• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Amuntai, 2017 Lembaga Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai. Ir. H. Azwar Saihani, MP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Amuntai, 2017 Lembaga Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai. Ir. H. Azwar Saihani, MP"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Amuntai sudah berhasil menyelesaikan dokumen standar berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh STIPER Amuntai sebanyak 30 standar, yang dikelompokkan menjadi, 8 Standar Pendidikan Nasional, 8 Standar Penelitian, 8 Standar Pengabdian Kepada Masyarakat, dan standar lainnya. Semua standar ini disusun berdasarkan Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan dan atau Keputusan Menteri terkait, Keputusan atau peraturan direktorat jenderal belmawa, serta aturan atau pedoman lain yang relevan. Standar SPMI STIPER Amuntai ini disusun untuk dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam mengelola STIPER Amuntai sesuai dengan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal.

Dampak dari ketersediaan Standar SPMI tersebut adalah mulai terciptanya nuansa mutu yang menjadi suatu kebutuhan bagi sivitas akademika dalam melaksanakan tugasnya, baik sebagai dosen, mahasiswa maupun tenaga pendidik dengan berpedoman pada standar dalam melaksanakan peningkatan mutu yang berkelanjutan. Budaya mutu sudah mulai tumbuh dalam diri segenap sivitas akademika.

Penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih disampaikan kepada Tim Penyusun Standar SPMI STIPER Amuntai dan semua pihak yang telah membantu atas segala partisipasi yang telah diberikan selama penyusunan Standar ini. Diharapkan saran dan masukan dari semua pihak, agar dokumen standar dapat lebih sempurna untuk dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran di STIPER Amuntai.

Amuntai, 2017 Lembaga Penjaminan Mutu

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Ir. H. Azwar Saihani, MP

(3)

DAFTAR STANDAR SPMI I Standar Nasional Pendidikan

No. Nomor Dokumen Nama Dokumen

1. LPM/SNP I.01/SPMI/Stiper-Amt Standar Kompetensi Lulusan 2. LPM/SNP I.02/SPMI/Stiper-Amt Standar Isi Pembelajaran 3. LPM/SNP I.03/SPMI/Stiper-Amt Standar Proses Pembelajaran 4. LPM/SNP I.04/SPMI/Stiper-Amt Standar Penilaian Pembelajaran

5. LPM/SNP I.05/SPMI/Stiper-Amt Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 6. LPM/SNP I.06/SPMI/Stiper-Amt Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 7. LPM/SNP I.07SPMI/Stiper-Amt Standar Pengelolaan Pembelajaran

8. LPM/SNP I.08/SPMI/Stiper-Amt Standar Pembiayaan Pembelajaran II Standar Penelitian

No. Nomor Dokumen Nama Dokumen

1. LPM/SP II.01/SPMI/Stiper-Amt Standar Hasil Penelitian 2. LPM/SP II.02/SPMI/Stiper-Amt Standar Isi Penelitian 3. LPM/SP II.03/SPMI/Stiper-Amt Standar Proses Penelitian 4. LPM/SP II.04/SPMI/Stiper-Amt Standar Penilaian Penelitian 5. LPM/SP II.05/SPMI/Stiper-Amt Standar Peneliti

6. LPM/SP II.06/SPMI/Stiper-Amt Standar Sarana dan Prasarana Penelitian 7. LPM/SP II.07/SPMI/Stiper-Amt Standar Pengelolaan Penelitian

8. LPM/SP II.08/SPMI/Stiper-Amt Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian III Standar Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Nomor Dokumen Nama Dokumen

1. LPM/SPKM III.01/SPMI/Stiper-Amt Standar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2. LPM/SPKM III.02/SPMI/Stiper-Amt Standar Isi Pengabdian kepada Masyarakat 3. LPM/SPKM III.03/SPMI/Stiper-Amt Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat 4. LPM/SPKM III.04/SPMI/Stiper-Amt Standar Penilaian Pengabdian kepada

Masyarakat

5. LPM/SPKM III.05/SPMI/Stiper-Amt Standar Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat

6. LPM/SPKM III.06/SPMI/Stiper-Amt Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian kepada Masyarakat

7. LPM/SPKM III.07/SPMI/Stiper-Amt Standar Pengelolaan Pengabdian kepada Masyarakat

8. LPM/SPKM III.08/SPMI/Stiper-Amt Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian kepada Masyarakat

IV Standar Sekolah Tinggi

No. Nomor Dokumen Nama Dokumen

1. LPM/SST IV.01/SPMI/Stiper-Amt Standar Visi dan Misi 2. LPM/SST IV.02/SPMI/Stiper-Amt Standar Kemahasiswaan

3. LPM/SST IV.03/SPMI/Stiper-Amt Standar Organisasi dan Kegiatan Mahasiswa 4. LPM/SST IV.04/SPMI/Stiper-Amt Standar Pengelolaan Alumni

5. LPM/SST IV.05/SPMI/Stiper-Amt Standar Kerjasama

(4)

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

AMUNTAI

(5)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 1

STIPER AMUNTAI Nomor : LPM/SNP I.01/SPMI/Stiper-Amt Tanggal : 06 Januari 2017

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Revisi : 0 Halaman :

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AMUNTAI

Proses

Penanggung Jawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan

1. Perumusan Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

2. Pemeriksaan Heldawati, SP.,MP Wakil Ketua 1,

Bidang Akademik 06/01/2017

3. Persetujuan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

4. Penetapan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

5. Pengendalian Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

(6)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 2

SUB Uraian

Visi dan Misi STIPER Amuntai

Visi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

“Mewujudkan STIPER Amuntai yang unggul berbasis pertanian lahan rawa pada tahun 2025, menghasilkan lulusan yang professional dan berjiwa entrepreneur serta mampu menjadi katalisator dalam percepatan pembangunan pertanian”

Misi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

1. Menyiapkan Sumber daya manusia yang profesional, berakhlak mulia dan berjiwa wirausaha serta mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu bidang pertanian yang berkearifan lingkungan dan berkelanjutan serta mampu berkompetisi secara global.

