• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Mahkamah Agung Nomor : 2/B/PK/Pjk/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Mahkamah Agung Nomor : 2/B/PK/Pjk/2018"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH AGUNG

Memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara:

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, tempat kedudukan di Jalan Jenderal AF, Nomor X0-XX, Jakarta XXXX0;

Dalam hal ini diwakili oleh kuasa Dadang Suwarna, kewarganegaraan Indonesia, jabatan Direktur Keberatan dan Banding, Direktorat Jenderal Pajak, dan kawan-kawan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor SKU-2156/PJ./2015, tanggal 17 Juni 2015;

Pemohon Peninjauan Kembali;

Lawan:

PT QQ, beralamat di Jalan DF Nomor X, FD, Pontianak Selatan, Pontianak, Kalimantan Barat XXXXX, alamat korespondensi:

Plaza Office Tower 36th Floor, Jalan M.H. TH Kav. XX-X0, Jakarta X0XX0, yang dalam hal ini diwakili oleh Y. LK, pekerjaan Direktur;

Termohon Peninjauan Kembali;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan surat-surat yang bersangkutan, ternyata Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-60112/PP/M.IVB/16/2015, tanggal 12 Maret 2015, yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dengan petitum banding sebagai berikut:

Pemohon Banding mohon Pengadilan Pajak membatalkan Keputusan Terbanding Nomor: KEP-969/WPJ.07/2013 tanggal 29 Mei 2013 sehingga perhitungan PPN Masa Pajak November 2008 adalah sebagai berikut:

No Uraian Pemohon Banding

1 Penyerahan yangPPN-nya harus dipungut sendiri 7.189.874.798

2 PPN yang harus dipungut/dibayar sendiri 718.987.480

3 Kredit Pajak 718.987.480

4 PPN Kurang((Lebih) Bayar (0)

5 Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya 0

6 PPN yang masih harus/(lebih) dibayar -

Menimbang, bahwa atas banding tersebut, Terbanding mengajukan jawaban tanggal 8 Oktober 2013;

Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put-60112/PP/M.IVB/16/2015, tanggal 12 Maret 2015, yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut adalah sebagai berikut:

Mengadili

Mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP- 969/WPJ.07/2013 tanggal 29 Mei 2013 tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak November 2008 Nomor 00020/207/08/058/12 tanggal 19 Maret 2012, atas nama PT QQ, NPWP:

0X.XX0.XXX.X-0XX.000, alamat Jl. DF No. X, FD, Pontianak Selatan, Pontianak, Kalimantan Barat XXXXX, alamat korespondensi: Plaza OO 36th Floor, Jl. M.H. TH Kav. XX-X0, Jakarta X0XX0, sehingga Pajak dihitung kembali sebagai berikut:

(2)

Dasar Pengenaan Pajak

Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang terutang PPN

- Eksp - Penyerahan yang PPN harus dipungut sendiri

- Penyerahan yang PPN-nya dipungut pemungut PPN

- Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut - Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN

Jumlah

Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN

Jumlah seluruh penyerahan

Penghitungan PPN kurang/lebih bayar Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri Dikurangi:

- PPN yang disetor dimuka dalam masa pajak yang sama

- Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan

- Dibayar dengan NPWP sendiri - Lain-lain

Jumlah

Jumlah Pajak yang dapat diperhitungkan Jumlah perhitungan PPN kurang/(lebih) bayar

Kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya

PPN yang kurang/(lebih) dibayar Sanksi Administrasi:

Bunga Pasal 13 (2) KUP Kenaikan Pasal 13 (3) KUP Jumlah Sanksi Administrasi PPN yang kurang/(lebih) dibayar or

