• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan Tahun 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pemberian layanan kepada

klien di bidang kesehatan, layanan kesehatan yang diberikan bertujuan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan klien, dimana pemberian layanan

kesehatan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan di unit kesehatan seperti rumah

sakit (Iskandar, 1998). Bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas

kesehatan menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2015

berupa pelayanan kedokteran dan pelayanan keperawatan (Perpres RI No 77,

2015). Pemberian layanan kesehatan khususnya layanan keperawatan menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014 merupakan tugas

seorang perawat, dimana tugas utama perawat dalam pelayanan keperawatan

adalah memberikan asuhan keperawatan profesional kepada klien di rumah sakit

(UU RI No 38, 2014).

Rumah sakit merupakan institusi kesehatan yang menyediakan berbagai

pelayanan kesehatan dalam bentuk praktik keperawatan seperti pelayanan

kesehatan di rumah, pelayanan untuk rawat jalan dan juga rawat inap (Nursalam,

2002). Klien yang berada di rawat inap tentunya membutuhkan pelayanan

keperawatan prima dari perawat berupa pelayanan keperawatan profesional,

▸ Baca selengkapnya: program kerja perawat rawat inap

(2)

Sumber daya manusia terbesar di rumah sakit adalah tenaga keperawatan

yaitu sebesar 40%-60% (Swansburg, 2000). Perawat merupakan tenaga kesehatan

yang berada 24 jam memberikan asuhan keperawatan kepada klien di rumah sakit

(Arwani & Supriyatno, 2005). Pelayanan keperawatan merupakan indikator yang

menentukan baik buruknya kualitas rumah sakit (Aditama, 2002). Ada beberapa

indikator yang harus diperhatikan oleh pihak rumah sakit, salah satunya adalah

memperhatikan tingkat kepuasan kerja perawat (Simamora, 2012). Tingkat

kepuasan kerja perawat menjadi sangat penting karena perawat yang tidak

terpenuhi hak-haknya akan merasa kecewa dan tidak puas (Pohan, 2006).

Kondisi yang dapat memicu ketidakpuasan perawat berupa

kebutuhan-kebutuhan dasar perawat yang belum terpenuhi berhubungan dengan kondisi

kerja, pengawasan atasan, kerja sama dari teman sekerja, keamanan, kesempatan

untuk maju, fasilitas kerja, gaji, dan faktor lainnya (Simamora, 2012). Di Amerika

Serikat, Kanada, Inggris, dan Jerman menunjukkan bahwa 41% perawat di rumah

sakit mengalami ketidakpuasan dengan pekerjaannya dan 22% diantaranya

merencanakan meninggalkan pekerjaannya dalam satu tahun (Baumann, 2007).

Perawat mengalami kepuasan kerja tingkat rendah hingga sedang (Curtis, 2007).

Berdasarkan data dari Society for Human Resource Management (SHRM)

pada tahun 2013 di Amerika 81% dari pegawai melaporkan secara keseluruhan

bahwa mereka puas dengan pekerjaannya (SHRM, 2013). Kepuasan kerja perawat

di Rumah Sakit Umum Calabar Nigeria pada tahun 2015 berada pada tingkat

(3)

Penelitian di Rumah Sakit Umum Pakistan terdapat 51,5% perawat puas

terhadap pekerjaan mereka (Dar, Haq & Quratulain, 2015). Lingkungan kerja

perawat belum optimal di Asia seperti pendapatan perawat yang rendah, fasilitas

kesehatan yang buruk dan tidak aman bagi staf perawat, rasio perawat pasien yang

tidak optimal, hubungan tim kerja yang perlu penguatan, perawat mengalami

kekerasan fisik, kurang perlindungan dalam pekerjaan dan beberapa fasilitas yang

tidak memuaskan (WHO, 2003).

Penelitian di Indonesia telah dilakukan oleh Setyawan bahwa kebanyakan

perawat berada pada kepuasan kerja yang rendah (Setyawan, 2002). Ningtyas

menemukan sebesar 55,8% perawat di rumah sakit pemerintah mengalami

kepuasan kerja rendah (Ningtyas, 2002). Penelitian yang dilakukan oleh

Lumbatorium bahwa di Rumah Sakit Umum Pemerintah H. Adam Malik terdapat

lingkungan kerja perawat yang kurang baik sebesar 48,2% (Lumbatorium, 2005).

Penelitian Maridi di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi terdapat hubungan antara

lingkungan kerja dengan kepuasan kerja perawat (Maridi, 2006). Terdapat tenaga

keperawatan keluar dari rumah sakit swasta di Demak (Maryanto, Pujiyanto &

Setyono, 2013). Hasil penelitian Sari di unit rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Sumatera Utara Medan pada tahun 2005 menunjukkan kepuasan kerja

perawat masih rendah yaitu sebesar 41,30% (Sari, 2005). Rata-rata tingkat

kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Pasaman

Barat masih rendah yaitu 56,78% (Muslim, 2010).

Kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Stella Maris Makassar pada tahun

(4)

karena berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Bagian Umum Rumah

Sakit Stella Maris target yang ingin dicapai rumah sakit tersebut untuk kepuasan

kerja perawat adalah 85%, selama 4 tahun terakhir terdapat penurunan tingkat

kepuasan kerja perawat di rumah sakit ini yaitu pada tahun 2010 sebesar 84,53%,

tahun 2011 sebesar 82,58%, dan tahun 2012 sebesar 82,12% (Argapati, Noor &

Sidin, 2013).

Pada tanggal 11 Mei 2016 peneliti melakukan survei awal di Rumah Sakit

Umum Daerah dr. Pirngadi Medan, peneliti mendapatkan informasi tentang tugas

perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi yaitu memberikan

asuhan keperawatan kepada individu/keluarga/kelompok/masyarakat; mengelola

pelayanan keperawatan, bertugas sebagai ketua tim atau sebagai penanggung

jawab tugas sore dan malam; membimbing dalam bidang perawatan di ruangan

dan memperoleh gelar kesarjanaan lainnya (Staf Bidang Keperawatan, 2016).

Jumlah perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Pirngadi sebanyak 127 orang dengan kualifikasi pendidikan perawat Sekolah

Petugas Kesehatan (SPK) 14 orang, DIII Keperawatan 37 orang, DIV

Keperawatan 7 orang, dan S1 Keperawatan 20 orang (Staf Bidang Keperawatan,

2016).

Pihak rumah sakit sudah berusaha melakukan beberapa upaya dalam meningkatkan kepuasan kerja perawat seperti pemberian reward berupa insentif di

luar gaji dan jasa BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), selain itu Kepala

Bidang Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi selalu berinisiatif

(5)

perawat seperti outbound yang dilakukan secara bergantian pada perawat yang

telah dipilih oleh kepala ruangan (Kepala Bidang Keperawatan, 2015). Pada saat

peneliti melakukan wawancara pada tanggal 3 Desember 2015 terhadap lima

orang perawat, semua perawat yang diwawancarai mengatakan masih kurang puas

terhadap gaji, hubungan dengan atasan, dan kondisi tempat bekerja.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk memperbaiki lingkungan

kerja perawat, masih terdapat masalah yang harus mendapat perhatian yang serius

agar kepuasan kerja perawat meningkat. Berdasarkan latar belakang tersebut

peneliti tertarik untuk meneliti “Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di

Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan pada Tahun

2016.”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan pada Tahun 2016?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Pirngadi Medan pada tahun 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus

(6)

1. mengidentifikasi karakteristik perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan; dan

2. mengidentifikasi tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. pelayanan keperawatan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh pihak manajemen rumah

sakit dalam melakukan praktik manajemen keperawatan untuk pemenuhan

hak-hak perawat khususnya dalam hal yang berhubungan dengan peningkatan

kepuasan kerja perawat. Hal ini menjadi penting karena perawat di rumah sakit

tidak hanya memberikan pelayanan kepada pasien saja tetapi mereka juga

mengharapkan pelayanan dari pihak manajemen rumah sakit agar apa yang

menjadi haknya dapat diterima dengan baik. Dengan demikian hal ini dapat

mengembangkan mutu layanan kesehatan menjadi lebih baik.

2. pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan

tentang praktik manajemen keperawatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah

dr. Pirngadi Medan. Pengetahuan tentang tingkat kepuasan kerja perawat

pelaksana di ruang rawat inap dapat memberikan masukan untuk mengambil

(7)

3. penelitian keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi penelitian

selanjutnya mengenai konsep tentang tingkat kepuasan kerja perawat di Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan dan diharapkan peneliti mampu untuk

mengembangkan penelitian yang lebih mendalam mengenai praktik manajemen

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhirnya program aplikasi modul interactive fisika dasar 3 ini akan diaplikasikan pada web universitas gunadarma untuk mempermudah dalam melaksanakan kegiatan belajar

[r]

Jalan Raya, Jalan Lingkungan, termasuk perawatannya (22001) Kecil.. 2.a Bidang Pekerjaan Sub

Pada hari ini Selasa tanggal delapan belas bulan April tahun dua ribu tujuh belas (18-04-2017), bertempat di Ruang Rapat Departemen Logistik, Gedung Sumitro

Pemerintah Republik Indonesia telah menerima bantuan dana berupa hibah dari World Bank untuk membiayai Indonesia Public Financial Management Reform Project dan bermaksud

Demikian disampaikan

[r]

Berdasarkan petunjuk tersebut, jarak yang akan ditempuh untuk menempuh pertigaan adalah ..... Contoh transportasi darat