• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. XYZ

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan farmasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang ada di Indonesia difokuskan pada produk hormonal khususnya produk kontrasepsi hormonal dan kepemilikannya seluruhnya adalah putra putri Indonesia. PT. XYZ adalah perusahaan berbasis riset yang berdedikasi untuk kemajuan dunia pengobatan dan memperbaiki kualitas hidup dengan pendekatan pada pengobatan diagnostik dan kontrol kesuburan (Hormonal).

PT. XYZ berlokasi di bogor. Pabrik yang luasnya kurang lebih 6500 m2 ini, dibangun pada tahun 2007 dan penyelesaiannya pada tahun 2009. Didukung peralatan dengan teknologi yang canggih serta sumber daya manusia yang sangat berpengalaman dan professional.

PT. XYZ memproduksi produk-produk farmasi yang berkualitas tinggi dan memenuhi persyaratan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang baik).

(2)

disesuaikan dan yang digariskan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Republik Indonesia. PT. XYZ mempunyai sistem pembagian waktu kerja yaitu: senin sampai jum’at pukul 07.45 – 16.30 WIB. Di dalam area produksi PT. XYZ dibagi menjadi 2 bagian area yang disebut dengan hormon dan non hormon.

4.1.2 Visi dan Misi PT. XYZ

PT. XYZ memiliki komitmen untuk mengembangkan dan memajukan dunia farmasi Indonesia dengan memproduksi obat kontrasepsi hormonal berkualitas sesuai cara pembuatan obat yang baik (CPOB). Misi dari PT. XYZ yaitu :

1. Berkomitmen untuk memproduksi obat kontrasepsi hormonal yang berkualiatas, aman dan efektif.

2. Berkomitmen untuk memproduksi obat yang terjangkau oleh masyarakat

3. Berkomitmen menjadi benchmark di industri farmasi skala nasional maupun internasional.

(3)

4.1.3 Struktur Organisasi PT. XYZ

PT. XYZ dipimpin oleh Direktur utama yang membawahi 200an karyawan sampai saat ini dengan struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. XYZ

4.1.4 Sumber Daya Manusia

Pegawai adalah seorang pria atau wanita yang telah mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan (bersifat mengikut) serta menerima gaji. Menurut statusnya pegawai PT. XYZ terdiri dari Pegawai Kontrak, yaitu seorang pria atau wanita yang bekerja sesuai dengan kesepakatan kerja dalam jangka waktu tertentu. Pegawai PT. XYZ bejumlah 200an.

President Director

Board Of Commissioner

Managing Director

Regulatory

Affairs Manager M&E Manager

Head of GA &

Purchasing Fin / Acct.

Regulatory Affairs Manager QA Manager QC/RnD Manager Production

Manager

(4)

4.2 Operation Process Chart (OPC)

Dalam proses bisnis di PT. XYZ, maka untuk mendukung setiap aliran informasi maupun hal lainnya maka perusahaan membutuhakan OPC (operation process chart), ini bertujuan untuk menjaga kestabilan bisnis di PT. XYZ, agar

dapat memastikan bahwa setiap proses berjalan dengan sesuai standar yang telah ditentukan sehingga jika PT. XYZ menghadapi suatu masalah dapat mengetahui akar penyebab masalah tersebut dan pada akhirnya dapat diselesaikan dengan baik serta sesuai apa yang diharapkan oleh perusahaan.

Begitu pula untuk mendukung setiap proses penelitian, maka peneliti membutuhkan diagram alir setiap proses yang mendukung sistem penjadwalan, agar dapat mengetahui setiap kekurangan yang ada serta dapat diperbaiki yang bertujuan untuk mempercepat sistem penjadwalan di PT. XYZ sehingga setiap order konsumen dapat dipenuhi dengan baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan

pada gambar IV.2. Alur proses yang telah diketahui, maka hal ini akan dapat membantu peneliti untuk merancang sistem penjadwalan dengan menyesuaikan kondisi di PT. XYZ dan menghasilkan sistem yang sesuai dengan kondisi di perusahaan.

Beberapa proses standar yang perlu diperhatikan selama pemeriksaan proses pengisian injeksi hormone berlangsung, diantaranya:

1. Sebelum proses pengisian dilakukan, periksa kelayakan ruangan, mesin dan peralatan yang digunakan untuk proses pengisian (filling).

Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan daftar periksa proses pengisian (filling) injeksi hormone

(5)

2. Periksa kebersihan ruangan dan peralatan yang digunakan untuk pengisisan (filling) dengan cara visual, periksa pula adanya label bersih yang telah diisi lengkap untuk ruangan, mesin dan peralatan yang digunakan untuk proses pengisian (filling).

3. Periksa kelengkapan pakaian operator produksi yang akan melakukkan proses pencampuran eksipien, operator harus berpakaian lengkap, memakai baju kerja, penutup kepala, masker, sepatu dan sarung tangan bersih dan steril

4. Pastikan bahwa produk ruahan akhir, yang akan diisikan ke dalam vial glass telah memenuhi persyaratan pemeriksaan kimia, fisika dan mikrobiologi

5. Periksa kebenaran tahap-tahap/urutan proses pengisian (filling) sesuai dengan prosedur pengisian seperti yang tercantum dalam catatan pengolahan batch

6. Periksa kebenaran kondisi pengisian (filling) dari produk yang bersangkutan meliputi temperature dan kelembaban ruangan, volume/isi tiap vial sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam catatan pengolahan batch

7. Setelah proses pengisian (filling) selesai, ambil contoh pada tray/rak No. 1 ; 6 ; 12 ; dan 18 adapun jumlah vial yang akan diambil terdapat dalam tabel IV.1, beri label identitas yang lengkap dan serahkan sampel tersebut kepada petugas administrasi laboratorium QC untuk pemeriksaan kimia, fisika dan mikrobiologi

(6)

Tabel IV.1 Jumlah sampel hasil filling

No tray/rak Sampel kimia dan fisika (vial) Sampel mikrobiologi

1 6 10

6 5 10

12 5 10

18 6 12

Sumber : Petunjuk operasional penerapan cara pembuatan obat yang baik edisi tahun 2006 cetakan tahun 2009

8. Lakukan pemeriksaan terhadap vial isi hasil visual check mengenai kerapihan vial dan flip off (catat jumlah yang cacat) serta kerapatan (penutupan) rubber stopper dan flip off (catat jumlah yang cacat, jumlah pengambilan contoh sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam pola pola pengambilan sampel yang terdapat pada tabel, yang diambil berdasarkan ISO 2859 untuk tingkat inspeksi II (normal).

(7)

Tabel IV.2. Pola pengambilan sampel Jumlah populasi Jumlah sampel

2-8 2

9-15 3

16-25 5

26-50 8

51-90 13

91-150 20

151-280 32

281-500 50

501-1200 80

1201-3200 125

3201-10000 200

10001-35000 315

35001-150000 500

150001-500000 800

≥ 500001 1250

Sumber : Petunjuk operasional penerapan cara pembuatan obat yang baik edisi tahun 2006 cetakan tahun 2009

Hal di atas adalah beberapa proses cara pengambilan sampel yang dilakukan oleh quality, setelah itu bagian quality melakukan pengecekan terhadap sampel yang telah diambil dengan beberapa perlakuan, diantaranya:

1. Perhatikan jenis sampel yang diambil. Pada penelitian yang dilakukan peneliti, sampel yang diambil dapat dilihat di bawah ini:

Nama produk : Produk A

Dosis : Medroxyprogesteron Acetate Pemakaian : Injeksi IM

(8)

Keterangan umum : - Mutu zat aktif dalam dalam eksipien, serta cara pembuatan yang digunakan harus sesuai dengan CPOB.

- Produk ini stabil pada zona iklim 1 sampai 4 jika dalam bahan pengemas yang sesuai.

- Simpan pada suhu tidak lebih dari 30 0C.

2. Adapun hal yang perlu diprhatikan dalan pengolahan dalam perlakukan uji terhadap sampel diantaranya:

a. Perhatian khusus

• Semua personil yang terlibat dalam proses pengerjaan harus dilindungi terhadap penghirupan bahan aktif. Gunakan masker dan alat pelindung pernafasan.

