• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG KERATON SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG KERATON SURAKARTA."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan

merupakan sektor jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di

dunia saat ini. Bahkan dewasa ini sektor pariwisata menduduki posisi

kedua dalam penerimaan devisa negara setelah minyak dan gas. Oleh

sebab itu, banyak negara saat ini mencoba untuk meningkatkan hasil

devisanya dengan jalan membangun industri pariwisata. Industri ini

dibangun dengan harapan agar wisatawan banyak datang berkunjung

dan membelanjakan uangnya. Atas dasar ini banyak daerah

khususnya negara berkembang berupaya memajukan sektor

pariwisata dengan cara memperbaiki infrastruktur pariwisata,

penyediaan insentif berupa pembebasan visa kunjungan wisata,

promosi dan pemasaran ke luar negeri.

Peningkatan kualitas layanan dalam bidang usaha pariwisata

merupakan suatu bagian dari strategi bisnis yang harus mendapat

perhatian utama guna memenuhi permintaan atau keinginan

pengujung. Pada bagian yang lain, kinerja dari suatu bidang usaha

pariwisata sangat erat kaitannya dengan kepuasan pengunjung atau

(2)

commit to user

memberikan pengaruh secara langsung kepada kepuasan konsumen

atau pengunjung (Ahmad, 2005: 57).

Pengunjung yang dihadapi saat ini berbeda dengan pengunjung

pada beberapa dasawarsa lalu. Kini pengunjung semakin terdidik dan

menyadari hak-haknya, oleh karena itu dapatlah dipahami bila ada

kalangan pakar pemasaran yang berpendapat bahwa tidak realistis

bila suatu organisasi mengharapkan tidak ada yang tidak puas. Namun

tentu saja setiap organisasi harus berusaha meminimalkan

ketidakpuasan pengunjung dengan memberikan pelayanan yang

semakin hari semakin baik. Selain itu pada saat yang bersamaan pula

lembaga juga harus memperhatikan konsumen atau pengunjung yang

tidak puas (Ariyanto,2010: 2).

Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan atau

pengunjung dan berakhir pada persepsi pelanggan atau pengunjung.

Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan

sudut pandang atau persepsi pelanggan atau pengunjung. Kualitas

pelayanan berpengaruh terhadap pada perilaku minat pengunjung

yaitu melalui kepuasan pelanggan atau pengunjung. Karena salah satu

keunggulan kompetitif yang dapat diciptakan organisasi adalah

memfokuskan bisnisnya pada kepuasan pelanggan atau pengunjung,

apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang

diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan

(3)

commit to user

melakukan pembelian jasa atau memutuskan untuk menggunakan jasa

dan pada akhirnya akan merekomendasikan hal itu kepada orang lain

(Tjiptono, 2004: 64).

Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan

pelanggan. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan

untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan lembaga atau

organisasi. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan

lembaga untuk memahami dengan seksama harapan pengunjung

serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, lembaga dapat

meningkatkan kepuasan pengunjung dimana pengunjung

memaksimumkan pengalaman pengunjung yang menyenangkan dan

meminimumkan pengalaman pengunjung yang kurang menyenangkan.

Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil)

produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (Kotler,

2009:177). Jika kinerja (hasil) yang berada dibawah harapan,

pelanggan tidak puas, jika kinerja memenuhi harapan pelanggan puas

dan jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.

Kepuasan pengunjung dipandang sebagai konsep multi

dimensional yang melibatkan biaya, kemudahan sarana, aspek teknis

dan interpersonal serta hasil akhir. Kepuasan ini terjadi sebagai hasil

berpengaruhnya ketrampilan, pengetahuan, perilaku, sikap dan

(4)

commit to user

konsumen dengan konsumen lain akan berbeda. Hal ini disebabkan

oleh beberapa faktor seperti umur, pekerjaan, pendapatan, pendidikan,

jenis kelamin, kedudukan sosial, tingkat ekonomi, budaya, sikap

mental dan kepribadian (Assegaff, 2009: 174).

Keraton Surakarta sebagai tempat yang mempunyai orientasi

pada bidang pariwisata harus dapat memuaskan keinginan dan

kebutuhan pengunjung karena yang ditawarkan pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikkan apapun. Kegiatan ini

tidaklah terlepas dari produsen dan pengunjung itu sendiri, jasa yang

diberikan oleh lembaga kepada pengunjung akan bermanfaat apabila

layanan yang diberikan dapat sampai kepada pengunjung untuk

memenuhi kebutuhannya.

