• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK, TINGKAT PENGANGGURAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK, TINGKAT PENGANGGURAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK, TINGKAT PENGANGGURAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :

Anni Afifah NIM : E20172095

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

DESEMBER 2022

(2)

ii

ANALISIS PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK, TINGKAT PENGANGGURAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh : Anni Afifah NIM : E20172095

Disetujui Pembimbing

Aminatus Zahriyah, SE., M. Si.

NIP. 198907232019032012

(3)

iii

(4)

iv

MOTTO

اَشْنَا َىُه ِهْيَلِا آ ْىُب ْىُت َّمُث ُه ْوُرِفْغَتْساَف اَهْيِف ْمُك َرَمْعَتْسا َو ِض ْرَ ْلْا َنِّم ْمُك

Artinya : Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampun kepada-Nya, (QS. Hud 11: 61) .1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahnya, Surah Hud, (11):

61 (Garut: CV Penerbit Jumānatul „Alī-Art (J-ART), 2017), 228.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang dan bagi rasul nabi besar Muhammad SAW, semoga tulisan ini dapat ridho di sisinya dan sebagai tanda terimakasih, saya persembahkan karya tulis ini kepada :

1. Keluarga terutama kedua orang tua tercinta saya (Bapak Mohammad Wahyudi dan Ibu Mesiyem) yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan penuh kepada saya. Semoga segala bentuk usahanya dinilai ibadah disisi Allah SWT 2. Semua guru yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada saya termasuk

Bapak dan Ibu Dosen UIN KHAS Jember. Semoga ilmu yang diberikan menjadi amal kebaikan yang pahalanya akan terus mengalir sepanjang masa, amin.

3. Almamater UIN KHAS Jember dan seluruh teman-teman seperjuangan ES2 yang selalu memberikan dukungan dan bantuan.

4. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan sehingga tulisan ini dapat terselesaikan.

(6)

vi

KATA PENGANTAR ميح رلا نمح رلا الله مسب

Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam. Pujian yang memadai nikmat-Nya dan selaras dengan kebaikan-Nya. Maha Pengasih dari segala Pengasih, tanpa segala daya kekuatan yang Engkau berikan kepada kami, tidak akan pernah mampu diri ini berupaya, tidak akan mampu dri ini berkarya.

Sehingga penyususnan karya tulis ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad SAW. Yang telah menuntun kami dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yaitu Islam.

Selanjutnya hasil yang telah penulis peroleh ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupum spiritual. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor UIN KHAS Jember.

2. Dr.Khamdan Rifa‟i SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I., M.E.I. selaku Kepala Jurusan Ekonomi Islam 4. M.F. Hidayatullah, S.H.I., M.S.I. selaku Koordinator Prodi Ekonomi Syariah

dan Dosen Penasihat Akademik (DPA).

5. Aminatus Zahriyah, SE., M.Si selaku dosen pembimbing.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, khususnya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan karya tulis ini.

Peneliti menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu dengan kerendahan hati peneliti mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada peneliti mendapat pahala dan balasan dari Allah SWT.

(7)

vii

Jember, 16 November 2022

Penulis

(8)

viii

ABSTRAK

Anni Afifah, Aminatus Zahriyah, S.E., M.Si. 2022: Analisis Pengaruh Laju Pertumbuhan Penduduk, Tingkat Pengangguran, dan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia.

Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara menginginkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan.

Pertumbuhan ekonomi yang stabil merupakan salah satu prasyarat keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama bagi negara berkembang. Dalam prosesnya tentu saja pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh banyak sekali faktor yang dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

Pertumbuhan penduduk yang singkat dikatakan berpengaruh negatif dan dalam jangka waktu yang lama justru berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pengangguran yang relatif tinggi menghalangi pemerintah untuk mencapai perekonomian yang stabil. Dan perkembangan teknologi dikatakan memfasilitasi pembangunan ekonomi yang kemudian berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah laju pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia? 2) Apakah tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia? 3) Apakah indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia? 4) Apakah laju pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara simultan?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju pertumbuhan penduduk, tingkat pengangguran, dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dngan jenis penelitian asosiatif. Dan menggunakan teknik pengambilan sampel Stratified Random Sampling. Model analisis yang digunakan yakni regresi data panel dengan pendekatan fixed effect model.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk berpengaruh secara signifikan, sedangkan tingkat pengangguran, dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk, tingkat pengangguran dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi secara simultan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Kata Kunci: laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk, tingkat pengangguran, indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi.

(9)

ix

ABSTRACT

Anni Afifah, Aminatus Zahriyah, SE, M.Si. 2022: Analysis of the Effect of Population Growth Rates, Unemployment Rates, and the Information and Communication Technology Development Index on the Rate of Economic Growth in Indonesia.

The economic condition of a country largely determines the level of social welfare of the country, which means that a country wants high and sustainable economic growth. Stable economic growth is one of the prerequisites for the successful development of a country, especially for developing countries. In the process, of course, economic growth is influenced by various factors that can be both drivers and obstacles to economic growth itself. Short-term population growth is said to have a negative effect and in the long term, it has a positive effect on economic growth. Meanwhile, relatively high unemployment prevented the government from achieving a stable economy. And technological developments are said to facilitate economic development which then contributes to economic growth.

The formulation of the problems in this study are: 1) Does the rate of population growth have a significant effect on economic growth in Indonesia? 2) Does the unemployment rate have a significant effect on the rate of economic growth in Indonesia? 3) Does the information and communication technology development index have a significant effect on the rate of economic growth in Indonesia? 4) Does the rate of economic growth, the unemployment rate, and the development index of information and communication technology have a significant effect on the rate of economic growth in Indonesia simultaneously?

This study aims to determine the effect of the population growth rate, unemployment rate, and information and communication technology development index on the rate of economic growth in Indonesia.

This research approach uses a quantitative approach to the type of associative research. And using Stratified Random Sampling. The analysis model used is panel data regression with the fixed effect model.

The results showed that the population growth rate had a significant effect, while the unemployment rate and the information and communication technology development index had an effect but not significantly on the rate of economic growth in Indonesia. Meanwhile, the population growth rate, unemployment rate, and information and communication technology development index simultaneously affect the rate of economic growth in Indonesia.

Keywords: economic growth rate, population growth rate, unemployment rate, information and communication technology development index.

