16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Investasi a. Pengertian Investasi
Investasi mempunyai pengertian yang sangat luas dikarenakan mencakup investasi langsung maupun investasi tidak langsung. Sebelum membahas mengenai investasi langsung mapun tidak langsung, investasi itu sendiri bisa diartikan oleh Black Law Dictionary sebagai “an expenditure to acquire property or assets to produce revenue, a capital outlay.”1 Yang dimana dalam Kamus Bahasa Indonesia investasi itu sendiri didefinisikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek dengan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.2
Investasi menurut Haming dan Basalamah, ialah sebagai berikut :3
“penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Investasi bisa diartikan sebagai suatu kegiatan yang dijalankan oleh orang pribadi (natural
1 Dr. Mas Rahman, S.H., M.H., LL,M., 2020, Hukum Investasi, Kencana, hlm 2
2 ibid
3 Sunariyah, 2004, pengantar pengetahuan pasar modal, Jakarta, hlm 4
17
person) maupun badan hukum (juridicial person), dalam upaya yang meningkatkan atau mempertahankan nilai modal awalnya, baik dalam berbentuk peralatan, uang, tunai, ha katas kekayaan intelektual asset tak bergerak, maupun keahlian.”
Pengertian hukum investasi menurut Salim HS dan Budi Sutrisno ialah:4
“keselurah kaidah hukum yang mengatur hubungan antara investor dengan penerima modal, bidang-bidang usaha yang terbuka untuk investasi, serta mengatur tentang prosedur dan syarat-syarat dalam melakukan investasi dalam suatu negara.”
Investasi atau penanaman modal menurut Fitzgeral ialah sebagai berikut:5
“investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan dihasilkan aliran produk dimasa yang akan datang.”
4 Ana Rokhmatussa’dyah, suratma, 2009, Hukum dan Pasar Modal, Jakarta, Sinar Grafika.
5 ibid
18
Pengertian penanaman modal yang tercantum dalam pasal 1 UU Penanaman Modal ialah sebagai berikut:6
“penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanamkan modal, baik oleh penanaman modal negeri maupun penanaman modal asing, untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia.”
Di era modern ini investasi sudah memiliki karakteristik tersendiri, adapun karakteristik dari investasi adalah sebagai berikut : 7
a) Investasi dapat dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha
b) Investasi dapat bersumber dari modal asing, modal dalam megeri ataupun modal yang bersumber dari Anggaran Negara atau Anggaran Daerah
c) Investasi bersifat langsung maupun investasi bersifat tidak langsung
d) Investasi yang berbentuk portofolio, produk perbankan, pengadaan barang dan jasa, ataupun aktivitas lainnya.
Investasi maupun penanaman modal dapat dinyatakan tidak adanya perbedaan yang prinsipil antara investasi dengan
6 Undang-Undang Penanaman Modal Pasal 1
7 Erman sugandi, 2019, Analisa terhadap permasalahan kepastian dan kenyamanan penanaman modal asing di kota Batam berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal, Universitas Internasional Batam, hlm 25.
19
penanaman modal. Investasi lebih sering digunakan dalam dunia bisnis atau usaha, sedangkan istilah penanaman modal lebih digunakan dalam Bahasa perundang-undangan. Investasi maupun penanaman modal memiliki karakteristik yang sama, yang membedakan dalam konteks apa yang akan digunakan.
Investasi dibagi menjadi dua, yaitu investasi asing dan investasi dalam negeri. Investasi asing asing yang berarti modal digunakan dalam penanaman modal tersebut termasuk dalam kategori modal asing ataupun yang bersumber dari luar negeri.
Sedangkan yang investasi dalam negeri berarti modal yang digunakan dalam penanaman modal merupakan modal dalam negeri dan bersumber dari dalam negeri.8 Dalam investasi dikontruksikan sebuah kegiatan untuk:
a) Penarikan sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang modal.
b) Barang modal itu akan dihasilkan produk baru.
Investasi mengandung hubungan antara keuntungan yang tidak melalui pihak ketiga. Pada pol aini investasi terikat dapat dilakukan dengan cara channeling dan executing, yakni:9
8 ibid
9 Muhammad, 2014, manajemen keuangan syari’ah, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, hal 431.
20
a) Channeling merupakan Ketika semua resiko telah ditanggung oleh pemilik dana dan bank sebagai agen tidak menanggung resiko apapun.
b) Executing merupakan Ketika bank sebagai agen juga menanggung resiko dan hal ini banyak yang menganggap nahwa investasi terikat.
b. Jenis Investasi
Dengan adanya investasi muncul berbagai bentuk untuk melakukan kegiatan investasi bagi para investor yang telah mempunyai keinginan untuk membuka bisnis bagi para investor.