Keraton Surakarta sebagai tempat wisata yang menjadi tujuan

kunjungan para wisatawan yang terletak di wilayah Solo ini harus

mampu menciptakan pelayanan yang dapat meningkatkan kepuasan

para pengunjung. Kualitas pelayanan yang baik akan berpengaruh

positif terhadap kepuasan pengunjung Keraton Surakarta.

Dari uraian permasalah di atas tersebut, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “ANALISIS KUALITAS

PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG KERATON

(5)

commit to user B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah diuraikan dalam

latar belakang masalah di atas tersebut, dalam penelitian ini

mengambil rumusan masalah sebagai berikut :”Apakah kualitas

pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung Keraton

Surakarta ?”

C. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian pasti memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai

dari dilakukannya penelitian tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui tentang kualitas pelayanan dan kepuasan

pengunjung Keraton Surakarta dan hubungan antara keduanya.

D. Manfaat Penelitian

1. Pihak Keraton Surakarta

Bagi pihak Keraton hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak keraton untuk

mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan berpengaruh terhadap

kepuasan pengunjung dan untuk meningkatkan kualitas kinerja

SDM yang dimilikinya.

2. Bagi Penulis

Selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan, juga dapat

(6)

commit to user

pemasaran, dan melatih penulis untuk dapat menerapkan teori-teori

yang diperoleh dari perkuliahan.

3. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

E. Metodologi Penelitian

1. Desain Penelitian

a. Penelitian Lapangan

Adalah penelitian dan pengamatan secara langsung serta

pencarian data yang akan digunakan untuk menganalisa hasil

observasi yang diperoleh secara langsung dari pihak Keraton

Surakarta.

b. Penelitian Kepustakaan

Penelitian yang dilakukan dengan cara mencari data dan

membaca buku-buku literatur yang relevan dengan masalah

yang diteliti dalam penelitian ini guna menganalisa dan

memecahkan masalah yang diteliti pada Keraton Surakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah kualitas pelayanan di Keraton

(7)

commit to user

pengunjung. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil objek di

Keraton Surakarta yang terletak di wilayah Pasar Kliwon Solo.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Populasi ( population ) mengacu pada keseluruhan

kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti

investigasi ( Sekaran, 2006 : 121 ). Populasi dalam penelitian ini

adalah pengunjung atau wisatawan yang datang di Keraton

Surakarta.

Tabel Pengunjung Keraton Surakarta

Tahun 2012

Bulan Jumlah Pengunjung

Januari 1172

Februari 1005

Maret 956

April 896

Mei 993

Juni 1253

Juli 1123

Agustus 653

September 1524

Oktober 1002

November 1235

Desember 1150

Jumlah 12962

(8)

commit to user b. Sampel Penelitian

Sampel ( sample ) adalah sebagaian dari populasi.

Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.

Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak semua, elemen populasi

akan membentuk sampel (Sekaran, 2006 : 123 ). Sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian dari pengunjung atau wisatawan

yang berkunjung di Keraton Surakarta.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel ( sampling ) adalah proses

memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga

penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau

karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan

sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi ( Sekaran,

2006 : 123 ).

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

adalah Accidental Sampling. Menurut sugiyono (2002: 77)

Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, dan apabila

orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Dalam Accidental Sampling peneliti memberikan angket pada

(9)

commit to user

Untuk menentukan jumlah sampel yang dipilih

digunakan rumus Slovin dalam (Consuelo G. Sevilla, dkk., 1993:

161) yaitu sebagai berikut :

n =

e = Prosentase kelonggaran yaitu sebesar 10%

n =

Jadi sampel untuk kuesioner digolongkan

representatif mewakili populasi yang menabung 12.962

pengunjung Keraton Surakarta adalah 100 kuesioner.

d. Sumber Data

1) Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara

langsung dari pengamatan langsung dan kuesioner yang

disebarkan peneliti di tempat yang dijadikan sebagai objek

(10)

commit to user 2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang secara tidak

langsung diperoleh peneliti melalui media perantara, yaitu

dari sumber-sumber tertulis di antaranya : artikel, buku, dan

data-data lain yang relevan dengan masalah yang diteliti.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi

observasi, wawancara dan kepustakaan.

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan

mengamati secara langsunng pada tenpat yang dijadikan

sebagai objek penelitian dan mencatat data-data yang relevan

dengan masalah yang diteliti.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2005: 135). Sehubungan dengan penelitian ini

peneliti, menyebarkan kuesioner kepada responden, yaitu para

(11)

commit to user c. Kepustakaan

Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang

menggunakan buku-buku atau literatur yang relevan dengan

permasalahan yang diteliti.

