• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANAMAN PEDOMAN TEKNIS ~,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TANAMAN PEDOMAN TEKNIS ~,"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

~,

Olll

PEDOMAN TEKNIS

f

PELAYANAN INFORMASI PASAR TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

DIREKTORAT PEMASARAN DOMESTIK DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN

PEMASARAN HASIL PERTANIAN

2013

(3)

Kata Pengantar

Dalam upaya memperkuat daya saing produk pertanian di pasar dalam dan luar negeri, sangat dibutuhkan informasi pasar yang cepat, tepat, akurat, lengkap, kontinyu dan up to date. Ketersediaan akan informasi pasar tidak terlepas dari peran serta seluruh Sumber Daya Manuasia (SOM) yang terkait dengan kegiatan ini baik di Pusat maupun di daerah.

lnformasi Pasar sangat dibutuhkan oleh para pelaku usaha agribisnis dan para penyusun kebijakan pertanian dalam upaya meningkatkan perdagangan , meliputi informasi tentang harga, jumlah penawaran/ permintaan produk, kualitas baik untuk pasar domestik maupun pasar internasional,

Berkenaan dengan hal tersebut, Direktorat Pemasaran Domestik, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian pada tahun 2013 ini menerbitkan "Pedoman Teknis Pelayanan lnformasi Pasar Tanaman Pangan don Hortikultura"

yang memuat tentang metode pengumpulan, pengolahan, pengiriman data serta penyebarluasan informasi pasar. Pedoman teknis ini merupakan acuan operasional bagi Pembina dan Petugas PIP pada Dinas lingkup Pertanian baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota.

Jakarta, April 2013 Pit. Dirjen PPHP

Dr. Ir. Haryono, M.Sc.

NIP. 19560516198103 1002

11

(4)

Daftar lsi

Halaman

Kata Pengantar...

...

... ii

Daftar lsi...

...

...

..

...

...

Iii Daftar Lampiran ...

...

... v

I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

...

... 1

B. Tujuan...

...

...

...

... 6

II. SISTEM PELAYANAN

INFORMASI

PASAR HASIL PERTANIAN

A. Metode Pengumpulan Data...

7

1.

Data Harga Produsen...

....

... 8

2. Data Harga Grosir/Borongan...

...

9

3. Data Harga Eceran... ... 10

4. Data Pasokan dan Permintaan... 10

5. Data Analisa Ekonomi Usaha Tani... 11

6. Data Analisa Biaya Pemasaran... 12

7. Data Supplier...

...

13

8. Komoditas... ... ..

..

... ...

....

...

. .... ..

14

9.

Responden...

14

10.

Waktu dan

Frekuensi...

...

... 17

B. Pengiriman, Penyebarluasan dan Pelaporan Data...

...

... 18

1.

Pengiriman Data

...

18

2. Penyebarluasan lnformasi... 21

3. Pelaporan...

...

...

....

... 23

C.

Pengembangan

pusat lnformasi Komoditas

23 1.

Data

Harga ... 24

2.

Data

Supply..

...

... 25

3. Data Demand ... ... 25

lll

(5)

4. Data Pendukung Lainnya ... 26

D. Sarana dan Kelembagaan PIP... 27

1. Sarana... 27

2. Kelembagaan... ... 27

E. Sumber Dana... 29

F. Uraian Pengguna Dana... ... 37

Ill . PENUTUP... 42

lV

(6)

I ~ · ·

Daftar Lampiran

Halaman 1. Lokasi Pengembangan PIP Tanaman Pangan dan

Hortikultura Tahun 2013...

...

...

...

..

.

43 2. Formulir Input Data Pasokan (Supply) dan

Permintaan (Demand)...

...

...

...

51 3. Formulir Analisa 8iaya Usaha Tani..

...

...

...

52 4. Formulir Analisa 8iaya Pemasaran...

...

... 53 5. Format Pengiriman Data melalui Sistem SMS

Sender.

....

...

...

....

...

... .. 54

A.

Pengiriman lnformasi Harga tingkat Provinsi .... 55 8. Pengiriman lnformasi Harga tingkat Kabupaten. 58 6. Format Pengiriman Data melalui Sistem GPRS.

...

62

A.

Input Harga Komoditas tingkat Provinsi melalui Sistem GPRS...

...

...

...

62 8. Input Harga Komoditas tingkat Kabupaten

melalui Sistem GPRS.

...

... ... ... 64 7. Format Pengiriman Data Harga melalui Sistem

SMS...

...

.... ... ...

...

67 A. Format Input Data Harga Grosir dan Eceran

(Tingkat Provinsi)

..

....

...

...

.

67

V

(7)

B. Format Input Data Harga Produsen dan

ceran (Tingkat Kabupaten)... 73 8. Format Pengiriman Data Supplier... 82 9. Contoh Format Pengiriman Data lnformasi

Pasar melalui Fax dan E-mail... 89

VI

(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem perdagangan bebas di era globalisasi ekonomi, menuntut tersedianya informasi pasar yang cepat, tepat, akurat, lengkap, kontinyu dan

up to date

bagi para pelaku agribisnis untuk membuat suatu keputusan yang berorientasi pasar. Tuntutan akan informasi pasar tersebut meliputi antara lain tentang harga, jumlah penawaran dan permintaan, supplier dan informasi pemasaran lainnya.

Karakteristik komoditas pertanian pada umumnya dikelola pada skala usaha tani yang relatif kecil, tersebar, kualitas produk beragam dan sifat yang mudah rusak. Sistem pemasaran produk pertanian segar mempunyai rantai yang panjang dan belum memberikan nilai tambah yang sepadan, sehingga menimbulkan inefisiensi pemasaran. Kondisi ini disatu sisi memberikan tekanan pada konsumen dalam bentuk harga yang tinggi dan berfluktuasi, di sisi lain tekanan pada produsen dalam bentuk proporsi harga yang diterima relatif rendah.

(9)

Disamping itu, kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan oleh lautan dan selat, serta sentra produsen komoditas pertanian yang banyak terletak di remote area dan daerah peripheral, sementara konsumen terletak di pusat-pusat kota akan menyebabkan jarak antara produsen dan konsumen semakin terpisah jauh sehingga akan terciptanya daerah surplus dan minus. Terciptanya daerah surplus dan minus ini diakibatkan oleh ketidakseimbangan penawaran dan permintaan antara produsen/petani dengan konsumen. Dengan penyediaan akses informasi pasar maka kondisi ketidakseimbangan tersebut akan terinformasikan dengan baik sehingga terjadi arus perdagangan dari daerah surplus ke daerah minus.

lnformasi pasar merupakan faktor yang menentukan dalam usaha tani pertanian. Berdasarkan informasi pasar dapat ditentukan apa yang akan diproduksi, di mana, mengapa, bagaimana dan untuk siapa produk tersebut dijual dengan keuntungan terbaik. Oleh sebab itu informasi pasar yang tepat dapat mengurangi resiko kerugian usaha tani, sehingga petani maupun pedagang mendapatkan keuntungan optimal dengan biaya minimal.

