• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal mendasar yang dibutuhkan seseorang untuk mengembangkan kapasitas mereka. Manusia memperoleh pengetahuan melalui pendidikan yang bisa mempengaruhi kehidupannya sedemikian rupa sehingga kualitas suatu bangsa meningkat seiring dengan kualitas pendidikannya (Nengsih

& Pujiastuti, 2021:2). Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia, pendidikan memungkinkan manusia untuk mengembangkan potensi mereka melalui pembelajaran yang kompleks. Menurut Hamalik (2017:57) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah gabungan dari beberapa faktor yang saling mempengaruhi sehingga dapat suatu tujuan belajar. Pembelajaran matematika adalah diantara implementasi pembelajaran yang dipelajari peserta didik.

Matematika merupakan bidang ilmu pengetahuan dan salah satu mata pelajaran akademik yang diajarkan pada sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Susanto (2013:183) menyatakan matematika berguna dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar, memecahkan problem sehari-hari serta didunia kerja, dan berdampak dalam berkontribusi yang besar pada perkembangan pengetahuan serta teknologi. Seperti yang dijelaskan oleh Arifin (2020) bahwa dalam pembelajaran matematika membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikirnya serta pada akhirnya memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah. Menurut teori kognitif Piaget, siswa yang berusia antara 7 hingga 12

(2)

2

serta 13 tahun termasuk pada tahap operasional konkret karena masih berpikir secara nyata.

Pada perkembangan kognitif, peserta didik sekolah dasar biasanya menghadapi kesulitan untuk memahami matematika bersifat abstrak. Sebab pengetahuan peserta didik dibuat dan dikembangkan dari peserta didik itu sendiri, maka matematika harus dipahami melalui model konkrit supaya peserta didik dapat memahami dan dengan mengetahui isi matematika. Kegiatan belajar matematika kadang-kadang dapat menjadi tantangan karena kemampuan kognitif yang bermacam-macam di semua peserta didik (Anggraeni, 2020).

Pembelajaran matematika diajarkan dengan kurikulum dan pendekatan yang sinkron pada perkembangan kognitif peserta didik agar lebih efisien. Salah satu teori Piaget, perkembangan kognitif dan pembelajaran, menekankan pembelajaran dengan cara konstruktivis. Dalam konstruktivisme, pengembangan informasi dilakukan oleh siswa yang sebenarnya, sedangkan pendidik berfungsi menjadi fasilitator serta membangun lingkungan kondusif.

Pendidikan matematika diseluruh dunia menghadapi masalah hasil belajar matematika yang rendah bagi peserta didik dari semua jenjang pendidikan. Hal ini dikarenakan sebagian besar peserta didik beranggapan dalam belajar matematika itu sulit. Pada penelitian yang dilaksanakan dari Abdurrahman dalam (Nurdalilah, 2013:110) menjelaskan pula bahwa, di seluruh mata pelajaran yang dipelajari di sekolah, matematika dianggap sebagai yang sulit bagi peserta didik, baik yang tidak berkesulitan maupun peserta didik yang berkesulitan belajar.

Diantara materi yang dipelajari pada matematika yang harus dicapai oleh siswa ialah Operasi Hitung Pecahan pada Kompetensi Dasar 3.2 yaitu menerangkan

(3)

bermacam bentuk pecahan diantaranya (pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal, serta pecahan persen) serta hubungan diantaranya. Fokus penelitian ini yaitu siswa dikelas IV.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 182/I Hutan lindung diketahui permasalahan yang dialami yaitu sebagian besar peserta didik kelas IV masih sulit dalam menguasai materi operasi hitung pecahan. Dalam materi ini peserta didik masih sulit untuk menyamakan penyebut berbeda. Saat menyamakan penyebut peserta didik masih kebingungan pada operasi perkalian penyebut. Hal lainnya peserta didik kesulitan pada saat menghitung perkalian dan pembagian bersusun karena sebagian besar peserta didik belum sepenuhnya hafal perkalian. Kesulitan lainnya pada soal cerita peserta didik sulit untuk memahami tujuan soal serta kebingungan saat memilih operasi hitung yang akan dipakai. Jadi guru seringkali mengulang pembelajaran hingga peserta didik dapat mengerti pada materi tersebut.

Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas, peneliti tertarik meneliti lebih dalam tentang “Analisis faktor kesulitan belajar siswa pada materi operasi hitung pecahan kelas IV Sekolah Dasar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa saja faktor kesulitan belajar siswa pada materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar?

(4)

4

2. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor kesulitan belajar siswa pada materi operasi hitung pecahan kelas IV Sekolah Dasar.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada materi operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan atau wawasan mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan belajar matematika siswa. Selain itu, penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya atau digunakan sebagai pembanding.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya kepustakaan fakultas ilmu pendidikan universitas jambi dan pendidikan guru sekolah dasar khususnya, serta mahasiswa ketika ia menjadi guru nantinya dapat menambah pengetahuan tentang faktor kesulitan belajar matematika yang sering siswa alami di Sekolah Dasar.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu iklan di media sosial instagram yang menawarkan produk bagi pria metroseksual adalah produk Minyak Rambut Pomade.. Dimana Pomade mengerti bahwa minyak rambut

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada jahe segar dan bubuk berdasarkan umur panen yang berbeda ( 3, 4, dan 5 bulan) terhadap

Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan antara usia sebagai faktor risiko preeklampsia, adanya hubungan pekerjaan sebagai faktor protektif terhadap

Para fuqaha lain yang berpendapat bahwa transaksi kartu kredit merupakan qardh beralasan bahwa dalam hal ini issuer adalah pemberi pin ja man ( muqridh ) kepada card

Berdasarkan dari definisi-deifinisi di atas dapat diketahui bahwa maksud dari penelitian penulis ialah ketentuan hukum tentang aborsi yang diakibatkan oleh

Dari data kerusakan mesin tersebut akan dianalisis komponen yang memiliki downtime tertinggi pada tiap mesin, setelah itu akan dipilih komponen kritis yang

Struktur puisi itu adalah musikalitas yang berarti kualitas atau keadaan dari sesuatu yang bersifat musik, korespondensi atau penyampaian maksud dari pihak satu ke lainnya, dan

4. Mengetahui isi teks hasil observasi 5. Mengetahui struktur teks hasil observasi 6. Mengetahui ciri bahasa teks hasil observasi D. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa