• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-58583/PP/M.VIB/10/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-58583/PP/M.VIB/10/2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-58583/PP/M.VIB/10/2014 Jenis Pajak :Pajak Penghasilan Pasal 21

Tahun Pajak :2010

Pokok Sengketa

:bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp 243.064.801,00;

Menurut Terbanding

:bahwa oleh karena biaya labour dan gaji tersebut telah menjadi pengurang penghasilan bruto di PPh Badan maka atas pembayaran tersebut merupakan Obyek PPh Pasal 21, dalam hal ini Terbanding berpendapat bahwa pengenaan obyek PPh Pasal 21 tersebut telah benar;

Menurut Pemohon Banding

:bahwa atas koreksi yang dilakukan Terbanding atas objek PPh Pasal 21 cfm SPT PPh Badan Tahun Pajak 2008 atas Labour sebesar Rp 16.262.097.650,00 Pemeriksa lupa memasukkan data atas biaya Employee Entitlement Allowance sebesar Rp 1.031.379.558,00 yang telah Pemohon Banding koreksi fiscal positif permanen dengan kata lain biaya tersebut tidak ada karena sudah dikoreksi;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Majelis

:bahwa koreksi positif DPP PPh Pasal 21 sebesar Rp 243.064.801,00 dengan perhitungan : Laporan SPT di KPP PMA1

Laporan SPT di KPP Pratama Cilegon Jumlah

Objek PPh Pasal 21 mnrt Terbanding Koreksi PPh Pasal 21

Rp 10.987.083.538,00 Rp 14.306.951.885,00 Rp 25.294.035.423,00 Rp 25.537.100.224,00 Rp 243.064.801,00

bahwa menurut Terbanding, koreksi Obyek PPh Pasal 21 berdasarkan equalisasi Obyek PPh Pasal 21 dengan Biaya dalam PPh Badan, yaitu biaya labour sebagai bagian dari Harga Pokok Penjualan dan biaya gaji, upah, THR dan lain-lain;

bahwa berdasarkan keterangan Pemeriksa yang dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan Sengketa Perpajakan Nomor : BA-509/VVPJ.07/BD.0512011 tanggal 17 Maret 2011, biaya labour dan gaji, upah, bonus, gratifikasi, honorarium, THR dan lain-lain diperoleh dari data biaya pada SPT Tahunan PPh Badan berikut Laporan Keuangan tahun 2008 dan pada perhitungan ekualisasi Pemeriksa melakukan penyesuaian atas biaya-biaya PPh Art 21, meal, dan cadangan pesangon karena biaya-biaya tersebut non objek PPh Pasal 21 dan harus dikeluarkan dalam total biaya labour/ gaji sehingga angka yang tercermin adalah murni objek PPh Pasal 21;

bahwa berdasarkan Lampiran II SPT Tahunan PPh Badan dan Laporan Keuangan Tahun 2008, biaya labour dilaporkan sebesar Rp16.262.097.650,00 pada Harga Pokok Penjualan dan biaya gaji, upah, bonus, gratifikasi, honorarium, THR dan sebagainya sebesar Rp13.861.691.406,00 pada biaya usaha lainnya yang telah dibiayakan sebagai pengurang penghasilan bruto di PPh Badan;

bahwa oleh karena biaya labour dan gaji tersebut telah menjadi pengurang penghasilan bruto di PPh Badan maka atas pembayaran tersebut merupakan Obyek PPh Pasal 21;

bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi DPP PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh Terbanding dengan didasarkan kepada equalisasi dari biaya pada Pajak Penghasilan Badan karena Terbanding tidak memasukkan unsure Employee Entitlement Allaowance (Penghitungan Cadangan Pesangon karyawan yang berlokasi di pabrik yang akan dibayarkan sewaktu karyawan tersebut pensiun) sebesar Rp 1.031.379.558,00;

bahwa menurut Pemohon Banding biaya employee entitlement Allowance sebesar Rp 1.031.379.558 yang telah Pemohon Banding koreksi fiscal Positif Permanen , dengan kata lain karena sudah dikoreksi maka tidak ada objek PPh Pasal 21 yang belum dilaporkan;

bahwa dalam sidang yang diselenggarakan, Pemohon Banding memberikan rincian neraca dan Rugi Laba serta SPT PPh Pasal 21 Tahun Pajak 2008 bahwa dalam sidang yang diselenggarakan, Pemohon Banding tidak memberikan dokumen pendukung atas penjelasannya;

