. Maksudnya, apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali. Metode yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan adalah Cronbach Alpha.
Menurut Herlina (2019:60), secara umum pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas dapat menggunakan kategori sebagai berikut :
1.
Cronbach’s alpha < 0,6 = reliabilitas buruk.2.
Cronbach’s alpha 0,6-0,79 = reliabilitas diterima.3.
Cronbach’s alpha 0,8 = reliabilitas baik.Hasill pengujian reliabilitas variabel Persepsi Kualitas Produk dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.9
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kualitas Produk (X1) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,906 7
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, maka dapat dinyatakan bahwa dari ketujuh butir item untuk variabel Persepsi Kualitas Produk (X1) tersebut memiliki Cronbach;s Alpha yang berada diatas 0,6 sehingga reliabilitas variabel ini dapat dikategorikan diterima.
Hasill uji reliabilitas Country of Origin dapat dilihat pada tabel dibawah:
Tabel 4.10
Uji Reliabilitas Variabel Country of Origin (X2) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,851 7
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.10 diatas, maka dapat dinyatakan bahwa ketujuh butir item untuk Country of Origin (X2) tersebut memiliki Cronbach;s Alpha yang berada diatas 0,6 sehingga reliabilitas variabel ini dapat dikategorikan diterima.
Hasill uji reliabilitas variabel Keputusan Pembelian dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.11
Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,909 5
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.11 diatas, maka dapat dinyatakan bahwa kelima butir item untuk Keputusan
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
Pembelian (Y) tersebut memiliki Cronbach;s Alpha yang berada diatas 0,6 sehingga reliabilitas variabel ini dapat dikategorikan diterima.
3.3. Uji Asumsi Klasik 3.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Histogram dan Normal Probability Plot of Regression atau dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Berikut ini pembahasannya:
1.
Analisis grafik.Menurut Priyatno (2018:127), “Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Histogram dan Normal Probability Plot of Regression.”
a.
Output HistogramOutput ini menjelaskan tentang grafik data dan untuk melihat distribusi data apakah normal atau tidak. Untuk pengukuran normalitas data jika bentuk grafik histogram mengikuti kurva normal yang membentuk gunung atau lonceng, data akan berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas grafik histogram dapat dilihat berikut ini :
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah) Gambar 4.1 Grafik Histogram
Dari Gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka regresi dianggap memenuhi asumsi normalitas.
b.
Output Normal Probability Plot of RegressionOutput Normal Probability Plot of Regression menjelaskan grafik data dalam melihat distribusi data normal atau tidak dengan pengukuran jika bentuk grafik Normal Probability Plot of Regression mengikuti garis diagonal normal maka data akan dianggap berdistribusi normal. Hasil pengujian analisis normal P-P plot dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 4.2
Normal Probability Plot of Regression
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Pada Gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik mendekati garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan memenuhi asumsi pengujian normalitas.
2.
Uji statistikMenurut Priyatno (2018:130), uji normalitas dengan statistik dapat menggunakan metode One Kolmogorov Smirnov, kriteria pengujiannya adalah:
a)
Jika nilai signifikansi > 0,1, maka data berdistribusi normal.b)
Jika nilai signifikansi < 0,1, maka data tidak berdistribusi normal.Hasil pengujian statistik One Sample Kolmogorv-Smirnov dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 99
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.25815566
Most Extreme Differences Absolute .059
Positive .059
Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z .584
Asymp. Sig. (2-tailed) .884
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.12 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian normalitas Kolmogorov-smirnov membuktikan bahwa nilai tingkat signifikan yang dihasilkan lebih besar dari 0,1 yaitu sebesar 0,884 maka dapat disimpulkan bahwa pengujian statistik normalitas tergolong berdistribusi normal.
3.3.2 Uji Multikolinieritas
Menurut Priyatno (2018:134), “Multikolinieritas adalah keadaan pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen dimana model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau medekati sempurna diantara variabel bebas.”
Menurut Priyatno (2018:134), “Metode uji multikolinieritas yang umum digunakan yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi dimana nilai VIF kurang dari 10 dan mempunyai angka Tolerance lebih dari 0,1”.
