• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI ... i

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN……….. 1

LAPORAN KEUANGAN ……..………... 3

1. NERACA …………...………... 3

2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN ….…………... 5

3. LAPORAN ARUS KAS ……….…... 7

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ……….. 9

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ...………. 55

(3)

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Pasal 31 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Sumbawa per 31 Desember 2011 dan 2010, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan Keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi eksaminasi, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Sebagaimana diungkap dalam catatan II.A.3 atas laporan keuangan, kas di bendahara pengeluaran per 31 Desember 2011 disajikan sebesar Rp438,29 juta. Dari jumlah kas di bendahara pengeluaran sebesar Rp438,29 juta tersebut, diketahui kas sebesar Rp283,02 juta tidak diketahui keberadaannya. Jika kas sebesar Rp155,27 juta disetor dan kas sebesar Rp283,02 juta dipulihkan untuk disetor ke kas daerah sebelum tanggal 31 Desember 2011, maka nilai kas di bendahara pengeluaran menjadi sebesar Rp0,00 dan kas di kas daerah bertambah sebesar Rp438,29 juta per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

Sebagaimana diungkap dalam catatan II.B.1.a.2) dan II.B.2.a.2) atas laporan keuangan, pendapatan dan belanja disajikan masing-masing sebesar Rp837,08 miliar dan Rp798,24 miliar. Jumlah tersebut belum termasuk pendapatan retribusi dan belanja terkait pelayanan kesehatan dari Dana Jamkesmas Pusat, Jamkesmas NTB, SKTM dan Kapitasi PT Askes serta Instalasi Farmasi masing-masing sebesar Rp17,33 miliar karena pendapatan tersebut digunakan langsung untuk belanja

(4)
(5)

I ASET

A. ASET LANCAR 1. Kas

Kas di Kas Daerah 81,201,159,301.36 52,724,995,724.66

Kas di Kas Bendahara Penerimaan - - Kas di Kas Bendahara Pengeluaran 438,293,889.00 460,894,942.00 2. Piutang

Piutang Pajak 2,661,146,923.00 3,658,210,783.00

Piutang Retribusi - - Piutang Dana Bagi Hasil 5,788,049,741.00 2,114,551,151.06 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 89,691,363.00 5,200,000.00 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian daerah - - Piutang Lainnya 76,850,000.00 92,850,000.00 3. Persediaan 7,118,521,095.71 7,165,662,578.00 JUMLAH ASET LANCAR 97,373,712,313.07 66,222,365,178.72 B. INVESTASI JANGKA PANJANG

1. Investasi Non Permanen

Investasi Dana Bergulir 11,967,207,214.00 12,078,776,203.00 Investasi Non Permanen Lainnya - - 2. Investasi Permanen

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 66,402,967,006.47 45,280,661,686.09 Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan - - Penyertaan Modal Perusahaan Patungan - - Investasi Permanen Lainnya - -

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 78,370,174,220.47 57,359,437,889.09 C. ASET TETAP

1 Tanah 333,419,620,209.00 326,518,383,541.00

2 Peralatan dan Mesin 209,183,626,378.00 158,529,081,219.00

3 Gedung dan Bangunan 415,460,374,894.90 378,107,324,588.00

4 Jalan, Instalasi, Jaringan dan Jembatan 701,608,781,910.00 638,936,621,299.00

5 Aset Tetap Lainnya 25,359,478,066.00 8,680,387,630.00

6 Kontruksi Dalam Pekerjaan 21,696,760,309.00 6,618,967,351.00 7 Akumulasi Penyusutan - -

JUMLAH ASET TETAP 1,706,728,641,766.90 1,517,390,765,628.00 D. ASET LAINNYA

1 Dana Bergulir - - 2 Tagihan Penjualan Angsuran 5,200,000.00 - 3 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 3,483,239,376.08 3,616,886,221.33 4 Kemitraan dengan Pihak Ketiga' - - 5 Aset Tak Berwujud 59,075,500.00 59,075,500.00

6 Aset Lain-lain 19,231,508,870.00 19,231,508,870.00

JUMLAH ASET LAINNYA 22,779,023,746.08 22,907,470,591.33 JUMLAH ASET 1,905,251,552,046.52 1,663,880,039,287.14

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA N E R A C A

PER 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(dalam rupiah)

No U R A I A N 2011 2010

(6)
(7)

1 839,716,704,059.70 837,080,583,562.25 99.69 660,428,377,995.30

1 . 1 97,236,896,920.05 89,055,715,571.60 91.59 35,809,035,049.00

1 . 1 . 1 9,883,518,134.86 10,560,918,500.00 106.85 5,881,530,552.00

1 . 1 . 2 Pendapatan Retribusi Daerah 24,554,048,800.00 14,460,845,228.00 58.89 10,329,913,980.00

1 . 1 . 3 56,406,774,474.00 56,407,147,255.00 100.00 13,438,333,827.00

1 . 1 . 4 6,392,555,511.19 7,626,804,588.60 119.31 6,159,256,690.00

1 . 2 742,479,807,139.65 748,024,867,990.65 100.75 624,619,342,946.30

1 . 2 . 1 598,697,724,019.00 604,187,204,870.00 100.92 542,305,000,661.00

1 . 2 . 1 . 1 Dana Bagi Hasil Pajak 30,710,195,409.00 34,421,969,230.00 112.09 32,257,676,647.00 1 . 2 . 1 . 2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber

Daya Alam) 13,414,352,610.00 15,192,059,640.00 113.25 17,137,981,014.00

1 . 2 . 1 . 3 Dana Alokasi Umum 495,852,276,000.00 495,852,276,000.00 100.00 436,347,143,000.00 1 . 2 . 1 . 4 Dana Alokasi Khusus 58,720,900,000.00 58,720,900,000.00 100.00 56,562,200,000.00

1 . 2 . 2 126,314,128,680.00 126,369,708,680.00 100.04 59,935,629,400.00

1 . 2 . 2 . 2 Dana Penyesuaian 126,314,128,680.00 126,369,708,680.00 100.04 59,935,629,400.00

1 . 2 . 3 17,467,954,440.65 17,467,954,440.65 100.00 22,378,712,885.30

1 . 2 . 3 . 1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 15,246,874,440.65 15,246,874,440.65 100.00 19,860,962,885.30 1 . 2 . 3 . 2 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2,221,080,000.00 2,221,080,000.00 100.00 2,517,750,000.00

