Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi (SE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan Ekonomi Islam
Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf
Oleh :
WAHYUDI ALIRIDHO NIM: E20184036
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JANUARI 2023
ii
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi (SE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan Ekonomi Islam
Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf
Oleh : Wahyudi Aliridho
NIM: E20184036
Disetujui Pembimbing :
Dr. M.F. Hidayatullah, S.H.I., M.S.I NIP. 197608122008011015
iii SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu Persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam
Jurusan Ekonomi Islam
Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf Hari: Senin
Tanggal: 02 Januari 2023 Tim Penguji
Ketua
Dr. H. Saihan. S. Ag., M.Pd.I NIP: 197202172005011001
Sekretaris
Nur Hidayat, S.E., M.M NUP: 201603132 Anggota :
1. Dr. Hersa Farida Qoriani, M.E.I ( ) 2. Dr. M.F Hidayatullah, S.H.I., M.S.I ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si NIP. 19680807 200003 1 001
iv
Artinya: Barang siapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan mengembalikannya berlipat ganda untuknya, dan baginya pahala yang mulia. (QS. Al-Hadid 57: Ayat 11)1
1 Al-Qur’an, Surah Al-Hadid, 57:11.
v
dengan penuh perjuangan, keikhlasan dan keyakinan kemudian diakhiri dengan ucapan dan rasa syukur yang begitu besar, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, dengan rasa syukur dan bahagia saya haturkan terima kasih:
1. Kedua orang tuaku, Abah Abdul Halim Bahtiar, umi Siti Aminah, nenek, kakek, serta om dan tante yang selalu mendoakan setiap saat, memberikan dukungan, menyayangi dengan sepenuh hati, selalu mendukung setiap langkah yang saya jalani dan segala perngorbanan yang tidak bisa saya balas dengan apapun.
2. Kakak saya, Hendra Hari Wahyudi dan Della Maulida yang selalu mendoakan, mendukung setiap kegiatan belajar saya, dan memberikan semangat agar bisa menyelesaikan skripsi ini.
3. Miftakhul Alifia yang selalu membantu dan memberikan dukungan kepada saya dalam penulisan skripsi ini.
4. Teman-teman seperjuangan, Hilal Hubais, Ali Yafie, M. Fawaidurrahman, Habibatul Korib R yang selalu memberikan dukungan kepada saya dalam penulisan skripsi ini.
5. Keluarga besar Manajemen Zakat dan Wakaf angkatan 2018, saling mendoakan, mendukung dan membatu saya dalam kesulitan.
6. Almamater yang sangat saya banggakan UIN KHAS JEMBER.
vi
taufiq dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Kesuksesan dan kelancaran ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih sedalam- dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. selaku Rektor Universitas Islam Negeri K.H. Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.
2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i, SE., M.S.I. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN KHAS Jember.
3. Ibu Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I, M.E.I. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam FEBI UIN KHAS Jember.
4. Bapak Dr. M.F. Hidayatullah, S.H.I., M.S.I. selaku dosen Pembimbing Skripsi, terima kasih selalu membimbing dengan penuh kesabaran, ketulusan serta keikhlasan mulai awal hingga akhir.
5. Ibu Dr. Nurul Widyawati, I.R, S.Sos., M.S.I. selaku Dosen Wali yang selalu memberi masukan, saran serta nasihat kepada saya selaku mahasiswa yang dibimbingnya.
vii
7. Bapak dan Ibu Dosen FEBI UIN KHAS Jember yang telah membekali kami ilmu serta pengetahuan serta semua staf dan karyawan FEBI UIN KHAS Jember terima kasih atas pelayanan yang telah diberikan.
8. Kepala perpustakaan UIN KHAS Jember dan segenap karyawan, yang telah membantu menyediakan literatur dan referensi yang menunjang teori-teori penelitian ini.
9. Kepala Bank Wakaf Mikro Al-Falah, manajer serta segenap karyawan dan nasabah BWM Al-Falah yang telah memberikan izin, membantu serta memberikan kemudahan kepada saya dalam melaksanakan penelitian dan mendapatkan informasi.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu, memberikan dukungan baik moral maupun material sehingga terselesaikan skripsi ini.
Jember, 23 Oktober 2022 Penulis
Wahyudi Aliridho Nim: E20184036
viii
hukum BWM adalah koperasi, dan memiliki tujuan untuk memberikan akses permodalan atau pembiayaan kepada masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan formal.
Fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana strategi pengelolaan dana pada Bank Wakaf Mikro (BWM) Al-Falah, Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember?
2) Bagaimana kendala dalam pengelolan dana Bank Wakaf Mikro (BWM), Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember? 3) Bagaimana solusi dari kendala dalam pengelolaan dana Bank Wakaf Mikro (BWM) , Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember?
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui strategi pengelolaan dana pada Bank Wakaf Mikro (BWM) Al-Falah, Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember. 2) Untuk mengetahui kendala dalam pengelolan dana Bank Wakaf Mikro (BWM), Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember. 3) Untuk mengetahui solusi dari kendala dalam pengelolaan dana Bank Wakaf Mikro (BWM) , Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualiatatif deskripstif dengan jenis penelitian lapangan atau field research. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive, serta teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini yaitu 1) pengelolaan dana pada BWM Al-Falah memiliki 4 fungsi yaitu a) Perencanaan (planning) b) Pengorganisasian (organizing), c) Pengarahan (actuacting) d) Pengawasan (controlling) 2) Kendala yang di alami oleh BWM Al-Falah dalam pengelolaan dana yaitu a). Lembaga, kendala pada lembaga BWM Al-Falah yaitu kurangnya dana, pada BWM Al-Falah tidak diperkenankan menghimpun dana wakaf dari pihak lain. b) Nasabah, kendala nasabah masih sering telat dan juga sesekali pada nasabah yaitu tidak hadir dalam kegiatan HALMI, kurang kompaknya nasabah, sehingga kendala ini masih menjadi kendala dalam menjalankan pengelolaan yang baik. 3) Ada beberapa kendala dalam pengelolaan dana pada BWM Al-Falah, adapun terkait solusi dari kendala pengelolaan dana pada BWM Al-Falah diantaranya, a) lembaga, solusi pada kendala lembaga yaitu menanggapi keluhan masyarakat yang ingin mewakafkan hartanya di BWM, pihak pengelola BWM akan memberikan pemahaman lebih lanjut sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing lembaga. b) Nasabah, dari hasil temuan di lapangan dari hasil temuan di lapangan dapat di ketahui solusi dalam menghadapi nasabah yang masih kurang kompak supervisor BWM mengajak nasabah bermain tebak tebakan atau game, dengan tujuan membangun kekompakan pada kelompok.
Kata Kunci: Pengelolaan, Kendala, Solusi
ix
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Fokus Penelitian ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Definisi Istilah ... 9
F. Sistematika Pembahasan ... 11
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 12
B. Kajian Teori ... 30
1. Strategi ... 30
2. Pengelolaan/Manajemen ... 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 37
B. Lokasi Penelitian ... 37
C. Subjek Penelitian ... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ... 38
x
A. Gambar Objek Penelitian ... 44 B. Penyajian Data dan Analisis ... 54 C. Pembahasan Temuan ... 81 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 91 B. Saran ... 94 DAFTAR PUSTAKA ... 95 LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Matrik Penelitian
3. Biodata Penulis 4. Jurnal Penelitian
5. Surat Keterangan Izin Penelitian 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian 7. Dokumentasi (Foto-Foto)
xi
Tabel 4.1 Struktur Organisasi ... 46
Tabel 4.2 Produk dan akad yang digunakan BWM Al-Falah ... 51
Tabel 4.3 Rincian dan BWM Al-Falah ... 54
Tabel 4.4 Perencanaan BWM Al-Falah ... 56
Tabel 4.5 Simulasi pembiayaan akad qord pada BWM Al-Falah ... 61
Tabel 4.6 Simulasi pembiayaan akad murabahah pada BWM Al-Falah .... 62
Tabel 4.7 Kriteria nasabah BWM Al-Falah ... 84
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dengan berkembangnya kegiatan ekonomi masyarakat, mereka membutuhkan institusi yang bertugas untuk manajemen uang yang mereka miliki.
Hal ini yang melahirkan lembaga keuangan, pada awalnya lembaga keuangan modern yang muncul ialah bank. Lembaga keuangan bank dibutuhkan sebagai perantara (intermediary) antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana. Lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank semakin berkembang dengan cepat dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.2
Menurut Kasmir, lembaga keuangan ialah setiap perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, penghimpunan dana, penyalurkan dana, ataupun keduanya. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan sektor keuangan, baik kegiatannya hanya menghimpun dana atau menyalurkan dana, atau keduanya menghimpun dan menyalurkan dana.3
Dalam sistem keuangan yang ada, lembaga keuangan Indonesia dapat berbentuk lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Lembaga Keuangan Syariah adalah lembaga yang kegiatannya bergerak di bidang jasa keuangan dengan prinsip syariah.
2 Burhanuddin Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Kauangan Syariah, (Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada, 2015), 4.
3 Ibid., 5.
1
Prinsip syariah adalah prinsip yang menghilangkan hal-hal yang dilarang dalam ajaran Islam seperti larangan transaksi yang mengandung maisir, gharar, dan riba. Lalu menggantinya dengan akad yang sesuai dengan stariat Islam.4
Dalam lembaga keuangan ada istilah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Pengertian LKMS sendiri ialah kelompok swadaya masyarakat sebagai lembaga ekonomi rakyat yang berusaha mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Menurut Ilmi, LKMS adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana masyarakat dengan bentuk tabungan ataupun deposito dam menariknya dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah menggunakan metode yang umum dalam dunia perbankan.5 Lembaga keuangan syariah dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan perekonomian bangsa Indonesia, seperti salah satu fungsi lembaga keuangan syariah menurut M. Zaidi Abdad yaitu memberikan kemudahan dan pedoman kepada masyarakat, yang berkaitan dengan perilaku atau sikap dalam menghadapi permasalahan masyarakat terutama permasalahan di bidang ekonomi sebagai kebutuhan bagi masyarakat.6
LKMS yang berkembang pada saat ini adalah Bank Wakaf Mikro (BWM). BWM adalah LKMS yang berdiri atas izin Otoritas Jasa Keuangan
4 Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2015), 2.
5 Aam S. Rusydiana, Irman Firmansyah, “Strategi Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia: Pendekatan Matriks Ifas Efas”Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 9, No. 1, November 2018, 51.
6 Ibid., 6.
(OJK), badan hukum BWM adalah koperasi, dan memiliki tujuan untuk memberikan akses permodalan atau pembiayaan kepada masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan formal.7 BWM berdiri pada bulan Oktober 2017 dan diharapkan dapat menjadi solusi cepat untuk menyediakan akses permodalan atau saluran pembiayaan bagi masyarakat yang belum terhubung dengan lembaga keuangan formal, khususnya di sekitar pondok pesantren yang saat ini memiliki jumlah lebih 28.000 pesantren di berbagai penjuru negeri.8
Tujuan di dirikannya BWM di pondok pesantren yaitu agar santri dapat belajar mengelola operasional perbankan. Oleh karena itu, jika BWM tumbuh semakin besar, maka perekonomian rakyat dapat berjalan dengan baik. BWM juga membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya mengurus investor besar di industri perbankan konvensional.9 Per Juni 2021, OJK mencatat realisasi pembiayaan BWM mencapai Rp. 67,4 Milyar. Dana tersebut disalurkan melalui 60 BWM di seluruh Indonesia, dengan penerima manfaat lebih dari 45.000 nasabah.10
7 Siska Lis Sulistiani dkk, “Micro Waqf Bank: New Sharia Financial Instrumen in Indonesia”, Jurnal Education and Umanities Research, Volume 409, 2019, 1.
8 Adi, “OJK Keluarkan Izin 41 Bank Wakaf Mikro, Jokowi Resmikan 3 Bank di Jombang”, Pada 10 Desember 2021. OJK Keluarkan Izin 41 Bank Wakaf Mikro, Jokowi Resmikan 3 Bank di Jombang (pasardana.id). di akses pada 4 September 2021.
9 Ani Faujiah, “Bank Wakaf Mikro dan Pengaruhnya Terhadap Inklusi Keuangan Pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM), 2nd Proceedings Annual Conference for Muslim Scholar, 21-22 April 2018, 375.
10 Hesti Rika, “Pembiayaan Bank Wakaf Mikro tembus Rp. 67,4 M per Juni 2021”, diakses pada 4 September 2021. https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210608140008- 78-651717/pembiayaan-bank-wakaf-mikro-tembus-rp674-m-per-juni-2021/amp.
Pembiayaan yang diberikan BWM merupakan pembiayaan tanpa agunan dengan nilai maksimal Rp. 3 juta dan margin bagi hasil setara 3%. Selain itu, dalam BWM juga disediakan pelatihan wirausaha dan pendampingan serta pola pembiayaan yang dibuat per kelompok atau tanggung renteng. BWM tidak diperkenankan mengambil simpanan dari masyarakat karena memiliki fokus pemberdayaan masyarakat melalui pembiayaan disertai pendampingan usaha.
BWM ini juga berstatus sebagai LKMS yang diberi izin dan diawasi oleh OJK.11 Potensi pertumbuhan dan perkembangan BWM di pedesaan Indonesia diharapkan dapat memetik manfaat yang signifikan untuk ekonomi berbasis Islam. Kebijakan tentang BWM sebagai LKM berbasis syariah dimaksudkan agar BWM menjadi salah satunya pilar kekuatan di industri keuangan syariah.12 Pada tanggal 18 September 2018, di dirikan Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren Al-Falah yang saat ini dikenal dengan nama Bank Wakaf Mikro Al-Falah.
Di Kabupaten Jember terdapat dua BWM yang didirikan oleh LAZNAS BSM Umat yaitu BWM Al-Falah dan BWM Al-Ahzar. Dari kedua BWM yang telah berdiri di kabupaten Jember, peneliti tertarik meneliti BWM Al-Falah yang terletak di Jl. KH. Moch Syamsul Arifin No.1, Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Alasan peneliti lebih tertarik meneliti pada BWM Al- Falah dibandingkan BWM Al-Ahzar yaitu dilihat dari jumlah nasabah, di mana
11 Adi, “OJK Keluarkan Izin 41 Bank Wakaf Mikro, Jokowi Resmikan 3 Bank di Jombang”, Pada 10 Desember 2021. OJK Keluarkan Izin 41 Bank Wakaf Mikro, Jokowi Resmikan 3 Bank di Jombang (pasardana.id). di akses pada 4 September 2021..
