PT GOWA MAKASSAR TOURISM DEVELOPMENT Tbk
Laporan Keuangan
Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) serta Laporan Posisi Keuangan pada tanggal
30 September 2012 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2011 (Diaudit)
Halaman
Laporan Keuangan
Untuk Periode 9 (sembilan) Bulan yang Berakhir pada 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) serta Laporan Posisi Keuangan pada tanggal
30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit)
Laporan Posisi Keuangan 1 – 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif 3
Laporan Perubahan Ekuitas 4
Laporan Arus Kas 5
Catatan atas Laporan Keuangan 6 – 28
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
1
A S E T Catatan 30 September 2012 31 Desember 2011
Rp Rp
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 3b,3p,5,24 259.833.059.225 87.936.662.595 Piutang
Usaha (Setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 648.110.202
pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2011) 3c,3p,6,24 11.358.670.055 19.478.358.030
Lain-lain 4.218.456.880 3.923.815.528
Persediaan 3e,3h,7 226.366.260.411 171.406.403.686
Beban Dibayar Di muka 3f 20.431.984.184 7.224.360.947
Jumlah Aset Lancar 522.208.430.755 289.969.600.786
Aset Tidak Lancar
Tanah Untuk Pengembangan 3e,3h,8 195.340.479.563 169.496.202.116
Aset Pajak Tangguhan – Bersih 3m 214.264.192 214.264.192
Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp7.570.440.987 pada 30 September 2012 dan Rp 7.177.893.969 pada
31 Desember 2011 3g,3i,3l,9 2.433.405.708 2.716.929.726
Aset Tak Berwujud (Setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar Rp 107.065.168 pada 30 September 2012 dan Rp 99.017.357 pada
31 Desember 2011 3j − 8.047.811
Aset Lain-lain 10,24 60.003.836.625 24.788.800.865
Jumlah Aset Tidak Lancar 257.991.986.088 197.224.244.710
JUMLAH ASET 780.200.416.843 487.193.845.496
PT GOWA MAKASSAR TOURISM DEVELOPMENT Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
2
LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 30 September 2012 31 Desember 2011
Rp Rp
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang
Usaha 12a,24 1.842.639.805 462.660.261
Lain-lain 12b,24 8.085.347.187 4.348.952.536
Hutang Pajak 3m,13 4.011.501.179 6.992.284.868
Beban Masih Harus Dibayar 3k,14 79.640.275.662 103.541.983.881 Uang Muka Pelanggan 3k,15,24 304.651.274.736 147.097.697.538
Pendapatan Ditangguhkan 4.151.684.615 3.048.762.415
Hutang Dividen 3.858.444.000 −
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 406.241.167.184 265.492.341.499 Liabilitas Jangka Panjang
Uang Muka Pelanggan 3k,15,24 157.193.513.051 44.022.654.497 Liabilitas Imbalan Pascakerja 3n,16 4.037.650.101 4.238.015.632 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 161.231.163.152 48.260.670.129
Jumlah Liabilitas 567.472.330.336 313.753.011.628
EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal Saham – Nilai Nominal Rp 500 per Saham Modal Dasar – 240.000.000 saham
Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh - 101.538.000 saham pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2011
1b,17
50.769.000.000 50.769.000.000
Saldo Laba 161.959.086.507 122.671.833.868
Jumlah Ekuitas 212.728.086.507 173.440.833.868
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 780.200.416.843 487.193.845.496
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
3
Catatan 30 September 2012 30 September 2011
Rp Rp
PENJUALAN BERSIH, PENDAPATAN JASA DAN USAHA LAINNYA
3k,18 161.865.502.117 125.340.299.344
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN JASA 3k,19 (77.570.177.927) (68.662.295.178)
LABA KOTOR 84.295.324.190 56.678.004.166
Beban Penjualan 3k,20 (25.808.385.086) (15.917.595.074)
Beban Umum Dan Administrasi 3k,20 (13.486.780.484) (12.744.004.654)
Pendapatan Bunga – Bersih 5.780.655.850 2.079.903.137
Penghasilan (Beban) Lain-lain – Bersih 596.553.916 1.890.691.157 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 51.377.368.386 31.986.998.732
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 3m (8.231.671.747) (5.766.415.107)
LABA PERIODE BERJALAN 43.145.696.639 26.220.583.625
LABA PER SAHAM DASAR 3o 424,92 258,23
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
4
Modal Saham Saldo Laba Jumlah Ekuitas
Rp Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2010 50.769.000.000 77.445.592.495 128.214.592.495
Laba Periode Berjalan 26.220.583.625 26.220.583.625
Dividen (3.858.444.000) (3.858.444.000)
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2011 50.769.000.000 99.807.732.120 150.576.732.120
SALDO PER 31 DESEMBER 2011 50.769.000.000 122.671.833.868 173.440.833.868
Laba Periode Berjalan 43.145.696.639 43.145.696.639
Dividen (3.858.444.000) (3.858.444.000)
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2012 50.769.000.000 161.959.086.507 212.728.086.507
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
5
30 September 2012 30 September 2011
