Rencana Strategis Tahun 2020-2024
PUSAT DATA DAN INFORMASI
PERATURAN KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2020
TENTANG
RENCANA STRATEGIS PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2020-2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 dan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024, perlu disusun Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Pusat Data dan Informasi tentang Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Tahun 2020- 2024;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005- 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 142);
6. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2020-2024 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 663);
7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Perindustrian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1509);
8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 478);
9. Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TENTANG RENCANA STRATEGIS PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2020-2024.
Pasal 1
Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024, yang selanjutnya disebut Renstra Pusdatin Kemenperin 2020-2024, adalah dokumen perencanaan Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.
Pasal 2
Renstra Pusdatin Kemenperin 2020-2024 merupakan pedoman bagi setiap Bagian/Bidang di lingkungan Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian dalam menyusun dokumen perencanaan dan anggaran untuk Periode Tahun 2020 sampai Tahun 2024.
Pasal 3
Renstra Pusdatin Kemenperin 2020-2024 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian ini.
Pasal 4
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Renstra Pusdatin Kemenperin Tahun 2020- 2024.
Pasal5
Peraturan Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 2020
Kepala Pusat Data dan Informasi,
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA PUSAT DATA DAN INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2020
TENTANG
RENCANA STRATEGIS PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2020-2024
RENSTRA PUSDATIN 2020 - 2024
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kondisi Umum
C. Potensi dan Permasalahan
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS A. Visi
B. Misi
C. Tujuan Strategis D. Sasaran Strategis
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI, KERANGKA REGULASI A. Arah Kebijakan dan Strategi
B. Kerangka Regulasi C. Kerangka Kelembagaan
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN A. Target Kinerja
B. Kerangka Pendanaan BAB V PENUTUP
Matriks Kinerja dan Kerangka Pendanaan serta Cascading Renstra Setjen -Pusat Data dan Informasi Tahun 2020-2024
Matriks Kinerja dan Kerangka Pendanaan Pusat Data dan Informasi Tahun 2020-2024
Matriks Manual IKU Pusat Data dan Informasi Tahun 2020-2024
Gambar 1-1. Struktur Organisasi Pusdatin Berdasarkan Permenperin Nomor 35 Tahun 2018
Gambar 2-1 . Peta Strategis Pusat Data dan lnformasi 2020-2024
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 2020
Kepala Pusat Data dan lnformasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional adalah upaya seluruh komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sektor Industri menjadi salah satu sektor prioritas Pemerintah dan diharapkan memberikan kontribusi optimal dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia, hal tersebut tertuang dalam Nawacita Presiden Republik Indonesia Jilid II dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dalam mendukung pembangunan nasional dan mewujudkan amanah dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Perindustrian telah menyusun Rencana Strategis Kemenperin 2020-2024 sesuai Peraturan Menteri Perindutrian tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 yang ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kemenperin Tahun 2020-2024.
Renstra Pusdatin Kemenperin Tahun 2020-2024 merupakan penjabaran dari Renstra Kemenperin dan Renstra Setjen Tahun 2020-2024. Renstra Pusdatin Kemenperin Tahun 2020-2024 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja kementerian Perindustrian, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) merupakan unit kerja yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal. Dengan demikian, Pusdatin perlu berperan serta secara aktif dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan dalam Renstra Kemenperin Tahun 2020-2024.
Renstra Pusdatin Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; dan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 (masih naskah teknokratik) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024.
Renstra Pusdatin Kemenperin Tahun 2020-2024 memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, program, kegiatan, dan anggaran pada Pusat Data dan Informasi dan dipergunakan sebagai acuan setiap Bagian/Bidang di lingkungan Pusat Data dan Informasi dalam menetapkan dan menerapkan Indikator Kinerja, Rencana Kerja, dan Rencana Kerja Anggaran untuk 5 (lima) tahun ke depan.
B. Kondisi Umum
1. Struktur Organisasi
Sebagai bagian dari Kementerian Perindustrian, Pusdatin perlu menyesuaikan struktur organisasinya dalam rangka mewujudkan efektivitas organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Pusdatin dipimpin oleh seorang Kepala Pusat Data dan Informasi yang membawahi 1 (satu) Bagian, 3 (tiga) Bidang, 2 (dua) Sub Bagian dan 7 (tujuh) Sub Bidang, yaitu:
a. Bagian Umum, yang terdiri atas:
1) Subbagian Program dan Kerja sama; dan 2) Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha b. Bidang Sistem Informasi, yang terdiri atas:
1) Subbidang Perangkat Keras dan Jaringan Komunikasi Data;
2) Subbidang Perangkat Lunak dan Aplikasi; dan 3) Subbidang Keamanan Informasi.
c. Bidang Sistem Basis Data, yang terdiri atas:
1) Subbidang Data Industri dan Teknologi Industri; dan 2) Subbidang Data Kawasan Industri dan Peluang Pasar.
d. Bidang Analisis Data dan Penyajian Informasi, yang terdiri atas:
1) Subbidang Analisis Data; dan 2) Subbidang Penyajian Informasi.
Sementara para pejabat fungsional berada langsung di bawah Kepala Pusat Data dan Informasi.