• Semua bagian peralatan yang digunakan dalam prosses pengolahan dan pengisian yang bersentuhan langsung dengan produk harus terbuat dari bahan inert, misalnya baja tahan karat.

b. Persiapan awal

Siapkan filter yang akan digunakan untuk proses penyaringan antara lain :

• Proses penyaringan pembawa

• Proses penyaringan suspensi

• Sterilisasi

c. Prosedur pencampuran dan pembuatan produk A.

Lakukan test endotoksin pada air untuk injeksi

(9)

• Isi tangki, dengan WFI yang bersuhu 80-900C sebanyak 90L

Campur bahan-bahan sampai larut dan homogeny dalam tanki solution

• Cek pH larutan 4-6. Jika pH lebih dari 6,tambahkan asam asetat 10%

d. Penyaringan larutan pembawa

Lakukkan penyaringan larutan pembawa dibawah LAF, kemudian hasil penyaringan ditampung dalam mixing tank with hormon.

e. Pencampuran akhir dalam mixing tank with hormone

Lakukan finger print test pada semua operator pada proses pencampuran akhir.

• Lakukan penambahan sedikit demi sedikit sambil di aduk, sampai tersuspensi homogen.

• Tambahkan WFI dalam tangki Bj = 1.025 g/ml. Lakukan mixing sampai suspensi homogen.

f. Penyaringan suspensi

• Lakukan penyaringanlakukan pengerjaan dibawah LAF. Saring suspensi dengan udara tekan 1-2 bar kemudian tampung dalam tanki filling injeksi

g. Sterilisasi bahan kemas primer

• Pencucian vial menggunakan mesin cuci vial.

Sterilisasi prewashed rubber stopper dengan autoclave.

• Pengeringan mmenggunakan udara panas. steril.

(10)

h. Pengisian

Siapka mesin filling

• Siapkan peralatan mesin pengisian yang telah disterilisasi menggunakan autoclave

Lakukan finger print test pada semua operator pengisian

Selama pengisian ke dalam vial, tangki filiing harus terus di aduk dengan mixer. Isikan suspensi dalam vial sebanyak 3,15 ml – 3,2 ml

i. Capping

• Persiapan

Flip off dicuci dan dikeringkan menggunakan mesin cuci dan bila telah selesai, flip off ditampung di wadah plastic

• Pelaksanaan

Tutup vial dengan flip off 13 mm menggunakan mesin capping, dan tampung hasil capping dalam tray

j. Visual check

• Persiapan

Bawa vial hasil capping yang telah ditampung dalam tray menuju meja visual check

• Pelaksanaan

Periksa secara visual volume, partikel asing, kerapihan capping/kelainan lainnya pada tiap vial sesuai protap inspeksi visual

(11)

Tabel. IV.3 Statiscal Analisis Faktor untuk control limit

n* ࢄഥ Chart R chart S Chart

A1 A2 d2 D3 D4 C4 n

2 3,760 1,880 1,128 0,000 3,267 0,7979 2

3 2,394 1,023 1,693 0,000 2,575 0,8862 3

4 1,880 0,729 2,059 0,000 2,282 0,9213 4

5 1,596 0,577 2,326 0,000 2,115 0,9400 5

6 1,410 0,483 2,534 0,000 2,004 0,9515 6

7 1,277 0,419 2,704 0,076 1,924 0,9594 7

8 1,175 0,373 2,847 0,136 1,864 0,9650 8

9 1,094 0,337 2,970 0,184 1,816 0,9693 9

10 1,028 0,308 3,078 0,223 1,777 0,9727 10

11 0,973 0,285 3,173 0,256 1,744 0,9754 11

12 0,925 0,266 3,258 0,284 1,716 0,9776 12

13 0,884 0,249 3,336 0,308 1,692 0,9794 13

14 0,848 0,235 3,407 0,329 1,671 0,9810 14

15 0,816 0,223 3,472 0,348 1,652 0,9823 15

16 0,788 0,212 3,532 0,364 1,636 0,9835 16

17 0,762 0,203 3,588 0,379 1,621 0,9845 17

18 0,738 0,194 3,640 0,392 1,608 0,9854 18

19 0,717 0,187 3,689 0,404 1,596 0,9862 19

20 0,697 0,180 3,735 0,414 1,586 0,9869 20

21 0,679 0,173 3,778 0,425 1,575 0,9876 21

22 0,662 0,167 3,819 0,434 1,566 0,9882 22

23 0,647 0,162 3,858 0,443 1,557 0,9887 23

24 0,632 0,157 3,895 0,452 1,548 0,9892 24

25 0,619 0,153 3,931 0,459 1,541 0,9896 25

n* > 25 : A1 = 3/√√√√n dimana n= number of observations in sample

Sumber : Applied statistics and probability for engineers, fifth edition S1 version, penulis douglas C. montgomery dan george c. runger arizona state university