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan 479.594.043.310 220.869.929.848
Pembayaran Tunai Selama Periode Berjalan :
Gaji dan Tunjangan Karyawan (8.015.825.247 ) (6.967.695.695) Beban Usaha (diluar Gaji dan Tunjangan Karyawan) (32.214.868.204 ) (18.347.765.446) Kontraktor, Pemasok dan Lainnya (189.683.152.356 ) (126.688.380.947)
Pendapatan Bunga 5.780.655.850 2.079.903.137
Beban Bunga − (741.576.388)
Beban Pajak (58.277.475.146) (24.634.956.130)
Pendapatan Lainnya – Bersih 10.037.077.183 6.663.507.906
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 207.220.455.390 52.232.966.285 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap (109.023.000) (116.039.000)
Penempatan Dana yang Dibatasi Penggunaannya (35.215.035.760 ) −
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (35.324.058.760) (116.039.000) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran Pinjaman − (11.450.000.000)
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan − (11.450.000.000) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 171.896.396.630 40.666.927.285 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 87.936.662.595 40.540.288.769 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 259.833.059.225 81.207.216.054
Kas dan Setara Kas pada akhir periode terdiri dari :
Kas 19.500.000 19.500.000
Bank 36.682.871.384 28.709.499.007
Deposito Berjangka 223.130.687.841 52.478.217.047
Jumlah Kas dan Setara Kas 259.833.059.225 81.207.216.054
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6 1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 14 Mei 1991 berdasarkan akta notaris Haji Abdullah Ashal, S.H. No. 34 yang kemudian diubah dengan akta notaris Dorcas Latanna, S.H. No. 5 tanggal 7 Agustus 1998. Akta pendirian dan perubahannya tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam suratnya No. C-2288 HT.01.01.Th 99 tanggal 3 Februari 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44 tanggal 1 Juni 1999, Tambahan No. 3221. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Maria Josefina Grace Kawi Tandiari, S.H. No. 43 tanggal 22 Juni 2001, mengenai perubahan penunjukan komisaris dan direksi Perusahaan dari setiap lima tahun menjadi setiap tahun. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah diterima oleh Menteri Kehakiman dalam suratnya No.C-14317.HT.01.04.Th.2001 tanggal 27 November 2001.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang investasi dan pengembangan real estat dan properti.
Perusahaan berkedudukan di Makassar, Sulawesi Selatan dengan kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Metro Tanjung Bunga Kav. 3-5.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 21 Juni 1997.
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 16 Juni 2000, yang dinyatakan dalam akta notaris Maria Josefina Grace Kawi Tandiari, S.H. No. 14 tanggal 16 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui dan / atau mengesahkan, antara lain pencatatan saham pendiri sebanyak 66.000.000 saham dan penawaran saham maksimum sebanyak 35.538.000 saham baru Perusahaan kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Perubahan ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan dalam surat keputusannya No. C-18090 HT.01.04-TH. 2000 tanggal 16 Agustus 2000. Penerbitan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia disetujui oleh PT Bursa Efek Indonesia dalam suratnya No. S-3523/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 7 Desember 2000.
Pada tanggal 30 September 2012, seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7 1.c. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 05 April 2012 dan 25 Februari 2011 adalah sebagai berikut :
30 September 2012 31 Desember 2011 Presiden Komisaris : H. Achmad Amiruddin H. Achmad Amiruddin Komisaris Independen : Poerwanto Pratiknjo Poerwanto Pratiknjo Komisaris Independen : H. Masagoes Ismail Ning Erman Munzir
Komisaris Independen : Musyafir Kelana Arifin Numang H. Masagoes Ismail Ning Komisaris Independen : H.A.Muh. Anis Zakaria Kama Adhyaksa Dault
Komisaris : H. Muh. Yusuf Sommeng H.A.Muh. Anis Zakaria Kama Komisaris : Tanri Abeng Imam Mujahidin Fahmid Komisaris : Theo L. Sambuaga H. Muh. Yusuf Sommeng Komisaris : Ivan Setiawan Budiono Tanri Abeng
Komisaris : Ketut Budi Wijaya Ketut Budi Wijaya
Presiden Direktur : H. Andi Anzhar Cakra Wijaya H. Andi Anzhar Cakra Wijaya
Direktur : Soeparmadi Soeparmadi
Direktur : Wahyu Tri Laksono Wahyu Tri Laksono Direktur : Siek Citra Yohandra Siek Citra Yohandra Direktur : Ninik Prajitno Arthur Felix Kalesaran
Direktur : David Iman Santosa
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut :
30 September 2012 31 Desember 2011 Ketua : H. Masagoes Ismail Ning Erman Munzir
Anggota : R.B. Hadibuwono Isnandar Rachmat Ali Anggota : Tanjung Kartawitjaya R. Hikmat Kartadjoemena
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dijabat oleh Wahyu Tri Laksono.
