Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora April 2020 eISSN 2657- 0998
272
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun DUPAK Secara Mudah Dengan Menggunakan APSENA
Fauzan
Pengawas SMA Dinas Pendidikan Aceh [email protected]
ABSTRAK
Best Practices ini bertolak dari munculnya kesulitan guru dan terkendalanya guru dalam mencari cara yang mudah, tepat dan efisien dalam mengolah angka dan data dalam membuat Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) Guru. Best Practices ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun DUPAK secara mudah dengan menggunakan Aplikasi Sederhana (Apsena) berdasarkan kegiatan-kegiatan reflektif yang telah dilaksanakan dan dicapainya dalam satu tahun terakhir yang mengacu pada Permeneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 dan sesuai pula dengan Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010. Peningkatan kemampuan ini berimplikasi pada peningkatan efisiensi dan akurasi proses penghitungan angka kredit yang diperoleh meliputi unsur pendidikan, pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu, PKB dan unsur penunjang. Metode kegiatan Best Practices ini dilakukan dengan cara memberikan pembinaan dan pendampingan terkait semua rincian kegiatan guru dan angka kreditnya dan mengenalkan Apsena DUPAK Guru, yang merupakan hasil rekayasa penulis, perhitungan yang mengacu pada aturan terkini, sekaligus memberikan petunjuk teknis dalam penggunaannya di dalam proses penyusunannya. Kegiatan pembinaan dan pendampingan ini dikemas dalam bentuk workshop. Dari sisi kegiatan sebenarnya bukan hal yang istimewa, tetapi dengan penggunaan program aplikasi pengolahan angka dan data inilah yang terasa istimewa, karena dengan menggunakan program Apsena ini, guru sangat terbantu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dalam menyusun DUPAK setiap satu tahun terakhir. Berdasarkan proses pembinaan dan hasil evaluasi program pembinaan dan pendampingan berupa pelatihan ini diperoleh hasil: 1) Guru dapat secara utuh dapat memahami semua rincian kegiatan guru dan angka kreditnya berdasarkan Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009; 2) Guru dapat menginventarisir kegiatan guru, baik unsur utama maupun unsur penunjang yang telah dilakukan dalam satu tahun terakhir; dan 3) Dengan penggunaan Apsena DUPAK Guru, 91,7% guru telah dapat menyusun DUPAK secara mudah , efektif dan efisien.
Kata kunci: Rincian Kegiatan Guru, Angka kredit, Apsena DUPAK guru.
273 PENDAHULUAN
Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan pengawas sekolah, sedangkan kepengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun program dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru (Sudjana, 2011 :70). Salah satu tugas pokok pengawas sekolah berdasarkan Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 adalah menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Hakekat pengawasan adalah upaya bantuan profesional kepada stakeholder pendidikan terutama kepala sekolah (manajerial) dan guru (akademik) yang ditujukan pada perbaikan-perbaikan dan pembinaan aspek pembelajaran, melaksanakan kegiatan-kegiatan reflektif guru dalam rangka pengembangan profesi dirinya sebagai guru yang profesional, salah satunya melalui program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Peran pengawas sekolah sangatlah penting dalam membantu guru meningkatkan karirnya yaitu untuk memperoleh kenaikan pangkat/golongan. Syarat untuk dapat naik pangkat, seorang guru wajib melaksanakan pembelajaran/bimbingan, PKB yang terdiri dari kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif dan juga kegiatan penunjang guru. Sebagai tindak lanjut akhir rangkaian kegiatan guru dalam satu tahun pelajaran, ditutup dengan kegiatan guru menyusun Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) guru pada akhir tahun pelajaran. DUPAK jabatan guru adalah daftar/kumpulan berkas-berkas yang berisi dokumen bukti fisik prestasi kerja yang dicapai oleh guru yang telah diperhitungkan angka kreditnya dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan Permendiknas nomor 35 tahun 2010, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, guru diwajibkan mengusulkan penilaian angka kredit berdasarkan hasil penilaian kinerja kepala sekolah setiap tahun berdasarkan bukti fisik.