Struktur organisasi Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian, dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini:
Gambar I-1. Struktur Organisasi Pusdatin Berdasarkan Permenperin Nomor 35 Tahun 2018
2. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Perindustrian, Pusdatin mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sistem informasi, kerja sama, manajemen data, serta analisis dan penyajian data dan informasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Pusdatin menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pengelolaan, pengembangan dan pemeliharaan perangkat keras, jaringan komunikasi data, perangkat lunak, program aplikasi, interkoneksi sistem, dan keamanan informasi;
b. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pengumpulan dan pengolahan, pengelolaan, serta pengembangan sistem basis data;
c. penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pengembangan analisis data dan penyajian informasi; dan
d. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan kerja sama data sektor industri, pelaksanaan urusan kepegawaian, manajemen kinerja pegawai, keuangan, perlengkapan, pengelolaan barang milik negara, kearsipan, dan rumah tangga.
Tugas dan fungsi eselon III di lingkungan Pusat Data dan Informasi adalah sebagai berikut:
a. Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan kerja sama data sektor industri, urusan kepegawaian, manajemen kinerja pegawai, keuangan, perlengkapan, pengelolaan barang milik negara, kearsipan, dan rumah tangga.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan;
2) penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan kerja sama data sektor industri;
3) pelaksanaan urusan kepegawaian dan manajemen kinerja pegawai; dan
4) pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan, pengelolaan barang milik negara, kearsipan, dan rumah tangga.
b. Bidang Sistem Informasi
Bidang Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pengelolaan, pengembangan dan pemeliharaan perangkat keras, jaringan komunikasi data, perangkat lunak, program aplikasi, interkoneksi sistem, dan keamanan informasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pengembangan, dan pengelolaan perangkat keras, jaringan komunikasi data, pusat data, dan pemulihan data;
2) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pengembangan, pengelolaan, dan pemeliharaan program aplikasi, dan interkoneksi sistem; dan
3) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pengembangan, dan pengelolaan keamanan informasi.
c. Bidang Sistem Basis Data
Bidang Sistem Basis Data mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pengumpulan dan pengolahan, serta pengelolaan data industri, perkembangan teknologi industri, kawasan industri, peluang pasar, makro, regional, dan sektoral.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pengumpulan dan pengolahan, serta pengelolaan data industri, perkembangan teknologi industri, dan makro; dan
2) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, pengumpulan dan pengolahan, serta pengelolaan data kawasan industri, peluang pasar, regional, dan sektoral.
d. Bidang Analisis Data dan Penyajian Informasi
Bidang Analisis Data dan Penyajian Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, analisis data dan penyajian informasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Analisis Data dan Penyajian Informasi menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pengembangan analisis data perkembangan industri, perwilayahan industri, sarana dan prasarana industri,
kebijakan industri, perdagangan dan fasilitas industri, perkembangan dan peluang pasar, perkembangan teknologi industri, perkembangan investasi industri, dan sumber daya industri; dan
2) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan penyajian informasi perkembangan industri, perwilayahan industri, sarana dan prasarana industri, kebijakan industri, perdagangan dan fasilitas industri, perkembangan dan peluang pasar, perkembangan teknologi industri, perkembangan investasi industri, dan sumber daya industri.
3. Capaian Kinerja
Upaya untuk mewujudkan tujuan Pusdatin Kemenperin dilaksanakan melalui proses manajemen kinerja dengan indikator keberhasilan (indikator kinerja) yang terukur dan terencana. Berikut ini hasil evaluasi secara umum terhadap capaian sasaran strategis Pusdatin Kemenperin tahun 2015-2019 berdasarkan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementerian Perindustrian.
Tabel I-1 Capaian Kinerja Pusdatin Tahun 2015-2019
Indikator
Kinerja Utama Satuan
2015 2016 2017 2018 2019 Capaian
terhadap Target Jangka Menengah
(%)
T R C T R C T R C T R C T R C
Tingkat Kesesuaian ketersediaan data dan informasi industri dalam Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) terhadap kebutuhan/
permintaan stakeholder
Persen Belum Menjadi Indikator
Belum Menjadi Indikator
50 88,7 177,4 60 97,7 162,8 70 94,37 134,81 134,81
Tingkat ketersediaan data dan informasi industri pada SIINas
Persen Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
65 60 92,3 70 70 100 75 75 100 80 80 100 100
Jenis informasi yang disediakan pada SIINas
Jenis Belum Menjadi Sasaran
3 3 100 8 3 37,5 8 4 50 8 8 100 100
Indikator
Kinerja Utama Satuan
2015 2016 2017 2018 2019 Capaian
terhadap Target Jangka Menengah
(%)
T R C T R C T R C T R C T R C
dan Indikator Tersedianya
jaringan internet yang andal di Gedung Kemenperin
Persen Uptime
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
98 99 101 98 98,5 100,5 100 99 99 100 99 99 99,42
Terselenggaranya Sistem Manajemen Keamanan Informasi di lingkungan Data Center Pusdatin
Sertifikat ISO 27001
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
1 1 100 100
Terselenggaranya pengelolaan dan pengembangan sistem informasi yang andal
Persen Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
75 75 100 100
Jumlah Modul yang tersedia pada SIINas
Modul Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
5 6 120 5 2 40 6 6 100 4 5 125 96
Terwujudnya Layanan Dukungan Manajemen Satker yang Prima
Layanan 1 1 100 1 1 100 1 1 100 1 1 100 1 1
Indeks Kepuasan Pegawai terhadap Layanan Dukungan Manajemen Satker
Skala Likert
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
Belum Menjadi Sasaran dan Indikator
2,8 3,1 110,7 110,7
Layanan Perkantoran
Terseleng- garanya Operasional Perkantoran
12 12 100 12 12 100 12 12 100 12 12 100 12 12
Secara umum, pada tahun 2014-2019 Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian telah mencapai target kinerja. Dari 10 (sepuluh) indikator kinerja yang ditetapkan, semua indikator kinerja dinyatakan
“berhasil” yaitu dengan capaian ≥ 90%, bahkan 2 (dua) indikator, yakni Tingkat Kesesuaian ketersediaan data dan informasi industri dalam Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) terhadap kebutuhan/permintaan stakeholder dan Indeks Kepuasan Pegawai terhadap Layanan Dukungan Manajemen Satker telah melampaui target kinerja.