2. Mengembangkan dan menyelengarakan serta menyebarluaskan ilmu Pengetahuan di bidang pertanian lahan rawa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan nasional.

3. Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan memperhatikan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat sekitar lahan rawa.

4. Mengembangkan dan Menyediakan jasa layanan profesi pertanian serta memfasilitasi percepatan pembangunan masyarakat petani.

5. Menjalin Kerjasama secara berkesinambungan dengan pemerintah dan stakeholder.

Rasionale Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran. Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan merupakan rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dimaksud wajib mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

Selain itu kompetensi lulusan didasarkan pada standar profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi yang relevan dan diakui oleh Dikti. Pendidikan tinggi program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah. Program sarjana bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.

Pihak yang

bertanggung jawab untuk mencapai isi

1. Ketua Sekolah Tinggi

2. Wakil Ketua I Bidang Akademik 3. Ketua Program Studi

(7)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 3 standar kompetensi

lulusan

4. Lembaga Penjaminan mutu 5. Dosen

Definisi Istilah 1. Kompetensi: kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

2. Sikap: perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

3. Pengetahuan: penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

4. Ketrampilan: kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran yang mencakup ketrampilan umum dan ketrampilan khusus.

5. Ketrampilan umum: kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi.

6. Ketrampilan khusus: kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

7. Pengalaman kerja: pengalaman melakukan pekerjaan dalam bidang tertentu dan jangka waktu tertentu secara intensif yang menghasilkan kompetensi.

Pernyataan Isi Standar

Kompetensi Lulusan

1. Ketua yang dibantu oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik harus menetapkan buku panduan akademik dan melakukan peninjauan ulang 1 kali per tahun.

2. Wakil Ketua I bidang akademik harus menyediakan profil lulusan STIPER Amuntai untuk semua program studi yang didokumentasikan dan disosialisasikan dalam bentuk hard copy maupun Soft Copy serta dilakukan peninjauan minimal 1 kali per tahun.

3. Ketua Program Studi harus melakukan evaluasi kurikulum dan kompetensi lulusan dengan melibatkan para pemangku kepentingan minimal 1 kali dalam 4 tahun.

4. Ketua Program Studi harus memastikan bahwa rumusan sikap dan keterampilan umum peserta didik mengacu kepada lampiran Permenristekdikti no. 44 tahun 2015 tentang SN-DIKTI dan dilakukan peninjauan berkala minimal 1 kali dalam 4 tahun.

5. Ketua Program Studi harus memastikan bahwa rumusan capaian pembelajaran lulusan mengacu kepada deskripsi capaian

(8)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 4

pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI, dan dilakukan peninjauan berkala minimal 1 kali dalam 4 tahun.

6. Ketua Program Studi harus melakukan evaluasi akademik pada unit kerja setiap akhir semester

7. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni/Staf Bidang Kemahasiswaan dan Alumni harus melakukan evaluasi semua kegiatan kemahasiswaan dalam bentuk laporan pada unit kerja di lingkungan STIPER Amuntai setiap akhir semester.

8. Ketua Program Studi harus melakukan evaluasi akademik dan kegiatan mahasiswa dalam bentuk laporan pada unit kerja setiap semester.

9. Ketua Program Studi harus merumuskan dokumen kompetensi lulusan sebagai pedoman penyusunan capaian pembelajaran untuk perancangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) oleh dosen pengampu mata kuliah sesuai kurikulum yang berlaku dan dilakukan peninjauan minimal 1 kali per tahun.

10. Semua dosen harus memberikan bimbingan dan arahan terkait pentingnya mahasiswa memiliki kompetensi lulusan sebagai persiapan memasuki dunia kerja pada setiap proses bimbingan akademik.

11. Ketua Sekolah Tinggi/ Program Studi melakukan kegiatan pemantauan/evaluasi mutu lulusan secara rutin minimal 1 kali per tahun dengan melibatkan LPM.

12. Wakil Ketua I Bidang Akademik harus melakukan kegiatan monitoring kemampuan lulusan sebagai kemampuan tambahan dari kegiatan ekstra kurikuler minimal 1 kali per tahun.

13. Ketua LPM harus melakukan proses monev terkait dengan kompetensi lulusan dari setiap program studi melalui proses audit internal mutu akademik setiap tahun.

Strategi Pelaksanaan Standar Kompetensi Lulusan

1. Ketua menetapkan Standar Kompetensi Lulusan.

2. Ketua menunjuk Ketua LPM STIPER Amuntai untuk melaksanakan sosialisasi Standar Kompetensi Lulusan.

3. Wakil Ketua I Bidang Akademik harus memastikan dokumen kompetensi lulusan tersedia dan perlu melakukan pemantauan capaian akademik dan kegiatan yang mendukung kompetensi lulusan pada setiap berakhirnya tahun akademik.

4. Ketua Program Studi melakukan pemantauan secara berkala pelaksanaan kegiatan akademik dan prestasi mahasiswa dan mensosialisasikan dalam kegiatan rapat rutin Program Studi kepada dosen.

5. Ketua Program Studi melakukan evaluasi capaian pembelajaran setiap semester.

6. Dosen Pembimbing Akademik (PA) melakukan dokumentasi kegiatan dan prestasi mahasiswa bimbingannya.

Indikator Ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan

1. Program studi memiliki standar kelulusan sebanyak ≥ 75%

dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,0.

2. Program studi memiliki jumlah lulusan ≥ 60% siap diterima di lapangan kerja.

(9)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 5

3. Program studi memiliki standar kelulusan ≥ 40% mahasiswanya mampu bekerja mandiri dan mampu bekerjasama dengan orang lain dalam membangun wirausaha.