Hasil untuk pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Persepsi Kualitas Produk .988 1.012
Country of Origin .988 1.012
a. Dependent Variabel : Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa nilai korelasi untuk variabel Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin mempunyai nilai tolerance (0,988) > 0,10 dan nilai VIF (1,012) < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin tidak terdapat adanya gejala multikolinieritas.
3.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Priyatno (2018:136), “Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lainnya dimana model
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
yang regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.”
Salah satu pengujian heteroskedastisitas yaitu dengan pengujian Scatterplots dimana dilakukan dengan cara melihat titik-titik pola pada grafik menyebar secara acak dan tidak berbentuk pola pada grafik maka dinyatakan telah tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Hasil pengujian menggunakan metode grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini :
Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah) Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Pada Gambar 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik grafik Scatterplot menyebar secara acak (random) serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4 Teknik Analisis Data
3.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Priyatno (2018:107), “Analisis regresi berganda adalah analisis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara parsial atau simultan antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen.” Tujuan digunakan analisis regresi berganda pada penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Toko Aha Fruit yang dapat dihitung dengan bantuan perangkat lunak Statistical Package forThe Social Science (SPSS):
Y = a + b
1X
1+ b
2X
2+ e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian (dependent variabel) X1 = Persepsi Kualitas Produk (independent variabel) X2 = Country of Origin (independent variabel)
a = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi
e = Persentase kesalahan (10%)
Hasil untuk pengujian analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 4.14
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.238 2.512
Persepsi Kualitas Produk .290 .092 .246
Country of Origin .384 .052 .572
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
Dependent Variabel : Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah) Pada Tabel 4.14 diatas, diketahui pada Unstandardized Coefficeints bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda yaitu dengan rumus berikut :
Keputusan Pembelian = 1,238 + 0,290 Persepsi Kualitas Produk + 0,384 Country of Origin + e
Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Konstanta (α) = 1,238 menunjukkan nilai konstanta, jika nilai variabel bebas (X1) yaitu Persepsi Kualitas Produk dan variabel (X2) yaitu Country of Origin bernilai 0 maka Keputusan Pembelian adalah tetap sebesar 1,238.2.
Koefisien X1(b1) = 0,290 menunjukkan bahwa variabel Persepsi Kualitas Produk (X1) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian sebesar 0,290. Artinya setiap peningkatan Persepsi Kualitas Produk (X1) sebesar 1 satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 29%.3.
Koefisien X2(b2) = 0,384 menunjukkan bahwa variabel Country of Origin (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian sebesar 0,384. Artinya setiap peningkatan Country of Origin (X2) sebesar 1 satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 38,4%.3.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Menurut Priyatno (2018:121), “Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen”. Dalam hal ini, untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Pengujiannya menggunakan tingkat signifikansi 0,1 dan uji 2 sisi. Bentuk pengujiannya :
H0 : b1 = b2 = 0 : Artinya Persepsi Kualitas Produk ; Country of Origin secara parsial tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Toko Aha Fruit.
Hα : b1 = b2 ≠ 0 : Artinya Persepsi Kualitas Produk ; Country of Origin secara parsial berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Toko Aha Fruit.
Dalam penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel, pada tingkat signifikan (α) = 10%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah :
H0 Diterima apabila : ttabel > thitung Hα Diterima apabila : thitung > ttabel
Penentuan dalam menentukan nilai ttabel, maka diperlukan adanya derajat bebas, dengan rumus:
df = n – k = 99 – 3 = 96 Keterangan :
n = Jumlah Sampel Penelitian
k = Jumlah Variabel Bebas dan Terikat
Dengan diketahuinya df adalah 96 dan diperoleh nilai ttabel tersebut yaitu sebesar 1,660.
Sedangkan nilai thitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 10%. Hasil uji thitung dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Parsial (Uji-t)
Model
T Sig.
1 (Constant) .493 .623
Persepsi Kualitas Produk 3.145 .002
Country of Origin 7.315 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
Berdasarkan Tabel 4.15 hasil pengujian parsial diatas, maka dapat dapat dilihat beberapa hal dibawah ini diantaranya adalah bahwa :
1.
Pada Persepsi Kualitas Produk (X1) terlihat bahwa nilai thitung (3.145) > ttabel (1,660) dengan tingkat signifikan 0,002 < 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara Persepsi Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit.2.
Pada Country of Origin (X2) terlihat bahwa nilai thitung (7,315) > ttabel (1,660) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara Country of Origin terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit.3.4.3 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Menurut Priyatno (2018:119), “Uji F atau uji koefisien regresi digunakan untuk mengetahui apakah secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen”. Dalam hal ini, untuk mengetahui apakah secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Pengujiannya menggunakan tingkat signifikansi 10%. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = 0 : Artinya Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin secara simultan tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit.
Hα : b1 = b2 ≠ 0 : Artinya Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit.
Dalam penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel, pada tingkat signifikan (α)
= 10%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah : H0 Diterima apabila : Fhitung < Ftabel Hα Diterima
apabila : Fhitung > Ftabel
Penentuan dalam menentukan nilai Ftabel, maka diperlukan adanya derajat bebas dengan rumus:
df (pembilang) = k – 1 = 3 – 1 = 2
df (penyebut) = n – k = 99 – 3 = 96 Keterangan :
n = Jumlah Sampel Penelitian
k = Jumlah Variabel Bebas dan Terikat
Dengan diketahuinya df (pembilang) adalah 2 dan df (penyebut) adalah 96, maka dapat diperolah nilai Ftabel adalah 2,36. Sedangkan nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 10%. Hasil uji Fhitung dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Pengujian Serempak (Uji-F) ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 360.898 2 180.449 34.665 .000a
Residual 499.728 96 5.206
Total 860.626 98
a. Predictors: (Constant), Country of Origin, Persepsi Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.16 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung (34,665) > Ftabel (2,36) dengan signifikansi 0,00 < 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin secara simultan terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit.
3.4.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Herlina (2019:140), “Analisis determinasi atau R2 digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y) dimana semakin kecil nilai koefisien determinasi, hal ini berarti pengaruh variabel independen (X) terhadap
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
variabel dependen (Y) semakin lemah. Sebaliknya, jika nilai koefisien determinasi semakin mendekati angka 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat”. Hasil pengujian determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 4.15
Uji Koefisien Determinan (R2) Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .648a .419 .407 2.282
a. Predictors: (Constant), Country of Origin, Persepsi Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2021 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.15 hasil pengujian koefisien determinan diatas, dapat dilihat Nilai R Square (R2) atau koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,419 artinya variabel Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh variabel Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin sebesar 41,9% sedangkan sisanya 58,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berasal dari luar model penelitian ini seperti kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, diskon, komunikasi dan berbagai variabel lainnya.
3.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dalam pembahasan ini peneliti akan membahas mengenai pengaruh Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit.
1.
Pengaruh Persepsi Kualitas Produk Terhadap Keputusan PembelianBerdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji-t, diketahui bahwa variabel Persepsi Kualitas Produk memiliki nilai thitung (3.145) > ttabel (1,660) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara Persepsi Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi dan Sindarko (2018), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keragaman dan Kualitas Produk secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
2.
Pengaruh Country of Origin Terhadap Keputusan PembelianBerdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji-t, diketahui bahwa variabel Country of Origin memiliki nilai thitung (7,315) > ttabel (1,660) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara Country of Origin terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurina (2016) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa Country of Origin secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek dan Keputusan Pembelian konsumen.
3.
Pengaruh Persepsi Kualitas Produk Dan Country of Origin Terhadap Keputusan PembelianBerdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan uji-F, diketahui bahwa variabel Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin memiliki nilai Fhitung (34,665) > Ftabel
(2,36) dengan signifikansi 0,00 < 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin secara simultan terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Aha Fruit.
Nilai R Square (R2) atau koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,419 artinya variabel Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh variabel Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin sebesar 41,9% sedangkan sisanya 58,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berasal dari luar model penelitian ini seperti kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, diskon, komunikasi dan berbagai variabel lainnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Fadhiilah dan Sunarti (2018), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara parsial dan simultan Country of Origin berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek dan Keputusan Pembelian.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putra dan
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
Suharyono (2016), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Country of Origin dan harga secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
4.
KESIMPULANBerdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut ini :
1.