(10)

Kesempatan para pelaku pasar dalam mengakses informasi pasar seringkali tidak merata, terutama bagi para petani produsen yang pada umumnya mempunyai akses yang lebih terbatas dibandingkan dengan pelaku usaha agribisnis lainnya. lnformasi mengenai peluang pasar dan informasi pasar lebih banyak diantisipasi oleh pedagang, sementara petani berada pada posisi yang lemah. Dengan adanya pelayanan informasi pasar ini diharapkan dapat meningkatkan akses petani terhadap informasi sehingga dapat meningkatkan posisi tawar petani, baik dalam hal pemilihan jenis komoditi yang akan ditanam (on farm) hingga penentuan harga jual (off farm).

lnformasi pasar mempunyai peranan yang sangat strategis yaitu : (1) Meningkatkan daya tawar petani;

(2) Memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan pemasaran komoditas pertanian, (3) Meningkatkan arus perdagangan antar daerah, (4) Memberikan masukan dalam

perencanaan usaha tani.

Keberhasilan pembangunan pemasaran komoditas pertanian sangat ditentukan oleh kualitas penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan pemasaran

31

Puu,yuk,T ~PIP TPI{ Talut..w2013

(11)

komoditas pertanian, yang juga sangat ditentukan oleh ketersediaan informasi pasar yang aktual, akurat dan terpercaya. Untuk mendukung ketersediaan informasi pasar yang aktual, akurat dan terpercaya ini diperlukan pelayanan informasi pasar yang baik, sehingga mampu menyusun kebijakan yang tepat sesuai dengan perkembangan pasar.

Kegiatan Pelayanan lnformasi Pasar (PIP) secara umum telah dilaksanakan sejak awal tahun 1970 (sistem mingguan), yang pada saat itu dikoordinir oleh masing-masing Direktorat Bina Usaha Tani, di setiap Direktorat Jenderal, Departemen Pertanian.

Dalam kegiatan ini, data harga dikumpulkan dan dikirimkan ke Pusat Data secara mingguan melalui surat/pos, dengan tujuan untuk melalukan pendataan secara statistik.

Pada tahun 1979 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mulai melaksanakan PIP sistem harian yang mencakup sebagian besar komoditas tanaman pangan dan hortikultura, dengan tujuan untuk memberikan informasi harga secara harian kepada para pelaku pasar melalui Radio. Sampai dengan tahun 1999 kegiatan ini sudah teralokasi di 27 propinsi, tetapi dengan terjadinya reorganisasi di tingkat Departemen Pertanian pada tahun 2000, kegiatan PIP di tingkat pusat tidak dapat terlaksana

4 1

Petu,yuhTehus-PIP

nw

TaJu,c,,w2013

(12)

secara optimal, meskipun pelaksanaan di daerah masih berjalan seperti semula.

Pada tahun 2001-2005 kegiatan PIP di tingkat pusat dikoordinasikan oleh Subdit Pasar Domestik, pada masing- masing Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan dan Perkebunan, pada Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

Sejak tahun 2006, kegiatan PIP dari seluruh sub sektor pertanian dikoordinasikan oleh Sub Direktorat Analisis dan lnformasi (saat ini menjadi Subdit lnformasi Pasar) pada Direktorat Pemasaran Domestik, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

Mengacu pada renstra Kementrian Pertanian, pada tahun anggaran 2013 kegiatan PIP akan dilaksanakan di 600 lokasi (unit layanan informasi) di provinsi dan kabupaten, dan mencakup 93 (sembilan puluh tiga) komoditi tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan.

(13)

B. Tujuan

Tujuan penyusunan pedoman teknis Pelayanan lnformasi Pasar (PIP) Tanaman Pangan dan Hortikultura ini adalah:

1. Memberikan panduan teknis tentang tata cara pelaksanaan kegiatan PIP.

2. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan sistem pengumpulan data/informasi pasar disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.

3. Menciptakan Sistem Pelayanan lnformasi Pasar yang cepat, tepat, kontinyu, up to date dan dapat dipercaya agar langsung dapat dimanfaatkan oleh para pengguna informasi.

(14)

II. SISTEM PELAYANAN INFORMASI PASAR HASIL PERTANIAN

Penyelenggaraan Sistem Pelayanan lnformasi Pasar (PIP) terdiri dari 3 (tiga) sub sistem yaitu : metoda, sumberdaya manusia {SOM) dan sumber dana. Metoda PIP terdiri dari pengumpulan, pengolahan, pengiriman, penganalisaan serta penyebarluasan data/informasi pasar.

SOM PIP adalah petugas PIP tingkat provinsi dan kabupaten yang bertugas mengumpulkan, mengolah dan menyebarluaskan data serta menganalisa data PIP.

Sumber dana adalah biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan PIP yang pada tahun 2013 dialokasikan pada dana Dekonsentrasi.

Berikut akan diuraikan secara rinci metoda pelaksanaan PIP yaitu:

A. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data harga, data pasokan dan permintaan (supply-demand), data biaya usaha tani, data biaya pemasaran serta data supplier komoditas pertanian. Data harga terdiri dari data harga tingkat

1

I

Pea,u,yuk,,T~PIP TP!f Tah,u,n-2013

(15)

produsen, grosir dan eceran.

Data pasokan (supply) terdiri dari data produksi dan data tonase produk yang dijual di setiap lokasi pasar pengumpulan

data harga. Data permintaan (demand) terdiri dari data permintaan pasar dan permintaan industri/perusahaan pengolahan/eksportir.

Data biaya usaha tani terdiri atas data biaya-biaya yang dikeluarkan dalam melakukan kegiatan usaha tani. Data biaya pemasaran terdiri atas data biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses pemasaran mulai dari tingkat produsen sampai dengan konsumen.

Data supplier terdiri dari data pemasok komoditas pertanian, termasuk jenis komoditi beserta jumlah yang ditawarkan.

1. Data Harga Produsen

Pencatatan harga tingkat produsen dilakukan di daerah sentra produksi pada masing-masing kabupaten/kota yaitu di tempat-tempat perdagangan (seperti pasar pengumpul desa/kecamatan), rumah/gudang pedagang pengumpul, pinggir jalan, atau tempat lain yang biasa dipergunakan sebagai lokasi transaksi jual-beli.

(16)

Kabupaten sentra produksi terpilih adalah beberapa kabupaten yang produksinya terbesar berdasarkan data produksi yang tersedia pada Dinas lingkup Pertanian. Dari kabupaten sentra terpilih kemudian ditentukan 2-3 kecamatan sentra.

Harga tingkat produsen/harga jual petani adalah harga penjualan petani kepada pedagang pengumpul, pedagang antar daerah atau kepada pabrik pengolahan hasil pertanian.

Atau sebaliknya adalah pembelian pedagang pengumpul/

pedagang antar daerah/ perusahaan pengolahan kepada petani.

Pengembangan lokasi dan komoditi PIP di sentra produksi sesuai dengan alokasi dana Dekonsentrasi tahun 2013 seperti tercantum pada lampiran I (bagian A).

2. Data Harga Grosir / Borongan

Data harga grosir dikumpulkan dari pasar grosir di ibukota propinsi. Lokasi pasar merupakan tempat transaksi/jual-beli produk pertanian secara grosir/

borongan (bukan eceran), lebih diutamakan pasar induk.

(17)

Harga tingkat grosir yaitu harga penjualan pedagang grosir kepada pedagang pengecer atau harga pembelian oleh pedagang pengecer kepada pedagang grosir.

Pengembangan lokasi dan komoditi di tingkat grosir tercantum pada lampiran 1 (bagian A).

3. Data Harga Eceran

Harga eceran dikumpulkan dari 1 (satu) pasar pengecer terbesar di seluruh ibukota propinsi dan ibukota kabupaten/ kota di seluruh Indonesia. Lokasi pasar merupakan tempat transaksi/jual-beli produk pertanian secara eceran.

Harga eceran yaitu harga penjualan pedagang pengecer kepada konsumen atau harga pembelian oleh konsumen kepada pedagang pengecer.

4. Data Pasokan dan Permintaan (Supply-Demand)

Data supply yang diperlukan dalam sistem PIP ini adalah data produksi per propinsi serta tonase/volume produk yang diperdagangkan di pasar/lokasi pengumpulan harga grosir untuk komoditas unggulan yang telah ditentukan sebagai

(18)

data informasi harga. Data demand adalah data permintaan perusahaan pengolahan/eksportir/hotel /restorant dan lain sebagainya.

Contoh formulir data pasokan dan permintaan seperti terdapat pada lampiran 2.

5. Data Analisa Ekonomi Usahatani (Biaya Usahatani)

Data Analisa Ekonomi Usahatani (Biaya Usahatani) sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat keuntungan petani. Data ini dikumpulkan setahun sekali untuk komoditi unggulan, meliputi:

a. Penerimaan (R =Revenue), merupakan penjualan hasil produksi, yang diperoleh dari perhitungan harga per satuan hasil dikalikan dengan volume hasil produksi.

b. Pengeluaran (C= Cost), merupakan penjumlah semua biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

c. Keuntungan (B= Benefit), merupakan hasil yang diperoleh dari pengurangan nilai penerimaan dengan pengeluaran. Di dalam perhitungan keuntungan dicantumkan juga perhitungan :

11

I

Pecu,yuk,Te/c+urPIP TPf{ Tanu,,z,,2013

(19)

1. R-C rasio, merupakan perhitungan dari perbandingan antara penerimaan (R) dengan pengeluaran (C).

2. 8-C rasio, merupakan perhitungan dari perbandingan antara keuntungan (B) dengan pengeluaran (C)

3. Keuntungan perbulan, merupakan asumsi dari keuntungan yang diterima per bulan selama satu kali periode proses produksi.

4. Keuntungan per satuan hasil, merupakan asumsi dari keuntungan yang diterima persatuan hasil produksi

Secara rind, contoh tabel perhitungan analisa usaha tani tercantum pada lampiran 3.

6. Data Analisa Biaya Pemasaran

Data Analisa Biaya Pemasaran adalah data biaya-biaya yang dikeluarkan oleh setiap tingkat pedagang pada masing- masing tahap dalam rantai pemasaran. Data ini sangat diperlukan untuk mengetahui margin pemasaran dari setiap

(20)

tingkat pedagang dan pangsa pasar yang diterima oleh petani dari harga yang dibayarkan konsumen akhir.

Data yang dikumpulkan meliputi data penjualan petani/pembelian oleh pedagang tingkat I (tahap I dalam rantai pemasaran) sampai dengan harga pembelian oleh konsumen. Secara rinci, contoh tabel perhitungan analisa biaya pemasaran tercantum pada lampiran 4.

7. Data Supplier

Data supplier yang dimaksud adalah data pemasok komoditas pertanian. Data tersebut meliputi :

a. Nama dan alamat supplier b. Nama dan alamat perusahaan

c. Jenis usaha (produsen/perdagangan domestik/

eksportir /importir/ usaha lainnya) d. Skala Usaha (kecil/menengah/besar)

e. Jenis Komoditi (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,peternakan)

f. Jumlah penawaran/supply (ton)

Contoh formulir terdapat pada lampiran.

(21)

8. Komoditas

Jenis komoditas yang tercakup dalam pelaksanaan PIP ini adalah komoditas unggulan propinsi atau kabupaten/kota, dengan kriteria sebagai berikut :

a. Komoditas yang banyak dihasilkan di daerah sentra produksi, secara kontinyu artinya komoditi harus tersedia setiap hari di lokasi pencatatan.

b. Jumlah komoditas relatif besar .

c. Komoditas sudah diperdagangkan antar daerah (antar kabupaten atau antar kecamatan)

9. Responden

Seperti yang telah diuraikan pada jenis data yang dikumpulkan, maka responden yang dijadikan sebagai sumber informasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Responden untuk harga produsen adalah :

1) Petani (harga penjualan kepada pedagang pengumpul atau perusahaan pengolahan hasil/eksportir)

2) Pedagang pengumpul (harga pembelian dari petani)

(22)

3) Penggilingan padi (harga beli gabah dari petani) 4) Perusahaan pengolahan hasil/eksportir (harga beli

dari petani)

b. Responden untuk harga grosir adalah:

1) pedagang grosir (harga penjualan kepada pedagang pengecer)

2) pedagang pengecer (harga pembelian dari pedagang grosir)

3) penggilingan padi (harga jual beras kepada pedagang pengecer atau pedagang antar daerah)

c. Responden untuk harga eceran adalah:

1) pedagang pengecer (harga penjualan kepada konsumen)

2) konsumen (harga pembelian dari pedagang pengecer)

Jumlah responden yang diambil untuk setiap komoditi adalah 5 orang. Metode penentuan harganya adalah metoda rata-rata tanpa nilai ekstrim yaitu dengan menghilangkan nilai ekstrim tinggi dan rendah.

(23)

Sebagai contoh:

Responden A Rp. 2 100,- Responden B Rp. ~

Responden C Rp. 2150,- Responden D Rp. 2200,- Responden E Rp. iilii98, Harga yang terjadi ado/ah : (2100+2150+2200): 3 = 2150

d. Responden untuk data produksi dan data tonase adalah:

Data produksi diperoleh dari Dinas Pertanian Propinsi/kabupaten dan data tonase diperoleh dari Dinas Pasar atau perusahaan pengolahan/eksportir pada lokasi pengumpulan data harga grosir.

e. Responden untuk data biaya usaha tani adalah:

1) petani / poktan/ gapoktan sebagai produsen komoditas TPH

2) pedagang sarana produksi (harga sarana produksi)

Mekanisme pengumpulan data biaya usaha tani secara detail dijelaskan pada buku petunjuk teknis analisa biaya usaha tani.