C. Potensi dan Permasalahan
Untuk menajamkan perencanaan strategis Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian perlu dilakukan pemetaan atas potensi yang dimiliki oleh Pusdatin, peluang dan kesempatan yang ada dan yang harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Selain itu, perlu juga antisipasi atas setiap kendala dan hambatan yang dihadapi ataupun menyiasati kelemahan yang ada dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
1. Potensi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusdatin Kementerian Perindustrian memiliki beberapa potensi yang dapat mendukung keberhasilan untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan ke depan.
Berikut ini hasil dari identifikasi terhadap potensi yang dimiliki Pusdatin, antara lain:
a. Dukungan Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, khususnya Bagian Keempat Pasal 64 tentang Sistem Informasi Industri Nasional yang telah memberikan arah mengenai bagaimana dan kemana Pusdatin harus berjalan. Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 merupakan kebijakan dan strategi pemerintah dalam menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat akan adanya pemerintahan yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif (good governance);
b. Adanya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE No. 11 tahun 2008) yang merupakan salah satu acuan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan ekonomi nasional dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat;
c. Adanya pengembangan Sistem Informasi Industri Nasional dan pengembangan-pengembangan aplikasi e-Government lainnya yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja;
d. Tersedianya data baik yang disimpan dalam bentuk basis data maupun dokumen;
e. Dukungan infrastruktur teknologi informasi baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak yang selalu dikembangkan dan ditingkatkan kapasitas kemampuannya;
f. Pusdatin merupakan pengelola jaringan data, baik dari Internet Service Provider (ISP) maupun jaringan komunikasi data internal Kementerian Perindustrian;
g. Adanya dukungan penyediaan data industri oleh BPS;
h. Terbangunnya jalinan koordinasi dengan K/L lainnya.
2. Permasalahan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusdatin Kementerian Perindustrian juga menghadapi beberapa permasalahan yang dapat menghambat keberhasilan kinerja di masa yang akan datang. Berikut ini hasil dari indentifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi Pusdatin, antara lain:
a. Ragam data yang dimiliki Pusdatin masih terbatas;
b. Hasil dari analisis Pusdatin belum menjadi rujukan utama bagi pimpinan;
c. Informasi yang disajikan belum bisa menjadi gambaran kondisi industri nasional;
d. Aplikasi berbasis intranet/internet masih terbatas;
e. Pemanfaatan Infrastruktur sistem jaringan yang tersedia di Pusdatin masih belum optimal;
f. Fasilitas Teknologi Informasi yang dimiliki Pusdatin belum optimal atau belum sepenuhnya dimanfaatkan.
g. Penghematan anggaran oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas yang dapat menghambat pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan.
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS
A. Visi
Pusat Data dan Informasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal. Oleh karena itu, Pusdatin perlu mendukung dan mengoptimalkan segenap potensi yang ada untuk mewujudkan visi Kementerian Perindustrian dan Sekretariat Jenderal yang juga merupakan visi Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2020-2024 sebagai berikut:
Visi Presiden dan Wakil Presiden adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong Negara apabila dipandang dalam sudut pandang sektor industri yaitu mewujudkan industri tangguh dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri dalam mengelola sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja melalui penambahan lapangan kerja baru serta meningkatnya investasi dan ekspor sektor industri sehingga dapat bersaing dengan negara maju lainnya. Pemanfaatan teknologi dimaksudkan dapat mengelola sumber daya yang ada dengan kekuatan SDM yang kompeten dan IPTEK yang inovatif melalui implementasi Making Indonesia 4.0 untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata.
Dalam rangka mewujudkan komitmen dalam pelaksanaan tugas fungsi yang diamanatkan oleh Permenperin Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Pusdatin juga menetapkan visi internal sebagai berikut: “Menjadi Sumber Utama Data dan Informasi Industri untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional”.