Jumlah renumerasi yang dibayarkan kepada dewan komisaris dan direktur perusahaan masing- masing sebesar Rp 1.657.074.049 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan Rp 2.167.417.635 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
Perusahaan memiliki sejumlah 49 dan 51 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8 2. Standar Akuntansi Keuangan Baru
2.a. Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif untuk Tahun Buku Laporan Keuangan yang Dimulai Pada atau Setelah 1 Januari 2012
Berikut ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) untuk diterapkan pada tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012, yaitu :
• PSAK No. 10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
• PSAK No. 13 (Revisi 2011) : Properti Investasi
• PSAK No. 16 (Revisi 2011) : Aset Tetap
• PSAK No. 18 (Revisi 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
• PSAK No. 24 (Revisi 2010) : Imbalan Kerja
• PSAK No. 26 (Revisi 2011) : Biaya Pinjaman
• PSAK No. 28 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
• PSAK No. 30 (Revisi 2011) : Sewa
• PSAK No. 33 (Revisi 2010) : Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Pada Pertambangan Umum
• PSAK No. 34 (Revisi 2010) : Kontrak Konstruksi
• PSAK No. 36 (Revisi 2010) : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
• PSAK No. 45 (Revisi 2010) : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
• PSAK No. 46 (Revisi 2010) : Pajak Penghasilan
• PSAK No. 50 (Revisi 2010) : Instrumen Keuangan : Penyajian
• PSAK No. 53 (Revisi 2010) : Pembayaran Berbasis Saham
• PSAK No. 55 (Revisi 2011) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuhan
• PSAK No. 56 (Revisi 2010) : Laba per Saham
• PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan
• PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan
Pemerintah
• PSAK No. 62 : Kontrak Asuransi
• PSAK No. 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
• PSAK No. 64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber
Daya Mineral
• ISAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
• ISAK No. 15 : PSAK No.24-Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan
Minimum dan Interaksinya
• ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa
• ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik Dengan Aktivitas
Operasi
• ISAK No. 19 : Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
• ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan – Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Saham Entitas
• ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan
• ISAK No. 23 : Sewa Operasi – Insentif
• ISAK No. 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu
Bentuk Legal Sewa.
• ISAK No. 25 : Hak Atas Tanah
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9
• ISAK No. 26 : Penilaian Ulang Derivatif Melekat
• PPSAK No. 7 : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47 – 48 dan 56 – 61
• PPSAK No. 8 : Pencabutan PSAK No. 27 : Akuntansi Perkoperasian
• PPSAK No. 9 : Pencabutan ISAK 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual
• PPSAK No. 11 : Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
Berikut adalah standar akuntasi keuangan di atas yang berdampak material terhadap laporan keuangan ini:
• PPSAK No. 7, “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47–48 dan 56–61”
Pencabutan standar ini mengubah penyajian Laporan Posisi Keuangan Perusahaan dengan mengelompokkan aset menjadi aset lancar dan aset tidak lancar, serta liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009) mengenai Penyajian Laporan Keuangan.
2.b. Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif untuk Tahun Buku Laporan Keuangan yang Dimulai Pada atau Setelah 1 Januari 2013
• ISAK No. 21 : Perjanjian Konstruksi Real Estat
• PPSAK No. 7 : Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat paragraf 1–47, 49–55 dan 62–65.
Manajemen tidak melakukan penerapan dini PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan
3.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan serta Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan.
Laporan keuangan ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh DSAK-IAI serta peraturan Bapepam-LK
Laporan keuangan ini disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu didasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporam arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10 3.b. Setara Kas
Setara Kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.
3.c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas piutang masing- masing pelanggan pada akhir periode.
3.d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Pihak Berelasi didefinisikan sebagai berikut :
Dalam transaksi bisnis normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi :
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : (i) Memiliki pengendalian pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atas entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal sebagai berikut :
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a);
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruh a.(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
3.e. Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan
Persediaan terdiri dari lahan siap bangun, rumah hunian dan tanah yang siap untuk dijual atau dalam penyelesaian dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara beban perolehan dan nilai realisasi bersih. Beban perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Beban yang dikeluarkan sehubungan dengan pengerjaan, pengembangan, dan pematangan tanah, termasuk beban pendanaan atas pinjaman bank dan fasilitas kredit lainnya yang diperoleh untuk mendanai pembangunan proyek real estat, serta perolehan dan pengembangan tanah sampai dengan tahap penyelesaian dikapitalisasi sebagai bagian dari persediaan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11
Tanah yang dimiliki Perusahaan untuk pengembangan di masa yang akan datang disajikan sebagai
“Tanah untuk Pengembangan”. Nilai tercatat tanah tersebut akan direklasifikasi menjadi persediaan atau akun aset lainnya mana yang lebih tepat, pada saat dimulainya pengembangan.
