11
BAB III METODE KERJA
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di Dusun Jurangkuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ketinggian tempat 1700 m dpl, suhu rerata berkisar 24-27oC dan curah hujan ±195.83 mm/tahun (BMKG Karangploso, 2017). Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari – Juni 2017.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah seedbox, silet, plastik pembibitan, gunting, tray, timba, hand sprayer, sungkup, timbangan, jangka sorong, penggaris, kamera, alat tulis,kertas label, dan gembor.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tetua G1 kentang kultivar Madisu AP-4, NAA, BAP dan GA3, unsur hara makro, kecambah, rebung, air kelapa lidah buaya , Rootone F, Arang sekam, cocopeat, agar-agar, dan desinfektan.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian faktorial yang disusun dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKTL) atau Randomized Complete Blok Design (RCBD) yang terdiri dari 2 (dua) faktor dan di ulang sebanyak 3 (tiga) kali.
Faktor pertama yaitu macam Bioroot yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : BA = Bioroot A ( kombinasi NAA + BAP + GA3 ) , BB = Bioroot B (kombinasi NAA + BAP + GA3 + Unsur hara makro) , dan BC = Bioroot C ( ZPT organik yaitu rebung, air kelapa, lidah buaya dan kecambah). Faktor kedua adalah jumlah ruas yang terdiri dari 3 taraf, yaitu JR1 = jumlah ruas 1, JR2 = jumlah ruas 2,
dan JR3 = jumlah ruas 3. Sehingga didapatkan kombinasi perlakuan sebagai berikut:
Kombinasi Perlakuan
3.4 Denah Percobaan
I II III
BBJR1
O O O O O BCJR2
O O O O O BAJR2
O O O O O BAJR1
O O O O O BBJR3
O O O O O BAJR3
O O O O O BCJR1
O O O O O BCJR3
O O O O O BBJR2
O O O O O Kontrol O O O O O
BcJR2
O O O O O BAJR3
O O O O O BAJR2
O O O O O BAJR1
O O O O O BCJR3
O O O O O BBJR3
O O O O O BBJR2
O O O O O BCJR3
O O O O O BBJR1
O O O O O Kontrol O O O O O
BBJR1
O O O O O BAJR2
O O O O O BBJR2
O O O O O BAJR1
O O O O O BBJR3
O O O O O BAJR3
O O O O O BCJR1
O O O O O BBJR2
O O O O O BCJR3
O O O O O Kontrol O O O O O Keterangan :
I, II, III = ulangan O = tanaman cadangan U Perlakuan B = macam Bioroot O = tanaman pengamatan
Perlakuan JR = jumlah ruas S No Kode
perlakuan Keterangan No Kode
perlakuan Keterangan 1. BAJR1 Bioroot A dan
jumlah ruas 1 6. BBJR3 Bioroot C dan jumlah ruas 3 2. BAJR2 Bioroot A dan
jumlah ruas 2 7. BCJR1 Bioroot C dan jumlah ruas 1 3. BAJR3 Bioroot A dan
jumlah ruas 3 8. BCJR2 Bioroot C dan jumlah ruas 2 4. BBJR1 Bioroot B dan
jumlah ruas 1 9. BcJR3 Bioroot C dan jumlah ruas 3 5. BBJR2 Bioroot B dan
jumlah ruas 2 10. Kontrol Rootone F
3.5 Pelaksanaan Penelitian 3.5.1 Persiapan Bahan Tanam
Kentang kultivar Madisu AP - 4 hasil dari kultur jaringan kemudian ditanam untuk mendapatkan pucuk. Kemudian stek pucuk kentang diberi Bioroot sesuai perlakuan, setelah itu ditanam pada tray yang telah diberi arang sekam dan cocopeat.
3.5.2 Persiapan Media Tanam
Menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk media tanam yaitu cocopeat dan arang sekam. Selanjutnya cocopeat dan arang sekam di campur dengan perbandingan 1:1 dan dimasukkan ke dalam tray.
Gambar 1. Tray yang digunakan dalam stek pucuk 3.5.3 Penanaman Stek pucuk pada Tray
Penanaman stek pucuk kentang berasal dari kentang kultivar Madisu AP-4.
Pemotongan pucuk memiliki tinggi 5 cm.
Pemotongan Pucuk :
1. Silet disterilkan pada larutan disinfektan selama 5-10 detik.
2. Pemotongan pucuk bibit kentang tersebut.
3. Mengoleskan potongan pucuk pada Bioroot ( Perangsang akar ).
4. Tanam pucuk tersebut pada Tray.
5. Dibiarkan tanpa kena sinar matahari (di beri sungkup).
3.4.5 Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan meliputi:
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari menggunakan handsprayer sampai media tanam lembab.
b. Pemberian nutrisi
Pemberian nutrisi dilakukan setiap dua hari sekali bertujuan memberikan energi dan makanan agar tanaman tetap hidup.
c. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dilakukan jika tanaman terserang hama, yaitu hama aphid dengan mengunakan insektisida berbahan aktif deltamethrin, dan pengendalian penyakit Phytoptora mengunakan fungisida berbahan aktif propinep 70%.
3.5 Variabel Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap peubah vegetatif secara non-destruktif (tanpa merusak tanaman), yang dilakukan secara periodik dengan interval waktu satu minggu sekali selama empat minggu.
Variabel yang diamati meliputi:
1. Saat Muncul Akar
Pengamatan dilakukan mulai 3 hari setelah tanam sampai pembentukan akar terlihat, dengan cara menggali media stek dan dilihat secara langsung.
2. Pertambahan Tinggi Tunas
Pengamatan dilakukan dengan mengukur pertambahan tinggi tunas tiap sampel dari pangkal sampai ujung tunas termuda/titik tumbuh dengan interval 7 hari sekali selama 4 kali dengan menggunakan penggaris.
3. Pertambahan Jumlah Daun
Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah daun (helai) yang telah terbuka sempurna pada tiap sampel dengan interval 7 hari sekali selama 4 kali.
4. Diameter Batang
Pengamatan dilakukan dengan mengukur bagian pangkal batang menggunakan jangka sorong pada tiap sampel dengan interval 7 hari sekali selama 4 kali.
5. Panjang Akar
Pengamatan dilakukan dengan mengukur panjang akar dari pangkal sampai ujung akar pada tiap sampel menggunakan penggaris diakhir pengamatan pada bulan Juni 2017.
3.6 Analisis dan Penyajian Data
Data dianalisis dengan uji F taraf 5% dan 1 %, apabila terdapat pengaruh nyata dilakukan analisis lanjut dengan Uji BNJ taraf 5%. Dilakukan juga Uji Ortogonal Kontras untuk mengetahui perbedaan perlakuan dengan kontrol. Analisis data menggunakan program excel versi 2013.