Selama ini guru membuat DUPAK apabila sudah waktunya usul naik pangkat, tetapi setelah aturan baru diberlakukan maka DUPAK itu dibuat pertahun, hal ini tercantum dalam Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 pada BAB VII bagian B yang berbunyi:
“Guru diwajibkan mengusulkan penilaian angka kredit berdasarkan hasil penilaian kinerja kepada kepala sekolah/madrasah setiap tahun berdasarkan bukti fisik. Berdasarkan Permenneg PAN & RB nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, dijelaskan tentang rincian kegiatan guru yang terdiri dari unsur utama dan unsur penunjang. Unsur utama yang dapat dinilai angka kreditnya sebagai berikut:
1. Pendidikan, meliputi :
a. Pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar; dan
b. Mengikuti Diklat prajabatan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) prajabatan atau sertifikat termasuk program induksi.
2. Pembelajaran/Bimbingan dan tugas tertentu, meliputi :
a. Melaksanakan proses pembelajaran, bagi guru kelas dan guru mata pelajaran;
b. Melaksanakan proses bimbingan, bagi guru bimbingan dan konseling; dan c. Melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madarasah.
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi : a. Pengembangan diri:
1) Diklat fungsional; dan
274
2) Kegiatan kolektif guru yang meningkatakan kompetensi dan/atau keprofesian guru
b. Publikasi Ilmiah:
1) Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal; dan
2) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru c. Karya inovatif:
1) Menemukan teknologi tepat guna;
2) Menemukan/menciptakan karya seni;
3) Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum; dan
4) Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, sosial dan sejenisnya.
Sedangkan Unsur Penunjang yang dinilai angka kreditnya, meliputi :
a. Memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya;
b. Memperoleh penghargaan/tanda jasa; dan
c. Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru, antara lain:
1) Membimbing siswa dalam praktik kerja nyata/praktik industri/ekstrakurikuler dan sejenisnya;
2) Menjadi organisasi profesi/kepramukaan;
3) Menjadi Tim penilai angka kredit; dan/atau 4) Menjadi tutor/pelatih/instruktur.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis disekolah binaan, banyak guru menemui kesulitan dalam menyusun poin angka kredit rincian kegiatan guru dalam satu tahun terakhir dalam bentuk usulan DUPAK. Bahkan ada guru sudah tiga tahun terakhir tidak pernah membuat DUPAK. Kendala yang dihadapi oleh guru antara lain: 1) belum memahami cara menentukan angka kredit setiap rincian kegiatan tugas guru (terutama sekali angka kredit unsur pembelajaran dan angka kredit unsur sebagai guru yang mendapat tugas tambahan/tertentu disekolah); 2) belum mampu menyusun poin angka kredit kedalam format DUPAK; 3) belum dipenuhinya syarat wajib angka kredit pada unsur PKB; dan 4) belum memahami urutan-urutan penyusunan bukti fisik berdasarkan DUPAK.
Akibatnya, selama ini dalam menyusun DUPAK guru lebih cenderung mengandalkan tenaga orang lain untuk membuatnya, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi kesalahan dan atau ketidakjujuran dalam penyusunannya, yang penting selama angka kreditnya cukup, berapapun tak masalah bila harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memenuhinya. Belum lagi issue yang berkembang dengan akan diterapkannya sistem kenaikan pangkat secara otomatis setiap empat tahun tanpa harus melalui mekanisme pengusulan seperti yang diterapkan selama ini. Meskipun demikian pada dasarnya guru PNS tetap harus mengumpulkan angka kredit untuk bisa naik pangkat dan jabatan.
