• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PERAWATAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) GUNA MENANGGULANGI KEBAKARAN DI ATAS KAPAL MV.SURYA PEKIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI PERAWATAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) GUNA MENANGGULANGI KEBAKARAN DI ATAS KAPAL MV.SURYA PEKIK"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PERAWATAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) GUNA MENANGGULANGI KEBAKARAN DI

ATAS KAPAL MV.SURYA PEKIK

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program DIPLOMA-III

MUHAMMAD JAMALUDDIN N.I.T 03.15.020.1.41 / N AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA-III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA 2019

(2)

i

IMPLEMENTASI PERAWATAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) GUNA MENANGGULANGI KEBAKARAN DI

ATAS KAPAL MV.SURYA PEKIK

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program DIPLOMA-III

MUHAMMAD JAMALUDDIN N.I.T 03.15.020.1.41 / N AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA-III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA 2019

(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Jamaluddin

Nomor Induk Taruna : 03.15.020.1.41

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

IMPLEMENTASI PERAWATAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) GUNA MENANGGULANGI KEBAKARAN DI

ATAS KAPAL

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA,...

MUHAMMAD JAMALUDDIN NIT 03.15.027.1.41

(4)

iii Mengetahui Ketua Jurusan Nautika

Capt. Damoyanto Purba, M.Pd.

Penata (III/c)

NIP. 19730919 201012 1 001

Pembimbing II

Ardhiana P. S.Psi.,M.Psi Penata Muda Tk I (III/b) NIP. 198006192015032001

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : IMPLEMENTASI PERAWATAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) GUNA MENANGGULANGI KEBKARAN DI ATAS KAPAL MV. SURYA PEKIK

Nama Taruna : MUHAMMAD JAMALUDDIN N I T : 03.15.020.1.41

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk di seminarkan.

SURABAYA, ………..2019

Menyetujui:

Pembimbing I

A.A. Istri Sri W. S.Si.T.,M.Sda.

Pembina Tk. I (III/d) NIP. 197812172005022001

(5)

iv

PENGESAHAN KARYA ILMIAH TERAPAN

IMPLEMENTASI PERAWATAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) GUNA MENANGGULANGI KEBAKARAN DI ATAS

KAPAL

Disusun Oleh :

MUHAMMAD JAMALUDDIN NIT. 03.15.020.1.41/N

Telah Diuji dan disahkan oleh Dewan Penguji serta Dinyatakan Lulus Dengan Nilai... Pada Tanggal... 2018

Dikukuhkan oleh : Ketua Jurusan Teknika

Capt. Damoyanto Purba, M.Pd.

Penata (III/c)

NIP. 19730919 201012 1 001 Penguji I

A.A. Istri Sri W. S.Si.T.,M.Sda.

Pembina Tk. I (III/d) NIP. 197812172005022001

Penguji II

Ardhiana P. S.Psi.,M.Psi Penata Muda Tk I (III/b) NIP. 198006192015032001

Penguji III

Penata Muda (III/a) NIP :

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala berkat, rahmat, dan anugerah-Nya yan telah Ia berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah terapan ini. Adapun karya ilmiah terapan ini di susun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Progam Pendidikan Diploma III Pelayaran di Politeknik Pelayaran Surabaya dengan mengambil judul :

IMPLEMENTASI PERAWATAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) GUNA MENANGGULANGI KEBAKARAN DI ATAS

KAPAL

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah terapan penulis masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam penyajian materi maupun teknik penulisannya. Hal ini dikarenakan pengalaman yang dimiliki oleh penulis masih kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan dapat digunakan untuk menyempurnakan karya ilmiah terapan ini.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah terapan ini dan juga rasa bangga setinggi-tingginya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Bapak Capt. Heru Sutanto, MM selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.