12 Hari Sutra Disemadi, Kholis Roisah, Kebijakan Model Bisnis Bank Wakaf Mikro Sebagai Solusi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Jurnal Law Reform, Vol. 15, Nomor. 2, Tahun 2019, 181.
jumlah nasabah pada BWM Al-Falah lebih banyak dibandingkan BWM Al- Ahzar. Adapun jumlah nasabah pada BWM Al-Falah yaitu 825 nasabah sedangkan pada BWM Al-Ahzar berjumlah 376 nasabah.13
Bank Wakaf Mikro (BWM) Al-Falah terletak di desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Sejauh ini BWM Al-Falah telah memiliki 825 Nasabah yang merupakan masyarakat sekitar pondok pesantren BWM Al- Falah.
Tabel 1.1
Jumlah Nasabah BWM Al-Falah
NO NAMA HALMI ALAMAT JML.
KUMPI
JML.
NASABAH 1 Barokah 1 Dusun Parebalan Desa Karangharjo 3 15
2 Barokah 2 Dusun Parebalan Desa Karangharjo 4 20
3 Barokah 3 Dusun Darungan Desa Karangharjo 5 25
4 Barokah 4 Dusun Parebalan Desa Karangharjo 3 15 5 Darul Muttaqin 1 Dusun Darungan Desa Karangharjo 4 20 6 Darul Muttaqin 2 Dusun Darungan Desa Karangharjo 5 25 7 Darul Muttaqin 3 Dusun Darungan Desa Karangharjo 3 15 8 Darul Muttaqin 4 Dusun Darungan Desa Karangharjo 2 10
9 Arrahman Dusun Darungan Desa Karangharjo 5 25
10 Al Islah 2 Dusun Darungan Desa Karangharjo 3 15 11 Syamsul Arifin Dusun Parebalan Desa Karangharjo 5 25 12 Baiturrohmah Dusun Gluguh Desa Karangharjo 3 15
13 Al Ma'unah Dusun Gluguh Desa Karangharjo 5 25
14 Miftahul Ulum Dusun Gluguh Desa Karangharjo 5 25 15 Giri Makmur Dusun Gluguh Desa Karangharjo 5 25 16 Miftahul Arifin Dusun Sumberpinang Desa
Karangharjo 5 25
17 Al Amien Dusun Sumberpinang Desa
Karangharjo 3 15
18 Annazlan Dusun Krajan Desa Karangharjo 4 20
13 http://lkmsbwm.id/bwm. Diakses pada 4 Agustus 2021.
19 Nurul Barokah Dusun Parebalan Desa Karangharjo 4 20 20 Al Khoirot Dusun Parebalan Desa Karangharjo 5 25 21 Annajah Dusun Sumberlanas Barat Desa
Harjomulyo 4 20
22 Almubarokah Dusun Sumberlanas Barat Desa
Harjomulyo 3 15
23 Darul Falah 1 Dusun Jalinan Desa Harjomulyo 4 20 24 Darul Falah 2 Dusun Jalinan Desa Harjomulyo 3 15
25 Arrosyid Dusun Jalinan Desa Harjomulyo 3 15
26 Al Hasan Dusun Jalinan Desa Harjomulyo 3 15
27 Nurul Ulum Dusun Sumberlanas Barat Desa
Harjomulyo 5 25
28 Khoirunnas Dusun Sumberlanas Timur Desa
Harjomulyo 4 20
29 Raudlatul Falah 1 Dusun Karangtengah Desa Pace 5 25 30 Raudlatul Falah 2 Dusun Karangtengah Desa Pace 5 25
31 Attaqwa Dusun Sukmoilang Desa Pace 5 25
32 Al Hikmah Dusun Sukmoilang Desa Pace 4 20
33 Nurul Falah Dusun Sukmoilang Desa Pace 5 25
34 Al Muhlisin Dusun Curahwungkal Desa Pace 5 25
35 Irfanul Falah Dusun Curahwungkal Desa Pace 3 15 36 Nurul Jannah Dusun Karangtengah Desa Pace 5 25
37 Bustanul Ulum Dusun Krajan Desa Pace 4 20
Misbahul Falah Dusun Curahwungkal Desa Pace 5 25
38 Al Islah 1 Dusun Krajan Desa Pace 4 20
39 Al Miftah Dusun Pertelon Desa Silo 5 25
JML. TOTAL 165 825
Sumber: Data HALMI BWM Al-Falah 2021
Adapun alasan dipilihnya BWM Al-Falah sebagai objek penelitian yaitu karena keunikan yang ada di BWM AL-Falah dimana BWM Al-Falah merupakan LKMS petama yang ada di desa Silo, BWM Al-Falah merupakan lembaga non profit yang memberikan bantuan pembiayaan pada masyarakat berbasis pesantren.
BWM Al-Falah telah meminjamkan modal usaha kepada 825 nasabah. Kegiatan
pemberdayaan yang diberikan BWM Al-Falah berupa Kelompok Usaha Masyarakat sekitar Pesantren Indonesia (KUMPI).
Sumber dana pada BWM Al-Falah ini berasal dari LAZNAS BSM Umat.
Dana yg di himpun oleh LAZNAS BSM umat tersebut berasal dari dana Zakat, Infak, Sedekah dan wakaf produktif. BWM Al-Falah mengelola dana yg telah di himpun oleh LAZNAS BSM Umat, kemudian di disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan yg diberikan tanpa agunan. BWM Al-Falah yg badan hukum nya berbantuk koperasi diharapkan dapat mengurangi ketimpangan sosial yg berfokus pemberdayaan masyarakat melalui pembiayaan disertai pendampingan usaha, oleh karena itu BWM Al-Falah tidak diperkenankan menghimpun atau mengambil simpanan dari masyarakat.14
Dalam mengembangkan bisnis BWM Al-Falah ini diperlukan profesionalisme dan integritas yang didukung oleh semua pihak yang berkepentingan. Berkaitan dengan aspek aspek penting dalam cara mengelola dana yang bersumber dari LAZNAS BSM Umat tersebut, banyak tantangan dan hambatan dalam mengembangkan dana tersebut, maka dari itu, dibutuhkan strategi yang tepat dalam mengelola dan mendistribusikan dana tersebut.
Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul
“Strategi pengelolaan dana pada Bank Wakaf Mikro (BWM) Al-Falah Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember”
14 M. Farid Hasan, Manajer BWM Al-Falah, Wawancara, Jember, 23 November 2021.
B. Fokus Penelitian
Adapun fokus masalah pada penelitian ini yaitu: 15
1. Bagaimana strategi pengelolaan dana pada Bank Wakaf Mikro (BWM) Al- Falah, Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember?
2. Bagaimana kendala dalam pengelolan dana Bank Wakaf Mikro (BWM) , Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember?
3. Bagaimana solusi dari kendala dalam pengelolaan dana Bank Wakaf Mikro (BWM) , Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui strategi pengelolaan dana pada Bank Wakaf Mikro (BWM) Al-Falah, Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember.
2. Untuk mengetahui kendala dalam pengelolan dana Bank Wakaf Mikro (BWM) , Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember.
3. Untuk mengetahui solusi dari kendala dalam pengelolaan dana Bank Wakaf Mikro (BWM) , Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember.
