10 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Istilah komunikasi secara etimologis berasal dari bahsa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kat communis. Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. ini memiliki makna ‘berbagi’ atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Pada umumnya hal ini dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa-verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya. komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan gerak badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu hal ini disebut komunikasi nonverbal. Komunikasi secara terminologis merujuk pada proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Deddy Mulyana mengemukakan komunikasi sebagai proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, dan grafik.
Onong Uchjana Effendy mengagaskan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang dilakukan seseorang kepad orang lain, dengan tujuan untuk
11 memberitahukan, mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang tersebut.
penyampaian pesan dapat dilakukan secara lisan (langsung) maupun melalui media (tidak langsung).
Wilbur Sacramm mengemukakan bahwa komunikasi dan masyarakat merupakan dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Selaras dengan paradigma yang disampaikan Harold Lasswell komunikasi meliputi lima unsur yaitu:
1. Komunikator ( siapa yang mengatakan?) 2. Pesan (mengatakan apa?)
3. Media (melalui saluran/chanel/media apa?
4. Komunikan (kepada siapa?) 5. Efek (dengan dampak/efek apa?)
Jadi berdasarkan paradigma Laswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk pesan dan menyampaikan melalui suatu saluran terbentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
12 2.2 Komunikasi Persuasif
Komunikasi persuasif adalah interaksi sosial dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku orang lain melalui kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun nonverbal.
Istilah persuasi (persuasion) bersumber dari perkataan latin, persuasion, yang kata kerjanya adalah persuader, yang berarti membujuk, mengajak atau merayu.
Persuasi dapat dilakukan baik secara rasional maupun emosional. Dengan cara rasional, komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi. Aspek-aspek yang dipengaruhi dapat berupa ide ataupun konsep, sehingga pada orang tadi terbentuk keyakinan (belief), komunikasi persuasif merupakan kegiatan penyampaian suatu informasi atau masalah pada pihak lain dengan cara membujuk dalam kegiatan dimaksud yaitu mempengaruhi sikap emosi persuadee. Sedangkan, persuasi yang dilakukan secara emosional, biasanya menyentuh aspek afeksi, yaitu hal yang berkaitan dengan kehidupan emosional seseorang. Melalui cara ini, aspek simpati dan empati seseorang digugah, sehingga muncul proses senang pada diri orang yang dipersuasi.
Hasil dari komunikasi persuasi sebenanrnya tidak bisa dilihat setelah khalayak mendengarkan pesan yang telah disampaikan karena butuh waktuuntuk mengevaluasi.
Akan tetapi ada yang berpendapat bahwa hasil ajakan dari komunikasi persuasi minimal bisa didapatkan dari tanggapan khalayak setelah mendapatkan pesan, melalui post test. Hal ini mengindikasikan seberapa jauh minat yang akan dilakukan oleh khalayak dari suatu pesan yang telah disampaikan. Khalayak masih perlu menguji
13 tingkat kebenarannya dan tingkat pentingnya dalam kehidupan. Karena sering juga dijumpai ketika pada fase apersepsi atau fase pendahuluan pesan yang akan disampaikan sangat menarik, akan tetapi pada saat pesan itu didengarkan terasa sangat membosankan dan tidak menarik. Untuk itu seorang komunikator harus memperhatikan isi pesan yang akan disampaikan dulu agar pesan tersebut dapat mempengaruhi kognisi dari khalayak.
Shannon dan Weaver menyatakan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling memberikan pengaruh antara satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Sedangkan pengertian menurut Vik dan Gilsdorf persuasif adalah usaha yang dengan sadar dilakukan oleh individu atau organisasi untuk memodifikasi atau mengubah pendapat, sikap, kepercayaan dan perilaku individu maupun organisasi. Menurut Perloff persuasi merupakan proses simbolik dimana komunikator mencoba meyakinkan orang lain untuk mengubah sikap atau perilaku mereka tentang maslah tertentu. secara terminologis komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain.