3.f. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
3.g. Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar beban perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
1. Penurunan nilai, jika ada, sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” beban perolehan termasuk beban penggantian bagian aset tetap saat beban tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan, sebaliknya, pada saat inspeksi utama dilakukan, beban itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap.
2. Komponen aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Tahun
Bangunan 10-20 Peralatan, perlengkapan dan perabot kantor 3-5
Kendaraan 5 Tanah dinyatakan sebesar beban perolehan dan tidak diamortisasi.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar beban perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi beban perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
3.h. Kapitalisasi atas Biaya Pinjaman
Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman” yang mengharuskan bahwa biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari beban perolehan aset tersebut. Opsi untuk membebankan biaya pinjaman atas aset kualifikasian secara langsung telah dihilangkan. Adopsi PSAK No. 26 (Revisi 2008) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan karena kebijakan akuntansi perusahaan adalah untuk mengkapitalisasi seluruh biaya pinjaman ke aset kualifikasian yang bersangkutan.
3.i. Sewa
Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara subtansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam neraca sebagai nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Beban langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan kedalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
3.j. Aset Tak Berwujud
Sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”, beban perolehan perangkat lunak akuntansi (accounting software) yang diperoleh Perusahaan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama lima (5) tahun.
3.k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Sesuai dengan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”, pendapatan dari penjualan lahan siap bangun, dan rumah hunian dan tanah diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method), apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :
1. Rumah hunian dan tanah
a. Pengikatan jual beli telah berlaku dan telah ditandatangani;
b. Harga jual akan tertagih, yang terlihat dari jumlah pembayaran yang diterima sekurang- kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
c. Tagihan penjual terhadap pembeli di masa yang akan datang bebas dari subordinasi;
d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat pemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan kepada pembeli dan penjual tidak lagi terlibat secara signifikan atas properti tersebut. Dalam hal ini, pembangunan properti telah selesai dan siap untuk digunakan.
2. Lahan siap bangun (bila bangunan akan didirikan oleh pembeli) a. Masa pengembalian uang muka telah lewat;
b. Pembeli telah membayar uang muka sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
c. Harga jual akan tertagih, yang terlihat dari jumlah pembayaran yang diterima sekurang- kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
d. Tagihan penjual terhadap pembeli di masa yang akan datang bebas dari subordinasi;
e. Penjual tidak mempunyai liabilitas yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi liabilitas dan beban penjual sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli.
Seluruh pembayaran yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai “Uang Muka Pelanggan” sampai transaksi-transaksi tersebut memenuhi kriteria pengakuan pendapatan.
Beban pokok penjualan lahan siap bangun ditentukan berdasarkan beban perolehan tanah ditambah taksiran pengeluaran-pengeluaran lainnya untuk pengembangan dan pematangannya. Beban pokok penjualan rumah hunian mencakup beban aktual pengerjaan yang terjadi dan taksiran beban untuk menyelesaikan pekerjaan. Taksiran beban untuk menyelesaikan pekerjaan disajikan dalam “Beban Masih harus Dibayar”. Selisih antara jumlah taksiran beban dengan beban aktual pengerjaan atau pengemba- ngan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” periode berjalan.
Beban usaha diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13 3.l. Penurunan Nilai Aset
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat seluruhnya terealisasi. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi.
3.m. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final
Pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan pendapatan komersil yang diakui selama periode berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.
Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa ruangan tidak terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersil berbeda dengan nilai pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Pajak Penghasilan Non-Final
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan dan banding, pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan.
Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku.
3.n. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula liabilitas konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk : (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal, atau
(b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14 3.o. Laba Bersih per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode pelaporan, yang perhitungannya berdasarkan atas masing-masing 101.538.000 saham untuk periode yang berakhir padatanggal 30 September 2012 dan 2011.
3.p. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah beban transaksi dan selanjutnya diukur pada beban perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain :
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah beban transaksi dan selanjutnya diukur pada beban perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15 (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah beban transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori, yaitu (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan beban perolehan diamortisasi.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini.
Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan beban perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan beban perolehan diamortisasi.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tesedia dicatat sebagai harga perolehan.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode discounted cashflow dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16 3.q. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan.
Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, liabilitas, pendapatan dan beban aktual yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut.
3.r. Informasi Segmen
Efektif 1 Januari 2011, perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segemen Operasi”. PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggungjawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi, dan membuat keputusan strategis.
