RETURN RETURN
MIGRATION,
DETERMINAN DAN Kelompok 5 :
DETERMINAN DAN DAMPAKNYA
TERHADAP MIGRAN
Kelompok 5 :
1.
Oldestia Vianny
2.
Sri Isnawati
TERHADAP MIGRAN
Studi Kasus : Return
Migration Suku Madura
3.
Erita Agustin H.
Migration Suku Madura
Ke Kalimantan Tengah
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Dua alasan utama migrasi : 1. Motif Ekonomi
2 M tif B /P i
2. Motif Bencana/Penganiayaan
Migrasi : Sementara atau permanen ?
Migrasi : Sementara atau permanen ?
Migrasi sementara menurut Dustmann & Weiss (2007) Dustmann & Weiss, (2007) terbagi 4 :
1.
Circulatory Migration
2.
Transient Migration
3.
Contract Migration
4.
Return Migration
}
Robert Norris (1972) dalam Puspitasari (2010)
mengemukakan 3 tambahan komponen dalam migrasi dari pendapat Lee yaitu migrasi
migrasi dari pendapat Lee, yaitu migrasi kembali, kesempatan antara, dan migrasi paksaan (force migration).
}
Bovenkerk (1975) menyebutkan beberapa istilah untuk migrasi kembali antara lain back
migration, countercurrent, counterflow, re- g a o , cou e cu e , cou e o , e
emigration, reflux migration, remigration, return flow, return migration, return movement, second time migration and repatriation
time migration and repatriation.
Diagram sederhana yang menggambarkan migrasi
Diagram sederhana yang menggambarkan migrasi
kembali menurut Bovenkerk (1975) :
Definisi
} International Organization for Migration atau IOM (2004) :
“Migrasi kembali diartikan secara luas sebagai suatu tindakan untuk kembali dari negara yang ditempati saat ini
(t it/ t j ) k t it b l t
(transit/negara tujuan) ke negara transit sebelumnya atau negara asal.”
} Dustmann and Weiss (2007) :
} Dustmann and Weiss (2007) :
“Migrasi kembali adalah tipe migrasi yang seringkali dianggap tempoter. Migrasi kembali menjelaskan situasi dimana migran kembali ke negara asalnya berdasarkan keputusan sendiri, biasanya setelah menetap beberapa waktu di negara lain. “ biasanya setelah menetap beberapa waktu di negara lain.
} Sills (2008) mendefinisikan migrasi kembali sebagai tindakan emigran untuk kembali ke daerah asalnya.
} International Organization for Migration atau IOM (2010) :
“Migrasi kembali adalah pergerakan seseorang kembali ke daerah asalnya setelah menghabiskan setidaknya satu tahuny g y di daerah lain, baik secara sukarela maupun tidak.
Tipe migran : Tipe migran :
Menurut Cerase (1974) :
1. Migran yang gagal Æ migran yg gagal mencari pekerjaan dan beradaptasi di daerah tujuan sehingga kembali ke daerah asal
2. Migrang konservatif Æ migrang yangy g berorientasi memperoleh pendapatan di daerah tujuan selama beberapa waktu tertentu kemudian kembali ke daerah asal
3. Migran inovatif Æ berencana menetap di daerah tujuan namun krn perubahan politik, sosial, ekonomi kembali ke daerah asal. Mis. Migran yg sekolah dan ingin bekerja di dae a asa . s. g a yg se o a da g be e ja d luar negeri
4. Migran pensiun Æ migran sukses yang pulang setelah
pensiun Migran ini memperoleh keuntungan dari upah yg pensiun. Migran ini memperoleh keuntungan dari upah yg lebih besar di daerah tujuan dan perbedaan gaya hidup di masa pensiun.
Menurut Cassarino (2004) tipe migran kembali Menurut Cassarino (2004) tipe migran kembali menurut teori :
TEORI MIGRAN KEMBALI
TEORI MIGRAN KEMBALI
Neoclassical economy Migran yang gagal
memaksimalkan pengalaman di daerah tujuan
di daerah tujuan New Economy of Labour
Migration Migran yang sukses di daerah
tujuan lalu pulang untuk berinvestasi
berinvestasi
Strukturalisme Migran baik sukses maupun gagal yang ingin kembali ke
t kt d h l
struktur daerah asalnya
Transnasionalisme Migran yang telah memiliki
persiapan (berencana) pulang k d h l
ke daerah asalnya
Cross-border Social network Migran yang punya kerabat atau relasi di daerah asal
Determinan migrasi kembali Menurut Dustman
3 motif terjadinya migrasi kembali : (Dustmann, 1994) :
1. Migran lebih memilih untuk menghabiskan pendapatan/tabungannya di daerah asal
pendapatan/tabungannya di daerah asal
2. Jika harga di daerah asal lebih rendah daripada daerah tujuan, migran akan memperoleh keuntungan untuk mendapatkan upah yang besar keuntungan untuk mendapatkan upah yang besar di daerah tujuan namun mengkonsumsi barang dan jasa dengan harga yang lebih rendah di daerah
l asal.
