• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi dan informasi membuat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi dan informasi membuat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang

Pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi dan informasi membuat penggunakan media internet sebagai sarana perdagangan secara elektronik mengalami perkembangat yang signifikan. Kegiatan jual beli tersebut atau bisa disebut sebagai suatu transaksi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang dapat menimbulkan perubahan terhadap harta atau keuangan yang dipunyai nilai baik bertambah ataupun berkurang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) transaksi merupakan persetujuan jual-beli dalam perdagangan antara dua pihak. Menurut Slamet Wiyono transaksi adalah suatu kejadian ekonomi atau keuangan yang melibatkan paling tidak dua pihak (seseorang dengan seseorang atau beberapa orang lainnya) yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan usaha pinjam meminjam dan lain-lain atas dasar suka sama suka ataupun atas dasar suatu ketetapan hukum/syariat yang berlaku.1

Adanya perkembangan yang sangat pesat saat ini banyak masyarakat melakukan kegiatan e-commerce atau yang sering di sebut sebagai perdagangan online ataupun transaksi elektronik. Pengertian e-commerce merupakan segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang atau jasa dengan media

1Muhamad Habibi Kusdi Asa.ari, “E-commerce (Transaksi Jual Beli Secara Syariah), 2019, Ekomadania Volume 2 Nomor 2, hlm. 64

(2)

elektronik.2 Menurut Sutabri, E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, WWW, atau jaringan komputer lainnya.3 E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis sehingga dapat dikatakan bahwa E-commerce merupakan suatu pemasaran barang atau jasa melalui sistem informasi yang memanfaatkan teknologi internet.4 E-commerce yang didefinisikan menurut Adi Nugroho adalah suatu cara untuk menjual dan membeli barang dan jasa lewat jaringan internet.5 Sedangakan menurut Rahmati e-commerce adalah singkatan dari Electronic Commerce yang artinya sistem pemasarn sercara atau dengan media

elektronik.6

Berdasarkan beberapa uraian tersebut, dapat diketahui bahwa kegiatan yang terjadi dalam e-commerce merupakan sebuah kegiatan jual-beli yang dilakukan oleh para pihak. berdasarkan Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) mengatakan jual-beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan miliknya dan pihak yang lain untuk membayar harga yang dijanjikan. Maka menurut Subekti, Jual-beli adalah suatu perjanjian bertimbal-balik dimana pihak yang satu (si penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedangkan pihak

2 Cindy Aulia Khotimah, dan Jeumpa Crisan Chairunnisa, “Perlindungan Hukum Konsumen Dalam transaksi Jual-beli Online (E-commerce)”, 2016, Business Law Review: Volume One, hlm. 14

3 Andhini, Amelia dan Khuzaini, “Pengaruh Transaksi Online Shopping, dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Kepuasan Konsumen Pada E-commerce”, 2017, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol 6, hlm. 4

4 Ibid, hlm. 2

5 Y.L.R Rehatalanit, PERAN E-COMMERCE DALAM PENGEMBANGAN BISNIS, 2016.

Jurnal Teknologi Industri, Vol. 5, hlm. 63

6 Loc.cit.

(3)

yang lainnya (si pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut.7

Dapat diketahui bahwa perdagangan elektronik (e-commerce) tidak dapat dipisahkan dari konsep jual-beli yang dapat memudahkan para pihaknya dalam melakukan kegiatan tersebut. Maka perdagangan elektronik (e-commerce) berdasar dari suatu perjanjian antara para pihak. Menurut Pasal 1313 KUHPerdata mengatakan “Suatu Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih”. Pada Pasal 1320 mengatur syarat sahnya suatu perjanjian menentukan bahwa: untuk syarat sahnya suatu perjanjian diperlukan 4 syarat, yaitu: 1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; 2) kecakapan untuk membuat suatu perjanjian; 3) suatu hal tertentu; dan 4) suatu sebab yang halal.