(24)

f. Responden untuk data biaya biaya pemasaran adalah:

1) petani/produsen komoditas TPH

2) pedagang pengumpul, pedagang grosir dan pedagang pengecer (semua pedagang yang terlibat dalam satu mata rantai pemasaran)

Mekanisme pengumpulan data biaya pemasaran secara detail akan dijelaskan pada buku petunjuk teknis analisa biaya pemasaran.

g. Responden untuk data supplier adalah:

Data supplier diperoleh dari gapoktan atau perusahaan pemasok yang bergerak di bidang perdagangan komoditas tanaman pangan dan hortikultura.

10. Waktu dan Frekuensi

Waktu pencatatan data harga adalah pada saat transaksi jual beli paling ramai, dengan frekuensi

1 7 1

Petu,yuhTekmrPIP TPff Ta/ut,w2013

(25)

pengumpulan data setiap hari kerja (Senin sampai Jumat).

Data produksi dikumpulkan dan dikirim setiap bulan, sedangkan data tonase/volume perdagangan di pasar/

lokasi pengumpulan data, dikumpulkan setiap hari dan dikirimkan setiap minggu.

Data Analisa Usahatani dan Data Biaya Pemasaran dikumpulkan pada setiap akhir musim tanam (Musim Hujan/MH, Musim Kering I/MK I, Musim Kering II/MK II).

Data supplier dikumpulkan setiap bulan dan dikirimkan setiap tahun.

B. Pengiriman, Penyebarluasan dan Pelaporan Data 1. Pengiriman Data

a. Pengiriman Data Harga

Data harga tingkat produsen dan eceran di sentra produksi (kabupaten/kota) serta harga tingkat grosir dan eceran di sentra konsumsi (ibukota provinsi) untuk komoditas yang dikembangkan pada sistem PIP-SMS Harga, dikirimkan setiap hari ke Subdit lnformasi Pasar, Direktorat Pemasaran Domestik melalui:

(26)

1) Input data harga melalui SMS Sender (format pengiriman tercantum pada lampiran 5)

2) Input data harga melalui Sistem GPRS (format pengiriman tercantum pada lampiran 6}

3) SMS Departemen Pertanian dengan nomor 0813 808 29 555 (sesuai format pengiriman data melalui SMS pada lampiran 7)

Data harga untuk komoditas selain format SMS tersebut diatas dikirimkan setiap 1 (satu) minggu 1 (satu) kali ke Subdit lnformasi Pasar, Direktorat Pemasaran Domestik melalui:

1} Faxcimile/Fax: 021-78842007

2} E-mail : piplaporan@yahoo.com

Format pengiriman data informasi pasar melalui fax dan email dikirimkan dalam bentuk file excel sesuai format pad a lampiran 8.

b. Pengiriman Data Pasokan {Supply)

Data supply yang dimaksud adalah :

1} Data produksi bulanan di tingkat kabupaten 2) Data produksi bulanan di tingkat provinsi

3} Data tonase mingguan di pasar tingkat kabupaten 4) Data tonase mingguan di pasar tingkat provinsi

(27)

Data supply dikirimkan melalui :

1) SMS Sender (format pengiriman tercantum pada Juknis Supply dan Demand)

2) Sistem GPRS (format pengiriman tercantum pada Juknis Supply dan Demand)

c. Pengiriman Data Demand

Data demand yang dimaksud adalah :

1) Data demand mingguan di tingkat kabupaten 2) Data demand mingguan di tingkat provinsi

Pengiriman data demand dikirimkan melalui : 1) SMS Sender (format pengiriman tercantum pada

Juknis Supply dan Demand)

2) Sistem GPRS (format pengiriman tercantum pada Juknis Supply dan Demand)

d. Pengiriman Data Biaya Usaha Tani dan Biaya Pemasaran

Data biaya usahata tani dan biaya pemasaran dikirimkan ke Subdit lnformasi Pasar melalui Email : piplaporan@yahoo.com

20

I

Petu,yuk, T~PIP TPf{ Ta/ut,w201.3

(28)

e. Pengiriman Data Supplier

Data supplier baik ditingkat kabupaten/kota maupun propinsi dikirimkan setiap bulan pada minggu pertama ke Subdit lnformasi Pasar, Direktorat Pemasaran Domestik, melalui :

1) Sistem GPRS pada website pip.kementan.org 2) E-mail ke : piplaporan@yahoo.com

2. Penyebarluasan lnformasi

Di tingkat propinsi, data/informasi harga grosir, harga produsen dan eceran komoditas unggulan daerah disebarluaskan secara kontinyu melalui berbagai media daerah yaitu:

a. Radio (RRI, Radio Pemda dan atau Radio Swasta)

b. Televisi (TVRI dan TV Swasta) c. Surat Kabar, Tabloid, atau majalah d. Papan Harga

e. Website

f. Hand phone Nokia Life too Is

g. Pusat lnformasi Komoditas (PIK)

Di tingkat pusat, data harga grosir dan produsen yang diterima dari Dinas Propinsi dan Kabupaten disebarluaskan secara kontinyu melalui :

(29)

a. Radio Republik Indonesia (RRI Pro 3 FM, frekw 88, 8) setiap hari kerja pada Jam 18.05 WIB setelah Siaran Warta Berita)

b. Televisi Republik Indonesia {TVRI) setiap hari, Pukul 19.00-20.00 WIB pada acara "Indonesia Malam ".

c. SMS 2 Arah {lndosat, Telkomsel dan Flexi) dengan cara:

- Ketik : PIP<spasi>produsen<titik>komoditi, kirim ke 9747 ➔ untuk mengetahui informasi harga komoditi di tingkat produsen

- Ketik : PIP<spasi>grosir<titik>komoditi, kirim ke 9747 untuk mengetahui informasi harga komoditi di tingkat grosir

- Ketik PIP<spasi>eceran<titik>komoditi, kirim ke 9747 untuk mengetahui informasi harga komoditi di tingkat eceran

- Ketik Pl P<spasi>lokasi<titik>komoditi, kirim ke 9747 untuk mengetahui informasi harga komoditi di lokasi tertentu

d. Surat Kabar Sinar Tani (terbit setiap hari Senin) e. Tabloid Media Perkebunan (terbit setiap bulan) f. Website: http://www.deptan.go.id

(30)

g. Khusus untuk informasi harga sistem/metode SMS dapat dilihat pad a :

1) http://pip.kementan.org

2) lnformasi harga di tingkat provms1 http://aplikasi.deptan.go.id/smshargaprov/

3) lnformasi harga di tingkat kabupaten http://aplikasi.deptan.go.id/smshargakab/

3. Pelaporan

Selain data harga yang dikirimkan secara harian, data dan informasi yang telah diuraikan di atas beserta buletin dan laporan tahunan, dikirimkan ke Subdit lnformasi Pasar Dit.

Pemasaran Domestik, Ditjen PPHP).

C. Pengembangan Pusat lnformasi Komoditas

Pada TA.2012 telah dibangun Pusat lnformasi Komoditas di 4 (empat) Propinsi, yaitu DKI Jakarta (Dinas Pertanian dan Kelautan), Jawa Barat (Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan) dan Sumatera Selatan (Dinas Perkebunan) serta fasilitasi pusat informasi komoditas jagung di Gorontalo.