2 880,344,049,379.36 798,243,086,424.55 90.67 666,523,953,313.88

2 . 1 670,026,116,000.06 626,195,685,243.55 93.46 569,607,828,732.88

2 . 1 . 1 472,674,655,511.08 450,693,292,288.83 95.35 405,188,522,076.00

2 . 1 . 2 140,632,729,464.01 121,019,285,558.00 86.05 97,099,390,206.00

2 . 1 . 4 0.00 0.00 0.00 300,000,000.00

2 . 1 . 5 10,053,839,000.00 9,671,929,900.00 96.20 29,500,134,175.00

2 . 1 . 6 13,119,803,462.97 11,955,063,066.72 91.12 7,812,462,928.88

2 . 1 . 7 33,545,088,562.00 32,856,114,430.00 97.95 29,707,319,347.00

2 . 2 208,794,645,691.80 171,627,492,281.00 82.20 96,916,124,581.00

2 . 2 . 1 8,050,000,000.00 6,196,501,658.00 76.98 1,457,767,955.00

2 . 2 . 2 57,961,591,628.00 48,352,535,672.00 83.42 14,205,197,564.00

2 . 2 . 3 45,279,517,926.52 28,043,838,698.00 61.93 21,791,817,143.00

2 . 2 . 4 79,735,187,719.28 73,246,919,465.00 91.86 58,995,982,519.00

2 . 2 . 5 17,768,348,418.00 15,787,696,788.00 88.85 465,359,400.00

2 . 3 1,523,287,687.50 419,908,900.00 27.57 0.00

2 . 3 . 1 1,523,287,687.50 419,908,900.00 27.57 0.00

2 . 4 329,700,000.00 329,600,000.00 99.97 317,100,000.00

2 . 4 . 1 . 1 Bagi Hasil Pajak 0.00 0.00 0.00 0.00

2 . 4 . 1 . 2 Bagi Hasil Retribusi 329,700,000.00 329,600,000.00 99.97 317,100,000.00

(40,957,045,319.66) 38,507,897,137.70 (94.02) (6,412,675,318.58) URAIAN

NO. URUT (%)

PENDAPATAN ASLI DAERAH

REALISASI 2011 PENDAPATAN

REALISASI 2010 (dalam rupiah) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Pendapatan Pajak Daerah

ANGGARAN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah PENDAPATAN TRANSFER

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya

Transfer Pemerintah Provinsi

BELANJA

BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan BELANJA MODAL

Belanja Tanah

Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Bangunan dan Gedung Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya BELANJA TAK TERDUGA

Belanja Tak Terduga

SURPLUS / (DEFISIT) TRANSFER

6

(8)
(9)

(Dalam Rupiah)

Pendapatan Pajak Daerah 10,560,918,500.00 5,881,530,552.00

Hasil Retribusi Daerah 14,460,845,228.00 10,329,913,980.00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 56,407,147,255.00 13,438,333,827.00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 7,583,922,588.60 6,058,920,690.00

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 49,614,028,870.00 49,395,657,661.00

Dana Alokasi Umum 495,852,276,000.00 436,347,143,000.00

Dana Alokasi Khusus 58,720,900,000.00 56,562,200,000.00

Dana Darurat 0.00 0.00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 15,246,874,440.65 19,860,962,885.30

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 126,369,708,680.00 59,935,629,400.00

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 2,221,080,000.00 2,517,750,000.00 Penerimaan/setoran dr Bendahara Pengeluaran selama Tahun 2010 380,786,956.00 731,683,342.00

Jumlah Arus Masuk Kas 837,418,488,518.25 661,059,725,337.30

Belanja Pegawai 450,751,305,536.83 405,359,550,026.00

Belanja Subsidi 0.00 300,000,000.00

Belanja Hibah 9,673,048,000.00 29,531,156,960.00

Belanja Bantuan Sosial 12,000,921,603.72 7,823,795,928.88

Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 329,600,000.00 317,100,000.00 32,856,114,430.00 29,707,319,347.00

Belanja tidak terduga 419,908,900.00

Belanja Barang dan Jasa 121,450,347,829.00 97,766,223,826.00

Jumlah Arus Keluar Kas 627,481,246,299.55 570,805,146,087.88

Penjualan Peralatan/Perlengkapan Kantor tidak terpakai 0.00 0.00

Penjualan Mesin/alat-alat berat tidak terpakai 0.00 0.00

Penjualan Kendaraan Dinas roda dua 2,207,000.00 5,937,000.00

Penjualan Kendaraan Dinas roda empat 23,000,000.00 70,899,000.00

Pendapatan Penjualan bahan-bahan Bekas Bangunan 1,675,000.00 11,500,000.00

Pengamanan Harga Gabah 16,000,000.00 12,000,000.00

Penerimaan/setoran dr Bendahara Pengeluaran selama Tahun 2010 18,147,850.00 165,661,632.00

Jumlah Arus Masuk Kas 61,029,850.00 265,997,632.00

Belanja Modal Pengadaan Tanah 6,196,501,658.00 1,580,215,830.00

Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan Mesin 48,353,760,672.00 14,205,197,564.00

Belanja Modal Pengadaan Gedung dan Bangunan 28,045,792,748.00 21,835,030,900.00

Belanja Modal Pengadaaan Jalan, Irigasi dan Jaringan 73,261,888,265.00 58,995,982,519.00

Belanja Modal Pengadaan Aset Tetap Lainnya 15,787,696,788.00 465,359,400.00

Jumlah Arus Keluar Kas 171,645,640,131.00 97,081,786,213.00

(171,584,610,281.00) (96,815,788,581.00)

Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman 37,104,500.00 66,966,715.00

Penerimaan Sisa kas di Bendahara Pengeluaran 0.00 0.00

Jumlah Arus Masuk Kas 37,104,500.00 66,966,715.00

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 9,961,574,474.00 6,500,000,000.00

Pembayaran Pokok Utang 22,148,400.00 436,110,695.00

Jumlah Arus Keluar Kas 9,983,722,874.00 6,936,110,695.00

(9,946,618,374.00) (6,869,143,980.00) PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Masuk Kas

2010 URAIAN

Arus Keluar Kas

Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan Arus Masuk Kas

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 209,937,242,218.70

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan Arus Masuk Kas

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan

90,254,579,249.42 2011

Arus Keluar Kas

Arus Keluar Kas

(10)
(11)

9 PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

I. KEBIJAKAN AKUNTANSI

1. Entitas Pelaporan Keuangan daerah

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Unit Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa sebagai entitas akuntansi terdiri dari 57 Satker. Sedangkan selaku entitas pelaporan Keuangan Daerah adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang berada pada Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset (DPKA). SKPD selaku entitas akuntansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa terdiri dari :

No Uraian Jumlah

1 Sekretariat 2

2 Kepala Daerah & Wakil 1

3 DPRD 1

4 Dinas 15

5 Badan 8

6 Kantor 4

7 Inspektorat 1

8 RSUD 1

9 Kecamatan 24

Jumlah 57

2. Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Sumbawa tahun 2011 adalah sebagai berikut:

a. Basis Kas (cash basis) untuk penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas

Pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.

b. Basis Akrual (accrual basis) untuk penyusunan Neraca

Aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

(12)

10 3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Dengan pengukuran aset dan kewajiban dapat ditentukan pengukuran untuk ekuitas karena ekuitas diperoleh dengan cara mengurangkan kewajiban dan aset.