Visi internal Pusdatin ini merupakan refleksi bagaimana Pusdatin akan senantiasa berupaya menyediakan data dan informasi yang lebih baik kepada publik dalam rangka mewujudkan industri tangguh yang
mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri sebagai penjabaran visi Visi Presiden dan Wakil Presiden dari sudut pandang industri. Visi ini juga berperan berperan penting dalam penyelenggaraan fungsi Kementerian Perindustrian dalam perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau, pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan industri menengah, penyebaran dan pemerataan pembangunan industri.
B. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi Pusat Data dan Informasi, maka misi Pusdatin Tahun 2020-2024 adalah:
1. Menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu;
2. Menyebarluaskan data dan informasi melalui berbagai media; dan 3. Meningkatkan sinergi pertukaran data dan informasi dengan K/L/D/I.
Dalam pelaksanaan visi dan misinya, seluruh pegawai Pusdatin diharapkan dapat mengacu pada nilai-nilai yang telah ditetapkan Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan manusia yang berintegritas, mau bekerja keras dan semangat bergotong royong yang diharapkan berdampak positif bagi pertumbuhan industri di Indonesia.
Nilai-nilai tersebut terdiri dari integritas, profesional, inovatif, produktif dan kompetitif. Kelima nilai ini disebut INSAN OKE, yang harus diketahui, dipahami dan diamalkan oleh semua aparatur Kementerian Perindustrian dalam bekerja, bersikap, dan berkontribusi dalam pengembangan industri nasional.
Penjabaran dari masing-masing nilai tersebut sebagai berikut:
1. Integritas diartikan berpikir, berkata, berperilaku, dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip- prinsip moral yang berlaku. Dengan memegang teguh integritas, maka perilaku utama yang dijalani oleh para pegawai di lingkungan Kementerian Perindustrian adalah bertindak dengan konsisten yang dilandasi dengan norma dan kode etik profesi; serta bekerja dengan penuh tanggung jawab dan transparan.
2. Profesional diartikan bekerja dengan tuntas dan akurat didasarkan kompetensi terbaik, penuh tanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi. Perilaku utama dari profesionalitas adalah bekerja dengan kualifikasi teknis, standar profesi dan prosedur baku; serta melaksanakan tugas, fungsi, wewenang dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang relevan.
3. Inovatif diartikan berupaya melakukan berbagai penyempurnaan yang memiliki nilai tambah untuk mengimplementasikan gagasan sebagai solusi alternatif guna mempermudah proses kerja yang lebih baik, cepat dan tepat. Perilaku utama dari nilai kerja inovatif adalah selalu melakukan perbaikan proses dan cara kerja secara berkesinambungan;
serta mengembangkan ide baru, alternatif atau kreasi dalam meningkatkan pelayanan kepada para pemangku kepentingan.
4. Produktif diartikan mengelola sumber daya secara efektif dan efisien untuk memberikan hasil kerja yang bermanfaat dan tepat guna sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Perilaku utama dari nilai produktif ini adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal mencapai kinerja yang maksimal; serta hasil kerja memberikan manfaat dan berguna bagi para pemangku kepentingan.
5. Kompetitif diartikan menjadi yang terbaik, memiliki daya saing dan keunggulan serta berguna baik bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Nilai kerja ini terpancar dari perilaku utama yang dimiliki, yakni bersikap dan berperilaku untuk menjadi yang terbaik;
serta mengedepankan keunggulan atau keunikan yang dimilikinya dalam menghadapi persaingan.
C. Tujuan Strategis
Dalam rangka mewujudkan misi Visi dan Misi pembangunan industri, Pusdatin Kemenperin menetapkan tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
“Meningkatnya pemanfaatan data dan informasi industri yang disediakan Pusdatin” dengan indikator tujuan yakni Peningkatan permintaan data dan informasi oleh stakeholders.
D. Sasaran Strategis
Untuk mencapai tujuan Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian yang telah ditetapkan, maka perlu dijabarkan dalam beberapa sasaran strategis dengan menggunakan pendekatan metoda
Balanced Score Card (BSC) yang dibagi dalam tiga perspektif, yakni stakeholder perspective, internal process perspective, dan learn and growth perspective, sebagai berikut:
Gambar 2-1. Peta Strategis Pusat Data dan Informasi 2020-2024
1. Customer Perspective, terdiri atas 1 (satu) sasaran strategis (SS), sebagai berikut:
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya pemanfaatan data dan informasi industri yang disediakan Pusdatin, dengan Indikator Kinerja Utama (IKU):
a. Peningkatan permintaan data dan informasi oleh stakeholders.
2. Internal Process Perspective, terdiri atas 2 (dua) sasaran strategis (SS), sebagai berikut:
Sasaran Strategis 2: Terwujudnya Sistem Informasi Industri yang andal, dengan Indikator Kinerja Utama (IKU):
a. Tingkat kesesuaian data dan informasi industri terhadap permintaan eksternal;
b. Tingkat keandalan jaringan komputer di Gedung Kementerian Perindustrian;
c. Tingkat keandalan pengelolaan aplikasi; dan
d. Tersertifikasinya pengelolaan kemananan informasi di lingkungan data center dan jaringan komputer di Gedung Kementerian Perindustrian.
