• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK 1 Modul 1 Pedagogi Ana Andriyani

N/A
N/A
catur setiaji

Academic year: 2022

Membagikan "LK 1 Modul 1 Pedagogi Ana Andriyani"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ana Andriyani

Judul Modul

MODUL 1

KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

Judul Kegiatan Belajar (KB) KB 1 . KONSEP DASAR, RASIONAL, DAN

LANDASAN ILMU PENDIDIKAN KB 2. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK KB 3. TEORI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA

DALAM PEBELAJARAN KB 4. KURIKULUM PENDIDIKAN DI

INDONESIA

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Daftar peta konsep (istilah dan definisi) di modul ini

KB 1 . KONSEP DASAR, RASIONAL, DAN LANDASAN ILMU PENDIDIKAN

1. Notonagoro mendefinisikan manusia sebagai makhluk monopluralis sekaligus monodualis.

2. Sebagai makhluk monopluralis berarti manusia itu mempunyai banyak unsur kodrat (plural) yaitu jiwa dan raga, namun merupakan satu kesatuan (mono)

3. Manusia juga sebagai makhluk monodualis yaitu makhluk yang terdiri dari dua sifat yaitu sebagai makhluk

Konseo Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu Pendidikan

Konsep Dasar dan Rasional Ilmu

Pendidikan

Landasan Ilmu Pendidikan

Landasan Filosofis

PancasilaFilsafat Idealisme

Filsafar Realisme dan Positivisme

Pancasila

Landasan Yuridis

Pasal 31 UUD 1945 tentang Pndidikan

Nasional Undang- Undangtentang Pokok pendidikan

dan Kebudayaan Peraturan Pemerintah

Landasan Empiris

Landasan Psikologis

Landassan Sosiologis

Landasan Historis

Landasan Religi

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Pedagogi)

(2)

pribadi dan sosial (dualis), tetapi juga merupakan kesatuan yang utuh (mono)

4. Driyarkara (1969:7) mejelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang berhadapan dan menghadapi dirinya sendiri, bisa bersatu dan bisa mengambil jarak dengan dirinya sendiri.

5. Hakekat manusia menurut Sumantri & Yatimah (2015:

3-4) dapat dilihat melalui beberapa aspek, yaitu:

a. Berdasarkan asal-usulnya sebagai makhluk Tuhan.

b. Struktur metafisiknya manusia sebagai kesatuan jasmani dan rohani.

c. Karakteristik dan makna eksistensinya di dunia yang bisa dilihat sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk berbudaya, makhluk susila, dan makhluk beragama.

6. Syarifudin dan Kurniasih (2014:3) memberikan definisi pendidikan adalah hidup itu sendiri

7. Dwi Siswoyo dkk (2007:37) menjelaskan bahwa pendidikan itu terselenggara dalam rangka untuk mengembangkan segenap potensi kemanusiaan kearah yang positif sehingga manusia menjadi makhluk yang berbudaya.

8. Human Dignity adalah pengakuan martabat manusia di mata orang lain ataupun tingkat harkat/ harga diri dari manusia itu dimata dirinya sendiri.

9. Pendidikan diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar orang tersebut mencapai kedewasaan (Winkel;2012).

10. “Paedagogiek”(pedagogik) yang artinya ilmu menuntun anak. Pedagogik juga berarti teori mendidik yang membahas apa dan bagaimana mendidik yang sebaik- baiknya.

11. CarterV.Good(Syamdkk,2003) menjelaskan istilah Pedagogy atau pendidikan dalam dua hal:

Pendidikan adalah seni, praktek, atau profesi pengajaran.

Pendidikan adalah ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode mengajar, pengawasan dan pembimbingan peserta didik.

12. Kegiatan mendidik diartikan sebagai upaya membantu seseorang untuk menguasai aneka pengetahuan, ketrampilan, sikap, nilai yang diwarisi dari keluarga dan masyarakat (ArifRohman,2011:5)

13. ArifRohman(2011:13) mendefinisikan ilmu pendidikan sebagai ilmu yang mempelajari suasana dan proses pendidikan yang berusaha memecahkan masalah yang terjadi didalamnya sehingga mampu menawarkan pilihan tindakan mendidik yang efektif.