4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standart Akuntansi Pemerintah.

Berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP, penerapan SAP dalam Laporan keuangan pemerintah diberlakukan efektif mulai pelaporan keuangan tahun anggaran 2005. Secara rinci, kebijakan akuntansi yang diterapkan terkait dengan penyusunan Laporan Keuangan tahun 2011 adalah sebagai berikut:

a. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan.

Neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana (net asset).

1) Aset Lancar

Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Aset lancar terdiri dari Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara Penerimaan, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR), Piutang Lainnya, dan Persediaan.

a) Kas di Kas Daerah

Kas adalah Kas di Kas Daerah mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Umum Daerah. Termasuk dalam klasifikasi kas adalah kas di bank, kas yang dipegang Bendahara Umum Daerah, dan deposito berjangka kurang dari 3 (tiga) bulan. Kas Daerah dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

b) Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab bendahara penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan dari bendahara penerimaan yang bersangkutan. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan dari setoran para wajib pajak/retribusi yang belum disetorkan ke kas daerah. Kas di Bendahara Penerimaan dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan

(13)

11 sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

c) Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/ dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa uang muka kerja (UUDP) yang belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca dan mencakup seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas dan lain-lain kas. Kas di Bendahara Pengeluaran dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya.

Apabila terdapat kas dalam valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

d) Piutang Pajak

Piutang pajak adalah merupakan piutang atas pajak-pajak daerah yang dicatat berdasarkan surat ketetapan pajak yang pembayarannya belum diterima. Piutang pajak dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah pajak-pajak yang belum dilunasi.

e) Piutang Retribusi

Piutang Retribusi merupakan piutang yang diakui atas jumlah yang belum terbayar sebesar nilai rupiah dari retribusi yang belum dilunasi berdasarkan bukti penetapan retribusi. Perkiraan piutang retribusi dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah dari retribusi yang belum dilunasi.

f) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran merupakan reklasifikasi tagihan penjualan angsuran jangka panjang ke dalam piutang jangka pendek yang disebabkan karena adanya tagihan angsuran jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran dicatat sebesar nilai nominal yaitu sejumlah tagihan penjualan angsuran yang harus diterima dalam waktu satu tahun.

g) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi (TP/TGR) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi merupakan reklasifikasi lain-lain aset yang berupa TGR ke dalam aset lancar disebabkan adanya TGR jangka panjang yang jatuh tempo tahun berikutnya. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi dicatat sebesar nilai nominal yaitu sejumlah rupiah Tuntutan Ganti Rugi yang akan diterima dalam waktu satu tahun.

Dokumen sumber TGR adalah Surat Keputusan yang dikeluarkan Mejelis Pembebanan TP/TGR. Dalam hal Surat Keputusan tersebut terlambat atau tidak diterbitkan, dokumen sumber untuk Piutang TGR diperoleh dari hasil pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah.

h) Piutang Lainnya

Akun Piutang Lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengakuan piutang di luar Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, dan Bagian Lancar TP/TGR. Piutang Lainnya dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi.

(14)

12 i) Persediaan

Persediaan adalah aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal pelaporan. Saldo persediaan adalah jumlah persediaan yang masih ada pada tanggal neraca. Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian, biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri dan nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

2) Investasi Jangka Panjang

Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 (duabelas) bulan. Bentuk Investasi Jangka Panjang terdiri dari Investasi Non Permanen dan Investasi Permanen

a) Investasi Non Permanen

Investasi Non Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Termasuk dalam Investasi Non Permanen adalah Investasi Dana Bergulir pola PAD dan Investasi Non Permanen Lainnya. Investasi Dana Bergulir pola PAD merupakan dana yang dipinjamkan kepada kelompok masyarakat untuk ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu disertai dengan bunga yang telah disepakati. Investasi Dana Bergulir dinilai sebesar jumlah nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value). Sedangkan Investasi Non Permanen Lainnya adalah pemberian pinjaman dana/penyertaan kepada badan usaha/koperasi dengan jangka waktu tertentu. Investasi Non Permanen Lainnya dicatat sebesar nilai nominalnya.

b) Investasi Permanen

Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Termasuk dalam Investasi Permanen adalah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dalam perusahaan daerah/negara. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah menggambarkan jumlah yang dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk penyertaan modal dalam perusahaan negara/daerah. Penyertaan modal pemerintah dicatat sebesar harga perolehan jika kepemilikan kurang dari 20% dan tidak memiliki kendali yang signifikan. Kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki kendali yang signifikan dan kepemilikan 51% atau lebih dicatat secara proporsional dari nilai ekuitas yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan/lembaga yang dimaksud.

Untuk pencatatan dengan metode ekuitas, nilai penyertaan modal pemerintah daerah dihitung dari nilai ekuitas yang ada di laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan dikalikan dengan persentase kepemilikan.

3) Aset tetap

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Perkiraan aset tetap terdiri dari Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Akumulasi Penyusutan.