Rp 0,00 Rp 7.605.008.526,00 Rp 0,00 Rp 0,00 Rp 0,00 Rp 7.605.008.526,00 Rp 0,00 Rp 7.605.008.526,00 Rp 760.500.853,00 Rp 0,00 Rp 246.571.474,00 Rp 472.416.006,00 Rp 0,00 Rp 718.987.480,00 Rp 718.987.480,00 Rp 41.513.373,00 Rp 0,00 Rp 41.513.373,00 Rp 19.926.419 ,00 Rp 0,00 Rp 19.926.419,00 Rp 61.439.792,00

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Pemohon Peninjauan Kembali pada tanggal 8 April 2015, kemudian terhadapnya oleh Pemohon Peninjauan Kembali diajukan permohonan peninjauan kembali secara tertulis disertai dengan alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak tersebut pada tanggal 29 Juni 2015;

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, juncto Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, maka permohonan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan Memori Peninjauan Kembali yang diterima tanggal 29 Juni 2015 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Putusan ini, Pemohon Peninjauan Kembali memohon kepada Mahkamah Agung untuk memberikan putusan sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Peninjauan Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor

(3)

dan berkekuatan hukum;

3. Menghukum Termohon Peninjauan Kembali (semula Pemohon Banding) untuk membayar semua biaya dalam perkara a quo;

Atau apabila Majelis Hakim Mahkamah Agung yang meemriksa dan mengadili permohonan Peninjauan Kembali ini berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono);

Menimbang, bahwa terhadap Memori Peninjauan Kembali tersebut, Termohon Peninjauan Kembali telah mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 9 Oktober 2015 yang pada intinya putusan Pengadilan Pajak sudah tepat dan benar serta menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali;

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut, Mahkamah Agung berpendapat:

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan, karena putusan Pengadilan Pajak yang menyatakan mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor:

KEP-969/WPJ.07/2013 tanggal 29 Mei 2013, mengenai keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak November 2008 Nomor: 00020/207/08/058/12 tanggal 19 Maret 2012, atas nama Pemohon Banding, NPWP: 0X.XX0.XXX.X-0XX.000, sehingga pajak yang masih harus dibayar menjadi

Rp61.439.792,00; adalah sudah tepat dan benar dengan pertimbangan:

a. Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu Koreksi Positif Pajak Masukan Masa Pajak November 2008 yang terkait dengan perolehan BKP tertentu yang bersifat strategis sebesar Rp3.370.000,00 yang tidak dapat dipertahankan oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak tidak dapat dibenarkan, karena setelah meneliti dan menguji kembali dalil-dalil yang diajukan dalam Memori Peninjauan Kembali oleh Pemohon Peninjauan Kembali dihubungkan dengan Kontra Memori Peninjauan Kembali tidak dapat menggugurkan fakta-fakta dan melemahkan bukti-bukti yang terungkap dalam persidangan serta pertimbangan hukum Majelis Pengadilan Pajak, karena dalam perkara a quo Pajak Masukan yang penyerahan atas BKP yang dibebaskan dari pengenaan PPN, maka didalilkan oleh Terbanding sekarang Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat dikreditkan. Bahwa kegiatan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Banding melakukan pengolahan terpadu dari Kebun Sawit menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) yang pada dasarnya merupakan Barang Kena Pajak (BKP) Tertentu yang bersifat strategis yang dibebaskan dari pengenaan PPN, kemudian dari pada itu, Tandan Buah Segar (TBS) dimaksud diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) yang merupakan Barang Kena Pajak. Lagi pula Pemohon Banding sekarang Termohon Peninjauan Kembali hanya menyerahkan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) serta menyertakan fakta-fakta dan bukti-bukti yang dapat menggugurkan dalil-dalil Terbanding sekarang Pemohon Peninjauan Kembali yang telah diperiksa, diputus dan diadili oleh Majelis Pengadilan Pajak dengan benar, sehingga Majelis Hakim Agung mengambilalih pertimbangan hukum dan menguatkan putusan Pengadilan Pajak a quo dan olehkarenanya koreksi Terbanding (sekarang Pemohon Peninjauan Kembali) dalam perkara a quo tidak dapat dipertahankan karena tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 1A dan Pasal 16B ayat (3) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai juncto Pasal 2 ayat (1) huruf a angka (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 575/KMK.04/2000;