(12)

4.3 Pengambilan Data

Berikut adalah data pengukuran volume dalam vial dari suatu proses produksi produk A suspense injeksi 150 mg/ 3mL pada Perusahaan “PT.XYZ”

yang bergerak dalam bidang farmasi. Data yang ada akan digunakan untuk mengetahui jumlah volume dalam vial yang baik. Dari 41 kali observasi yang akan dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali adalah sebagai berikut:

Tabel IV.4 Pengukuran volume dalam vial produk A suspense injeksi 150 mg/3mL PT. XYZ

Data

Obsevasi X1 (mL) X2 (mL) X3 (mL) X4 (mL) X5 (mL)

1 3,14 3,16 3,11 3,17 3,16

2 3,16 3,15 3,19 3,17 3,18

3 3,14 3,15 3,11 3,13 3,16

4 3,16 3,2 3,24 3,21 3,18

5 3,16 3,11 3,13 3,17 3,15

6 3,16 3,15 3,15 3,15 3,17

7 3,14 3,15 3,14 3,12 3,12

8 3,15 3,14 3,15 3,14 3,11

9 3,15 3,14 3,15 3,13 3,14

10 3,17 3,14 3,16 3,13 3,16

11 3,13 3,13 3,11 3,13 3,13

12 3,18 3,13 3,17 3,16 3,15

13 3,15 3,16 3,18 3,16 3,18

14 3,18 3,15 3,16 3,15 3,16

15 3,14 3,17 3,15 3,13 3,15

16 3,17 3,17 3,16 3,16 3,17

17 3,15 3,16 3,16 3,14 3,16

18 3,13 3,16 3,14 3,15 3,16

19 3,16 3,18 3,14 3,19 3,17

20 3,16 3,12 3,14 3,15 3,14

21 3,13 3,16 3,15 3,14 3,11

22 3,16 3,16 3,17 3,17 3,15

23 3,16 3,15 3,15 3,14 3,12

24 3,15 3,17 3,16 3,16 3,16

(13)

25 3,15 3,14 3,15 3,14 3,17

26 3,13 3,14 3,11 3,17 3,13

27 3,13 3,14 3,13 3,12 3,11

28 3,16 3,17 3,14 3,15 3,14

29 3,16 3,15 3,14 3,12 3,12

30 3,13 3,16 3,16 3,13 3,14

31 3,15 3,15 3,16 3,13 3,13

32 3,14 3,17 3,13 3,15 3,12

33 3,12 3,12 3,11 3,13 3,13

34 3,15 3,14 3,13 3,11 3,11

35 3,14 3,14 3,14 3,14 3,15

36 3,11 3,13 3,11 3,11 3,12

37 3,11 3,14 3,15 3,15 3,15

38 3,13 3,15 3,14 3,15 3,16

39 3,16 3,14 3,14 3,12 3,13

40 3,14 3,13 3,15 3,14 3,15

41 3,17 3,16 3,14 3,15 3,15

4.4 Pengolahan Data

Dalam pengolahan data hal ini dibagi beberapa cara yaitu dengan menggunakan program winQSB yang dikombinasikan dengan perhitungan manual.

1. Perhitungan dengan winQSB

Penggunaan dengan software winQSB digunakan sebagai media dalam perhitungan data statical process control yang didapat dan cara penggunaannya sebagai berikut:

a. Buka program WinQSB, dan pilih bagian “Quality Control Chart”.

(14)

Gambar IV.2 Toolbar WinQSB

Setalah dibuka pada program tersebut dengan tampilan seperti pada gambar IV.4 dan sebelum membuka program tersebut klik pada bagian new sehingga tampilan akan terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar IV.3 Quality Control Chart Pada WinQSB

(15)

Setelah toolbar QCC Problem Specification telah tampil maka ada beberapa box yang harus disi dengan keterangan sebagai berikut:

Quality Characteristic yaitu tool yang menunjukkan data yang diambil termasuk data variable atau attribute.