5. Teknik Analisis Data

a. Uji validitas dan Reliabilitas

1) Uji Validitas

Uji validitas adalah untuk menunjukan sejauh mana

suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin

diukur, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur

apa yang ingin diukurnya, (Umar, 2002: 179). Perhitungan uji

validitas dengan menggunakan bantuan komputer SPSS.

Sedangkan menurut arikunto Uji validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

shahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang valid mempunyai validitas yang

rendah (Arikunto, 1998: 144).

Teknik yang digunakan untuk uji validitas dengan

menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson.

(12)

commit to user

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

XY = Jumlah skor antara X dan Y

X = Jumlah skor masing-masing butir

Y = Jumlah skor seluruh item (total)

N = jumlah subyek

Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah

teknik korelasi Product Moment Peorson. Sedangkan untuk

perhitungan dan olah data dilakukan dengan menggunakan

program statistik SPSS For Windows release 19.0. Hasil

perhitungan dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikansi

5%. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan kuesioner tersebut

valid.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu angka indeks yang

menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam

mengukur gejala yang sama (Umar, 2002: 194), dengan

bantuan program SPSS bila koefisien alpha lebih besar dari

0,6 maka reliabilitas sudah tercapai.

Sedangkan menurut masri dan sofian Uji reliabilitas

(13)

commit to user

dipercaya atau dapat dihandalkan, dan sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten. Reliabilitas juga digunakan

untuk mengetahui sejauh mana suatu instrument dapat

memberikan hasil pengukuran apabila pengukuran diulang

dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama (Masri dan

Sofian, 1989:122).

Selain itu menurut arikunto Uji reliabilitas digunakan

untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil pengukuran

relatif konsisten apabila pengukuran diulang 2 kali atau lebih

(Arikunto,1997:163).

Dalam penelitian ini untuk uji reliabilitas dengan

menggunakan teknik koefisien cronbach alpha sebagai

berikut:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal

∑σb2 = jumlah varians total

∑σt2 = varians total

Hasil perhitungan dibandingkan dengan rtabel pada

taraf signifikansi 5%. Jika hasil perhitungan koefisien alpha

(14)

commit to user b. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi bertujuan menguji hubungan pengaruh antara

satu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi

disebut variabel tergantung atau variabel dependen, sedangkan

variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau

independen (Nugroho, 2005: 43). Regresi yang memiliki satu

variabel dependen dan satu variabel independen disebut regresi

linier sederhana. Sedangkan regresi yang memiliki satu variabel

dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut

regresi linier berganda.

Regresi linier berganda terdiri dari sebuah peubah tak

bebas sebagai respon atau yang diprediksi dan lebih satu

peubah bebas sebagai prediktor atau yang memprediksinya.

Katakanlah peubah tak bebas dengan Y dan peubah bebas

dengan X (Simbolon, 2009: 239).

Bentuk umum persamaan regresi berganda adalah

sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + …….. β5X5 + e

Dimana :

Y : kepuasan pengunjung

α0 :Konstanta

β : Koefisien regresi parsial

(15)

commit to user X2 :Keandalan

X3 : Daya tanggap

X4 :Jaminan

X5 : Empati

e : Faktor lain

c. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan

hipotesisnya, sebagi berikut:

H01 = Bukti fisik tidak berpengaruh terhadap kepuasan

pengunjung keraton Surakarta

Ha1 = Bukti fisik berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung

keraton Surakarta

H02 = Keandalan tidak berpengaruh berpengaruh terhadap

kepuasan pengunjung keraton Surakarta

Ha2 = Keandalan berpengaruh terhadap kepuasan kepuasan

pengunjung keraton Surakarta

H03 = Daya tanggap tidak berpengaruh berpengaruh terhadap

kepuasan pengunjung keraton Surakarta

Ha3 = Daya tanggap berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung

(16)

commit to user

H04 = Jaminan tidak berpengaruh berpengaruh terhadap kepuasan

pengunjung keraton Surakarta

Ha4 = Jaminan berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung

keraton Surakarta

H05 = Empati tidak berpengaruh berpengaruh terhadap kepuasan

pengunjung keraton Surakarta

Ha5 = Empati berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung

keraton Surakarta

Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi sebesar 5%

dan derajat kebebasan (d.f) = n-k, dapat diketahui dari hasil

perhitungan komputer program SPSS.

