• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten malang dengan melakukan penelitian di Kantor Desa, yang beralamatkan di JalanTirto Utomo No.92.

B. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang di lakukan adalah berbentuk deskriptif.Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian. Penelitian dengan jenis ini hanya bertujuan untuk medeskripsikan suatu peristiwa, tidak untuk melihat hubungan atau juga membandingkannya (Ihyaul dan Juanda, 2017).Dimana penelitian ini memberikan penjelasan serta gambaran terhadap pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Landungsari Kecamatan Dau tahun 2019 berdasarkan Permendagri Nomor 113 tahun 2014.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah kulalitatif dan sumber data dalam penelitain ini adalah:

a. Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa Landungsari Kecamatan Dau. Data tersebut berupa laporan-laporan/buku-buku/catatan-catatan yang berkaitan dengan pengelolaan dana desa di antaranya sebagai berikut:

(2)

1) Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah Desa (RKPJMDes) Tahun 2019

2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2019 dan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (P-APBDes) tahun 2019

3) Rencana Anggaran Biaya (RAB)

4) Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDes Desa Landungsari

5) Berita acara/ daftar hadir musrenbang Desa Landungsari tahun 2019 6) Struktur organisasi dan profil Desa

7) Buku kas umum b. Data primer

Data primer yaitu data yang di peroleh secara langsung oleh peneliti dari sumber pertama (Ihyaul dan Juanda, 2017). Data primer dalam penelitian ini adalah mengenai pengelolaan ADD sampai pada transparansi, dan partisipasi masyarakat yang di lakukan oleh Desa Landungsari Kecamatan Dau.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di gunakan untuk memperoleh data yang di butuhkan dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi di gunakan untuk memperoleh data yang sudah ada dan di olah oleh orang lain, peneliti hanya tinggal memanfaatkan data tersebut.

(3)

Dokumentasi bisa di lakukan dengan cara mencatat ulang, memotret, fotocopy atau membeli(Ihyaul dan Juanda, 2017). Penelitian ini menggunakan dokumen- dokumen yang berkaitan dengan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Landungsari Kecamatan Dau

2. Wawancara

Teknik wawancara yaitu tanya jawab dengan para informan untuk mendapatkan data-data yang di perlukan terkait dengan pengelolaan keuangan Desa dengan cara bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang di wawancarai yang di bantu dengan alat perekam. Adapun yang di wawancarai sebagai berikut:

1) Kepala Desa 2) Sekretaris Desa 3) Bendahara Desa

4) Kasir perencanaan, Kasi Pemerintahan, Kasi Pelayanan,Kaurperencanaan, kasur Rambaan, dan kasur Bendungan E. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Landungsari Kecamatan Dau , Langkah- langkah yang di lakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis data terhadap pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dengan menggunakan beberapa indikator akuntabilitas pengelolaan keuangan desa yang di sesuaikan dengan Permendagri nomor 113 tahun 2014 tentang

(4)

pengelolaan keuangan desa. Indikator akuntabilitas yang telah di sesuaikan dalam Permendagri nomor 113 tahun 2014 sebagai berikut:

a. Pada tahap proses perencanaan beberapa indikator untuk menjamin akuntabilitas adalah :

1) Kepala Desa menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. RPJMDes diterapkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala Desa dilantik.

2) Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyusun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes).

Penyusunan RKPDes di selesaikan paling lambat akhir bulan januari tahun anggaran sebelumnnya.

3) Sekertaris Desa menyusun rancangan peraturan desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Berdasarkan RKPDes

4) Sekertaris Desa melaporkan rancangan peraturan dana tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada Kepala Desa

5) Kepala Desa menyampaikan rancangan peraturan dana tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk dibahas bersama, paling lambat bulan oktober tahun berjalan

(5)

b. Pada tahap proses pelaksanaan beberapa indikator untuk menjamin akuntabilitas adalah:

1) Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan kewenangan desa di laksanakan melalui rekening desa

2) Semua penerimaan dan pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah

3) Penggunaan biaya tak terduga terlebih dahulu harus dibuat rincian anggaran biaya yang telah disahkan oleh Kepala Desa

4) Laporan pertanggungjawaban disampaikan ke Kepala Desa setiap bulan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya c. Pada tahap proses penatausahaan beberapa indikator untuk menjamin

akuntabilitas adalah:

1) Bendahara Desa wajib melakukan pencatatn setiap penerimaan dan pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap bulan secara rutin

2) Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui laporan pertanggungjawaban

d. Pada tahap proses pelaporan beberapa indikator untuk menjamin akuntabilitas adalah:

(6)

1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada Bupati atau Walikota melalu pihak Kecamatan Berupa:

Laporan semester pertama yaitu laporan realisasi Anggaran pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan Laporan semester akhir tahun yang di sampaikan paling lambat pada akhir bulan januari tahun berikutnya.

e. Pada tahap proses pertanggungjawaban beberapa indikator yang menjamin akuntabilitas adalah:

1) Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) kepada Bupati atau Walikota melaui pihak Kecamatan setiap akhir tahun anggaran berupa laporan semester pertama berupa laporan realisasi pelaksanaan APBDes yang di dampaikan paling lambat akhir bulan juli tahun berjalan, dan laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat bulan januari tahun berjalan berikutnya

2) Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah di akses oleh masyarakat seperti papan pengumuman, radio komunitas, dan media informasi.