Sasaran Strategis 3: Tersedianya data dan informasi industri yang berkualitas, dengan Indikator Kinerja Utama (IKU):
a. Tersedianya data dan informasi sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan; dan
b. Tingkat ketepatan waktu penyampaian informasi baku secara periodik.
3. Internal Learn and Growth Perspective, terdiri atas 4 (empat) sasaran strategis (SS), sebagai berikut:
Sasaran Strategis 4: Terwujudnya kinerja ASN Pusdatin yang produktif, dengan Indikator Kinerja (IK):
a. Indeks Kinerja ASN Pusdatin.
Sasaran Strategis 5: Implementasi Aplikasi Knowledge Management secara optimal di Pusdatin, dengan Indikator Kinerja (IK):
a. Rata-rata jumlah informasi yang diunggah oleh setiap pegawai di lingkungan Pusdatin ke aplikasi Knowledge Management pada setiap tahunnya.
Sasaran Strategis 6: Terselenggaranya organisasi Pusdatin yang efektif, dengan Indikator Kinerja (IK):
a. Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Pusdatin; dan
b. Persentase perangkat perundang-undangan terkait SIINas yang diselesaikan sesuai dengan Kerangka Regulasi.
Sasaran Strategis 7: Terkelolanya keuangan Pusdatin secara efisien dan akuntabel, dengan Indikator Kinerja (IK):
a. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Pusdatin.
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI, KERANGKA REGULASI
A. Arah Kebijakan dan Strategi
Arah kebijakan Kementerian Perindustrian dalam Rencana Strategis tahun 2020-2024 sebagai berikut:
1. Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 merupakan strategi untuk mempercepat pencapaian target pengembangan industri yang implementaasinya tidak lepas dari rencana strategis pengembangan perindustrian yang sudah ada. Percepatan pengembangan industri melalui pemanfaatan teknologi disruptive sekalipun tetap membutuhkan perbaikan dasar mulai dari penguatan rantai nilai untuk industri bahan baku/hulu, pengolahan/antara, serta produk siap konsumsi/hilir, pengembangan wilayah industri, pengembangan jaringan pasar, serta pengembangan kapasitas tenaga kerja.
Oleh karena itu, Indonesia perlu menata kembali ekosistem pengembangan industri melalui pembinaan kawasan/wilayah industri berdasarkan sumber daya alam. Efisiensi proses pengolahan bahan baku, air, dan energi dengan aplikasi teknologi disruptive menjadi kunci utama dalam pengembangan industri yang berkelanjutan. Efisiensi proses pengolahan bahan baku, air, dan energi dengan aplikasi teknologi disruptive menjadi kunci utama dalam pengembangan industri yang berkelanjutan. Produksi manufaktur Indonesia juga masih menitikberatkan pada proses di tingkat hilir sehingga memiliki nilai tambah yang rendah. Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi pengembangan industri manufaktur.
2. Aspirasi Making Indonesia 4.0
Making Indonesia 4.0 memiliki aspirasi untuk menjadi top 10 ekonomi dunia pada tahun 2030 dengan target berikut:
1. Meningkatkan daya saing dengan target 10% porsi ekspor netto terhadap PDB, atau peningkatan sebesar 13x dari kondisi saat ini.
2. Meningkatkan rasio produktivitas tenaga kerja per biaya hingga 2x dari kondisi saat ini.
3. Meningkatkan pengeluaran litbang nasional hingga 2% PDB, atau peningkatan sebesar tujuh kali lipat dari kondisi saat ini.
Pencapaian aspirasi dilakukan melalui fokus 5 sub-sektor manufaktur dan 3 horizon seperti pada Tabel III-1 berikut:
Tabel III-1 Aspirasi Making Indonesia 4.0
No. Sektor Horizon 1 (2021) Horizon 2 (2025) Horizon 3 (2030) 1 Makanan
dan minuman
Mengurangi net export 50%
Pemain ASEAN melalui peningkatan daya saing dan kemampuan teknis
Eksportir processing foods tingkat global
2 Tekstil Mengurangi impor, meningkatkan produktivitas melalui zonasi, mengolah serat sintesis tingkat ASEAN
Memenuhi permintaan lokal, pertumbuhan ekspor 15% per tahun
Top 5 manufaktur tekstil dunia, terutama inovasi functional clothing
3 Otomotif Memperkuat
produksi dan ekspor KBH2 dan multi- purpose vehicle
Ekspor motor listrik 2W ke negara berkembang
Ekspor mobil listrik 4W ke negara berkembang
4 Kimia Mengurangi impor kimia dasar 30%
Meningkatkan kontribusi resin &
serat sintesis thd produksi dari -5%
menjadi 1.5x
Top 5 produsen
biokimia dunia (biofuel, bioplastic)
5 Elektronik Mengurangi impor 30%
Pemain ASEAN melalui peningkatan daya saing produk fokus (IOT, EV)
Mengembangkan 2-3 industri elektronik berksala besar (>Rp15 milyar)
Dalam implementasinya, Making Indonesia 4.0 memiliki 10 prioritas nasional dengan penjelasan berikut:
1. Memperbaiki alur aliran material
Meningkatkan suplai bahan baku dasar domestik, membangun kemampuan manufaktur komponen bernilai tinggi, memperkuat produksi material sektor hulu, misalnya menurunkan bahan baku impor petrokimia 50%, logam dasar 74%
2. Mendesain ulang zonasi/ perwilayahan industri
Membuat zona baru yang sejalan dengan sector prioritas dan membangun konektivitas di antara zona industri, membangun peta jalan untuk zona industri nasional yang komprehensif, misalnya mendekatkan lokasi migas dengan lokasi pabrik petrokimia, relokasi konsentrasi Kawasan Industri Jabodetabek dan mengoptimalkan
logistik, misalnya Automotive Industrial Belts di Utara Jawa (Batam, Karawang, Bekasi, Jawa Tengah).
