• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN. Metode Pengumpulan Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "METODE PENELITIAN. Metode Pengumpulan Data"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN Populasi dan sampel

Penelitian ini dilakukan di UKM, khususnya UKM di Kecamatan Tingkir Lor yang ada di Kota Salatiga. Pemilihan lokasi penelitian ini karena kota Salatiga juga memiliki potensi yang besar dalam mendukung perekonomian Indonesia, serta potensi UKM yang ada di kota Salatiga sangatlah besar.

Sehingga hal inilah yang mendasari pemilihan lokasi penelitian. Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling dimana peneliti mengambil sampel UKM berdasarkan kriteria yang sesuai dengan Undang- undang 20 Tahun 2008 dan BPS yang memiliki relasi dengan peneliti dan yang bersedia diwawancarai. Roscoe dalam Supramono dan Utami, 2003 menyatakan bahwa sampel yang layak adalah berkisar antara 30-500.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan mengajukan daftar pertanyaan melalui kuesioner dan wawancara langsung kepada pengelola UKM di Kecamatan Tingkir Lor Kota Salatiga. Teknik kuesioner dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab secara tertulis dan melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada responden digunakan agar dapat mengetahui lebih jelas bentuk atau jenis informasi akuntansi, dokumen, catatan, atau laporan apa saja yang dimiliki UKM dalam pengambilan keputusan bisnis dan penilaian kinerja oleh UKM di Kecamatan Tingkir Lor Kota Salatiga.

Teknik Analisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif dengan tujuan dapat mengidentifikasi secara jelas informasi akuntansi

apa saja yang dimiliki oleh UKM di Tingkir Lor Salatiga serta dari inforamasi

yang ada, digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.

(2)

16 Konsep, Defenisi Operasional dan Indikator

Dalam penelitian ini, terdapat dua konsep yang dikemukakan oleh peneliti, diantaranya informasi akuntansi dan keputusan bisnis UKM. Dari kedua konsep tersebut peneliti memiliki definisi yang dikemukakan, dimana nantinya memiliki hubungan dengan indikator yang akan dibuat sebagai acuan untuk masing-masing dalam penelitian ini. Konsep tersebuat akan dijelaskan sebagai berikut ini.

Tabel 4: Konsep, Indikator, Definisi Operasional Informasi Akuntansi

Jenis Variabel Defenisi Indikator

Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi adalah sebagai informasi kuantitatif dari suatu entitas yang disiapkan sesuai dengan serangkaian aturan atau standar (Institute or Chartered Accountants in Australia (ICAA) 2006.

Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan,terutama oleh pelaku bisnis. Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh phak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segalah permasalahan yang dihadapi perusahaan (Ikhsan dan Suprasto (2008).

Informasi akuntansi apa saja yang dimiliki UKM

1.

Penjualan/pendapatan

2.

Pembelian yang dilakukan

3.

Biaya :

a. BHP

b. Listrik / Air / Telepon c. Gaji Karyawan d. Retribusi e. Pajak f. Lainnya

4.

Saldo Kas

5.

Laba atau Rugi Persahaan

6.

Inventaris Usaha (Aset Tetap)

g. Tanah / Bangunan h. Kendaraan i. Peralatan j. Lainnya

- Kas Masuk

k. Kas Keluar (Termasuk Gaji, biaya operasional, BHP dll)

7.

Jumlah Persediaan yang tersedia

(3)

Tabel 4 (Lanjutan): Konsep, Indikator, Definisi Operasional Informasi Akuntansi

Jenis Variabel

Defenisi Indikator

Informasi Akuntansi

Belkaoui (2000:39) Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis :

1). Informasi akuntansi operasi yaitu merupakan informasi yang menyediakan data mentah bagi informasi keuangan seperti informasi produksi, infomasi pembelian dan pemakaian bahan baku, informasi penggajian, informasi penjualan.

2). Informasi akuntansi manajemen merupakan informasi yang khusus ditunjukan untuk kepentingan manajemen seperti perencanaan, implementasi dan pengendalian dalam bentuk laporan anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-lain.

3). Informasi akuntansi keuangan merupakan informasi yang digunakan baik oleh manajer maupun pihak ekstrernal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan sebuah perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi

8.

Piutang yang belum terbayar dan oleh siapa (Kartu Piutang)

9.

Hutang yang belum dilunasi dan kepada siapa (Kartu Hutang)

10.

Neraca ( Harta, Hutang, Modal)

11.

Perubahan Modal

12.

Laba Rugi (Pendapatan, Beban)

13.

Arus Kas (Aktivitas Operasi, Investasi, Pendanaan)

Dokumen/ Catatan/ Laporan apa saja yang dimiliki UKM

Dokumen

l. Bukti Pemesanan (PO) Penjuaan m. Bukti Pemesanan (PO) Pembelian n. Struk/ Nota/ Faktur/ Invoice

Penjualan

o. Struk/ Nota/ Faktur/ Invoice Pembelian

p. Kwitansi

q. Bukti Kirim/ Tanda Terima/ Bill of Lading

r. Memo debit/ Memo Kredit s. Cek

t. Kartu Jam Kerja/ Daftar Lembur u. Daftar Permintaan Barang v. Faktur Pajak

w. Lainnya

Catatan/ Buku x. Kas

y. Piutang z. Persediaan

-Inventaris -Hutang

-Jadwal (produksi dll)

(4)

18

Tabel 4 (Lanjutan): Konsep, Indikator, Definisi Operasional Informasi Akuntansi

Jenis Variabel Defenisi Indikator

Informasi Akuntansi

Sedangkan Fiorelli, Zifaro (2008) dalam Handayani (2011) mengklasifikasikan tiga jenis informasi akuntansi :

1). Statutory accounting information merupakan informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada. Jadi pada jenis informasi akuntansi ini informasi yang disiapkan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2). Budgetary information merupakan informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian, dan pengambilan keputusan.