D. Manfaat Peneitian 1. Manfaat Teoritis :
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pengetahuan dan menambah pengetahuan terutama di dalam bidang Strategi pengelolaan dana pada Bank Wakaf Mikro.
15 IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 44.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis, penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui lebih jauh tentang Bank Wakaf Mikro.
b. Bagi Lembaga, dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan ataupun referensi dalam menciptakan karya-karya ilmiah bagi seluruh civitas akademika di IAIN Jember maupun pihak-pihak lain yang membutuhkan.
c. Bagi Pembaca, Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian sejenis dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut.
E. Definisi Istilah a. Strategi
Strategi dapat dikatakan sebagai tindakan penyesuaian dalam menanggapi beberapa kondisi lingkungan yang dapat dianggap penting, dan tindakan penyesuaian dilakukan secara sadar atas dasar pertimbangan yang wajar. Cara merumuskan strategi adalah dengan memperjelas apa yang dilakukan perusahaan dan apa yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Menururt Chandler strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan, termasuk tujuan jangka panjang, rencana tindak lanjut, dan prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan menurut Porter, strategi merupakan alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan kompetitif.16 Nanang Fatah berpendapat bahwa strategi adalah langkah-langkah yang sistematis dan
16 Sesra Budio, “Strategi Manajemen Sekolah”, Jurnal Menata, Vol. 2, No. 2, Desember, 2019, 58.
sistemin untuk melaksanakan rencana yang komprehensif dan jangka panjang untuk mencapai tujuan.17
b. Bank Wakaf Mikro (BWM)
BWM ini merupakan bagian LKM Syariah yang bertujuan untuk memfasilitasi akses pembiayaan bagi masyarakat kurang mampu dan UMKM yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan formal. Kehadiran BWM dapat menarik para donatur atau pihak yang kelebihan dana untuk memberikan kepada mereka yang membutuhkan modal perusahaan dengan imbal hasil rendah.18
c. Pengelolaan/ Manajemen
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari berbagai bahasa, yang pertama yaitu dari bahasa Prancis kuno yakni menagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Lalu, dalam bahasa Italia, yaitu meneggiare yang memiliki arti mengendalikan. Sedangkan dalam bahasa Inggris berasal dari kata to manage yang artinya mengelola atau mengatur. Adapun definisi manajemen/pengelolaan secara etimologis dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah aktivitas mengatur atau mengelola. 19
17 Ahmad, Manajemen Strategis, (Makassar: CV. Nas Media Pustaka, 2020), 2.
18 Hari Sutra Disemadi, Kholis Roisah, “Kebijakan Model Bisnis Bank Wakaf Mikro Sebagai Solusi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat”, Jurnal Law Reform, Vol. 15, Nomor. 2, Tahun 2019, 179.
19 Roni Angger Aditama, Pengantar Manajemen Teori dan Aplikasi, (Malang: AE Publishing, 2020), 1.
F. Sistematika Pembahasan
Dalam skripsi ini, terdapat sistematika pembahasan yang berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deksriptif naratif, bukan seperti pada daftar isi.20 Adapun sistematika penulisan skripsi ini ialah:
Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta definisi istilah dan diakhiri sistematika pembahasan.
Bab II Kajian Kepustakaan, pada bab ini membahas tentang kajian pustaka yang meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori.
Bab III Metode Penelian, pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap- tahap penelitian.
Bab IV Penyajian Data dan Analisis, bab ini membahas penyajian data dan analis data yang meliputi gambaran objek penelitian, penyajian data dan analisis, terakhir yaitu pembahasan temuan.
Bab V Penutup, pada bab ini membahas tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
20 IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 48.
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu
1. Robi Pebrian, “Model Pemberdayaan Wakaf Produktif pada Usaha Mikro (Analisis Praktik Qordh Bank Wakaf Mikro Bahrul Ulum Barokah Sejahtera Tambakberas Jombang)”, (2019). Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.21
Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan model pemberdayaan dan dampak model pemberdayaan wakaf produktif pada usaha mikro dalam praktik qardh yang dijalankan oleh oleh BWM Bahrul Ulum Barokah Sejahtera Tambakberas Jombang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Model yang digunakan dalam menganalisa data adalah Miles dan Huberman, pengecekan kabsahan data penelitian ini menggunkan triangulasi sehingga data yang diperoleh data yang valid.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Model pemberdayaan wakaf produktif pada usaha mikro yang dijalankan oleh Bank Wakaf Mikro Bahrul Ulum Barokah Sejahtera memiliki tujuan sosial dan ekonomi, tetapi tujuan sosial lebih tinggi dari tujuan ekonomi. Selanjutnya, pemberdayaan wakaf
21 Robi Pebrian, “Model Pemberdayaan Wakaf Produktif pada Usaha Mikro (Analisis Praktik Qordh Bank Wakaf Mikro Bahrul Ulum Barokah Sejahtera Tambakberas Jombang)”, (Tesis: Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2019).
12
produktif pada usaha mikro yang dikelola BWM Bahrul Ulum Barokah Sejahtera menggunakan objek wakaf uang dengan model pembiayaan wakaf produktif secara tradisional dalam bentuk iqtiraadh. Namun model ini juga mirip dengan bentuk musyarakah dari model pembiayaan wakaf produktif institusional. Model pemberdayaan wakaf produktif pada usaha mikro yang dijalankan oleh BBWM Bahrul Ulum Barokah Sejahtera melalui tahapan identifikasi, sosialisasi, uji kelayakan, pelatihan wajib kelompok (PWK), Halaqah mingguan (HALMI), dan penyusunan laporan. Dampak model pemberdayaan wakaf produktif terhadap usaha mikro yang dijalankan oleh BWM Bahrul Ulum Barokah Sejahtera terbagi menjadi 2 unsur, pertama, dampak material (maddi), meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, pendidikan dan kesehatan keluarga serta meningkatkan pendapatan dan penghidupan.
Kedua, pengaruh non materi (ma'nawi), termasuk nilai-nilai agama, pengelolaan ekonomi keluarga dan kebebasan berusaha.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu metode penelitian, teknik dan pengecekan keabsahan data yang digunakan sama. Adapun perbedaan penelitian ini dengan peneliti yaitu lokasi penelitian dan fokus penelitian, dimana penelitian ini lebih berfokus pada praktik akad qardh pada BWM sedangkan peneliti berfokus pada stategi pengelolaan dananya.
