• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara intellectual capital, enterprise risk management, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara intellectual capital, enterprise risk management, dan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

21

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara satu variable dengan variable yang lain (Ulum dan Juanda, 2017). Dalam penelitian ini menguji hubungan antara intellectual capital, enterprise risk management, dan capital structure terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019.

B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019.

Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Dalam pemilihan sampel ini terdapat beberapa kriteria yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019.

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan atau annual report secara konsisten dari periode 2018-2019.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data sekunder yaitu informasi yang diperoleh secara tidak langsung dalam bentuk dokumen (Sugiyono, 2017). Alasan peneliti menggunakan data sekunder

(2)

adalah karena data ini mudah didapat dan memiliki validitas data yang dapat dipertanggung jawabkan. Data tersebut berupa laporan tahunan perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2019. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari website resmi BEI yaitu IDX (www.idx.co.id) .

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara dokumentasi. Metode dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan menghitung data- data yang berhubungan dengan penelitian. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui situs resmi Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id).

E. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi ataupun menjadi akibat karena adanya variabel indepeden (Sugiyono, 2011).

Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah : a. Nilai Perusahaan

Sanjaya & Linawati (2015) mendefinisikan nilai perusahaan merupakan potensi pertumbuhan perusahaan terkait dengan kenaikan harga saham, sehingga menarik perhatian para investor Dalam penelitian ini nilai perusahaan diproksikan dengan Tobin’s

(3)

Q. Tobin’s Q adalah rasio yang digunakan untuk mengukur nilai pasar perusahaan. Dalam perhitugan Tobin’s Q, semua unsur hutang dan modal saham perusahaan dihitung sehingga rasio ini dinilai dapat memberikan informasi yang baik. Tobin’s Q mencerminkan ekspektasi pasar dan relatif bebas dari manipulasi manajerial (Lindenberg dan Ross 1981). Tobin’s Q dirumuskan sebagai berikut :

Tobin’s Q = (MVE + DEBT) : TA Keterangan:

Tobin’s Q = Kinerja Perusahaan

MVE = Nilai Ekuitas Pasar (Equity Market Value) DEBT = Nilai Total Kewajiban Perusahaan

TA = Total Aset

Menurut (Sudiyanto & Puspitasari, 2010) menyebutkan jika hasil Tobin’s Q > 1 menunjukkan bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola asset perusahaan (overvalued). Dan apabila hasil Tobin’s Q < 1 berarti bahwa perusahaan belum berhasil dalam mengelola asset perusahaan (undervalued).

2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempegaruhi variabel lain atau sebagai sebab perubahan variabel dependen (Sugiyono, 2017). Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu:

(4)

a. Intellectual Capital

Menurut (Istianingsih, 2014) Intellectual Capital merupakan aset tidak berwujud berupa pegetahuan, pegalaman, kemampuan mengelola hubungan, teknologi dan informasi organisasi, keterampilan dan profesionalisme, pengetahuan tersebut dapat dikelola dan digunakan oleh manajemen untuk menciptakan nilai untuk meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi perusahaan. Intellectual capital diproksikan dengan VAIC™ (Value Added Intellectual Capital) yang merupakan formulasi kombinasi antara Capital Employe, Human Capital dan Structural Capital. Metode VAIC™

dikembangkan oleh Pulic pada tahun 1997 yang didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud dan aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan.

Pendekatan ini relatif mudah dan sangat mungkin dilakukan, karena dikonstruksi dari akun-akun yang ada didalam laporan keuangan perusahaan seperti neraca, laba rugi (Ulum, 2009).

 Value Added Intellectual Coefficient (VAIC)

VAIC berfokus pada penentuan kontribusi intellectual capital dalam menciptakan nilai bagi perusahaan.

Perhitungan VAIC dapat diperoleh dengan menjumlahkan ketiga komponen tersebut.

VAIC = VACA + VAHU + STVA

(5)

Keterangan:

VACA = Value Added Capital Employe VAHU = Value Added Human Capital STVA = Structural Capital Value Added

 Value Added (VA)

Value Added atau nilai tambah adalah langkah pertama dalam menentukan efisiensi intellectual capital. Value added dapat diperoleh dari laporan keuangan dengan cara sebagai berikut:

VA = OUT – IN Keterangan:

Out = Total penjualan

In = Beban dan biaya-biaya (selain beban karyawan) VA = Nilai Tambah

 Value Added Capital Employe (VACA)

Capital employe adalah modal fisik yang dimiliki oleh perusahaan, yang digunakan untuk memperoleh aset berwujud melalui kegiatan investasi.