(10)

x

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

MOTTO ... iii

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

1. Variabel Penelitian ………... 9

2. Indikator Variabel ………. 10

F. Definisi Operasional ... 10

G. Hipotesis ... 11

H. Sistematika Pembahasan ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 46

B. Sumber dan Jenis Data ... 46

C. Populasi dan Sampel... 47

(11)

xi

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 55

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 55

B. Penyajian data ... 57

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 65

D. Pembahasan ... 77

BAB V PENUTUP ... 81

A. Simpulan ... 81

B. Saran-Saran... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Matrik Penelitian B. Data Penelitian

C. Output Hasil Olahan Eviews 12 D. Pernyataan Keaslian Tulisan E. Jurnal Penelitian

F. Surat Ijin Penelitian

G. Surat Keterengan Selesai Penelitian H. Surat Keterangan Lulus Plagiasi I. Biodata Penulis

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Penelitian Terdahulu ... 21

Tabel 2.2 Penimbang Untuk Indikator dan Subindek IP-TIK... 42

Tabel 4.1 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Provinsi 2015-2019 ... 58

Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi Per Tahun 2015-2019 ... 60

Tabel 4.3 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi 2015-2019 ... 62

Tabel 4.4 Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Menurut Provinsi 2015-2019... 63

Tabel 4.5 Hasil Statistik Deskriptif ... 65

Tabel 4.6 Hasil Regresi Common Effect Model ... 67

Tabel 4.7 Hasil Regresi Fixed Effect Model ... 67

Tabel 4.8 Hasil Regresi Random Effect Model ... 68

Tabel 4.9 Hasil Uji Chow... 69

Tabel 4.10 Hasil Uji Hausman ... 70

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas ... 71

Tabel 4.12 Dasar Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ... 71

Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson ... 72

Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 73

Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis ... 75

(13)

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) Tahun 2015-

2019 ... 2 Grafik 1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia (%) Tahun 2015-

2019 ... 3 Grafik 1.3 Tingkat Pengangguran Terbuka Indonesia (%) Tahun 2015-

2019 ... 4 Grafik 1.4 Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(IP-TIK) ... 6

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang dan negara dunia ketiga selalu diasumsikan mendorong pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, dengan demikian, sejumlah besar negara berkembang berlomba-lomba untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.2

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana kegiatan ekonomi menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat selama periode waktu tertentu. karena kegiatan ekonomi pada dasarnya adalah proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan produk, proses ini menghasilkan aliran imbalan atas faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat.3

Menurut Sadono Sukirno, pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses peningkatan output per kapita secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi.4 Disisi lain, Menurut Todaro, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam jangka panjang dalam kemampuan negara (wilayah) yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi bagi penduduknya, dan kelanjutan produksi dalam negeri yang disertai dengan kemajuan teknologi, kelembagaan, sikap dan penyesuain ideologis, apa yang dibutuhkan.5

Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dalam satu tahun dengan ukuran peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) atau jumlah total nilai barang dan jasa

2 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali pers, 2012), 8.

3 Patta Rapanna dan Zulfikry Sukarno, Ekonomi Pembangunan (Makassar: CV Sah Media, 2017), 7.

4 Eman Sulaiman dkk., Perekonomian Indonesia (Suatu Tinjauan Konseptual) (Bandung:

Media Sains Indonesia, 2021), 80.

5 Eko Sudarmanto dkk., Ekonomi Pembangunan Islam (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), 13.

(15)

yang diproduksi oleh seluruh penduduk Indonesia, dan penduduk negara asing yang bertempat di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun.6

Grafik 1.1

Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) Tahun 2015-2019

Sumber : Badan Pusat Statistik, Data diolah 2021

Berdasarkan grafik 1.1 di atas laju pertumbuhan ekonomi cenderung mengalami kenaikan selama periode 2015-2018 dan turun di tahun 2019 sebesar 0,2 persen dari 5,2 persen di tahun 2018 menjadi 5 persen. Hal tersebut memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih besifat fluktuatif.

Secara umum, laju pertumbuhan penduduk negara berkembang sangat tinggi dan secara numerik besar. Pertumbuhan penduduk bukan hanya soal angka.

Masalah kependuduk juga mempengaruhi hasil pembangunan dan kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan. Pertumbuhan penduduk yang cepat berdampak negatif terhadap perekonomian dan menimbulkan berbagai macam masalah ekonomi.7

Pertumbuhan penduduk akan menstimulasi pembangunan ekonomi.

Menurut Julian L. Simon dalam bukunya “The Economic Of Population Growth”

berpendapat bahwasanya pengaruh pertumbuhan penduduk dalam jangka waktu

6 Menik Fitriani dan Aula Ahmad, “Analisis Pengaruh Ekspor, Pembentukan Modal, dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”, Prosiding Seminar Nasional FE UNY (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2018), 216.

7 Irhamni, “Pengaruh Jumlah Penduduk, Pengangguran Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1986-2015”(Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2017), 18.

4,9 5 5,1 5,2

5

2015 2016 2017 2018 2019

Laju Pertumbuhan Ekonomi

(16)

yang singkat memang berpengaruh negatif dan dalam jangka waktu yang lama justru pertumbuhan penduduk dapat berpengaruh positif terhadap pembangunan ekonomi.8

Grafik 1.2

Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia (%) Tahun 2015-2019

Sumber : Badan Pusat Statistik, Data diolah 2021

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia laju pertumbuhan penduduk yang ditunjukkan melalui grafik 1.2 di atas, laju pertumbuhan penduduk tahun 2019 adalah 1.31 persen dengan jumlah penduduk 268.074,6 ribu jiwa penduduk.

Dan laju pertumbuhan penduduk selama periode 2015-2019 tersebut memiliki rata-rata pertumbuhan 0,02 persen.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi Yunianto, bahwasanya variabel pertumbuhan penduduk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk dapat memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga membentuk pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Tingkat pengangguran yang relatif tinggi menghalangi pemerintah daerah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil. Hal ini karena pendapatan riil yang dihasilkan oleh masyarakat lebih rendah dari pendapatan potensial. Oleh

8 Joyce Anggita BR Pasaribu, “Analisis Pertumbuhan Penduduk, Pertumbuhan Industri Dan Belanja Subsidi Listrik Terhadap Permintaan Energi Listrik Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia” (Skripsi, Universitas Sumatera Utara, 2018), 22.

1,38 1,36

1,34 1,33

1,31

2015 2016 2017 2018 2019

Laju Pertumbuhan Penduduk

(17)

karenanya angka tingkat pengangguran dikatakan sangat penting sebagai salah satu pengukur keberhasilan kinerja perekonomian.9

Pengangguran merupakan isu strategis dalam ekonomi makro karena secara langsung mempengaruhi standar hidup dan tekanan yang mengindikasikan sumber data yang belum dimanfaatkan.10 Tingginya pendapatan nasional tercermin dari tingginya pendapatan per kapita yang tumbuh signifikan. Dengan demikian, dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif baik, kemungkinan besar tidak akan menganggur. Disisi lain, ketika pertumbuhan ekonomi melambat (terutama negatif), Pengangguran meningkat.11

Grafik 1.3

Tingkat Pengangguran Terbuka Indonesia (%) Tahun 2015-2019

Sumber: Badan Pusat Statistik, Data diolah 2021

Dari grafik 1.3 menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka Indonesia pada tahun 2015-2019 terus mengalami penurunan yang berarti.

Terlihat pada tahun 2015 sebesar 6,2 persen yang mengalami kenaikan cukup signifikan kemudian turun sebesar 0,6 poin menjadi 5,6 pada tahun 2016. Begitu juga pada tahun 2016, 2017, dan 2018 yang turun secara signifikan.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Zeptian, menunjukkan bahwa pengangguran berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Tetapi hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh

9 Syamsul Arifin, Pertumbuhn Ekonomi, Tingkat Pengangguran Dan Konsumsi Dalam Bingkai Kesejahteraan Masyarakat (Jawa Tengah: CV. Pena Persada, 2020), 27.

10 Ali Ibrahim Hasyim, Ekonomi Makro (Jakarta: Kencana, 2017), 227.

11 Iskandar Putong, Ekonomi Makro. Pengantar Untuk Dasar-Dasar Ilmu Dalam Ekonomi Makro Volume 1 Dari Ekonomi Makro (Jakarta: Buku&Artikel Karya Iskandar Putong, 2015), 161.

6,2

5,6 5,5

5,3 5,2

2015 2016 2017 2018 2019

Tingkat Pengangguran Terbuka

(18)

Taufik Hidayat yang menunjukkan bahwa pengangguran tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang semakin cepat membuat perubahan juga makin maju, peraktivitasan perubahan pembangunan perekonomian yang dilakukan pada akhirnya keadaan ekonomi menjadi membaik dan meningkat. Teknologi informasi berkembang sangat cepat dan dalam hal ini pula yang sebenarnya bisa dimaksimalkan untuk memudahkan pertumbuhan ekonomi.12

Djadjuli mengatakan teknologi berarti peningkatan efisiensi teknologi, yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan banyak output dengan jumlah input yang sama. Oleh karena itu, sesuai dengan pernyataan Afif bahwa keberadaan teknologi memfasilitasi pembangunan ekonomi dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.13

12 Zulkifli dan Ali Anis, “Pengaruh Teknologi Dan Manusia Terhadap Perekonomian Di Indonesia,” Kajian Ekonomi dan pembangunan 1, no. 3 (Agustus 2019): 856.

13 Theresia Oktavia, “Analisis Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi,” Prosiding National Simposium & Conference Ahlimedia. (Jember, Universitas Jember, 2020) 141.

(19)

Grafik 1.4

Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia Tahun 2015-2019

Sumber: Badan Pusat Statistik, Data diolah 2021

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dilihat dengan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) sebagaimana data IP-TIK yang disajikan pada grafik 1.4 di atas. Makin tinggi nilai IP-TIK memperlihatkan pembangunan TIK tersebut makin baik.

Perkembangan TIK di Indonesia mengalami perubahan yang pesat. Dari rentang waktu 2015-2019 peningkatan paling tinggi terjadi di tahun 2017 dimana terjadi peningkatan poin sebesar 0,65 poin dari 4,34 di tahun 2016 menjadi 4,99.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Artanto Kharisma Putra, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat antara indeks pembangunan TIK dengan PDRB perkapita, yakni ada hubungan yang kuat antara keberadaan TIK dengan kinerja perekonomian. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan Akhmal Alamsyah dan Tony Seno Aji yang menyatakan bahwa indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi tidak terdapat pengaruh terhadapa PDB Indonesia.

Berdasarkan realitas dan latar belakang pernyataan di atas dan dengan mengacu pada penelitian sebelumnya, dengan variabel penelitian tentang Laju Pertumbuhan Penduduk, Tingkat Pengangguran Terbuka dan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai komponen yang mempengaruhi Laju Pertumbuhan Ekonomi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH LAJU

3,88 4,34 4,99 5,07 5,32

2015 2016 2017 2018 2019

IP-TIK

(20)

PERTUMBUHAN PENDUDUK, TINGKAT PENGANGGURAN, DAN

INDEKS PEMBANGUNAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA.”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah laju pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

2. Apakah tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

3. Apakah indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

4. Apakah laju pertumbuhan penduduk, tingkat pengangguran, dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara simultan?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh laju pertumbuhan penduduk terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

2. Mengetahui pengaruh tingkat pengangguran terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

3. Mengetahui pengaruh indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

4. Mengetahui pengaruh laju pertumbuhan penduduk, tingkat pengangguran, dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara simultan.

(21)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

b. Hasil dari penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan akademik serta pembanding bagi penelitian selanjutnya.

c. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi pendukung tentang laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi pemerintah dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap topik yang sama.

b. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk berlatih, pengembangan ilmu pengetahuan, dan juga sebagai tambahan untuk mendapatkan wawasan tentang laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk, tingkat pengangguran, dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi serta pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini.

(22)

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan suatu batasan yang digunakan peneliti untuk memudahkan suatu penelitian agar lebih efektif dan efisien. Ruang lingkup penelitian bertujuan agar pembahasan tidak meluas sehingga definisi dan pengertian pembahasan menjadi lebih tepat.

1. Variabel Penelitian

Atribut atau sifat atau nilai dari orang, benda atau aktivitas dengan variasi khusus yang ditentukan oleh peneliti yang sedang diteliti untuk dipelajari dan dari mana kesimpulan selanjutnya ditarik.14

a. Variabel Independen (Bebas/X)

Variabel stimulus, predictor, antecent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau terciptanya variabel terikat (dependen).15 Dalam penelitian ini, variabel independen atau bebas adalah variabel laju pertumbuhan penduduk, tingkat pengangguran, dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi.

b. Variabel Dependen (Terikat/Y)

Variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel terikat, yaitu variabel atau hasil yang dipengaruhi oleh variabel bebas.16 Dalam penelitian ini, variabel dependen atau terikat adalah variabel laju pertumbuhan ekonomi.

14 I Made Indra P dan Ika Cahyaningrum, Cara Mudah Memahami Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Deepubish, 2019), 2.