(7)

2. Melakukan analisis data terhadap pengelolaan Alokasi Dana Desa dengan menggunakan beberapa indikator transparansi pengelolaan keuangan desa yang disesuaikan dengan Permendagri nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa. Indikator transparansi yang telah di sesuaikan dalam Permendagri nomor 113 tahun 2014 sebagai berikut:

1) Desa menginformasikan jumlah dan ADD yang di terima pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa ( Musrenbangdes)

2) Tersedianya laporan pertanggungjawaban mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) yang dengan mudah di akses masyarakat.

3) Desa terbuka mempublikasi atau mengumumkan saat Musrenbang tentang kebijakan mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)

4) Terdapat media pemberian informasi kepada publik mengenai pelaksanaan program seperti papan pengumuman, baliho,dll 5) Tersedianya sarana untuk suara atau usulan masyarakat

6) Adanya kerjasama untuk meningkatkan arus informasi dengan media massa dan lembaga non pemerintah

3. Melakukan analisis data terhadap pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dengan menggunakan beberapa indikator partisipasi masyarakat pengelolaan keuangan desa yang di sesuaikan dengan

(8)

Permendagri nomor 113 tahun 2014 tentang penggelolan keuangan desa. Indikator partisipasi masyarakat perspektif Perangkat Desa yang telah di sesuaikan dalam Permendagri nomor 113 tahun 2014 sebagai berikut:

1) Desa mengundang masyarakat untuk mengahadiri Musrenbangdes tingkat desa

2) Desa memiliki bukti tertulis dalam membuat keputusan dan tersedia bagi warga ( daftar hadir, surat pernyataan, dan hasil notulen)

3) Masyarakat merasakan manfaat dari pengelolaan Alokasi dana Desa yang sudah di rencanakan.

4) Masyarakat desa ikut mengawasi dalam hal pelaksanaan realisasi pengelolaan Alokasi Dana Desa Landungsari Kecamatan Dau

4. Menilai tingkat akuntabilitas, transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa.

Rumus yang di gunakan:

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟𝑇𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥100%

Setelah dihitung tingkat implementasi Permendagri nomor 113 tahun 2014, dengan cara jumlah indikator terpenuhi dan di bagi dengan jumlah indikator ideal di kali 100 persen, Indikator terpenuhi Jikapenyataan 9 Perangkat Desa di implementasikan sesuai dengan Permendagri Nomor 113 tahun 2014.Jumlah Indikator ideal yaitu

(9)

untuk akuntabilitas 18 indikator sedangkan untuk transparansi indikator ideal yaitu 16 dan untuk Partisipasi masyarakat perspektif Perangkat Desa berjumlah 4 indikator.

Skala Pengukuran untuk dapat di katakann sesuai atau tidak pengelolaan keuangan menggunakan pengukurannya sebagai berikut:

Klasifikasi Tingkat Akuntabilitas, Transaparansi dan Partisipasi Masyarakat Perspektif Perangkat Desa

Responden Perangkat Desa

Indeks Indikator%

Kriteria Akuntabilitas

Kriteria Transparansi

Kriteria Partisipasi Masyarakat Perspektif Perangkat Desa 1-2 Orang 0-25% Sangat kurang

Akuntabel

Sangat Kurang Transparansi

Sangat Kurang Partisipasi 3-5 Orang 26-50 % Kurang

Akuntabel

Kurang Transparansi

Kurang Partisipasi 6-7 Orang 51-75% Cukup

Akuntabel

Cukup Transparansi

Cukup Partisipasi 8-9 Orang 76-100% Akuntabel Transparansi Partisipasi

Sumber :Data olahan sendiri

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan pendapatan nasional menunjukkan kepada seperangkat aturan dan teknik untuk mengukur aliran seluruh output barang dan jasa yang dihasilkan dan aliran seluruh input

1) Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDes disampaikan oleh kepala desa kepada Bupati setiap akhir tahun anggaran. 2) Laporan Pertanggungjawaban Realisasi

Setelah memperolehi Lencana Kemajuan Keris Perak, ahli Pengakap PK Tahap 1 dikehendaki meneruskan latihan dan ujian bagi mendapatkan DUA (2)Lencana

Informasi hanya untuk bahan spesifik yang telah ditentukan dan mungkin tidak berlaku jika bahan tersebut digunakan dalam kombinasi dengan bahan. lain atau dalam proses lain,

Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dikenakan terhadap importasi dari semua negara, kecuali terhadap produk berupa kain tenunan dari kapas yang

Tes tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang cara penanganan pemeliharaan dokumen administrasi kepegawaian. 5 X

Selanjutnya, bendahara Desa Harapan Jaya membuat Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan ABDesa (Lampiran 9), Laporan Kekayaan Milik Desa (Lampiran 10),

Pada Gambar 2.6 tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar teknologi peningkatan kualitas batubara membutuhkan kondisi operasi yang cukup ekstrim sehingga