2. Syifa Fauziah, “Analisis Pengelolaan Dana Hibah CSR (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Wakaf Mikro di Indonesia Perspektif Hukum Syariah Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara Serang-
Banten)”, (2019). Pascasarjana Magister (S2) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.22
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mekanisme pengelolaan dana hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara., untuk mengetahui akad yang digunakan dalam mengelola dana hibah CSR oleh Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara dan untuk mengetahui kesesuaian akadnya dengan hukum syariah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, mekanisme Bank Wakaf Mikro (BWM) An-Nawawi Tanara dalam mengelola dana hibah CSR, yaitu a) sumber dana BWM berasal dari donatur, baik perorangan maupun perusahaan, b) menyalurkan dana pinjaman dengan sistem pendampingan, c) sebagian dana hibah di-lock di Bank Syariah dalam bentuk deposito sebagai sumber pendapatan BWM. Kedua, akad-akad yang digunakan BWM adalah, a) akad hibah dalam menerima dana donasi, b) akad al-qardh pada dana pinjaman dan akad ju’alah atas upah pendampingan dan c) akad mudharabah dalam bentuk deposito. Ketiga, kesesuaian akad perspektif hukum syariah adalah, a) akad hibah belum sesuai, sebab BWM menerima dana CSR dari
22 Syifa Fauziah, “Analisis Pengelolaan Dana Hibah CSR (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Wakaf Mikro di Indonesia Perspektif Hukum Syariah Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro An-Nawawi Tanara Serang-Banten)”, (Tesis: Pascasarjana Magister (S2) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, 2019).
perusahaan non syariah, b) akad al-qardh pada dana pinjaman telah sesuai, sebab nasabah mengembalikan pinjaman sesuai dengan pokok pinjaman, dan akad ju’alah atas upah pendampingan belum sesuai, sebab proses pendampingan BWM terdapat batas waktu, sementara akad ju’alah tidak ada batas waktu, c) akad mudhârabah dalam bentuk deposito juga telah sesuai, sebab bagi hasil yang diterima BWM sesuai dengan prinsip bagi hasil.
Persamaan Penelitian ini dengan peneliti yaitu sama-sama membahas tentang pengelolaan dana pada BWM, metode dan pengumpulan data yang digunakan juga sama. Adapun perbedaannya terletak pada lokasi penelitian dan fokus penelitian dimana dalam penelitian ini berfokus pada pengelolaan dana menurut Perspektif Hukum Syariah, sedangkan peneliti berfokus pada strategi yang digunakan untuk pengelolaan dana pada BWM.
3. Khairul Mursyid, “Pelaksanaan Wakaf Produktif di Bank Wakaf Mikro Syariah Denanyar Jombang”, (2019). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.23
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan wakaf produktif di bank wakf mikro denanyar jombang dan manajemen penglolaan dan cara merekrut nasabah di bank wakaf mikro denanyar jombang. Metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah
23 Khairul Mursyid, “Pelaksanaan Wakaf Produktif di Bank Wakaf Mikro Syariah Denanyar Jombang”, (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2019).
penelitian kualitatif deskriptif, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian dalam penelitian ini yaitu program tahap awal dalam Bank Wakaf Mikro adalah, Pemberdayaan Masyarakat melalu Pendirian LKM Syariah sekitar Pesantren yang diprakarsai oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSM Umat) yang mana pendiriannya difasilitasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk). Proses pelaksanaan wakaf produktif di Bank Wakaf Mikro Denanyar, menggunakan sistem penyalurannya dengan produktif, disalurkannya kepada nasabah yang punya usaha untuk mengembangkan usaha nashabah yang mana cara penyalurannya itu dengan sisitem Kelompok Usaha Masyarakat Sekitar Pesantren Indonesia (KUMPI).
Pemanfaatan Bank Wakaf Mikro Denanyar Jombang berdasarkan melalu Pelaksanaan wakaf produktif dari hasil diatas, disarankan untuk lebih menigkatkan proses pelaksanaan wakaf produktif agar lebih baik lagi dan hasil dari wakaf tersebut bisa bermanfaat lebih banyak lagi untuk mensejahterakan masyarak sekitar pondok Pesntren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu metode dan teknik pengumpulan data serta sama-sama membahas tentang pengelolaan dana pada BWM. Adapun perbedaannya penelitian ini membahas tentang pengelolaan
dana dan cara merekrut nasabah sedangkan peneliti membahas tentang pengelolaan, serta lokasi penelitian nya juga berbeda.
4. Heni Manista’la “Mekanisme Pembiayaan Bank Wakaf Mikro Ponpes Futuhiyyah Mranggen Demak Perspektif Hukum (Studi Kasus di Ponpen Fuhiyyah Mranggen Demak)”, (2019) Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.24
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pengelolaan pembiayaan Bank Wakaf Mikro serta peningkatan ekonomi masyarakat di lingkungan pondok pesantren dengan mengambil studi kasus di BWM pondok pesantren Futuhiyyah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan study kasus. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan usaha yang dilakukan oleh Bank Wakaf Mikro ponpes Futuhiyyah memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah ekonomi masyarakat yang ada di sekitar ponpes.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu sama-sama membahas tentang pengelolaan pembiayaan BWM, metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan juga sama. Adapun perbedaan penelitian ini dengan peneliti yaitu, lokasi dan pendekatan penelitian yang digunakan.
24 Heni Manista’la, “Mekanisme Pembiayaan Bank Wakaf Mikro Ponpes Futuhiyyah Mranggen Demak Perspektif Hukum (Studi Kasus di Ponpen Fuhiyyah Mranggen Demak)”, (Skripsi: Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, 2019).
5. Siti Aisyah, “Optimalisasi Peran Bank Wakaf Mikro dalam Pemberdayaan Masyarakat Ekonomi Pelaku Usaha Sekitar Pesantren di Jawa Timur”, (2019).
Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.25
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan optimalisasi peran Bank Wakaf Mikro dalam pemberdayaan masyarakat ekonomi pelaku usaha sekitar pesantren di Bank Wakaf Mikro Al-Fitrah Wava Mandiri Surabaya dan Bank Wakaf Mikro Denanyar Sumber Barokah Jombang.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi komparatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan pola deskriptif- kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Bank Wakaf Mikro dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat pelaku bisnis sekitar pesantren di jawa timur yaitu sebagai, peran lembaga menjadi agen sosial masyarakat yang didalamnya terdiri dari pemberian pembiayaan dan pendampingan usaha untuk masyarakat, peran lembaga yg melekat dalam pondok, Bank Wakaf Mikro membantu dalam penyebaran syi’ar kepada masyarakat, dan peran lembaga menjadi lembaga yang mengelola dana wakaf. Pada mengoptimalkan peran pada pemberdayaan masyarakat dengan menggunkan
25 Siti Aisyah, “Optimalisasi Peran Bank Wakaf Mikro dalam Pemberdayaan Masyarakat Ekonomi Pelaku Usaha Sekitar Pesantren di Jawa Timur”, (Tesis: Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2019).
pendampingan melalui pertemuan mingguan yaitu HALMI. Pada pertemuan juga dilakukan pendampingan yg terkait peningkatan bisnis, pengelolaan rumah tangga dan spiritual.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu objek penelitian, metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan juga sama.
Adapun perbedaannya yaitu terletak pada lokasi penelitian, fokus penelitian, dimana penelitian ini lebih berfokus peran BWM dalam pemberdayaan, sedangkan peneliti lebih berfokus pada pengelolaan dananya.
6. Ina Rianti, “Analisis Potensi Pembentukan Bank Wakaf Mikro di Banda Aceh Sebagai Salah satu Instrumen Pemberdayaan Umat”, (2019). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.26
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pembentukan Bank Wakaf Mikro di Banda Aceh dan mengetahui hambatan serta tantangan belum terbentuknya Bank Wakaf Mikro di Banda Aceh. Penelitian ini menggukan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan metode yang digunakan ialah kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Banda Aceh memiliki potensi besar untuk mendirikan lembaga BWM. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu potensi zakat yang besar, angka kemiskinan yang tinggi,
26 Ina Rianti, ”Analisis Potensi Pembentukan Bank Wakaf Mikro di Banda Aceh Sebagai Salah satu Instrumen Pemberdayaan Umat”, (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2019).
keberadaan pesantren dan memiliki CSR dari perusahaan swasta. Kendala yang ditemui adalah pemahaman masyarakat terhadap Bank Wakaf Mikro masih sangat rendah, dan belum adanya dukungan dari Ulama atau MPU.