3. Bapak Damoyanto Purba, S.Si.T, M.Pd selaku Kepala Jurusan Nautika . 4. Ibu Anak Agung istri Sri Wahyuni, S.Si.T., M.Sda Sebgai pembimbing I 5. Ibu Ardhiana Puspitacandri S,Psi .M.Psi Sebagai pembimbing II

(7)

vi

6. Seluruh Dosen Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah memberikan ilmu serta bimbingan selama belajar di kampus

7. Kedua Orang Tua, Ayahanda Syafi’i , dan Ibunda Usrifah yang selalu mendukung penulisan karya ilmiah terapan ini

8. Zakiatus Qurrotul A’yun yang selalu mendukung penulisan karya ilmiah terapan ini 9. Seluruh teman angkatan VI (D-III) Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah

membantu dalam memberikan semangat dalam menyelesaikan karya ilmiah terapan ini

10. Seluruh junior angkatan VII (D-III) Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah membantu dalam memberikan semangat dalam menyelesaikan karya ilmiah terapan ini

Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah terapan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan lindungan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

Surabaya, ……….2019

MUHAMMAD JAMALUDDIN NIT 03.15.020.1.41

(8)

vii ABSTRAK

MUHAMMAD JAMALUDDIN, Implementasi Perawatan APAR Guna Menanggulangi Kebakaran Di Atas Kapal. Di bimbing oleh Ibu Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T., M.Sda dan Ibu Ardhiana Puspitacandri S,Psi .M.Psi.

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang di gunakan untuk melakukan pemadam pertama pada saat terjadi situasi kebakaran di atas kapal MV Surya Pekik. Alat pemadam kebakaran sendiri sangat penting untuk mencegah kebakaran semakin besar. Agar pemadam api tetap terjaga dan bila terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya diatas kapal MV. Surya Pekik, alat tersebut dapat digunakan dengan baik maka perlu adanya upaya peningkatan perawatan APAR.

Manfaat penelitian ini adalah : (1) Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi para pelaut untuk dapat meningkatkan perawatan APAR sesuai dengan prosedur. (2) Diharapkan penelitian ini dapat membuat pengetahuan taruna atau taruni Politeknik Pelayaran Surabaya semakin bertambah luas dan mampu merawat APAR sesuai dengan prosedur, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan APAR diatas kapal sesuai dengan prosedur-prosedur atau SOP yang ada diatas kapal tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriktif berupa kata-kata tertulis dari orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian dilakukan pada saat berada di atas kapal MV. Surya Pekik untuk mendapatkan data primer melalui riset lapangan, penelitian dalam hal ini penulis mengumpulkan data berupa melakukan implementasi perawatan APAR.

Implementasi Perawatan APAR pada MV. Surya Pekik yang dilakukan setiap bulan dan setiap tahunnya telah melakukan perawatan yang kurang sesuai dengan prosedurnya.

Kata Kunci : APAR (Alat Pemadam Api Ringan), Kualitatif

(9)

viii ABSTRACT

MUHAMMAD JAMALUDDIN, Implementation of APAR Treatment to Cope with Fire Aboard Vessels. Guided by Mrs. Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T., M.Sda and Mrs. Ardhiana Puspitacandri S, Psi. M.Psi.

APAR (Light Fire Extinguishers) used to do the first extinguisher when a damage occurred on the MV Surya Pekik. Fire extinguishers are very important to prevent bigger fires. So that the fire extinguisher stays on and if there is a fire or other emergency on the MV Surya Pekik, this tool can be used properly so it is necessary to improve APAR.

The benefits of this research are: (1) It is hoped that this research can increase knowledge for seafarers to be able to improve APAR care according to the procedure. (2) It is hoped that this research can make the knowledge of cadets or cadets of Surabaya Shipping Polytechnic bigger and able to treat APAR in accordance with the procedure, so that they can increase knowledge about APAR care to buy ships in accordance with procedures or SOPs on board.

The method used in this study is a qualitative method that produces descriptive data consisting of words that are issued from people and that are understood.

The research was conducted while on the MV boat. Surya Pekik to get primary data through field research, research in this case the author collects data to implement APAR. Implementation of APAR Care in MV. Surya Pekik is carried out every month and every week has done maintenance that is not in accordance with the procedure.

Keywords: APAR (Light Fire Extinguisher), Qualitative

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYARATAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN SEMINAR ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 2

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Sebelumnya ... 5

B. Landasan Teori ... 6

(11)

x

1. Definisi-definisi ... 6

a) Pengertian Implementasi ... 6

b) Pengertian Optimal... 6

c) Pengertian Perawatan ... 7

d) APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ... 8

e) Kebakaran ... 8

2. Alat Pemadam Api ... 9

a. Jenis dan Keuntungan-Kerugian APAR ... 10

1) Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ... 10

(1) Pemadam Api Jenis Air ... 10

(2) Pemadam Api Jenis Busa ... 11

(3) Pemadam Api Jenis CO2 ... 12

(4) Pemadam Api Jenis Tepung Kimia ... 13

2) Keuntungan dan Kerugian APAR ... 14

1) Alat Pemadam Api Jenis Busa (foam) ... 14

2) Alat Pemadam Api Jenis CO2 ... 15

3) Alat Pemadam Api Jenis Powder ... 15

3. Perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ... 16

a. Langkah-langkah Perawatan APAR ... 17

C. Kerangka Penelitian ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 20

(12)

xi

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

C. Jenis dan Sumber Data ... 21

D. Pengumpulan Data... 22

E. Teknik Analisis ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 25

B. Hasil Penelitian ... 28

1. Penyajian Data ... 28

C. Pembahasan ... 36

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alat Pemadam Api Jenis Air (Water) ... 10

Gambar 2.2 Alat Pemadam Api Jenis Busa (Foam) ... 12

Gambar 2.3 Alat Pemadam Api Jenis CO2 ... 13

Gambar 2.4 Alat Pemadam Api Jenis Powder ... 14

Gambar 2.5 Kerangka Penelitian ... 20

Gambar 4.1 Kapal MV. Surya Pekik ... 26

Gambar 4.2 Korosi yang terjadi pada tabung CO2 ... 31

Gambar 4.3 Hilangnya tuas valve dan tabung CO2 dalam keadaan kosong. 32 Gambar 4.4 Rusaknya pin pengaman tabung APAR CO2 ... 32

Gambar 4.5 Hilangnya tuas nozzle tabung APAR powder ... 33

Gambar 4.6 Hilangnya pin pengaman tabung APAR powder ... 33

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Review Penelitian ... 5 Tabel 4.1 Tabel Indikator ... 36

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Majunya dunia ekonomi dan dibukanya kebutuhan pasar global manusia dewasa ini, maka semakin banyak masyarakat membutuhkan angkutan transportasi murah serta efektif dan pengusaha maupun perusahaan yang membutuhkan jasa pengangkutan laut maka semakin banyak pula perusahaan menambah armadanya guna memenuhi permintaan pasar yang semakin banyak.

Banyak perusahaan menambah armadanya tapi belum memperhatikan tentang alat keselamatan diatas kapal, dimana perusahaan menginginkan bagaimana kapal tersebut dapat beroperasi dan menghasilkan keuntungan tanpa memperhatikan faktor keselamatan para awak kapal yang ada di kapal tersebut.

Sementara itu peraturan diatas kapal tentang alat-alat keselamatan sudah diatur dengan jelas dalam SOLAS (Safety of Life at Sea) Chapter II-2 Konstruksi - perlindungan kebakaran, deteksi kebakaran dan pemadaman api tentang keselamatan dan persyaratan fungsional serta menyediakan tujuan keselamatan dan perawatan tentang alat pemadam kebakaran dan persyaratan fungsional.

Sebagai contoh pada tanggal 06 Januari 2017 saat mualim III dan kadet melaksanakan pengecekan rutin dan di temukan salah satu jenis APAR yang terdapat berdebu dan kerusakan pin segel. APAR (alat pemadam api ringan) tersebut masih dapat digunakan dengan baik sehingga bisa mengatasi api dengan maksismal ketika terjadi kebakaan di atas kapal MV. Surya Pekik maka perlu adanya upaya peningkatan perawatan APAR (alat pemadam api ringan) tersebut.

(16)

2

Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk menuangkan dalam bentuk karya ilmiah terapan ini dengan judul :

“IMPLEMENTASI PERAWATAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) GUNA MENGGULANGI KEBAKARAN DI ATAS KAPAL MV.SURYA PEKIK”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapat diambil beberapa pokok permasalahan yang timbul untuk diberikan rumusan masalah agar memudahkan dalam mengimplementasi perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di atas kapal. Berikut ini rumusan masalah yang terjadi diatas kapal sesuai topik diatas : 1. Bagaimana cara merawat APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang ada di

kapal MV. Surya Pekik?

2. Bagaimana kesadaran ABK akan perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) diatas kapal MV. Surya Pekik?

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan karya ilmiah penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas untuk memudahkan penulisan dalam penelitian berdasarkan pemilihan tema dan judul proposal penelitian. Penelitian tentang implementasi perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) guna menanggulangi kebakaran di atas kapal.

(17)

3

D. Tujuan Penelitian

Pembuatan Karya Ilmiah Terapan ini pada dasarnya untuk mengembangkan pikiran dan penalaman yang menyangkut berbagai masalah yang terjadi di atas kapal, khususnya mengimplementasi perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) guna menanggulangi kebakaran di atas kapal MV Surya Pekik. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah terapan ini diantaranya adalah :

1. Untuk mengetahui cara perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) berdasarkan prosedurnya yang dilakukan di atas kapal MV. Surya Pekik.

2. Untuk mengetahui sejauh mana kesadaran ABK akan perawatan alat keselamatan diatas kapal MV. Surya Pekik.1

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi para pelaut untuk dapat meningkatkan perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) sesuai dengan prosedur. Sebagai perbandingan antara teori dengan praktek nyata di lapangan pada waktu praktek layar.

2. Manfaat praktis

Diharapkan penilitian ini dapat membuat pengetahuan taruna atau taruni Politeknik Pelayaran Surabaya semakin bertambah luas dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan APAR (Alat Pemadam Api

(18)

4

Ringan) diatas kapal sesuai dengan prosedur atau SOP yang ada di atas kapal MV. Surya Pekik.

(19)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya

Adapun penelitian tentang perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang telah di teliti sebelumnya, bagaimana peran dan penerapan yang ada dilapangan tentang aturan dan prosedur dari sistem manajemen perusahaan. Dari hasil penelitian sebelumnya, dapat dijadakan referensi bagi peneliti untuk bahan pembanding dengan penelitian yang di lakukan. Berikut tabel review penelitian sebelumnya yang didapat penulis dari proposal Politeknik Negeri Batam sebagai berikut:

2.1 Tabel Review Penelitian NO Penerbit Penelitian Judul Hasil 1 Politeknik negeri

Batam

Instruksi Kerja Perbaikan dan Perawatan Alat Pemadam Api Ringan

Perawatan alat pemadam api ringan membutuhkan

instruksi dan cara perawatan yang berbeda tiap masing- masing tipe atau jenis APAR itu sendiri.

(20)

6

B. Landasan Teori 1. Definisi-Definisi.

a) Pengertian Implementasi

Secara sederhana implementasi bisa diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa

”Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”.

Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004).

Menurut Nurdin dan Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks implementasi berbasis kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut: “Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”.

b) Pengertian Optimal

Optimasi berasal dari bahasa inggris optimization (noun), kata benda yang berasal dari kata kerja (verb) optimize. Kata kerja optimize berasal dari kata sifat (adjective) optimal. Bentukan kata optimal dengan imbuhan ize akan membuat al pada optimal dipenggal sehingga hasilnya adalah optimize.

(21)

7

Menurut Sutrisno (1992:63), optimum adalah rangkaian kegiatan yang meminimumkan atau memperkecil kerugian yang muncul atau memaksimalkan keuntungan keseluruhan yang besar. Pengoptimuman adalah penyempurnaan suatu sistem supaya berprestasi atau tercapai tujuan sebaik-baiknya atas dasar kriteria tertentu.

Menururut Maryoto (1991:12), optimum adalah kondisi yang terbaik atau yang paling menguntungkan. Mengoptimalkan adalah usaha menjadikan paling baik atau tinggi.

Menurut Junaedi (1981:18), optimum adalah tingkatan yang tersangat menguntungkan dalam batas-batas tertentu.

Berdasarkan definisi tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa optimalisasi adalah upaya seseorang untuk meningkatkan suatu kegiatan atau pekerjaan agar dapat memperkecil kerugian atau memaksimalkan keuntungan agar tercapai tujuan sebaik-baiknya dan hasil yang optimal dalam batas-batas tertentu.

c) Pengertian Perawatan

Menurut Vincent Gasper, perawatan (maintenance) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga dari sistem produksi sehingga dari sistem itu dapat diharapkan menghasilkan out put sesuai dengan yang dikehendaki. Sistem perawatan dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem produksi, dimana apabila sistem produksi beroperasi dengan kapasitas yang sangat tinggi maka akan lebih intensif.

(22)

8

Vincent Gasper (94:513), perawatan juga dapat didefinisikan sebagai, suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

d) APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Menurut Buku Badan Diklat Perhubungan (2000:87), APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Merupakan alat pemadam api yang mudah/dapat dibawa (dipindah), mudah dibawa maksudnya adalah mudah dijinjing ataupun mudah didorong bagi yang menggunakan roda, daya pemadaman sangat terbatas sehingga fungsinya hanya sebagai pemadaman api awal saja.

e) Kebakaran

Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kitakehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan (Perda DKI, 1992). Menurut Perda DKI (1992) klasifikasi kebakaran sesuai dengan bahan bakar yang terbakar dan bahan pemadaman untuk masing-masing kelas yaitu :

1) Kelas A

Termasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan yang mudah terbakar biasa, misalnya : kertas, kayu, maupun plastik.

(23)

9

2) Kelas B

Termasuk dalam kelas ini adalah yang melibatkan bahan cairan, seperti bensin, minyak tanah, dan bahan yang serupa lainnya.

3) Kelas C

Termasuk dalam kelas ini adalah kebakaran disebabkan oleh listrik yang bertegangan.

4) Kelas D

Termasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan logam yang mudah terbakar, seperti titanium, aluminium, magnesium, dan kalium.

2. Alat Pemadam Api

Alat Pemadam Api di bedakan menjadi 2, yaitu APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan Alat Pemadam Api Tetap. Namun pada makalah ini penulis akan membahas tentang APAR (Alat Pemadam Api Ringan).

Menurut Andrew Furness (2007:46) Fire extinguisher, merupakan sebuah alat berupa tabung yang biasanya digunakan untuk memadamkan api yang tidak terlalu besar dalam keadaan emergency.

Penggunaan alat pemadam portabel ini haruslah disesuaikan dengan klasifikasi kebakaran yang terjadi. Serta penempatannya haruslah mudah dijangkau dan ditemukan.

APAR merupakan alat pemadam untuk penanggulangan kebakaran yang di gunakan untuk mencegah agar kebakaran tidak menjadi besar. APAR di

(24)

10

bedakan dari klasifikasi/pengelompokkan kebakaran berdasarkan bahan/fuel yang terbakar.

a. Jenis-jenis dan Keuntungan-Kerugian APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

1) Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

(1) Pemadam Api Jenis Air (Water Pressurized Type)

Merupakan alat pemadam api modern dengan bahan dasar pemadaman air dengan tekanan udara yang dimampatkan,untuk pemampatan air yang terdapat dalam tabung dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga dorong (udara yang dimampatkan) untuk memancarkan keluarnya air (stored pressure type water extinguisher) dan menggunakan tenaga dorong cartridge gas CO2/N2. Alat pemadamam api ini efektif untuk memadamkan api kelas A atau sisa pembakaran berupa arang dan abu (kain, kayu, kertas, plastik dll).

Gambar 2.1 Alat Pemadam Api Jenis Air

Sumber : Dokumentasi di atas kapal MV. Surya Pekik

(25)

11

(2) Pemadam Api Jenis Busa (Chemical Foam Type)

Merupakan alat pemadam api menggunakan busa kimia sebagai bahan pemadamnya. Bahan dasar pembentukan busa ini terdiri dari: Larutan Sodium Bicarbonate (NaHCO3) dengan volume 7,5 liter ditempatkan di tabung bagian luar dan disebut dengan larutan A. Dari reaksi larutan A dan larutan B menghasilkan gelembung CO2 dan busa pancaran yang dihasilkan terdapat dari pengembangan kedua larutan sebesr kurang lebih tujuh kali dengan percobaan bahwa setiap 2,5 gallon larutan (A dan B) akan menghasilkan delapan belas gallon foam. Karakteristik pancaran dari alat pemadam ini ialah pancaran yang padat (solid stream),jarak pancaran 30-40 feet, lama pancaran kurang lebih 1,5 menit dan efektif untuk memadamkan api kelas B atau cairan dengan titik nyala lebih kecil dan tidak larut dalam air (misalnya bensin, benzene dll).

Sifat-sifat alat pemadam api busa antara lain:

a) Penyelimutan (smothering)

b) Mencegah penguapan bahan bakar c) Pendinginan (cooling)

d) Melokalisir benda yang terbakar

e) Tidak boleh untuk memadamkan kebakaran listrik

(26)

12

Gambar 2.2 Alat Pemadam Api Jenis Busa

Sumber : Dokumentasi di atas kapal MV. Surya Pekik

(3) Pemadam Api Jenis CO2 (CO2 type)

Jenis pemadam karbon dioksida (CO2) digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas C, dan dapat juga digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A dan B.

Cara penggunaannya :

1) Angkat Tabung dari tempatnya

2) Pastikan bahwa tabung tersebut siap pakai

a) Letakkan tabung disamping tubuh dengan posisi kuda- kuda

b) Lepas pen pengaman

c) Pegang corong pada gagang yg mempunyai penyekat agar tangan tidak luka karena suhu dingin

d) Arahkan corong ke atas

(27)

13

e) Semprotkan kearah api f) Tekan tangkai penekannya

g) Setelah yakin bahwa alat tersebut siap pakai

h) Bawalah alat tersebut ketempat terjadinya kebakaran i) Arahkan corong/Nozzle ke nyala api dan tekan tangkai

penekannya

j) Gerakkan corong kekanan dan kekiri secara menyapu sampai kebakaran padam

k) Jangan melawan arah angin

(4) Pemadam Api Jenis Tepung Kimia (Dry Chemical Type)

jenis pemadam tepung kimia (dry chemical) digunakan terutama untuk memadamkan kebakaran kelas A dan dapat juga digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.

Gambar 2.4 Alat Pemadam Api Jenis Tepung Kimia

(28)

14

Sumber: Dokumentasi di atas kapal MV. Surya Pekik

2) Keuntungan dan Kerugian APAR (Alat Pemadam Api Ringan ):

(1) Alat Pemadam Api Jenis Busa (Foam) Keuntungannya :

(a) Alat Pemadam Api jenis busa mempunyai tekanan rendah, sehingga lebih efektif untuk memadamkan kebakaran benda cair

(b) Cara penggunaannya lebih praktis.

Kerugiannya :

(a) Alat Pemadam Api jenis busa tidak bisa untuk memadamkan kebakaran listrik, karena berupa cairan

(b) Kotor dan meninggalkan noda pada benda yang terkena cairan busa jika tidak segera dibersihkan.

(2) Alat Pemadam Api jenis CO2 Keuntungannya :

(a) Merupakan gas yang tidak dapat mengalirkan arus listrik dan tidak menyebabkan karat

(b) Dapat disimpan didalam tabung-tabung yang terbuat dari baja, sehingga mudah disiapkan diruangan sempit

(c) Carbondioksida yang disimpan didalam tabung dapat digunakan berulang kali (tidak sekali pakai)

(29)

15

(d) Dapat digunakan untuk memadamkan api secara otomatis (pada instalasi tetap).

Kerugiannya :

(a) Pada konsentrasi tertentu gas CO2 dapat membahayakan manusia oleh karena itu, pemadam api didalam ruangan petugas harus memakai masker dan alat bantu pernafasan (b) Kurang efektif digunakan diruangan terbuka; Pada waktu

menggunakan CO2 diruangan tertutup harus diyakinkan dulu bahwa tidak ada orang atau korban yang masih berada didalam ruangan.

(3) Alat Pemadam Api Jenis Powder Keuntungannya :

(a) Serbuk kimia kering tidak berbahaya bagi manusia (b) Sebagai pemisah oksigen dan api

(c) Bukan pengahantar listrik

(d) Efektif dipergunakan diruang terbuka (jika angin tidak kencang)

(e) Dapat menyerap panas sekaligus dapat.

Kerugiannya :

(a) Jika dipakai berbentuk debu, akan mengganggu pernafasan dan penglihatan

(b) Sekali pakai habis

(c) Meninggalkan kotor berupa serbuk.

(30)

16

3 Perawatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan, (Sofyan Assauri (2004:96).

Sebagai alat pemadam dan penanggulangan dini dari bahaya kebakaran, kita harus benar-benar memastikan bahwa tabung APAR yang kita miliki, dapat beroperasi sebagaimana fungsinya. Terutama saat dalam kondisi terjadinya kebakaran, tabung alat pemadam api ringan APAR yang kita gunakan tidak berfungsi, isinya tidak keluar, handlenya macet, atau tabung sudah kehabisan tekanan karena gas pendorongnya bocor. Satu-satunya cara untuk mengantisipasi hal tersebut diatas, sudah seharusnya dilakukan perawatan demi kelayakan fungsi alat pemadam kebakaran dini.

Untuk perawatan cukup dilakukan pengecekan/control kelayakan setiap bulan sekali, dan setiap tahun sekali, lakukanlah pengisian ulang/refilling dan service.

a. Langkah-langkah perawatan APAR

Penulis mengutip dari SOP perusahaan tentang maintenace portable fire extinguisher.

Perawatan dilakukan setiap bulan

(a) Cek segel pada tabung cartridge yang berada di leher tabung, apakah masih dalam keadaan utuh

(b) Bersihkan tabung dari debu, air, maupun korosi

(31)

17

(c) Bolak-balik/mengkocok tabung guna menghindari pembekuan pada cairan dalam tabung

(d) Pastikan valve, selang, meter pressure dan segel dalam keadaan baik

(e) Yakinkan posisi Bracket dalam keadaan kuat dan melekat sempurna pada dinding

(f) Usahakan agar tabung APAR terhindar dari kontak langsung dengan sinar matahari dan hujan dan disarankan untuk memberi penutup/canopy/pelindung pada tabung

(g) Buat kartu checklist perawatan bulanan dan tahunan untuk mengecek kondisi tabung sebagai bahan laporan dan evaluas

(1) Perawatan dilakukan setiap tahun.

(a) Lakukan isi ulang atau refilling medium extinguisher

(b) Perawatan tiap tahun meski lakukan OVERHAUL atau TUNE- UP masing-masing spare part dari beberapa instrument tabung (c) Step akhir yaitu Hydrostatic, tes uji kelayakan pada tabung

C. Kerangka Penelitian

Untuk dapat menjelaskan pembahasan dalam proposal penelitian ini, maka penulis membuat suatu kerangka pemikirian atau penelitian terhadap hal yang menjadi pokok masalah, yaitu mengenai pengoptimalan perawatan APAR guna menanggulangi kebakaran atau siap pakai pada saat keadaan darurat. Dalam hal ini. Dalam hal ini yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah para awak kapal yang

(32)

18

bekerja pada suatu perusahaan pelayaran dan para perwira atau calon perwira mualim 3 yang bertugas untuk perawatan Alat Pemadam Api dan keselamatan, kemudian akan dilakukan sebuah proses yakni pemberian pelatihan kepada awak kapal, pemberian ini akan diberikan kepada awak kapal pada saat sebelum dan sesudah bekerja di atas kapal.

Namun ada hal-hal yang mempengaruhi selama proses p elatihan yang dilakukan untuk awak kapal, yakni faktor yang berasal dari dalam, seperti awak kapal kurang sadar bahwa pentingnya menjaga peralatan APAR atau alat keselamatan lainnya. Sedangkan faktor yang berasal dari luar, seperti kurang maksimalnya perusahaan pelayaran memberikan sarana untuk menunjang keselamatan para awak kapalnya.

Setelah dilakukan proses pelatihan kepada awak kapal di tempat penulis melaksanakan Praktek Laut (PRALA) diharapkan kinerja awak kapal menjadi lebih baik, hal ini yang sangat diinginkan oleh perusahaan pelayaran tempat penulis melakukan PRALA. Berikut penulis sajikan kerangka pemikiran yang penulis paparkan dalam bentuk bagan.

(33)

19

Gambar 2.5 Kerangka Penelitian MULAI

1. Bagaimana cara merawat APAR yang sesuai dengan prosedur?

2. Bagaimana kesadaran ABK akan perawatan APAR di atas kapal?

Analisis Data : 1. SOP perawatan

2. Manual Intruction Fire Extinguisher

1. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) terawat dengan baik sesuai prosedurnya sehingga selalu siap pakai disaat keadaan darurat

2. Terjaminnya keselamatan pelayaran (awak kapal, kapal dan muatannya serta lingkungan)

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

(34)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Moleong (2002:29), apabila seseorang mengadakan penelitian, secara sadar atau tidak dalam dirinya ada cara memandang hal atau peristiwa tertentu. Menurut Suryabrata (2003:11), penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah-langkah yang digunakan secara terencana dan sistematis, guna mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan tertentu.

Jenis metode penelitian yang digunakan oleh penulis di dalam menyampaikan masalah adalah deskriptif kualitatif, untuk menggambarkan dan menguraikan objek yang diteliti. Adapun yang dimaksud dengan deskriptif, menurut Moleong (2002:6) di sini adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dari uraian diatas, dapat diketahui peran penting metodologi penelitian untuk memberikan keterangan tentang apa dan bagaimana penelitian dilakukan bagi seorang peneliti.

Dengan dasar seperti itu penulis akan memaparkan pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama di kapal pada saat praktek laut dalam karya ilmiah penelitian ini.

(35)

21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan ketika penulis .melaksanakan praktek layar (Prala) di KM.SURYA PEKIK.

2. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian, pada saat penulis melaksanakan praktek layar (Prala) di KM.SURYA PEKIK selama 1 tahun, mulai dari tanggal 06 Agustus 2017 sampai 26 Agustus 2018.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang diperlukan dan dipergunakan dalam penyusunan karya ilmiah penelitian ini merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dan informasi yang diperoleh penulis melalui buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh Arikunto (2010:172). Sumber data terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Data Primer

Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, yakni subjek penelitan atau informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara langsung. Arikunto (2010:22). Data Primer yang

(36)

22

didapatkan dari wawancara dengan perwira di atas kapal dan observasi penulis pada saat praktek laut di atas kapal.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis seperti tabel, foto dan lain-lain. Arikunto (2010:22). Contoh data Sekunder yang didapatkan dari dokumen- dokumen peralatan kapal yang terdapat di atas kapal.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pada penelitian ini, informan penelitian merupakan awak kapal di salah satu kapal niaga yang nantinya akan ditempati sebagai tempat melaksanakan praktek kerja laut (PRALA). Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Menurut Abdurrahmant (2005:104), observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Joko (1997:63) Teknik ini dilakukan untuk mengetahui prosedur dalam menanggulangi keadaan darurat

(37)

23

kebakaran diatas kapal serta bisa mengetahui pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh awak kapal dalam simulasi keadaan kebakaran.

2. Metode Dokumentasi

Bertujuan untuk mencari data tentang masalah penelitian dengan mencari jawaban permasalahan dengan berpedoman pada buku. Tahap ini sangat penting karena merupakan dasar penyusunan kerangka teoritis yang sangat berguna dalam pemecahan masalah. Dalam penyusunan karya ilmiah penelitian ini, studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam karya ilmiah penelitian ini. Buku yang dimaksud dalam hal ini adalah buku yang dijadikan referensi untuk penyusunan karya ilmiah penelitian.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Patton mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan olah data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Moleong (2001:103).

Menurut Sarwono (2006:239), prinsip pokok teknik analisis kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna. Dalam hal ini setelah seluruh data dari hasil penelitian diperoleh, dilaksanakan teknik analisa data.

(38)

24

Terdapat beberapa faktor pertimbangan dalam menggunakan deskriptif kualitatif yaitu Molleong (2002: 33):

1. Metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda

2. Metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti

3. Metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat, Fathoni. (2005). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Furness, Andrew. (2007). Indtroduction to Fire Safety Management. London

Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakrya.

Miles, Mattew B dan A, dkk. (2007). Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber tentang Metode- Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nurdin dan Usman. (2004). Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan: Bandung.

Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar (2008) Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Saebani, Beni Ahmad. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Sarwono, Jonathan, (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Referensi

Dokumen terkait