• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK YANG MELAKUKAN

KEGIATAN USAHA

Puput Andriani1, R. Bambang Dwi Waryanto2, Rina Fariana3 Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1

Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2, 3 puputoandoriani@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha. Populasi dalam penelitian ini adalah 129 wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha yang ada di Kecamatan Tulangan yang terdaftar di BPPD Sidoarjo. Pengambilan sampel dalam populasi ini menggunakan simple random sampling sebanyak 98 responden. Penelitian ini menggunakan sumber data primer berupa kuisioner. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dengan nilai thitung sebesar 2,819 dan nilai sig 0,006 < 0,05 sehingga H1 diterima. Kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh sanksi pajak dengan nilai thitung sebesar 3,807 dan nilai sig 0,000 < 0,05 sehingga H1 diterima. Secara bersama-sama kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dengan nilai Fhitung 24,079 dan nilai sig 0,000 < 0,05.

Kata Kunci : Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the effect of taxpayer awareness and tax sanctions on taxpayer compliance with business activities. The population in this study were 129 individual taxpayers who carried out business activities in Tulangan sub- district registered at BPPD Sidoarjo. Sampling in this population uses simple random sampling as many as 98 respondents. This study uses primary data sources in the form of questionnaires. This study uses multiple linear regression analysis techniques. This study shows that the awareness of taxpayers influences taxpayer compliance with a tcount of 2.819 and a sig value of 0.006 <0.05 so that H1 is accepted. Taxpayer compliance is influenced by tax sanctions with a tcount of 3.807 and a sig value of 0.000 <0.05 so that H1 is accepted. Taken together the awareness of taxpayers and tax sanctions affect taxpayer compliance with Fcount 24.079 and sig value 0,000 <0.05.

Keywords: Taxpayer Awareness, Tax Sanctions, Taxpayer Compliance

PENDAHULUAN

Sumber utama penerimaan negara yang paling besar berasal dari sektor pajak. Penerimaan pajak

digunakan negara untuk menopang pembiayaan pembangunan. Oleh karena itu, pentingnya pengelolaan pajak menjadi prioritas bagi

(2)

pemerintah khususnya Ditjen Pajak yang diharapkan mampu untuk mengoptimalisasi penerimaan negara melalui penerimaan pajak.

Pajak adalah kontribusi wajib pajak negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, yang tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.

Permasalahan yang sering terjadi berkaitan dengan pungutan pajak ini yakni masih banyaknya masyarakat yang tidak mau memenuhi kewajiban pajaknya, atau dengan kata lain masih banyaknya tunggakan pajak.

Kesadaran wajib pajak merupakan faktor yang penting bagi wajib pajak yang diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Kesadaran wajib pajak yaitu rasa yang muncul dari dalam diri wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak tanpa adanya unsur paksaan. Wajib pajak yang memiliki kesadaran rendah terhadap pajaknya akan cenderung untuk tidak melaksanakan kewajibannya membayar pajak. Wajib pajak harus sadar bahwa kewajiban membayar pajaknya harus dilakukan demi kelancaran pemerintah dalam mengurus segala kepentingan rakyat.

Sanksi pajak dibuat agar peraturan perpajakan dipatuhi bagi para wajib pajak yang melanggar

atau menunggak pembayaran pajak.

Demi terciptanya keteraturan dan ketertiban perpajakan, maka dibentuk sanksi perpajakan bagi pelanggar pajak. Sanksi tersebut berfungsi sebagai dasar bagi pemerintah untuk menentukan wajib pajak yang melanggar peraturan. Artinya, jika kewajiban perpajakan tidak dilaksanakan, maka akan ada konsekuensi hukum yang bisa terjadi. Dalam hal ini Ditjen Pajak membuat Undang- Undang tentang hal-hal yang berkaitan dengan perpajakan, termasuk sanksi yang diberikan jika para wajib pajak melanggar aturan tersebut.

Kepatuhan dan kesadaran wajib pajak menjadi faktor yang sangat penting dalam hal untuk mencapai keberhasilan penerimaan pajak. Wajib pajak dikatakan patuh apabila wajib pajak tersebut dapat memenuhi dan melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Membayar pajak harus dilaksanakan karena merupakan suatu tanggungjawab yang harus dipenuhi oleh semua wajib pajak. Penerimaan pajak mempunyai hubungan dengan kepatuhan wajib pajak karena apabila kepatuhan dari wajib pajak meningkat, maka secara tidak langsung akan memperbesar penerimaan negara dari sektor pajak.

Dari penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh

(3)

Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Yang Melakukan Kegiatan Usaha”.

Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib pajak negara yang terutang oleh wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, yang digunakan untuk keperluan negara dan kemakmuran rakyat yang tidak mendapatkan imbalan secara langsung. Terdapat dua fungsi pajak menurut Erly Suandy (2014:12) yaitu : fungsi finansial (budgetair) dan fungsi mengatur (regulerend).

Sedangkan sistem pemungutan pajak dibagi menjadi tiga yaitu : sistem official assessment, sistem self assessment, dan sistem with holding.