(15)

13 a) Tanah

Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki atau diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Dalam akun tanah termasuk tanah yang digunakan untuk bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Tanah diakui sebagai aset pada saat diterima dan terjadi perpindahan hak kepemilikan dan dicatat dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Biaya ini meliputi harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Jika tidak tersedia data secara memadai, maka tanah dicatat dengan estimasi harga perolehan yang diestimasikan.

b) Peralatan dan Mesin

Peralatan dan mesin mencakup antara lain: alat berat; alat angkutan; alat bengkel dan alat ukur; alat pertanian; alat kantor dan rumah tangga; alat studio, komunikasi dan pemancar; alat kedokteran dan kesehatan; alat laboratorium; alat persenjataan; komputer; alat eksplorasi; alat pemboran;

alat produksi, pengolahan dan pemurnian; alat bantu eksplorasi; alat keselamatan kerja; alat peraga; dan unit peralatan proses produksi yang masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap digunakan. Peralatan dan mesin dicatat sebagai aset pemerintah pada saat diterima dan terjadi perpindahan hak kepemilikan. Peralatan dan mesin dicatat dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Harga perolehan peralatan dan mesin yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung (tenaga kerja, bahan baku) dan biaya tidak langsung (perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa peralatan dan biaya lain) yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap digunakan. Bila tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai peralatan dan mesin dicatat berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan oleh instansi teknis terkait. Peralatan dan mesin yang berasal dari hibah dinilai berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga gantinya.

c) Gedung dan Bangunan

Gedung dan Bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Gedung dan bangunan dicatat sebagai aset pemerintah pada saat diterima dan terjadi peralihan hak kepemilikan. Gedung dan bangunan dicatat dengan nilai historis, harga perolehan. Harga perolehan gedung dan bangunan yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung (tenaga kerja, bahan baku) dan biaya tidak langsung (perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa peralatan, dan biaya lain) yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap digunakan. Bila tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai gedung dan bangunan dicatat berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan.

d) Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Jalan, irigasi dan jaringan di neraca antara lain

(16)

14 meliputi jalan dan jembatan, bangunan air, instalasi, dan jaringan. Akun ini tidak mencakup tanah yang diperoleh untuk pembangunan jalan, irigasi dan jaringan. Jalan, Irigasi, dan Jaringan dicatat sebagai aset pemerintah saat diterima dan terjadi perpindahan hak kepemilikan dengan nilai historis/perolehan, yaitu harga perolehan. Harga perolehan jalan, irigasi, jaringan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung ( Tenaga kerja, bahan baku ) dan biaya tidak langsung (perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa peralatan, dan biaya lain) yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap digunakan. Bila tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai Jalan, Irigasi, Jaringan dicatat berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan.

e) Aset Tetap Lainnya

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Aset tetap lainnya di neraca antara lain meliputi koleksi perpustakaan/buku dan barang bercorak seni/budaya/olah raga. Aset tetap lainnya dicatat sebagai aset pemerintah pada saat diterima dan terjadi perpindahan hak kepemilikan. Aset tetap lainnya dicatat dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Bila tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai aset tetap lainnya dicatat berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan.

f) Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya. Konstruksi dalam pengerjaan dicatat senilai seluruh biaya yang diakumulasikan sampai dengan tanggal neraca dari semua jenis aset tetap dalam pengerjaan yang belum selesai dibangun.

4) Aset lainnya

Aset lainnya adalah aset pemerintah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Aset lainnya antara lain terdiri dari Aset Tidak Berwujud dan Aset Lain-lain.

a) Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud adalah aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa, atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk diantaranya perangkat software komputer.

b) Aset Lain-lain

Aset Lain-lain adalah aset-aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Ganti Rugi dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Aset Lain-lain dicatat dengan nilai nominal dari aset yang bersangkutan. Untuk aset tetap yang diklasifikasikan ke dalam Aset Lain-lain, dicantumkan sebesar nilai perolehannya.

5) Kewajiban jangka pendek

Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar kembali atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

(17)

15 neraca. Kewajiban ini mencakup Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Utang Bunga, Bagian Lancar Utang Dalam Negeri – Pemerintah Pusat, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

a) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

Utang PFK merupakan utang yang timbul akibat pemerintah belum menyetor kepada pihak lain atas pungutan/potongan PFK dari dokumen SP2D atau dokumen lain yang dipersamakan. Pungutan/potongan PFK dapat berupa potongan/pungutan Iuran Taspen, Bapertarum, Askes, juga termasuk pajak-pajak pusat. Perkiraan ini dicatat sejumlah yang sama dengan jumlah yang dipungut/dipotong berdasarkan nilai nominal.

b) Utang Bunga

Hutang bunga merupakan bunga yang telah jatuh tempo atau menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten Sumbawa sebagai akibat dari adanya hutang pokok. Perkiraan ini dicatat sebesar nilai nominal. Hutang bunga dalam valuta asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi.

c) Bagian Lancar Utang Dalam Negeri – Pemerintah Pusat

Bagian Lancar Utang Dalam Negeri – Pemerintah Pusat merupakan bagian dari utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dan diharapkan akan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Pada umumnya akun ini berkaitan dengan utang yang berasal dari pinjaman jangka panjang. Akun ini diakui pada saat melakukan reklasifikasi pinjaman jangka panjang pada setiap akhir periode akuntansi. Nilai yang dicantumkan di neraca untuk bagian lancar utang jangka panjang adalah sebesar jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Utang dalam valuta asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi.

d) Hutang Jangka Pendek Lainnya

Hutang jangka pendek lainnya, yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu hutang jangka pendek diatas, adalah kewajiban yang harus dilunasi oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan penambahan aset yang diperoleh dari penerimaan hak yang belum saatnya diterima dan akan dipertanggungjawabkan kemudian. Hutang jangka pendek lainnya dibukukan sebesar nilai nominal.

6) Kewajiban jangka panjang

Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar kembali atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca.

Kewajiban jangka panjang digunakan untuk membiayai pembangunan prasarana yang merupakan aset daerah yang dapat menghasilkan penerimaan (baik langsung maupun tidak langsung) untuk pembayaran kembali pinjaman, serta memberikan manfaat bagi pelayanan masyarakat.

7) Ekuitas Dana

Ekuitas Dana merupakan pos pada neraca pemerintah yang menampung selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Pos Ekuitas Dana terdiri dari tiga kelompok, yaitu Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan Ekuitas

(18)

16 Dana Cadangan.

a) Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Kelompok Ekuitas Dana Lancar antara lain terdiri dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran/SILPA, Pendapatan yang Ditangguhkan, Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

b) Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Pos ini terdiri dari:

(1) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang, yang merupakan akun lawan dari Investasi Jangka Panjang.

(2) Diinvestasikan dalam Aset Tetap, yang merupakan akun lawan dari Aset Tetap.

(3) Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, yang merupakan akun lawan Aset Lainnya.