Pengertian komunikasi sendiri telah banyak di paparkan oleh banyak ahli, dimana komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung atau melalui media (Machmud, 2010)
14 Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi persuasif dilakukan dalam penyampaian pesan secara verbal maupun non verbal, melalui berbagai macam media seperti media sosial ( Youtube, Instagram, Whatsapp), televisi, majalah, telepon dan lain sebagainya. hal ini juga dipengaruhi oleh kontak mata, nada bicara, intonasi, ekspresi wajah dengan tujuan untuk mengubah sikap dan mempengaruhi komunikan dengan pesan-pesan yang telah disampaikan oleh komunkator.
2.2.1 Proses Komunikasi
Proses komunikasi dapat terjadi apabila sumber (komunikator), bermaksud menyampaikan gagasan (informasi, saran, permintaan dan seterusnya) yang ingin disampaikan kepada penerima dengan maksud tertentu. Untuk itu dia menterjemahkan gagasan tersebut menjadi simbol simbol (proses encoding) yang selanjutnya disebut pesan (message).
Persuasif adalah suatu Teknik komunikasi. Jadi proses komunikasi persuasif adalah proses komunikasi yang ditujukan untuk menyesuaikan suatu pihak yang menjadi sasaran komunikasi. Sedangkan yang menjadi komponen komponen proses komunikasi adalah:
1. Source/sumber Yang dimaksud dengan source atau sumber adalah sumber komunikasi atau yang disebut dengan komunikator (orang yang mengirim pesan), yang dapat berupa persona, lembaga, atau suatu organisasi.
15 2. Message/pesan Yaitu segala sesuatu yang dikirim oleh sumber melalui berbagai kode berupa ide atau gagasan yang telah dirumuskan melalui bentuk komunikasi tertentu.
3. Channel/saluran Yaitu yang membawa pesan-pesan dan mungkin mempunyai gangguan yang terbawa. Beruapa alat atau benda yang telah diatur atau ditata menurut susunan atau tatanan tertentu, sehingga ia bukan saja menjadi sekedar saluran tetapi juga menunjang efektifnya komunikasi.
4. Receiver/penerima yaitu siapa saja sasaran yang menerima pesan yang mencoba membebankan saluran dan menambahkan interprestasi pribadinya. komunikasi atau biasa disebut dengan komunikan.
2.2.2 Teknik Komunikasi Persuasif
Teknik pelaksanaan komunikasi persuasif menurut Onong Uchjana Effendy Yaitu:
Perencanaan komunikasi persuasif
Komunikasi persuasif menimbulkan dampak yang lebih tinggi dibandingkan dengan komunikasi informatif, yakni dampak kognitif, afektif, dan dampak behavioral. proses komunikasi persuasif perlu adanya teknik-teknik yang dilakukan berikut teknik yang dapat dipilih:
1. Teknik asosiasi yaitu teknik penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkan pada suatu objek atau peristiwa yang menarik perhatian khalayak.
16 2. Teknik integrasi yang dimaksud disini ialah kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan. Ini berarti melalui kata-kata verbal dan nonverbal, komunikator menggambarkan bahwa ia “senasib” dan kita menjadi satu dengan komunikan.
3. Teknik ganjaran (Pay off technique) ialah kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming-iming hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan.
4. Teknik tataan yang dimaksud disini sebagai upaya menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa, sehingga enak didengar atau dibaca serta memotivasi untuk melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut. teknik tataan dalam kegiatan perusuasi ialah seni menata pesan dengan imbauan emosional sedemikian rupa, sehingga komunikan menjadi tertarik perhatiannya.
5. Teknik red-herring berhubungan dengan komunikasi persuasif teknik ini adalah seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan. jadi teknik ini dilakukan pada saat komunikator berada dalam posisi terdesak.
17 2.2.3 Pentahapan Komunikasi Persuasif
Wilbur Schramm Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from attention to action procedure. Menurut Effendy (2003:305) AIDDA adalah akronim dari kata-kata:
A - Attention : Perhatian
I - Interest : Minat
D- Desire : Hasrat
D-Decision : Keputusan
A-Action : Tindakan
Konsep AIDDA merupakan proses psikologis dari diri seseorang.