Kesadaran Wajib Pajak

Kesadaran wajib pajak adalah keadaan untuk mengetahui atau mengerti, sedangkan perpajakan adalah kerelaan memenuhi kewajibannya, termasuk rela memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi pemerintahan dengan cara membayar kewajiban pajaknya (Yulsiati, 2015:4). Jumlah pendapatan dari sumber pajak tergantung dari kesadaran masyarakat untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai wajib pajak, tingkat kesadaran yang tinggi dibutuhkan untuk membantu pendapatan negara.

Sanksi Pajak

Sanksi pajak merupakan pemberian hukuman untuk wajib

pajak yang tidak patuh dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan wajib pajak yaitu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajaknnya. Dalam hal ini diartikan bahwa wajib pajak mempunyai kesediaan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan aturan yang berlaku (Gunandi, 2013:94).

Hipotesis

H1 : kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha.

H2 : sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha.

H3 : kesadaran wajib pajak dan sanksi pajaksecara simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha .

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dan jenis penelitan ini adalah korelasional (correlation design) yaitu penelitian yang akan mencari pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

(4)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha di Kecamatan Tulangan yang terdaftar di BPPD Sidoarjo. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 129 wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha.

Untuk efisiensi waktu dan biaya maka tidak semua wajib pajak menjadi objek dalam penelitian ini.

Oleh karena itu dilakukan pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut :

Keterangan : n : Ukuran sampel N : Populasi

e : Prosentasi kelonggaran

Dalam rumus ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat error 5%.

( )

= 97,54 dibulatkan menjadi 98 Jadi sampel penelitian untuk populasi 129 wajib pajak yang melakukan usaha dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 98 responden.

Dalam penelitian ini sampel diambil menggunakan teknil simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi tersebut (Sugiyono 2016:177). Dalam metode ini peneliti menggunakan cara undian (untung- untungan).

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode kuisioner.

Daftar pernyataan dalam angket ini dibuat dengan skala likert yang masing-masing mewakili pendapat dari responden.

Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2016:147) teknik anaisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data responden atau data lain sudah terkumpul.

ANALISIS DATA Uji Instrumen Data Uji Validitas

Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner dapat menggunakan uji validitas.

Kuesioner dikatakan valid jika pernyataan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pearson correlation. Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 atau pearson correlation> r-tabel maka butir pertanyaan itu dikatakan valid.

Dapat dilihat dari hasil penelitian ini bahwa semua item pernyataan pearson correlation di atas

> dari rtabel yaitu 0,207, sehingga

(5)

seluruh pernyataan dalam penelitian ini dinyatakan valid.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha dimana dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel dengan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6.

Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas

Sumber : Data diolah, 2019

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semua variabel mempunyai nilai Cronbach’s Alpha >

0,60 maka semua variabel dinyatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk masing- masing variabel dengan menggunakan one-sample kolomogorov smirnov. Pegujian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikan diatas 0,05 maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Berdasarakan hasil pengujian normalitas dengan melihat nilai kolomogorov smirnov terhadap data unstandardized residual adalah sebesar 0,067 lebih besar dari 0,005,

sehingga dapat dinyatakan data yang diperoleh memiliki sebaran yang normal.

Uji Multikolonearitas

Untuk mengetahui terjadinya multikolonearitas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflantion Factor (VIF) dan nilai Tolerance untuk masing-masing variabel bebas.

Apabila nilai tolerance >0,10 dan VIF

<0,10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonearitas.

Berdasarkan hasil uji multikolonearitas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel independen memiliki nilai tolerance

> 0,10 dan nilai VIF < 0,10. Dapat diketahui bahwa tidak terjadi multikolonearitas antar variabel dalam model regresi ini.

Uji Heterokedastisitas

Gambar 1. Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber : Data diolah, 2019

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik tersebut menyebar dibawah angka 0

(6)

pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.

Uji Autokorelasi

Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Data diolah, 2019

Berdasarkan tabel datas menunjukkan bahwa nilai test value adalah 0,4813 dengan probabilitas 0,081 berada diatas signifikan pada 0,05 yang berarti H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.

Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu kesadaran wajib pajak dengan indikator penelitian (X1), sanksi pajak dengan indikator penelitian (X2), dan kepatuhan wajib pajak dengan indikator penelitian (Y).

Table 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber : Data diolah, 2019

Hasil analisis regresi linear berganda pada tabel diatas secara sistematis dapat ditulis persamaannya sebagai berikut : Y = 5,743a + 0,291 kesadaran wajib

pajak + 0,406 sanksi pajak Interpretasi dari masing-masing koefisien variabel sebagai berikut : 1. Nilai konstanta sebesar 5,743

menunjukkan bahwa jika variabel bebas yaitu kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak diasumsikan konstan maka kepatuhan wajib pajak yang elakukan kegiatan usaha akan meningkat.

2. Koefisisen regresi pada variabel kesadaran wajib pajak sebesar 0,291 menunjukkan bahwa jika kesadaran wajib pajak itu semakin baik maka kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha akan meningkat.

Koefisien Determinasi

Dari tabel 4.11 dapat dilihat hasil nilai koefisien determinasinya sebesar 0,362 atau 36,2% yang artinya kepatuhan wajib pajak (Y) sebesar 36,2% dipengaruhi oleh kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak. Sedangkan sisanya sebesar 60,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dicantumkan dalam penelitian ini.