4. Mahasiswa memahami standar kelulusan ≥ 60%.

Dokumen Terkait Pencapaian

Standar

Kompetensi lulusan

1. Dokumen Standar Kompetensi Lulusan 2. Dokumen KKNI

3. Dokumen Kurikulum 4. Dokumen RPS

5. Dokumen Panduan Akademik STIPER Amuntai.

6. SOP Program Studi

Referensi 1. Kepmendiknas No. 045/U/2000 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

2. Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

3. Perpres No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

4. UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,

5. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,

6. Panduan Akademik STIPER Amuntai.

7. Renstra STIPER Amuntai 2016-2020.

8. Statuta STIPER Amuntai.

(10)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 1

STIPER AMUNTAI Nomor : LPM/SNP I.02/SPMI/Stiper-Amt Tanggal : 06 Januari 2017

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Revisi : 0 Halaman :

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AMUNTAI

Proses

Penanggung Jawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan

1. Perumusan Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

2. Pemeriksaan Heldawati, SP.,MP Wakil Ketua 1,

Bidang Akademik 06/01/2017

3. Persetujuan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

4. Penetapan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

5. Pengendalian Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

(11)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 2

SUB Uraian

Visi dan Misi STIPER Amuntai

Visi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

“Mewujudkan STIPER Amuntai yang unggul berbasis pertanian lahan rawa pada tahun 2025, menghasilkan lulusan yang professional dan berjiwa entrepreneur serta mampu menjadi katalisator dalam percepatan pembangunan pertanian”

Misi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

1. Menyiapkan Sumber daya manusia yang profesional, berakhlak mulia dan berjiwa wirausaha serta mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu bidang pertanian yang berkearifan lingkungan dan berkelanjutan serta mampu berkompetisi secara global.

2. Mengembangkan dan menyelengarakan serta menyebarluaskan ilmu Pengetahuan di bidang pertanian lahan rawa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan nasional.

3. Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan memperhatikan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat sekitar lahan rawa.

4. Mengembangkan dan Menyediakan jasa layanan profesi pertanian serta memfasilitasi percepatan pembangunan masyarakat petani.

5. Menjalin Kerjasama secara berkesinambungan dengan pemerintah dan stakeholder.

Rasional Standar Isi Pembelajaran

Keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten hingga kelulusannya dari prodi dengan prestasi tinggi merupakan salah satu target utama dari mahasiswa dan juga dari Sekolah Tinggi. Untuk itu, kinerja dan prestasi akademik setiap mahasiswa selama masa studi perlu terus menerus dipantau dan dievaluasi oleh Sekolah tinggi dan Program Studi. Agar proses pendidikan berjalan efektif dan bermanfaat untuk menjamin terjadinya peningkatan mutu pembelajaran sesuai dengan visi dan misi Sekolah Tinggi, maka diperlukan patokan, ukuran, kriteria isi pembelajaran tertentu atau standar yang harus dipenuhi agar lulusan berkualitas. Untuk itulah maka ditetapkan standar isi pembelajaran.

Pihak yang

bertanggung jawab untuk mencapai isi standar Isi

pembelajaran

1. Ketua Sekolah Tinggi

2. Wakil Ketua I Bidang Akademik 3. Ketua Program Studi

4. Dosen

5. Tenaga Kependidikan

Definisi Istilah Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.

Pernyataan Isi Standar Isi Pembelajaran

1. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yang ditetapkan program studi harus mengacu pada capaian pembelajaran lulusan.

2. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran wajib memanfaatkan hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat.

(12)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 3

3. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program pendidikan, harus dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

4. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran adalah paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam

5. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran harus bersifat kumulatif dan/atau integratif.

6. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran harus dituangkan dalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk matakuliah

Strategi Pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran

1. Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar isi pembelajaran kepada seluruh sivitas akademika;

2. Sekolah Tinggi mengalokasikan dana untuk mengevaluasi kurikulum khususnya isi pembelajaran.

Indikator Ketercapaian Standar Isi Pembelajaran

1. Kurikulum memuat jabaran kompetensi lulusan secara lengkap (kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain), serta berorientasi ke depan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi.

2. Kurikulum mencantumkan matriks/peta kurikulum.

3. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran telah sesuai dengan capaian pembelajaran dari KKNI.

4. Seluruh mata kuliah (kuliah dan praktikum) dilengkapi dengan silabus mata kuliah dan RPS yang selalu di mutakhirkan.

5. Program studi melakukan peninjauan kurikulum minimal 5 tahun sekali dengan melibatkan/mempertimbangkan masukan dari pemangku kepentingan internal dan eksternal serta dimutakhirkan dengan perkembangan keilmuan dan teknologi di bidangnya.

Dokumen Terkait Pencapaian Standar Isi Pembelajaran

1. Pedoman Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai 2. Pedoman Penyusunan Kurikulum

3. RPS

Referensi 1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

3. Pedoman Sistem penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Kemenristekdikti.

4. Kepmendiknas No. 045/U/2000 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

5. Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

(13)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 2

STIPER AMUNTAI Nomor : LPM/SNP I.02/SPMI/Stiper-Amt Tanggal : 06 Januari 2017

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Revisi : 0 Halaman :

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AMUNTAI

Proses

Penanggung Jawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan

1. Perumusan Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

2. Pemeriksaan Heldawati, SP.,MP Wakil Ketua 1,

Bidang Akademik 06/01/2017

3. Persetujuan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

4. Penetapan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

5. Pengendalian Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

(14)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 3

SUB Uraian

Visi dan Misi STIPER Amuntai

Visi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

“Mewujudkan STIPER Amuntai yang unggul berbasis pertanian lahan rawa pada tahun 2025, menghasilkan lulusan yang professional dan berjiwa entrepreneur serta mampu menjadi katalisator dalam percepatan pembangunan pertanian”

Misi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

1. Menyiapkan Sumber daya manusia yang profesional, berakhlak mulia dan berjiwa wirausaha serta mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu bidang pertanian yang berkearifan lingkungan dan berkelanjutan serta mampu berkompetisi secara global.