Dari segi teknis konsepnya belum jelas, perlu persiapan yang cukup/konsistensi yang kuat dan kurangnya sosialisasi.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu objek dan metode yang digunakan sama. Adapun perbedaannya terletak pada lokasi dan fokus penelitian, dimana penelitian ini lebih berfokus pada potensi pembentukan BWM, sedangkan peneliti lebih berfokus pada pengelolaan dananya.
7. Mayuddina Almas, “Implementasi Good Corporate Governance Dalam Pengelolaan Zakat di Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Jember”, (2020). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Jember.27
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi prinsip good corporate governance dalam penghimpunan dana zakat di Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember dan untuk mengetahui bagaimana implementasi good corporate governance dalam pendistribusian dana zakat di Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field
27 Mayuddina Almas, “Implementasi Good Corporate Governance Dalam Pengelolaan Zakat di Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Jember”, (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Jember, 2020).
research), teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu wawancara, observasi serta dokumentasi.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember telah menerapkan prinsip good corporate governance baik dalam penghimpunan dan pendistribusian dana zakat yaitu dengan rutin memberikan laporan keuangan dan laporan kegiatan secara terbuka kepada para muzakki, pembagian struktur organisasi dan pemberian tugas yang sesuai dengan keahlian dan bidangnya masing-masing, pengelolaan zakat telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan lembaga bertanggungjawab terhadap para muzakki dan kebutuhan para mustahik, Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember merupakan lembaga yang dikelola secara independen sehingga tidak ada intervensi dari pihak manapun, dan memberikan perlakuan kepada muzakki dan mustahik secara adil dan jujur.
Persamaan Penelitian ini dengan peneliti yaitu sama-sama menggunkan penelitian kualitatif, teknik pengumpulan datanya sama dan sama-sama membahas tentang pengelolaan. Perbedaannya terletak pada objek penelitian dan pada penelitian ini berfokus pada pengelolaan pada LAZ sedangkan peneliti berfokus pada pengelolaan pada Bank Wakaf Mikro.
8. Jannatul Firdausa, “Sistem Pengelolaan Bank Wakaf Mikro (BWM) Menurut UU No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan UU No. 01 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Studi Kasus di BWM Al-Falah Kecamatan Silo
Kabupaten Jember)”, (2020). Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Jember.28
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan program pemberdayaan masyarakat melalui Lembaga Keuangan Mikro Syariah-Bank Wakaf Mikro.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunkan teknik purposive. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang gejala pada masyarakat tertentu.
Hasil penelitian ini menunjukkan Secara rasional BWM dari sisi UU No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro dan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004, tentang Wakaf, BWM Al-Falah Jember lebih sesuai dengan UU No.1 Tahun 2013 dalam operasionalnya. Lembaga Keuangan Mikro dan kedua peraturan tersebut tidak bersinergi dalam praktik operasional BWM, meskipun lembaga tersebut memiliki esensi penamaan atau merek wakaf didalamnya. Dalam UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan UU No. 01 Tahun 2013 tentang LKM, dari segi pengelolaan, kedua undang- undang ini saling bertentangan, meskipun sama-sama ditujukan untuk
28 Jannatul Firdausa, “Sistem Pengelolaan Bank WakaF Mikro (BWM) Menurut UU No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan UU No. 01 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Studi Kasus di BWM Al-Falah Kecamatan Silo Kabupaten Jember)”, (Skripsi: Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Jember, 2020).
pemberdayaan masyarakat mikro, namun pengelolaan dana tersebut lebih sesuai dengan koperasi.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu lokasi, metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunkan sama. Adapun perbedaannya terletak pada fokus penelitian dimana penelitian ini berfokus pada sistem pengelolaan BWM Menurut UU No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan UU No. 01 Tahun 2013, sedangkan peneliti lebih berfokus pada pengelolaan dana.
9. Nadia Septiani, “Strategi Pengelolaan Bank Wakaf Mikro Dalam Rangka Pemberdayaan Kelompok Usaha Mikro Di Era Digital”, (2021), Institut Agama Islam Negeri (Iain) Syekh Nurjati Cirebon.29
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengelolaan yang ada di Bank Wakaf Mikro Buntet serta pemberdayaan bagi masyarakat sekitar pesantren, dengan cara menyediakan pengembangan usaha dan pembiayaan untuk modal usaha melalui LK syariah. Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian yang dimaksud adalah memahami fenomena tantang apa yang dialami oleh subjek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengelolaan dalam Bank Wakaf Mikro Buntet telah sesuai dengan prosedur yang telah
29 Nadia Septiani, “Strategi Pengelolaan Bank Wakaf Mikro Dalam Rangka Pemberdayaan Kelompok Usaha Mikro Di Era Digital”, (Skripsi: Institut Agama Islam Negeri (Iain) Syekh Nurjati Cirebon, 2021).
ditetapkan oleh OJK, dan pada peberdayaannya Bank Wakaf Mikro telah memberikan pinjaman kepada para nasabah dan mampu meningkatkan perekonomian bagi masyarakat yang berada di sekitar pesantren.
Persamaan Penelitian ini dengan peneliti yaitu sama-sama membahas tentang stategi pengelolaan dana pada BWM, metode penelitian yang digunakan juga sama. Adapun perbedaannya terletak pada lokasi penelitian dan fokus penelitian dimana dalam penelitian ini berfokus pada pengelolaan dana dalam rangka pemberdayaan kelompok UMKM, sedangkan peneliti berfokus pada pengelolaan dana pada BWM.
10. Mutik Azizah, “Manajemen Pendayagunaan Dana Zakat Untuk Pendidikan Di Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember”, (2021).
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Jember.30 Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui bagaimana manajemen pendayagunaan dana zakat untuk pendidikan di Lembaga amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Jember, untuk mengetahui kendala dari manajemen pendayagunaan dana zakat untuk pendidikan di LAZNAS Yatim Mandiri Jember dan untuk mengetahui solusi dari kendala manajemen pendayagunaan dana zakat untuk pendidikan di LAZNAS Yatim Mandiri Jember.
30 Mutik Azizah, “Manajemen Pendayagunaan Dana Zakat Untuk Pendidikan Di Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember”, (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Jember, 2021).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Untuk teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian analisis datanya menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Selain itu untuk keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini yaitu, 1. Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember yaitu dengan membagi dana zakat tersebut kepada lima (5) program pendidikan, diantaranya program beasiswa yatim mandiri (Bestari), program sanggar genius, program sanggar qur’an, program lulus ujian (plus), dan program rumah kemandirian. 2. kendala yang dihadapi oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember dalam mendayagunakan dana zakat untuk pendidikan yaitu, fundraising, dan input data secara online. 3. Solusi dari adanya kendala Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember dalam pendayagunaan dana zakat untuk pendidikan yaitu, memaksimalkan fundraising, dan sosialisasi terkait cara penginputan data secara online.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yaitu sama-sama membahas tentang pengelolaan atau manajemen serta metode yang digunakan juga sama. Perbedaannya terletak pada lokasi dan objek penelitian dimana penelitian ini objeknya pada LAZ Yatim Mandiri Jember sedangkan peneliti pada BWM Al-Falah.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NO NAMA
PENELITI
JUDUL PENELITIAN
PERSAMAAN PERBEDAAN
1. Robi Pebrian (2019)
Model
Pemberdayaan Wakaf
Produktif pada Usaha Mikro (Analisis Praktik Qordh Bank Wakaf Mikro Bahrul Ulum Barokah Sejahtera Tambakberas Jombang)
Persamaan penelitian ini yaitu metode penelitian, teknik dan pengecekan keabsahan data yang digunakan sama.