(4) Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang, yang merupakan akun lawan dari seluruh Utang Jangka Panjang.

c) Ekuitas Dana Cadangan

Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Akun ini merupakan akun lawan dari Dana Cadangan. Saldo perkiraan ini disajikan sebesar dana yang diinvestasikan dalam dana cadangan.

b. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

1) Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah adalah semua penerimaan Kas Daerah dalam periode tahun anggaran yang menjadi hak daerah. Pendapatan diakui atas dasar kas, yaitu pada saat diterima pada Kas Daerah. Pencatatan pendapatan berdasarkan azas bruto yaitu mencatat penerimaan bruto dan tidak diperbolehkan mencatat jumlah netto (dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber antara lain : Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Pengembalian atau koreksi atas pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan maupun periode sebelumnya, dicatat sebagai pengurang pendapatan.

2) Belanja Daerah

Belanja daerah adalah semua pengeluaran Kas Daerah dalam periode tahun anggaran yang menjadi beban daerah. Belanja diakui atas dasar kas, yaitu pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas Daerah. Belanja diklasifikasikan sesuai SAP yaitu : belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga dan

(19)

17 belanja bagi hasil – transfer. Belanja Operasi diklasifikasikan atas : belanja pegawai, belanja barang, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Belanja modal diklasifikasikan atas: belanja tanah, belanja peralatan & mesin, belanja gedung & bangunan, belanja jalan, irigasi

& jaringan, belanja aset tetap lainnya dan belanja aset lainnya. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan lain-lain.

3) Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah yang memerlukan pembayaran kembali dari pemerintah daerah dan penerimaan kembali pemerintah daerah. Pembiayaan dimaksudkan untuk memberikan gambaran sumber-sumber dana yang diperoleh untuk menutup defisit anggaran atau pengunaan dana yang dilakukan apabila terjadi surplus anggaran.

c. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama tahun anggaran 2011 yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi aset non-keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non-anggaran. Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama tahun anggaran 2011 dan saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2011.

Metode penyusunan Laporan Arus Kas adalah Metode Langsung yaitu dilakukan dengan cara menyajikan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi secara lengkap, dilanjutkan dengan kegiatan aktivitas investasi aset non-keuangan, dan pembiayaan serta non anggaran.

Dalam tahun 2011, Laporan Arus Kas disajikan secara bruto, di mana arus kas keluar tidak berdasarkan realisasi belanja namun berdasarkan realisasi pencairan SP2D.

Susunan dan isi Laporan Arus Kas terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu : 1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Arus masuk kas terdiri dari : rincian Pendapatan Asli Daerah, rincian Pendapatan Transfer, rincian Lain-lain Pendapatan yang Sah, dan penerimaan kembali atas setoran pengembalian tahun berjalan. Sedangkan Arus Keluar terdiri dari jumlah SP2D Belanja Operasi, jumlah SP2D belanja Tak Terduga, dan jumlah SP2D belanja Bagi Hasil – transfer.

2) Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset non-Keuangan

Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan

(20)

18 pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari hasil penjualan aset tetap dan aset lainnya, dan penerimaan pengembalian/sisa kas tahun berjalan.

Sedangkan Arus keluar kas dari aktivitas investasi adalah jumlah SP2D belanja pembelian aset tetap dan aset lainnya.

3) Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan dapat berasal dari penggunaan SiLPA tahun sebelumnya, penerimaan pinjaman, penerimaan kembali dana bergulir, dan penerimaan hasil divestasi. Sedangkan pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk penyertaan modal atau pembayaran kembali pokok pinjaman.

4) Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Arus kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas non-anggaran antara lain Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum daerah.

(21)

19 II. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan dengan penjelasan sebagai berikut:

A. Neraca

1. Kas di Kas Daerah

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Kas di kas Daerah 81.201.159.301,36 52.724.995.724,66 Saldo Kas Daerah yang disimpan di Bank per 31 Desember 2011 milik Pemerintah Kabupaten Sumbawa terdiri dari saldo 1 (satu) rekening pada PT.

Bank NTB Cabang Sumbawa dan 1 (satu) rekening pada PT. Bank Negara Indonesia Cabang Sumbawa yang terdiri dari:

(dalam rupiah)

Terdapat selisih antara jumlah kas di kas daerah pada Neraca dengan rekening koran di PT. Bank NTB sebesar Rp.124.140.000,00 yang terjadi karena terdapat kesalahan pencairan (double pencairan) oleh pihak bank dan telah dilakukan koreksi pada tanggal 2 Januari 2011 oleh pihak bank

2. Kas di Bendahara Penerimaan

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00

Jumlah tersebut merupakan saldo kas di Bendahara Penerimaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010

No Rekening Bank Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

A. Rekening pada PT. Bank NTB 1 Rekening Kas Daerah

No. Rek. 004.21.80339.01 – 5 48.134.122.677,36 15.262.092.034,34 2 Rekening Dana Alokasi Umum

(DAU)

No. Rek. 004.21.02936.00 – 3

0,00 5.762.488.941,32 TOTAL SALDO REKENING

PT. BANK NTB CABANG SUMBAWA

48.134.122.677,36 21.024.580.975,66 B. Rekening pada PT. BNI

1 Rekening KASDA

No. Rek. 0999988810 32.942.896.624,00 31.700.414.749,00 TOTAL SALDO REKENING

PT. BNI CABANG

SUMBAWA

32.942.896.624,00 31.700.414.749,00 81.077.019.301,36 52.724.995.724,66

(22)

20 3. Kas di Bendahara Pengeluaran

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Kas di Bendahara Pengeluaran 438.293.889,00 460.894.942,00 Jumlah tersebut merupakan saldo kas daerah yang berada pada masing-masing Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Sisa UUDP TA 2005 73.337.000,00 74.237.000,00

Sisa UUDP TA 2006 58.733.810,00 58.733.810,00

Sisa UUDP TA 2007 0,00 107.716.240,00

Sisa UUDP TA 2009 69.673.879,00 71.673.879,00

Sisa UP TA 2010 81.284.000,00 148.534.013,00

Sisa UP TA 2011 155.265.200,00 0,00

Jumlah 438.293.889,00 460.894.942,00

Sisa UUDP TA 2005 sebesar Rp73.337.000,00 merupakan sisa UUDP yang dikelola Pemegang Kas TA 2005 Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Sumbawa tahun 2007 yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Sisa UUDP TA 2006 sebesar Rp58.733.810,00 merupakan sisa dana ADD yang dikelola oleh Kepala Desa Labangka dan Desa UPT Plampang melalui Pemegang Kas Sekretariat Daerah berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Sumbawa tahun 2007 yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Sisa UUDP TA 2009 sebesar Rp69.673.879,00 merupakan saldo kas di Bendahara Pengeluaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang merupakan bagian dari kas tunai yang dicuri oleh oknum yang tidak bertanggungjawab berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Khusus Inspektorat Kabupaten Sumbawa No. III/796/26/Itkab-rhs tanggal 18 Juli 2009.