15 I Made Indra P dan Ika Cahyaningrum, 2-3.

16 I Made Indra P dan Ika Cahyaningrum, 3.

(23)

2. Indikator Variabel

Indikator variabel penelitian adalah petunjuk untuk mengukur sebuah variabel penelitian.17

a. Laju Pertumbuhan Penduduk 1) Laju Pertumbuhan Penduduk b. Tingkat Pengangguran

1) Tingkat Pengangguran Terbuka

c. Indeks Pembangunan Teknologi, Informasi dan Komunikasi 1) Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi d. Laju Pertumbuhan Ekonomi

1) PDRB (Produk Domestik Bruto) F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi operasional dari suatu variabel berdasarkan sifat-sifat yang diamati, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan pengamatan atau pengukuran yang cermat terhadap objek atau fenomena.18

a. Laju pertumbuhan penduduk adalah rata-rata tahunan laju perubahan penduduk di suatu daerah selama periode waktu tertentu.19

b. Tingkat pengangguran adalah tingkat persentase pengangguran angkatan kerja yang tidak bekerja.20

c. Indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (IP-TIK) adalah sebuah ukuran standar yang dapat mengungkapkan tingkat perkembangan

17 Sirilius Seran, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Sosial (Yogyakarta: Deepblish, 2020), 60.

18 Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial (Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2019), 122.

19 R. Widodo Dwi Pramono, Modul Teknik Analisis Dan Perencanaan Wilayah (Yogyakarta: Deepublish, 2021), 93.

20 Anizir Ali Murad dan Wahyuddin, Ekonomi Makro Suatu Analisis Dan Aplikasi

“Komputer” (Surabaya: Jakad Media Publishing, 2019), 116.

(24)

teknologi informasi dan komunikasi, kesenjangan digital, dan potensi pengembangan TIK di suatu wilayah.21

d. Laju pertumbuhan ekonomi adalah menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu.22

G. Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan jawaban awal dalam rumusan penelitian yang merumuskan rumusan pertanyaan penelitian dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jawaban yang diberikan dikatakan tentatif karena hanya didasarkan pada teori yang benar dan belum berdasarkan fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.23 Maka, hipotesis dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel laju pertumbuhan penduduk terhadap variabel laju pertumbuhan ekonomi.

: Ada pengaruh signifikan antara variabel laju pertumbuhan penduduk terhadap variabel laju pertumbuhan ekonomi.

Hipotesis ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi Yunianto (2021) dengan judul “Analisis Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.” Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan penduduk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Samarinda dalam rentang waktu 2007-2017.

2. : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel tingkat pengangguran terhadap variabel laju pertumbuhan ekonomi.

: Ada pengaruh signifikan antara variabel tingkat pengangguran terhadap variabel laju pertumbuhan ekonomi.

21 Mudrajad Kuncoro dkk., Jawa Tengah Melawan Pandemi Dan Resesi (Yogyakarta:

Penerbit Andi, 2021), 133-134.

22 Badan Pusat Statistik, Laju Pertumbuhan PDB/PDRB, https://sirusa.bps.go.id, diakses 27 Juli 2022.

23 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi : Mixed Method (Bandung: Alfabeta, 2018), 99.

(25)

Hipotesis ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Taufik Hidayat (2020) dengan judul “Pengaruh Pengangguran dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Makassar Tahun 2013-2018.”

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pengangguran tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar Tahun 2013-2018.

3. : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi terhadap variabel laju pertumbuhan ekonomi.

: Ada pengaruh signifikan antara variabel indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi terhadap varaibel laju pertumbuhan ekonomi.

Hipotesis ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Akhmal Alamsyah Darmawan dan Tony Seno Aji dengan judul “Pengaruh Realisasi Investasi, Kepadatan Penduduk, dan Indeks Pembangunan Teknologi Terhadap PDB Indonesia 2015-2019.” Hasil analisis menyatakan bahwa variabel indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi tidak terdapat pengaruh terhadap PDB Indonesia.

4. : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel laju pertumbuhan penduduk, tingkat pengangguran, dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi terhadap laju pertumbuhan ekonomi secara bersamaan.

: Ada pengaruh signifikan antara variabel laju pertumbuhan penduduk, tingkat pengangguran, dan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi terhadap variabel laju pertumbuhan ekonomi secara bersamaan.

(26)

H. Sistematika Pembahasan

Pembahasan yang sistematis merupakan langkah dalam proses penmbuatan tugas akhir ini. Yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi urain dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, hipotesis dan sistematika pembahasan.

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

Bab ini berisiskan beberapa referensi berupa penelitian terdahulu dan teori yang menjadi dasar untuk mendukung penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang pendekatan dan jenis penelitian, sumber dan jenis data, instrumen pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisikan uraian dari gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis dan diakhiri dengan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran dari hasil kesimpulan.

(27)

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian ini peneliti juga melihat hasil peneliti terdahulu yang bertema sama. Berikut beberapa penelitian terdahulu :

1. Skripsi Dwi Yunianto (2021) dengan judul ANALISIS PERTUMBUHAN

DAN KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI.24

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Samarinda. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda menggunakan program komputer SPSS 24 dan data yang digunakan adalah time series dari tahun 2007-2017. Hasil analisis menghasilkan bahwasanya nilai variabel pertumbuhan penduduk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Samarinda dan nilai variabel kepadatan penduduk berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Samarinda.

2. Jurnal Ekonomi Muhammad Akhmal Alamsyah Darmawan dan Tony Seno Aji dengan judul PENGARUH REALISASI INVESTASI, KEPADATAN

PENDUDUK, DAN INDEKS PEMBANGUNAN TEKNOLOGI

TERHADAP PDB INDONESIA 2015-2019.25

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh realisasi investasi, tingkat kepadatan penduduk serta indeks pembangunan teknologi informasi komunikasi dengan PDB. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh provinsi di Indonesia dengan menerapakan teknik sampling purposive dengan data yang diambil yaitu tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Dalam penelitian ini data yang diambil merupakan jenis data sekunder

24 Dwi Yunianto, “Analisis Pertumbuhan Dan Kepadatan Penduduk Terhadap Pertumuhan Ekonomi” (Skripsi, Universitas Mulawarman, 2021).

25 Akhmal Alamsyah Darmawan dan Tony Seno Aji, “Pengaruh Realisasi Investasi, Kepadatan Penduduk, Dan Indeks Pembangunan Teknologi Terhadap PDB Indonesia 2015-2019,”

Independent: Journal Of Economics 1, no. 2 (2021): 178.