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti yaitu lokasi penelitian dan fokus penelitian, dimana
penelitian ini lebih berfokus pada praktik akad qardh pada BWM sedangkan peneliti berfokus pada strategi pengelolaan dananya.
2. Syifa Fauziyah (2019)
Analisis Pengelolaan Dana Hibah CSR (Corporate Social
Responsibility) Oleh Bank Wakaf Mikro di Indonesia Perspektif Hukum Syariah Studi Kasus di Bank Wakaf Mikro An- Nawawi Tanara
Persamaan Penelitian ini dengan peneliti yaitu sama-sama membahas tentang
pengelolaan dana pada BWM, metode dan pengumpulan data yang digunakan juga sama.
Perbedaan penelitian ini yaitu terletak pada lokasi penelitian dan fokus penelitian dimana dalam penelitian ini berfokus pada pengelolaan dana menurut
Perspektif Hukum Syariah, sedangkan peneliti berfokus
Serang-Banten) pada strategi yang digunakan untuk
pengelolaan dana pada BWM.
3. Khairul Mursyid (2019)
Pelaksanaan Wakaf Produktif di Bank Wakaf Mikro Syariah Denanyar Jombang
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu metode dan teknik
pengumpulan data serta sama- sama membahas tentang
pengelolaan dana pada BWM
Perbedaan penelitian ini membahas tentang
pengelolaan dana dan cara
merekruk nasabah sedangkan peneliti membahas tentang pengelolaan dana, serta lokasi penelitian nya juga berbeda.
4. Heni Manista’la (2019)
Mekanisme Pembiayaan Bank Wakaf Mikro Ponpes Futuhiyyah Mranggen Demak Perspektif Hukum (Studi Kasus di Ponpen Fuhiyyah Mranggen Demak)
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu sama-sama membahas tentang pengelolaan pembiayaan BWM, metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan juga sama.
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti yaitu, lokasi dan pendekatan penelitian yang digunakan.
5. Siti Aisyah (2019)
Optimalisasi Peran Bank Wakaf Mikro dalam
Pemberdayaan Masyarakat Ekonomi Pelaku Usaha Sekitar Pesantren di Jawa Timur
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu objek penelitian, metode penelitian dan teknik
pengumpulan data yang digunakan juga sama.
Perbedaannya yaitu terletak pada lokasi penelitian, fokus penelitian, dimana penelitian ini lebih berfokus peran BWM dalam
pemberdayaan, sedangkan peneliti lebih berfokus pada pengelolaan dananya.
6. Ina Rianti (2019)
Analisis Potensi Pembentukan Bank Wakaf Mikro di Banda Aceh Sebagai Salah satu Instrumen Pemberdayaan Umat
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu objek dan metode yang digunakan sama.
Perbedaannya terletak pada lokasi dan fokus penelitian, dimana penelitian ini lebih berfokus pada potensi pembentukan BWM, sedangkan peneliti lebih berfokus pada pengelolaan dana.
7. Mayuddina Almas (2020)
Implementasi Good Corporate Governance Dalam Pengelolaan Zakat di
Persamaan penelitian ini dengan peneliti yaitu metode yang digunkan, teknik
Perbedaannya terletak pada objek penelitian dan pada
penelitian ini berfokus pada
Lembaga Amil Zakat Nasional Yatim Mandiri Jember
pengumpulan datanya sama dan sama-sama membahas tentang pengelolaan
pengelolaan pada LAZ sedangkan peneliti berfokus pada pengelolaan pada Bank Wakaf Mikro.
8. Jannatul Firdausa (2020)
Sistem Pengelolaan Bank Wakaf Mikro (BWM) Menurut UU No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan UU No. 01 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Studi Kasus di BWM Al-Falah
Kecamatan Silo Kabupaten Jember)
Persamaan penelitian ini yaitu lokasi, metode penelitian dan teknik
pengumpulan data yang digunkan sama.
Adapun perbedaannya terletak pada fokus penelitian dimana
penelitian ini berfokus pada sistem
pengelolaan BWM Menurut UU No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan UU No. 01 Tahun 2013, sedangkan peneliti lebih berfokus pada pengelolaan dana saja.
9. Nadia Septiani (2021)
Strategi Pengelolaan Bank Wakaf Mikro Dalam Rangka
Pemberdayaan Kelompok Usaha Mikro Di Era Digital
Persamaan Penelitian ini dengan peneliti yaitu sama-sama membahas tentang stategi pengelolaan dana pada BWM, metode
penelitian yang digunakan juga sama.
Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian dan fokus penelitian dimana dalam penelitian ini berfokus pada pengelolaan dana dalam rangka pemberdayaan kelompok
UMKM, sedangkan peneliti berfokus pada pengelolaan dana dan
distribusinya.
10. Mutik Azizah (2021)
Manajemen Pendayagunaan Dana Zakat Untuk
Pendidikan Di Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yatim Mandiri Jember
Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yaitu sama-sama membahas tentang
pengelolaan atau manajemen serta metode yang digunakan juga sama.
Perbedaannya terletak pada lokasi dan objek penelitian dimana penelitian ini objeknya pada LAZ Yatim Mandiri Jember sedangkan peneliti pada BWM Al-Falah.
Sumber: Data diolah B. Kajian Teori
1. Strategi a. Definisi
Strategi dapat dikatakan sebagai tindakan penyesuaian dalam menanggapi beberapa kondisi lingkungan yang dapat dianggap penting, dan tindakan penyesuaian dilakukan secara sadar atas dasar pertimbangan yang wajar. Cara merumuskan strategi adalah dengan memperjelas apa yang dilakukan perusahaan dan apa yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Menururt Chandler strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan, termasuk tujuan jangka panjang,
rencana tindak lanjut, dan prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan menurut Porter, strategi merupakan alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan kompetitif.31 Nanang Fatah berpendapat bahwa strategi adalah langkah-langkah yang sistematis dan sistemin untuk melaksanakan rencana yang komprehensif dan jangka panjang untuk mencapai tujuan.32
Menurut Hax dan Majluf, upaya yang dilakukan untuk memberikan perumusan strategi yang komprehensif, yaitu:
1) Strategi adalah model pengambilan keputusan yang konsisten, terpadu, dan menyeluruh.
2) Strategi menentukan dan menyajikan tujuan organisasi berdasarkan tujuan jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya.
3) Strategi memilih bidang di mana organisasi akan bekerja.
4) Strategi berusaha untuk memperoleh keuntungan jangka panjang dengan merespon secara tepat peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi serta kekuatan dan kelemahannya.