3). Additional accounting information yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. Jenis informasi akuntansi juga dapat berupa dokumen-dokumen pendukung serta catatan-catatan yang ada, dan laporan – laporan yang dapat dijadikan sebagai informasi akuntansi.

Jurnal,

Buku Besar, Neraca Saldo, Lainnya

Laporan

-Penjualan -Pembelian -Biaya

 BHP

 Listrik/ Air/ Telepon

 Gaji Karyawan

 Retribusi

 Pajak

 Lainnya - Kas

 Kas Masuk

 Kas Keluar - Persediaan

 Persediaan Masuk

 Persediaan Keluar -Neraca

-Perubahan Modal -Rugi/ Laba -Arus Kas -Lainnya

(5)

Tabel 5 : Konsep, Indikator, Definisi Operasional Keputusan Bisnis

Jenis Variabel Defenisi Indikator

Keputusan Bisnis

Merupakan perumusan berbagai alternatif tindakan dalam menggarap situasi bisnis yang dihadapi serta penetapan pilihan yang tepat antara beberapa alternatif yang tersedia, setelah diadakan pengevaluasian mengenai keefektivan masing- masing untuk mencapai sasaran para pengambil keputusan (Radford, 1984: 1).

Informasi Akuntansi apa saja yang digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis UKM

 Kapan akan membeli (BB/

persediaan/ BHP dll) dan berapa jumlahnya

 Kapan pembelian tunai/ kredit dilakukan

 Kapan harus membayar gaji karyawan dan berapa besarnya

 Kapan harus membayar biaya listrik, air, telepon, retribusi dll dan berapa besarnya

 Kapan akan memproduksi dan berapa besarnya (sesuai dengan kapasitas produksi)

 Kapan akan menjual dan berapa jumlahnya yang akan dijual

 Kapan penjuala tinai/ kredit dilakukan

 Menentukan harga pokok

 Menetukan harga jual

 Kapan piutang akan diterima, berapa besarnya dan siapa

 Kapan hutang harus dibayar hutang, berapa besarnya dan kepada siapa

 Kapan harus menambah kas dan berapa besarnya

(6)

20

Tabel 5 (Lanjutan): Konsep, Indikator, Definisi Operasional Keputusan Bisnis

Jenis Variabel

Defenisi Indikator

Keputusan Bisnis

Romney (2011: 12-13) juga mengklasifikasikan keputusan berdasarkan tingkat struktur atau lingkupnya, yaitu;

1.

Keputusan terstruktur bersifat berulang-ulang, rutin, dan dipahami dengan baik hingga dapat didelegasikan kepada pegawai di tingkat yang lebih rendah.

2.

Keputusan semi terstruktur ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak lengkap untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal.

3.

Keputusan tidak terstruktur bukan merupakan keputusan yang berulang.

Informasi Akuntansi apa saja yang digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis UKM

 Kapan harus menambah pendanaan dan berapa besarnya :

 Modal Sendiri

 Hutang

 Kapan harus melakukan ekspansi (misal buka cabang) dan berapa jumlahnya

 Kapan harus menambah investasi usaha dan berap jumlahnya :

 Tanah

 Peralatan

 Lainnya

 Kapan harus membayar pajak dan berap besarnya

 Apkah pengambilan keputusan bisnis dilakukan secara spontan/ terencana

 Keputusan bisnis apa yanh sering dilakukan

 Informasi apa yang sering digunakan untuk pengambilan keputusan

 Jika tidak memiliki catatan/

laporan, informasi apa saja yang digunakan

(7)

Langkah-Langkah Analisis

Langkah Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi informasi akuntansi yang dimiliki oleh UKM.

b. Mengklasifikasikan dokumen atau catatan atau laporan yang dimiliki oleh UKM.

c. Mengidentifikasikan informasi akuntansi yang digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan bisnis pada UKM.

d. Mengidentifikasikan informasi akuntansi yang digunakan untuk penilaian

kinerja pada UKM.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama , yang selama ini dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, variabel ukuran perusahaan, kondisi keuangan, pertumbuhan perusahaan dan reputasi auditor berpengaruh terhadap opini audit

Penurunan tebal korteks yang terjadi pada Wilis dan PG 57-1 karena perlakuan cekaman kekeringan merupakan mekanisme toleransi kedua genotipe tersebut untuk

Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 6 ekor pedet Frisian Holstein (2 ekor betina dan 4 ekor jantan) dari umur 1–10 minggu dengan pemberian susu sebanyak 10% dari

Produk pemikiran hukum Islam yang berupa peraturan perundang- undangan di negara-negara Islam bersifat mengikat; bahkan daya ikatnya lebih luas dalam masyarakat. Orang yang

membentuk kerangka (frameworks) dan pori yang bersifat permanen [2]. Karakteristik ini membentuk MOFs sebagai suatu material bepori dan memiliki struktur

Keterkaitan konstruk kualitas jasa dan tujuh dimensi ini dapat dipahami melalui deskripsi berikut, yaitu ketika konsumen diminta untuk menjelaskan mengapa jasa e-banking

Tema hasil jangka panjang program KKS-Pengabdian ini adalah keberdayaan masyarakat melalui sentuhan ilmu dan teknologi pada komoditas ikan untuk menggerakkan