(31)

Tujuan dari pengembangan Pusat lnformasi Komoditas adalah membangun pusat informasi komoditas unggulan nasional dan unggulan daerah yang mencakup informasi komoditas pertanian secara lengkap dan integrated.

Dana PIK 2012 dialokasikan untuk membangun sarana dan prasarana PIK dan pada TA.2013 dialokasikan untuk

pengembangan sistem informasi serta input data/

informasinya. Jenis komoditas yang diinformasikan merupakan komoditas ungggulan daerah.

Jenis informasi yang disebarluaskan melalui PIK meliputi : 1. Data Harga

a. Harga Domestik :

1) Harga tingkat produsen

2) Harga tingkat pedagang pengumpul/RPH

3) Harga tingkat grosir 4) Harga tingkat eceran 5) Harga tingkat eksportir b. Harga lnternasional :

1) Harga FOB (Free On Board)

2) Harga CIF (Cost Insurance Freight)

24 1

Petu,y~TeMU4-'PIP TPlf Ta/t,u,n,2013

(32)

2. Data Supply

a. Supply di sentra produksi : 1) Data Luas Areal

2) Data Luas Panen 3) Data Produktifitas 4) Data Produksi

b. Supply (tonase) komoditas pertanian di pasar 1) Nama Pasar

2) Alamat dan kontak person 3) Jumlah/volume di pasar (tonase) 4) Daerah asal komoditas

5) Tujuan pasar selanjutnya

c. Supply komoditas di tingkat importir 1) Nama lmportir

2) Alamat dan kontak person

3) Jumlah/volume komoditas yang di impor (tonase)

4) Daerah asal produk 5) Tujuan pasar selanjutnya

3. Data Demand

a. Demand komoditas di tingkat eksportir:

1) Nama eksportir

2) Alamat dan kontak person

3) Jumlah / volume yang di ekspor (tonase) 4) Daerah asal produk

5) Tujuan pasar selanjutnya

(33)

b. Demand di tingkat supermarket:

1) Nama supermarket

2) Alamat dan kontak person

3) Jumlah/volume yang dibutuhkan (tonase) 4) Daerah asal produk

Demand di tingkat perusahaan pengolahan/

catering/hotel :

1) Nama perusahaan pengolahan/catering/

hotel/restoran, dan lain-lain 2) Alamat dan kontak person

3) Jumlah/volume yang dibutuhkan (tonase) 4) Daerah asal produk

4. Data Pendukung Lainnya

a. Data volume dan nilai ekspor impor b. Data pelaku usaha

c. Data statistik secara umum (potensi wilayah, demografi, dll)

d. Hasil-hasil analisis pemasaran (analisa biaya usaha tani, analisa biaya pemasaran, dan lain- lain)

e. Laporan-laporan (lap mingguan, bulanan, dan tahunan)

f. Berita-berita terkait pemasaran hasil pertanian dan berita-berita terkait pertanian lainnya g. Forum komunikasi interaktif (e-commerce) h. Mapping georaphic indication system (GIS) i. Kebijakan pemasaran atau pertanian daerah

yang bersangkutan

26 1

Peauyu/:;,TeknirPIP TPH Talutn,,2013

(34)

D. Sarana dan Kelembagaan PIP 1. Sarana

Dalam rangka melaksanakan Kegiatan PIP diperlukan prasarana/peralatan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, mengolah data, mengirimkan data serta menyebarluas- kan data. Sarana tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sepeda motor b. Kalkulator

c .

Perlengkapan kerja lapangan (Jas Hujan, sepatu boot, helm)

d. Telepon/faxcimile e. Handphone

f. Komputer/Laptop

2. Kelembagaan

Dalam melaksanakan kegiatan PIP diperlukan petugas khusus (Petugas PIP) yang secara rutin bertugas untuk mengumpulkan, mengolah serta menganalisa data informasi pasar. Petugas PIP adalah pegawai tetap pada dinas pertanian propinsi dan atau kabupaten pada Subdinas yang menangani kegiatan pemasaran.

(35)

Berkaitan dengan petugas PIP, pada Februari 2012 telah ditetapkan Jabatan fungsional Analisis Pasar Hasil Pertanian (APHP) berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Analisa Pasar Hasil Pertanian Dan Angka Kreditnya.

Ketentuan pelaksanaan jabfung APHP diatur berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Pertanian dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 59/PERMENTAN/ OT.140/09/ 2012 dan Nomor 10 Tahun 2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi tentang Jabatan Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian.

Masa penerimaan (lnpassing) calon Pejabat Fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2012 sampai dengan 30 September 2013. Surat pemberitahuan perihal tersebut diatas telah ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dengan Nomor 3311/KP.460/A/11/2012 dan dikirimkan kepada Sekretaris Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

(36)

E. Sumber Dana

Sumber dana kegiatan PIP berasal dari APBN, APBD I dan APBD II. Pada TA 2013, dana APBN terdapat pada Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor, melalui dana dekonsentrasi yang dialokasikan pada Dinas lingkup Pertanian di Tingkat Propinsi, dengan rincian sebagai berikut :

1. Kegiatan di Provinsi a. Kriteria A Plus {A+)

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan fasilitasi pengolahan data dan komunikasi

Honor yang terkait dengan output kegiatan - Operasional pengumpulan dan pengiriman data - Operasional entry dan pengolahan data

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan Dan Pengiriman Data - Langganan Internet

- Penyusunan dan Pengiriman Database Harga dan lnformasi Pemasaran

- Penyusunan Buletin lnformasi Pasar

- Fasilitasi Pertemuan Koordinasi PIP Tingkat Provinsi

- Exploitasi Kendaraan Roda 2

291

Petu+yu,J,;,Teknid'PIP TPII Taliuw2013

(37)

- Penyusunan Analisa Biaya Usaha Tani dan Biaya Pemasaran

Belanja perjalanan lainnya (DN)

- Pengumpulan Data Analisa Biaya Usaha Tani dan Biaya Pemasaran

- Pembinaan ke Kabupaten

- Pertemuan Koordinasi PIP Tingkat Pusat - Pertemuan Workshop Analisis Pasar - Pertemuan Petugas PIP

Belanja perjalanan lainnya (LN)

- Apresiasi Pembina dan Petugas PIP Berprestasi

b. Kriteria A Bintang (A 0)

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan fasilitasi pengolahan data dan komunikasi

- Pengadaan Fasilitasi Transportasi Pengumpulan Data

Honor yang terkait dengan output kegiatan - Operasional pengumpulan dan pengiriman data - Operasional entry dan pengolahan data

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data - Langganan Internet

- Penyusunan dan Pengiriman Database Harga dan lnformasi Pemasaran

30

I

Petu,y'ul:,,Teknid'PIP TPlf Talut.w2013

(38)

- Penyusunan Buletin lnformasi Pasar

- Fasilitasi Pertemuan Koordinasi PIP Tingkat Provinsi

- Exploitasi Kendaraan Roda 2

-Penyusunan Analisa Biaya Usaha Tani dan Biaya Pemasaran

Belanja perjalanan lainnya {ON)