VACA = VA/CE

Keterangan:

VA = Selisih antara output dan input CE = Ekuitas

(6)

 Value Added Human Capital (VAHU)

Human Capital adalah kemampuan keseluruhan yang dimiliki perusahaan dalam setiap individu. Berfokus pada kontribusi yang dikeluarkan sumber daya manusia, sehingga sumber daya manusia ini mengacu pada upah dan gaji tahunan karyawan.

VAHU = VA/HC Keterangan:

VA = Selisih antara output dan input HC = Beban karyawan

 Structural Capital Value Added (STVA)

Structural capital adalah penunjang human capital dalam bentuk sarana dan prasarana, termasuk perangkat lunak dan perangkat keras perusahaan, manajemen perusahaan, dan kolaborasi internal untuk menciptakan nilai tambah.

STVA = SC/VA Keterangan:

VA = Selisih antara output dan input

SC = Selisih antara value added dan human capital

b. Enterprise Risk Management

Enterprise Risk Management merupakan sistem manajemen risiko terintegrasi yang dirancang untuk meningkatkan nilai

(7)

perusahaa. Ada 5 komponen sebagai pengungkapan enterprise risk management yaitu pemerintahan dan budaya, strategi dan penetaan tujuan, kinerja, ulasan dan revisi, serta informasi, komunikasi, pelaporan. Dalam 5 komponen terdapat 20 item yang diungkapkan dalam laporan tahunan.. Perhitungan item- item menggunakan pendekatan dikontomi yaitu setiap item ERM yang diungkapkan diberi nilai 1 dan nilai 0 apabila tidak diungkapkan. Setiap item akan dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan indeks rumus:

ERM = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒊𝒕𝒆𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏

Table 3.1 Dimensi Pengungkapan ERM A. Pemerintah dan Budaya

1. Pengawasan dewan risiko 2. Menetapkan struktur operasi

3. Menentukan budaya yang diinginkan 4. Menunjukkan komitmen terhadap nilai inti

5. Menarik, mengembangkan, dan mempertahankan individu yang mampu

B. Strategi dan Penetapan Tujuan 6. Menganalisis konteks bisnis 7. Mendefinisikan selera risiko

(8)

8. Mengevaluasi strategi alternative 9. Merumuskan tujuan bisnis

C. Kinerja

10. Identifikasi risiko

11. Menilai tingkat keparahan risiko 12. Memprioritaskan risiko

13. Menerapkan respon risiko

14. Mengembangkan pandangan portofolio D. Ulasan dan Revisi

15. Menilai perubahan substansial 16. Meninjau risiko dan kinerja

17. Mengejar peningkatan dalam manajemen risiko E. Informasi, Komunikasi, Pelaporan

18. Memanfaatkan teknologi informasi 19. Mengkomunikasikan informasi risiko 20. Laporan risiko, budaya dan kinerja Sumber: (COSO, 2018)

Dalam mengatasi segala kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang perusahaan perlu mengidentifikasi risiko, dimana indetifikasi risiko terdapat dalam komponen enterprise risk management. Salah satu pendekatan untuk mengidentifikasi risiko yaitu analisis SWOT. Analisis SWOT yaitu mencakup berbagai upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang,

(9)

dan ancaman yang dapat menentukan kinerja perusahaan.

Dimana analisis SWOT digunakan untuk memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), serta secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Sehingga perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan dapat bersaing dengan para kompetitor. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, sehingga biasanya digunakan oleh organisasi sebagai alat perencanaan strategis

c. Capital Structure

Struktur modal adalah rasio antara hutang jangka panjang dan modal sendiri (saham biasa dan obligasi). Oleh karena itu, struktur modal diukur dengan debt to equity ratio (DER). DER digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total ekuitas pemegang saham yang dimiliki perusahaan. Total hutang yaitu hutang jangka panjang dan pendek, dan total ekuitas yaitu total modal saham yang disetor dan laba yang ditahan yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio hutang maka semakin besar pula modal pinjaman yang digunakan untuk menciptakan keuntungan bagi perusahaan. DER dirumuskan sebagi berikut:

DER = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 kali

(10)

Table 3.2 Tabulasi Pengukuran Variabel

Variablel Definisi Pengukuran Nilai

perusahaan

Nilai perusahaan adalah pandangan investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham.

Nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q

= (nilai kapitalisasi pasar + total utang)/total aset

Intellectual capital didefinisikan

sebagai sumber daya pengetahuan dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang mana perusahaan dapat

menggunakannya dalam proses

penciptaan nilai bagi perusahaan.

VAIC™ = VACA + VAHU + STVA

VA= OUT-IN VACA = VA/CE VAHU = VA/HC STVA = SC/VA

(11)

ERM ERM merupakan pengungkapan yang dilakukan

perusahaan terkait dengan informasi yang ada pada laporan keuangan dan informasi risiko pada perusahaan

ERM =

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒊𝒕𝒆𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏

Capital structure

Struktur modal adalah jumlah utang dan ekuitas yang digunakan

perusahaan untuk membiayai aktivitas perusahaan.

DER = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔

F. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis linier berganda (OLS) Ordinary Lease Square. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis SPSS 25.

Adapun tahapan analisis data adalah sebagai berikut : 1. Melakukan Analisis Statistik Deskriptif

(12)

Statistik deskriptif adalah statistik untuk menggambarkan data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, yang akan mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami (Sugiyono, 2017).

2. Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini adalah persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Lease Square (OLS). Pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian yang digunakan telah memenuhi syarat BLUE (Best, Liniear, Unbiased, Estimated). Uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

a. Melakukan Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi sebaran data pada variabel berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas data pada variabel harus berdistribusi normal dikarenakan data yang berdistribusi normal akan terlihat baik digunakan untuk menganalisis dalam menjawab dan menjelaskan suatu fenomena. Pengujian normalitas dilakukan secara statistik dengan uji Kolmogorov-Sminor. Jika Probility <5% maka data tidak normal, sebaliknya apabila Probility >5% maka data berdistribusi normal (Ghozali, 2018).

b. Melakukan Uji Multikolinearitas

(13)

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menilai korelasi atau interkorelasi antar variabel bebas dalam model regresi dan digunakan karena jumlah variabel banyak. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF), apabila nilai VIF kurang dari 10 maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam model prediksi (Ghozali, 2018).

c. Melakukan Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas bukan heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan uji sparman rho. Dikatakan tidak ada gejala heteroskedastisitas jika nilai sig. 2-tailed yang ditunjukkan lebih dari 0,05 (Ghozali, 2018).

3. Melakukan Analisis Regresi Linier

Model analisis regresi linier digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2018).

a. Model Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah suatu metode yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih

(14)

variabel independen terhadap satu variabel dependen (Drapper dan Smith, 1992). Persamaan model regresi :

Y = α + β1 x1 + β2 x2 + e Dimana :

Y = Nilai Perusahaan α = Konstanta

β = Koefisien Regresi x1 = Intellectual Capital

x2 = Enterprise Risk Management x3 = Capital Structure

e = Error

4. Koefisien Regresi dan Determinasi

Nilai koefisien determinasi atau R2 bertujuan untuk memprediksi dan melihat seberapa besar kontribusi yang diberikan model dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai Adjusted R2 akan menjelaskan variasi nilai perusahaan dan faktor lainnya.

Apabila Adjusted R2 semakin mendekati 1 maka semakin tepat suatu garis regresi digunakan sebagai pendekatan dan berarti variabel- variabel independen yang digunakan memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali, 2018).

5. Uji Hipotesis

(15)

Uji hipotesis digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan variabel positif atau negatif.

a) Uji F (Uji Simultan)

Uji F dilakukan bertujuan untuk melihat variabel independen secara serentak dan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Pada uji F apabila nilai probabilitas variabel bebas secara simultan < 0,05 maka variabel memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.

b) Uji t (Uji Parsial)

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen dan melihat signifikansi pengaruh terhadap variabel dependen.

Apabila nilai probabilitas variabel bebas lebih kecil dari nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima atau terdapat pengaruh terhadap variabel terikat.

Gambar

Table 3.1 Dimensi Pengungkapan ERM  A.  Pemerintah dan Budaya
Table 3.2 Tabulasi Pengukuran Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Fokus penelitian yang akan peneliti kaji disini adalah Penerapan Metode Muraja’ah Dalam Menghafal Al-Qur’an Peserta Didik SDIQU Al- Bahjah 03 Karangrejo

dirumuskan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah. Berdasarkan fungsinya dalam kegiatan sehari-hari, uang adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat

Berdasarkan simpulan, saran-saran yang dapat diberikan kepada pihak distributor pakaian Giordano di Kota Denpasar, sebagai distributor pakaian Giordano di Kota Denpasar

Yang mempunyai arti bahwa setiap negara anggota ICAO boleh menentukan daerah terlarang (prohibited area) atau membatasi daerah (restricted area) tertentu dengan alasan (a) daerah

(2) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh bupati yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat

Memberikan informasi dan bimbingan kepada lembaga PAUD di wilayahnya (pelatihan, magang, pendampingan, tempat orbservasi, dan lainnya). Menjamin pelaksanaan Program PAUD

dilakukan di malam hari. Maka jawaban terhadap argumen ini bahwa terkadang seorang yang i’tikaf keluar dari masjid karena sebuah hajat, baik untuk buang air besar atau buang

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di