Data Entry Format yaitu tool yang menunjukkan format data yang diambil secara vertikal atau horisontal. Jika vertikal maka batch yang diuji pada batch yang lain, sedangkan jika horisontal batch yang diuji adalah batch atau sampel yang sama.

Problem Title yaitu menunjukkan judul pengujian, hal ini dapat diisi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Number of Quality Characteristic yaitu menunjukan parameter quality yang diuji.

Size of Subgroups yaitu menunjukkan banyaknya pengujian pada sampel yang sama.

Number of Subgroups yaitu jumlah sampel yang diuji (banyaknya batch yang diuji).

b. Setelah pada toolbar tersebut diisi maka klik “OK”, selanjutnya muncul toolbox seperti pada gambar IV.5.

(16)

Gambar IV.4 Contoh Toolbox QCC Pada WinQSB Pada gambar di atas setiap bagian diisi sesuai dengan keterangan sepert “date” diisi pada tanggal pengujian (dapat dikosongkan),

“time” diisi dengan waktu pengujian (dapat dikosongkan),

“subgroup” telah terisi secara automatis sesuai dengan jumlah batch yang diambil. “characteristic” diisi dengan data dari hasil

pengujian yang didaptkan oleh penliti. “disabled, cause, action dan comment” dapat dikosongkan.

c. Klik toolbox UCL/LCL sehingga akan muncul toolbox “Control Chart Setups”.

(17)

Gambar IV.5 Toolbox Control Chart Setups Pada WinQSB Berdasarkan urutan yang telah ada maka setalah di klik “OK”

akan menghasilkan grafik berdasrkan control chart yang di pilih.

4.4.1 Control Chart Range

Data yang telah di ambil oleh peneliti maka untuk menjaga mutu kualitas produk, hal ini dapat dilakukan beberapa pengujian salah satunya peta kendali range. Dalam menentukan peta kendali peneliti menggunakan bantuan software WinQSB serta dibandingkan dengan data manual.

1. Software WinQSB

Untuk mengolah data yang telah di dapatkan oleh peneliti, maka dengan langkah yang sama dapat di lakukan dengan tahap-tahap

(18)

a. Buka program WinQSB dan pilih salah satu bagian program yang ada di WinQSB yaitu Quality Control Chart. Setelah itu akan muncul Toolbox seperti pada gambar IV.3 (QCC Problem Specification), kemudian setiap box diisi dengan sesuai dengan

karakter data yang didapat, diantaranya:

• Quality Characteristic : variable data

• Data Entry Format : subgroup horisontal

• Problam Title : control chart

• Number of Quality Characteristic : 1

• Size of Subroups : 3

• Number of Subgroups : 41

Setelah diisi semuanya lalu klik “OK”.

b. Setelah klik “OK” maka akan muncul gambar seperti pada gambar IV.4. Isi data pada setiap kolom sesuai dengan keterangan kolom, kemudian pilih “Control Chart Setup” yang dapat dilihat pada gambar IV.5, lalu isi pada setiap box dengan karakter data yang dibutuhkan, yaitu:

• Select a Characteristic : 1

• UCL/LCL : in sigma

• UCL : 3σ

• LCL : -3σ

• Select a Control Chart : R (Range)

(19)

• Mean for R : Average sample range

• S.D (Sigma) for R : From sample range

• Display Sample and Warnings : All in one screen

Setelah diisi kemudian klik “OK”, maka akan tampil hasil grafik seperti pada gambar IV.6.

(20)

Gambar IV.6 Control chart Range

(21)

2. Perhtiungan Manual

Untuk membandingkan hasil UCL/LCL yang dihasilkan dari penggunaan WinQSB benar maka peneliti menghitung secara manual dengan data perhitungan dapat dilihat pada tabel IV. 5.