Berdasarkan konsep AIDDA agar seseorang melakukan action maka pertama persuader harus membangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya komunikasi. apabila perhatian sudah tumbuh maka akan menumbuhkan minat (interest), minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik bagi timbulnya hasrat ( desire) untuk melakukan sesuatu yang diharapkan oleh persuader. apabila hanya ada hasrat saja dalam diri komunikan , maka hal ini masih belum merubah datangnya keputusan , maka keputusan ( decision) untuk melakukan tindakan (action) yaitu tindakan untuk sebagaimana diharapkan oleh komunikator. Effendy (2003:305)
18 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menyampaikan sebuah komunikasi agar menjadi efektif perlu dilakukan tahapan teknik komunikasi sehingga akan tercapainya tindakan yang komunikan lakukan sesuai dengan harapan komunikator.
2.2.4 Strategi Komunikasi Persuasif
Strategi komunikasi persuasif merupakan perpaduan antara perencanaan komunikasi persuasif dengan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan, yakni mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang/audiens. Oleh karena itu, dalam strategi yang dibuat, harus mencerminkan operasional taktis. Jadi, yang harus ditentukan adalah siapa sasaran kita, apa pesan yang akan disampaikan, mengapa harus disampaikan, dimana lokasi penyampaian, dimana lokasi penyampaian pesan tadi, serta apakah waktu yang digunakancukup tepat. Dalam melakukan strategi komunikasi persuasif maka harus memiliki tujuan yang jelas sehingga hal tersebut dapat dicapai.
19 Melvin L DeFleur dan Sandra J.Ball-Roceach memberikan beberapa
Strategi komunikasi persuasif, yaitu :
1. Strategi Psikodinamika
Penyampaian pesan-pesan komunikasi dalam model psikodinamika akan efektif dalam persuasi apabila memiliki kemampuan psikologis mengubah minat atau perhatian individu dengan cara sedemikian rupa, sehingga individu akan menanggapi pesan-pesan komunikasi sesuai dengan kehendak komunkator. Dengan kata lain, kunci keberhasilan persuasi terletak pada kemampuan mengubah struktur psikologis internal yang laten (motivasi, sikap, dan lain-lain) dengan perilaku yang diwujudkan sesuai dengan kehendak komunikator. Model psikodinamik berkembang atas dasar teoritis maupun empiris. Teori-teori yang penting mengenai jalan bahwa sikap, opini, rasa takut, konsep diri, persepsi dari kredibilitas sumber serta beberapa variable yang berhubungan erat dengan persuasi.
Strategi psikodinamika didasari pada asumsi bahwa biologis manusia itu merupakan hal yang diwariskan, terdapat sekumpulan faktor lain yang bersifat mendasari bagian dari biologis dan merupakan hasil belajar, seperti pernyataan dan kondisi emosional, terdapat sekumpulan faktor yang diperoleh atau dipelajari yang membentuk struktur kongnitif individu. Berasal dari Sigmund Freud, asal kata Psiche; pikiran,
20 namunmencakup perasaan, pengalaman masa lalu, roh dan jiwa. Kata Dinamic.
Mengacu pada pandangan bahwa psikis individu bersifat dinamis, tidak statis. Teori dasar Freud menekankan pada dorongan insting dari individu untuk melakukan hubungan, baik internal maupun eksternal. Strategi persuasi berdasarkan konsep psikodinamika harus dipusatkan pada faktor emosional dan faktor kognitif. Bahwa pada dasarnya, faktor kognitif berpengaruh besar pada perilaku manusia karena tidak mungkin untuk mengubah faktor-faktor biologis (seperti tinggi, berat, sex, rasa, dan lain- lain). Hal yang mungkin adalah menggunakan pesan persuasi untuk pernyataan emosional, seperti marah dan takut.
Demikian, faktor-faktor kognitif berpengaruh besar pada perilaku manusia. Oleh karena itu, faktor-faktor kongnitif dapat diubah tentunya perilaku pun dapat diubah. Pandangan psikodinamika tentang perilaku menekankan pada aspek kekuatan pengaruh pada faktor-faktor perilaku, kondisi, pernyataan, dan kekuatan dalam diri individu yang membentuk perilaku. Pendekatan kognitif sebagai strategi persuasi menekankan struktur internal jiwa sebagai hasil belajar. Dalam penekanan ini memungkinkan menggunakan media massa untuk mengubah struktur tersebut, seperti perubahan perilaku.
