• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DIVIDEN PER SHARE, RETURN ON EQUATY DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH DIVIDEN PER SHARE, RETURN ON EQUATY DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DIVIDEN PER SHARE, RETURN ON EQUATY DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA

SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

HAKIKI MULIADI1, IRHAM FAHMI2

1,2)Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Manajemen, Universitas Syiah Kuala Email: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to examine empirically the effect of Dividend per Share , Retrun on Equaty , and Net Profit Margin on Stock Price Manufacturing company in the Indonesia Stock Exchange . The sampling method used in this research is purposive sampling method of sampling based on certain criteria . That was selected seven mining companies in the sample were then performed multiple regression analysis to examine the effect of which partially and simultaneously .This study found that partially Dividend per Share a significant negative effect on the price of shares in the company , Net Profit Margin and no significant negative impact on Stock Prices of companies , Retrun on Equity positf influential and significant to the company's stock price . Simultaneous testing found that Dividend per Share , Net Profit Margin , Retrun on Equity positive and significant effect.

Keywords : Dividen per Share, Retrun on Equaty, Net profit Margin, On Stock Price Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan teknologi, ekonomi, dan bisnis yang semakin kompetitif, maka semakin banyak pula perusahaan yang tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan besar. Semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang dijalankan perusahaan semakin besar dan kompleks, dana yang dibutuhkan pun akan semakin besar. Perusahaan tidak mungkin hanya mengandalkan dana yang berada di dalam perusahaan untuk membiayai aktivitas bisnisnya dan menjaga kelangsungan usahanya agar tetap eksis dalam perekonomian, tetapi perusahaan juga akan membutuhkan sumber dana lain yang berasal dari luar perusahaan.

Pasar modal merupakan tempat bertemunya para pemilik modal dan yang membutuhkan modal. Perusahaan Manufaktur dapat memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif tempat penghimpunan dana selain sistem perbankan.Secara formal dalam Undang–undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, yang dimaksud dengan Pasar Modal adalah kegiatan–

(2)

kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal berkaitan dengan utang dan instrumen ekuitas (seperti saham dan obligasi) yang relatif berjangka panjang atau lebih dari satu tahun.Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. mengetahui pengaruh Dividend per Share (DPS), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) secara parsial terhadap hargsa saham perusahaan manufaktur periode 20102014, b. Mengetahui pengaruh Dividend per Share (DPS), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) secara simultan terhadap hargsa saham perusahaan manufaktur periode 2010-2014.

KAJIAN KEPUSTAKAAN Saham dan Harga Saham

Menurut Kasmir (2010:205) pengertian saham adalah tanda kepemilikan perusahaan atas nama saham yang dibelinya. Saham dapat diperjualbelikan (dipindahtangankan) kepada pihak lain. Sedangkan menurut Fahmi (2012: 81) pengertian saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan, yaitu merupakan kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya.

Net Profit Margin

Menurut Mamduh M. Hanafi (2009:83) net profit margin atau Profit Margin adalah rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya – biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu.

Return on Equity

Menurut Sudana (2011:22), Return on Equity (ROE) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak dengan

(3)

menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak pemegang saham untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

Dividen per Share

Menurut Weston dan Copeland (2001:326) “Dividend per Share adalah total semua dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Warren, et.al, (2005:629) berpendapat “dividend per share of Common Stock indicates the extent to which earnings are being distributed to common stockholders.”

Pengaruh Dividen per Share terhadap Harga Saham

Menurut Gibson (2003:116), salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividen. Investor mengharapkan dividen yang diterimanya dalam jumlah besar dan mengalami peningkatan setiap periode.

Dividend Per Share (DPS) yang tinggi mencerminkan perusahaan memiliki prospek yang baik dan akan menarik minat investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi.

Apabila dividend per share yang diterima oleh investor meningkat, tentu saja hal ini akan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut.

Semakin banyak investor yang berminat terhadap saham tersebut, permintaan akan meningkat dan diikuti oleh peningkatan harga saham perusahaan tersebut di pasar modal.

Pengaruh Return on Equity terhadap Harga Saham

Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001:101) ada tiga faktor yang mempengaruhi harga saham, termasuk di dalamnya return on equty Brigham dan Houston (2010:133) berpendapat: Jika ingin memaksimalkan nilai suatu perusahaan, manajemen harus memanfaatkan kekuatan yang ada dan memperbaiki kelemahan pada perusahaan tersebut. Analisis keuangan melibatkan:

(4)

1) Perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain, khususnya yang bergerak dalam industri yang sama.

2) Mengevaluasi tren posisi keuangan perusahaan selama ini. Brigham dan Houston (2010) juga berpendapat bahwa rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas (Return On Equity – ROE), yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham.

3) Pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan return on equity menunjukkan tingkat yang mereka peroleh. Jika return on equity tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan return on equity kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.

Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham

Menurut Van Horne dan Wachowicz (2012:181) pengertian Net Profit Margin (NPM) (margin laba neto) adalah ukuran profitabilitas perusahaan dari penjualan setelah memperhitungkan semua biaya dan pajak penghasilan. Margin tersebut memberi tahu kita penghasilan neto perusahaan per satu dollar (rupiah) penjualan. Menurut Sudana (2011:23) Net Profit Margin (NPM) mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan. Rasio ini mencerminkan efisiensi seluruh bagian, yaitu produksi, personalia, pemasaran, dan keuangan yang ada dalam perusahaan.

Gambar 1. Model Kerangka Pemikiran

Dividend per Share

( X

1)

Return on Equity

( X2)

Net Profit Margin

( X3)

Harga Saham

( Y )

(5)

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian adalah perusahaan manufaktur di Bursa efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Perusahaan yang secara konsisten melakukan pembayaran dividen selama periode penelitian, yaitu dari tahun 2010-2014.

b. Perusahaan manufaktur yang selama tahun 2010-2014 membagikan dividen dalam periode penelitian secara berturut-turut.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari:

1. Perpustakaan berupa buku-buku teori yang mendukung perhitungan dan penganalisaan.

2. Lembaga-lembaga terkait dengan Pasar Modal yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI),

3. Informasi tentang pasar modal yang di peroleh di situs www.idx.co.id

Peralatan Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan yang ada dan menguji hipotesis yang telah ditentukan maka metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda (multiple linear regression untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Uji-t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial, sementara uji-F dilakukan untuk menguji pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamasama. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen maka digunakan model regresi linier berganda (multiplier linier regression method), yang dirumuskan sebagai berikut:

Yit = α +β1X1+ β2X2 + β3X3 + e Di mana :

(6)

Y : harga saham X1 : Dividen per Share X2 : Retrun On Equty X3 : Net Profit Margin α : Konstanta

β1,2,3, : Koefesien regresi variabel e : Standard error

Hasil dan Pembahasan

Berikut ini adalah hasil analalis regresi:

Pengaruh Dividend per Share terhadap Harga Saham

Dividend per Share mempunyai koefisien regresi (Unstandardized Coefficients Beta) dengan arah negatif sebesar -18992,747. Pada Dividend per Share salah satu teori yang dikenal adalah teori preferensi pajak. Teori ini menyatakan bahwa investor lebih menyukai pembagian dividen yang rendah dari pada pembagian dividen yang tinggi. Hal ini karena adanya pajak yang akan dikenakan pada dividen. Investor menganggap bahwa pertumbuhan laba mungkin di anggap menghasilkan kenaikan harga saham, dan keuntungan modal (capital modal) yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya tinggi (Bringham dan Houston, 2001).

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 32123.932 7911.134 4.061 .000

DPS -18992.747 5882.438 -.337 -3.229 .002

NPM -1454.965 589.636 -.252 -2.468 .018

ROE 264.732 42.225 .627 6.269 .000

(7)

Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham

Net Profit Margin mempunyai koefisien regresi (Unstandardized Coefficients Beta) dengan arah negatif sebesar -1454.965. Hal ini berarti investor memandang perusahaan Manufaktur di Indonesia telah memasuki batas trade off dimana penambahan hutang memiliki biaya yang lebih besar dari manfaat yang diperoleh dari penambahan hutang tersebut. Peningkatan hutang memiliki arti bahwa perusahaan sedang mengalami keterbatasan arus kas yang akan menyebabkan bertambahnya biaya modal baik jangka panjang ataupun jangka pendek, sehingga penambahan hutang akan mengakibatkan risiko kebangkrutan perusahaan apabila tidak dikelola dengan baik.

Pengaruh Return on Equity terhadap Harga Saham

Retrun on Equity mempunyai koefisien regresi (Unstandardized Coefficients Beta) dengan arah positif sebesar 264.732. Secara singkat kenaikan profitabilitas memicu kenaikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan suatu perusahaan pertambangan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi dan akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham.

Investormenilai bahwa manajemen perusahaan pertambangan telah berhasil mengelolaasset dan modal yang dimiliki sehingga mampu memperoleh laba dengan baik.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dividend per Share berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Net Profit Margin berpengaruh negatif dan tidak siknifikan terhadap harga saham perusahaan maufaktur di Bursa Efek Indonesia Retrun onEquity berpengaruh posituf dan signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

(8)

2. Dividend per Share, Net Profit Margin, Retrun on Equity berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

3. Berdasarkan koefesien determasi, variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh Dividend per Share, Net Profit Margin, Retrun on Equity sebasar 60,9%.

Sedangkan sisanya sebesar 39,1% dijelaskan oleh faktor- faktor lain diluar model yang dianalisis.

REFERENSI

Arifin, Ali (2004) Membaca Saham, Panduan Dasar Seni Berinvestasi dan Teori Permainan Saham. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Offset.

Ahmad, Kamaruddin (2004) Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Ambarwati (2010) Manajemen keuangan anjutan. Cetakan pertama. Yogjakarta:

Graha Ilmu.

