• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PELAPORAN HASIL PERIKANAN BERBASIS WEB (Studi Kasus Pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PELAPORAN HASIL PERIKANAN BERBASIS WEB (Studi Kasus Pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PELAPORAN HASIL PERIKANAN BERBASIS WEB

(Studi Kasus Pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang)

Wanty Eka Jayanti1, Eva Meilinda2, Ratna Sari3

1,2,3Program Studi Sistem Informasi, Universitas BSI Kampus Kota Pontianak

e-mail: *1wanty.wej@bsi.ac.id, 2eva.emd@bsi.ac.id, 3 -

Abstrak

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang mendatangi setiap kecamatan dalam waktu tiga bulan sekali untuk pendataan hasil perikanan. Setiap data yang didapatkan dari seluruh kelurahan yang ada tadi, direkapitulasi oleh kecamatan induk masing- masing. Hasil tadi dilaporkan dan direkap oleh dinas kedalam Microsoft excel. Pengolahan data hasil perikanan ini sendiri masih dilakukan dengan cara manual, yaitu pencatatan rekapitulasi data dari arsip yang berasal dari kecamatan. Sistem ini memeiliki beberapa kelemahan seperti tidak adanya database, kesulitan melacak data lama, dan besarnya peluang kehilangan data yang tidak terkelola dengan baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem informasi hasil perikanan pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang berbasis web menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan model waterfall. Adapun sistem ini dirancang dengan bahasa pemograman HTML, PHP, CSS, Javascript, dan Jquery. Dengan sistem ini, diharapkan dapat membantu memudahkan pihak dinas masyarakat dan dinas dalam proses manajemen pencatatan dan pelaporan hasil perikanan di kota Singkawang.

.

Kata kunci— sistem informasi, manajemen, hasil perikanan

Abstract

The Department of Agriculture for Food Security and Fisheries in Singkawang City visits every sub-district within three months to collect data on fisheries. Every data obtained from all of the existing kelurahan was recapitulated by the respective sub-districts. The results were reported and recapitulated by the service into Microsoft Excel. Data processing of fishery products itself is still done manually, namely recording the recapitulation of data from archives originating from the sub-district. This system has several disadvantages such as the absence of a database, difficulty tracking old data, and the high chance of losing data that is not managed properly.

Therefore this study aims to make a fishery information system in the web-based Singkawang City Food Security and Fisheries Service Office using a software development method with a waterfall model. The system is designed with HTML, PHP, CSS, Javascript, and Jquery programming languages. With this system, it is hoped that it can help facilitate the public and service agencies in the management process of recording and reporting fisheries products in the city of Singkawang.

Keywords— information system, management, fishery products

(2)

I. PENDAHULUAN

Indonesia memiliki 34 provinsi dan potensi perikanan laut yang sangat besar, dari segi jumlah dan keragaman jenis. Salah satunya Kalimantan Barat dari 34 provinsi tersebut. Kota pemerintah kedua setelah Kota Pontianak ini yaitu, Kota Singkawang sendiri berbatasan langsung dengan laut Natuna. Letak geografis secara tidak langsung membuat sebagian masyarakat Kota Singkawang berpenghasilan sebagai petani ikan maupun nelayan. Penghasilan ikan di Kota Singkawang hampir tiap tahunnya selalu meningkat.

Untuk pendataan hasil perikanan didapatkan dari kecamatan yang ada di Kota Singkawang. Dimana yang nantinya petugas Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang akan memperoleh data dari keseluruhan hasil perikanan yang ada. Penghasilan ikan di Kota Singkawang selalu didata tiap tahunnya agar diketahui akan peningkatan dan penurunan potensi perikanan yang dihasilkan. Sehingga dapat memberikan informasi secara tepat mengenai hasil perikanan yang ada dan berguna bagi masyakarat Kota Singkawang.

Petugas Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang mendatangi setiap kecamatan dalam waktu tiga bulan sekali untuk pendataan hasil perikanan. Dimana data tersebut di peroleh atau didapatkan setiap seluruh kelurahan yang ada dan direkapitulasi oleh kecamatan tersebut. Sementara pengolahan data hasil perikanan di dinas masih dilakukan dengan cara manual, yaitu perekapan data dari arsip yang berasal dari kecamatan. Dan adapun sistem ini memiliki kelemahan dengan tidak mempunyai database, sulitnya mencari data, mengelola data-data lama, data bisa hilang dan tidak terkelolanya dengan baik. Dengan hasil tersebut direkap kembali oleh dinas kedalam Mircosoft Excel.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Berikut beberapa penjelasan teoritis tentang lingkup penelitian ini

2.1 Sistem Informasi

Menurut Tantra [1]“Sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memroses data dan menyimpan, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapati tujuan”.