Maka dari itu banyaknya jenis-jenis investasi. Berdasarkan control atau pengawasan terhadap suatu perusahaan, investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
1) Investasi Langsung (Direct Invesment)
Investasi langsung diartikan dengan investasi yang memiliki jangka panjang terhadap suatu usaha yang baru maupun usaha yang sudah ada yang telah diikuti dengan control atas manajemen secara aktif dari investor. Pengertian ini telah dikemukakan oleh Bank Dunia yang menyatakan
“direct investment is a long-tern investment in a new business or a pre exixting one that is accom-panied by a measure of effective management control by the investor.”10
10 The World Bank, Op, cit., hlm 12.
21
Investasi langsung memiliki memiliki ciri utama ialah investor secara efektif telah melakukan control manajemen dan invetor yang memiliki pengaruh dominan pada kegiatan operasional usaha dan telah bertanggung jawab untuk pengembangan perusahaan. Control yang dimaksud disini pada perusahaan yang telah diartikan sebagai perencanaan, implementasi, evaluasi, dan koreksi atas peforma untuk mencapai tujuan organisasi.11
Ciri selanjutnya dari investasi langsung ialah investor memiliki perusahaan khususnya dalam bentuk asset berwujud yang seperti Gedung, mesin, dan asset lain yang mempunyai ketahanan yang lama, Ataupun tidak berwujud seperti hak kekayaan intelektual.12 Kepemilikan mengenai asset berwujud tersebut akan mudah ditentukan Ketika investornya merupakan individu, akan tetapi saat ini investasi lebih banyak dilakukan oleh perusahaan yang telah dianggap sebagai subjek hukum sehingga sulit menentukan control investor atas perusahaan.
Ada beberapa ciri investasi secara langsungyang dapat diuraikan sebagai berikut:13
1. Investasi secara langsung suatu investasi yang berjanka Panjang (long term investment).
11 Dr. Mas Rahman, S.H., M.H., LL,M., 2020, Hukum Investasi, Kencana, hlm 5
12 Ibid.
13 Ibid.
22
2. Investasi secara langsung dilakukan menggunakan kegiatan usaha, mendirikan perusahaan atau pabrik ataupun mengerjakan proyek produktif ataupun konstruktif.
3. Investor ikut dalam melakukan pengelolaan, pengawasan atau control di perusahaan.
4. Kedudukan dalam penanaman modal pada investasi secara langsung investor yang pada umumnya ialah pemilik pengaruh dominan dalam kegiatan usaha, yang serta bertanggung jawab atas pengembangan usaha.
5. Kepemilikan investor yang pada umumnya berupa kepemilikan atas benda yang berwujud seperti mesin, Gedung, ataupun benda tahan lama yang memiliki sifat tidak mudah hancur. Akan tetapi, saat ini investasi secara lansung meliputi juga kepemilikan atas benda tidak berwujud seperti teknologi dan hak kekayaan intelektual (HKI).
6. Berdasarkan jenis atas kepemilikan arus modal, pada investasi secara langsung terdapat transfer of physical property14 merupakan arus modal yang masuk umumnya berupa benda-benda fisik lain dan berwujud (tangibles) seperti mesin, peralatan atau benda fisik lain ataupun yang
14 M. Sornarajah, Op, cit., hlm 8
23
tidak berwujud (in-tangibles) seperti HKI yang dibeli maupun dikntruksikan untuk pembangunan perusahaan atau pendirian pabrik.
7. Resiko pada investasi secara langsung mempunyai relative lebih kecil dikarenakan asset asing yang diinvestasikan di satu negara telah dilindungi oleh hukum.
8. Investasi langsung terikat dengan tempat ialah bahwa investasi tersebut harus dilakukan menggunakan cara mendirikan usaha diwilayah tertentu di suatu negara, dan usaha tersebut harus berkedudukan di wilayah tersebut.
dengan begitu koensekuensinya ialah investor tersebt harus tunduk pada hukum yang berlaku di wilayah tersebut.
9. Investasi secara langsung ditujukan untuk menjalankan usaha atau menjalankan proyek ataupun mendirikan perusahaan, yang maka dari itu kepada investor secara tidak langsung diharuskan memiliki bentuk usaha atau bentuk kerja sama yang sesuai dengan ketentuan hukum setempat.
2) Investasi Tidak Langsung (Indirect/Portfolio Invesment) Investasi tidak langsung atau portfolio investment pada umumnya merupakan invesasi yang berorientasi atau berjangka pendek dan lebih spekulatif dibandingkan dengan
24
investasi langsung.15 Dikarenakan investor lebih mudah untuk mengubah investasinya dari pembelian surat berharga (sekuritas) satu kesekuritas lainnya yang akan lebih menguntungkan.
Di Indonesia investasi portfolio diatur dalam hukum tersendiri yaitu, Hukum Pasar Modal dengan memiliki ketentuan yang tunduk pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal (UU 8/1995).16 Dengan adanya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 investasi portfolio berada dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena berdasarkan Pasal 6 UU 21/2011, OJK yang melakukan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:17
a) Kegiatan jasa keuangan di sector perbankan b) Kegiatan jasa keuangan di sector pasar modal
c) Kegiatan jasa keuangan di sector perasuransian, dana pension, Lembaga pembiayaan, dan Lembaga jasa keuangan lainnya.
