• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA SISTEM PENGEMBANGAN PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI LUARAN PERGURUAN TINGGI: STUDI KASUS PIT UNS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KERANGKA SISTEM PENGEMBANGAN PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI LUARAN PERGURUAN TINGGI: STUDI KASUS PIT UNS."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

Danis Eka Prasetya Wicaksana, I0311016. Kerangka Sistem Pengembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Luaran Perguruan Tinggi: Studi Kasus PIT UNS. Skripsi . Surakarta : Program Studi Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Desember 2015

Agar dapat dirasakan oleh konsumen, produk teknologi hasil riset perguruan tinggi perlu ditransfer pada kegiatan konsumsi maupun produksi melalui aktivitas komersialisasi teknologi. Namun aktivitas tersebut sering terhambat akibat adanya

valley of death (jurang kematian) yang mengakibatkan kegagalan produk untuk dikomersialkan. Untuk itu diperlukan sebuah bridging system yang disebut juga sebagai unit layanan transfer teknologi atau inkubator teknologi. Di sisi lain peran perguruan tinggi juga sudah meningkat menjadi agen penggerak ekonomi khususnya ekonomi daerah. Oleh karena itu UNS mendirikan lembaga inkubator teknologi bernama Pusat Inovasi Teknologi (PIT) UNS yang bertugas mengkomersialkan hasil riset teknologi di UNS dalam bentuk Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) melalui proses inkubasi.

Sebagai inkubator yang baru lahir, PIT UNS belum memiliki sistem dan proses baku yang detail dalam pengembangan PPBT di UNS. Sistem tersebut dapat dikembangkan dengan mempelajari inkubator yang telah berdiri dan menghasilkan sejumlah PPBT. Oleh karena itu perlu dilakukan studi

benchmarking dengan inkubator lain yang dirasa telah lebih ideal. BIT BPPT, LPIK ITB dan ICC UTM dipilih sebagai subjek benchmarking karena dianggap telah ideal berdasarkan pada jumlah PPBT yang telah dilahirkan.

Dari hasil studi benchmarking didapati bahwa terdapat 8 sub sistem atau proses utama di dalam sistem pengembangan PPBT di PIT UNS. Melalui 8 proses utama tersebut akademisi UNS beserta inovasi teknologi dan ide bisnisnya akan ditransformasikan menjadi PPBT. Berdasarkan analisis unsur manajemen 5M (man, material, method, machine, money) sistem tersebut haru didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya PIT UNS. Sistem tersebut juga telah diujicoba implementasikan dengan studi kasus dua tenant (peserta inkubasi) PIT UNS. Tanggapan dari tenant menyatakan bahwa skema sistem sudah cukup jelas dan mampu menggambarkan posisi inkubasi tenant. Namun perlu adanya pengembangan pada bagian pelatihan dan mentoring tenant.

Kata kunci: inkubasi, inkubator, perguruan tinggi, PPBT, teknologi, tenant

(2)

ix ABSTRACT

Danis Eka Prasetya Wicaksana, I0311016. SYSTEM FRAMEWORK OF UNIVERSITY TECHNOLOGY BASED START-UP DEVELOPMENT: CASE STUDY PIT UNS. Thesis. Surakarta: Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University, December 2015

In order to be perceived by the consumer, universities technology research products need to be transferred on consumption and production activities through technology commercialization activities. However, these activities are often hampered by the valley of death, which resulted in the failure of the product to be commercialized. It required a bridging system, also known as the technology transfer service unit or technology incubator. On the other hand the role of universities has also been increased to the economy driving agent, especially the local economy. Therefore UNS established a technology incubator called Technology Innovation Center (PIT) UNS with charged to commercialize research results in the form of technology in UNS Technology Based Start-Up (PPBT) through the incubation process.

As a newborn incubator, PIT UNS still does not have the detail systems and processes in the development of PPBT in UNS. The system can be developed by studying the incubator which has been established and produced a number of PPBT. It is therefore necessary to study benchmarking with other more ideal incubators. BIT BPPT, LPIK ITB and ICC UTM are chosen as benchmarking subjects due to the number of PPBT that have been born.

From the results of benchmarking study, it is found that there are eight major sub-systems or processes in the development system of PPBT at PIT UNS. Through the 8 primary process UNS academics, technological innovations and business ideas will be transformed into PPBT. Based on the analysis of 5M management elements (man, material, method, machine, money) the system should be backed with resource quality development. The system has also been tested and implemented with case studies of two tenants (incubation participants) of PIT UNS. The response from the tenant stating that the scheme is self-explanatory system and is able to describe the incubation tenant position. However, it need development in the training and mentoring tenant.

Keywords: incubation, incubator, PPBT, technology, tenant, university

Referensi

Dokumen terkait

Dan koefisien regresi X1 (B1) sebesar 0,419 diperoleh t dihitungsebesar 6,768 adalah lebih besar dari t tabel sebesar 2,021 padatingkat kepercayaan 95% (a=0,05), ini berarti

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diuraikan bahwa faktor motivasi memegang peranan penting dalam mencapai kesuksesan belajar

Kepada koran ini, ia menyebut ada investor dari Jakarta yang akan membeli 42 ribu ton gula dari PG Krebet Baru. Investor itu yakni PT Tebu Mas, dengan harga yang telah

Karena itu pula perlu keputusan politik dalam penggunaan kekuatan TNI untuk tugas-tugas non-militer; dan ketiga, tugas-tugas untuk menghadapi ancaman nir-militer pada

a. keberadaan galangan-galangan besar maupun tradisional. perusahaan aluminium yang ada di Indonesia. proses pembuatan kapal kayu aluminium FPB-28 di PT. keadaan

Melihat tujuan PTK sangat penting bagi keprofesian guru serta adanya permasalahan yang terjadi mengenai lemahnya pegetahuan dan keterampilan guru dalam menulis

Membangun pusat informasi berupa pencarian data bengkel dan layanan yang ada di masing-masing bengkel tersebut sehingga dapat membantu para montir untuk dapat

Ahli waris kemudian menyerahkan ungkal tersebut kepada seorang Tuan Guru yang akan menjadi perwakilannya dalam membayarkan fidyah kepada penerima yang lainnya, seraya