Sedangkan menurut Ladjamudin [2] “Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang berdiri komponen- komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang menyajikan informasi ”.

2.2 Perikanan

Menurut Laksmana, Effendi, dan Edorita [3] “Perikanan adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan penangkapan, pemeliharaan, dan pembudidayaan ikan”.

Perikanan juga dapat diartikan sebagai sumberdaya alam yang dikelola oleh masyarakat maupun pemerintah untuk kebutuhan sehari-hari.

2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam penelitian saat ini pengembangan perangkat lunak ini adalah model waterfall. Model air terjun (waterfall) menyediakan pendekar alur hidup perangkat lunak secara sekeunsial atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean dan pengujian.

Menurut Rosa dan Shalahudin [4]

metode waterfall terbagi menjadi beberapa bagian, adalah sebagai berikut:

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensi untuk memspesifikasi kebetuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.

(3)

2. Desain

Desain perangkat lunak k adalah proses multi langka yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur dan arsitektur perangkat lunak, represensi antarmuka, dan prosedur pengodean.

3. Perangkat kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.

5. Pendukung (support) atau pemeliaharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user.

Adapun gambar pada model air terjun (waterfall) menurut Rosa dan Shalahudin adalah sebagai berikut :

Sumber : Rosa dan Shalahudin (2014:29) Gambar 1. Ilustrasi model waterfall

III. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini adalah metode deskriftif yang mana metode ini bersifat menganalisa dan mengumpulkan data. Sementara metode pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini menggunakan model waterfall dengan tahapan sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Tahapan ini penulis menganalisa kebutuhan perangkat lunak seperti apa yang diperlukan dalam memudahan kegiatan pengolahan data hasil perikanan dengan melakukan observasi pada kegiatan rutinitas yang dilakukan pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang.

2. Desain

Pada tahap ini setelah melakukan analisis kebutuhan perangkat lunak yang diinginkan, maka penulis selanjutnya melakukan desain pembuatan perangkat lunak yang termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan prosedur pengkodean dan memulai dengan membuat sebuah rancangan dari halaman login, yang nantinya dapat melakukan input, edit, update dan delete dalam informasi data mengenai hasil perikanan Pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang.

3. Pembuatan Kode Program

Setelah membuat desain yang akan dilakukan, penulis mencurahkan hasilnya dalam pembuatan program yang akan dilakukan pada tahap ini sebagai sebuah Sistem Informasi Hasil Perikanan Pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang Berbasis Web menggunakan bahasa pemorgraman PHP dan HTML, bahasa CSS sebagai bahasa pemrograman untuk mendesain web serta MySQL sebagai database. Dan editor web, yang penulis gunakan Sublime Text dan Xampp sebagai server local serta PhpMyAdmin sebagai editor SQL.

4. Pengujian

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Kemudian melakukan pengujian pada Sistem Informasi Hasil Perikanan Pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang Berbasis Web yang telah dibuat untuk memastikan bahwa program telah memenuhi spesifikasinya.

(4)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun rancangan basis data

(database) yang akan dibuat pada Sistem

Informasi Hasil Perikanan Pada Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kota Singkawang Berbasis

Web adalah sebagai berikut:

4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram yang ada didalam program sistem pengolahan data perikanan, yang menjelaskan tentang hubungan antara suatu data didalam database, antara lain hubungan pada entitas pegawai yang didalamnya memiliki artibut idp, nip, nama, password, pangkat, jabatan, hak_akses dan level. Dalam proses penginputan ikan entitas pegawai berelasi terhadap entitas ikan yang memiliki artibut id, idp, tanggal, nama_ikan, volume, nilai, harga_rata dan jenis.

Sedangkan proses penginputan pengolahan entitas pegawai berelasi terhadap entitas pengolahan yang memiliki artribut id_pengolahan, id, tanggal, nama_usaha, nama pemilik, alamat, kecamatan, nilai, bahan, olahan, asal, produksi, tujuan jumlah dan keterangan.