Investasi tidak langsung atau portfolio dibagi menjadi 3 kelompok golongan, yaitu:18
15 Dr. Mas Rahman, S.H., M.H., LL,M., 2020, Hukum Investasi, Kencana, hlm 3
16 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal
17 Dr. Mas Rahman, S.H., M.H., LL,M., 2020, Hukum Investasi, Kencana, hlm 4
18 Ibid.
25
a) Partisipasi modal atau penyertaan (equity participation) yang merupakan pembelian saham yang tidak memberikan control ataupun pengelolaan pada perusahaan.
b) Pembeliaan terhadap surat berharga yang bersifat penyertaan (equity securities) seperti saham, partisipasi, saham preferen, option atau membeli surat berharga yang bersifat utang (obligasi, pinjaman, dan surat utang (debetures/notes)).
c) Perjanjian mengenai kontraktual seperti lisensi atau turnkey contract yang tidak melibatkan control manajemen perusahaan.
Investasi tidak langsung, tidak dibatasi akan ruang ataupun tempat yang dimana investor dapat melakukan kegiatan investasi secara online di pasar modal di seluruh dunia, investasi tidak langsung tidak diwajibkan mendirikan suatu badan usaha.
c. Para Pihak Dalam Investasi
Di dalam sebuah investasi terdapat pengelolaan investasi.
Pengelolaan investasi tersebut merupakan proses yang membantu perumusan kebijakan dan tujuan, yang sekaligus menjadi pengawasan dalam penanaman modal untuk memperoleh
26
keunungan.19 Di dalam pengelolaan investasi juga melibatkan sejumlah pihak yang dimana masing-masing mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang sesuai spesialisnya. Pihak yang terkait yakni:
1. Manager Investasi
Manager investasi merupakan perusahaan yang dimana kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk nasabah atau untuk mengelola portofolio investasi konlektif yang untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri bentuk kegiatan usahanya yang telah berdasarkan peraturan Undang-Undang yang telah berlaku.20
Manager investasi mempunyai tugas dan tanggung jawab yang diantara lain:21
a) Mengelola dana nasabah
b) Menyelenggarakan adminstrasi portofolio nasabah c) Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan
nasabah
d) Melaksanakan keputusan investasi sesuai dengan kepentingan nasabah
19 Otoritas jasa keuangan, pengelolaan investasi, https://ojk.go.id, 31 maret 2021.
20 Cita Yustisia serfiyani, R. Serfianto D. Purnmo, &iswi hariyani, Capital Market Top Secret, 2017, hlm 161, Andi Yogyakarta.
21 Ibid, hlm 162.
27
e) Memberikan rekomendasi kepda nasabah untuk memberi atau menjual efek berdasarkan keadaan keuangan dan maksud tujuan investasi dan nasabah
f) Mengenal nasabah
g) Menghitung nilai pasar wajar dan efek dalam portofolio reksa dana dan menyampaikan kepada bank custodian setiap hari kerja (jika mengelola reksa dana)
h) Menyampaikan laporan yang dipersyaratkan kepada Bapepam atau OJK
OJK telah mengeluarkan peraturan mengenai pedoman perilaku Manajer investasi, yang diatur didalam OJK Nomor 43/POJK.04/2015 tentang pedoman perilaku Manajer Investasi. Manajer investasi wajib menerapkan 9 prinsip yang terdapat didalam pasal 2 POJK, yakni:22
a) Integritas b) Profesionalisme
c) Mengutamakan kepentingan nasabah d) Pengawasan dan pengendalian e) Kecukupan sumber daya f) Perlindungan asset nasabah g) Keterbukaan informasi h) Benturan kepentingan
22 Ibid, hlm 163
28 i) Kepatuhan
Manajer investasi juga memiliki kewajiban untuk mengutamakan kepentingan nasabah diatas kepentingan :23
a) Manajer investasi
b) Pihak yang memiliki hubungan afiliasi dengan manajer investasi
c) Pihak yang memiliki hubungan afiliasi dengan anggota dewan komisaris, anggota direksi, anggota komite investasi, anggota tim pengelola investasi, dan pegawai manajer investasi.
2. Wakil Manajer Investasi
Wakil manajer investasi sangat berbeda dengan manajer investasi yang dimana wakil manajer investasi merupakan orang yang digaji oleh perusahaan efek yang telah memiliki kegiatan usaha sebagai manajer investasi.
Ataupun yang bertindak mewakili kepentingan perusahaan efek untuk kegiatan yang bersangkutan dengan pengelolaan portofolio efek.24
Wakil manajer investasi tidak bisa sembarang orang dikarenakan yang menjadi wakil manajer investasi wajib
23 Ibid, hlm 164
24 POJK Nomor 31/POJK.04/2018.
29
memilki izin wakil manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan yang telah diatur dalam POJK Nomor 31/POJK.04/2018 tentang perizinan wakil manajer investasi.