5) Strategi melibatkan tingkat hierarki organisasi.33
31 Sesra Budio, “Strategi Manajemen Sekolah”, Jurnal Menata, Vol. 2, No. 2, Desember, 2019, 58.
32 Ahmad, Manajemen Strategis, (Makassar: CV. Nas Media Pustaka), 2.
33 Sesra Budio, “Strategi Manajemen Sekolah”, Jurnal Menata, Vol. 2, No. 2, Desember, 2019, 59.
b. Peranan Strategi
Dalam suatu lingkungan organisasi atau perusahaan, strategi memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan, karena strategi memberikan arah tindakan dan cara tindakan tersebut harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Grant, strategi memiliki tiga peran penting dalam mencapai tujuan manajemen, yaitu:
1) Strategi sebagai penunjang pengambilan keputusan Strategi merupakan kunci keberhasilan. Strategi adalah suatu bentuk atau tema yang memberikan kesatuan hubungan antara keputusan individu atau organisasi.
2) Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi, salah satu fungsi penting sarana koordinasi dan komunikasi adalah memungkinkan strategi memberikan arah yang sama bagi perusahaan
3) Strategi sebagai target, konsep strategi akan dipadukan dengan misi dan visi untuk menentukan arah pengembangan perusahaan ke depan.
2. Pengelolaan/Manajemen a. Definisi
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari berbagai bahasa, yang pertama yaitu dari bahasa Prancis kuno yakni menagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Lalu, dalam bahasa Italia, yaitu meneggiare yang memiliki arti mengendalikan. Sedangkan dalam bahasa Inggris berasal dari kata to manage yang artinya mengelola atau mengatur.
Adapun definisi manajemen/pengelolaan secara etimologis dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah aktivitas mengatur atau mengelola. Berikut ini juga disampaikan definisi manajemen menurut para ahli di antaranya:
1) Menurut George. R Terry Manajemen atau pengelolaan adalah suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan SDM dan sumber sumber lainnya.34 2) Menurut John F. Mee, Manajemen adalah seni mencapai hasil yang
maksimal dengan usaha minimal supaya tercapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal, baik bagi pimpinan maupun para pekerja, serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.35 3) Menururt Marry Parker Follet, Manajemen adalah sebagai suatu seni.
Tiap-tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain. proses perencanaan,
4) Menurut James A. F Stoner, Manajemen adalah perorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi yang lain, dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
34 Roni Angger Aditama, Pengantar Manajemen Teori dan Aplikasi, (Malang: AE Publishing, 2020), 1. 35
Ibid., 2.
Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau pengurusan. Banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.36
b. Fungsi Pengelolaan
Secara umum, fungsi dari manajemen/pengelolaan dapat dikatakan sebagai serangkaian kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Manajemen di dalam hal untuk mencapai tujuannya.
Fungsi dari Manajemen juga dikenal dengan Istilah POAC, apa saja yang termasuk ke dalam kelompok POAC ini yaitu:37
1) Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah salah satu fungsi yang digunakan untuk merencanakan segala sesuatu dengan sebaik mungkin dalam upaya untuk mencapai tujuannya. Hal tersebut akan berjalan dengan lancar apabila kita memiliki gambaran mengenai hal apa saja yang akan
36 Jannatul Firdausa, “Sistem Pengelolaan Bank WakaF Mikro (BWM) Menurut UU No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan UU No. 01 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Studi Kasus di BWM Al-Falah Kecamatan Silo Kabupaten Jember)”, (Skripsi: Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Jember, 2020).
37 Marto Silalahi, dkk, Dasar-Dasar Manajemen & Bisnis, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), 4.
digunakan atau dijalani, oleh sebab itu hal ini harus melibatkan perencanaan.
2) Pengorganisasian (organizing)
Setelah kita melakukan sebuah perencanaan dengan matang, maka hal berikutnya yang akan kita lakukan adalah Pengorganisasian.
Sebab pengorganisasian ini sangat penting untuk dilakukan agar mempermudah manajer melakukan sebuah pengawasan yang lebih efektif.
3) Pengarahan (actuacting)
Fungsi dari manajemen yang ketiga adalah Pengarahan, pengarahan ini sangat penting dilakukan agar segala sesuatu yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Seorang manajer akan melakukan pengarahan kepada setiap karyawannya, apabila di dalam perusahaan tersebut sedang mengalami suatu permasalahan atau apa yang sedang dikerjakan tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
4) Pengawasan (controlling)
Fungsi yang terakhir dari Manajemen adalah melakukan pengawasan. Dari serangkaian rencana atau pekerjaan yang sudah dilaksanakan, maka hal ini sangat memerlukan yang namanya pengawasan. Manajer akan secara aktif melakukan pengawasan terhadap sumber daya yang telah diorganisasikan sebelumnya dan
memastikan apa yang dikerjakan itu sesuai dengan apa yang sudah direncanakan atau tidak.38
38 Ibid., 5.
BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian contohnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dsb secara menyeluruh dan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.39 Jenis penelitian yang digunkan bersifat dekriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.40 Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif serta mengambil jenis penelitian lapangan (field research) dimaksudkan agar peneliti dapat melakukan pengamatan secara langsung di lapangan.
B. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Bank Wakaf Mikro Al-Falah yang lokasinya berada di Karangharjo, Silo, Kabupaten Jember.
Alasan pemilihan lokasi tersebut yaitu karena keunikan yang ada di BWM AL- Falah dimana BWM Al-Falah merupakan LKMS petama yang ada di desa Silo, BWM Al-Falah merupakan lembaga non profit yang memberikan bantuan pembiayaan pada masyarakat berbasis pesantren. BWM Al-Falah telah meminjamkan modal usaha kepada 825 nasabah. Kegiatan pemberdayaan yang
39 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2019), 6.
40 Ibid., 11.
37
diberikan BWM Al-Falah berupa Kelompok Usaha Masyarakat sekitar Pesantren Indonesia (KUMPI). Hal ini membuat peneliti tertarik meneliti tentang Strategi pengelolaan dan distribusi dana pada BWM Al-Falah.
C. Subyek Penelitian
Cara menentukan subjek penelitian sebagai sumber informasi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive yaitu dengan menggunakan pertimbangan dan tujuan tertentu, misalnya orang-orang yang memiliki banyak informasi tentang objek atau masalah yang sedang diteliti.41 Cara menentukan informan peneliti menentukan informan dengan cara mengambil informasi kepada pihak terkait pengelola dan nasabah penerima pinjaman modal. Adapun informan yang akan dipilih adalah sebagai berikut.
1. Ketua Pengurus BWM Al-Falah (Ahmad Syauqi) 2. Manager BWM Al-Falah (M. Farid Hasan) 3. Supervisor (Abd. Halim Sya’dani)
4. Nasabah BWM Al-Falah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.42 Dalam penelitian ini teknik
41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), 218.
42 Ibid., 224.
pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh kedua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yaitu yang memberi jawaban atau pertanyaan itu yang diajukan.43 Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan ialah wawancara semi terstruktur dimana peneliti sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan. Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk memahami permasalahan serta memperoleh informasi secara lebih terbuka dan pihak yang diwawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.44 Dalam melaksanakan wawancara, peneliti memakai pedoman wawancara untuk mempermudah serta memfokuskan persoalan yang hendak diutarakan.
Adapun yang akan diamati oleh peneliti meliputi:
a. Profil lembaga
b. Strategi pengelolaan dana pada BWM Al-Falah.
2. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan dan psikologi. Dua diantara yang
43 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2019), 186.
44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), 233.