3. Mengakomodir standar sustainability
Mengidentifikasi peluang pertumbuhan serta promosi investasi lingkungan kondusif ramah lingkungan, meningkatkan kesempatan daya saing melalui pemenuhan tren sustainability global (misalnya Euro-x, EV), dan perubahan peluang bisnis (misalnya biofuel, biomaterial, EBT).
4. Memberdayakan Industri Kecil dan Menengah – termasuk usaha mikro
Membangun platform e-commerce secara nasional, mengembangkan technology bank, serta fondasi bisnis bagi UMKM.
5. Membentuk infrastruktur digital nasional
Mempercepat pembangunan broadband speed dan kemampuan digital nasional, menyelaraskan standar digital dengan norma dunia, misalnya 5G, serat optic 1Gbps, infrastruktur data center dan data cloud.
6. Menarik investasi asing
Bekerja sama dengan manufaktur besar dunia serta menawarkan insentif menarik, Membuka dialog dengan pemerintah asing untuk berkolaborasi tingkat nasional, percepatan transfer teknologi melalui skema insentif dan investasi asing.
7. Meningkatkan kualitas SDM
Mendesain kurikulum Pendidikan menyesuaikan kebutuhan I4.0, program professional talent mobility, meningkatkan anggaran pendidikan Pemerintah dari $114 per kapita
8. Membentuk ekosistem inovasi
Mengembangkan sentra RD&D dengan kolaborasi Pemerintah, swasta, publik, dan universitas
9. Menerapkan insentif investasi teknologi
Memperkenalkan insentif yang komprehensif untuk adopsi teknologi I4.0, misalnya penundaan/pengurangan/penghapusan pajak, subsidi adopsi teknologi, dan dukungan pendanaan.
10. Harmonisasi peraturan dan kebijakan
Melakukan harmonisasi peraturan yang tumpang tindih antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
B. Kerangka Regulasi
Dalam rangka meningkatkan kinerja Pusdatin Kemenperin dan mendukung pencapaian kinerja Kementerian Perindustrian dan Sekretariat Jenderal Kemenperin, maka perlu disusun dan ditetapkan regulasi yang mengatur pengelolaan internal Kementerian. Pusat Data dan Informasi yang memilki tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sistem informasi, kerja sama, manajemen data, serta analisis dan penyajian data dan informasi, dipandang perlu untuk menyusun regulasi dimaksud.
Adapun beberapa regulasi yang akan disusun dan ditetapkan selama periode 2020–2024 sebagai berikut:
Tabel III-2 Matriks Usulan Penyusunan dan Penetapan Regulasi Pusat Data dan Informasi Tahun 2020-2024
No.
Arah Kerangka Regulasi dan/atau
Kebutuhan Regulasi
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi
Regulasi Eksisting, Kajian Dan Penelitian
Unit Penanggung Jawab
Unit Terkait/
Institusi
Target Penyelesaian
1. Permenperin tentang Pengelolaan SIINas
Amanat UU No.3 Tahun 2014 dan PP No.2 Tahun 2017
Pusdatin Direktorat Jenderal terkait
2024
2. Permenperin tentang Pengenaan Besaran Denda Administrasi dalam Penyampaian Data Industri
Amanat PP No.2 Tahun 2017 dan Permenperin No.2 Tahun 2019
Pusdatin Direktorat Jenderal terkait, Biro Keuangan
2022
C. Kerangka Kelembagaan
Dalam rangka mendukung menopang kinerja Kementerian Perindustrian dan Sekretariat Jenderal, maka diperlukan tugas dan fungsi terkait dengan sistem informasi, sistem basis data, analisis data dan penyajian informasi, penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta penyelenggaraan urusan tata usaha dan kepegawaian yang terangkum dalam wadah Pusat Data dan Informasi.