Wakil manajer investasi tidak di izinkan melakukan pekerjaan yang rangkap pada lebih dari satu perusahaan efek dan atau Lembaga jasa keuangan lainnya. Akan tetapi larangan bekerja rangkap tidak berlaku bagi Wakil Manajer Investasi yang telah berkedudukan sebagai anggota direksi dari perusahaan efek yang telah melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi untuk merangkap jabatan sebagai komisaris bursa efek, Lembaga kliring dan penjaminan, atau Lembaga penyimpanan dan penyelesaian. Ketentuan tersebut telah diatur dalam POJK Nomor 31/ POJK.04/2018 pasal 17.
3. Penasihat Investasi
Penasihat investasi merupakan pihak yang akan memberi nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa.25 Sebagai penasihat investasi juga harus memperoleh izin terlebih dahulu
25 Ibid, hlm 214
30
dari Bapepam atau OJK. Penasihat investasi harus mempunyai keahlian dalam bidang analisis efek.
Sebagai penasihat investasi adanya pedoman perilaku yang telah diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal 8/1995.
Terdapat lima larangan yang tidak boleh dilanggar sebagai penasihat investasi, yakni:26
a) “Penasihat investasi, tidak diperbolehkan menggunakan pengaruh atau melakukan tekanan yang bertentangan dengan kepentingan nasabah.
b) Penasihat investasi dilarang mengungkapkan nama atau kegiatan nasabah, kecuali jika diberi intruksi secara tertulis oleh nasabah atau diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
c) Penasihat investasi dilarang mengutarakan secara tidak benar atau tidak mengemukakan fakta material kepada nasabah mengenai kemampuan usaha atau keadaan keuangannya.
d) Penasihat investasi dilarang memberikan rekomendasi nasabah membeli atau menjual efek tanpa memberitahukan adanya kepentingan perusahaan efek dan penasihat investasi dalam efek tersebut.
26 Ibid.
31
e) Penasihat investasi dilarang membeli atau mempunyai efek untuk rekening perusahaan efek itu sendiri, ataupun untuk rekening pihak terafiliasi, jiika terdapat kelebihan permintaan beli dalam penawaran umum.
Penasihat investasi harus atau diwajibkan terlebih dahulu mengetahui latar belakang, keadaan keuangan, dan tujuan investasi nasabahnya, dan juga serta membuat dan menyimpan catatan dengan baik mengenai pesanan, transaksi, dan kondisi keuangannya. Dikarenakan hubungan antara penasihat investasi dengan nasabah didasarkan atas dasar kepercayaan, yang dimana sepaptutnya penasihat investasi mengetahui keinginan, kemampuan, serta latar belakang nasabah.
4. Perusahaan Efek
Perusahaan efek merupakan pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan atau manajer investasi.27 Perusahaan efek dapat berbentuk:28
27 Ibid, hlm 146
28 Ibid.
32
a) Perusahaan efek nasional yang dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh orang perorangan warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia.
b) Perusahaan efek patungan yang dimana sahamnya dimiliki oleh orang perseorangan warga negara Indonesia, badan hukum Indonesia, dan atau badan hukum asing yang bergerak dibidang keuangan.
5. Wakil Perusahaan Efek
Perusahaan efek bergerak di dalam tiga bidang, maka dari itu suatu perusahaan wajib menunjukan tiga wakil perusahaan efek. Tiga wakil tersebut merupakan wakil penjamin emisi efek (WPEE), wakil perantara pedagang efek (WPEE), dan wakil manajer investasi (WMI).
Wakil penjamin emisi efek merupakan orang perorangan yang bertindak mewakili kepentingan perusahaan efek dalam kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan penjaminan emisi efek. Wakil perantara pedagangan efek merupakan orang perorangan yang bertindak mewakili kepentingan perusahaan efek dalam kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan perdagangan efek. 29
6. Kustodian
29 Ibid, hlm 168
33
kustodian merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek maupun dengan jasa lainnya.30 Kustodian juga bisa dilakukan oleh bank umum yang asalkan telah mendapatkan izin dari Bapepam ataupun OJK. Terdapat beberapa dokumen yang harus diajukan kepada Bapepam atau OJK, yakni:31
a) Anggaran dasar
b) Nomor pokok wajb pajak (NPWP) c) Izin usaha sebagai bank umum
d) Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diperiksa oleh akuntan yang terdaftar di Bapepam
e) Buku pedoman operasional tentang kegiatan kustodian yang akan dilakukan serta uraian mengenai fasilitas fisik yang akan digunakan oleh bank tersebut
f) Rekomendasi dari bank Indonesia
g) Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan persetujuan bank umum sebagai kustodian yang ditetapkan lebih lanjut oleh Bapepam atau OJK.