- Pengumpulan Data Analisa Biaya Usaha Tani dan Biaya Pemasaran

- Pembinaan ke Kabupaten

- Pertemuan Koordinasi PIP Tingkat Pusat - Pertemuan Workshop Analisis Pasar - Pertemuan Petugas PIP

c. Kriteria A

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan Fasilitasi Pengolahan Data dan Komunikasi

Honor yang terkait dengan output kegiatan -Operasional pengumpulan dan pengiriman data -Operasional entry dan pengolahan data

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data - Langganan Internet

- Penyusunan dan Pengiriman Database Harga dan lnformasi Pemasaran

- Penyusunan Buletin lnformasi Pasar

(39)

- Fasilitasi Pertemuan Koordinasi PIP Tingkat Provinsi

- Exploitasi kendaraan roda 2

- Penyusunan Analisa Biaya Usaha Tani dan Biaya Pemasaran

Belanja perjalanan lainnya (ON)

- Pengumpulan Data Analisa Biaya Usaha Tani dan Biaya Pemasaran

- Pembinaan ke Kabupaten

- Pertemuan Koordinasi PIP Tingkat Pusat - Pertemuan Workshop Analisis Pasar - Pertemuan Petugas PIP

d. Kriteria B bintang (B )

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan fasilitasi pengolahan data dan komunikasi

Honor yang terkait dengan output kegiatan - Operasional pengumpulan dan pengiriman data - Operasional entry dan pengolahan data

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan Dan Pengiriman Data -Langganan Internet

- Penyusunan dan Pengiriman Database Harga Dan lnformasi Pemasaran

- Penyusunan Buletin lnformasi Pasar

(40)

Belanja perjalanan lainnya {ON) - Pembinaan Ke Kabupaten

- Pertemuan Koordinasi PIP Tingkat Pusat - Pertemuan Workshop Analisis Pasar - Pertemuan Petugas PIP

e. Kriteria B

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan fasilitasi pengolahan data dan komunikasi

Honor yang terkait dengan output kegiatan - Operasional pengumpulan dan pengiriman data - Operasional entry dan pengolahan data

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data - Langganan Internet

- Penyusunan dan Pengiriman Database Harga dan lnformasi Pemasaran

- Penyusunan Buletin lnformasi Pasar

Belanja perjalanan lainnya {ON) - Pembinaan ke Kabupaten

- Pertemuan Koordinasi PIP Tingkat Pusat - Pertemuan Workshop Analisis Pasar - Pertemuan Petugas PIP

(41)

f. Kriteria C Bintang {C*) dan Kriteria C Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan Fasilitasi Pengiriman Data dan Komunikasi

onor yang terkait dengan output kegiatan -Operasional pengumpulan dan pengiriman data -Operasional entry dan pengolahan data

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data

Belanja perjalanan lainnya {ON)

- Pertemuan Koordinasi PIP Tingkat Pusat - Pertemuan Workshop Analisis Pasar - Pertemuan Petugas PIP

2. Kegiatan di kabupaten a. Kriteria A bintang (A•)

Honor yang terkait dengan output kegiatan - Operasional pengumpulan dan pengiriman data

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan Fasilitasi Pengolahan Data dan Komunikasi

- Pengadaan Fasilitasi Transportasi Pengumpulan Data

341

Peturyu.bT~PIP TPH Talul.-w2013

(42)

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data - Langganan Internet

- Penyusunan dan Pengiriman Database lnformasi Pemasaran di Sentra Produksi

- Exploitasi Kendaraan Roda 2

Belanja Perjalanan Lainnya (ON)

- Pertemuan Petugas PIP Tingkat Nasional

b. Kriteria A

Honor yang terkait dengan output kegiatan - Operasional pengumpulan dan pengiriman data

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan Fasilitasi Pengolahan Data dan Komunikasi

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data - Langganan Internet

- Penyusunan dan Pengiriman Database lnformasi Pemasaran di Sentra Produksi

- Exploitasi Kendaraan Roda 2

Belanja Perjalanan lainnya (ON)

- Pertemuan Petugas PIP Tingkat Nasional

(43)

c. Kriteria B Bintang (B*)

Honor yang terkait dengan output kegiatan - Operasional pengumpulan dan pengiriman data

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan fasilitasi Pengolahan Data dan Komunikasi

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data - Langganan Internet

- Penyusunan dan Pengiriman Database tnformasi Pemasaran di Sentra Produksi

Belanja Perjalanan Lainnya (ON)

- Pertemuan Petugas PIP Tingkat Nasional

d. Kriteria B

Honor yang terkait dengan output kegiatan - Operasional pengumpulan dan pengiriman data

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan fasilitasi Pengolahan Data dan Komunikasi

Belanja barang non operasional lainnya

- Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data - Langganan Internet

(44)

- Penyusunan dan Pengiriman Database lnformasi Pemasaran di Sentra Produksi

Belanja Perjalanan Lainnya (DN)

- Pertemuan Petugas PIP Tingkat Nasional

e. Kriteria C Bintang (C ) dan Kriteria C

Honor yang terkait dengan output kegiatan - Operasional pengumpulan dan pengiriman data

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan fasilitasi Pengolahan Data dan Komunikasi

Belanja barang non operasional lainnya

-Operasional Pengumpulan dan Pengiriman Data

Belanja Perjalanan Lainnya (DN)

- Pertemuan Petugas PIP Tingkat Nasional

F. Uraian Penggunaan Dana

Uraian tentang penggunaan dana diatas, adalah sebagai berikut :

1. Biava pertemuan koordinasi/pertemuan petugas PIP.

merupakan biaya yang digunakan untuk memfasilitasi penyelenggaraan pertemuan koordinasi pembina PIP/petugas PIP

(45)

2. Biava Belanja Bahan, merupakan biaya yang digunakan untuk pembelian ATK, komputer supplies, penggandaan, dan lain lain, yang terkait dengan belanja bahan dalam rangka pelaksanaan kegiatan PIP

3. Belanja Modal Peralatan dan Mesin, merupakan biaya yang digunakan untuk pengadaan fasilitasi alat pengolahan data dan komunikasi serta pengadaan fasilitasi alat transportasi pengumpulan data berupa sepeda motor sesuai dengan kelas :

a. Kelas A * sepeda motor b. Kelas B * Netbook

c. Kelas

c*

Hand Phone (Smart Phone)

4. Honor operasional pengumpulan dan pengiriman data merupakan honor yang diberikan per bulan kepada petugas PIP untuk pengumpulan data informasi pemasaran komoditas pertanian (harga, dll) ke lokasi serta biaya pengiriman data melalui SMS Sender

5. Honor operasional entry dan pengolahan data merupakan honor yang diberikan per bulan kepada petugas peng-entry data dan petugas pengolah data PIP 6. Biava langganan internet merupakan biaya yang

digunakan untuk berlangganan internet dalam rangka mengirimkan data melalui sistem GPRS (http://m.pip.kementan.org) atau melalui E-mail aip pasdom@vahoo.com dan piplaporan@vahoo.com .

(46)

7. Biava penvusunan dan pengiriman database harga dan informasi pemasaran merupakan biaya yang digunakan untuk menyusun data base harga dan informasi pemasaran lainnya (data supply-demand dan supplier) selama 1 tahun serta pengiriman data base tersebut ke pusat (Subdit lnformasi Pasar, Direktorat Pemasaran Domestik, Ditjen PPHP, Kementerian Pertanian RI)

8. Biava penvebarluasan informasi melalui media massa merupakan biaya yang digunakan untuk menyebarluaskan informasi harga pasar melalui media cetak, siaran radio dan tayangan televisi.

9. Biava penvusunan buletin informasi pasar merupakan biaya yang digunakan untuk menyusun dan memperbanyak buletin informasi pemasaran

10. Biava penvusunan analisa biava usaha tani dan biava pemasaran merupakan biaya yang digunakan untuk menyusun analisa biaya usaha tani dan biaya pemasaran komoditas pertanian

11. Biava Perjalanan mengikuti Pertemuan Koordinasi/Petugas PIP/Workshop analisis pasar merupakan biaya yang disediakan untuk mengikuti kegiatan pertemuan koordinasi pembina PIP / petugas PIP / workshop analisis pasar.

391

Pecu,yubTel:.-ni,s,PIP TPH TaJiu.w2013

(47)

a.

b.

Koordinasi PIP dihadiri oleh para pembina PIP dinas lingkup pertanian tingkat provinsi yang akan dilaksanakan pada Minggu IV Bulan Februari 2013 di Manado (Prov. Sulawesi Utara).

Pertemuan/Pelatihan Petugas PIP dilaksanakan di : Prov. Jawa Timur : Minggu II Maret 2013, dihadiri oleh petugas PIP tingkat provinsi dan kabupaten wilayah Timur Indonesia untuk subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Banjarmasin (Prov. Kalimantan Selatan) : Minggu IV Maret 2013, dihadiri oleh petugas PIP tingkat provinsi dan kabupaten wilayah Barat Indonesia untuk subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Batam (Provinsi Kepulauan Riau): Minggu II April 2013 dihadiri oleh petugas PIP tingkat provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia untuk subsektor Peternakan.

Provinsi Bangka Belitung : Minggu IV April 2013 dihadiri oleh petugas PIP tingkat provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia untuk subsektor Perkebunan.

(48)

c. Pertemuan workshop analisis pasar dihadiri oleh calon pejabat fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian (APHP) tingkat ahli yang akan dilaksanakan di Solo (Provinsi Jawa Tengah) pada bulan Juni 2013.

12. Biaya perjalanan dalam rangka pengumpulan data informasi pemasaran merupakan biaya yang digunakan untuk pengumpulan data dan informasi pemasaran (data harga, supply, demand, analisa biaya usaha tani dan pemasaran, supplier).

13. Apresiasi Pembina/Petugas PIP Berprestasi, merupakan biaya yang digunakan untuk mengikuti kegiatan apresiasi kepada pembina/petugas PIP yang berprestasi di bidang PIP yang pelaksanaannya harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan PIP Pusat.

41 1

Petiuy"u,J:,,Teknh,PIP TPH Talut-w2013

(49)

Ill. PENUTUP

Pedoman Teknis Pelayanan lnformasi Pasar merupakan acuan dalam melaksanakan kegiatan PIP pada Dinas lingkup Pertanian baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Diharapkan dengan adanya Pedoman Teknis ini dapat menyamakan persepsi para petugas dan pembina PIP sehingga tercipta sistem pelayanan informasi pasar yang cepat, tepat, akurat, lengkap, kontinyu dan

up to date.

Dengan demikian diharapkan jaringan informasi pasar di pusat dan daerah akan semakin kuat dan pelayanan informasi pasar yang cepat, lengkap, tepat sasaran dan waktu serta berkesinambungan dapat terlaksana sehingga peningkatan pelayanan informasi pasar komoditas pertanian bagi masyarakat luas khususnya stake holder terkait dapat terwujud.

421

Petu,y@T~PIP TPH Ta.Jut.w2013

(50)
(51)

Lampiran 1. LOKASI PENGEMBANGAN PIP KOMODITAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2013

No Subsektor Prov Kab/Kota (2013) Kelas 2013

1 TPH Aceh provfnsf A

Bireuen B

Aceh Utara B

-

Aceh Tengah B

-

Pfdfe C

Aceh Besar C

Acen Tfrrur C

-

Nagan raya C

-

I

2 TPH Sumut provfnsf A

Tap Selatan A

Karo A

ISirnalungun A

-

1 ::,eraang Beraagai A

-

Labuhan Batu B

-

Deli Serdang B

-

Manaamng Natal t:S

-

Asahan B

-

Paaang Siaernpuan C

-

1apanulTengah C

-

Pernatang Siantar C

-

LangKat C

-

I

3 TPH Sumbar provfnsf A ++

Solok A

-

Agam A

-

Tanah Datar A

-

Bukit tfnggi Kt. B

-

Payakumbuh Kt B

-

Padang Panjang Kt C

Pasarnan B

-

Pasarnan Barat B

-

Solok Selatan C

-

Lima Puluh Kota C

-

Padang pariarnan C

-

4 TPH RIAU provfnsf A

Rokan Hilir C

lndragiri Hilir C

Pekanbaru Kt C

Sfak C

-

Karnpar C

-

(52)

No Subsektor Prov Kab/Kota (2013) Kelas 2013

5 TPH Kepri provlnsi C

Batam C

6 TPH JAMBI provlnsi A

Kerinci B

Merangin B

.

Tanjung Jabung Timur B

.

Tanjung Jabung Barat C

Sungai Penuh Kt B

.

Bungo C

Sarolangun C

.

Batang Hari C

.

Jambi Kt C

.

7 TPH BENGKULU provlnsi A

.

Rejanglebong A

.

Kepahyang C

Seluma C

Muko -muko Cl

Bengkulu Selatan cl

I

8 TPH SUMSEL provinst A ++

OKU B

MuBa A

.

Oku Timur A

.

Pagar Alam B

0 Kl A

.

Banyuasin B

Empat Lawang B

.

Musi Rawas B

.

Lahat C

PrabumuUh B

.

OKU Selatan C

Lubuk Linggau C

9 TPH Babel provlnst B

.

Belitung C

Bangka Selatan C

Bangka C

(53)

No Subsektor Prov Kab/Kota (2013) Kelas 2013

10 TPH LAMPUNG provlnsl A

LampTirn..ir C

Pringsewu A

.

Tanggamus C

Lamp Selatan B

.

Lamp Teng C

Lampung Barat C

Way Kanan C

Tulang Bawang C

.

I

11 TPH BANTEN provfnsf B

Pandeglang B

Serang B

Lebak B

.

Serang Kt C

Cilegon Kt cj

l

12 TPH DKI provlnsl A

Rawabelong C

13 TPH JABAR provlnsl A ++

Kab. Clanjur (TPH) A Kab. Bandung Barat A Kab. Karawang (TP) A Kab. lndramayu (TP) A Kab. Subang (TP) A

.

Kab. Bandung (TPH) A

.

Kab. Majalengka (TPH) A

.

Kab. Garut (TPH) A

.

Kab. Kunfngan (H) A

.

Kab. Cirebon (H) A

.

Kab. Tasikmalaya (H) A

.

Kab. Clamis (H) A

.

Kab. Sukabumi (TP) B

.

Sumedang C

Tasikmalaya Kt C

BOGOR Kt C

Purwakarta C

.

Depok Kt C

.

Kab. Bekasf C

(54)

No Subsektor Prov Kab/Kota (2013) Kelas 2013

14 TPH JATENG provinsf A

Wonogiri B

Grobogan B

Brebes A

Magelang A

Semarang Kab A

Sukoharjo B

Rerrbang A

.

Wonosobo B

Banyumas C

Temanggung B

Cilacap B

Kebumen B

.

Kendal B

Karanganyar B

.

Solo Kt C

Purworejo B

.

Pemalang B

Klaten B

.

Jepara B

Purba~ngga C

Demak C

Pati C

.

Tegal C

.

Kota Semarang

I

I

15 TPH DIY provinsf A

Sleman A

Bantul A

.

Kulonprogo A

.

Gunung Kidul B

(55)

No Subsektor Prov Kab/Kota (2013) Kelas 2013

16 TPH JATIM provfnsf A

Jerrber A

Kediri A

Larrongan A

.

Malang A

.

Probolinggo A

.

Pacitan C

Pasuruan C

Ponorogo C

Sumenep C

Tuban C

Blitar C

Nganjuk 8

Ngawi A

.

Banyuwangi C

Sarrpang C

Bojonegoro 8

.

Lumajang 8

.

Madiun 8

.

Batu Kt 8

.

Gresik C

.

Bangkalan C

.

I

17 TPH BALI provfnsf A

Tabanan 8

.

Badung 8

.

Gianyar C

Buleleng C

Klungkung C

.

Jerrbrana C

.

I

18 TPH NTB provfnsf B

Lorrb Tengah 8

Bima 8

Lombok Barat 8

Dorrpu B

Lombok Timur C

Surrbawa C

Surrbawa barat C

Lombok Utara C

(56)

No Subsektor Prov Kab/Kota (2013) Kelas 2013

19 TPH NTT provinsi A

Kupang B

.

Surrba TirTl.11" B

.

TTS B

.

Belu C

Manggarai B

.

20 TPH KALSEL provinsi B

Barito Kuala A

HSU A

Banjar B

.

Hulu Sungai Tengah C

Kota Baru C

Tababng B

.

Tanah Burrbu C

.

Tapin C

.

I

21 TPH KALBAR provlnsi A

Sarrbas B

Singkawang kab B

Sintang C

Bengkayang C

Pontianak B

.

Kuburaya B

.

Sanggau B

.

Landak C

.

Ketapang C

.

Kapuas Hulu C

.

22 TPH KALTENG provinsi B

Kapuas C

Barito Selatan C

Pulang Pisau C

Kota Waringin Barat C

.

Kota Waringin TirTl.lr C

.

(57)

No Subsektor Prov Kab/Kota (2013) Kelas 2013

23 TPH KALTIM provlnsl A

Kutai Kertanegara B

.

Bulungan C

Berau C

Paser C

24 TPH SULSEL provlnsl A ++

Pinrang B

Bone B

.

Enrekang B

.

Gowa B

.

Bulukurrba C

Soppeng B

.

Wajo B

.

Sidenreng Rappang B

.

Jeneponto B

.

Bantaeng B

.

Takalar C

Barru C

Luwu B

.

Maros C

.

Sinjai C

.

Pangkep C

.

Tana Toraja C

25 TPH SULBAR provlnsf B

.

Mam.iju Utara B

Mam.iju C

Polewali Mandar B

.

Majene C

.

Mamasa C

.

26 TPH SULTENG provlnsl B

Parigi Moutong C

Donggala C

Banggai C

Poso B

.

Tojo Una Una C

Sigi C

.

49 1

Petiuyu,i,,T~PIP TP!{ TciJut,w2013

(58)

No Subsektor Prov Kab/Kota (2013) Kelas 2013

27 TPH SULTRA provinsi A

.

Borrbana C

Konawe B

.

Konawe Selatan C

Konawe Utara C

Muna C

Buton C

28 TPH Sulut provinsi A

Bolrrong C

Minahasa Selatan B

.

Minahasa B

.

Bolrrong Utara C

Tomohon C

29 TPH Gorontalo provinsi B

Pahuwato C

Gorontalo B

.

Boalemo B

.

Gorontalo Utara C

I

30 TPH Maluku provinsi C

Mah.Jku Barat Daya C

31 TPH Maluku Utara provinsi C

Halmahera Tirrur C

I

32 TPH Papua provinsi B

Merauke C

Sarrni C

.

I

33 TPH Papua Barat provinsi B

.

Sarong

c l

(59)

U1

...

j

t

~

~

~

~ ~

f

~

~

I_ 2. Format lnform~i supply-demand

No. Komoditi

'

'

!

Supply

Jumlah Pasokan (Ton) Asal Daerah Pasokan

Keterangan : ' I

Demand Tujuan Pengiriman

- Jujuan Pengiri~an bisa meliputi : Perusahaan Pengolahan, Eksportir, Restoran,

-

dll

Jumlah Pengiriman

'

!ii 3 '2. iil

::,

~

"T1

0 ... 0

~ 3 3

=-

Q ::;·

::,

-

s~

C

....

C QI

er

"C QI VI

0 '11:' QI ::,

~ t:

:g -

:s.

0.

QI ::,

"C ti)

...

2.

::,

....

QI QI ::,

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh positif terhadap hasil belajar teknik dasar passing bounce pass

Anggota polri dalam dalam menangani unjuk rasa atau kerusuhan masa wajib melindungi Hak Asasi Manusia yang sudah di atur di dalam Peraturan yang sudah di tentukan,

7 yang diperoleh dari hasil kinerja karyawan, seperti prestasi di dalam kinerja yang baik akan diberikan the best employee , dan karyawan dengan tingkat kehadiran terbaik

Adapun wujud sanksi paksaan pemerintah yang dimaksud dalam Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2010 Tentang Retribusi Izin gangguan yaitu sanksi administratif dan Sanksi Pidana: Pasal

Menurut Siagian (2004:230), berbagai faktor yang mempengaruhi keinginan karyawan untuk meninggalkan organisasi (turnover intention) antara lain adalah tingginya stres

Melalui survey pendahuluan yang telah dilakukan dengan sample sebanyak 15 orang responden melalui interview diperoleh hasil bahwa 5 dari 15 orang sample

Berdasarkan jenis kelamin diperoleh data bahwa dari 31 orang responden ditemukan 22 orang responden perempuan (71,0%) dan 9 orang responden laki-laki (29,0%) (Tabel 1).Dari 31