Sisa UP TA 2010 sebesar Rp81.284.000,00 merupakan saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan Nasional yang belum disetor per 31 Desember 2011.

Sisa UP TA 2011 sebesar Rp155.265.200,00 merupakan sisa saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada 7 SKPD, dengan rincian sebagai berikut :

(dalam rupiah)

No. SKPD Saldo

1. Dinas Pendidikan Nasional 149.421.710,00

2. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 4.865.962,00 3. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan 352.740,00 4. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 60.000,00 5. Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas 3.000,00

6. Sekretariat Daerah 549.338,00

7. Kantor Camat Lenangguar 12.450,00

Jumlah 155.265.200,00

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp155.265.200,00 masing-masing telah disetor sebagai berikut :

(23)

21 a) Dinas Pendidikan Nasional pada tanggal 16 Januari 2012 sebesar

Rp149.421.710,00.

b) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pada tanggal 13 Januari 2012 sebesar Rp4.865.962,00.

c) Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan pada tanggal 6 Januari 2012 sebesar Rp352.740,00.

d) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja pada tanggal 3 Januari 2012 sebesar Rp60.000,00.

e) Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas pada tanggal 2 Januari 2012 sebesar Rp3.000,00.

f) Sekretariat Daerah pada tanggal 3 Januari 2012 sebesar Rp443.258,00 dan tanggal 10 Januari 2012 sebesar Rp106.080,00.

g) Kantor Camat Lenangguar pada tanggal 13 Januari 2012 sebesar 12.450,00.

4. Piutang Pajak

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Piutang Pajak 2.661.146.923,00 3.658.210.783,00

Piutang Pajak Pemerintah Kabupaten Sumbawa per 31 Desember 2011 sebesar Rp2.661.146.923,00 dan per 31 Desember 2010 sebesar Rp3.658.210.783,00, dengan rincian sebagai berikut:

(dalam rupiah)

No Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

1 Pajak Hotel 2.113.393.783,00 3.110.918.893,00

2 Pajak Restoran 25.297.500,00 24.836.250,00

3 Pajak Sarang Burung Walet

522.455.640,00 522.455.640,00 Jumlah 2.661.146.923,00 3.658.210.783,00 Piutang pajak hotel sebesar Rp2.113.393.783,00 merupakan piutang pajak hotel Amanwana.

5. Piutang Dana Bagi Hasil

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Piutang Dana Bagi Hasil 5.788.049.741,00 2.114.551.151,06 Piutang Dana Bagi Hasil merupakan tunggakan pembagian dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat per 31 Desember 2011 sebesar Rp5.788.049.741,00 dan per 31 Desember 2010 sebesar Rp2.114.551.151,06.

Rincian Piutang Dana Bagi Hasil per 31 Desember 2011 dan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

(dalam rupiah)

No Jenis Pajak Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

895.132.698,00 798.311.430,04 2. Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB)

2.916.902.108,00 1.407.168.043,00 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan 1.969.988.941,00 (148.164.114,98)

(24)

22 Bermotor (PBBKB)

4. Pajak Air Bawah Tanah dan Permukaan

6.025.994,00 57.235.793,00 Jumlah 5.788.049.741,00 2.114.551.151,06 6. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Bagian Lancar Tagihan Penjualan

Angsuran 89.691.363,00 5.200.000,00

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran tersebut merupakan tunggakan pembayaran cicilan kendaraan bermotor hasil lelang kendaraan per 31 Desember 2011 sebesar Rp89.691.363,00 dan per 31 Desember 2010 sebesar Rp5.200.000,00.

Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran per 31 Desember 2011 merupakan tunggakan pembayaran cicilan kendaraan bermotor hasil lelang kendaraan dinas tahun 2009.

7. Piutang lainnya

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Piutang lainnya 76.850.000,00 92.850.000,00

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang lainnya per 31 Desember 2011 sebesar Rp76.850.000,00 dan per 31 Desember 2010 sebesar Rp92.850.000,00.

Saldo Piutang Lainnya yang terdiri dari dana pengamanan harga gabah (tahun 2004) sebesar Rp76.850.000,00, dengan rincian sebagai berikut:

(dalam rupiah) No. Penerima Alamat

Jumlah Dana Pengamanan Harga Gabah Saldo Per

31/12/2010 Setoran 2011 Saldo per 31/12/2011

1 2 3 4 5 6 (4 - 5)

1 UD Gunung Galesa

Desa Malili, Moyo Hilir

26.500.000,00 4.000.000,00 22.500.000,00

2 UD Serba Serbi

Desa Sebewe, Moyo Utara

2.000.000,00 2.000.000,00 0,00 3 UD

Pasaran

Desa Brang Kolong, Plampang

64.350.000,00 10.000.000,00 54.350.000,00

Total 92.850.000,00 16.000.000,00 76.850.000,00 8. Persediaan

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Persediaan 7.118.521.095,71 7.165.662.578,00

Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan barang per 31 Desember 2011 sebesar Rp7.118.521.095,71 dan per 31 Desember 2010 sebesar

(25)

23 Rp7.165.662.578,00pada Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten Sumbawa, yang terdiri dari:

(dalam rupiah)

No SKPD Nilai

1 Dinas Pendidikan Nasional 3.976.500,00

2 Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah 203.525,00

3 Dinas Kesehatan 4.532.309.936,04

4 Rumah Sakit Umum Daerah 2.021.610.224,67

5 Dinas Pekerjaan Umum 118.897.250,00

6 Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah 958.700,00 7 Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informasi 0,00 8 Badan Penanaman Modal Dan Lingkungan Hidup 14.108.320,00 9 Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil 39.033.000,00 10 Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan

Perempuan 0,00

11 Dinas Sosial 0,00

12 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi 1.131.145,00

13 Dinas Koperasi Industri Dan Perdagangan 0,00

14 Satuan Polisi Pamong Praja 1.691.460,00

15 Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan

Masyarakat 0,00

16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 331.915,00

17 Sekretariat Daerah 2.067.250,00

18 Sekretariat DPRD 1.665.065,00

19 Dinas Pendapatan Keuangan Dan Aset 82.814.370,00

20 Inspektorat Daerah 902.700,00

21 Badan Kepegawaian Diklat 2.764.100,00

22 Kantor Pelayanan Dan Perizinan Terpadu 2.191.000,00 23 Kantor Ketahanan Pangan Dan Penyuluh Pertanian 1.146.500,00 24 Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan

Desa 4.409.455,00

25 Dinas Pertanian 2.790.000,00

26 Dinas Peternakan 94.487.360,00

27 Badan Pelaks. Penyuluhan Pertanian, Perikanan &

Kehutanan 1.324.500,00

28 Dinas Kehutanan Dan Perkebunan 0,00

29 Dinas Pertambangan Dan Energi 152.495,00

30 Dinas Pemuda Olahraga Budaya Dan Pariwisata 870.520,00

31 Dinas Kelautan Dan Perikanan 181.122.000,00

32 Kantor Camat Sumbawa 85.500,00

33 Kantor Camat Moyo Hilir 469.655,00

34 Kantor Camat Moyo Utara 822.250,00

35 Kantor Camat Lopok 322.500,00

36 Kantor Camat Lape 540.300,00

37 Kantor Camat Maronge 88.500,00

(26)

24

38 Kantor Camat Plampang 227.500,00

39 Kantor Camat Labangka 89.500,00

40 Kantor Camat Empang 207.700,00

41 Kantor Camat Tarano 81.100,00

42 Kantor Camat Moyo Hulu 194.500,00

43 Kantor Camat Lunyuk 344.000,00

44 Kantor Camat Orong Telu 89.500,00

45 Kantor Camat Batulanteh 248.200,00

46 Kantor Camat Unter Iwes 0,00

47 Kantor Camat Labuhan Badas 81.200,00

48 Kantor Camat Rhee 459.100,00

49 Kantor Camat Utan 101.000,00

50 Kantor Camat Buer 124.400,00

51 Kantor Camat Alas 267.000,00

52 Kantor Camat Alas Barat 234.500,00

53 Kantor Camat Ropang 91.000,00

54 Kantor Camat Lenangguar 91.000,00

55 Kantor Camat Lantung 301.900,00

TOTAL 7.118.521.095,71

Dari saldo sebesar Rp7.118.521.095,71 sudah mencakup persediaan obat dan alat kesehatan pada 25 Puskesmas di bawah Dinas Kesehatan.

9. Investasi Jangka Panjang

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Investasi Jangka Panjang 78.370.174.220,47 57.359.437.889,09 Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2011 sebesar Rp78.370.174.220,47 dan saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp57.359.437.889,09. Saldo Investasi Non Permanen dan Investasi Permanen dengan rincian sebagai berikut :

a) Investasi Non Permanen

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Investasi Non Permanen 11.967.207.214,00 12.078.776.203,00 Jumlah tersebut merupakan saldo Dana Bergulir Pemerintah Kabupaten Sumbawa per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010. Dana Bergulir ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

1) Dana Bergulir pola PAD yang diberikan kepada kelompok masyarakat atau perorangan, di mana angsuran pokok dan bunganya berkisar antara 6% s/d 11% pertahun dan setiap tahun disetor ke Kas Daerah. Rincian saldo dana bergulir jenis ini per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

(27)

25 (dalam rupiah)

No SKPD TA Saldo

Per 31-12-2011

Saldo Per 31 -12- 2010 1. Dinas Koperindag 2002

- Koperasi 845.775.088,00 849.475.088,00

- UKM 352.470.000,00 372.312.500,00

- Industri 1.698.887.818,00 1.654.158.663,00 2. Dinas Peternakan 2002 410.110.000,00 414.150.000,00 3. Dinas Kelautan dan

Perikanan

2002 1.083.437.331,00 1.094.710.975,00 4. Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi

2003 246.960.527,00 253.877.527,00 5. BPM-PD 2003 607.491.450,00 607.591.450,00 Jumlah 5.245.132.214,00 5.246.276.203,00 Saldo pada tahun 2011 sebesar Rp5.245.132.214,00 merupakan hasil iventarisasi yang dilakukan oleh dinas teknis terkait kecuali BPM-PD yang belum melakukan verifikasi data yang mutakhir.

2) Dana Bergulir dalam bentuk hewan/ternak di Dinas Peternakan.

Dana Bergulir dalam bentuk hewan ternak adalah Dana Bergulir dalam bentuk hewan/ternak yang diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat di mana hasil pengembangannya (anak) digulirkan kembali kepada kelompok masyarakat yang lain. Apabila si induk sudah menghasilkan anak sesuai yang ditentukan, si induk dihibahkan kepada kelompok tersebut. Dana bergulir ini dicatat berdasar nilai yang dapat direalisasikan dengan menggunakan harga pasar per 31 Desember 2011 sebesar Rp6.722.075.000,00 dan per 31 Desember 2010 sebesar Rp6.832.500.000,00. Rincian saldo Dana Bergulir jenis ini per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

(dalam rupiah)

No. Jenis Ternak Tahun Nilai

1. Ternak Sapi 2006 709.250.000,00

2. Ternak Kerbau 2006 404.750.000,00

3. Ternak Kambing 2006 0,00

4. Ternak Sapi 2007 823.250.000,00

5. Ternak Kerbau 2007 420.000.000,00

6. Ternak Kambing 2007 44.725.000,00

7. Ternak Sapi 2008 1.106.000.000,00

8. Ternak Sapi (Redistribusi) 2008 5.500.000,00

9. Ternak Kerbau 2008 427.750.000,00

10. Ternak Kambing 2008 102.350.000,00

11. Ternak Kuda 2008 72.000.000,00

12. Ternak Kerbau 2009 380.000.000,00

13. Ternak Kerbau (Redistribusi) 2009 253.000.000,00 14. Ternak Sapi (Redistribusi) 2009 48.000.000,00 15. Ternak Kambing (Redistribusi) 2009 4.500.000,00 16. Ternak Sapi (Redistribusi) 2010 918.500.000,00

(28)

26 17. Ternak Kerbau (Redistribusi) 2010 251.500.000,00 18. Ternak Sapi (Redistribusi) 2011 528.500.000,00 19. Ternak Kerbau (Redistribusi) 2011 222.500.000,00

JUMLAH 6.722.075.000,00

b) Investasi Permanen

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Investasi Permanen 66.402.967.006,47 45.280.661.686,09 Saldo Investasi Permanen per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp66.402.967.006,47 dan Rp45.280.661.686,09 merupakan saldo Investasi Jangka Panjang yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumbawa berupa Penyertaan Modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan rincian sebagai berikut:

(dalam rupiah)