Realitas atau bukti nyata adanya kesulitan guru dalam membuat dan menyusun DUPAK setelah satu tahun telah melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan dan melaksanaan tugas tertentu/tambahan di sekolah, pelaksanaan program PKB dan pelaksanaan kegiatan penunjang guru dapat dilihat pada data hasil penilaian angka kredit guru yang dilakukan dari tanggal 28 Mei-25 Juni 2018 di kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Langsa (Kabupaten Aceh Timur masih bergabung dengan Cabdin Wilayah
275 Kota Langsa, karena belum terbentuk Cabdin Wilayah Kabupaten Aceh Timur) bahwa dari data 559 orang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) SMA/SMA Kabupaten Aceh Timur, hanya 36 orang guru PNS yang mengajukan DUPAK ( 6,98%) seperti terlihat pada tabel 1.
berikut:
Tabel 1. Jumlah Guru yang Mengusul DUPAK Tahun 2018
No
Jumlah Guru PNS SMA/SMK Kab. Aceh
Timur (orang)
Jumlah Guru yang Mengajukan
DUPAK (orang)
Persentase Guru yang Mengajukan
DUPAK
1 559 36 6,98%
Sumber : Dokumentasi Tim Sekretariat Penilaian Angka Kredit Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Langsa Tahun 2018.
Mirisnya, dari 36 orang guru yang mengusulkan DUPAK tersebut, tidak ada satu orang pun guru yang berasal dari SMA Negeri 1 Ranto Peureulak. Oleh sebab itu penulis selaku pengawas pembina, fokus dan mengangkat masalah kesulitan dan ketidakmampuan guru dalam menyusun DUPAK yang efektif dan efisien dengan melakukan pembinaan dan pelatihan melalui workshop untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun DUPAK secara mudah dengan menggunakan Aplikasi Sederhana (Apsena).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2020), aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari user (pengguna). Sedangkan menurut Verman (2009), aplikasi adalah seperangkat intruksi khusus dalam komputer agar kita menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Pengertian aplikasi menurut Tirtobisono (2009) adalah istilah yang digunakan untuk pengguna komputer bagi pemecahan masalah.
Biasanya istilah aplikasi dipasangkan atau digabungkan dengan suatu perangkat lunak.
Microsoft Excel adalah salah satu dari sekian banyak program aplikasi yang terdapat dalam paket aplikasi perkantoran Microsoft Office yang dikhususkan untuk pengolahan angka. Salah satu hal yang membuat aplikasi Excel cukup terkenal adalah kelengkapan fitur formulas dan functions yang lebih kita kenal dengan istilah rumus excel.
Formula dan fungsi ini digunakan untuk membantu anda dalam mengerjakan beragam proses perhitungan data secara cepat, tepat dan semi otomatis. Formula excel bisa anda gunakan dalam perhitungan yang sederhana sampai kalkulasi yang kompleks, baik untuk data berbentuk angka, data teks, data tanggal, data waktu, atau kombinasi dari data-data tersebut.
Strategi/ pendekatan yang digunakan peenulis dalam pemecahan masalah tersebut melalui: 1) Pembuatan aplikasi software (rekayasa program) dengan memanfaatkan Program Excel Windows, dimana penulis melakukan Rekayasa Program Software Excel Windows dalam penyusunan DUPAK Guru yang mengacu pada Permengpan RB Nomor 16 Tahun 2009 dan Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010. 2) Kegiatan workshop sehari, dimana penulis memaparkan tentang rincian kegiatan guru dan angka kreditnya berdasarkan Permenneg PAN & RB nomor 16 tahun 2009 dan Permendiknas nomor 35 tahun 2010. Dan 3) Praktik/latihan serta bimbingan/pendampingan pada guru terkait cara
276
menggunakan Apsena DUPAK guru yang telah didesain sebelumnya untuk menghasilkan DUPAK tahunan.
METODE PENELITIAN
Adapun prosedur/langkah kegiatan dilakukan dengan 3 (tiga) tahapan yakni: 1) Tahap Perencanaan /Persiapan; 2) Tahap Pelaksanaan; dan 3) Tahap Evaluasi.