d. Syarat-syarat perusahaan penyedia aplikasi online investasi
Perusahaan penyedia aplikasi online mengenai investasi yang dengan berbasis teknologi informasi wajib mengajukan
30 Ibid, hlm 183
31 Ibid.
34
permohonan pendaftaran kepada OJK yang paling lambat enam bulan setelah peraturan OJK telah berlaku. Ada beberapa cara pendaftaran dan perizinan terhadap OJK, yaitu ;32
a) Calon penyedia aplikasi harus memahami mengenai POJK, yang diharuskan mengunduh dan memahami POJK Nomor 77/POJK.01/2016 yang beserta lampirannya
b) Calon penyedia aplikasi harus melakukan pengisian atas dokumen pendaftaran
c) Calon penyedia aplikasi wajib mengirimkan berkas pendaftaran. Berkas yang sudah lengkap dikirim ke kantor otoritas jasa keuangan
d) Diprosesnya verifikasi berkas. Berkas akan diperiksa oleh Direktorat pengaturan, perizinan, dan pengawasan Fintech (DP3F) OJK
e) Dilakukannya asistensi. Yang dimana pembahasan mengenai kekurangan ataupun perbaikan mengenai berkas yang telah dikirim . dan calon penyedia aplikasi diberi waktu sepuluh hari kerja untuk melengkapi dan menyerahkan mengenai kelengkapan dan revisi berkas kepada OJK
f) Pelaksanaan live demo dan pelaksanaan penilaian kesesuaian.
Yang dimana calon penyedia aplikasi diharuskan mempresentasikan mengenai aplikasi tersebut dan melakukan
32 Otoritas jasa keuangan, https://www.ojk.go.id/ , 9 april 2022.
35
uji coba atas sistem elektroniknya, dan dilakukan penilaian dan uji kesesuain oleh OJK terhadap pemilik, direksi, dan dewan komisaris
g) Site visit. Yang dimana OJK akan memeriksa kesiapan oprasional perusahaan dengan mengunjungi kantor calon penyedia aplikasi
h) Status terdaftar. Penyedia aplikasi yang sudah memnuhi kriteria dan bisa melewati seluruh proses di atas akan mendapatkan tanda terdaftar di OJK..
e. Dasar Hukum Investasi
Hukum Investasi ada dua kepentingan yang dapat dilihat dari bedasarkan perspektif yang berbeda yaitu, kepentingan negara yang melakukan kegiatan ekspor modal untuk diinvestasikan di negara lain (modal exporting states) dan negara yang berkepentingan untuk menarik modal asing agar diinvestasikan di negara (modal importing states/host states).33 Hukum investasi merupakan kerangka dari hukum dasar yang ditujukan untuk mengatur :34
a) Jenis transaksi investasi
b) Investasi dan jaminan untuk penanaman modal c) Pengaturan dan pengawasan arus investasi d) Sistem yang mengadministrasi proses investasi
33 Dr. Mas Rahman, S.H., M.H., LL,M., 2020, Hukum Investasi, Kencana, hlm 20
34 Dr. Mas Rahman, S.H., M.H., LL,M., 2020, Hukum Investasi, Kencana, hlm 21
36
Dibentuknya investasi agar memenuhi 2 tujuan utama atau yang penting, ialah untuk mengatur atau mengontrol investasi serta mendorong meningkatnya kegiatan investasi.35 Di Indonesia memiliki tujuan mengenai pengaturan penanaman modal yang terdapat pada pasal 3 ayat (2) UU 25/2007, yakni:36
a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional b) Menciptakan lapangan kerja
c) Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan
d) Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional e) Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional f) Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan
g) Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri
h) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Ada beberapa fungsi yang sangat penting dalam menarik investasi, yakni:37
a) Memberikan kontribusi pada kualitas dan karakteristik dari iklim investasi karena hukum investasi menjadi bagian dari
35 Ibid.
36 Ibid.
37 Ibid.
37
pengembangan dan perwujudan paket kebijakan investasi nasional
b) Sebagai poin yang penting dalam pemerintah yang diharapkan terhadap investor dan bagi memberikan perlakuan terhadap investor
c) Dengan mengingat ekonomi, kerangka hukum, serta Lembaga public dan privat di developing countries yang masih dalam taraf pengembangan, dengan begitu hukum investasi berpengaruh sangat penting dikarenakan akan menjadikan begitu banyaknya kebijakan investasi dengan menggunakan landasan hukumnya dan menatanya dalam satu wadah yang telah mencakup semuanya
d) Yang menjadi tanda bahwa pemerintah telah menyambut baik investasi dan akan membantu membingkai beberapa persyaratan yang telah diinginkan oleh negara dalam menarik investasi yang khususnya investasi asing, yang tidak bisa dipungkiri bahwa investasi asing menjadi sumber penting untuk mengakses teknologi, keuangan, know how, dan pasar asing.