2. Mengembangkan dan menyelengarakan serta menyebarluaskan ilmu Pengetahuan di bidang pertanian lahan rawa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan nasional.

3. Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan memperhatikan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat sekitar lahan rawa.

4. Mengembangkan dan Menyediakan jasa layanan profesi pertanian serta memfasilitasi percepatan pembangunan masyarakat petani.

5. Menjalin Kerjasama secara berkesinambungan dengan pemerintah dan stakeholder.

Rasionale Standar Proses

Pembelajaran

Keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten hingga kelulusannya dari prodi dengan prestasi tinggi merupakan salah satu target utama dari mahasiswa dan juga dari Sekolah Tinggi. Untuk itu, kinerja dan prestasi akademik setiap mahasiswa selama masa studi perlu terus menerus dipantau dan dievaluasi oleh Sekolah tinggi dan program studi. Agar proses pendidikan berjalan efektif dan bermanfaat untuk menjamin terjadinya peningkatan mutu pembelajaran sesuai dengan visi dan misi Sekolah Tinggi, maka diperlukan patokan, ukuran, kriteria pendidikan tertentu atau standar yang harus dipenuhi agar lulusan berkualitas. Untuk itulah maka perlu ditetapkan standar proses pembelajaran.

Pihak yang

bertanggung jawab untuk

melaksanakan proses

pembelajaran

1. Ketua Sekolah Tinggi

2. Wakil Ketua I Bidang Akademik 3. Ketua Program Studi

4. Dosen

5. Dosen Pembimbing Akademik

Definisi Istilah 1. Kompetensi: kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.

2. Sikap: perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian

(15)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 4

dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

3. Pengetahuan: penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

4. Ketrampilan: kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran yang mencakup ketrampilan umum dan ketrampilan khusus.

5. Ketrampilan umum: kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi.

6. Ketrampilan khusus: kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

7. Pengalaman kerja: pengalaman melakukan pekerjaan dalam bidang tertentu dan jangka waktu tertentu secara intensif yang menghasilkan kompetensi.

Pernyataan Isi Standar proses pembelajaran

1. Standar proses pembelajaran harus mencakup:

1) karakteristik proses pembelajaran;

2) perencanaan proses pembelajaran;

3) pelaksanaan proses pembelajaran; dan 4) beban belajar mahasiswa.

2. Karakteristik proses harus terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa

3. Interaktif merupakan capaian pembelajaran lulusan yang diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.

4. Holistik merupakan proses pembelajaran yang mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.

5. Integratif merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.

6. Saintifik merupakan capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.

7. Kontekstual merupakan capaian pembelajaran lulusan yang diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan

(16)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 5

tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.

8. Tematik merupakan capaian pembelajaran lulusan yang diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.

9. Efektif merupakan capaian pembelajaran lulusan yang diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.

10. Kolaboratif merupakan capaian pembelajaran lulusan yang diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

11. Berpusat pada mahasiswa merupakan capaian pembelajaran lulusan yang diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

12. Program Studi membuat perencanaan proses pembelajaran untuk setiap matakuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istiah, pada setiap semester.

13. Dosen wajib mengembangkan RPS agar sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, setiap semester.

14. Rencana pembelajaran semester (RPS) paling sedikit memuat:

a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu;

b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;

c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan;

d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;

e) metode pembelajaran;

f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;

g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;

h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i. daftar referensi yang digunakan.

15. Progam Studi wajib meninjau RPS setiap matakuliah secara berkala sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap tahun sekali.

16. Pelaksanaan proses harus berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu.

17. Proses pembelajaran di setiap mata kuliah harus dilaksanakan sesuai Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

(17)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 6

18. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada Standar Nasional.

19. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur.

20. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

21. Metode pembelajaran dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

22. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran.

23. Bentuk pembelajaran (4) dapat berupa:

a) kuliah;

b) responsi dan tutorial;

c) seminar; dan

d) praktikum, atau praktik lapangan.

24. Bentuk pembelajaran wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan.

25. Bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing bangsa.

26. Bentuk pembelajaran wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat.

27. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

28. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks.

29. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

30. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan program studi dapat menyelenggarakan semester antara.

31. Semester antara paling sedikit 8 (delapan) minggu; beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks; dan sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.

32. Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali

(18)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 7

termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir semester antara.

33. Mahasiswa program sarjana menempuh studi paling lama 7 (tujuh) tahun akademik, dengan beban belajar paling sedikit 144 sks .

Strategi Pelaksanaan

Standar Proses Pembelajaran

1. LPM melakukan sosialisasi standar proses pembelajaran kepada seluruh sivitas akademika;

2. Dosen membuat dan selalu mengembangkan RPS baik secara mandiri maupun kelompok

3. Rutin dilakukan evaluasi setiap semester

4. Kegiatan kuliah dan praktikum dilengkapi dengan buku referensi yang mutahir dan bahan ajar (handout/modul/penuntun praktikum)

5. Program studi menerapkan mekanisme monitoring kehadiran mahasiswa,kehadiran dosen, dan kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan silabus setiap semester.

6. Program studi menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian dan kesesuaiannya dengan isi silabus sehingga menghasilkan soal ujian yang bermutu baik dan dapat mengukur kompetensi yang dirumuskan.

Indikator Ketercapaian Standar Proses Pembelajaran

1. Seluruh program studi telah menerapkan proses pembelajaran yang meliputi: karakteristik proses pembelajaran; perencanaan proses pembelajaran; pelaksanaan proses pembelajaran; dan beban belajar mahasiswa.

2. Proses pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

3. tersedia rencana pembelajaran semester (RPS) pada semua matakuliah

4. Dosen mengembangkan RPS

5. RPS telah disusun sesuai dengan kentuan format RPS menurut SN DIKTI no. 44 tahun 2015

6. Proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa telah mengacu pada Standar Nasional, telah ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan.