21 Esensi dari strategi psikodinamika untuk persuasi adalah pesan yang efektif bersifat mampu mengubah fungsi psikologis individual dengan berbagai cara, dimana mereka akan merespons secara terbutka dengan bentuk perilaku, seperti yang diinginkan atau sesuai dengan yang dinyatakan persuader. Komunikasi persuasif yang efektif dapat dikatakan terletak dalam belajar hal yang baru, dengan dasar informasi yang diberikan oleh persuader. Asumsi tersebut akan mengubah struktur internal psikologis individu, seperti kebutuhan, rasa takut, sikap dan lain-lain hasilnya tampak pada perilaku yang tampak.
Strategi persuasi psikodinamika dipusatkan pada faktor emosional dan faktor kognitif. Salah satu dasarnya bahwa faktor-faktor kognitif berpengaruh besar pada perilaku manusia. Esensinya bahwa pesan yang efektif mampu mengubah fungsi psikologis individu dengan berbagai cara, dimana sasaran akan merespons secara terbuka dengan bentuk perilaku seperti yang diinginkan persuader.
Dalam perkembangan kepribadian manusia, tercata ada 3 hal, yaitu Id (insting dan dorongan kepuasan), Ego (daya nalar, proses mental pikiran sehat, dan realitas), dan Superego (nilai-nilai sosial). Mekanisme pertahanan dalam seorang individu saat menerima stimulant dari luar adalah repression (penekanan) berkenaan dengan dorongan hati yang tidak pantas dikeluarkan sehingga didesak kedalam pikiran bawah sadar.
Regression (kemunduran) kembali ke bentuk-bentuk perilaku awal
22 perkembangan. Sublimation mengganti perilaku yang tidak wajar dengan perilaku yang lebih baik.Displacement (penggantian) mengubah sasaran pelampiasan dari emosi kepada sebuah objek lain. Reaction formation (pembentukan reaksi) bertindak yang berlawanan dengan apa yang dirasakan atau yang diinginkan.
2. Strategi Sosiokultural
Bahwa perilaku strategi persuasi sosiokultural dipengaruhi oleh kekuatan luar individu. Strategi sosiokultural yang efektif dibutuhkan karena pesan persuasi menegaskan terhadap individu aturan-aturan bagi pelaku sosial atau syarat-syarat kultur untuk bertindak yang akan mengatur aktivitas, dimana komunikator mencoba untuk memperolehnya atau jika pengertian telah dicapai, tugas berikutnya adalah mendefinisikan kembali syarat tersebut.
Strategi persuasi sosiokultural sering sekali digunakan bersama dengan tekanan antarpersonal untuk kompromi. Artinya, kombinasi antara pesan melalui media dan individu dapat ditukarkan. Strategi multi tahap ini dapat diilustrasikan dalam pengertian yang konkrit jika kita memeriksa taktik kampanye yang sangat sukses, dimana hamper setiap orang mengenalnya. Strategi sosiokultural banyak digunakan dalam promosi produk komersial dengan cara melalui kesamaan situasi pengendalian pendanaan. Oleh karena itu, dalam strategi ini seringkali pengertian tentang kultur, pengharapan sosial, serta semua komponen organisasi sosial
23 ditetapkan sebagai dasar konseptual untuk merancang strategi yang efektif bagi penjualan barang-barang.
Strategi persuasif sosiokultural menjelaskan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan luar dari individu. Ini merupakan salah satu strategi yang digunakan persuader di dalam meningkatkan orang yang di persuasif. Perilaku dari orang yang dipersuasi dipengaruhi faktor lingkungan, seperti lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sesama teman maupun lingkungan kerja.
Faktor lingkungan memang sangat membantu persuader untuk merubah perilaku persuade, karena rata-rata persuasi mendekati orang- orang yang memang dikenal. Seorang dalam kategori ini pasti akan lebih mudah di persuasif selain itu kepercayaan telah ada di dalam hubungan keluarga. Kepercayaan merupakan produk yang dihasilkan di antara kedua pelaku dalam suatu pertukaran dengan lebih memperdulikan biaya dan manfaat dari perilaku tertentu sebagaimana diatur dalam kontrak. Dengan adanya kepercayaan antara dua pelaku akan mempermudah dalam mempersuasif seseorang untuk mengikuti apa yang diinginkan. Asumsi pokok dari strategi persuasi sosiokultural bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan luar dirinya. Esensi strategi ini bahwa pesan harus ditentukan dalam keadaan konsensus bersama.
24 3. Strategi The Meaning Construction
Strategi ini dicirikan oleh belajar berbuat (learn do) bahwa pengetahuan dapat membentuk perilaku. Strategi ini berawal dari hubungan antara pengetahuan dan perilaku dapat dicapai sejauh apa yang dapat diingat.
Persuader berupaya memberikan pengetahuan mengenai suatu hal kepada calon orang yang di persuasif. Selain itu dengan adanya pengetahuan yang diterima orang yang di persuasif melalui lingkungan sekitar maupun berita- berita yang beredar menimbulkan suatu pemahaman di benak masyarakat inilah yang harus diikuti, tentunya yang diinginkan oleh persuader.
Pada strategi ini persuader berupaya memanipulasi suatu makna, untuk lebih dapat memberikan pengertian yang mudah dimengerti dan dipahami orang yang dipersuasi. Persuader memberikan perumpamaan- perumpamaan terhadap suatu makna tanpa mengurangi arti dari pengertian itu sendiri.
Dalam memperkenalkan suatu hal, persuader tidak melakukan media periklanan, persuader cukup menjelaskan dengan orang yang dipersuasi langsung pada saat memberikan suatu pemahaman, karena bagi persuader itu sangat efektif dan efisien, ditambah lagi lembaga/instansi cukup mengandalkan nama besar. Selain mengenalkan melalui nama besar instansi, persuader perlu melakukan pengenalan secara personal selling dengan yang dipersuasi, dengan kata lain dari mulut ke mulut saja.
25 Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi persuasif dilakukan dengan tiga pendekatan pertama pendekatan Sosiokultural melalui faktor emosional, kedua Sosiokultural yaitu melalui lingkungan sekitar, ketiga the meaning construction melalui pengetahuan oleh individu sendiri.
2.2.5 Hambatan Komunikasi Persuasif
Dalam sebuah Komunikasi akan ada sebuah hambatan atau rintangan yang disebabkan oleh faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi tidak tersampaikan dengan baik. Soemirat dan Suryana, 2015) mengungkapkan bahwa hambatan terjadi karena distorsi dari makna pesan yang disampaikan, sehingga hambatan psikologis ini dapat berarti karena ketidakcocokan dalam sebuah konseptual dari diri persuadee.
Mulyana (2007) menyatakan hambatan terbesar dari sebuah komunikasi adalah presepsi. Presepsi adalah inti dari komunikasi, dengan demikian hambatan merupakan hambatan terkait soal presepsi, Mulyana menyebutkan ada lima hal yang terjadi saat mispresepsi komunikasi terjadi yaitu:
1. Kesalahan Atribut
Kesalahan Atribut terjadi karena seseorang salah menafsirkan tentang faktor usia, gaya pakaian, dan daya tarik.
2. Efek halo
bahwa kesan seseorang menyeluruh mengenai seseorang, kesan ini memiliki dampak yang kuat terhadap sifat tertentu.
26 3. Stereotipe
menyamaratakan individu berdasarkan sedikit informasi dan menciptakan anggapan berlandaskan anggota mereka pada suatu kelompok.