Pada perjanjian e-commerce atau pada transaksi e-commerce, media yang digunakan adalah media elektronik atau internet sehingga kesepakatan ataupun kontrak yang tercipta melalui online.8 Di media elektronik tersebut dapat dilakukannya untuk melaksanakan suatu penerimaan dan penawaran yang dapat menjadi media kesepakatan. Penawaran atau produk yang ditawarkan oleh salah satu situs “on-line shopping” dengan pernyataan klik ok atau klik setuju atas barang yang terlihat dimonitor, maka perjanjian yang berlaku di situs tersebut dapat dianggap sah dan mengikat para pihak yang menimbulkan hak dan kewajiban.9

7 Subekti, Aneka Perjanjian, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1995, hlm. 1-2

8 Abdul Halim Barakatullah, HUKUM TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA (Sebagai Pedoman dalam Menghadapi Era Digital Bisnis E-commerce di Indonesia), Cetakan I, Bandung: Nusa Media, 2017, hlm 53. (Selanjutnya di Sebut Abdul Halim Barakatullah I)

9 Ibid, hlm. 42-43

(4)

Penawaran dirumsukan sebagai pernyataan kehendak yang mengandung usul untuk mengadakan suatu perjanjian sehubungan dengan hal itu bahwa pernyataan kehendak tidak selalu sesuai dengan kehendak, maka terdapat beberapa teori yaitu : (1) Teori Kehendak (wilstheorie), (2) Teori Pernyataan (Verklaringstheorie), (3) Teori Kepercayaan (Vetrouwenstheorie), (4) Teori Pernyataan, (5) Teori Pengiriman, (6) Teori Pengetahuan, (7) Teori Penerimaan, dan (8) Teori pernyataan yang Objektif.10 Dari teori-teori tersebut terdapat beberapa teori mengenai momentum terjadinya kontrak, yaitu teori pernyataan, teori pengiriman, teori pengetahuan, dan teori penerimaan.

Di perdagangan elektronik (e-commerce) terdapat beberapa pengaturan yang mengatur, tidak hanya pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) namun juga terdapat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang telah di ubah menjadi Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektornik (PP PSTE) dan pengaturan- pengaturan lainnya.

Akan tetapi masih terdapat permasalahan-permasalahan hukum yang terjadi dalam sebuah konstruksi hukum perdagangang elektronik. Permasalahan tersebut terdapat pada pengaturan mengenai jual-beli. Pada dasarnya sebuah perdagangan elektronik adalah kegiatan jual-beli. Pengaturan Jual-beli di atur secara umum dalam KUHPerdata, namun dalam hal pengaturan jual-beli hanya memfokuskan

10 Abdul Halim Barakatullah dan Teguh Prasetyo, BISNIS E-COMMERCE Studi Sistem Keamanan dan Hukum di Indonesia, Cetakan I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, hlm. 88-89

(5)

kepada penjual dan pembeli saja sedangkan dalam hal perdagangan elektronik terdapat hubungan antara pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses terjadinya jual-beli tersebut seperti pihak ketiga yaitu pihak jasa pengiriman ataupun marketplace. Dalam hal ini tidak ada pengaturan yang mengatur mengenai

hubungan hukum antara para pihak yang terlibat dalam perdagangan elektronik selain penjual dan pembeli. Kemudian terdapat pula permasalahan keabsahan dalam berkontrak, validasi tanda tangan elektronik (digital signature) mengenai keaslian dari suatu tanda tangan elektronik.

Berdasarkan penjelasan singkat dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan dari penelitian ini mengenai konstruksi hukum perdagangan elektronik (e-commerce) dalam hukum perjanjian.

Oleh karena itu, Penulis memutuskan untuk menulis penelitian ini yang berjudul “KONSTRUKSI HUKUM PERDAGANGAN ELEKTRONIK (E- COMMERCE) DALAM HUKUM PERJANJIAN DI INDONESIA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan apa yang telah disampaikan pada pendahuluan, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana konstruksi hukum perdagangan elektronik dalam hukum perjanjian di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengenai kontrusksi hukum perdagangan elektronik (e-commerce) dalam hukum perjanjian di Indonesia dan untuk mengetahui mengenai perdagangan elektronik tersebut berjalan.