Dalam proses penginputan

detaildpemasaran entitas pegawai berelasi terhadap entitas detailpemasaran yang memiliki artribut id_pengolahan, id_pemasaran. Dan proses penginputan pemasaran pegawai entitas memiliki artribut id_pemasaran, tanggal, nama_usaha, nama_pemilik, alamat, kecamatan, nilai, produk, asal, produksi, tujuan, jumlah, dan keterangan.

pegawai nip

nama password pangkat gol jabatan hak_akses

1 Menginput M dataikan

idp tanggal

nama_ikan volume

nilai harga_rata

jenis

1 Menginput

id_pengolahan

id tanggal

nama_usaha alamat kecamatan

nilai bahan olahan asal produksi

tujuan jumlah keterangan detailpemasaran

id_pengolahan id_pemasaran

tanggal

nama_pemilik nama_usaha

alamat kecamatan

nilai

produk asal produksi

tujuan

jumlah

keterangan

Menginput M M Menginput

id_pemasaran idp

1 pemasaran

pengolahan 1

M id

level

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Gambar 2. Entity Relationship Diagram (ERD)

4.2 Logical Record Structure (LRS)

Berdasarkan hubungan yang

dimiliki antar tabel pada database

perikanan terdapat beberapa hubungan

yang ada di tabel antara lain hubungan

antara tabel pegawai yang memiliki

relasi one to many(1-M), table dataikan

memiliki relasi one to many (1-M), table

pengolahan memiliki relasi many to one

(1-M) dan table detailpemasaran

memiliki relasi many to one (M-1).

(5)

pegawai

idp * nip nama paswword pangkat gol jabatan hak_akses level

dataikan

id * idp **

tanggal nama_ikan volume nilai harga_rata jenis pemasaran

id_pemasaran * tanggal nama_usaha nama_pemilik alamat kecamatan nilai produk asal produksi tujuan jumlah keterangan

pengolahan

id_pengolahan * id **

tanggal nama_usaha nama_pemilik alamat kecamatan nilai bahan olahan asal produksi tujuan jumlah keterangan detailpemasaran

id_pemasaran **

id_pengolahan **

1

1

1 1

M

M

M M

Sumber : Hasil Penelitian (2017)

Gambar 3. Logical Record Structure (LRS)

4.3 Implementasi 4.3.1 Halaman Login

Pegawai harus login terlebih dahulu untuk dapat masuk ke halaman selanjutnya, jika berhasil maka akan tampil menu akan sesuai dengan hak aksesnya.

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 4. Halaman Login 4.3.2 Halaman Beranda Administrator

Pada halaman ini tersedia tampilan untuk mengelola website yang dapat dilakukan oleh admin dalam pendataan pegawai, hasil perikanan, pengolahan, pemasaran, selain itu admin juga dapat melihat data laporan. Berikut tampilan dari halaman beranda admin.

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 5. Halaman Beranda

Administrator

4.3.3 Halaman Beranda Kepala Dinas Pada halaman ini tersedia tampilan menu laporan yang dimana nanti laporan ini bisa dilihat atau dicetak oleh Kepala Dinas nantinya.

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 6. Halaman Beranda Kepala

Dinas 4.3.4 Halaman Menu

Pada halaman ini tersedia tampilan menu yang dimana nanti terdapat pilihan menu yang akan di input.

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 7. Menu Perikanan

(6)

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 8. Menu Laporan Perikanan 4.3.5 Halaman Menu Pegawai

Pada halaman ini user dapat menambah data pegawai yang ada.

Kemudian terdapat juga pilihan lihat data, menu edit, dan hapus. Dalam mengedit atau menghapus data pegawai yang tidak diperlukan, berikut tampilan menu data pegawai.

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 9. Menu Pegawai Tambah Data

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 10. Menu Pegawai Lihat Data 4.3.6 Halaman Menu Data Hasil Perikanan

Pada halaman ini user dapat menambah data hasil perikanan yang ada.

Kemudian terdapat juga pilihan lihat data, menu edit, dan hapus. Dalam mengedit atau

menghapus data hasil perikanan yang tidak diperlukan, berikut tampilan menu data hasil perikanan.

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 11. Menu Data Hasil Perikanan

Tambah Data

Sumber : Hasil Penelitian (2019) Gambar 12. Menu Data Hasil Perikanan

Lihat Data

4.3.7 Halaman Menu Pengolahan Perikanan

Pada halaman ini admin dapat menambah data hasil perikanan yang ada.

Kemudian terdapat juga pilihan lihat data, menu edit, dan hapus. Dalam mengedit atau menghapus data hasil perikanan yang tidak diperlukan, berikut tampilan menu data pengolahan perikanan.