Kesimpulan yang diambil adalah Jika t hitung > t tabel maka Ho

ditolak, sebaliknya Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima.

d. Uji ketapatan model

1) Uji F

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

kedua variabel (kualitas layanan dan kualitas produk)

tersebut secara bersama-sama mempunyai pengaruh

signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan

hipotesisnya, sebagai berikut:

H0 = Bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati

secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

(17)

commit to user

= Bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati

secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kepuasan pengunjung keraton Surakarta

Pengujian ini menggunakan taraf signifikansi sebesar 5%

dan derajat kebebasan (d.f) = (k-1, n-k, α), dapat diketahui dari

hasil perhitungan komputer program SPSS. Kesimpulan yang

diambil adalah Jika f hitung > f tabel maka Ho ditolak, sebaliknya

Jika f hitung < f tabel maka Ho diterima, dengan f tabel derajat

kebebasan = (k-1, n-k, α).

2) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik

yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien dari

determinasi menunjukan persentase variasi nilai variabel

yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang

dihasilkan (Al-Gifari, 2001: 43).

Pada regresi linier berganda koefisien determinasi

dapat dicari melalui bagi hasil dari Total Sum of Square

(TSS) atau total variasi Y terhadap Explained Sum of Square

(ESS) atau variasi yang dijelaskan Y.

R2= TSS/ESS

Koefisien determinan ini menunjukan konstribusi X1

(18)

commit to user 3) Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus memenuhi

asumsi-asumsi tertentu yang disebut asumsi klasik. Jika

asumsi tersebut terpenuhi, maka estimasi regresi yang

diperoleh dari penggunaan metode OLS bersifat BLUE (Best

Linear Unbiased Estimator). Untuk itulah harus dilakukan

beberapa uji sebagai berikut:

a) Uji normalitas

Uji normalitas ini merupakan pengujian apakah

dalam sebuah model regresi, variabel dan variabel

independen atau kedua variabel mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

datanya yang mendekati distribusi normal. Untuk menguji

normalitas dalam penelitian ini digunakan uji statistic

dengan kriteria yang digunakan adalah P-Value yang

signifikannya jelas ditemukan sebesar 5% (0,05), jika nilai

probabilitas lebih besar 0,05, maka data tersebut

terdistribusi normal. (Irianto, 2004: 272)

b) Uji heterokedesitas

Heterokedastisitas adalah adanya varian dari

vriabel pengganggu yang tidak konstan. Adanya

heterokedastisitas akan menyebabkan estimator OLS

(19)

commit to user

LUE, karena variannya tidak minimum. Hal ini

menyebabkan perhitungan standart error dengan metode

OLS tidak bisa dipercaya kebenarannya. Akibatnaya uji

hipotesis berdasarkan uji t dan uji F menjadi tidak bisa

dipercaya untuk menguji hasil regresi.

c) Uji multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya hubungan

(korelasi) yang kuat diantara variabel independen dalam

regresi berganda. Dampak dari adanya multikolineritas ini

akan membuat standar error menjadi besar walaupun

estimator masih BLUE. Nilai standar error yang besar

menyebabkan nilai uji t menjadi kecil, sehingga membuat

variabel independen secara statistic tidak signifikan

mempengaruhi variabel dependen. Untuk mendeteksi

adanya multikolinieritas yaitu dengan cara mencari VIF,

yang dihitung melalui SPSS. Jika VIF > 10, maka ada

multikolinieritas. Kemudian solusi dari multikolinieritas ini

Gambar

Tabel Pengunjung Keraton Surakarta

Referensi

Dokumen terkait

Anda hanya dapat menggunakan 반말 kepada seseorang yang jelas dan tentu saja lebih muda dari Anda, seseorang pada usia yang sama seperti Anda, atau (jika orang lain adalah lebih tua

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima

Buol Tahun Anggaran 2013 akan melaksanakan Seleksi Sederhana dengan Prakualifikasi untuk Pekerjaan Jasa Konsultansi sebagai berikut :.. Paket

Kurangnya pemahaman siswa kelas VIII C SMP N 1 Sentolo terkait dengan kesehatan reproduksi remaja seperti, kurangnya keperdulian siswa terhadap kesehatan

Scanned

Kementerian Perhubungan akan melaksanakan pengadaan barang/jasa sumber dana APBN Tahun Anggaran 2013 melalui Metode Seleksi Umum yang akan dilaksanakan oleh Satuan

A study of the international marketing strategies of education institutions in key supplier countries has highlighted the importance of information technology as a potential source

[r]