(6)

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat diadakannya penelitian ini yaitu : a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis diharapkan penelitian ini akan dapat memahami mengenai pengaturan mengenai hukum perdagangan elektronik dalam hukum perjanjian yang ada di Indonesia yaitu dalam Kitab Undang- Undang Hukum Perdata. Serta dapat menjadi referensi tambahan dalam bidang hukum perdagangan elektronik (e-commerce) yang bisa dijadikan sebagai suatu acuan penulisan.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis diharapkan penelitian ini akan dapat mengedukasi masyarakat mengenai hukum perdagangan elektronik (e-commerce) agar lebih memahami serta mengetahui hukum perdagangan elektronik dalam hukum perjanjian di Indonesia.

1.5 Metode Penelitian

Menurut Prof. Peter Mahmud Marzuki mengatakan penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.11 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian normatif. Menurut Philipus M. Hadjon, penelitian hukum

11 Titon Slamet Kurnia, Sri Harini Dwiyatmi, dan Dyah Hapsari P, Pendidikan Hukum, Ilmu Hukum, dan Penelitian Hukum Di Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2018. Hlm. 129

(7)

normative adalah “penelitian yang ditunjukan untuk menemukan dan merumuskan argumentasi hukum melalui analisis terhadap pokok permasalahan”.12 Metode penelitian hukum normatif diartikan sebagai

“sebuah metode penelitian atas aturan-aturan perundangan baik ditinjau dari sudut hirarki peraturan perundang-undangan (vertikal), maupun hubungan harmoni perundang-undangan (horizontal)”.13 Penelitian normatif ini lebih memiliki kecenderungan dalam mencitrakan hukum sebagai displin prespektif di mana hanya melihat hukum dari sudut pandang norma- normanya saja, yang tentunya bersifat preskriptif dengan tema penelitian yang mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum, penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal, dan perbandingan hukum.14

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu pendekatan Perundang-undangan (statute approach) dan pendektan konseptual (conseptual approach). Pendekatan Perundang-undangan (statute approach), yaitu dengan menelaah semua Undang-Undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang diteliti.15 Pendektan Konseptual (conseptual approach), yaitu suatu metode pendekatan melalui

12 Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djamiati, Argumentasi Hukum, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005, hlm.3

13 Peter Mahmud Marzuki (2008). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Kencana, hlm. 23.

14 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif; Suatu Tinjauan Singkat (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001), hlm 14

15 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Edisi Revisi, Bandung: PT Kharisma Putra Utama, 2015, hlm.133

(8)

pendekatan dengan merujuk dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum.16

3. Sumber Bahan Hukum

Sumber bahan hukum dalam metode penelitian hukum normatif ini, mempunyai sumber bahan hukum yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri atas peraturan perundang-undangan, risalah resmi, putusan pengadilan dan dokumen resmi Negara.17 Kemudian bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti Rancangan Undang-Undang, buku teks, hasil- hasil penelitian dalam jurnal dan majalah, atau pendapat para pakar di bidang hukum.18 Sedangkan bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan primer maupun bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum, kamus Bahasa, ensiklopedia, dan ensiklopedia hukum.19

Dalam penelitian ini menggunakan sumber bahan hukum antara lain:

pertama, sumber hukum primer, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Nomor 19 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi, Transaksi Elektronik, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

16 Ibid, hlm. 135

17 Dr. Muhaimin, SH.,M.Hum, Metode Penelitian Hukum, Cetakan Pertama, Mataram University Press, Mataram, 2020, hlm 59

18 Ibid, hlm 61-62

19 Ibid, hlm 62

(9)

tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2019 tentang Penyelenggaran Sistem dan Transaksi Elektronik. Kedua, sumber hukum sekunder, yaitu : bahan hukum yang terdiri dari jurnal-jurnal hukum, buku- buku yang ditulis oleh para ahli, skripsi, thesis dan disertasi hukum serta kamus-kamus hukum dan komentar dari putusan pengadilan. Ketiga, sumber hukum tersier, yaitu : bahan hukum yang terdiri dari ensiklopedia, media internet, artikel, koran dan bahan hukum lain yang besifat sebagai penunjang.

4. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Hukum

Bahan-bahan hukum yang telah dijelaskan sebelumnya, kemudian dikumpulkan dan diolah dengan Teknik sebagai berikut: Bahan hukum primer dikumpulkan dengan mengakses website resmi dari database peraturan20. Bahan tersebut di-download serta di baca. Bahan sekunder dikumpulkan dengan mengunjungi perpustakaan ataupun mengakses internet guna mencari e-journal atau e-book, untuk mempelajari, membaca, dan mencatat buku-buku, kamus hukum, literatur, maupun jurnal-jurnal terkait penelitian. Kemudian bahan hukum tersier dikumpulkan dengan mencari sumber-sumber pendukung seperti artikel, koran dan ensiklopedia.

20 Diakses melalui website https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/45288/uu-no-8- tahun-1999. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2021.

(10)

1.6 Orisinilitas Penelitian

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang orisinil. Dapat dikatakan bersifat orisinil apabila, seperti yang terlihat dalam table 1 dibawah ini sebagai penjelasan perbandingan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu.

Tabel 1

Studi Perbandingan dengan Hasil Penelitian Terdahulu

No.

Nama Penulis dan Judul

Skripsi

Rumusan Masalah dan Temuan

Beda dengan Rencana Skripsi Ini

1. Rachmat Agung Nugroho dengan judul “Aspek Hukum

Perikatan Indonesia Dalam

Transaksi E- commerce”

1. Bagaimana konsep umum transaksi / perjanjian dan perikatan dalam hukum positif Indonesia yang dapat teoritis Transaksi Elektronik (E- commerce)?

2. Apakah hak dan kewajiban para pihak sebagai subjek hukum dalam infrastruktur

Kunci Publik

Berdasarkan Hukum Perikatan Indonesia dalam Transaksi Elektronik (E- commerce) ?

Dalam penelitian Rachmat Agung Nugroho mengenai Aspek Hukum Perikatan di E- commerce yang membahas mengenai konsep perjanjian dan perikatan serta hak dan kewajiban para pihak dalam kunci infrastruktur publik sedangkan penelitian skripksi ini mengenai bagaimana konstruksi hukum perdagangan elektronik (e-commerce) dalam hukum perjanjian di Indonesia sehingga dalam skripsi ini menjabarkan mengenai permasalahan dalam perdagangan elektronik yang kemudian dijabarkan bagaimana konstruksi hukum yang terdapat di dalamnya.

2. Yunita Septiani, dengan judul

“Perjanjian Jual Beli Melalui Internet (E- commerce) Pasca Undang- Undang

Informasi dan Transaksi Elektronik”.

1. Bagaimana perjanjian jual beli melalui internet (E-commerce) ditinjau dari Hukum Perjanjian di Indonesia?

2. Bagaimana tanggung jawab penjual jika melakukan wanprestasi dalam jual-beli melalui E-commerce?

Dalam penelitian Yunita Septiani menjelaskan mengenai perjanjian jual beli E-commerce ditinjau dari hukum perjanjian dan menjelaskan wanprestasi dalam jual beli melalui E- commerce sedangkan rencana penelitian skripsi ini lebih menjurus kepada bagaimana hukum perdagangan elektronik di dalam hukum perjanjian serta permasalahan yang terjadi.

(11)

3. Naomi Beatrix Rasuh dengan judul

“Pembuktian Dalam Transaksi Elektronik Di Indonesia Dan Singapura”.

1. Bagaimana pengaturan hukum Pembuktian Informasi dan Transaksi Eletronik di Indonesia?

2. Bagaimana pengaturan hukum Pembuktian Informasi dan Transaksi Elektronik di Singapura?

3. Bagaimana

perbandingan aspek-

aspek hukum

Pembuktian yang mengatur Informasi dan Transaksi Elektronik di Indonesia dan Singapura?

Dalam penelitian Naomi Beatrix Rasuh menjelaskan mengenai pembuktian dalam Informasi dan Transaksi Elektronik yang di Indoneisa dan Singapura serta perbandingan aspeknya sedangkan dalam penelitian ini mengenai bagaimana kontruksi hukum dalam perdagangan elektronik jika terdapat permasalahan yang sehingga menjelaskan kontruksi hukumnya.

4. Irine Noviani Angelia, dengan judul “Kekuatan Pembuktian Tindak Pidana E-commerce Berbasis Nilai Keadilan”.

1. Bagaimana kekuatan pembuktian tindak pidana E-commerce berbasis nilai keadilan?

Dalam penelitian Irine Noviani Angelia menjelaskan mengenai pembuktian tindak pindan E- commerce berdasarkan nilai keadilan sedangkan dalam penelitian ini mengenai konstruksi hukum yang ada di dalam e-commerce dan mengenai bagaimana sahnya bukti di perdagangan elektronik.

5. Agung Setyo Wibowo, dengan judul

“Analisis Hubungan Hukum yang Terjadi pada Transaksi E- commerce Model C2C”.

1. Hubungan hukum apa saja yang ada dalam transaksi E-commerce di Tokopedia?

Dalam penelitian Agung Setyo Wibowo, menjelaskan mengenai hubungan hukum dalam transaksi model C2C seperti hubungan hukum antara penjual dan pembeli dalam ruang lingkup situs E- commerce serta hubungan hukum pembeli dengan pemilik sistus sedangkan dalam penelitian ini lebih menjurus mengenai bagaimana konstruksi hukum dari e- commerce dalam hukum perjanjian.

(12)

6. Ristiyani, dengan judul

“Kesepakatan Kontrak Perdagangan Elektronik Pada Tokopedia”.

1. Bagaimana kesepakatan dalam kontrak perdagangan elektronik diatur dalam hukum?

2. Bagaimana kesepakatan terbentuk dalam kontrak perdagangan elektronik pada Tokopedia?

Dalam penelitian Restiyani menjelaskan mengenai kesepakatan kontrak dalam perdagangan elektronik dan kesepakatan kontrak antara penjual dan pihak pemilik situs perdagangan elektronik yakni Tokopedia sedangkan penelitian ini lebih mejurus mengenai bagaimana konstruksi hukumnya dan bagaimana penyelesaian permasalahan yang ada.

7. Candra Ayu Widarti, dengan judul

“Perlindungan Konsumen Bagi Pengguna Angkutan Barang Melalui Layana Ojek Online (Go- Send)”.

1. Bagaimana

perlindungan hukum bagi konsumen terhadap pengguna jasa aplikasi Go-send dalam kegiatan pengangkatan barang berdasarkan undang-undang tentang lalu lintas dan pengangkatan barang?

2. Bagaimana bentuk ganti kerugian yang diberikan oleh pihak Gojek atas klaim kehilangan barang yang terjadi pada jasa Gosend yang ditawarkan?

Dalam penelitian Candra Ayu Widarti tentang perlindungan hukum konsumen dalam penggunaan jasa Gojek yakni Go-send sedangkan dalam penelitian ini yaitu mengenai konstruksi hukum dari e- commerce tersebut.

8. Evawati, dengan judul

“Perlindungan Hukum terhadap Konsumen dalam Transaksi Jual Beli Secara Online”

1. Apakah makna pasal 4 UUPK huruf a,b,c dan h dalam transaksi jual beli secara online apabila terjadi wanprestasi?

2. Bagaimana

pertanggungjawabakan pelaku usaha dalam transaksi jual beli secara online?

Dalam penelitian Evawati ini membahas mengenai pertanggungjawaban pelaku usaha dalam transaksi jual beli online serta menjelaskan makna beberapa pasal dalan transaksi online, sedangkan dalam penelitian ini lebih membahas mengenai

bagaimana hukum

perdagangan elektronik didalam hukum perjanjian yang terdapat di Indonesia.