Di Indonesia yang pada awalnya telah diatur hukum investasi menjadi 2 kelompok, yang ke-1, peraturan untuk PMA secara khusus, yang melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang penanaman modal Asing (selanjutnya biasa disebut UU
38
1/1967) jo. Yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang penanaman modal asing. Dan yang ke-2, peraturan untuk PMDN yang melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 (yang selanjutnya disebut UU 6/1968) jo. Nomor 11 Tahun 1970 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang penanaman modal dalam Negeri, akan tetapi, dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007, yang pada tanggal 26 April 2007 maka dari situ UU PMA dan PMDN sudah tidak berlaku sehingga ketentuan penanaman modal, yang baik PMA maupun PMDN telah dijadikan satu dalam UU 25/2007.38
Dibentuknya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 dengan tujuan agar menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif yang di dalam ruang lingkup yang diatur, yang diantara lain terkait dengan kebijakan dasar penanaman modal, bentuk badan usaha, serta yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi dengan pelaku ekonomi kerakyatan yang diwujudkan ke dalam pengaturan yang mengenai pengembangan pananaman modal bagi usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, hak, kewajiban, dan tanggung jawab mengenai penanaman modal, yang serta mengenai fasilitas penanaman modal, pengesahan dan perizinan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan tentang penanaman modal yang di
38 Dr. Mas Rahman, S.H., M.H., LL,M., 2020, Hukum Investasi, Kencana, hlm 25
39
dalam nya telah mengatur mengenai kelembagaan, penyelenggaraan mengenai urusan penanaman modal, dan dengan ketentuan yang telah diatur tentang penyelesaian sengketa.39
Sumber hukum investasi yang berdasarkan Undang- Undang diantara lain:40
1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal
2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas
3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
4) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan ekonomis Khusus, dan lain sebagainya.
f. Investasi Legal dan Ilegal
Semakin berkembangnya era sekarang semakin banyak pula kasus penipuan yang terjadi, seperti halnya kasus penipuan investasi bodong yang telah menimpa masyarakat banyak.
Terjadinya kasus penipuan sering dikarenakan mereka yang kurang memahami atau kurang mengetahui mengenai investasi yang secara
39 Ibid.
40 Ibid.
40
legal. Berikut ini merupakan perbedaan investasi legal dan illegal :41
Tabel 2
Perbedaan Investasi Legal dan Ilegal
Investasi illegal Investasi legal Imbah hasil
Dalam investasi illegal memberikan penawaran dengan keuntungan suku bunga yang tidak masuk akal, yang mencapai 20-30%
per tahun.
Dalam investasi legal lebih meemberikan penawaran imbah hasil yang sesuai regulasi dari BI dan OJK dan juga yang jelas.
Perputaran dana investasi
Investasi illegal regulasinya tidak jelas. Dan mengenai perputaran dana yang dilakukan tidak transparan alurnya.
Dan juga tidak bisa ditelusuri mengenai detail informasi perusahaan yang terkait.
Investasi legal perputaran dana nya jelas dan transparan yang bisa dipantau secara langsung.
Investasi legal juga diawasi oleh pihak OJK dan BI.
Legalitas
Investasi illegal tidak mempunyai legalitas yang jelas dan reputasi nya juga tidak jelas.
Tidak mampu memberikan persyaratan
mengenai dokumen resmi yang
dibutuhkan.
Seringkali
menggunakan public figure untuk
meyakinkan calon
Investasi legal mencantumkan logo asli yang telah diresmikan oleh OJK atau BI,memilikii dokumen resmi yang lengkap mulai dari perizinan sampai dengan entitas resmi dari badan keuangan resmi negara.
41 Siti hadijah, 2019, pastikan investasimu aman dengan cara kenali beda investasi bodong dan asli, Cermati, https://www.cermati.com/artikel/ , 8 januari 2019, Jakarta.
41 korban.
Struktur perusahaan / organisasi
Investasi illegal memiliki struktur yang tidak jelas, dan tahapan pelaksanaan seakan ditutupi.
Investasi legal memiliki tahapan atau struktur yang bersifat terbuka dengan
menggunakan aturan dan proses yang sesuai dengan aturan Lembaga resmi dan pemerintah.
Penanggalan pengiriman imbah hasil
Investasi illegal pengiriman imbah hasil tidak teratur sering juga terlambat dan tidak
mendapatkan sesuai yang dijanjikan.
Investasi legal pengiriman imbah hasil dipastikan selalu sesuai dengan tanggal perjanjian dan tidak akan telat dari deadline.
B. Tinjauan Umum Tentang Trading
a. Pengertian Trading
Dengan berkembangnya masa kini, yang dimana perjanjian jual beli juga mulai berkembang secara pesat. Pada masa sekarang jual beli tidak hanya dilakukan dengan cara konvensional, akan tetapi menggunakan perdagangan berjangka (future trading). Future trading merupakan sebuah transaksi perdagangan derivative yang didalam kinerjanya berdasarkan sistem margin tranding.42
Future trading menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 merupakan perdagangan berjangka komoditi, yang selanjutnya disebut perdagangan berjangka, adalah segala sesuatu yang berkaitan
42 Shanti, 2008, future trading dipandang dari kitab undang-undang hukum perdata dan unidroit principles of commercial contracts-2004, fakultas hukum, universitas Indonesia, depok, hlm 1.
42
dengan jual beli komoditi dengan penyerahan kemudian berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka.43
Future trading diatur dalam hukum perundang-undangan khusus yaitu dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka. Di Indonesia saat ini trading sudah tidak asing lagi, dan di Indonesia future trading telah dilambangkan dengan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Future trading memiliki 2 fungsi utama yaitu :44
a) Hedging yang dimana sebagai sarana untuk pengelolaan resiko dengan melalui kegiatan lindung nilai. Fungsi dari lindung nilai itu sendiri agar menimalkan jika terjadinya resiko perubahan harga yang akibat perubahan permintaan dan penawaran.
b) Price discovery yang dimana sebagai sarana pembentukan harga. Dalam fungsi yang ini akan menjadi alternatif investasi bagi para investor agar mendapatkan keuntungan dari perubahan harga baik harga naik maupun harga turun.
b. Para Pihak
Future trading juga memiliki 2 jenis pelaku yang merujuk dari fungsi future trading, yaitu:45
43 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang perdagangan berjangka komoditi pasal 1.
44 Ibid.
45 Ibid.
43
a) Yang pertama, orang-orang yang bertujuan untuk melakukan lindung nilai (hedging) yang disebut dengan Hedgers.
b) Yang kedua, orang yang ingin memperoleh keuntungan dari pergerakan harga komoditi yang disebut dengan Speculators.
Trading dilakukan oleh seorang trader yang memperdagangkan instrument investasi, contohnya seperti saham ataupun forex dengan waktu singkat, seorang trander mempunyai prinsip yang akan membeli disaat harga turun dan akan menjual disaat harga telah naik.
c. Jenis-Jenis Trading
Ada beberapa jenis trading yang diantaranya yakni:46
a) Trading saham : yang dimana trading saham ini merupakan trading yang prosesnya sederhana, yang dimana trader akan melakukan jual beli saham dengan waktu yang singkat.
b) Trading binary : trading binary ini merupakan trading berbasis online yang biasa disebut dengan Binary Options.
Dalam trading binary ini trader diharuskan melakukan analisis dan memprediksi mengenai pergerakannya harga dalam suatu asset yang pada jangka waktu yang tertentu.
c) Trading forex : dalam trading ini melibatkan penjualan dan pembelian menggunakan mata uang asing yang menggunakan fluktuasi nilai tukar selama periode waktu
46 Redaksi OCBC NISP, 2021, ap aitu trader? Pengertian, jenis, dan bedanya dengan investor, https://www.ocbcnisp.com/id/article/ , 8 April 2022.
44
yang tertentu. Dalam trading forex ini juga sama seperti trading binary yang dilakukan secara online dengan menyetorkan jumlah tertentu dimuka.
Perdagangan berjangka mempunyai resiko yang begitu besar, maka dari itu investor sebelum melakukan future tranding harus memahami resiko yang akan dilakukan dalam perdagangan berjangka. dari hal tersebut adanya penyelesaian transaksi pada future trading yang memiliki tiga macam penyelesaian, yaitu:47
a) Likuidasi (offsetting) : penyelesaian kontrak ini dapat terjadi Ketika pemegang future contract telah menjual Kembali kontrak yang telah dipegang sebelum delivery date.
b) Penyerahan fisik (physical delivery) : yang dilakukan dimana tempat penyerahan terdaftar yang sesuai dengan spesifikasi yang telah disyaratkan dalam kontrak berjangka. penyerahan fisik ini telah dibagi menjadi dua, yaitu penyerahan fisik komoditi yang telah diperdagangkan ataupun penyerahan surat berharga yang mengenai komoditi yang telah diperdagangkan.
c) Secara tunai (cash settlement) : penyelesaian ini akan terjadi Ketika kontrak-kontrak yang tidak mungkin diselesaikan dengan secara fisik. Yang dimana jenis kontrak komoditinya telah diatur masing-masing. Mengenai penentuan harga likuidisi posisi yang dapat menggunakan harga yang telah
47 Ibid.
45
disepakati oleh pembeli dan penjual yang dimana transaksinya dilakukan di Bursa Berjangka (at the counter).
C. Teori Kesadaran Hukum a. Pengertian kesadaran hukum
Banyaknya seseorang yang berbicara mengenai kesadaran hukum, yang dimana kesadaran hukum sering dikaitkan dengan adanya perilaku seseorang yang dimana perilaku atau perbuatannya menyimpang dari hukum, maka bisa dikatakan tingkat kesadaran hukumnya rendah dan demikian sebaliknya. Pendapat ilmuwan mengenai kesadaran hukum, bahwasanya tempat dari kesadaran hukum ialah sebagai perantara atau mediator antara hukum dengan perilaku manusia. Di dalam ajaran mengenai rechtsgefuhl atau rechtsbewusstsein yang dimana bahwa tidak ada hukum yang akan mengikat warga-warga masyarakat kecuali atas dasar kesadaran hukumnya.48
Kesadaran hukum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan kesadaran yang dimiliki oleh seseorang akan pengetahuan mengenai bahwa suatu perilaku tertentu telah diatur oleh hukum.49 Sedangkan Wignjoesoebroto mengemukakan, kesadaran hukum yang dimana kesediaan masyarakat dalam perbuatan atau berperilaku yang telah sesuai dengan aturan hukum yang telah ada atau telah
48 Soerjono soekanto, Hukum Adat Indonesia, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2001, 310.
49 Suharso, Retnonigsih Anna, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux, semarang, widia karya, 2005.
46
ditetapkan.50 Abdurrahman juga mengemukakan pendapatnya mengenai kesadaran hukum, menurutnya kesadaran hukum merupakan suatu kesadaran mengenai nilai-nilai hukum yang terdapat di dalam suatu kehidupan manusia agar patuh dan taat pada hukum yang telah berlaku.