4. Akun dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
Perusahaan, dalam kegiatan normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi terutama terdiri dari uang muka dan penggantian beban yang dilakukan atas dasar yang sama dengan pihak ketiga (arm’s length basis). Dalam periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat transaksi kepada pihak berelasi.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17 5. Kas dan Setara Kas
Akun ini terdiri dari:
30 September 2012 31 Desember 2011 Rp Rp
Kas 19.500.000 19.500.000
Bank
Mata Uang Rupiah :
PT Bank Panin Tbk 21.227.338.270 14.872.730.014
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.293.180.498 11.305.200.689
PT Bank Permata Tbk 5.285.869.284 106.016.837
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.734.468.315 5.285.501.802 PT Bank Central Asia Tbk 1.442.625.841 1.115.157.913 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 346.368.723 2.328.435.926
PT Bank CIMB Niaga Tbk 252.810.688 5.258.228
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 96.599.811 291.834.109 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.609.954 4.570.880.785
36.682.871.384 39.881.016.303
Deposito Berjangka Mata Uang Rupiah :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 102.831.107.791 16.784.260.572 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 38.500.000.000 −
PT Bank CIMB Niaga Tbk 37.379.460.000 12.987.060.000
PT Bank Permata Tbk 24.582.276.000 14.284.426.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 9.668.971.681 −
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 9.200.992.369 2.660.319.720
PT Bank Central Asia Tbk 967.880.000 936.580.000
PT Bank Panin Tbk − 383.500.000
223.130.687.841 48.036.146.292
Jumlah 259.833.059.225 87.936.662.595
Tingkat suku bunga dan jangka waktu yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Rupiah
Tingkat Bunga : 4,5% - 6,5%
Jangka waktu : 1 (satu) s/d 3 (tiga) bulan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18 6. Piutang Usaha
Akun ini merupakan piutang dari penjualan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut :
30 September 2012 31 Desember 2011 Rp Rp
Lahan siap bangun 8.860.018.808 14.272.430.964
Rumah hunian dan tanah 3.146.761.449 5.854.037.268
Jumlah 12.006.780.257 20.126.468.232
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (648.110.202 ) (648.110.202) Bersih 11.358.670.055 19.478.358.030
Rincian umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut :
30 September 2012 31 Desember 2011
Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)
Belum jatuh tempo 9.124.047.522 75,99 14.991.682.569 74,49 Jatuh tempo
Sampai dengan 3 bulan 458.356.709 3,82 1.460.674.997 7,26 > 3 bulan – 6 bulan 192.551.009 1,60 779.654.753 3,87 > 6 bulan – 1 tahun 1.583.714.815 13,19 2.246.345.711 11,16 > 1 tahun 648.110.202 5,40 648.110.202 3,22 Jumlah 12.006.780.257 100,00 20.126.468.232 100,00
Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu sebesar masing-masing Rp 648.110.202 pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
30 September 2012 31 Desember 2011 Rp Rp
Saldo awal 648.110.202 668.182.703
Penambahan − −
Pemulihan − (20.072.501)
Saldo akhir 648.110.202 648.110.202
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19 7. Persediaan
30 September 2012 31 Desember 2011
Rp Rp
Persediaan terdiri dari :
Rumah hunian dan tanah 143.691.637.295 90.340.949.956
Lahan siap bangun 82.674.623.116 81.065.453.730
Jumlah 226.366.260.411 171.406.403.686
Rincian persediaan berdasarkan lokasi proyek di Makassar adalah sebagai berikut :
30 September 2012 31 Desember 2011
Ha Ha
Kelurahan Tanjung Merdeka 29,49 31,20
Kelurahan Barombong 32,38 32,38
Kelurahan Maccini Sombala 23,44 23,44
Desa Tamanyeleng 13,66 13,87
Kecamatan Mariso 13,59 13,59
112,56 114,48
Beban bunga dan beban pendanaan lainnya yang dikapitalisasi sebagai bagian dari persediaan sebesar Rp nil untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan Rp 325.165.299 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
8. Tanah untuk Pengembangan
30 September 2012 31 Desember 2011
Ha Ha
Kelurahan Tanjung Merdeka 58,3 58,1
Kelurahan Barombong 72,0 72,0
Kelurahan Maccini Sombala 33,3 33,3
Desa Tamanyeleng 20,2 21,5
Kecamatan Mariso 14,4 14,4
Desa Benteng Somba Opu 10,3 10,3
208,5 209,6
Beban bunga dan beban pendanaan lainnya dikapitalisasi pada tanah untuk pengembangan sebesar Rp nil untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan Rp 291.877.317 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20 9. Aset Tetap
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :
30 September 2012
Saldo 1 Jan 2012
Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo 30 Sep 2012
Rp
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah 948.663.064 ─ ─ 948.663.064
Bangunan 4.612.608.001 ─ ─ 4.612.608.001
Peralatan dan perabot kantor 3.413.651.983 81.673.000 ─ 3.495.324.983
Kendaraan 919.900.647 27.350.000 ─ 947.250.647
Jumlah Biaya Perolehan 9.894.823.695 109.023.000 ─ 10.003.846.695
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan 3.327.923.191 191.179.706 ─ 3.519.102.897
Peralatan dan perabot kantor 2.947.926.365 186.105.230 ─ 3.134.031.595
Kendaraan 902.044.413 15.262.082 ─ 917.306.495
Jumlah Akumulasi Penyusutan 7.177.893.969 392.547.018 ─ 7.570.440.987
Nilai Buku 2.716.929.726 ─ 2.433.405.708
31 Desember 2011 Saldo
1 Jan 2011 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo 31 Des 2011
Rp
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah 948.663.064 ─ ─ 948.663.064
Bangunan 4.612.608.001 ─ ─ 4.612.608.001
Peralatan dan perabot kantor 3.255.134.783 158.517.200 ─ 3.413.651.983
Kendaraan 728.070.647 191.830.000 ─ 919.900.647
Jumlah 9.544.476.495 350.347.200 ─ 9.894.823.695
Aset sewa pembiayaan 191.830.000 ─ 191.830.000 ─
Jumlah Biaya Perolehan 9.736.306.495 350.347.200 191.830.000 9.894.823.695 Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Llangsung
Bangunan 3.054.233.935 273.689.256 ─ 3.327.923.191
Peralatan dan perabot kantor 2.738.845.923 209.080.442 ─ 2.947.926.365
Kendaraan 699.346.913 202.697.500 ─ 902.044.413
Jumlah 6.492.426.771 685.467.198 ─ 7.177.893.969
Aset sewa pembiayaan 191.830.000 ─ 191.830.000 ─
Jumlah Akumulasi Penyusutan 6.684.256.771 685.467.198 191.830.000 7.177.893.969
Nilai Buku 3.052.049.724 2.716.929.726
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
Beban penyusutan masing-masing sebesar Rp 392.547.018 dan Rp 493.637.198 dibebankan pada beban umum dan administrasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 3,7 miliar pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset Perusahaan dapat terealisasi seluruhnya, oleh karena itu tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai aset.
10. Aset Lain-lain Akun ini terdiri:
30 September 2012 31 Desember 2011 Rp Rp Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya dan berjangka
waktu lebih dari 1 (satu) tahun :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 36.744.709.542 19.084.377.142 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8.119.600.100 −
PT Bank Permata Tbk 6.428.607.250 466.754.500
PT Bank Central Asia Tbk 3.343.838.473 725.511.623
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 682.800.000 641.200.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 288.350.000 255.335.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk 200.000.000 287.400.000
55.807.905.365 21.460.578.265
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya dan berjangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun :
PT Bank Panin Tbk 2.429.000.000 −
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 887.299.500 3.328.222.600
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 879.631.760 −
4.195.931.260 3.328.222.600
Jumlah 60.003.836.625 24.788.800.865
11. Pinjaman
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 3 dan No. 4 tanggal 24 Mei 2011, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan plafond sebesar Rp 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) berupa:
- KMK Non Revolving – Rp 10.000.000.000 dengan jangka waktu 24 bulan dan dikenakan suku bunga 11% per tahun .
- KMK Revolving – Rp 40.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan dan dikenakan suku bunga 11% per tahun .
Fasilitas Pinjaman KMK Revolving jatuh tempo pada tanggal 23 Mei 2012, dan tidak diperpanjang.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22
Fasilitas Pinjaman ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut:
- 13 (tiga belas) bidang tanah seluas 183.480 m2 masing-masing dengan Hak Guna Bangunan (HGB) No. 20001, No. 20002, No. 20003, No. 20004, No. 20005, No. 20006, No. 20007, No. 20008, No. 20009, No. 20010, No. 20011, No. 20012 dan No. 20013 yang terletak di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan atas nama Perusahaan.
- Sebidang tanah seluas 31.713,3 m2 sesuai Hak Guna Bangunan (HGB) No. 22878 yang terletak di Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan atas nama Perusahaan.
12. Hutang
12.a. Hutang Usaha
Akun ini terdiri dari saldo hutang kepada kontraktor dan pemasok lainnya.