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas dan pemeriksaan dalam persidangan Majelis berpendapat bahwa Pemohon Banding tidak dapat memberikan penjelasan secara langsung yang dapat meyakinkan Majelis tentang kaitan angka Rp 1.031.379.558 dengan angka koreksi Rp 243.064.801,00 tersebut, sehingga Majelis memutuskan koreksi Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 21 sebesar Rp 243.064.801,00 tetap dipertahankan;

Menimbang :bahwa dalam perkara banding ini juga terdapat koreksi Kredit Pajak sebesar Rp 2.345.120,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

Menurut Terbanding

:bahwa berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak Nomor : LAP-233/WPJ.07/KP.0205/2010 tanggal 1 April 2010 dan Kertas Kerja Pemeriksaan, terdapat koreksi positif Pemeriksa atas kredit pajak PPh Pasal 21 sebesar Rp 2.345.120,00 karena tidak ada SSP-nya berdasarkan ikhtisar pembayaran pajak cfm data intranet Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak;

Menurut Pemohon Banding

:bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi Kredit Pajak PPh Pasal 21 sebesar Rp 2.345.120,00 karena menurut SPT Pemohon Banding yang telah dilaporkan ke KPP, jumlah Penghasilan Bruto sebesar Rp 10.926.258.600,00 dan PPh Pasal 21 terutang dan sudah dilunasi sebesar Rp 2.295.258.600,00 sesuai dengan jumlah menurut Terbanding sebesar Rp 2.295.258.600,00;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menurut Majelis

:bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan dan penelitian atas data yang terdapat dalam berkas banding di ketahui bahwa Pemohon Banding mengajukan banding atas koreksi Kredit Pajak sebesar Rp 2.345.120,00 yang dilakukan Terbanding karena tidak terdapat bukti pembayaran (SSP) dalam Data Intranet Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak;

bahwa dalam persidangan yang dilakukan Pemohon Banding tidak dapat memberikan penjelasan dan data pendukung atas koreksi kredit Pajak sebesar Rp 2.345.120,00 sehingga tidak dapat menyakini pengajuan banding tersebut, dengan demikian Majelis memutuskan koreksi kredit Pajak sebesar Rp 2.345.120,00 tetap dipertahankan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menimbang :bahwa oleh karena itu kesimpulan hasil pemeriksaan Majelis atas jenis-jenis sengketa terbukti mengenai objek Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2008 menjadi sebagai berikut:

tabel pemilahan nilai sengketa obyek pajak ke dalam “dipertahankan” dan “dibatalkan/ditambah”

No. Jenis sengketa obyek pajak

terbukti

Dipertahankan oleh Majelis sebagai Objek PPh Pasal 21

Tahun Pajak 2008 (Rp)

Dibatalkan/ditambah oleh Majelis sebagai Objek PPh Pasal 21 Tahun Pajak 2008 (Rp)

Total nilai sengketa terbukti

(Rp)

1 2 3 4 5(3 + 4)

1 Obyek PPh Pasal 21

243.064.801,00 0,00 243.064.801,00

Nilai Sengketa terbukti sampai dengan Surat Banding

243.064.801,00 0,00 243.064.801,00

bahwa oleh karena itu nilai obyek pajak/sengketa versi Majelis setelah memperhitungkan koreksi oleh Majelis terhadap nilai objek Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2008 versi Keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai berikut:

tabel penyesuaian atas nilai objek pajak yang mendasari keputusan Terbanding No. Macam/Jenis

obyek menurut istilah yang digunakan oleh

Terbanding

Nilai obyek pajak versi Keputusan

Terbanding (Rp)

Dibatalkan/ditambah oleh Majelis sebagai objek PPh

Pasal 21 Tahun Pajak 2008 (Rp)

Nilai Obyek Pajak dipertahankan versi

Majelis (Rp)

1 2 3 4 5 (3 - 4)

1 Obyek PPh Pasal 21 yang disengketakan

243.064.801,00 0,00 243.064.801,00

2 Lainnya (tidak disengketakan)

0,00 0,00 0,00

Jumlah 243.064.801,00 0,00 243.064.801,00

bahwa oleh karena itu koreksi oleh Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2008 versi Keputusan Terbanding akibat dari sengketa obyek pajak menjadi sebagai berikut:

tabel nilai koreksi pajak akibat sengketa obyek pajak No Macam/Jenis

obyek menurut istilah yang

digunakan oleh Terbanding

Nilai Objek PPh Pasal 21 Tarif PPh Pasal 21

(Versi Majelis)

Pajak Penghasilan Pasal 21 Koreksi Jumlah Pajak akibat sengketa

obyek pajak Versi Terbanding (Rp)

(Rp)

Versi Majelis (Rp)

Versi Terbanding (Rp)

Versi Majelis (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 (6 – 7)

1 DPP PPh Pasal 26

11.230.148.339,00 11.230.148.339,00 Umum 2.309.756.960,00 2.309.756.960,00 0,00 Jumlah 11.230.148.339,00 11.230.148.339,00 2.309.756.960,00 2.309.756.960,00 51.273.664,00 bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;

bahwa oleh karena itu koreksi pajak akibat sengketa tarif oleh Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2008 menurut Keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai berikut:

tabel nilai koreksi pajak akibat sengketa tarif No Obyek Pajak Penghasilan Pasal 21

(versi Majelis)

Tarif PPh Pasal 21 Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Koreksi jumlah

pajak karena sengketa tarif (Rp) Macam/Jenis Nilai

(Rp)

Versi Terbanding

Versi Majelis

Versi Terbanding (Rp)

Versi Majelis (Rp)

1 2 3 4 5 6 (3x4) 7 (3x5) 8 (6 – 7)

1 DPP PPh Pasal 26

11.230.148.339,00 umum umum 2.309.756.960,00 2.309.756.960,00 0,00

Jumlah 11.230.148.339,00 2.309.756.960,00 2.309.756.960,00 0,00

bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai kredit pajak;

bahwa oleh karena itu koreksi oleh Majelis terhadap kredit pajak atas jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2008 versi keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai berikut:

tabel nilai koreksi pajak akibat sengketa kredit pajak No Macam/Jenis/unsur Kredit Pajak

menurut istilah

yang digunakan oleh Terbanding

Kredit Pajak Versi Terbanding

(Rp)

Kredit Pajak Versi Majelis

(Rp)

Koreksi Jumlah Pajak karena sengketa

kredit pajak (Rp)

1 2 3 4 5 (3 - 4)

1 Kredit Pajak Disengketakan 2.345.120,00 2.345.120,00 0,00

2 Kredit Pajak Lainnya (tidak disengketakan)

2.295.258.600,00 2.295.258.600,00 0,00

Jumlah 2.297.603.720,00 2.297.603.720,00 0,00

bahwa oleh karena itu koreksi Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2008 yang kurang dibayar versi Terbanding menjadi sebagai berikut :

tabel total nilai koreksi pajak No Macam/Jenis

obyek sesuai istilah yang

digunakan oleh Terbanding

Nilai Objek Pajak Tarif Pajak Total

Koreksi Jumlah Pajak Versi (Rp)

Terbanding (Rp)

Versi Majelis

(Rp)

Versi Terbanding

Versi Majelis

Versi Terbanding

(Rp)

Versi Majelis (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 (3x 5) 8 (4 x 6) 9 (7 -

8) 1 DPP PPh

Pasal 21

11.230.148.339,00 11.230.148.339,00 Umum Umum 2.309.756.960,00 2.309.756.960,00 0,00 Jumlah 11.230.148.339,00 11.230.148.339,00 2.309.756.960,00 2.309.756.960,00 0,00 Kredit Pajak 2.295.258.600,00 2.295.258.600,00 0,00

Jumlah Pajak yang kurang dibayar 14.498.360,00 14.498.360,00 0,00

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

Menimbang, bahwa oleh karena itu koreksi oleh Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2008 yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi versi keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai berikut:

Tabel total nilai koreksi pajak termasuk sanksi administrasi Pajak dan Sanksi

Administrasi

Versi Terbanding (Rp)