4. Prasangka
menciptakan persuasi sebab seseorang menilai orang lain bersumber pada ppengslaman terdahulu
5. Gegar Budaya
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan budaya baru.seseroang yang mengalamai kondisi baru sulit untuk dipengaruhi.
dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi hambatan akan selalu ada karena setiap melakukan komunikasi persuasif tidak selalu berhasil seratus persen karena adanya hambatan yang terjadi mulai dari kesalahan atribut karena seseorang salah menafsirkan gaya atau pakaian seseorang, efek halo dimana seseorang menafsirkan bahwa apa yang dikatakan oleh motivator selalu benar sedangkan hal ini sering kita dengar oleh orang tua maupun teman, sedangkan stereotipe merupakan kecenderungan untuk menolak berhubungan dengan seseorang perkara materi maupun suku, karena dinilai pelit dan kasar karena asumsi dari diri sendiri, sedangkan prasanga bahwa tidak semua prasangka itu benar adanya dimana prasangka setiap individu bisa berbeda beda, dan yang terakhir adalah kemampuan beradaptasi dengan budaya baru tentang penyesuaian dengan bahasa verbal maupun non verbal.
27 2.3 Pegadaian
PT. Pegadaian merupakan perusahaan BUMN lembaga Keuangan Non Bank yang bergerak di bidang pemberian pinjaman dengan dasar hukum gadai. Pegadaian merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yang memilki izin untuk melakukan kegiatan di lembaga keuangan berupa penyaluran dana dan pembiayaan atas dasar hukum gadai. tujuan utama Pegadaian adalah untuk menuntaskan masyakarat agar tidak terjerat dengan pinjaman rentenir dengan bunga yang relatif tinggi.
Pegadaian memberikan kemudahan dengan meminjam uang ke Perum Pegadaian bukan saja karena prosedur yang mudah dan cepat tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan dijag di bandingkan dengan rentenir. karena moto pegadaian sendiri adalah “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. keuntungan lain jika menggunakan jasa Pegadaian adalah pihak Pegadaian tidak mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan hal ini sangat bertolak belakang dengan bank yang harus secara rinci dalam penggunaan uang, dan apabila nasabah tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu.
Sangsi yang paling berat di pegadaian adalah jaminan yang sudah disimpan sebagai barang jaminan akan di lelang untuk menutupi kekurangan pinjaman yang telah diberikan oleh Pegadaian. jasa yang ditawarkan oleh Pegadaian adalah :
1. Pinjaman Gadai
● KCA (Kredit Cepat Aman)
28 kredit yang diberikan kepada masyarakat yang sudah menjadi nasabah pegadaian dengan menjaminkan perhiasan, elektronik, kendaraan, dengan jangka waktu 4 bulan dengan dengan bunga per 15 hari
Gambar 2.1 Kredit Cepat Aman
● Kreasi ( Kredit Angsuran Fidusia)
kredit yang ditawarkan dengan pembayaran angsuran bulanan kepada pemilik usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan jaminan BPKB Kendaraan (mobil/motor) dengan bunga 1%
setiap bulan secara flat
Gambar 2.2 Kredit Angsuran Fidusia
● Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)
Kredit yang diberikan dengan sistem bulanan yang diberikan kepada masyarakat dengan sistem gadai dengan barang jaminan emas dengan bunga 1.25% setiap bulannya secara flat.
29 Gambar 2.3 Kredit Angsuran Sistem Gadai
2. Pinjaman Non Gadai
● Mulia (Murabahah Mulia untuk investasi Abadi)
pegadaian cicil emas adalah pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat secara cicilan. hal ini menjadi salah satu alternatif yang ditawarkan kepada masyakat untuk berinvestasi yang aman. emas dapat dimiliki secara cicilan dengan sewa modal/ margin 0.92% x taksiran harga emas ditambah admin 50.000/ transaksi dengan jangka waktu 3 bulan - 36 bulan dengan berat mulai 0,5 gr sampai 1000 gr.