(28)

yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan teknik analisis regresi panel. Menggunakan metode regresi panel diperoleh hasil bahwa kepadatan penduduk berpengaruh signifikan terhadap PDB Indonesia, namun hasil berbeda ditunjukkan oleh variabel realisasi investasi dan indeks pembangunan teknologi informasi komunikasi yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh terhadap PDB Indonesia.

3. Skripsi Venny Novita Sari (2020) dengan judul ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, TINGKAT PENGANGGURAN DAN UPAH MINIMUM REGIONAL TERHADAP KEMISKINAN PROVINSI JAWA TIMUR PADA TAHUN 2011-2019.26

Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang komplek di Indonesia dengan berbagai faktor sebagai penyebabnya yaitu, pengangguran meningkat. Indeks pembangunan manusia untuk mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia menginginkan berbagai upaya dan peran pemerintah pusat membuat kebijakan untuk menyusutkan kemiskinan. Observasi ini bertujuan untuk menafsirkan pengaruh variabel populasi, tingkat pengangguran dan upah minimum regional terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2019. Model regresi yang digunakan adalah metode regresi linier berganda time series. Hasil penelitian ini memperlihatkan jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2019, upah minimum regional berpengaruh negative dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2019.

Berdasarkan hasil koefisien determinasi yang diperoleh dari R-squared sejumlah 0,6178 yang berarti 61.78% dari variabel kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel bebas seperti populasi, tingkat pengangguran dan upah minimum regional 28.22% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model.

26 Venny Novita Sari, “Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran Dan Upah Minimum Regional Terhadap Kemiskinan Provinsi Jawa Timur Pada Tahun 2011-2019”

(Skripsi, Universitas wijaya Kusuma Surabaya, 2020).

(29)

4. Skripsi Taufik Hidayat (2020) dengan judul PENGARUH PENGANGGURAN DAN INFLANSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2013-2018.27

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengangguran dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Makassar tahun 2013-2018.

Pengumpulan data menggunakan data sekunder yang diperoleh dari dokumen kantor Badan Pusat Statistik Kota Makassar. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah tingkat pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi tahun 2013-2018. Data tersebut dinyatakan valid dan reliable karena berupa data sekunder, juga telah diuji asumsi klasik berupa asumsi normalitas.

Metode analisis yang digunakan adalah teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengangguran tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kota Makassar tahun 2013-2018.

5. Skripsi Rapidah Azmi (2019) dengan judul PENGARUH JUMLAH PENGANGGURAN, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PDRB

TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN

LABUHANBATU.28

Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengangguran, indeks pembangunan manusia dan PDRB terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari Badan Pusat Statistik dan dinas instansi terkait. Analisis yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif dengan model analisis regresi linier berganda. Variabel yang digunakan pengangguran, indeks pembangunan manusia, PDRB dan tingkat kemiskinan.

Dalam penelitian ini menggunakan software Eviews 8 sebagai alat estimasi.

Hasil regresi menunjukkan bahwa pengangguran berpengaruh positif

27 Taufik Hidayat, “Pengaruh Pengangguran dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Makassar Tahun 2013-2018” (Skripsi,Universitas Muhammadiyah Makassar, 2020).

28 Rapidah Azmi, “Pengaruh Jumlah Pengangguran, Indeks Pembangunan Manusia Dan PDRB Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten Labuhanbatu” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2019).

(30)

signifikan terhadap tingkat kemiskinan dimana setiap kenaikan 1 persen jumlah pengangguran mengakibatkan naiknya tingkat kemiskinan sebesar 5,62%. Indeks pembangunan manusia berpengaruh positif signifikan dimana setiap kenaikan 1 persen jumlah indeks pembangunan manusia maka akan mengakibatkan naiknya tingkat kemiskinan sebesar 3,78%. PDRB berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu dimana setiap kenaikan 1 persen maka akan mengakibatkan naiknya tingkat kemiskinan sebesar 0,54%. Kemudian adanya hubungan antara pengangguran, indeks pembangunan manusia dan PDRB terhadap tingkat kemiskinan sebesar 78,13% dan 21,87% lainnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disebutkan dalam model ini.

6. Skripsi Syaripah Fitriana (2019) dengan judul PENGARUH

PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TERHADAP

PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI.29

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kimiskinan melalui pengangguran di Provinsi Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi secara langsung memiliki pengaruh terhadap kemiskinan. Serta secara tidak langsung pertumbuhan ekonomi melalui pengangguran memiliki pengaruh terhadap kemiskinan.

7. Disertasi Mochammad Rian Murtadi (2018) dengan judul DAMPAK

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA.30

29 Syaripah Fitriana, “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Dan Kemiskinan Di Provinsi Jambi,” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sulthan Saifuddin, 2019).

30 Mochammad Rian Murtadi, “Dampak Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembangunan Manusia Di Indonesia,” (Disertasi, Universitas Padjajaran Bandung, 2018).

(31)

Di tingkat negara, beberapa penelitian, termasuk yang dilakukan oleh Mefteh dan Benhassen (2015) Mahony dan Vecchi (2002), dan Meijers (2012) menunjukkan kontribusi positif TIK terhadap pertumbuhan produk domestik bruto. Ding dan Hoynes (2006) menemukan bahwa perbedaan dalam infrastruktur telekomunikasi berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi di Tiongkok. Di tingkat industri, peneliti oleh Sikles, Kayis dan Gurel (2017) menemukan bahwa sektor manufaktur di Turki yang menggunakan TIK lebih produktif daripada yang tidak menggunakan TIK. Penelitin ini ingin membuktikan bagaimana pengaruh teknologi informasi dan komunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia di Indonesia dimana tingkat penggunaan TIK-nya tidak sama antar provinsi.

Melalui dataset yang terdiri dari 33 provinsi selama periode 2012- 2015, menggunakan model fixed effect dapat dibuktikan secara ekonometrik bahwa ICT, baik dalam bentuk cariabel indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi maupun dalam bentuk jumlah rumah tangga (persentase) pengguna internet dalam 3 bulan terakhir, merupakan salah satu variabel yang berpengaruh signifikan adalah pengeluaran pemerintah Provinsi, kapital (pembentukan model tetap bruto-PMTB)

Dalam konteks pembangunan manusia di Provinsi-provinsi (diinterpretasikan dengan indeks pembangunan manusia), TIK melalui variabel IP-TIK juga berpengaruh signifikan terhadap pembangunan manusia di Provinsi-provinsi di Indonesia. Variabel-variabel ekonomi lainnya yang juga turut berpengaruh signifikan adalah pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan dan pendidikan, jumlah penduduk miskin dan juga pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi TIK.

Model Growth Accounting telah membuktikan dan menunjukkan bahwa input faktor terbesar yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional selama peride penelitian adalah kapital (43,48%), pengeluaran pemerintah (35,40%), total faktor prooduktifitas (9,73%), tenaga kerja (8,23%) dan TIK (3,16%).

(32)

8. Skripsi Dita Sekar Ayu (2018) dengan judul ANALISIS PENGARUH

PRODUK DOMESTIK BRUTO, TINGKAT PENGANGGURAN

TERBUKA, IPM, JUMLAH PENDUDUK DAN UPAH MINIMUM TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR (TAHUN 2010- 2015).31

Salah satu masalah perekonomian adalah kemiskinan yang kompleks dan multidimensional. Oleh karena itu dibutuhkan solusi guna mengatasi dan mengurangi tingkat kemiskinan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh variabel independen Produk Domestik Bruto (PDRB), tingkat pengangguran terbuka, indeks pembangunan manusia (IPM), jumlah penduduk dan upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2015. Menggunakan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur dalam berbagai cetakan Provinsi Jawa Timur Dalam Angka. Data dan informasi kemiskinan Jawa Timur berbagai terbitan tahun 2010-2015. Alat analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Penelitian ini menggunakan model Fixed Effect, karena model Fixed Effect lebih baik dibanding model lain, yang telah diuji dengan menggunakan Uji F dan Uji Hausman. Hasil menunjukkan bahwa variabel produk domestik bruto, tingkat pengangguran terbuka, indeks pembangunan manusia dan jumlah penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur, sementara variabel upah minimum Kabupaten/Kota berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur.

9. Skripsi Artanto Kharisma Putra (2018) dengan judul KORELASI ANTARA INDEKS PEMBANGUNAN TIK DENGAN PDRB PERKAPITA PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2005.32

31 Dita Sekar Ayu, “Analisis Pengaruh Produk Domestik Bruto, Tingkat Pengangguran Terbuka, IPM, JUmlah Penduduk Dan Upah Minimum Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur (Tahun 2010-2015),” (Skripsi, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2018).

32 Artanto Kharisma Putra, “Korelasi Antara Indeks Pembangunan TIK Dengan PDRB Perkapita Provinsi Di Indonesia Tahun 2005. (Skripsi, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, 2018).

(33)

Keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terbukti di beberapa negara bisa meningkatkan output perekonomian negara melalui:

berkurangnya biaya produksi, meningkatnya inovasi dan penyerapan teknologi dan meningkatnya efisiensi dalam alokasi sumber daya. Penelitian ini melihat adanya kaitan antara pembangunan TIK yang diukur dengan Indeks pembangunan TIK (IP-TIK) dengan kinerja perekonomian Provinsi-provinsi di Indonesia yang diukur dengan PDRB per kapita. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang kuat antara indeks pembangunan TIK dengan PDRB perkapita, yang ditunjukkan oleh angka koefisien korelasi sebesar 0,71 dengan arah hubungan positif. Artinya, jika IP-TIK meningkat, maka PDRB perkapita juga akan meningkat. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan harapan, yakni ada hubungan kuat antara keberadaan TIK dan kinerja perekonomian.

10. Skripsi Rizaldi Zakaria (2018) dengan judul PENGARUH TINGKAT

JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN, KEMISKINAN,

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN BELANJA MODAL TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2016.33

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu ukuran dalam mengukur kesejahteraan masyarakat yang mana dapat dilihat melalui beberapa komponen diantaranya terdiri dari kesehatan, pendidikan dan standar hidup.

Penelitian ini bertujuan utuk menganalisis pengaruh Tingkat Jumlah Penduduk, Kemiskinan, Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal terhadap perkembangan tingkat Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2016. Data dalam penelitian ini menggunakan data panel dengan data runtut waktu (time series) selama tujuh tahun dari tahun 2010-2016 dan cross section sebanyak (35) kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta publikasi BPS. Hasil regresi menggunakan

33 Rizaldi Zakaria, “Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penduduk, Pengangguran,

Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2016,” (Skripsi, Universitas Islam Indonesia, 2018).

(34)

metode data panel fixed effect model sebagai model terbaik untuk digunakan, diketahui bahwa variabel Tingkat Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM, variabel Tingkat Pengangguran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM, variabel Tingkat Kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM, variabel Tingkat Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap IPM, sedangkan variabel Tingkat Belanja Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM pada Kabupatan/Kota di Provinsi Jawa Tengah.

Tabel 2.1

Data Penelitian Terdahulu

No. Penulis Judul Hasil Penelitian Perbedaan 1. Dwi Yuniato

(2021)

Analisis Pertumbuhan Dan Kepadatan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai variabel pertumbuhan penduduk berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Samarinda dan nilai variabel kepadatan penduduk berpengaruh secara negatif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Samarinda

- Alat analisis menggunakan SPSS 24 - Data yang digunakan, data time (2007- 2017) - Metode analisis menggunakan regresi linier berganda

2. Akhmal Alamsyah

Pengaruh Realisasi

Hasil analisis menunjukkan

- Teknik sampling

(35)

dan Tony Seno Aji (2021)

Investasi, Kepadatan Penduduk, Dan Indeks

Pembangunan Teknologi Terhadap PDB Indonesia 2015-2019.

bahwa kepadatan penduduk

berpengaruh secara signifikan terhadap PDB Indonesia, namun variabel realisasi investasi dan indeks

pembangunan teknologi informasi

komunikasi tidak terdapat pengaruh terhadap PDB Indonesia

menggunakan teknik

purposive sampling

3. Venny Novita Sari (2020)

Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran Dan Upah Minimum Regional Terhadap Kemiskinan Provinsi Jawa Timur Pada Tahun 2011- 2019.

Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan dan Upah Minimum Regional

berpengaruh negatif signifikan terhadap

Kemiskinan di Jawa Timur 2011- 2019.

- Data yang digunakan, data time series (2011-2019) - Metode analisis menggunakan regresi linier berganda

4. Taufik Hidayat (2020)

Pengaruh Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Makassar Tahun 2013-

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pengangguran tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi dan

- Alat analisis menggunakan SPSS 23 - Data

menggunakan data time series (2013-2018)

(36)

2018. inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar Tahun 2013-2018.