Versi Majelis (Rp)

Koreksi oleh Majelis (Rp)

1 2 3 4(2-3)

Pajak terutang 2.309.756.960,00 2.309.756.960,00 0,00

Kredit Pajak 2.295.258.600,00 2.295.258.600,00 0,00

Jumlah pajak yang kurang dibayar

14.498.360,00 14.498.360,00 0,00

Sanksi Administrasi: Bunga Psl 13 (2) KUP

4.349.508,00 4.349.508,00 0,00

Jumlah pajak yang kurang dibayar

18.847.868,00 18.847.868,00 0,00

bahwa oleh karena itu jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2008 termasuk sanksi administrasi yang disengketakan oleh Pemohon Banding dan dikabulkan Majelis menjadi sebagai berikut:

tabel nilai sengketa pajak versi murni Pemohon Banding yang dikabulkan termasuk sanksi administrasi Pajak dan Sanksi

Administrasi Versi Terbanding

Versi murni Pemohon Banding

Jumlah yg disengketakan

Versi murni Pemohon Banding

Jumlah yang tidak dikabulkan oleh

Majelis

Jumlah yang dikabulkan oleh Majelis

1 2 3 4(2-3) 5(4-6) 6(Kolom 4

tabel diatas) Pajak terutang 2.309.756.960,00 2.297.603.720,00 12.153.240,00 12.153.240,00 0,00 Kredit Pajak 2.295.258.600,00 2.297.603.720,00 2.345.120,00 2.345.120,00 0,00 Pajak yg kurang

dibayar

14.498.360,00 0,00 14.498.360,00 14.498.360,00 0,00

Sanksi Administrasi : Psl 13 (2)KUP

4.349.508,00 0,00 4.349.508,00 4.349.508,00 0,00

Jumlah yg kurang dibayar

18.847.868,00 0,00 18.847.868,00 18.847.868,00 0,00

bahwa oleh karena atas jumlah PPh Pasal 21 Tahun Pajak 2008 yang masih harus dibayar dan yang disengketakan oleh Pemohon sebesar Rp 14.498.360,00, maka Majelis berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Mengingat :Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundang.undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan:Menyatakan menolak banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP- 834/WPJ.07/2011 tanggal 12 April 2011, tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2008 Nomor : 00009/201/08/052/10 tanggal 5 April 2010 atas nama : PT XXX.

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Kamis tanggal 4 Oktober 2012 oleh Hakim Majelis VIB Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

ABC Ak, MBA Drs. DEF, Ak GHI, Ak, M.Sc JKL

sebagai Hakim Ketua sebagai Hakim Anggota sebagai Hakim Anggota sebagai Panitera Pengganti

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun kedua strategi diatas dapat memproduksi jadwal agregat yang efektif dari segi biaya , kombinsai dari pilihan – pilihan tersebut, (strategi campuran)

Kendala internal yang dialami selama massa pra produksi selama observasi yang penulis lakukan adalah tidak pernah adanya meeting pada saat pra produksi, berbeda dengan

Media informasi yang digunakan adalah poster yang dapat mempengaruhi masyarakat (Public Persuasion) dengan menggunakan kampanye sosial untuk mengubah pola pikir

DESA DELIK DESA LOPAIT DESA KESONGO DESA ROWOSARI DESA SRATEN DESA JOMBOR DESA CANDIREJO DESA GEDANGAN DESA KALIBEJI DESA WATUAGUNG DESA KARANGANYAR DESA TLOMPAKAN

Menurut Terbanding : bahwa oleh karena objek Pajak Penghasilan yang telah dilaporkan pada SPT Masa PPh Pasal 21, Pasal 23/26 dan PPh Pasal 4 ayat (2) tidak

: bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap Laporan Pemeriksaan Pajak dan Uraian Penelitian Keberatan diketahui bahwa Terbanding melakukan koreksi Dasar Pengenaan Pajak

: bahwa tata cara penghitungan atas Pegawai Harian Tetap Pemohon Banding seharusnya adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/ PJ/2009

> bahwa berdasarkan uraian penjelasan tersebut di atas, Pemohon Banding telah dapat membuktikan dan menunjukkan bahwa biaya-biaya yang tercatat dalam akun COG – Maintenance -