• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pemilihan Metode

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting);dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiono,2010).

Penelitian kualitatif menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut : (1) Ontologis, penelitian ini mempunyai kekhasan karena sifat realita adalah subjektif dan lebih dari satu (ganda, banyak); (2) Epistemiologi, peneliti berinteraksi dengan objek penelitian; (3) Aksiologi, penelitian sarat nilai dan tidak mempertimbangkan masalah bias, dan (4) Metodologis, induktif, saling mempengaruhi secara timbal balik, secara berkesinambungan dan desain berkembang selama penelitian (Cresswell,2012)

Woody dalam Nazir (2011:13) penelitian merupakan sebuah metode untuk

mengungkapkan sebuah kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap

masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis.

48

(2)

Menurut Wiliams dalam Moleong (2007:5) menulis bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, yang dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.

Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode inquiry, bahwa studi kasus sebuah eksplorasi dari suatu sistem yang terikat atau suatu kasus/beragam kasus yang dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi yang kaya dalam suatu konteks. Sistem terikat ini diikat oleh waktu dan tempat sedangkan kasus dapat dikaji dari suatu program, peristiwa, aktivitas atau suatu individu dan organisasi. Dengan perkataan lain, studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, even, proses, institusi atau kelompok sosial) serta mengumpulkan informasi secara terinci dan mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode tertentu dalam melakukan penelitian terhadap Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) Di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang yang ditentukan oleh faktor komunikasi, sumber daya, disposisi pelaksana dan struktur birokrasi.

3.2 Informan Penelitian

Informan dalam penelitian kualitatif berkembang terus (snowball) secara bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan.

Mengingat fokus penelitian Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) Di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang

(3)

yang terpenting adalah bagaimana penentuan informan (key informan). Adapun rincian informasi yang di jadikan key informan dalam penelitian ini adalah yang terkait dan terlihat langsung dalam Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) Di Dinas Kesehatan Kabupaten Kabupaten Subang ialah :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Alasan informan ini dipilih karena dapat memberikan informasi mengenai fakta dari implementasi kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Kabupaten Subang.

2. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. Alasan informan ini dipilih karena dapat memberikan penjelasan mengenai penerapan implementasi kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Kabupaten Subang.

3. Pengelola Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Alasan Informan ini dipilih karena dapat memberikan informasi mengenai data rekapitulasi pelaporan dan pembinaan serta evaluasi Program AUSREM.

4. Penanggung Jawab Program AUSREM di Puskesmas Kabupaten Subang.

Alasan Informan ini dipilih karena merupakan key informan yang terkait dan terlibat langsung dalam implementasi kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Kabupaten Subang.

5. Analis Peserta Didik di Dinas Pendidikan Kabupaten Subang. Alasan Informan ini dipilih karena merupakan lintas sektor yang memiliki sasaran

(4)

dari Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Kabupaten Subang.

6. Pengelola Pendidikan Madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Subang. Alasan Informan ini dipilih karena merupakan lintas sektor yang memiliki sasaran dari Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Kabupaten Subang.

3.3 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrument penelitian yang digunakan ialah peneliti itu sendiri, kedudukan peneliti, dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, dan pelapor hasil penelitiannya. Dalam penelitian ini pedoman wawancara digunakan sebagai panduan yang dilakukan untuk mengetahui hasil penelitian yang di butuhkan, terkait penelitian ini peneliti terlibat langsung dengan lingkungan objek penelitian untuk mengetahui keahlian dari inti masalah yang dijadikan suatu bahan penelitian.

Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Validasi terhadap penelitian sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya.

(5)

3.3.1 Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari : a) Wawancara

Menurut Sugiyono (2016:317) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh data dilapangan. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono,2019:306).

Wawancara yang dilakukan yaitu indept interview atau wawancara secara mendalam dengan sumber data atau informan yang menguasai dan memahami data yang akan dicari oleh peneliti. Pengertian wawancara mendalam In-depth Interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawncarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo 2006: 72).

Wawancara mendalam ini digunakan untuk mencari data yang akan digunakan dalam mencari jawaban atas perumusan masalah yaitu mengenai Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) Di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.

(6)

b) Observasi

Lewat observasi ini, peneliti akan melihat sendiri pemahaman yang tidak terucapkan (tacit understanding), bagaimana teori digunakan langsung (theory-in use), dan sudut pandang informan yang mungkin tidak tercungkil lewat wawancara atau survey (Alwasilah, 2006:155).

Dalam penelitian ini, teknik observasi/pengamatan yang digunakan adalah observasi partisipatif pasif dimana peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati namun tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. Kaitannya dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan antar beberapa stakeholder merupakan penelitian yang rumit, karena dalam prosesnya akan bertemu dengan berbagai karakter yang berbeda-beda.

3.3.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Studi literatur atau kepustakaan

Dalam studi literatur dan kepustakaan peneliti melakukan pengumpulan data penelitian yang diperoleh dari berbagai referensi baik buku ataupun jurnal ilmiah yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Studi Dokumentasi

Dalam studi dokumentasi ini peneliti menghimpun data penelitian yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan, laporan-laporan, catatan-catatan serta menghimpun dokumen-dokumen dan menganalisisnya yang relevan dengan masalah yang diteliti.

(7)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang berjudul

“Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) Di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang” pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.

Dalam pengumpulan data peneliti melakukan teknik wawancara secara langsung dengan intansi agar apa yang menjadi isi dari informasi-informasi tersebut lebih akurat dan realistis, dengan di pandu pedoman wawancara yang sudah peneliti tentukan oleh dimensi Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang yang mencakup faktor komunikasi, sumber daya, disposisi pelaksana dan struktur birokrasi.

Dokumentasi Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mencatat bahan-bahan bacaan, makalah, jurnal, dokumen, laporan-laporan, catatan statistik, serta bahan-bahan lain yang berkaitan dengan maksud dan tujuan penelitian.

3.5 Pengujian Validitas Data

Dalam hal ini, penulis menggunakan triangulasi sumber yang berguna membuktikan bahwa apa yang diamati seusai dengan apa yang ada dalam dunia kenyataan, dan apakah penjelasan yang diberikan tentang duina kenyataan memang benar sesuai dengan yang sebenarnya terjadi. Dalam Validitas data dilakukan dengan cara triangulasi, yakni teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

(8)

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau perbandingan terhadap data itu.

Menurut Denzim (1978) dalam Moleong (2014:330) ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.

Triangulasi Sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,1987 dalam Moleong,2014:330-331). Hal itu dapat dicapai dengan jalan :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan

5. Membandingan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Dengan menggunakan metode triangulasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan dan menjamin validitas data. Berdasarkan teknik trianggulasi diatas, penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Berikut gambar teknik trianggulasi sumber data :

(9)

Gambar 3.1

Trianggulasi Sumber Data

Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan

Puskesmas 3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa data model Milles dan Huberman, dimana terdapat tiga aktivitas dalam analisis data yaitu, redukasi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan/ verifikasi (conclusion drawing/verification).

1. Redukasi Data (Data Reduction)

Redukasi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan- catatan tertulis di lapangan. Meredukasi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Data yang telah di redukasi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Redukasi data membantu memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.

2. Penyajian data (Data Display)

Dalam sebuah penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan anat kategori, flowchart dan sejenisnya.

(10)

Namun pada penelitian ini, penyajian data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah bentuk teks narasi, hal seperti ini yang dikatakan oleh Miles & Huberman (2009:17) :“the most frequent form display data of qualitative data ini the past has been narrative text” (yang paling sering digunakan untuk penyajian data kualitatif

pada masa yang lalu adalah bentuk teks naratif).

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)

Langkah ketiga dalam tahapan analisis interaktif menurut Miles&Huberman (2009:18-21) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu menyimpulkan dari temuan-temuan penelitian untuk dijadikan suatu kesimpulan penelitian.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang di kemukakan pada tahapan awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.7 Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian oleh penulis adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Subang yang beralamat di Jl.Suprapto No 103, Kel.Karanganyar, Kec Subang, Kab. Subang.

(11)

3.8 Jadwal Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan dari bulan Juni 2022 sampai dengan bulan November 2022. Untuk menyusun lebih jelas mengenai pelaksanaan penelitian tersebut, dapat dilihat pada Tabel 3.1 mengenai rencana jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Penyusunan Skripsi N

o Kegiatan

TAHUN 2022

Juni Juli Agustus September Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan

Penjajagan Studi

Kepustakaan Konsultasi Penyusunan

Usulan Penelitian Bab I, Bab II, Bab III

Seminar UP 2 Pelaksanaan

Penelitian Pengumpulan Data

Pengelolaan Data

Analisa Data 3 Penyusunan

Skripsi Penulisan Skripsi Bimbingan Bab IV dan V Ujian Sidang

Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pakar adalah cabang dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), yaitu dengan menyimpan kepakaran dari pakar manusia ke dalam komputer dan meyimpan basis pengetahuan

Wokulski påpeker at jødene må helbredes fra det hovmod som gir dem så mange fiender blant befolkningen. Altså er vi også her inne på problematikken med at for voldsomme ambisjoner

Folder atau direktori lokal itu antara lain Folder Rumah atau Home (seperti My Documents di MS Windows), Desktop (isinya akan ditampilkan di.. desktop

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran komponen komitmen organisasi yang dominan pada pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas

Hal utama yang selayaknya diketahui untuk membangun piranti lunak penyusun DUPAK adalah informasi tentang domain kegiatan Perekayasa, yang berdasarkan petunjuk

Dua hal ini (kerusakan fisik-mikrobiologis dan restan) harus diminimalisir karena jika terus dibiarkan akan mengalami reaksi hidrolisis sehingga terjadinya kenaikan ALB yang

Tuntunan Islam dalam urusan politik dan kenegaraan dalam garis besarnya sudah ada dalam Alquran dan Hadis Nabi. Namun dalam penerapan dan pelaksanaannya secara