1. Tahap Perencanaan /Persiapan
Pada tahap perencanaan/persiapan mencakup unsur kegiatan:
a. Rekayasa Sofware Aplikasi sederhana DUPAK Guru
Penulis membuat aplikasi sederhana (Apsena) DUPAK guru dengan memanfaatkan program Exel pada Windows.
b. Struktur Program Kegiatan Implementasi
Secara rinci struktur program dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Struktur Program Kegiatan Pembinaan, Pembimbingan dan Pelatihan
No Kegiatan Indikator Metode / Teknik
Kegiatan 1. Rincian Kegiatan
Guru dan Angka Kreditnya
Kemampuan mengidentifikasi Kegiatan guru yang tertuang pada Permeneg PAN & RB Nomor 16 tahun 2009, tentang unsur :
c. Pendidikan d. PKB
- Pengembangan Diri - Publikasi Ilmiah - Karya Inovatif e. Penunjang tugas guru
Paparan
Diskusi, dan
Tanya jawab
2. Penyusunan Daftar Usulan Angka Kredit Guru Menurut Permeneg PAN dan RB Nomor 16 tahun 2009 dan
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 menggunakan aplikasi sederhana.
a. Kemampuan mengidentifikasi kegiatan Guru yang dapat dimasukkan dalam penilaian Angka Kredit Guru
b. Kemampuan menyusun Daftar Usulan PAK dengan bantuan Soft Aplikasi DUPAK Guru sesuai tahapan / langkah dengan benar
c. Terdokumentasinya dokumen DUPAK Guru dalam bentuk Soft atau Hardcopy
Demonstrasi, latihan praktik dan tanya jawab
Teknik Supervisi Kelompok dan atau individu dalam bentuk pendampinga n.
c. Materi dan Bahan Kegiatan
Materi kegiatan pada pembimbingan dan pelatihan profesional guru terdiri dari:
277 1) Rincian kegiatan guru dan angka kreditnya berdasarkan Permenneg PAN & RB Nomor 16 Tahun 2009 dan Permendiknas Nomor 35 tahun 2010 sebagai pengantar kegiatan.
2) Pemanfaatan Aplikasi Sederhana Exel dalam proses penyusunan DUPAK Guru.
Bahan kegiatan pada pembimbingan dan pelatihan profesional guru terdiri dari:
a) Softcopy Permenneg PAN & RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
b) Softcopy Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
c) Softcopy Perber Mendikbud dan Ka.BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
d) Softcopy buku 4 tentang Pedoman Kegiatan PKB dan Angka Kreditnya.
e) Softcopy Program Aplikasi Sederhana Penyusunan DUPAK Guru.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Metode/Teknik Kegiatan
Pada tahap pelaksanaan pembimbingan dan pelatihan metode/teknik kegiatan yang digunakan :
1) Teknik supervisi kelompok dalam bentuk pertemuan dengan kelompok guru, dalam bentuk workshop.
2) Teknik supervisi individual dalam bentuk pertemuan dengan guru sebagai tindak lanjut setelah kegiatan pelatihan.
b. Waktu, Tempat dan Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yaitu pada hari Kamis, 31 Oktober 2019 dan hari Kamis, 14 Nopember 2019 di SMA Negeri 1 Ranto Peureulak. Waktu kegiatan rata-rata dilaksanakan selama 3,5 jam /perhari yaitu mulai pukul 14.00–17.30 WIB. Hari pertama, terkait pemaparan konsep dan teori tentang Rincian Kegiatan Guru dan Angka Kreditya dan hari kedua tentang Praktik terkait Penyusunan DUPAK Guru menggunakan aplikasi sederhana (Apsena), seperti tertuang pada tabel berikut:
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Workshop Rincian Kegiatan Guru dan Angka Kreditnya dan Praktik Penyusunan DUPAK Guru dengan Apsena
No Kegiatan Strategi / Metode /
Teknik Kegiatan Alat Yang Digunakan 1. Kamis, 31 Oktober 2019
Rincian Kegiatan Guru dan Angka Kreditnya Menurut PermenegPAN dan RB Nomor 16 tahun 2009 dan Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010.
Paparan, Diskusi dan tanya jawab
Teknik supervisi kelompok pertemuan dengan kelompok guru dalam bentuk
Workshop
LCD
Laptop
Hand Out
ATK
Instrumen /Lembar Kerja Evaluasi Kegiatan
278
2. Kamis, 14 Nopember 2019
Praktik Teknis/cara Penyusunan DUPAK Guru dengan
menggunakan Apsena
Demonstrasi, latihan praktik dan tanya jawab
Teknik supervisi kelompok dan atau individu dalam bentuk pendampingan
LCD
Laptop
Soft Aplikasi
Hand Out
ATK
Instrumen /Lembar Kerja Evaluasi Kegiatan
3. Tahap Evaluasi a. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan pendampingan dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen yang menjadi rujukan kepada peserta pendampingan. Kegiatan evaluasi diarahkan pada:
1) Keterlaksanaan/terselenggaranya kegiatan pembinaan, pembimbingan dan pelatihan disertai pendampingan oleh pengawas dengan mengungkap respon berupa evaluasi diri peserta terhadap penguasaan materi dari guru sendiri dalam bentuk Instrumen.
2) Terhimpunnya masalah/kendala yang dihadapi terkait materi dan upaya pemecahannya.
b. Indikator ketercapaian program
Indikator ketercapaian keterlaksanaan program diantaranya:
1) Pemahaman guru dalam menentukan angka kredit kegiatan guru berdasarkan Permenneg PAN & RB nomor 16 tahun 2009 tahun diatas 75 %.
2) Tersusunnya contoh dokumen DUPAK guru dengan menggunakan Apsena DUPAK Guru, di atas 75%.
3) Dengan ada dan terealisasinya secara fisik dokumen tersebut, mengindikasikan pada ketercapaian tujuan dan keberhasilan program kegiatan pembimbingan dan pelatihan ini berupa contoh Dokumen DUPAK guru.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Awal
Pada tahap awal penulis sebagai pengawas pembina melakukan kunjungan ke SMAN 1 Ranto Peureulak, kemudian melakukan supervisi pada 24 (dua puluh empat) orang guru PNS untuk melihat DUPAK tahunan yang wajib disusun dan segera diusulkan ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Timur sebelum tanggal 31 Desember 2019.
Hasilnya, penulis hanya memperoleh DUPAK 2 (dua) orang guru (8,33%) dari 24 orang guru tersebut. Kondisi ini menunjukan bahwa 22 orang guru (91,67%) masih belum menyusun DUPAK tersebut karena guru mengalami kesulitan dan belum mampu menyusun DUPAK masing-masing berdasarkan peraturan yang berlaku. Selanjutnya penulis menggali informasi dengan wawancara dan mencatat kendala-kendala yang dialami oleh guru dalam menyusun DUPAK untuk dijadikan bahan/materi pembinaan pada kegiatan workshop pada waktu yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.
279 Proses Pelaksanaan Workshop
Penulis selaku Pengawas Pembina SMAN 1 Ranto Peureulak berupaya dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun DUPAK dengan mudah dan benar. Usaha tersebut adalah dengan melaksanakan kegiatan workshop selama 2 (dua) hari setelah selesai jam sekolah (pukul 14.00 – 17.30 WIB). Pada kegiatan hari pertama, yaitu pada Kamis, 31 Oktober 2019, penulis memaparkan dan menjelaskan rincian kegiatan guru dan angka kreditnya berdasarkan Permenneg PAN & RB nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan juga Permendiknas nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Sebelumnya penulis sudah memberikan softcopy regulasi tersebut kepada semua guru. Kegiatan ini semakin bermakna dengan adanya diskusi tanya jawab terkait angka kredit kegiatan guru.