7. Bentuk pembelajaran bagi program sarjana telah ditambah bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat (Praktik Kerja Mahasiswa/PKM)

8. Beban belajar mahasiswa telah dinyatakan dalam besaran sks.

9. Pembelajaran efektif dalam satu semester telah dilakukan 16 (enam belas) minggu, ditambah ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

10. Semester antara telah dilakukan paling sedikit 8 (delapan) minggu; beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks.

11. Tersedianya dan terimplementasinya pengisian formulir audit akademik pada setiap program studi pada tiap semester

12. Tingkat lulusan tepat waktu pada masing-masing program studi minimal 50 %

(19)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 8

13. Tingkat kepuasan pengguna lulusan , oleh perusahaan/institusi>

80%.

Dokumen Terkait Pencapaian

Standar Proses Pembelajaran

1. Buku Panduan Akademik 2. SOP Perkuliahan

3. RPS, SAP dan Silabi 4. Jadwal Perkuliahan 5. Presensi dosen 6. Presensi Mahasiswa 7. Daftar Nilai Mahasiswa

8. Formulir Evaluasi Proses Belajar Mengajar Referensi 1. UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,

3. Panduan Akademik STIPER Amuntai

4. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Kemenristekdikti.

(20)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 1

STIPER AMUNTAI Nomor : LPM/SNP I.04/SPMI/Stiper-Amt Tanggal : 06 Januari 2017

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Revisi : 0 Halaman :

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AMUNTAI

Proses

Penanggung Jawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan

1. Perumusan Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

2. Pemeriksaan Heldawati, SP.,MP Wakil Ketua 1,

Bidang Akademik 06/01/2017

3. Persetujuan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

4. Penetapan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

5. Pengendalian Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

(21)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 2

SUB Uraian

Visi dan Misi STIPER Amuntai

Visi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

“Mewujudkan STIPER Amuntai yang unggul berbasis pertanian lahan rawa pada tahun 2025, menghasilkan lulusan yang professional dan berjiwa entrepreneur serta mampu menjadi katalisator dalam percepatan pembangunan pertanian”

Misi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

1. Menyiapkan Sumber daya manusia yang profesional, berakhlak mulia dan berjiwa wirausaha serta mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu bidang pertanian yang berkearifan lingkungan dan berkelanjutan serta mampu berkompetisi secara global.

2. Mengembangkan dan menyelengarakan serta menyebarluaskan ilmu Pengetahuan di bidang pertanian lahan rawa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan nasional.

3. Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan memperhatikan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat sekitar lahan rawa.

4. Mengembangkan dan Menyediakan jasa layanan profesi pertanian serta memfasilitasi percepatan pembangunan masyarakat petani.

5. Menjalin Kerjasama secara berkesinambungan dengan pemerintah dan stakeholder.

Rasionale Standar Penilaian

pembalajran

Keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten hingga kelulusannya dari prodi dengan prestasi tinggi merupakan salah satu target utama dari mahasiswa dan juga dari Sekolah Tinggi. Untuk itu, kinerja dan prestasi akademik setiap mahasiswa selama masa studi perlu terus menerus dipantau dan dievaluasi oleh Sekolah tinggi dan program studi. Untuk memantau proses dan kemajuan belajar mahasiswa serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran perlu dilakukan penilaian hasil belajar oleh dosen yang dilakukan secara berkesinambungan.

Agar proses pendidikan berjalan efektif dan bermanfaat untuk menjamin terjadinya peningkatan mutu pembelajaran sesuai dengan visi dan misi Sekolah tinggi, maka diperlukan patokan, ukuran, kriteria penilaian pembelajaran tertentu atau standar yang harus dipenuhi agar lulusan berkualitas. Untuk itulah maka ditetapkan standar penilaian pembelajaran.

Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai isi standar Penilaian pembelajaran

1. Ketua Sekolah Tinggi

2. Wakil Ketua I Bidang Akademik 3. Ketua Program Studi

4. Dosen

5. Tenaga Kependidikan

(22)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 3

Definisi Istilah 1. Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

2. Penilaian pembelajaran adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar mahasiswa.

Pernyataan Isi Standar Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa harus mencakup:

a. prinsip penilaian;

b. teknik dan instrumen penilaian;

c. mekanisme dan prosedur penilaian;

d. pelaksanaan penilaian;

e. pelaporan penilaian; dan f. kelulusan mahasiswa.

2. Ketua STIPER Amuntai harus menetapkan panduan penilaian pembelajaran yang diusulkan oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Ketua Program Studi dan dilakukan peninjauan pada setiap awal tahun akademik.

3. Wakil Ketua I Bidang Akademik melaksanakan proses sosialisasi penilaian pembelajaran kepada seluruh dosen pengampu mata kuliah minimal 1 kali pada setiap tahun akademik.

4. Dosen harus menerapkan prinsip penilaian: edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan pada setiap mata kuliah yang diampunya pada setiap semester.

5. Dosen harus memberikan penilaian atas hasil capaian pembelajaran mahasiswa terdiri atas minimal 4 (empat) komponen penilaian: Kuis, Tugas, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS) dan Ujian Praktikum pada setiap mata kuliah yang diampunya pada setiap semester.

6. Dosen harus menerapkan teknik penilaian yang terdiri dari:

observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, angket, presentasi tugas, seminar, penulisan karya tulis, atau kombinasi dari bentuk-betuk teknik penilaian tersebut pada setiap mata kuliah yag diampunya pada setiap semester.

7. Dosen harus menyampaikan kontrak perkuliahan dan sistem evaluasi termasuk bobot setiap komponen penilaian pada pertemuan pertama perkuliahan di setiap semester yang diampunya.

8. Dosen harus mengembalikan lembar jawaban ujian tulis yang telah dinilai kepada mahasiswa sebelum masa sanggah di tiap semester.

9. Dosen harus mengumumkan nilai akhir pada masa sanggah sesuai jadwal kalender akademik pada setiap semester.

10. Dosen harus mengirimkan hasil rekapitulasi penilaian dalam isian Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) sesuai kalender akademik setiap semester kepada Ketua Program Studi.