Tabel IV.5 Pengolahan Data Pengujian Range Volume produk A suspense injeksi 150 mg/3mL

Data

Observasi ഥ (mL) Max (mL) Min (mL) R

1 3,15 3,17 3,11 0,06

2 3,17 3,19 3,15 0,04

3 3,14 3,16 3,11 0,05

4 3,20 3,24 3,16 0,08

5 3,14 3,17 3,11 0,06

6 3,16 3,17 3,15 0,02

7 3,13 3,15 3,12 0,03

8 3,14 3,15 3,11 0,04

9 3,14 3,15 3,13 0,02

10 3,15 3,17 3,13 0,04

11 3,13 3,13 3,11 0,02

12 3,16 3,18 3,13 0,05

13 3,17 3,18 3,15 0,03

14 3,16 3,18 3,15 0,03

15 3,15 3,17 3,13 0,04

16 3,17 3,17 3,16 0,01

17 3,15 3,16 3,14 0,02

18 3,15 3,16 3,13 0,03

19 3,17 3,19 3,14 0,05

20 3,14 3,16 3,12 0,04

21 3,14 3,16 3,11 0,05

22 3,16 3,17 3,15 0,02

23 3,14 3,16 3,12 0,04

24 3,16 3,17 3,15 0,02

25 3,15 3,17 3,14 0,03

26 3,14 3,17 3,11 0,06

27 3,13 3,14 3,11 0,03

(22)

29 3,14 3,16 3,12 0,04

30 3,14 3,16 3,13 0,03

31 3,14 3,16 3,13 0,03

32 3,14 3,17 3,12 0,05

33 3,12 3,13 3,11 0,02

34 3,13 3,15 3,11 0,04

35 3,14 3,15 3,14 0,01

36 3,12 3,13 3,11 0,02

37 3,14 3,15 3,11 0,04

38 3,15 3,16 3,13 0,03

39 3,14 3,16 3,12 0,04

40 3,14 3,15 3,13 0,02

41 3,15 3,17 3,14 0,03

Jumlah 129,02 129,71 128,27 1,44

Rata - Rata 3,15 3,16 3,13 0,04

Rumus range data sampel pada observasi : R = X max – X min

Rumus manual (CL) range ( R ) = g

Ri

n

i

=1

=

41 44 , 1

= 0,04 UCL R = R * D4

= 0,04 * 2,115

= 0,074 LCL R = R . D3

= 0,04 * 0

= 0

(23)

Tabel IV.6 Hasil Perbandingan Nilai UCL/LCL Dengan Software WinQSB dan Manual

Description WinQSB Manual

UCL 0,0743 0,074

CL 0,04 0,04

LCL 0 0

Dari observasi diatas, data dan hasil observasi ke- 4 dan 5 berada diluar batas pengendalian ”not in control” Karena penyebab keluarnya data dari batas pengendalian dianggap sebagai penyebab khusus ( assignable cause ) maka data tersebut dianggap out of statistical control dan harus direvisi. Untuk merevisinya data tersebut harus dihilangkan dengan menggunakan cara sebagai berikut :

R setelah Revisi = 39

3 , 1

= 0,03

Sehingga batas pengedalian Range Revisi sebagai berikut :

UCL R setelah revisi = R * D4

= 0,03 * 2,115

= 0,071

LCL R setelah revisi = R . D3

= 0,03 * 0

= 0

(24)

Gambar IV.7 Control chart Range setelah revisi

(25)

Dengan demikian seluruh data hasil observasi berada dalam batas pengendalian yang menunjukan bahwa data tersebut berada dalam kondisi in control atau telah sesuai dengan standar pengendalian proses.

4.4.2 Control Chart ܺത

Setelah control chart R atau tingkat keakurasian diketahui maka perlu mencari tingkat pengendali rata-rata. Dalam perhitungan control chart ܺത, hal ini tidak berbeda dengan perhitungan control chart R. Oleh karena itu langkah kerja dapat dilihat pada perhitungan control chart range. Perhitungan manual dan WinQSB masih dilakukan untuk mememeriksa ada perbedaan atau tidak.