No BUMD Metode

Penilaian

31 – 12 – 2011 31 – 12 – 2010 1. PT Bank NTB Cost 34.103.414.474,00 24.141.840.000,00 2. PD BPR NTB

Sumbawa Barat

Equity 2.993.284.511,71 2.014.387.000,00 3. PD BPR NTB

Sumbawa

Equity 17.503.283.697,35 14.291.901.038,61 4. PDAM Kab. Sumbawa Equity 10.034.262.551,41 3.937.871.991,48 5. Perusda Kab. Sumbawa Equity 1.668.721.772,00 794.661.656,00 6. PT. Daerah Maju

Bersaing

Cost 100.000.000,00 100.000.000,00 Jumlah 66.402.967.006,47 45.280.661.686,09 Penjelasan untuk masing-masing penyertaan sebagai berikut:

1) Penyertaan Modal pada PT. Bank NTB dinilai dengan metode harga perolehan sebesar Rp34.103.414.474,00 yang merupakan akumulasi penyetoran Pemerintah Kabupaten Sumbawa kepada PT. Bank NTB sampai dengan 31 Desember 2011. Dalam tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Sumbawa menambah Penyertaan Modal di PT. Bank NTB sebesar Rp9.961.574.474,00.

2) PD. BPR NTB Sumbawa Barat adalah gabungan dari 2 (dua) PD. BPR- LKP di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat yaitu PD. BPR-LKP Taliwang dan PD. BPR-LKP Seteluk. Penyertaan modal tersebut dinilai dengan menggunakan metode ekuitas (Equity Method). Dimana persentase kepemilikan Pemerintah Kabupaten Sumbawa sebesar 36,92%

3) PD BPR NTB Sumbawa adalah gabungan dari 9 (Sembilan) PD BPR- LKP yang berada di wilayah Kabupaten Sumbawa (Empang, Plampang, Lopok, Moyo, Ropang, Seketeng, Labuhan Sumbawa, Utan dan Alas).

Penyertaan modal pada PD BPR NTB Sumbawa dinilai dengan menggunakan metode ekuitas (Equity Method), di mana persentase kepemilikan Pemerintah Kabupaten Sumbawa sebesar 63,57%.

4) Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada PDAM Kabupaten Sumbawa adalah sebesar 100%, maka metode penilaian penyertaan

(29)

27 modal pada PDAM Kabupaten Sumbawa dinilai dengan metode ekuitas (Equity Method). Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan PDAM Kabupaten Sumbawa per 31 Desember 2011 (unaudited), jumlah ekuitas dana PDAM Kabupaten Sumbawa sebesar Rp10.034.262.551,41 sehingga nilai penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada PDAM Kabupaten Sumbawa sebesar Rp10.034.262.551,41.

5) Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada Perusda Kabupaten Sumbawa adalah sebesar 100%, maka metode penilaian penyertaan modal pada Perusda dinilai dengan metode ekuitas (Equity Method).

Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Perusda Kabupaten Sumbawa per 31 Desember 2011 (unaudited), jumlah ekuitas dana Perusda Kabupaten Sumbawa sebesar Rp1.668.721.772,00 yang merupakan akumulasi penyetoran modal dan bantuan hibah sampai dengan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp1.771.446.000,00 dan sebesar Rp2.244.655.500,00 dikurangi akumulasi kerugian sampai dengan 31 Desember 2011 sebesar Rp125.431.884,00 dan kerugian tahun 2010 sebesar Rp2.221.947.844,00

6) PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) adalah perusahaan daerah yang baru dibentuk yang merupakan milik bersama antara Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Kabupaten Sumbawa dalam tahun 2009 menyertakan modal awal sebesar Rp100.000.000,- dan pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Sumbawa tidak melakukan tambahan penyetoran penyertaan modal sehingga saldo penyertaan modal per 31 Desember 2011 sebesar Rp100.000.000,00.

10. Aset Tetap

(dalam rupiah)

Uraian Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

Aset tetap 1.706.728.641.766,90 1.517.390.765.628,00 Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Sumbawa per 31 Desember 2011 sebesar Rp1.706.728.641.766,90 dan per 31 Desember 2010 sebesar Rp1.517.390.765.628,00.

Atas Aset Tetap yang disajikan sebesar Rp1.706.728.641.766,90 tersebut diantaranya terdapat Aset Tetap yang dinilai sebesar Rp1,00 sebanyak 223 unit Aset Tetap dan Aset Tetap dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp6.184.806.200,00 yang belum dapat dirinci secara akurat.

Rincian saldo aset tetap per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

(dalam rupiah)

No. Keterangan Per 31-12-2011 Per 31-12-2010

1 Tanah 333.419.620.209,00 326.518.383.541,00

2 Peralatan dan mesin 209.183.626.378,00 158.529.081.219,00 3 Gedung dan bangunan 415.460.374.894,90 378.107.324.588,00 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 701.608.781.910,00 638.936.621.299,00 5 Aset Tetap Lainnya 25.359.478.066,00 8.680.387.630,00 6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 21.696.760.309,00 6.618.967.351,00

7 Akumulasi Penyusutan 0,00 0,00

Jumlah 1.706.728.641.766,90 1.517.390.765.628,00

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

7XQWXWDQ NRQVXPHQ WHUKDGDS NHDPDQDQ SURGXN SHUWDQLDQ PHQXQWXW SXOD SHUOXQ\D SURVHV SURGXNVL GLODNXNDQ VHFDUD UDPDK OLQJNXQJDQ 6DODK VDWX XSD\D XQWXN PHQJXUDQJL DWDX

Syukur Alhamdulilah Kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH UKURAN

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan maka hasil observasi siklus 1 oleh kolaborator dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Implementasi model

Untuk menguji perbandingan perfor- mans reproduksi (umur kawin pertama, lama bunting dan birahi kembali setelah beranak) dilakukan dengan uji Z.. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dimana setiap karakter yang ditransmisikan atau frame berisi informasi tambahan (redundant) sehingga bila penerima tidak hanya dapat mendeteksi dimana error terjadi,

Jaringan terdiri dari beberapa node/bus dan cabang yang mempunyai impedansi yang dinyatakan dalam per-unit (pu) pada base MVA. Ada empat parameter yang digunakan

Sedangkan pariwisata kedokteran ( medical tourism ) merupakan salah satu bentuk pariwisata kesehatan, yaitu aktivitas perjalanan wisata ke negara lain dengan tujuan

Syntax >> The system of rules and categories that allows words to be combined to form sentences in