Diskusi yang alot terdapat pada materi kegiatan guru, yaitu angka kredit unsur pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu disekolah. Karena di Permenneg PAN & RB nomor 16 tahun 2009 tersebut tidak dituliskan angka kredit secara langsung seperti angka kredit kegiatan lainnya, namun hanya disebutkan angka kredit sistem Paket. Maka penulis selanjutnya menjelaskan sistem angka kredit paket tersebut menggunakan Permendiknas nomor 35 tahun 2010 dan diberikan Tabel Khusus yang penulis olah tentang angka kredit unsur pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu disekolah berdasarkan pangkat/
golongan. Pemahaman guru terkait rincian kegiatan guru dan angka kreditnya sangat membantu dalam menyusun DUPAK dengan baik dan benar.
Kegiatan hari kedua dilaksanakan setelah 2 (dua) minggu kemudian, tepatnya pada Kamis, 14 Nopember 2019. Disini penulis membina dan membimbing guru melalui praktik/latihan menggunakan Apsena DUPAK yang sudah disiapkan. Kemudian Soft Apsena diberikan pada semua guru untuk dimasukkan kekomputer/laptop masing-masing.
Sebelum menggunakan soft Apsena, guru terlebih dahulu mempersiapkan bahan-bahan, yaitu: 1) PAK terakhir; 2) SK terakhir; dan 3) Hasil Penilaian Prestasi Kerja (PPK) tahun yang belum dihitung angka kreditnya.
Hasil Yang Dicapai
Pada pertemuan ke-1 (hari pertama), setelah penulis memaparkan dan menjelaskan materi tentang rincian kegiatan guru dan angka kreditnya, baik unsur utama maupun unsur penunjang serta cara menghitung angka kredit semua unsur utama dan unsur penunjang.
Penjelasan materi tentang angka kredit lebih difokuskan pada cara menghitung/
menentukan angka kredit pada unsur pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu disekolah karena menyangkut cara penghitungan sistem paket angka kredit yang disesuaikan dengan pangkat/golongan guru dari hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) berdasarkan Permenneg PAN & RB nomor 16 tahun 2009 dan Permendiknas nomor 35 tahun 2010. Hasil kegiatan pada pertemuan ke-1, semua guru sudah memahami cara menentukan angka kredit terhadap rincian kegiatan guru serta angka kredit unsur utama dan unsur penunjang guru.
Pada pertemuan ke-2 (hari kedua), penulis menjelaskan tentang cara/langkah- langkah menggunakan Apsena dan dilanjutkan dengan praktik langsung menggunakan Apsena DUPAK. Pada saat guru melakukan praktik, penulis membimbing dan
280
mendampingi serta melakukan evaluasi menggunakan instrumen tentang pemahaman guru mengikuti langkah-langkah menggunakan Apsena. Hasil pengolahan dari data instrumen tersebut tertera pada tabel berikut.
Tabel 4. Data Pemahaman Guru Tentang Cara/Langkah-Langkah Menggunakan Apsena
No. Perolehan Nilai Jumlah Guru (Orang)
Persentase (%) Nilai Predikat
1 91-100 A 7 29,17
2 76-90 B 15 62,50
3 60-75 C 2 8,33
4 ≤ 59 D 0 0,00
Jumlah 24 100,00
Berdasarkan tabel terdapat 7 orang guru (29,17%) dengan tingkat pemahaman terhadap langkah-langkah menggunakan Apsena sudah berpredikat A (Amat Baik, nilai:
91-100), 15 orang guru (62,50%) predikat B (Baik, nilai: 76-90) dan hanya 2 orang guru (8,33%) masih predikat C (Cukup, nilai: 60-75) serta tidak ada guru yang mendapat predikat D (Kurang, nilai: ≤ 59 ).