1. Software WinQSB

a. Seperti pada gambar IV.3 (QCC Problem Specification), kemudian setiap box diisi dengan sesuai dengan karakter data yang didapat, diantaranya:

• Quality Characteristic : variable data

• Data Entry Format : subgroup horisontal

• Problam Title : control chart

• Number of Quality Characteristic : 1

• Size of Subroups : 3

• Number of Subgroups : 41

Setelah diisi semuanya lalu klik “OK”.

b. Setelah klik “OK” maka akan muncul gambar seperti pada gambar IV.5. Isi data pada setiap kolom sesuai dengan keterangan kolom, kemudian pilih “Control Chart Setups” yang dapat dilihat pada

(26)

gambar IV.5, lalu isi pada setiap box dengan karakter data yang dibutuhkan, yaitu:

• Select a Characteristic : 1

• UCL/LCL : in sigma

• UCL : 3σ

• LCL : -3σ

• Select a Control Chart : X-bar (Mean)

• Mean for X-bar : Average sample mean

• S.D (Sigma) for X-bar : From sample range

• Display Sample and Warnings : All in one screen

Setelah diisi kemudian klik “OK”, maka akan tampil hasil grafik sperti pada gambar IV.8.

(27)

Gambar IV.8 Control Chart ܺത

(28)

Rumus manual rata-rata (X) = 41 129,02

= 3,15

UCL X = X + (A2 * R)

= 3,15 + (0,577 * 0,04)

= 3,17

LCL = X - ( A2* R)

= 3,15 - (0,577 * 0,04)

= 3,13

Control chart Setelah dilihat dari observasi diatas ternyata data dan hasil observasi ke- 2, 3, 4, 5, 11, 16, 17, 19, 27, 33, 34, 36, 37, 38, 39, dan 40 berada diluar batas pengendalian dan ternyata penyebabnya termasuk dalam sebab yang dapat dihindarkan, hal ini dapat dilihat pada gambar yang ditandai dengan titik warna merah yang menyatakan “not in control”, sehingga harus dilakukan revisi sebagai berikut :

Rumus manual rata-rata (X) setelah revisi = n

xi

n

i

=1

= 25 78,70

= 3,15 X

X

(29)

UCL X setelah revisi = X + (A2 * R)

= 3,15 + (0,577 * 0,04)

= 3,17

LCL setelah revisi = X - ( A2* R)

= 3,15 - (0,577 * 0,04)

= 3,13 X

(30)

Gambar IV. 9 Control chart rata - rata setelah revisi

(31)

Dengan demikian seluruh data hasil observasi berada diantara batas yang menunjukan bahwa data tersebut semua dalam kondisi terkendali dan sesuai dengan penendalian proses atau berada dalam batas pengendali statistik (in Statistic Control).

Gambar

Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. XYZ
Tabel IV.1  Jumlah sampel hasil filling
Tabel IV.2. Pola pengambilan sampel  Jumlah populasi  Jumlah sampel
Tabel IV.4 Pengukuran volume dalam vial produk A suspense injeksi 150  mg/3mL PT. XYZ  Data  Obsevasi  X1 (mL)  X2 (mL)  X3 (mL)  X4 (mL)  X5 (mL)  1  3,14  3,16  3,11  3,17  3,16  2  3,16  3,15  3,19  3,17  3,18  3  3,14  3,15  3,11  3,13  3,16  4  3,16
+7

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi keuntungan yang di peroleh menunjukkan perusahaan memiliki persediaan kas yang cukup sehingga perusahaan memiliki kemampuaan untuk membagikan laba

Telah menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ny”A” dengan hipotermi sedang di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa tahun

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan bukti empiris mengenai pengaruh dewan direksi, komisaris independen, dan komite lingkungan terhadap pengungkapan emisi karbon

pengamatan pasang surut pada lokasi Pantai Tirtayasa yang terdekat dengan lokasi Pantai Tanjung Pasir yang akan digunakan dalam penelitian ini.. Grafik Pasang

Salsabila (2013), menunjukan bahwa pemberian dosis 600 kg/ha NPK Pelangipada tanaman mentimun memberikan pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman

Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi pada kondisi subjek yang di teliti, dengan adanya pengontrolan ketat pada faktor- faktor luar

Penelitian yang dilakukan oleh Robiah (2015) yang mengenai Kesulitan-kesulitan Calon Guru dalam Penguasaan Keterampilan Dasar Mengajar Pada Mata Kuliah Pengajaran Mikro

Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sebagai hasil penelitian yang telah dijabarkan padabab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan, strategi