11. Dosen harus memberikan nilai mata kuliah dengan Nilai Angka, Nilai Huruf dan Bobot pengali sesuai dengan yang tertera pada panduan penilaian pembelajaran STIPER Amuntai pada setiap mata kuliah yang diampunya pada setiap semester.

(23)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 4

12. Ketua program studi harus menandatangani hasil penilaian capaian pembelajaran tiap semester sesuai kartu Hasil Studi (KHS) dan diberikan kepada mahasiswa sesuai kalender akademik setiap semester.

13. Ketua Program Studi harus mengkoordinir hasil penilaian pembelajaran dengan melibatkan unit penjaminan mutu (UPM) akademik program studi di setiap semester.

14. Wakil Ketua I Bidang Akademik harus menandatangani hasil penilaian studi dalam bentuk transkrip sementara yang dapat digunakan untuk keperluan administrasi internal di setiap semester.

15. Ketua dan Wakil Ketua I Bidang Akademik menandatangani hasil penilaian studi dalam bentuk transkrip akhir bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sesuai jenjang program studi yang ditempuh.

16. Koordinator Program Studi/ ketua jurusan harus menyatakan mahasiswa lulus dari program pendidikan jika mahasiswa tersebut telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan sesuai dengan panduan akademik STIPER Amuntai.

18. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran:

a. huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik;

b. huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik;

c. huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup;

d. huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang;

atau

e. huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang.

20. Penilaian dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat).

21. Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.

22. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS).

23. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK).

24. Indeks prestasi semester (IPS) dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil dalam satu semester.

25. Indeks prestasi kumulatif (IPK) dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil yang telah ditempuh.

(24)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 5

26. Mahasiswa dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol)

27. Kelulusan mahasiswa dapat diberikan predikat memuaskan, sangat memuaskan, atau pujian dengan kriteria:

a. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 2,76 (dua koma tujuh enam) sampaidengan 3,00 (tiga koma nol nol);

b. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,01 (tiga koma nol satu) sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol); atau

c. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,50 (tiga koma nol).

30. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh:

a. Ijazah

b. sertifikat kompetensi, bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya;

c. gelar; dan

d. surat keterangan pendamping ijazah, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan.

31. Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan,atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi.

Strategi Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran

1. Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi standar penilaian pembelajaran kepada seluruh sivitas akademika;

2. Program studi menginformasikan silabus mata kuliah yang didalamnya memuat rancangan & kriteria penilaian pada awal semester kepada dosen .

3. Program studi mengembangkan instrumen & pedoman penilaian sesuai dengan bentuk & teknik penilaian yang dipilih

4. Sekolah Tinggi menyediakan dana untuk pengembangan instrumen & pedoman penilaian

Indikator Ketercapaian Standar Penilaian Pembelajaran

1. 100 % hasil penilaian dapat diketahui oleh mahasiswa.

2. > 50% mahasiswa mendapatkan nilai baik (B) untuk setiap mata kuliah

3. Rata-rata tingkat kelulusan setiap mata kuliah 90%

4. ≥ 50% kelulusan mahasiswa dengan IPK ≥3,0 Dokumen Terkait

Pencapaian

Standar Penilaian Pembelajaran

1. Panduan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai 2. Dokumen Kurikulum

3. RPS

4. Dokumen Standar Kompetensi Lulusan 5. Formulir Penilaian Pembelajaran

Referensi 1. Kepmendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

(25)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 6

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

4. Pedoman Sistem penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti.

(26)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 1

STIPER AMUNTAI Nomor : LPM/SNP I.05/SPMI/Stiper-Amt Tanggal : 06 Januari 2017

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Revisi : 0 Halaman :

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AMUNTAI

Proses

Penanggung Jawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan

1) Perumusan Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

2) Pemeriksaan Heldawati, SP.,MP Wakil Ketua 1,

Bidang Akademik 06/01/2017

3) Persetujuan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

4) Penetapan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

5) Pengendalian Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

(27)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 2

SUB Uraian

Visi dan Misi STIPER Amuntai

Visi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

“Mewujudkan STIPER Amuntai yang unggul berbasis pertanian lahan rawa pada tahun 2025, menghasilkan lulusan yang professional dan berjiwa entrepreneur serta mampu menjadi katalisator dalam percepatan pembangunan pertanian”

Misi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

1. Menyiapkan Sumber daya manusia yang profesional, berakhlak mulia dan berjiwa wirausaha serta mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu bidang pertanian yang berkearifan lingkungan dan berkelanjutan serta mampu berkompetisi secara global.

2. Mengembangkan dan menyelengarakan serta menyebarluaskan ilmu Pengetahuan di bidang pertanian lahan rawa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan nasional.

3. Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan memperhatikan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat sekitar lahan rawa.

4. Mengembangkan dan Menyediakan jasa layanan profesi pertanian serta memfasilitasi percepatan pembangunan masyarakat petani.

5. Menjalin Kerjasama secara berkesinambungan dengan pemerintah dan stakeholder.

Rasionale Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten hingga kelulusannya dari prodi dengan prestasi tinggi merupakan salah satu target utama dari mahasiswa dan juga dari Sekolah Tinggi. Untuk itu, kinerja dan prestasi akademik setiap mahasiswa selama masa studi perlu terus menerus dipantau dan dievaluasi oleh Sekolah tinggi dan Program studi. Agar proses pendidikan berjalan efektif dan bermanfaat untuk menjamin terjadinya peningkatan mutu pembelajaran sesuai dengan visi dan misi sekolah tinggi, maka diperlukan patokan, ukuran, kriteria dosen dan tenaga kependidikan tertentu atau standar yang harus dipenuhi agar lulusan berkualitas.

Untuk itulah maka ditetapkan standar dosen dan tenaga kependidikan.