(7)

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 13. Menu Pengolahan

Perikanan Tambah Data

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 14. Menu Pengolahan

Perikanan Lihat Data

4.3.8 Halaman Menu Pemasaran Perikanan Pada halaman ini admin dapat menambah data hasil perikanan yang ada.

Kemudian terdapat juga pilihan lihat data, menu edit, dan hapus. Dalam mengedit atau menghapus data hasil perikanan yang tidak diperlukan, berikut tampilan menu data pemasaran perikanan.

Sumber : Hasil Penelitian (2019) Gambar 15. Menu Pemasaran Perikanan

Lihat Data

Sumber : Hasil Penelitian (2017) Gambar 16. Menu Pemasaran Perikanan

Tambah Data

4.3.9 Halaman Menu Laporan Perikanan

Pada halaman ini terdapat pilihan laporan dengan memilihi bulan tahun dan mencetak laporan hasil perikanan serta laporan yang diinginkan.

Sumber : Hasil Penelitian (2019) Gambar 17. Menu Laporan Data Hasil

Perikanan

Sumber : Hasil Penelitian (2019) Gambar 18. Menu Laporan Pemasaran

Perikanan

(8)

V. KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam pengolahan data hasil perikanan masih dengan cara manual yang memiliki kelemahan dengan tidak mempunyai database, sulitnya mencari data, mengelola data-data lama, data bisa hilang dan tidak terkelolanya dengan baik.

2. Sistem informasi hasil perikanan berbasis web ini dapat mempercepat kinerja dinas dalam pencarian data hasil perikanan sehingga tidak memakan waktu yang lama dalam pencarian dan pendataan, serta membantu dalam pembuatan laporan hasil data perikanan yang ada.

VI. SARAN

Beberapa saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya sistem pendataan hasil data perikanan yang dilakukan secara manual diperbaharui dengan menerapkan sistem yang terkomputerisasi.

2. Dalam menjalankan program berbasis web ini penulis menyarankan hendaknya membuat backup data seperti mencetak data yang sudah diinputkan kedalam sistem untuk menghindari masalah-masalah yang tidak diharapkan seperti kehilangan data.

VII. DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Tantra,. 2012. Manajemen Proyek Sistem Informasi.

[2] Ladjamudin, Bin Al-Bahra.

2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha. Ilmu [3] A. Laksamana, E. Effendi, and W.

Edorita, “Pelaksanaan penegakan Hukum Tindak Pidana di Bidang

Perikanan Berdasarkan Undang- undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan di Kepolisian Rokan Hilir,” JOM J. Fak. Huk., vol.

II, no. 1, pp. 1–15, 2015.

[4] Rosa, A.S dan Shalahuddin, M. (2015).

Rekayasa Perangkat Lunak.

Terstruktur dan Berorientasi Objek, Bandung : Informatika Bandung.

Gambar

Gambar 2.  Entity Relationship Diagram  (ERD)
Gambar 3.  Logical Record Structure  (LRS)

Referensi

Dokumen terkait

Bila ada ISIM MARFU* sedangkan sebelumnya tidak ada FI'IL MA'LUM atau FI'IL MAJHUL, maka isim tersebut adalah MUBTADA..b. TERJEMAHKAN KE DALAM

Tahap implementasi merupakan tahap pada proses pengembangan perangkat lunak setelah dilakukan analisis kebutuhan dan desain sistem. Desain yang telah dirancang

19 Perubahan STEC pada satelit 6 dari stasiun NGNG yang diamati dari jam 19.00 UT-24.00 UT Pada Gambar 4.19 diperlihatkan bahwa perubahan STEC pada kurva hijau yang

Setelah image terdegradasi disiapkan, maka setiap image akan melalui proses restorasi dengan jumlah iterasi 300000, dengan 2 temperature yang berbeda, yakni 0,5 dan 4,5 dan masing

Pada kenyataannya sistem deteksi / identifikasi frekuensi radio ini dapat dirakit dengan baik dengan beberapa perangkat library dari Arduino, yaitu AddicoreRFID.h, yang akan

Hasil pengujian sistem kontrol otomatis pada model stasiun penebah terdiri dari tiga hasil pengujian, yaitu : hasil pengujian program diagram tangga, hasil pengujian auto

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kompetensi aparatur Pemda, penerapan akuntansi berbasis akrual serta implementasi SIMDA terhadap

menggoda CY namun pada awalnya ia tidak pernah memiliki arah untuk menjadi “ayam kampus” namun karena CY memiliki kebutuhan hidup yang. besar dan CY melihat