● Tabungan Emas
penitipan saldo emas yang sangat mudah untuk masyarakat yang ingin berinvesatasi produk ini memungkinan masyakrat untuk melakukan investasi secara mudah , murah aman dan terpercaya
30 Gambar 2.4 Biaya Pembukuan Rekening Tabungan Emas
● Pembiayaan Kendaraan
Pegadaian cicil kendaraan adalah pemberian pinjaman dengan prinsip syariah kepada pengusaha mikro, karyawan, serta profesional guna pembelian kendaraan bermotor baru maupun bekas, dengan uang muka yang terjangkau, biaya administrasi yang murah dan angsuran tetap jangka waktu 12 bulan hingga 60 bulan, transaksi sesuai prinsip syariah
Gambar 2.5 Pembiayaan Kendaraan
31 3. Jasa
● Save Deposite Box (SDB)
jasa yang ditawarakan sebagai kotak penyimpanan barang maupun surat berharga yang dirancang khusus dan aman sehingga barang dijamin ditempatkan di ruangan yang khusus yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api tarif pendaftaran Rp. 10.000 untuk biaya penyewaan SDB dapat dilihat di tabel berikut:
Gambar 2.6 Biaya Save Deposite Box
biaya tersebut untuk jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang.
● Pembayaran tagihan listrik, Air, Asuransi, Fiance, Pulsa
● Pengiriman uang kedalam dan luar Negeri
32 2.3.1 Nasabah Pegadaian
Nasabah adalah pelanggan (customer) individu atau Badan Usaha yang mendapat manfaat akan produk dan jasa dari sebuah perusahaan perbankan seperti kegiatan pembelian, penyewaan, serta pelayanan jasa yang menjadi Nasabah adalah seseorang yang menjadi tanggungan atau menjadi pelanggan bank, nasabah disebut juga sebagai orang yang menggunakan pelayanan yang disediakan oleh perusahaan. adapun pengertian nasabah menurut para ahli adalah sebagai berikut:
menurut Kasmir “ Nasabah adalah konsumen yang membeli atau menggunakan produk yang dijual atau ditawarkan oleh bank. menurut Saladin nasabah adalah “ konsumen sebagai penyedia dana”. menurut Komarudin Nasabah adalah seseorang atau suatu perusahaan yang mempunyai rekening koran, deposito atau tabungan serupa lainnya pada sebuah bank.
oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah individu atau Badan Usaha yang menggunakan jasa Perusahaan dan memiliki portofolio simpanan maupun pinjaman di sebuah perusahaan jasa.
Nasabah pegadaian adalah individu atau Badan Usaha yang terdaftar dalam database PT Pegadaian dan telah memiliki nomor CIF ( Consumen Identification File) dan Portofolio di Pegadian.
33 manfaat yang diterima oleh nasabah pegadaian adalah proses yang cepat, penaksiran nilai barang dapat dipercaya dan berpengalaman, penitipan barang di tempat yang aman dan dapat dipercaya.
2.3.2 Logam Mulia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Logam Mulia adalah Logam Adi sedangkan Logam Mulia adalah logam yang tidak bersenyawa dengan zat asam.
menurut Dr. Ahmad Fatih, Logam adalah unsur yang bersifat fisik seperti berwujud padat, beritik leleh tinggi tidak mudah patah, mudah dibentuk, menghantarkan panas dan listrik yang baik, dan dapat dipadukan dengan sesama logam. menurut Budiono logam adalah jenis barang tambang yang keras seperti emas, perak,tembaga dan sebagainya. sedangkan mulia adalah bermutu tinggi dan berharga misalnya emas, perak dan sebagainya. sehingga Logam Mulia adalah logam yang tahan terhadap korisi dan oksidasi sifat tersebut menjadikan logam mulia dikategorikan sebagai barang yang langkah sehingga harga menjadi sangat tinggi.
logam mulia sangat berbeda dengan perhiasan mulai dari bentuk, Kadar Kemurnian, Biaya/ Ongkos Pembuatan, dan Penjualan Kembali (Buyback).
Investasi emas tidak akan menjadikan pemiliknya rugi, pasalnya Emas memiliki nilai yang akan terus meningkat setiap waktu (Apriyanti, 2011:2).
kepemilikan emas di Indonesia memiliki keuntungan tersendiri salah satunya
34 bebas pajak. inilah yang menjadikan daya tarik akan kemudahan investasi emas, sehingga emas sangat popular dikalangan investor karena sifat emas sendiri bersifat liquid, stabil, dan nyata.