Tingkat pemahaman tehadap cara/langkah-langkah dalam menggunakan Apsena DUPAK (data tabel 5) sangat berpengaruh kepada hasil penyusunan DUPAK guru dimana dari 24 orang guru ternyata ada 19 orang guru (79,17%) sudah mampu menyusun DUPAK untuk 1 (satu) tahun. Sedangkan 5 orang guru (20,83%) belum dapat menyelesaikan DUPAK karena terkendala kurangnya kemampuan dalam mengoperasikan komputer/laptop.
Tabel 5. Ketersediaan DUPAK Guru setelah diberikan bimbingan dan Praktik/pelatihan menggunakan Apsena DUPAK.
No Kode Guru Dokumen DUPAK Guru
Keterangan Sudah Ada Belum Siap/Tidak Ada
1. Aspena-01 √
2. Aspena-02 √
3. Aspena-03 √
4. Aspena-04 √
5. Aspena-05 √
6. Aspena-06 √
7. Aspena-07 √
8. Aspena-08 √
9. Aspena-09 √
10. Aspena-10 √
11. Aspena-11 √
12. Aspena-12 √
13. Aspena-13 √
14. Aspena-14 √
15. Aspena-15 √
16. Aspena-16 √
17. Aspena-17 √
18. Aspena-18 √
281
No Kode Guru Dokumen DUPAK Guru
Keterangan Sudah Ada Belum Siap/Tidak Ada
19. Aspena-19 √
20. Aspena-20 √
21. Aspena-21 √
22. Aspena-22 √
23. Aspena-23 √
24. Aspena-24 √
Jumlah 19 5
Persen 79,17 % 20,83%
Berdasarkan table 5 di atas, sebanyak 19 orang guru (79,17%) sudah dapat menyelesaikan penyusunan DUPAK sedangkan 5 orang guru (20,83%) masih perlu pendampingan lanjutan dengan teknik tutor sebaya disekolah karena penguasaan komputer masih lemah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan workshop penyusunan DUPAK menggunakan Apsena sangat efektif dan efisien dalam membantu dan mempermudah guru untuk menyelesaikan penghitungan angka kredit dalam bentuk DUPAK terhadap kegiatan guru yang telah dilakukan berdasarkan SKP tahunan. Adapun perbandingan tingkat keberhasilan penyusunan DUPAK sebelum dan sesudah menggunakan Apsena DUPAK ini dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 1. Grafik Dokumen Hasil Penyusunan DUPAK sebelum dan sesudah dilaksanakan praktik/latihan menggunakan Apsena
282
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan Best Practice dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aplikasi Sederhana (Apsena) DUPAK Guru dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun DUPAK dengan mudah, cepat dan benar.
2. Implementasi penyusunan DUPAK dengan menggunakan Apsena di SMAN 1 Ranto Peureulak terjadi peningkatan yang ditandai dengan bertambahnya jumlah DUPAK yang sudah selesai disusun oleh guru dari sebelumnya hanya 2 (dua) orang (8,33%) meningkat jumlahnya menjadi 19 orang (91,67%).
DAFTAR PUSTAKA
KBBI, 2020. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 24 Maret 2020].
_________. 2009. Permenneg PAN & RB No. 16 tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta : Kumpulan Permen RI.
_________. 2010. Permenneg PAN RB No. 21 tahun 2010 Tentang Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Jakarta : Kumpulan Permen RI.
_________. 2010. Permendikbud No. 35 tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta : Kumpulan Permen RI.
_________. 2010. Peraturan Bersama Mendikbud dan Kepala BKN No.03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Jakarta : Kumpulan Permen RI.
Sudjana, N. 2011. Supervisi Pendidikan : Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas Sekolah. Jakarta : LPP Binamitra.
Tirtobisono, Yan. 2009. Pembuatan Aplikasi dalam Komputer Menggunakan Bahasa Pemograman, Andi Offset. Yogyakarta.
Verman, dkk. 2009. Discovering Computers. Jakarta: Salemba Empat.