Kesadaran hukum dengan ketaatan memiliki suatu hubungan yang erat. Jika seseorang yang mengetahui akan pentingnya hukum maka seseorang tersebut dengan secara suka rela patuh terhadap hukum yang berlaku tanpa adanya paksaan. Dikarenakan seseorang tidak akan mungkin mematuhi peraturan yang ada jika seseorang tersebut tidak memahami dan menyadari akan betapa pentingnya hukum yang berlaku. Dengan memahami dan menyadari tentang hukum yang ada juga harus diikuti dengan kemampuan untuk menilai hukum yang berlaku, baik hukum tersebut adil atau tidaknya hukum tersebut.
b. Indikator-indikator kesadaran hukum
Indikator-indikator kesadaran hukum berpengaruh terhadap perhatian seseorang kepada kesadaran hukum, akan hal yang sesungguhnya merupakan kesadaran hukum walaupun hanya mengenai hal-hal tertentu.51 Seseorang jika mempunyai kesadaran hukum akan timbulnya masalah yang menyakut faktor-faktor yang
50 Iwan Zainul Fuad, Kesadaran Hukum Pengusaha Kecil Di Bidang Pangan Dalm Kemasan Di Kota Semarang Tehadap Regulasi Sertifikasi Produk Halal, Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang, 2010, 47.
51 Abdullah, sosiologi hukum dalam masyarakat, 228.
47
dimana suatu ketentuan hukum tertentu diketahui, dipahami, ditaati, dan dihargai. Jika seseorang hanya mengetahui ketentuan hukum, maka taraf mengenai kesadaran hukumnya lebih rendah dari masyarakat yang memahamimya dan seterusnya. Dengan begitu adanya faktor-faktor yang berkaitan dengan kesadaran hukum, sebagai berikut :52
1) Pengetahuan kesadaran hukum
Pengetahuan tentang kesadaran hukum sangat penting buat masyarakat yang dimana peraturan dalam hukum harus disebarkan secara luas dan telah sah. Dengan disebarkannya pengetahuan tentang kesadaran hukum akan mencegah perbuatan masyarakat yang tidak diperbolehkan oleh hukum. Dan agar masyarakat mengatahui peraturan yang diperbolehkan ataupun tidak diperbolehkan dalam hukum negara.
2) Pengakuan ketentuan hukum
Pengakuan terhadap ketentuan hukum bahwa, masyarakat yang telah mengetahui ketentuan dalam hukum dan kegunaannya dalam norma hukum. Dengan artian ada beberapa masyarakat yang hanya memahami mengenai pengaturan yang ada. Namun, dengan hanya memahami pengaturan hukum yang ada tidak cukup buat masyarakat mengakui ketentuan tersebut.
3) Penghargaan ketentuan hukum
52 Gilang, 5 faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum yang wajib diketahui, TBNews, https://tribratanews.kepri.polri.go.id/ , 30 April 2019.
48
Penghargaan ketentuan hukum disini memiliki pengertian bahwa, seberapa jauh Tindakan yang dilakukan masyarakat yang dilarang oleh hukum. Dengan begitu bisa mengetahui reaksi masyarakat yang berdasarkan pada sistem nilai yang berlaku di masyarakat tersebut. dan kemungkinan masyarakat dapat menentang ataupun dapat mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.
4) Penataan terhadap ketentuan hukum
Penataan terhadap ketentuan hukum, yang dimana adanya prinsip utama dari tugas hukum yaitu agar mengatur segala kepentingan warga masyarakat.
5) Ketaatan masyarakat terhadap hukum
Ketaatan masyarakat terhadap hukum semua akan bergantung pada ketentuan yang ada dalam hukum itu sendiri.
Ada suatu anggapan yang dimana ketaatan hukum disebabkan adanya ketakutan terhadap hukuman ataupun saksi yang akan didapatkan Ketika melanggar peraturan yang ada.
Ketaatan hukum seharusnya disandingkan sebagai sebab dan akibat dari kesadaran dan ketaatan hukum. Ada 2 macam kesadaran, yaitu:53
1) Legal consciousness as within the law, kesadaran hukum sebagai ketaatan hukum berada di dalam hukum, yang
53 Rahma Marsinah, kesadaran hukum sebagai alat pengendali pelaksanaan hukum di Indonesia, jurnal ilmiah hukum dirgantara, Jakarta, vol 6 No.2, maret 2016.
49
sesuai dengan aturan yang berlaku yang disadari atau dipahami
2) Legal consciousness as against the law, yang dimana kesadaran hukum berupa menentang atau melanggar hukum.