3. Keterampilan yang didapatkan di daerah tujuan dihargai lebih di daerah asal
Determinan Return Migration berdasarkan studi empiris (1) berdasarkan studi empiris (1)
}
Hipotesis De Hass dan Fokkema (2011) pada kasus Return Migration warga Afrika pada kasus Return Migration warga Afrika yang bermigrasi ke Italia dan Spanyol :
--- Integrasi dan hubungan ekonomi dan sosial budaya yang kuat dengan negara memiliki efek negatif terhadap
kemungkinan terjadinya migrasi kembali
kemungkinan terjadinya migrasi kembali
(ke Afrika) ---
Determinan Return Migration Determinan Return Migration berdasarkan studi empiris (2)
} Penelitian Hass dan Fokkema di Afrika dengan metode Multinomial Logistik, ingin diketahui kecenderungan seorang migran untuk menjadi stayer potensial, kembali potensial, dan tidak yakin akan kembali ato tidak (Var dependen)
} Diperoleh hasil bahwa variabel yang signifikan terhadap
} Diperoleh hasil bahwa variabel yang signifikan terhadap terjadinya migrasi kembali ke Afrika adalah
1. Pendidikan
Pengaruhnyag y positif,p yangy g artinyay semakin tinggigg pendidikan, kecenderungan untuk melakukan
migrasi kembali makin besar 2. investasi di negara asli
3 d k di li/t j
3. adanya anak di negara asli/tujuan 4. integrasi budaya
Sedangkan Variabel yang tidak signifikan adalah : lama tinggal di daerah tujuan rata-rata lama tinggal di daerah tujuan umur di daerah tujuan, rata-rata lama tinggal di daerah tujuan, umur, jenis kelamin, pengalaman bermigrasi sebelumnya, dan status pekerjaan saat ini.
Determinan Return Migration berdasarkan studi empiris (3) berdasarkan studi empiris (3)
} Migrasi keluar dari Albania dipicu oleh memburuknya situasi ekonomi dalam negeri dan tingginya angka situasi ekonomi dalam negeri dan tingginya angka pengangguran.
i i i i i ( ) i
} Dalam penelitian Talib Kilic (2007) terhadap migran asal Albania, ditemukan faktor bahwa yang berpengaruh terhadap migrasi kembali ke Albania adalah :
1. Status kepemilikan tanah di Albania
2. Faktor modal sosial, yaitu keberadaan teman akrab 3 Tersedianya infrastruktur bisnis
3. Tersedianya infrastruktur bisnis 4. Jenis Kelamin
Determinan Return Migration berdasarkan studi empiris (4) berdasarkan studi empiris (4)
} Penelitian Cassarino di Tunisia, pada 330 migran disimpulkan sbb:
disimpulkan sbb:
1. Usia migran berpengaruh signifikan terhadap keputusan bermigrasi
keputusan bermigrasi
2. Ketrampilan pengalaman yang diperoleh saat bermigrasi (ke luar Tunisia) adalah sebuah keuntungan
k d t i k tk t d hid d
karena dapat meningkatkan standar hidup dan keadaan sosial ekonomi
3. Adanya proyek bisnis di Tunisia
K b d k l d t t
4. Keberadaan keluarga dan teman-teman yang secara intensif berkomunikasi
Determinan Return Migration berdasarkan studi empiris (5) berdasarkan studi empiris (5)
}
Pada kasus Migrasi Kembali di Ghana, Black dkk menyoroti tentang non elit migran yang dkk menyoroti tentang non-elit migran yang berniat untuk kerja mandiri di Ghana
dengan menciptakan usaha kecil yang dengan menciptakan usaha kecil yang potensial untuk pengentasan kemiskinan.
}
Kebanyakan usaha yang dijalankan adalah y y g j
di sektor jasa dan ritel.
Dampak migrasi kembali :
} Dampak ekonomi
} Dampak ekonomi
Daerah tujuan : naker berupah rendah dan mengisi kekurangan naker temporer. Gitter&Southgate (2007) pekerjaan utk migran kembali akan semakin berkurang krn stlh mencapai tujuan migran akan pulang ke daerah asal.
Migran : upah lebih tinggi di daerah tujuan
Daerah asal : transfer knowledge dan investasi. Sills (2008) kdg ketrampilan migran kembali tidak meningkat (2008) kdg ketrampilan migran kembali tidak meningkat dan upah lebih banyak dikonsumsi drpd diinvestasikan
Dampak migrasi kembali : (2)
}
Dampak sosial
- Kesulitan reintegrasi dan readaptasi di d h l Æ i t j di d i
daerah asal Æ sering terjadi pada migran yg kembali dgn terpaksa
P b d k i
- Pergeseran budaya karena migran
membawa kebiasaan dari daerah tujuan ke daerah asal
ke daerah asal
}
Dampak politik
Harus ada kebijakan politik di daerah - Harus ada kebijakan politik di daerah
tujuan dan daerah asal (bilateral)
Kembalinya suku Madura ke Kalimantan Kembalinya suku Madura ke Kalimantan Tengah pasca konflik antar etnis :
}
Pendorong S k Mad ra kembali ke daerah
}
Pendorong Suku Madura kembali ke daerah asal (Kalteng)
1.
Sosial
¾
Keterasingan di lingkungan sosial yang baru karena kesulitan reintegrasi dan readaptasi karena migran sudah banyak p g y terpengaruh budaya dari Kalteng
Diabaikan penduduk lokal karena migran
terlalu lama ‘menumpang’ di rumah
terlalu lama menumpang di rumah
mereka
Kembalinya suku Madura ke Kalimantan Kembalinya suku Madura ke Kalimantan Tengah pasca konflik antar etnis : (2)
} Pendorong Suku Madura kembali ke daerah asal (Kalteng) 2. Ekonomi
¾ Tidak punya pekerjaan “se-mapan” di Kalteng
¾ Tidak bisa menerapkan ketrampilan mis Bertani di
¾ Tidak bisa menerapkan ketrampilan, mis. Bertani, di Madura krn tanah Madura tidak subur
¾ Pendapatan yg lebih sedikit di daerah tujuan padahal jumlah anggota keluarga bertambah (kelahiran)
K ilik t h di K lt
¾ Kepemilikan tanah di Kalteng 3. Politik
¾ Pemprov Kalteng menjamin keamanan dan keselamatan
¾ Pemprov Kalteng menjamin keamanan dan keselamatan Suku Madura yg mau kembali ke Kalteng