Hasil yang diperoleh dari analisis regresi linier berganda yaitu jika nilai Persepsi Kualitas Produk (X1) dan Country of Origin (X2) tidak bernilai, maka Keputusan Pembelian adalah sebesar konstanta. Setiap peningkatan Persepsi Kualitas Produk (X1) sebesar satu satuan, Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar b1. Setiap peningkatan Country of Origin (X2) sebesar satu satuan, Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar b2.2.
Hasil Uji-t menunjukkan bahwa Persepsi Kualitas Produk secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Aha Fruit3.
Hasil Uji-t menunjukkan bahwa Country of Origin secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Aha Fruit.4.
Hasil Uji-F menunjukkan bahwa Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Aha Fruit.5.
Untuk koefisien determinasi didapatkan bahwa Persepsi Kualitas Produk dan Country of Origin dapat menjelaskan keterkaitannya dengan Keputusan Pembelian pada Aha Fruit.REFERENCES
Catero, P., & Graham, J. 2007. Pemasaran Internasional. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Chalil, R. D., Sari, J. D. P., & Ulya, Z. 2020. Brand, Islamic Branding & Rebranding. Penerbit Rajagrafindo Persada. Depok.
Damiati, L. M., Suriani, M., Adnyawati, N. D. M. S., Marsiti, C. I. R., Widiartini,
K. & Angendari, M. D. 2017. Perilaku Konsumen. Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Depok.
Dewi, L., & Wihan, S. 2018. “Pengaruh Keragaman dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen La Cheria.” Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan. Surabaya.
Fadhiilah, F. N., & Sunarti. 2018. “Pengaruh Country of Origin Terhadap Citra Merek dan Dampaknya Bagi Keputusan Pembelian Konsumen Samsung di Jakarta.” Jurnal Administrasi Bisnis, Malang.
Herlina, V. 2019. Panduan Praktis Mengolah Data Kuesioner Menggunakan SPSS. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Jaya, I. M. L. M. 2019. Pengolahan Data Kesehatan Dengan SPSS. Penerbit Thema Publishing, Yogyakarta.
Kodrat, D. S. 2020. Manajemen Merek dan Strategi E-Commerce. Penerbit Kencana, Jakarta.
Kurnniawan, I., & Subagja. 2018. “Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Buah Melon PT. Syafina Niaga.” Jurnal Manajemen Bisnis. DKI Jakarta.
Mastarida, F. 2020. Service Management. Penerbit Yayasan Kita Menulis, Medan. Morissan. 2015.
Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Penerbit Prenada Media Group, Jakarta
Nurina. 2016. “Pengaruh Country of Origin Terhadap Citra Merek dan Dampaknya Bagi Keputusan Pembelian Konsumen UNIQLO di Jakarta.” Jurnal Administrasi Bisnis. Malang.
Priyatno, D. 2018. SPSS Panduan Mudah Olah Data Bagi Mahasiswa & Umum. Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Putra, A. S. U., & Suharyono. 2016. “Pengaruh Country of Origin dan Price Terhadap Keputusan Pembelian Xiao di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina.” Jurnal Administrasi Bisnis.
Malang.
Rossanty, Y., Nasution, M. D. T. P., & Ario, F. 2018. Consumer Behaviour in Era Millenial. Penerbit Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Aqli, Medan.
Sherly., Halim, F., & Butarbutar, M. 2020. Pemasaran Internasional. Penerbit Yayasan Kita Menulis, Medan.
Sukri, S. A. 2020. Basic Marketing Strategy: Konsep Marketing Mix dan Ekuitas Merek. Penerbit Forum Pemuda Aswaja. Makassar.
Sunyoto, D. 2015. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Penerbit CAPS. Yogyakarta.
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek Publish online, Juli 2022, page 562-576
Tjiptono, F. & Diana, A. 2019. Kepuasan Pelanggan-Konsep, Pengukuran dan Strategi. Penerbit CV.
Andi Offset, Yogyakarta.
Wahyudi, S. T. 2017. Statistika Ekonomi : Konsep, Teori dan Penerapan.
Penerbit UB Press. Jakarta.
Yasin, N. M., Noor, M. N., & Mohamad, O. 2007. “Does Image of Country of Origin Matter to Brand Equity.”
Journal of Product & Brand Management. Penang.