Struktur organisasi Pusat Data dan Informasi Kemenperin saat ini mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Perindustrian, sebagai berikut:
Gambar III-1. Struktur Organisasi Pusdatin Berdasarkan Permenperin Nomor 35 Tahun 2018
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja
Untuk mencapai sasaran strategis tahun 2020-2024 sesuai dengan arah kebijakan dan strategi serta struktur organisasi Kementerian Perindustrian yang dijabarkan pada Bab I, Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian akan melaksanakan program Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian serta kegiatan Pembangunan Sistem Informasi Industri yang Terintegrasi dan Handal. Adapun sasaran-sasaran Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator yang akan dicapai dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:
Tabel IV-1 Sasaran dan Indikator Kinerja Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024
Kode
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Kegiatan (Output)/Indikator
Satuan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
PROGRAM: DUKUNGAN MANAJEMEN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Kegiatan: Pembangunan Sistem Informasi Industri yang Terintegrasi dan Handal
Tj Meningkatnya pemanfaatan data dan informasi industri yang disediakan Pusdatin
Tj1
Peningkatan
permintaan data dan informasi oleh stakeholders
Persen 6 12 18 24 30
CUSTOMER PERSPECTIVE
SS1 Meningkatnya pemanfaatan data dan informasi industri yang disediakan Pusdatin
1
Peningkatan
permintaan data dan informasi oleh stakeholders
Persen 6 12 18 24 30
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
SS2 Terwujudnya sistem informasi industri yang andal
1
Tingkat kesesuaian data dan informasi industri terhadap permintaan eksternal
Skala (1-4) 2,80 2,81 2,82 2,83 2,85
Kode
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Kegiatan (Output)/Indikator
Satuan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
2
Tingkat keandalan jaringan komputer di Gedung
Kementerian Perindustrian
Indeks 80 83 86 90 95
3
Tingkat keandalan pengelolaan aplikasi
Indeks 80 82 84 87 90
4
Tersertifikasinya pengelolaan kemananan informasi di lingkungan data center dan jaringan komputer di Gedung Kementerian Perindustrian
Indeks 1 1 1 1 1
SS3 Tersedianya data dan informasi industri yang berkualitas
1
Tersedianya data dan informasi sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan
Skala (1-4) 3,00 3,10 3,12 3,15 3,18
2
Tingkat ketepatan waktu
penyampaian informasi baku secara periodik
Persen 100 100 100 100 100
LEARN & GROWTH PERSPECTIVE
SS4 Terwujudnya kinerja ASN Pusdatin yang produktif
1 Indeks Kinerja ASN
Pusdatin Indeks 95 95,5 96 96,5 97
SS5 Implementasi Aplikasi Knowledge Management secara optimal di Pusdatin
1
Rata-rata jumlah informasi yang diunggah oleh setiap pegawai di lingkungan Pusdatin ke aplikasi Knowledge Management pada setiap tahunnya
Jumlah
Informasi 6 7 8 9 10
SS6 Terselenggaranya organisasi Pusdatin yang efektif 1
Nilai Hasil Evaluasi
SAKIP Pusdatin Nilai 70 75 78 81 84
Kode
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran
Kegiatan (Output)/Indikator
Satuan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
2
Persentase perangkat perundang- undangan terkait SIINas yang diselesaikan sesuai dengan Kerangka Regulasi
Persen 15 30 65 85 100
SS7 Terkelolanya keuangan Pusdatin secara efisien dan akuntabel
1
NIlai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
Nilai 91 91,5 92 92,5 93
B. Kerangka Pendanaan
Untuk mencapai sasaran strategis tahun 2020-2024, Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian akan melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan strategi serta struktur organisasi Kementerian Perindustrian yang dijabarkan pada bab III.
Berikut ini kerangka pendanaan dari program dan kegiatan Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian tahun 2020-2024.
Tabel IV-2 Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan
Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024
KODE PROGRAM/KEGIATAN
ALOKASI ANGGARAN (RP MILIAR) 2020 2021 2022 2023 2024 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
1829 Pembangunan Sistem Informasi Industri
yang Terintegrasi dan Handal 31.08 78.09 78.09 78.09 100
BAB V PENUTUP
Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024 merupakan rencana kerja jangka menengah dan merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja dalam upaya untuk mencapai visi dan misi Pusat Data dan Informasi selama lima tahun ke depan. Penyusunan Renstra dilakukan secara sistematis, komprehensif, integratif, dan sinergis dengan menggunakan alat bantu peta strategi dan Key Performance Indicator (KPI) agar penggunaan sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi akan di-review secara berkala setiap tahunnya dan dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan kebijakan jika dipandang perlu.
Kegiatan-kegiatan tahunan telah disusun dan direncanakan berdasarkan kondisi lingkungan saat ini. oleh karena itu seiring dengan berjalannya waktu pelaksanaan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat diperkaya sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada ketika menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT).
Renstra Pusat Data dan Informasi ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan memberikan kejelasan terhadap tahap-tahap pencapaian visi dan misi Pusat Data dan Informasi secara sistematis.