(3)

14. Syarifudin(2006:41) mendefinisikan ilmu pendidikan sebagai sistem pengetahuan tentang fenomena pendidikan yang dihasilkan melalui penelitian dengan menggunakan metode ilmiah.

15. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

16. Monoton adalah sesuatu yang sifatnya sama dengan sebelumnya, itu-itu saja atau tidak ada variasinya.

17. Demagogik adalah merusak kepribadian anak

18. Guru yang kompeten adalah guru yang menguasai softskill atau pandai berteori saja, melainkan juga kecakapan hardskill.

19. Softskill adalah kemampuan komunikasi, karakteristik seseorang, kecerdasan sosial yang melekat, serta kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan maupun dunia kerja.

20. Hardskill adalah kemampuan yang dapat diasah melalui latihan dan pendidikan.

21. Landasan merupakan suatu dasar pijakan atau fondasi tempat berdirinya sesuatu.

22. Landasan material lebih bersifat fisik atau berwujud seperti sarana prasarana, peserta didik, dan lingkungan 23. Landasan konseptual lebih bersifat asumsi atau teori-teori,

contohnya adalah UUD 1945 dan teori pendidikan.

24. Tut Wuri Handayani adalah penggalan dari kalimat panjang yang terkenal dari Ki Hajar Dewantoro, pendiri Taman Siswa sekaligus Bapak Pendidikan Indonesia.

Makna ungkapan Ing Ngarso Sun Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri handayani adalah di depan memberi contoh, di tengah membimbing (memotivasi, memberi semangat, menciptakan situasi yang kondusif) dan di belakang mendorong ( dukungan moral).

25. Landasan filosofis pendidikan adalah pandangan- pandangan yang bersumber dari filsafat pendidikan mengenai hakikat manusia, hakikat ilmu, nilai serta perilaku yang dinilai baik dan dijalankan setiap lembaga pendidikan.

26. Philos berarti cinta dan shopia berarti kebijaksanaan, pengetahuan dan hikmah

27. Esensialisme merupakan mahzab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealisme dan realisme secara eklektis.

28. Perenialisme hampir sama dengan essensialisme, tetapi lebih menekankan pada keabadian atau ketetapan atau kenikmatan yaitu hal-hal yang ada sepanjang masa (ImamBarnadib 1988:34)

29. Progresivisme yaitu perubahan untuk maju

30. Rekonstruksionalisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir progesif dalam pendidikan

(4)

31. Behaviorisme memiliki beberapa akar atau sumber ideologi atau filsafat yaitu realisme dan positivisme

32. Humanisme merupakan kelanjutan dari prinsip progresivisme karena telah menganut banyak prinsip dari aliran tersebut seperti pendidikan yang berpusat pada siswa, guru tidak otoriter fokus terhadap aktivitas dan partisipasi siswa.

33. Manusia ideal adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesejahteraan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

34. Ontologi diartikan sebagai suatu cabang filsafat atau ilmu yang mempelajari suatu yang ada atau berwujud berdasarkan logika sehigga dapat diterima oleh akal manusia yang bersifat rasional dapat difikirkan dan sudah terbukti keabsahaanya

35. Aksiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tujuan ilmu pengetahuan atau hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan.

36. Epistemologi merupakan bagian dari filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan

37. Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa ketika akan mempelajari disiplin ilmu atau menyelesaikan masalah dalam disiplin ilmu tersebut 38. Terminologi adalah ilmu tentang istilah dan penggunaannya 39. Landasan yuridis pendidikan adalah aspek-aspek

hukum yang mendasari dan melandasi penyelenggaraan pendidikan (Arif Rohman,2013).

40. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan yang ditampakkan dalam bentuk perilaku baik manusia ataupun hewan, yang pemanfaatannya untuk kepentingan individu atau manusia baik disadari ataupun tidak, yang diperoleh melalui langkah-langkah ilmiah tertentu serta mempelajari penerapan dasar-dasar atau prinsip- prinsip, metode, teknik, dan pendekatan psikologis untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah dalam pendidikan (Santrock,2017).

41. Landasan psikologi dalam pendidikan adalah asumsi- asumsi yang bersumber dari studi ilmiah tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengana spek pribadi manusia pada setiap tahap manusia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan (Robandi,2005:25).

(5)

42. Psikologi perkembangan adalah ilmu-ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya meliputi perkembangan fisik, psikologi, sosial, emosional, emosi dan moral.

43. Landasan sosiologis bersumber pada norma kehidupan masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa sehingga tercipta nilai-nilai sosial yang dalam perkembangannya menjadi norma-norma sosial yang mengikat kehidupan bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh masing-masing anggota masyarakat (Robandi,2005:26).

44. Kawasan kognitif adalah segala upaya yang mencakup aktivitas otak.

45. Kawasan afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, motivasi dan sikap.

46. Kawasan psikomotor meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik 47. Sekolah sebagai sistem sosial adalah suatu upaya untuk

memahami tujuan, peran, hubungan dan perilaku berbagai komponen pendidikan di sekolah dalam setting sosial.

48. Landasan religi adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan dan atau studi pendidikan (Hasubllah, 2008).

KB 2. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Karakter Peserta Didik

Pengertian Karakter Peserta

Didik

Ragam Karakter Peserta Didik

Etnik

Kultural

Status Sosial

Minat

Perkembangan Kognitif

Kemampuan Pengetahuan Awal

Gaya Belajar

Motivasi

Perkembangan emosi

Perkembangan Sosial

Perkembangan Moral spiritual

Perkembangan Motorik

Motorik Kasar

Motorik Halus

(6)

1. Etnik (Suku bangsa)

2. Kultural (kebiasaan atau kebudayaan kelompok tertentu) 3. Minat (suatu sumber motivasi yang mendorong seseorang

untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya)

4. Enjoyable learning (pembelajaran yang menyenangkan) 5. Equilibration (keseimbangan)

6. Asimilasi (proses pengembangan yang menguraikan tentang interaksi antara pengalaman)

7. Akomodasi (struktur kognitif (proses)yang timbul) 8. Entry behavior (kemampuan awal)

9. Gaya belajar (kombinasi dari cara menyerap, mengatur dan mengolah informasi)

10. Visual learners (pembelajaran dengan melihat informasi) 11. Auditif learners (pembelajaran dengan

pendegaran/Audio)

12. Kinestetik learners (pembelajaran dengan secara fisik) 13. Motivasi (suatu kondisi yang menyebabkan atau

menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut) 14. Emosi (tergugahnya perasaan yang disertai dengan

perubahan-perubahan dalam tubuh)

15. Obedience and paunisment orientatation (orientasi anak/peserta didik masih pada konsekvensi fisik dari perbuatan benar-salahnya)

16. Good boy orientation (orientasi perbuatan yang baik) 17. Authority and social order maintenance orientation

(orientasi anak pada aturan dan hukum)

18. Contractual legalistic orientation (orientasi orang mulai peduli pada hak individu, dan yang baik adalah yang disepakati oleh mayoritas masyarakat )

19. Conscience or principle orientation (orientasi orang adalah pada prinsip-prinsip etika yang bersifat universal) 20. Spiritual intelegence (kecerdasan spiritual)

21. Perkembangan motorik (perkembangan gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkordinasi)

(7)

KB 3. TEORI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM PEBELAJARAN

1. Kurikulum (sebagai serangkaian mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik mulai dari awal sampai dengan mengakhiri program pendidikan)