(13)

9. Rizal Arifin, dengan judul

“Perlindungan Hukum dalam Transaksi E- commerce di Indonesia”.

1. Bagaimanakah

perlindungan hukum dalam transaksi E- commerce di Indonesia?

Dalam penelitian Rizal Arifin ini membahas mengenai perlindungan hukum secara luas dengan subjek hukum secara menyeluruh dalam transaksi E-commerce serta mengkaji putusan pengadilan Nomor

906/PID.B/2011/PN.JKT.TIM sedangkan dalam penelitian ini membahas mengenai permasalahan yang terjadi di dalam perdagangan elektronik dan mengenai hukumnya.

Sumber : diolah dari skripsi-skripsi terdahulu publikasi Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Rachmat Agung Nugroho, dengan judul Aspek Hukum Perikatan Indonesia Dalam Transaksi E-commerce, dengan rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan oleh Rachmat Agung Nugroho adalah pertama, bagaimana konsep umum transaksi / perjanjian dan perikatan dalam hukum positif Indonesia yang dapat teoritis Transaksi Elektronik (E- commerce)? Kedua, apakah hak dan kewajiban para pihak sebagai subjek hukum

dalam infrastruktur Kunci Publik Berdasarkan Hukum Perikatan Indonesia dalam Transaksi Elektronik (E-commerce)? Dari penelitian yang dilakukan oleh Rachmat Agung Nugroho mengemukakan mengenai konsep perjanjian dan perikatan serta hak dan kewajiban para pihak dalam kunci infrastruktur publik yang menyangkut terhadap transaksi E-commerce. Sedangkan dalam penelitian skripsi ini mengenai konstruksi hukum perdagangan elektronik (e-commerce) dalam hukum perjanjian di Indonesia sehingga dalam skripsi ini menjabarkan mengenai permasalahan dalam perdagangan elektronik yang kemudian dijabarkan bagaimana konstruksi hukum yang terdapat di dalamnya.

(14)

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Yunita Septiani, dengan judul Perjanjian Jual Beli Melalui Internet (E-commerce) Pasca Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan oleh Yunita Septiani adalah pertama, bagaimana perjanjian jual beli melalui internet (E-commerce) ditinjau dari Hukum Perjanjian di Indonesia? kedua, bagaimana tanggung jawab penjual jika melakukan wanprestasi dalam jual-beli melalui E-commerce? Dari penelitian yang dilakukan oleh Yunita Septiani mengemukakan mengenai perjanjian jual beli E-commerce yang ditinjau dari hukum perjanjian dan menjelaskan mengenai wanprestasi yang terjadi dalam jual beli melalui E-commerce serta pertanggungjawaban yang dilakukan secara menyeluruh. Sedangkan dalam penelitian ini mengenai bagaimana hukum perdagangan elektronik di dalam hukum perjanjian serta permasalahan yang terjadi.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Naomi Beatrix Rasuh dengan judul Pembuktian Transaksi Elektronik Di Indonesia dan Singapura, dengan rumusan penelitian yang dilakukan oleh Naomi Beatrix Rasuh adalah pertama bagaimana pengaturan hukum Pembuktian Informasi dan Transaksi Eletronik di Indonesia?

kedua, bagaimana pengaturan hukum Pembuktian Informasi dan Transaksi Elektronik di Singapura? Ketiga, bagaimana perbandingan aspek-aspek hukum Pembuktian yang mengatur Informasi dan Transaksi Elektronik di Indonesia dan Singapura? Dari penelitian yang dilakukan oleh Naomi Beatrix Rasuh mengemukakan mengenai pembuktian dalam Informasi dan Transaksi Elektronik yang ada di Indonesia dan Singapura. Dimana proses pembuktian antara Indonesia dengan Singapura mempunyai latarbelakang yang berbeda serta menggunakan peraturan UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, UU No. 11 Tahun 2008

(15)

Tentang ITE yang dibandingkan dengan Electronic Transaction Act 2010 Singapore. Sedangkan dalam rencana penelitian ini mengenai hukum dalam perdagangan elektronik jika terdapat permasalahan yang sehingga menjelaskan kontruksi hukumnya.