Pihak yang

bertanggung jawab untuk mencapai isi standar Dosen dan Tenaga

Kependidikan

1. Ketua Sekolah Tinggi

2. Wakil Ketua I Bidang Akademik 3. Ketua Program Studi

4. Dosen

5. Tenaga Kependidikan

Definisi Istilah 1. Standar dosen dan tenaga kependidikan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi dan kompetensi dosendan tenaga kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

(28)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 3

2. Dosen merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Tenaga Kependidikan adalah orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan.

Pernyataan Isi Standar Dosen dan Tenaga

Kependidikan

1. Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik yang dapat dibuktikan dengan ijasah dan kompetensi pendidik yang dinyatakan dengan sertifikat pendidik dan/atau sertifikat profesi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

2. Dosen harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi atau dapat menggunakan dosen bersertifikat yang relevan dengan program studi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI yang penjenjangannya dilakukan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau.

3. Beban kerja dosen wajib meliputi:

a. Kegiatan pokok yang mencakup:

1) perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran;

2) pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran;

3) pembimbingan dan pelatihan;

4) penelitian; dan

5) pengabdian kepada masyarakat; yang besarnya disesuaikan dengan besarnya beban tugas tambahan, bagi dosen yangmendapatkan tugas tambahan.

b. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan;dan c. kegiatan penunjang.

4. Beban kerja dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis, disertasi, atau karya desain/seni/ bentuk lain yang setara paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa.

5. Beban kerja dosen wajib mengacu pada nisbah dosen dan mahasiswa sesuai yang diatur dalam Peraturan Menteri.

6. Dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.

7. Dosen tetap adalah dosen berstatus sebagai pendidik tetap hanya pada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai dan tidak menjadi pegawai tetap pada satuan kerja atau satuan pendidikan lain.

8. Jumlah dosen tetap pada STIPER Amuntai paling sedikit 85%

(enam puluh persen) dari jumlah seluruh dosen.

9. Jumlah dosen tetap yang ditugaskan secara penuh waktu untuk menjalankan proses pembelajaran pada setiap program studi paling sedikit 6 (enam) orang.

10. Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan

(29)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 4

ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya kecuali bagi tenaga administrasi.

11. Tenaga administrasi minimal memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat.

12. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.

13. Komposisi dosen dan tenaga kependidikan harus sesuai dengan kebutuhan untuk pemenuhan kurikulum baik dalam hal kuantitas dan kualitasnya.

14. Promosi dosen harus dilakukan berdasarkan asas kemanfaatan dan kepatuhan yang meliputi aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

15. Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan harus diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan visi dan misi masing-masing jurusan/program studi, kebutuhan kurikulum dan kelembagaan.

16. Pengembangan dosen harus memperhatikan rasio dosen : mahasiswa.

17. Evaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan harus dilakukan secara periodik.

18. Dosen dan tenaga kependidikan harus diberi kesempatan untuk melakukan aktifitas di luar kegiatan pengajaran dan penelitian guna pengembangan diri secara akademis dan intelektual.

19. Dosen harus mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang rasional, sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, regional, nasional maupun internasional.

20. Dosen harus mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan pembelajaran yang paling sesuai agar dihasilkan luaran sesuai dengan yang dikehendaki.

21. Dosen harus mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai media pembelajaran.

22. Dosen harus mampu memonitor dan mengevaluasi program pembelajaran yang dilakukan.

Strategi Pelaksanaan

Standar Dosen dan Tenaga

Kependidikan

1. Lembaga Penjaminan Mutu melakukan sosialisasi dosen dan tenaga kependidikan kepada seluruh sivitas akademika;

2. Sekolah Tinggi mengalokasikan dana untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan.

3. Kapasitas penerimaan mahasiswa baru disesuaikan dengan rasio dosen dan mahasiswa

Indikator Ketercapaian Standar Dosen dan Tenaga

Kependidikan

1. Tercapainya rasio dosen : mahasiswa adalah 1 : 30

2. Lebih dari 80 persen dosen tetap bergelar magister dan lebih dari 10 persen dosen tetap bergelar doktor

Dokumen Terkait Pencapaian Dosen dan Tenaga Kependidikan

1. Standar dosen dan tenaga kependidikan harus diselaraskan dengan dokumen standar mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar sarana dan prasarana.

2. Dokumen Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dosen dan Tenaga Kependidikan

(30)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 5

Referensi 1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

3. Pedoman Sistem penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Kemenristekdikti.

4. Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

5. UU No. 15 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 6. PP No. 37 tahun 2009 tentang Dosen

(31)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 1

STIPER AMUNTAI Nomor : LPM/SNP I.06/SPMI/Stiper-Amt Tanggal : 06 Januari 2017

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

Revisi : 0 Halaman :

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AMUNTAI

Proses

Penanggung Jawab

Tanggal

Nama Jabatan Tanda

Tangan

1) Perumusan Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

2) Pemeriksaan Heldawati, SP.,MP Wakil Ketua 1,

Bidang Akademik 06/01/2017

3) Persetujuan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

4) Penetapan Dr. Ir. H. Ahmad Suhaimi, DEA

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

06/01/2017

5) Pengendalian Ir. H. Azwar Saihani, MP Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 06/01/2017

(32)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 2

SUB Uraian

Visi dan Misi STIPER Amuntai

Visi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

“Mewujudkan STIPER Amuntai yang unggul berbasis pertanian lahan rawa pada tahun 2025, menghasilkan lulusan yang professional dan berjiwa entrepreneur serta mampu menjadi katalisator dalam percepatan pembangunan pertanian”

Misi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

1. Menyiapkan Sumber daya manusia yang profesional, berakhlak mulia dan berjiwa wirausaha serta mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu bidang pertanian yang berkearifan lingkungan dan berkelanjutan serta mampu berkompetisi secara global.

2. Mengembangkan dan menyelengarakan serta menyebarluaskan ilmu Pengetahuan di bidang pertanian lahan rawa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah dan nasional.

3. Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan memperhatikan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat sekitar lahan rawa.

4. Mengembangkan dan Menyediakan jasa layanan profesi pertanian serta memfasilitasi percepatan pembangunan masyarakat petani.

5. Menjalin Kerjasama secara berkesinambungan dengan pemerintah dan stakeholder.

Rasional Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai dalam menyediakan pelayanan pendidikan yang bermutu, profesional dan kompetitif, diperlukan ketersediaan Sarana prasarana yang memadai. Maka dari itu diperlukan patokan, ukuran dan kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh Pimpinan Sekolah Tinggi/ Program Studi. Untuk itulah maka ditetapkan standar sarana prasarana. Standar prasarana pembelajaran sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas: lahan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi, tempat berolah raga, ruang untuk berkesenian, ruang unit kegiatan mahasiswa, ruang pimpinan perguruan tinggi, ruang dosen, ruang tata usaha dan fasilitas umum.

Pihak yang

bertanggung jawab

1. Ketua Sekolah Tinggi 2. Ketua Program Studi 3. Sekretaris Program Studi 4. Kabag BAU

5. Kabag Unit Perpustakaan 6. Kepala Laboratorium 7. Dosen

8. Tenaga Kependidikan

Definisi Istilah Dalam standar ini yang dimaksud dengan:

1. Sarana adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang dapat dipindah pindah.

(33)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 3

2. Prasarana adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan.

3. Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

4. Perabot adalah sarana pengisi ruang.

5. Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.

6. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.

7. Buku adalah karya tulis yang diterbitkan dan memiliki ISBN sebagai bahan pembelajaran.

8. Buku teks kuliah adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan tinggi yang membuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, peningkatan pengetahuan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestesis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.

9. Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya buku teks pendidikan tinggi.

10. Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya secara dalam dan luas.

11. Sumber belajar lainnya adalah segala bentuk sumber informasi selain buku, seperti jurnal, majalah, surat kabar, situs (website), compact disk, modul teori, dan pedoman praktik.

12. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi untuk mendukung pembelajaran.

13. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendukung pembelajaran di perguruan tinggi.

14. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana pendidikan tinggi meliputi bangunan satuan pendidikan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk menjadikan satuan pendidikan suatu lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat.

15. Kampus adalah tempat berlangsungnya penyelenggaraan pendidikan tinggi dalam satu satuan lahan tertentu.

16. Bangunan adalah gedung yang sebagian atau seluruhnya berada di atas lahan, yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pembelajaran pada pendidikan tinggi.

17. Ruang manajemen adalah ruang yang digunakan untuk pengelolaan kegiatan Tridarma perguruan tinggi, meliputi ruang pimpinan, ruang tata usaha, ruang rapat/pertemuan, ruang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan ruang penjaminan mutu.

(34)

Standar Nasional Pendidikan SPMI 4

18. Ruang akademik umum adalah ruang yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran pada semua program studi, meliputi ruang kuliah, ruang perpustakaan, ruang teknologi informasi dan komunikasi dan ruang dosen.

19. Ruang akademik khusus adalah ruang yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran praktik pada setiap program studi, meliputi laboratorium, studio, bengkel, lahan praktik, dan tempat praktik lainnya.

20. Ruang penunjang adalah ruang yang digunakan untuk menunjang kegiatan Tridarma perguruan tinggi.

21. Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan satuan pendidikan melakukan kegiatan pengelolaan.

22. Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan dan penyimpanan administrasi perguruan tinggi.

Pernyataan Isi Standar Sarana dan Prasarana

Pembelajaran

1. Standar sarana pembelajaran sebagaimana paling sedikit terdiri atas:

a. perabot,

b. peralatan pendidikan, c. media pendidikan,

d. buku, buku elektronik, dan repositori;

e. sarana teknologi informasi dan komunikasi;

f. instrumentasi eksperimen;

g. sarana olahraga;

h. sarana berkesenian;

i. sarana fasilitas umum;

j. bahan habis pakai; dan

k. sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.

2. Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk pembelajaran, serta menjamin terselenggaranya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik.

3. Standar prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas:

a. Lahan yang berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang proses pembelajaran dengan total luas minimum 10.000 meter persegi;

b. ruang kelas yang dapat menampung maksimum 40 mahasiswa dengan luas minimum 1,5 m2/mahasiswa dan total tidak kurang dari 20 m2 serta dilengkapi alat pendingin ruangan (Kipas angina), papan tulis, lcd viewer, listrik, akses Internet;

c. ruang Auditorium yang dapat menampung minimal 100 sivitas akademika untuk kegiatan seminar, maupun diseminasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, d. perpustakaan dengan luas minimal 1,5 m2/orang

pengunjung;

e. laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi sesuai dengan kurikulum dan jumlah pemakaian yang direncanakan serta kebutuhan dan pemanfaatan ruang;

f. tempat berolahraga;

Referensi

Dokumen terkait

Mempelajari hasil Munas XIII 2011, faktor internal dan eksternal radio anggota serta organisasi PRSSNI, dengan mempertimbangkan pelaksanaan kegiatan serta program

Specifically this study was initiated to examine the relationship between venture growth and the following factors, namely personal initiative, human capital,

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati ” ( Sugiyono, 2010). Berdasarkan pengertian tersebut,

Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan

Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi (budaya organisasi yang masih belum memadai

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah (1) karakteristik demografi, sosial dan ekonomi responden adalah sebagai berikut: (a) sebagian besar pelaku mobilitas

Pada Bab III berisi tentang pendekatan yang diambil dari pendekatan historis.Pada Bab IV berisi tentang pokok bahasan yang di bahas dalam makalah ini,adapun

102 NARATOR - 1 Rekan mahasiswa, dalam dialog antara DAMAR dan ANITA yang baru saja kita simak, terdapat ungkapan lain yang digunakan untuk meminta nasihat. Apakah ungkapan