Brealey dan Myers Brigham, Eugene F., dan Joel F Houston (2006) Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Penerjemah: Ali Akbar Yulianto. Edisi 10. Buku 1.

Jakarta: Salemba Empat

Brigham, dan Houston (2001) Dasardasar Manajemen Keuangan. Edisi Delapan.

Jakarta: Salemba Empat.

______(2004) Dasar- Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan oleh Ali Akbar ulianto. Edisi Kesepuluh Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin (2006) Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

DeAngelo, L.E (1986) Accounting Number as Valuation Substitutes: A Study Of Management Buouts Of Public Stockholders. The Accounting review, Vol. 59, 400-420

Fahmi, Irham (2012) Pengantar Pasar Modal. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Bandung.

Fakhruddin, Firmansyah dan Hadianto (2011) Manajemen Investasi dan Teori Portofolio.Jakarta: Salemba Empat.

(9)

Gitman, Lawrence J,. and Chad J. Zutter (2012) Principles of Managerial Finance. Thirteenth Edition.. United States of America: Pierson Education Limited

Gibson, James L (2003) Organisasi, Perilaku, Struktur, dan Proses. Edisi Kelima. Cetakan Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga

Halim, Abdul (2003) Analisis Investasi. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat Hanafi, Mamduh M., dan Abdul Halim (2009) Analisis Laporan Keuangan. Edisi

Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Husnan, Suad (2003) Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Jensen, M. C and Meckling, W.H (1976) Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure . Journal of Financial Economics, Vol. 3 (4), 305-360.

Jensen (1992) Simulatnous Determination of Insiders Ownership, Debt, and Dividen Policies. Journal of Financial and Quantitative Analysis. Vo. 21.

131-144

Kaaro, Hermeindito (2001) Analisis Leverage dan Dividend Dalam Lingkungan Ketidakpastian : Pendekatan Pecking Order Theory dan Balancing Theory.

Simposium Nasional Akuntansi V.

Koetin, E.A dan Aristides Katoppo (1997) Pasar Modal Indonesia : Retrospeksi Lima Tahun Swastanisasi BEJ. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Kasmir (2010) Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Prenada Media Group. Jakarta

Keown et al (2005) Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Jakarta:

Pearson Education, Inc.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield (2008) Intermediate Accounting. Twelfth Edition. Alih Bahasa oleh Emil Salim. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Jogiyanto (2008) Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE: Yogyakarta Modigliani and Miller (1958) The cost of Capital, Corporation Finance and The

Theory of Investment. The American Economic Review, Vol. 48, 130-152 Mutamimah (2003) Analisis Struktur Modal Pada Perusahaan Perusahaan Non

Financial Yang Go Public Di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 11, 71- 60.

(10)

Natsir, Muh (2007) Pengaruh Earning per Share, Dividend per Share, dan Stock Split terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode 2003-2005. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 5, 175-180.

Pudjiastuti (2004) Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Sartono, Agus (2008) Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta

Sudana, I Made (2011) Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik.

Jakarta: Erlangga

Syamsuddin, Lukman (2007) Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi Dalam: Perencanaan, Pengawasan, Dan Pengambilan Keputusan. Edisi 9.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Subiyantoro, Edi dan Fransisca Andreani (2003) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Jasa Perhotelan yang Terdaftar di Pasar Modal Indonesia Tahun 1998-2001. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 5 (2), 171-180.

Sugiyono (2012) Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke Enam Belas. Bandung: CV.

Alfabeta

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland (2001) Manajemen Keuangan. Alih Bahasa oleh:A.Jaka Wasana dan Kibrandoko. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Gambar 1. Model Kerangka Pemikiran
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi

Referensi

Dokumen terkait

1) Pendidikan anak perspektif sufistik dalam pandangan Ibnu Qayyim Al- Jauziyah adalah suatu usaha mendidik baik jasmani maupun rohani anak dengan ilmu agar mampu

Namun pada era milenial saat ini hijrah justru lebih diartikan dengan perubahan seseorang dari yang sebelumnya buruk menjadi ke arah yang lebih baik atau

Hasil penghitungan korelasi Somers’d juga tidak menunjukkan hubungan atau korelasi yang signifikan antara kontrol glikemik pada pasien wanita DM tipe 2 dengan kejadian BAS

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan indikator motif yang dikemukakan oleh Greenberg dan Woods (1999) yaitu motif pelarian, motif pembelajaran sosial,

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan kemampuan sosial anak-anak sekolah dasar ditinjau dari persepsi anak terhadap pola disiplin orangtua.

single buoy mooring yang diakibatkan oleh beban gelombang ekstrim dalam kondisi ULS adalah sebesar 1156830 N untuk wire with fibre core yang terjadi pada tali tambat nomor satu

Dalam metode Kredit Pemilikan Rumah (KPR), ada perbedaan antara penyetoran maupun pelaporan yang diatur dalam peraturan perpajakan dengan cara penyetoran maupun

Prestasi kerja sebuah perusahaan dapat dicapai apabila, pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik karena setiap karyawan mengetahui tugas atau tujuan yang terdefenisikan dengan