Penelitian yang keempat dilakukan oleh Irine Noviani Angelia dengan judul Kekuatan Pembuktian Tindak Pidana E-commerce Berbasis Nilai Keadilan.

Rumusan penelitian yang dilakukan oleh Irine Noviani Angelia adalah bagaimana kekuatan pembuktian tindak pidana E-commerce berbasis nilai keadilan? Dari penelitian yang dilakukan oleh Irine Noviani Angelia menjelaskan mengenai pembuktian tindak pindana E-commerce berdasarkan nilai keadilan yang berkaitan dengan pemberi putusan serta untuk alat bukti dalam pembuktian untuk memberikan keputusan. Sedangkan dalam rencana penelitian ini mengenai konstruksi hukum yang ada di dalam e-commerce dan menjelasakan sahnya bukti yang ada dalam perdagangan elektronik.

Penelitian yang kelima dilakukan oleh Agung Setyo Wibowo dengan judul Analisis Hubungan Hukum yang Terjadi pada Transaksi E-commerce Model C2C.

Rumusan penelitian yang dilakukan oleh Agung Setyo Wibowo adalah Hubungan hukum apa saja yang ada dalam transaksi E-commerce di Tokopedia? Dari penelitian yang dilakukan oleh Agung Setyo Wibowo menjelaskan mengenai hubungan hukum dalam transaksi model C2C seperti hubungan hukum antara penjual dan pembeli dalam ruang lingkup situs E-commerce dan hubungan hukum pembeli dengan pemilik situs serta menjelaskan mengenai pemberian kuasa antara pemilik marketplace dengna pembeli. Sedangkan dalam penelitian ini lebih menjurus mengenai penelitian ini lebih menjurus mengenai bagaimana konstruksi

(16)

hukum dari e-commerce dalam hukum perjanjian sesuai dengan hukum perjanjian yang digunakan di Indonseia.

Penelitian yang keenam dilakukan oleh Ristiyani dengan judul Kesepakatan Kontrak Perdagangan Elektronik pada Tokopedia. Rumusan penelitian yang dilakukan oleh Ristiyani adalah pertama, bagaimana kesepakatan dalam kontrak perdagangan elektronik diatur dalam hukum? kedua, bagaimana kesepakatan terbentuk dalam kontrak perdagangan elektronik pada Tokopedia? Dari penelitian yang dilakukan oleh Ristiyani menjelaskan mengenai kesepakatan kontrak dalam perdagangan elektronik dan kesepakatan kontrak antara penjual dan pihak pemilik situs perdagangan elektronik yakni pada situs Tokopedia dan menjelaskan kesepakatan berkontrak dalam kontrak elektronik dikatakan sah berdasarkan kesepakatan berkontrak dan asas konsensualisme dalam KUHPerdata. Sedangkan dalam penelitian ini mengenai bagaimana konstruksi hukumnya dan bagaimana penyelesaian permasalahan yang ada.

Penelitian yang ketujuh dilakukan oleh Candra Ayu Widarti dengan judul Perlindungan Konsumen bagi Pengguna Angkutan Barang Melalui Layanan Ojek Online (Go-Send). Rumusan penelitian yang dilakukan oleh Candra Ayu Widarti adalah pertama, bagaimana perlindungan hukum bagi konsumen terhadap pengguna jasa aplikasi Go-send dalam kegiatan pengangkatan barang berdasarkan undang-undang tentang lalu lintas dan pengangkatan barang? Kedua, bagaimana bentuk ganti kerugian yang diberikan oleh pihak Gojek atas klaim kehilangan barang yang terjadi pada jasa go-send yang ditawarkan? Dari penelitian yang dilakukan oleh Candra Ayu Widarti menjelaskan mengenai perlindungan hukum konsumen dalam penggunaan jasa Gojek yakni Go-send dan perlindungan hukum

(17)

bagi konsumen terhadap penggunaan jasa aplikasi go-send dalam pengangkutan barang berdasarkan UU tentang Lalu Lintas serta bentuk pengantian kerugian yang di berikan oleh pihak Gojek apabila terjadi kehilangan. Sedangkan dalam penelitian ini mengenaikonstruksi hukum dari e-commerce tersebut.