12.b. Hutang Lain-lain
Akun ini terdiri dari saldo hutang kepada/untuk :
30 September 2012 31 Desember 2011 Rp Rp
Sertifikasi 6.694.993.511 3.225.867.588
Penyewa 122.374.814 268.764.861
Lain-lain 1.267.978.862 854.320.087
Jumlah 8.085.347.187 4.348.952.536
13. Hutang Pajak
Hutang pajak terdiri dari :
30 September 2012 31 Desember 2011
Rp Rp
Taksiran Pajak Penghasilan
Pasal 25/29 473.897.707 678.030.644
Final 9.234.262 1.297.415.633
Pajak Penghasilan
Pajak 21 181.407.457 43.372.057
Pajak 23 481.035.629 273.904.448
Pajak Pertambahan Nilai – Bersih 2.806.604.914 4.671.744.976
Pajak Pembangunan 1 (PB1) 59.321.210 27.817.110
Jumlah 4.011.501.179 6.992.284.868
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23 14. Beban Masih Harus Dibayar
Akun ini terdiri dari beban masih harus dibayar untuk:
30 September 2012 31 Desember 2011
Rp Rp
Taksiran biaya untuk pembangunan 76.808.986.017 100.725.670.782 Honorarium manajemen dan pemasaran 2.816.289.645 2.661.956.656
Lain-lain 15.000.000 154.356.443
Jumlah 79.640.275.662 103.541.983.881
15. Uang Muka Pelanggan
Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan penjualan:
30 September 2012 31 Desember 2011 Rp Rp
Rumah hunian dan tanah 450.376.169.287 188.024.759.600
Lahan siap bangun 11.468.618.500 3.095.592.435
Jumlah 461.844.787.787 191.120.352.035
Dikurangi bagian jangka pendek (304.651.274.736 ) (147.097.697.538)
Bagian jangka panjang 157.193.513.051 44.022.654.497
16. Liabilities Imbalan Pascakerja
Perusahaan menunjuk aktuaris independen untuk menentukan liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja Perusahaan pada 31 Desember 2011 dihitung oleh PT Jasa Aktuaria Japa yang laporannya bertanggal 15 Pebruari 2012.
Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi atas imbalan pascakerja tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban yang dimaksud.
Pada periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 jumlah karyawan yang berhak 49 karyawan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24 17. Modal Saham
30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan disetor penuh
Pemegang Saham Jumlah Saham (%) Rp PT Makassar Permata Sulawesi 33.000.000 32,50 16.500.000.000
Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan 13.200.000 13,00 6.600.000.000 Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya
Makassar 6.600.000 6,50 3.300.000.000
Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Gowa 6.600.000 6,50 3.300.000.000 Yayasan Partisipasi Pembangunan Sulawesi
Selatan
6.600.000 6,50 3.300.000.000 Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) 35.538.000 35,00 17.769.000.000
101.538.000 100,00 50.769.000.000
Pada tanggal 30 September 2012, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (lihat juga Catatan 1b).
18. Penjualan Bersih, Pendapatan Jasa dan Usaha Lainnya Akun ini merupakan penjualan dan pendapatan bersih dari :
30 September 2012 30 September 2011
Rp Rp
Rumah hunian dan tanah 120.280.866.203 105.159.994.904
Lahan siap bangun 34.993.308.996 14.883.034.540
Rekreasi, Restoran dan lainnya 6.591.326.918 5.297.269.900
Jumlah 161.865.502.117 125.340.299.344
19. Beban Pokok Penjualan
Rincian akun ini adalah sebagai berikut :
30 September 2012 30 September 2011 Rp Rp
Rumah hunian dan tanah 65.439.307.012 61.610.383.930
Lahan siap bangun 9.213.381.553 4.354.477.359
Rekreasi dan lainnya 2.917.489.362 2.697.433.889
Jumlah 77.570.177.927 68.662.295.178
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25 20. Beban Usaha
Rincian akun ini adalah sebagai berikut :
30 September 2012 30 September 2011 Rp Rp
Beban Penjualan
Pemasaran dan promosi 16.968.342.239 10.391.067.278
Komisi 8.105.331.221 4.891.589.011
Lain-lain 734.711.626 634.938.785
Jumlah Beban Penjualan 25.808.385.086 15.917.595.074
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan kesejahteraan karyawan 8.356.510.775 7.130.781.471
Perjalanan 1.100.921.542 1.337.848.939
Prasarana kantor 985.717.170 1.116.927.118
Sewa 849.912.788 661.959.949
Honorarium tenaga ahli 393.153.060 609.580.821
Penyusutan dan amortisasi 392.547.018 366.583.645
Sumbangan dan kontribusi 282.797.929 515.545.973
Telepon dan faksimili 183.524.361 212.621.720
Perbaikan dan pemeliharaan 99.324.350 101.141.796
Lain-lain 842.371.491 691.013.222
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 13.486.780.484 12.744.004.654
Jumlah Beban Usaha 39.295.165.570 28.661.599.728
21. Perjanjian Penting, Ikatan dan Kontijensi
Perjanjian, Ikatan dan Kontijensi penting Perusahaan adalah sebagai berikut : 21.a. Perjanjian
Pada tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen dan Pemasaran dengan PT Lintas Lautan Cemerlang, dimana PT Lintas Lautan Cemerlang setuju untuk memberikan jasa-jasa tersebut kepada Perusahaan dengan honorarium berdasarkan persentase tertentu dari penjualan bersih atas lahan siap bangun, dan rumah hunian dan tanah, seperti yang ditetapkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku efektif untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan dapat diperpanjang oleh para pihak dengan perubahan-perubahan yang diperlukan jika ada.