2. Content oriented (berorientasi kepada isi atau mata pelajaran)

3. Subject centered curriculum (setiap mata pelajaran berdiri sendiri)

4. Peran Konservatif (sebagai sarana untuk

mentransmisikan nilai-nilai budaya masa alalu yang dianggap masih sesuai dengan masa kini. Dengan demikian peran ini menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau)

5. Peran Kreatif (mampu mengembangkan sesuatu kebaruan yang sesuai dengan perubahan tersebut)

6. Fungsi Suplementasi (Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap peserta didik sesuai dengan perbedaan yang dimilikinya) 7. Fungsi Eksplorasi (bahwa kurikulum harus dapat

menemukan dan mengembangkan minat dan bakat peserta didik)

8. Peran Kritis dan evaluatif (tidak hanya mewariskan nilai dan budaya melainkan juga berperan untuk menilai dan memilih nilai budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan)

Teori Belajar dan Implikasinya dalam

Pembelajaran

Teori belajar Behavioristik dan implikasinya dalam

pembelajaran

Pandangan Teori Belajar Behavioristik

Impliaksi Teori Behavioristik dalam Kegiatan Pembelajaran

Teori belajar Kognitif dan implikasinya dalam

pembelajaran

Pandangan Teori Belajar Kognitif

Implikasi Teori Kognitif dalam Kegiatan

Pembelajaran

Teori belajar Konstruktivistik dan implikasinya dalam pembelajaran

Pengertian Belajar Menurut Pandangan

Konstruktivistik

Implikasi Teori Belajar konstruktivistik dalam

Pembelajaran

Teori belajar Humanistik dan implikasinya dalam

pembelajaran

Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar

Humanistik

Implikasi Teori Belajar Humanistik dalam Kegiatan Pembelajaran

(8)

9. Curriculum development atau curriculu planning (proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah)

10. Rentangan Kegiatan (Range of Activity) 11. Prinsip Fleksibilitas (kurikulum itu harus bisa

dilaksanakan dalam kondisi yang ada dan memungkinkan untuk dilaksanakan)

12. Prinsip Kontinuitas (kesinambungan antara jenjang satu kepada jenjang lainnya)

13. Prinsip Efektivitas (kurikulum dapat dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar)

14. Prinsip Efisiensi (perbandingan antara tenaga, waktu, suara, dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh)

15. Put something into effect (penerapan ide yang memberikan efek)

16. Fixed Mindset (pola pikir tetap) anggapan bahwa karakter, kecerdasan, dan kreativitas merupakan sebuah bawaan.

17. Bonus demografi (keadaan dimana sumber daya manusia dalam usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari pada usia non produktif.)

18. Aging people (dimana jumlah penduduk non produktif memiliki jumlah lebih banyak).

19. Growth Mindset adalah pola pikir yang menyatakan bahwa setiap kegagalan merupakan sebuah tantangan yang akan berfungsi untuk bertumbuh

(9)

KB 4. KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA

1. Lintasan, atau jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari (Istilah tersebut digunakan dalam bidang pendidikan yang di asumsikan sebagai mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik mulai dari awal sampai dengan mengakhiri program pendidikan)

2. Content oriented adalah berorientasi kepada isi atau mata pelajaran

Kurikulum Pendidikan diIndonesia

Konsep Dasar Kurikulum

Kurikulum sebagai daftar mata pelajaran

Kurikulum sebagai pengalaman belajar

siswa

Kurikulum sebagai rencana atau program belajar Pembaharuan

kurikulum di Indonesia

Peran, Fungsi, dan Komponen Kurikulum

Peran Konservatif

Peran Kreatif

Peran Kritis dan evaluatif

Fungsi pendidikan umum

Suplementasi

Eksplorasi

Keahlian Hakikat

Pengembangan Kurikulum

Kurikulum ideal dan kurikulum aktual

Kurikulum tersembunyi

Faktor-faktor yang mempengaruhi

implementasi kurikulum

Faktor Guru

Faktor Peserta didik

Faktor Sarana dan Fasilitas

Faktor Lingkungan Sekolah

Faktor Budaya dan Ideologi

Strategi penerapan kurikulum dan tantangannya di masa

depan

Kesiapan guru menerima perubahan

Keterbukaan pola berpikir

Bonus demografi

Teknologi di ruang kelas

Globalisasi dan perubahan kebijakan

pendidikan

Pendidikan abad 21

(10)

3. Kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar sekolah di mana kegiatan tersebut berada dalam tanggung jawab sekolah.

4. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan, sehingga segala sesuatu dilakukan oleh guru dan peserta didik diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5. Pengembangan kurikulum (curriculum development atau curriculum planning ) adalah proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan

penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah.

6. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) pada dasarnya adalah suatu proses pendidikan yang tidak terencanakan.

7. Implementasi kurikulum menurut kamus

Oxfordforlearner, berarti put something into effect/

penerapan ide yang memberikan efek.

8. Bonus demografi adalah keadaan dimana sumber daya manusia dalam usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari pada usia non produktif.

9. Agingpeople (dimana jumlah penduduk non produktif memiliki jumlah lebih banyak)

10. Globalisasi adalah salah satu penggerak utama perubahan social, ekonomi, politik, dan budaya dalam satu atau lain cara (Piliang,2018)

11. Belajar praktis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang di sekelilingnya dengan baik.

2 Daftar materi yang sulit

dipahami di modul ini KB 1 . KONSEP DASAR, RASIONAL, DAN LANDASAN ILMU PENDIDIKAN

Materi yang sulit dipahami : 1. Landasan Ilmu Pendidikan 2. Landasan filosofis

3. Penerapan berbagai landasan ilmu pendidikan dalam praktik pembelajaran

4. Menentukan media untuk setiap gaya belajar

KB 2. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK Materi yang sulit dipahami :

1. Memahami karakteristik peserta didik.

2. Menentukan pendekatan pembelajaran, metode, media dan jenis evaluasi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

3. Menentukan gaya belajar peserta didik.

(11)

KB 3. TEORI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

Materi yang sulit dipahami : Menentukan jenis-jenis teori belajar

KB 4. KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Materi yang sulit dipahami : Strategi penerapan kurikulum dan tantangannya di masa depan 3 Daftar materi yang

sering mengalami miskonsepsi

KB 1 . KONSEP DASAR, RASIONAL, DAN LANDASAN ILMU PENDIDIKAN

Materi yang sering miskonsepsi :

1. Penerapan berbagai landasan ilmu pendidikan dalam praktik pembelajaran

2. Menentukan media untuk setiap gaya belajar

KB 2. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK Materi yang sering miskonsepsi : 1. Memahami karakteristik peserta didik.

2. Menentukan pendekatan pembelajaran, metode, media dan jenis evaluasi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

3. Menentukan gaya belajar peserta didik.

KB 3. TEORI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

Materi yang sering miskonsepsi : membedakan antar teori belajar

KB 4. KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Materi yang sering miskonsepsi :fungsi-fungsi kurikulum

Referensi

Dokumen terkait

(3) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran IX.A yang

Oleh karena itu, untuk kebaikan pengembangan sistem selanjutnya, maka penulis menyarankan beberapa hal, diantaranya: Perlu adanya pengecekan dan perbaikan sistem

Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data ROS pada kasus kebakaran hutan, dengan beberapa jenis bahan pembakar, yaitu kayu serutan, kertas dan daun

Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda pada masing-masing variabel, diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh antara variabel kepadatan hunian,

• Home address dicari dengan memotong nilai kunci ke jumlah digit tertentu yang lebih pendekc. •

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengawasan izin usaha perkebunan di Provinsi Jawa Tengah yang berada dibawah pengelolaan dinas teknis terkait

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif melalui analisis tekstual dan kontekstual yang difokuskan terhadap spirit dan representasi

Tidak semua individu mempunyai konsep diri yang positif dalam kehidupannya. Hal itu bisa saja terjadi karena faktor yang dibawa individu dari lingkungan dan