b. Bahwa dengan demikian, alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan karena bersifat pendapat yang tidak bersifat menentukan karena tidak terdapat putusan Pengadilan Pajak yang nyata-nyata bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 91 huruf e Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, sehingga pajak yang masih harus dibayar dihitung kembali menjadi Rp61.439.792,00; dengan perincian sebagai berikut:

(4)

Dasar Pengenaan Pajak

Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang terutang PPN

- Eksp - Penyerahan yang PPN harus dipungut sendiri

- Penyerahan yang PPN-nya dipungut pemungut PPN

- Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut

- Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN

Jumlah

Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang PPN

Jumlah seluruh penyerahan

Penghitungan PPN kurang/lebih bayar Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri

Dikurangi:

- PPN yang disetor dimuka dalam masa pajak yang sama

- Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan

- Dibayar dengan NPWP sendiri - Lain-lain

Jumlah

Jumlah Pajak yang dapat diperhitungkan Jumlah perhitungan PPN kurang/(lebih) bayar

Kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya

PPN yang kurang/(lebih) dibayar Sanksi Administrasi:

Bunga Pasal 13 (2) KUP Kenaikan Pasal 13 (3) KUP Jumlah Sanksi Administrasi PPN yang kurang/(lebih) dibayar or

Rp 0,00 Rp 7.605.008.526,00 Rp 0,00 Rp 0,00 Rp 0,00 Rp 7.605.008.526,00 Rp 0,00 Rp 7.605.008.526,00 Rp 760.500.853,00 Rp 0,00 Rp 246.571.474,00 Rp 472.416.006,00 Rp 0,00 Rp 718.987.480,00 Rp 718.987.480,00 Rp 41.513.373,00 Rp 0,00 Rp 41.513.373,00 Rp 19.926.419 ,00 Rp 0,00 Rp 19.926.419,00 Rp 61.439.792,00

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali tersebut adalah tidak beralasan sehingga harus ditolak;

Menimbang, bahwa karena permohonan peninjauan kembali ditolak, maka biaya perkara dalam tingkat peninjauan kembali ini harus dibebankan kepada Pemohon Peninjauan Kembali;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, serta peraturan perundang-undangan yang terkait;

MENGADILI:

(5)

ttd/

Dr. FFF, S.H., M.Hum., ttd/

Dr. GGG, S.H., C.N.,

Biaya – biaya :

1. M e t e r a i……….. Rp 6.000,00 2. R e d a k s i……….. Rp 5.000,00 3. Administrasi ………..…. Rp 2.489.000,00 Jumlah ………. Rp 2.500.000,00

ttd/

Dr. H. M. XYZ, S.H., M.S.,

Panitera Pengganti ttd/

HHH, S.H., M.H.,

Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG R.I.

a.n. Panitera

Panitera Muda Tata Usaha Negara,

H. RTY, S.H.

NIP. XXXX0XXX XXXX0X X 00X

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp619.239.996.597,00, yang tidak disetujui oleh Pemohon

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu Koreksi Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan PPN Masa Pajak April 2014 sebesar Rp3.198.635,00

bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu Koreksi Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Desember

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu koreksi Pemohon Peninjauan Kembali terhadap Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Pertambahan

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu Koreksi Pajak Masukan Masa Pajak November 2012 sebesar Rp9.385.381,00 (merupakan bagian dari

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu Koreksi Positif penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp6.049.387.027,00;

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu tidak dapat diterimanya permohonan banding Pemohon Banding (sekarang Pemohon Peninjauan

Bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo yaitu Koreksi Pajak Masukan yang merupakan Koreksi Pajak Masukan berdasarkan hasil penelitian dan