(7)

Uji Hipotesis Uji t

Table 4. Hasil Uji t

Sumber : Data diolah (2019)

1. Dari perhitungan thitung pada variabel kesadaran wajib pajak sebesar 2,819 dan nilai sig 0,006

< dari 0,05 sehingga H1 diterima bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha.

2. Dari perhitungan thitung pada variabel snaksi pajak sebesar 3,807 dan nilai sig 0,000 < dari 0,05 sehingga H1 diterima bahwa sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha.

Uji F

Table 5. Hasil Uji F

Sumber : Data diolah (2019)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil nilai Fhitung (24,079) dengan p-value yaitu 0,000< 0,05.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha.

PEMBAHASAN

Dari hipotesis pertama dapat diketahui bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha, yang ditunjukkan dengan hasil uji t pada variabel kesadaran wajib pajak dengan nilai thitung sebesar 2,819 dan nilai sig 0,006 lebih kecil dari 0,05 sehingga H1 diterima artinya kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha.

Maka dari itu kepatuhan wajib pajak akan meningkat apabila wajib pajak mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak.

Jumlah pendapatan dari sumber pajak tergantung dari kesadaran masyarakat untuk melaksanakan tanggung jawabnya sebagai wajib pajak.

Berdasarkan hipotesis kedua dapat diketahui bahwa sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha, yang ditunjukkan dengan hasil uji t pada variabel sanksi pajak dengan nilai thitung

sebesar 3,807 dan nilai sig 0,006 lebih kecil dari 0,05 sehingga H1 diterima artinya sanksi pajak berpengaruh

(8)

terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha.

Sanksi pajak yaitu berupa jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan akan dituruti,ditaati, dan dipatuhi, atau sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Oleh karena itu sanksi yang tegas dalam perpajakan sangat diperlukan untuk meningkatkankan kepatuhan wajib pajak.

Berdasarkan hipotesis ketiga menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha, yang ditunjukkan dengan hasil uji F dengan nilai Fhitung

(24,079) dengan p-value = 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha. Maka dari itu kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

KESIMPULAN

1. Secara signifikan Kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha. Hal ini menunjukkan bahwa Badan Pelayana Pajak Daerah telah menerapkan sosialisasi tentang kesadaran

dalam melaksanakan kewajiban perpajaknnya dengan baik kepada wajib pajak, sehingga wajib pajak mengerti dan paham akan pentingnya pajak.

Semakin tinggi kesadaran wajib pajak maka semakin baik juga kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

2. Secara signifikan Sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang melkaukan kegiatan usaha. hal ini menunjukkan bahwa Badan Pelayanan Pajak Daerah

Sidoarjo telah

mengimplementasikan sanksi pajak yang tegas dan baik bagi wajib pajak yang tidak membayar pajak. Semakin tegas sanksi perpajakan yang diterapkan maka semakin baik juga kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajkannya.

3. Kesadaran wajib pajak dan saksi pajak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha.

IMPLIKASI

Berdasakan penelitian ini dapat dilihat bahwa kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha.

Oleh karena itu kesadaran wajib pajak harus ditingkatkan dan sanksi pajak harus dilakukan secara efektif

(9)

dan efisien agar kepatuhan wajib pajak dalam membayarkan pajak pribadinya bisa meningkat.

KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini masih memiliki keterbatasan karena metode yang digunakan dalam pengumpulan data primer hanya menggunakan metode surevi dengan kuesioner tanpa wawancara secara langsung kepada responden. Sehingga yang diperoleh hanya gambaran umum tentang kepatuhan wajib pajak, tanpa memperoleh alasan lebih lanjut terkait tanggapan yang diberikan responden.

DAFTAR RUJUKAN

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui Dalam pelaksanaan mekanisme penegakan hukum humaniter internasional melalui mekanisme International Criminal

Motivasi berprestasi menjadi salah satu syarat untuk mengoptimalkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Dia menyuruh Hosea untuk pergi dan mengawini seorang pelacur (esheth zeuunim), karena seluruh negeri telah &#34;bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.&#34; 25

Di Pontianak musik keroncong kurang populer di kalangan anak muda dan banyak dimainkan oleh orang tua.Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) pendeskripsian

Knowledge conversion dapat membantu dalam proses perubahan data mahasiswa baru menjadi informasi yang penting untuk prodi demi mendapatkan suatu knowledge tertentu.. Penggunaan

terhadap aturan terkait pengelolaan sistem drainase perkotaan, kegiatan- kegiatan apa yang telah dilakukan dalam mendorong peran serta masyarakat misalnya saja k egiatan

❖ Maka, sebagai orang Islam, masyarakat Melayu berpegang kepada konsep tauhid iaitu mengEsakan Allah s.w.t tanpa menyamakan Dia dengan sesuatu yang lain dan hanya Allah s.w.t

Acuan untuk melaksanakan pembelajaran menulis berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA. Standar kompetensi menulis di SMA, yaitu mengungkapkan