- 30 -
MATRIKS KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN SERTA CASCADING RENSTRA SETJEN PADA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2020 – 2024
Program/
Kegiatan
Sasaran Program /Sasaran Kegiatan /
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Output
Alokasi (dalam miliar rupiah)
Aktivitas Utama
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 165 490 490 490 490
SS9 Tersedianya data dan informasi industri yang berkualitas
1 Tersedianya data dan informasi sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan
Skala (1-4)
3,0 3,10 3,12 3,15 3,18 Basis Data di Bidang Industri (Layanan Basis Data
Bidang Industri)
1 4 Basis Data
19,89 6 Basis Data
20 8 Basis Data
19,9 10 Basis Data
24,15 13 Basis Data
Mengumpulkan, Mengolah dan Mengelola: (a) Data Perusahaan Industri; (b) Data Perusahaan Kawasan Industri; (c) Data Perkembangan dan Peluang Pasar (Ekspor-Impor); (d) Data Perkembangan Teknologi Industri;
(e) Data Kekayaan Intelektual; (f) Data Pameran Internasional; (g) Data Hasil Riset Terapan Industri;
(h) Data Data Kebijakan Industri;
(i) Data Penerapan Teknologi Industri; (k) Data Permintaan Informasi Dagang; (j) Data Hasil Audit Teknologi; (l) Data Konsumsi Produksi; (m) Data Kerja Sama Teknologi Industri; Data Jenis, Negara Asal, dan Tahun Pembuatan Teknologi
Aplikasi
(Layanan Sistem Informasi)
0,5 2 Aplikasi 3,09 2 Aplikasi 3,05 2 Aplikasi 3,1 2 Aplikasi 5,21 2 Aplikasi Membangun dan Mengembangkan Aplikasi E-government
Sarana dan Prasarana
Teknologi (Layanan Sistem
Informasi)
1,9 99 Persen Uptime
4,25 99 Persen Uptime
4,25 99 Persen Uptime
4,28 99 Persen Uptime
7,95 99 Persen Uptime
Pengelolaan Data Center;
Membangun, Mengembangkan, Memelihara dan Menyediakan Sistem Jaringan
Data dan informasi
industri 4.0 (Layanan Data dan
Informasi )
0,41 1 Platform 14,91 1 Platform 14,91 1 Platform 14,91 1 Platform 18 1 Platform Pembangunan Big Data Industri;
Pengadaan Data dalam Rangka Pembangunan dan Pengembangan Big Data
Keamanan sistem
informasi (Layanan Sistem
Informasi)
0,4 1
Dokumen
1,5 1
Dokumen
1,5 1
Dokumen
1,5 1
Dokumen
1,8 1
Dokumen
Mengembangkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi
Sistem informasi
industri Nasional (Layanan Data dan
Informasi )
0,5 1 Sistem Informasi
8,11 1 Sistem Informasi
8,11 1 Sistem Informasi
8,11 1 Sistem Informasi
10,81 1 Sistem Informasi
Pembinaan dan Pengawasan Penerapan SIINas Pada Pemerintah Daerah; Pembuatan Application Program Interface (API) dalam rangka Interkoneksi dengan Pemerintah Daerah; Bimtek Penyampaian Data Industri dan Kawasan Industri; Penyusunan
- 31 -
Program/
Kegiatan
Sasaran Program /Sasaran Kegiatan /
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Output
Alokasi (dalam miliar rupiah)
Aktivitas Utama
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target
Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Industri Nasional dalam Permen Perindustrian; Penyusunan Angka Besaran Denda Administratif SIINas dalam Permen
Perindustrian; Verifikasi dan Validasi Data SIINas
Layanan Sarana dan
Prasarana Internal (Layanan Sarana
Internal )
0,2 1 Layanan 2,3 1 Layanan 2,3 1 Layanan 2,28 1 Layanan 3,26 1 Layanan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Layanan perkantoran
(Layanan Perkantoran)
12,4 1 Layanan 13,9 1 Layanan 13,9 1 Layanan 13,89 1 Layanan 16,29 1 Layanan Gaji dan Tunjangan: Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Layanan Dukungan
Manajemen Satker (Layanan Perencanaan dan Penganggaran
Internal)
0,89 1 Layanan 2,76 1 Layanan 2,76 1 Layanan 2,76 1 Layanan 4,59 1 Layanan Penyusunan Rencana Program Dan Penyusunan Rencana Anggaran;
Pelaksanaan Pemantauan Dan Evaluasi; Pelayanan Hukum dan Kerja Sama; Pelayanan Tata Usaha dan Rumah tangga; Pengelolaan Perbendaharaan
2 Tingkat ketepatan waktu penyampaian informasi baku secara periodik
Persen 100 100 100 100 100 Informasi di bidang Industri (Layanan Informasi
Bidang Industri)
1,00 23 Jenis Informasi
6,65 26 Jenis Informasi
6,60 26 Jenis Informasi
6,65 26 Jenis Informasi
6,78 26 Jenis Informasi
Menganalisis dan Menyajikan Informasi Perkembangan Industri;
Menganalisis dan Menyajikan Informasi Perkembangan dan Peluang Pasar; Menganalisis dan Menyajikan Informasi
Perkembangan Investasi Industri;
Menganalisis dan Menyajikan Informasi Sumber Daya Industri
Learn and Growth Perspective
SS12 Meningkatnya penggunaan Knowledge management di Setjen
1 Rata-rata informasi yang dibagikan ke aplikasi knowledge management intranet
Informasi 6 7 8 9 10 Layanan Dukungan
Manajemen Satker (Layanan Perencanaan dan Penganggaran
Internal)
0,51 6
Informasi
0,75 7
Informasi
0,75 8
Informasi
0,75 9
Informasi
1,15 10
Informasi
Pengelolaan Kepegawaian;
Internalisasi Nilai dan Budaya Kerja dalam mendukung
Reformasi Birokrasi