Besar imbalan jasa manajemen sebesar 2,5% (dua setengah persen) dari harga jual (belum termasuk PPN) yang tercantum dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara pihak pertama dengan pihak ketiga (“PPJB”), dihitung berdasarkan jumlah PPJB yang ditandatangani sejak tanggal penadatanganan perjanjian.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26 21.b. Kontijensi
1. Perusahaan merupakan tergugat dalam perkara No.104, No.61 dan No.219 mengenai tanah seluas 46.386 m2 yang terletak di Tanjung Merdeka. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan ini, perkara tersebut masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
2. Berdasarkan surat perkara No.234 , Perusahaan merupakan pelawan/terbanding mengenai tanah seluas 34.758 m2 yang terletak di Maccini Sombala. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan ini, perkara tersebut masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
3. Perusahaan merupakan tergugat II dalam perkara No.129 mengenai tanah seluas 4.335 m2 yang terletak di Tanjung Merdeka. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan ini, perkara tersebut masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
4. Berdasarkan surat perkara No.104, No.215 dan No.243, Perusahaan merupakan tergugat I mengenai tanah seluas 510.610 m2 yang terletak di Tanjung Merdeka dan seluas 90.700 m2 terletak di Maccini Sombala. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan ini, perkara tersebut masih dalam proses persidangan.
22. Dividen
Berdasarkan Akta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 04 tanggal 05 April 2012 yang dibuat dihadapan Maria Josefina Grace Tandiari SH Notaris di Makassar, pemegang saham
Perseroan menyetujui antara lain pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2011 sebesar Rp. 3.858.444.000 atau Rp. 38 per saham.
Berdasarkan Akta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 05 tanggal 25 Februari 2011 yang dibuat dihadapan Maria Josefina Grace Tandiari SH Notaris di Makassar, pemegang saham
Perseroan menyetujui antara lain pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2010 sebesar Rp. 3.858.444.000 atau Rp. 38 per saham.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27 23. Informasi Segmen
Perusahaan membagi produknya menjadi dua segmen yaitu : Real Estat dan Rekreasi Lainnya.
30 September 2012
Rekreasi
Informasi Segmen Usaha Real Estat dan Lainnya Jumlah
Penjualan dan pendapatan 155.274.175.199 6.591.326.918 161.865.502.117
Laba kotor 80.621.486.634 3.673.837.556 84.295.324.190
Laba periode berjalan 40.796.175.472 2.349.521.167 43.145.696.639
Jumlah aset 778.593.163.289 1.607.253.554 780.200.416.843
Persediaan 226.366.260.411 − 226.366.260.411
Aset tetap – Bersih 1.297.724.611 1.135.681.097 2.433.405.708
Liabilitas 566.620.909.808 851.420.528 567.472.330.336
30 September 2011
Rekreasi
Informasi Segmen Usaha Real Estat dan Lainnya Jumlah
Penjualan dan pendapatan 120.043.029.444 5.297.269.900 125.340.299.344
Laba kotor 54.078.168.155 2.599.836.011 56.678.004.166
Laba periode berjalan 24.544.851.542 1.675.732.083 26.220.583.625
Jumlah aset 427.211.740.425 1.580.487.119 428.792.227.544
Persediaan 163.971.403.010 − 163.971.403.010
Aset tetap – Bersih 1.599.470.906 1.202.034.173 2.801.505.079
Liabilitas 277.992.330.804 223.164.620 278.215.495.424
24. Manajemen Risiko Keuangan
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Perhatian dan pengelolaan risiko ini telah meningkat dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.
(i) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
(ii) Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
(iii) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas, dan arus kas aktual, serta jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
25. Manajemen Permodalan
30 September 2012 31 Desember 2011 Rp Rp Liabilitas Bersih:
Jumlah liabilitas 567.472.330.336 313.753.011.628
Dikurangi kas dan setara kas (259.833.059.225) (87.936.662.595) Jumlah liabilitas bersih 307.639.271.111 225.816.349.033
Jumlah ekuitas 212.728.086.507 173.440.833.868
Rasio liabilitas terhadap ekuitas disesuaikan 1,45 1,30
Tujuan manajemen permodalan adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perusahaan (going concern), memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
Perusahaan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.