- Metode analisis menggunakan regresi linier berganda

5. Rapidah Azmi (2019)

Pengaruh Jumlah

Pengangguran, Indeks

Pembangunan Manusia Dan PDRB Terhadap Tingkat

Kemiskinan Di Kabupaten Labuhanbatu

Variabel Jumlah Pengangguran, Indeks

Pembangunan manusia dan PDRB berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu

-Data

menggunakan data time series (2011-2017) yang

diinterpolasi ke bentuk bulanan - Teknik sampel menggunakan Random Sampling - Metode analisis menggunakan regresi linier berganda 6. Syaripah

Fitriana (2019)

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Dan

Kemiskinan Di Provinsi Jambi

Pertumbuhan ekonomi secara langsung memiliki pengaruh terhadap Pengangguran dan Pertumbuhan ekonomi secara langsung memiliki pengaruh terhadap Kemiskinan. Serta secara tidak langsung

- Data

menggunakan data time series (2000-2018) - Metode analisis menggunakan analisis jalur (Path analysis)

(37)

Pertumbuhan ekonomi melalui Pengangguran memiliki pengaruh terhadap

Kemiskinan 7. Mochammad

Rian Murtadi (2018)

Dampak Teknologi Dan Komunikasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembangunan Manusia

Variabel IP-TIK berpengaruh signifikan pada Pertumbuhan ekonomi

- Metode analisis menggunakan model growth accounting

8. Dita Sekar Ayu (2018)

Analisis Pengaruh Produk Domestik Bruto, Tingkat Pengangguran Terbuka, IPM, Jumlah

Penduduk dan Upah

Minimum Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur (Tahun 2010-2015)

Variabel produk domestik bruto, tingkat

pengangguran terbuka, Indeks pembangunan manusia dan Jumlah Penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur Sementara Variabel Upah Minimum

Kab/Kota (UMK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur

- kombinasi variabel menggunakan IPM, Upah minimum dan Kemiskinan - Data yang digunakan menggunakan periode tahun (2010-2015)

9. Artanto Kharisma Putra (2018)

Korelasi Antara Indeks

Pembangunan TIK Dengan

Adanya hubungan yang kuat antara keberdaan TIK dan Kinerja

- Model analisis menggunakan model analisis

(38)

PDRB Perkapita Provinsi Di Indonesia Tahun 2015

ekonomi korelasi

10. Rizaldi Zakaria (2018)

Pengaruh Tingkat Jumlah Penduduk, Pengangguran, Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Dan Belanja Modal Terhadap Indeks

Pembangunan Manusia Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2016.

Variabel Tingkat Jumlah Penduduk, Belanja Model berpengaruh positif signifikan dan variabel Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif tidak signifikan sedangkan variabel

Pengangguran dan Tingkat

Kemiskinan berpengaruh negatif signifikan terhadap IPM

- Kombinsi variabel menggunakan Kemiskinan, Belanja Modal dan Indeks Pembangunan Manusia - Data yang digunakan menggunakan periode tahun (2010-2016)

Sumber: Penelitian Terdahulu, Diolah 2022

(39)

B. Kajian Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi

a. Definisi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi secara umum didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan ekonomi untuk memproduksi barang dan jasa.34

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana kegiatan ekonomi menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyrakat selama periode waktu tertentu. Karena kegiatan ekonomi pada dasarnya adalah proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan produk, proses ini menghasilkan imbalan atas faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat.35

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi diharapkan juga meningkat. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan yang lebih bersifat kuantitatif (quantitative).36 Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat serta meratannya distribusi pendapatan. Kemampuan negara dalam mengembangkan potensi sumber dayanya merupakan suatu proses pertumbuhan ekonomi. Semakin besar kuantitas dan semakin tinggi kualitas sumber daya, maka potensi suatu negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya semakin besar pula.37

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori dari pertumbuhan ekonomi klasik berkembang sejak abad ke- 18. Pencetus dari teori ini adalah seorang tokoh terkemuka yaitu Adam Smith, Mengatakan bahwa ekonomi negara akan mencapai puncaknya dengan menggunakan sistem liberal yang terdiri dari dua faktor utama

34 Patta Rapanna dan Zulfikry Sukarno, Ekonomi Pembangunan (Makassar: SAH MEDIA, 2017), 7.

35 Patta Rapanna dan Zulfikry Sukarno, 7.

36 Patta Rapanna dan Zulfikry Sukarno, 7-8.

37 Bonaraja Putra dkk, Ekonomi Pembangunan (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), 19.

(40)

yaitu pertumbuhan penduduk dan produksi.38 Laju pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh produktivitas sektor-sektor yang menggunakan faktor-faktor produksi. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui berbagai pendidikan, pelatihan, dan manajemen yang lebih baik. Menurut teori pertumbuhan ekonomi klasik, pertumbuhan ekonomi bergantung pada tiga faktor produksi suatu negara, yaitu:

1) Sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah kegiatan produktif yang paling mendasar dalam masyarakat, dimana jumlah sumber daya alam yang tersedia dibatasi secara maksimal untuk pertumbuhan ekonomi.

2) Sumber daya manusia (penduduk) berperan pasif dalam proses pertumpuhan produktif, yang artinya bahwa populasi beradaptasi dengan permintaan tenaga kerja.

3) Persediaan modal merupakan faktor produksi yang sangat menentukan tingkat laju pertumbuhan produksi.39

Teori pertumbuhan ekonomi modern antara lain dikemukakan oleh :

1) Rostow

Rostow mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses dari berbagai perubahan, yaitu perubahan reorientasi organisasi ekonomi, perubahan cara pandang masyarakat terhadap dirinya sendiri, perubahan cara model menabung atau menanam, perubahan dari tidak produktif menjadi lebih produktif, dan perubahan cara pandang terhadap faktor alam.

Manusia harus mengubah keyakinan bahwa alam tidak akan menentukan kehidupan manusia, tetapi kehidupan manusia harus mampu menaklukkan serta mengendalikan kekayaan alam. Akibatnya apa yang tersedia dapat menjadi sumber kehidupan dalam mencapai kemakmuran.

38 Teddy Christiano Leasiwal, Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi Dan Hubungannya dengan Variabel Makro Ekonomi (Yogyakarta: CV. Mitra Cendekia Media, 2022), 7.

39 Awal N. Bahasoan, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah (Pasuruan: CV. Penerbit Qiara Media, 2022), 56-57.

(41)

Selanjutnya tahap-tahap dalam pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Rostow adalah sebagai berikut:

a. The Traditional Society (masyarakat tradisional)

Artinya kehidupan ekonomi masyarakat yang berkembang secara tradisional dan tidak bertumpu pada perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terkadang berpikirnya primitif dan irasional.

b. The Precondition For Take Off (prasyarat tinggal landas)

Ini adalah masa transisi ketika masyarakat bersiap untuk menerima teknologi dan ide baru dari luar kehidupan mereka.

c. The Take Of (tinggal landas)

Artinya pada tahap ini terjadi perubahan-perubahan yang sangat drastis dalam terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi (penemuan- penemuan baru) dalam berproduksi, dan lain sebagainya.

d. The Drive To Maturity (menuju kematangan)

Artinya tahap ini masyarakat secara efektif telah menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alam.

e. The age of high mass consumtion (konsumsi tinggi)

Artinya pada tahap ini perhatian masyarakat terfokus pada penciptaan kemakmuran yang lebih merata (welfare state), kepada penduduknya dengan mengupayakan distribusi pendapatan melalui sistem perpajakan yang progresif. Masyarakat tidak memperdulikan kebutuhan dasar dan peduli dengan peningkatan konsumsi barang-barang tahun lama dan mewah.

2) Schumpeter

Dalam bukunya “The Theory of Economic Development”

menekankan teori tentang peran wirausahawan dalam pembangunan.

Perkembangan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kehadiran wirausahawan (entrepreneur). Entrepreneur yang unggul adalah orang-orang yang memiliki inisiatif, kemampuan, dan keberanian yang tinggi untuk menerapkan penemuan-penemuan baru, seperti menciptakan barang baru,

(42)

menggunakan cara-cara baru dalam berproduksi, memperluas pasar ke daerah baru, mengembangkan sumber bahan mentah baru, reorganisasi, dan restrukturisasi dalam perusahaan atau industri untuk kemajuan yang lebih baik.

3) Harror-Domar

Dalam teorinya Harror-Domar mengusulkan suatu kondisi yang harus dipenuhi suatu perekonomian agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat atau steady growth dalam jangka panjang yaitu kebutuhan akan investasi. Untuk menghasilkan investasi perlu meningkatkan tabungan.

Oleh karena itu pelaku ekonomi selalu berusaha untuk menyimpan sebagian dari pendapatannya untuk meningkatkan tabungan mereka.

Beberapa ahli ekonomi yang mengembangkan konsep Keynes, Horror- Dohmar tetap masih menekankan peran pemerintah, khususnya dalam merencanakan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan dalam mengumpulkan dana investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

4) Martin Feldstein

Menurut Martin Feldstein, pertumbuhan ekonomi harus berasal dari keseluruhan penawaran (aggregate supply). Konsep pertumbuhan ekonomi yang berkembang terlalu banyak didasarkan pada pengendalian permintaan agregat. Martin mencoba memunculkan konsep baru yang disebut pertumbuhan ekonomi sisi penawaran (Supply side economic growth).

Konsep pertumbuhan ekonomi ini didasarkan pada pandangan ekonomi klasik bahwa output lebih merespon insentif pajak dan faktor pendapatan setelah pajak daripada perubahan permintaan agregat. Martin menyarankan untuk lebih fokus pada faktor-faktor yang dapat mendorong potensi pertumbuhan produksi, seperti menaikkan tabungan dan investasi, memperbaki peraturan, dan pengurangan pajak.

Terjadinya pertumbuhan investasi didorong oleh tabungan. Oleh karena itu, masyarakat masyarakat harus diberi kesempatan untuk bisa menabung. Caranya, tentu saja dengan meningkatkan intensif atau imbalan

(43)

yang sesuai (penghasilan yang diterima masyarakat), sehingga mereka dapat menyisihkan pendapatan untuk ditabung. Tentunya jika ada kesempatan untuk menabung jumlah tabungan akan bertambah, dan tabungan tersebut akan menjadi sumber pendanaan investasi. Peningkatan investasi akan menimbulkan multiplier investment terhadap pendapatan nasional.

Oleh karena itu, kunci untuk menciptakan terjadinya pertumbuhan ekonomi adalah kebijakan yang dapat meningkatkan total pelayanan negara atau aggregate supply yang diberikan kepada masyarakat.dengan menaikkan insentif dalam kegiatan ekonomi dan menurunkan tarif pajak.

Hal ini sangat kontras dengan apa yang terjadi pada perekonomian negara Indonesia.

c. Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Keberhasilan suatu negara dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya harus diukur dengan metode dan alat ukur yang sesuai, dalam hal ini dapat digunakan Gross National Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) di mana fungsi tersebut akan menghitung jumlah barang dan jasa pada harga pasar untuk periode yang panjang dari suatu negara dan biasanya dihitung dalam jangka waktu satu tahun. GDP/PDB merupakan alat untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan ekonomi negara yang dilakukan dengan menilai barang-barang dan jasa dari dalam negeri. Di mana hasil tersebut akan menjadi pembanding dengan jumlah penduduk untuk mengetahui terjadinya pertumbuhan suatu negara, atau yang sering disebut dengan pendapatan perkapita.40

GDP dijadikan sebagai suatu alat ukur pertumbuhan suatu negara arena Gross Domestic Product (GDP)/Produk Domestik Bruto (PDB) ini memiliki beberapa faktor penting pertumbuhan ekonomi antara lain pertama perhitungan dari barang dan jasa berdasarkan nilai tambah yang dihasilkan dariseluruh kegiatan perekonomian suatu negara, sehingga

40 Valentine, dkk, Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), 37.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Orthophoto yang dihasilkan dari image optik dan data LiDAR menggunakan kontrol selain data LiDAR untuk georeferensi fotogrametri.Terlihat bahwa saat referensi

Flowchart sistem ini menggambarkan hubungan antara sistem aplikasi dan sensor curah hujan, dimana sistem akan mengambil informasi data pada curah hujan

Ketika modul hidup, maka akan langsung inisialisasi LCD, kemudian tekan tombol start setelah itu setting timer 5, 10 dan 15 menit, terdapat tombol pilihan waktu yaitu up,

Pengujian yang terakhir adalah variabel independen hasil laba operasional yang memiliki arah positif dan tidak signifikan terhadap return saham satu tahun ke

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah dan membahas data tentang persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini (PAUD) di kenagarian kambang

Analisis Faktor Efisiensi Dan Usabilitas Pada Sistem Admisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Berdasarkan Teori Kualitas MCCALL.. Yogyakarta: Skripsi Telnik Informatika, UIN

Menurut Alloway (1995), serapan tanaman terhadap ion logam berat dalam tanah secara luas ditentukan oleh jumlah total ion logam berat dalam tanah, tapi dalam kasus ion

penyerapan air di permukaan tanah, dengan memperbesar infiltrasi. Mengatur serta mengurangi kecepatan aliran permukaan agar tidak merusak.. Metoda Pengawetan Tanah Secara