Penelitian yang kedelapan dilakukan oleh Evawati dengan judul Perlindungan Hukum terhadap Konsumen dalam Transaksi Jual Beli Secara Online.

Rumusan penelitian yang dilakukan oleh Evawati adalah pertama, apakah makna pasal 4 UUPK huruf a,b,c dan h dalam transaksi jual beli secara online apabila terjadi wanprestasi? Kedua, bagaimana pertanggungjawabakan pelaku usaha dalam transaksi jual beli secara online? Dari penelitian yang dilakukan oleh Evawati menjelaskan mengenai pertanggungjawaban pelaku usaha dalam transaksi jual beli online serta menjelaskan makna beberapa pasal dalan transaksi online. Sedangkan dalam rencana penelitian ini mengenai bagaimana hukum perdagangan elektronik didalam hukum perjanjian yang terdapat di Indonesia.

Penelitian yang kesembilan dilakukan oleh Rizal Arifin, dengan judul Perlindungan Hukum dalam Transaksi E-commerce di Indonesia. Rumusan penelitian yang dilakukan oleh Rizal Arifin adalah bagaimanakah perlindungan hukum dalam transaksi e-commerce di Indonesia? Dari penelitian yang dilakukan oleh Rizal Arifin menjelaskan mengenai perlindungan hukum secara luas dengan subjek hukum secara menyeluruh yang terjadi dalam transaksi e-commerce serta mengkaji suatu putusan pengadilan Nomor 906/PID.B/2011/PN.JKT.TIM.

Sedangkan dalam rencana penelitian ini mengenai membahas mengenai permasalahan yang terjadi di dalam perdagangan elektronik dan mengenai hukumnya.

(18)

1.7 Sistematika Penulisan

Berikut ini rencana sistematika penulisan dari penelitian ini yaitu terdiri dari tiga bab. Bagian pertama adalah Bab I yaitu Bab Pendahuluan Skripsi yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, sumber bahan hukum (primer, sekunder, dan tersier), Teknik pengumpulan dan pengolahan data, orisinilitas penelitian dan sistematika penulisan. Sedangkan dalam Bab II dikemukakan Kajian Pustaka dan Analisis. Kemudian diakhiri dengan Bab III yang berisi Bab Penutup Skripsi yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah hasil jawaban yang ringkas atas rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, sedangkan saran adalah rekomendasi yang ditujukan untuk perbaikan mengenai hukum perdangangan elektronik (e-commerce) kedepanya.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan hal itu perlu dilakukan penelitian ini dengan tujuan mengkaji dosis substitusi azolla dalam pakan komersil sebagai pakan yang memberikan nilai tinggi

3 Kami seperti Kelinci Percobaan (16 April 2013) Framing : Pola bingkai Human Interest Penekanan masalah : Siswa SMA seperti kelinci percobaan Karut marutnya

Selain dari kondisi hutan mangrovenya yang sudah mulai tidak terjaga, serta kandungan bahan orgniknya yang rendah dan struktur sedimen yang kurang mendukung untuk

(2) Bank Indonesia mencabut status BDP apabila Bank Indonesia telah menerima surat penetapan dari BPPN yang menyatakan program penyehatan terhadap Bank yang bersangkutan telah

Ketiga tesis di atas secara substantif memang meneliti tentang pemasaran pendidikan di sebuah lembaga, baik pada sekolah tingkat menengah maupun sekolah tinggi. Akan

Penelitian ini menggunakan pool serum sebagai bahan uji, dimana kriteria serum yang digunakan adalah nilai glukosa darah normal, jernih dan tidak lipemik yang

 Statif : terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan...  Klem bosshead : terbuat

Sekolah Ramah Anak (SRA) merupakan salah satu indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan