• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT. Telkom Indonesia dalam Rangka Meningkatkan Layanan Perpustakaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT. Telkom Indonesia dalam Rangka Meningkatkan Layanan Perpustakaan."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KERJASAMA BADAN PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP PROVINSI BALI DENGAN PT.TELKOM

INDONESIA DALAM RANGKA MENINGKATKAN

LAYANAN PERPUSTAKAAN

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh:

Ni Kadek Galung Ita Astari

NIM. 1321502008

PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

EVALUASI KERJASAMA BADAN PERPUSTAKAAN

DAN ARSIP PROVINSI BALI DENGAN PT.TELKOM

INDONESIA DALAM RANGKA MENINGKATKAN

LAYANAN PERPUSTAKAAN

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh:

Ni Kadek Galung Ita Astari

NIM. 1321502008

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

Perpustakaan pada Program Studi Diploma 3 Perpustakaan

PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANA

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Evaluasi

Kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT. Telkom

Indonesia dalam rangka Meningkatkan Layanan Perpustakaan” dapat diselesaikan

dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan data yang penulis peroleh selama melaksanakan penelitian di Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali. Serta berdasarkan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing utama dan dosen pendamping Tugas Akhir penulis. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Perpustakaan dari Program Studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.

Penulis menyadari dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Sebagai rasa terima kasih atas terselesainya tugas akhir ini, maka tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada:

(6)

2. Bapak Dr. Drs. I Gst. Pt. Bagus Suka Arjawa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana;

3. Bapak Drs. I Putu Suhartika, M.Si., selaku Ketua Program Studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana; 4. Dosen Pembimbing Utama yakni Bapak Drs. I Putu Suhartika, M.Si. yang

telah banyak memberikan masukkan, dorongan serta bimbingan dalam proses pembuatan Tugas Akhir ini;

5. Dosen Pembimbing Pendamping yakni Ibu Ni Putu Premierita Haryanti, S.Sos. M.A., yang turut membimbing serta memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini;

6. Bapak Tedi Erviantono, S.IP., M.Si., Bapak Drs. Made Kastawa, SS.,M.Lib., dan Bapak Richard Togaranta Ginting, S.Sos., M.Hum., selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini;

7. Seluruh dosen Program Studi D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana yang senantiasa memberikan masukkan dan dorongan sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik; 8. Seluruh dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Udayana yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu atas pengajaran dan pengetahuan yang diberikan selama proses perkuliahan; 9. Seluruh pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(7)

administrasi selama penulis mengikuti studi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana;

10.Kepada kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali Ibu Luh Putu Haryani, SE. MM., Sekretaris Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali Bapak I Gusti Wiryanata, SE., Pustakawan dan Staf di Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan data dan informasi yang tekait dengan Tugas Akhir ini;

11.Kepada seluruh responden yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang penulis bagikan saat melaksanakan penelitian di Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali.

12.Kedua Orang Tua penulis I Ketut Sudarnita dan Ni Wayan Arini S.Pd., yang selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan, serta doa untuk penulis;

13.Kakak kandung Ni Wayan Puspita Dewi S.PdH., dan seluruh keluarga besar penulis yang tak henti – hentinya memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesain Tugas akhir ini;

14.Kepada seluruh teman – teman seperjuangan D3 Perpustakaan angkatan 2013 serta kawan – kawan mahasiswa D3 Perpustakaan yang memberikan dukung, semangat dan doa untuk penulis;

(8)

16.Serta semua pihak yang membantu dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Denpasar, Mei 2016

(9)

EVALUASI KERJASAMA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI DENGAN PT.TELKOM INDONESIA DALAM RANGKA

MENINGKATKAN LAYANAN PERPUSTAKAAN

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Evaluasi Kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT.Telkom Indonesia dalam Rangka Meningkatkan Layanan Perpustakaan. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kerjasama yang dilakukan Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT.Telkom Indonesia dalam rangka meningkatkan layanan Perpustakaan. Dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT.Telkom Indonesia dalam rangka meningkatkan layanan Perpustakaan.

Penelitian ini berlokasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali jalan Teuku Umar No. 55 Denpasar Bali. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah anggota baru Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali bulan Maret 2016 sebanyak 124 anggota. Dalam penghitungan sampel menggunakan rumus slovin, dengan jumlah sampel sebanyak 94 orang, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif deskriptif dan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan rumus Y = a + bX.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diuraikan bahwa Kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT. Telkom Indonesia dalam rangka meningkatkan layanan perpustakaan mengadakan kerjasama dibidang layanan Qbaca yaitu sebuah fortal buku elektronik yang dapat diakses melalui media gadget, yaitu di smartphone atau tablet dengan sistem operasi Android atau Apple iOS (iPhone, iPod, iPad, dll). Bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi secara cepat dan mudah sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga, dilihat dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan t hitung lebih

kecil dari alpha (α=0,005) menjadi 0,000 < 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT. Telkom Indonesia dalam rangka meningkatkan layanan perpustakaan.

(10)

THE EVALUATION OF COOPERATION BETWEEN LIBRARY AND ARCHIVES OF BALI PROVINCE WITH PT.TELKOM INDONESIA IN

ORDER TO IMPROVE THE LIBRARY SERVICES

ABSTRACT

The titled of this study is The Evaluation of Cooperation between Library and Archives of Bali with PT Telkom Indonesia in order to improve Library service. The type of research is quantitative descriptive. This study aims to determine how the cooperation conducted the National Library and Archives of Bali with PT Telkom Indonesia in order to improve Library services. and to determine whether there is influence the cooperation of Library and Archives of Bali with PT Telkom Indonesia in order to improve Library services.

This research is located in the Library and Archives of Bali road Teuku Umar No. 55 Denpasar, Bali. The population in this study is the number of new members of the National Library and Archives of Bali in March 2016 as many as 124 members. In the sample calculation using the formula slovin, with a total sample of 94 people, while the data collection techniques used were proportionate stratified sampling random. This study uses data collection techniques such as questionnaires. Data analysis techniques used in this research is quantitative descriptive analysis and simple linear regression analysis using the formula Y = a + bX.

The results obtained in this study can be explained that the collaboration of Library and Archives of Bali with PT. Telkom Indonesia in order to enhance cooperation in the field of library services hold the service Qbaca Fortal is an electronic book that can be accessed via the media gadget, which is in a smartphone or tablet with Android operating system or Apple iOS (iPhone, iPod, iPad, etc.). Aims to make it easy for people to access information quickly and easily so that they can save time and effort, judging from the results of hypothesis testing showed t count is

less than alpha (α = 0.005) to 0.000 <0.005, it can be concluded that there is influence

service cooperation Agency Library and Archives of Bali with PT. Telkom Indonesia in order to improve library services.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN TUGAS AKHIR ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN……….xv BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Batasan Masalah... 3

1.4Tujuan Penelitian ... 3

1.5Manfaat Penelitian ... 4

1.6Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1 Perpustakaan Umum ... 6

(12)

2.3 Kerjasama Perpustakaan ... 12

2.4 Bentuk Kerjasama Perpustakaan ... 14

2.5 Syarat Kerjasama ... 18

2.6 Hambatan Kerjasama ... 19

2.7 Layanan Perpustakaan ... 21

2.8Organisasi Penyedia Layanan Informasi ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Populasi dan Sampel ... 25

3.4 Metode Pengambilan Sampel ... 27

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.6 Teknik Analisis Data ... 29

3.7 Hipotesis ... 30

3.8 Instrumen Penelitian ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Gambaran Umum Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali ... 32

4.2 Kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT.Telkom Indonesia ... 38

4.3 Pengujian Instrumen ... 46

(13)

4.5 Uji Hipotesis ... 51

BAB V PENUTUP ... 53

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(14)

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Kisi – Kisi Instrumen ... 31 TABEL 4.1 Jadwal Pelayanan Sirkulasi ... 35 TABEL 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 47 TABEL 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen (Sesudah Menghilangkan

(15)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1 Struktur Organisasi Badan Perpustakaandan

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner ... 60

2. Tabulasi Data Kuesioner (skala likert) ... 63

3. Uji Validitas ... 68

4. Uji Reliabilitas ... 72

5. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 72

(17)
(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti layaknya manusia yang tidak bisa hidup sendiri perpustakaan juga memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana perpustakaan itu berada.Menyadari kekurangan tersebut setiap perpustakaan yang ada selalu berusaha untuk menjalin kerjasama dengan perpustakaan atau pusat pusat penyediaan informasi lainnya. Jenis - jenis kerjasama yang dapat dilakukan adalah kerjasama pengembangan koleksi, pertukaran dan redistribusi, pengelolaan, penyedian fasilitas, peminjaman antar perpustakaan.

(19)

2 Saat ini perpustakaan yang mengadakankerjasama dengan PT.Telkom Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas layanannya adalahBadan Perpustakaan dan Arsip ProvinsiBali. Perpustakaan ini terletak di Jalan Teuku Umar no 55 Denpasar. Koleksi yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali pada tahun 2015 sebanyak 89.049 judul dan 214.105 buku. Keberadaan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali tidak lepas dari keberadaan Perpustakaan Negara Provinsi Bali yang pertama kali didirikan di Singaraja pada tanggal 1 Februari 1959.

Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dalam rangka meningkatkan layanan dan pelestarian budaya Bali, memasukkan cerita rakyat dan sejarah mengenai Bali dalam format buku elektronik atau e-book melalui situs www.qbaca.com yang dibuat oleh PT. Telkom Indonesia.Situs ini berisikan tentang cerita dari belahan daerah di nusantara dan Bali.Hal ini dapat diakses oleh masyarakat melalui media internet guna mempermudah masyarakat untuk memanfaatkan koleksi elektronik tanpa harus membeli buku.Namun kenyataannnya layanan ini tidak dimanfaatkan secara optimal.Dikarenakan kurangnya sosialisai mengenai layanan Qbaca ini.

Sehingga kerjasama yang dilakukan tidak membuat layanan perpustakaan di manfaatkan secara optimal dan fenomena tersebut menyebabkan peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Evaluasi Kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT.Telkom Indonesia dalam Rangka Meningkatkan

(20)

3 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT.Telkom Indonesia dalam rangka meningkatkan layanan Perpustakaan?

2. Apakah ada pengaruh kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT.Telkom Indonesia dalam rangka meningkatkan layanan Perpustakaan?

1.3Batasan Masalah

Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah.Adapun ruang lingkup dalam penulisan tugas akhir ini yaitu Evaluasi kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT.Telkom Indonesia dalam rangka meningkatkan layanan Perpustakaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

(21)

4 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Kerjasama Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali dengan PT.Telkom Indonesia dalam Rangka Meningkatkan Layanan Perpustakaan.

1.5 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis untuk institusi pendidikan yaitu diharapkan dapat memperkaya sumber bacaan di perpustakaan dan dapat dipergunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis untuk tempat penelitian yaitu dapat dijadikan masukan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas perpustakaan.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika pada penelitian ini meliputi 5 babyaitu

1. Pada bab I meliputi 6 sub yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Bab II meliputi 1 sub yaitu kajian pustaka.

3. Bab III meliputi 8 sub yaitu jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, hipotesis dan instrumen penelitian.

(22)

5 PT.Telkom Indonesia, pengujian instrumen, hasil analisis regresi linier sederhana, dan uji hipotesis.

(23)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1.1 Perpustakaan Umum

Perpustakaan merupakan tempat tersedianya buku ataupun bacaan.Perpustakaan sebagai salah satu pusat penyediaan informasi dan ilmu pengetahuan.Ada beberapa jenis perpustakaan, salah satunya yaitu perpustakaan umum.

1.1.1Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaaan umum merupakan salah satu lembaga pendidikan bagi masyarakat.Perpustakaan umum menyediakan koleksi buku, bahan cetakan, serta rekaman. Perpustakaan ini dapat dikunjungi oleh siapa saja mulai dari anak – anak, remaja, dewasa sampai lanjut usia baik laki laki maupun perempuan.

Menurut Sutarno (2006:43), “Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat”.

Berbeda dengan Sjahrial-Pamuntjak (2000:3), menyatakan perpustakaan umum adalah “Perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman

(24)

7 Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma – cuma atau dengan membayar iuran sekedar sebagai tanda keanggotaan dari perpustakaan tersebut”. Sedangkan Soetminah (1992:34),menyatakan ”Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang mempunyai tugas melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat sosial, tingkat pendidikan”.

Berdasarkan uraian beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum untuk menyediakan informasi sebagai sumber belajar untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, dimana setiap warga masyarakat dapat mengunjungi perpustakaan tanpa membedaakan status sosial, karena tugas dari sebuah perpustakaan adalah untuk melayani seluruh lapisan masyarakat untuk memperoleh informasi ataupun ilmu pengetahuan tanpa membedakan tingkat usia, sosial dan pendidikan.

1.1.2Tujuan Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan memiliki tujuan yang ingin dicapai seperti perpustakaan lainnya, begitu pula dengan perpustakaan umum. Berikut beberapa tujuan perpustakaan menurut para ahli :

Menurut Hermawan dan Zulfikar (2006:31), menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah:

(25)

8 2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi

masyarakat dalam kehidupannya sehari – hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi pustaka utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar dan

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Menurut Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO yang dikutip oleh Sulistyo, (1993:46), menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu : 1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat

membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

(26)

9 informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran, dan apresiasi masyarakat terhadap segala.

Dari urain tujuan perpustakaan umum diatas dapat disimpulkan tujuan dari perpustakaan umum adalah untuk menyediakan sumber informasi kepada masyarakat secara cepat dan tepat sesuai kebutuhan, dan dapat juga digunakan untuk memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat yang nantinya akan membawa masyarakat ke kehidupan yang lebih baik.

1.1.3Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk mencapai tujuan di atas maka perpustakaan harus menjalankan fungsinya dengan baik.Menurut Yusuf (1995:23), fungsi perpustakaan umum adalah:

1. Fungsi Informatif, segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum sanggup menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh segenap anggota masyarakat. Sumber informasinya berpotensi memberitahukan atau memberikan informasi kepada segenap anggota masyarakat yang membutuhkannya.

2. Fungsi Edukatif, segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum dimaksudkan untuk mendidik segenap anggota masyarakat yang memanfaatkannya, termasuk anggota masyarakat yang belum sempat menggunakannya.

(27)

10 ini disebabkan kondisi masyarakat yang dilayani sangat beragam, baik pada tingkat pengetahuan, pendidikan, maupun usianya sehingga sumber informasi yang disediakan pun harus disesuaikan dengan keragaman kondisi masyarakat tersebut.

Sedangkan menurut Samosir (2004:8), Perpustakaan umum sebagai perangkat dan bagian yang tidak lepas dari sistem pembelajaran sepanjang hayat berfungsi sebagai :

1. Pusat informasi, menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat pemakai;

2. Preservasi kebudayaan, menyimpan dan menyediakan tulisan - tulisan tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembangan kebudayaan di masa yang akan datang;

3. Pendidikan, mengembangkan dan menunjang pendidikan non formal diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat kebutuhan penelitian;

4. Rekreasi, dengan bahan - bahan bacaan yang bersifat hiburan perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu luang.

(28)

11 1.2 Pengembangan Perpustakaan

Pengembangan perpustakaan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan segala sesuatu yang sudah dicapai di dalam suatu perpustakaan. berbicara mengenai pengembangan perpustakaan sangat erat kaitannya dengan jaringan kerjasama yang besar dimana didalamnya terdapat sebuah kumpulan lembaga perpustakaan dan pustakawan untuk bekerja agar sebuah perpustakaan dapat berkembang.Pengembangan perpustakaan harus dilakukakn secara terus menerus dan berkelanjutan.4 sektor yang perlu dikembangkan dalam sebuah perpustakaan antara lain : 1. koleksi, 2. sumber daya manusia, 3. masyarakat pemakai, dan 4. sistem layanan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 “Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan

memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap”.

(29)

12 Menurut Iskandar (2011:48), Pada hakikatnya pengembangan yaitu: Upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah yang bertujuan untuk membuat atau memperbaiki dan dapat menghasilkan teknologi baru, sehingga menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih baik.

1.3 Kerjasama Perpustakaan

Tidak semua perpustakaan mampu menyediakan informasi, fasilitas yang memadai serta dana yang mencukupi, sehingga melakukan kerjsama merupakan hal yang sangat membantu di dalam perpustakaan.

Menurut Sulistyo (1996:1-5)“menyatakan bahwa ada istilah yang erat kaitannya

(30)

13 lebih tanpa melihat apakah kerjasama tersebut menggunakan bantuan komputer atau fasilitas telekomunikasi atau tidak, sedangkan jaringan informasi selain pelaksanaan kerjasamanya menggunakan perangkat teknologi informasi, juga para anggotanya tidak hanya terbatas pada perpustakaan saja melainkan juga unit informasi lainnya, seperti Pusat Dokumentasi, Pusat Informasi, Pusat Analisa Informasi, serta Pusat Rujukan”.

Menurut Siregar (2005:13),“suatu kerjasama dan sistem jaringan dapat didefinisikan sebagai sejumlah organisasi yang secara formal saling terhubung atau berpartisipasi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan memiliki suatu struktur organisasi”.

Lain halnya Pengertian kerjasama perpustakaan menurut Miller (1973), adalah “kerjasama yang dilakukan oleh unit unit perpustakaan atau unit yang menangani

informasi yang bergabung bersama karena masing-masing memiliki sumberdaya informasi yang sama atau berada pada wilayah yang sama atau didasarkan pada kesamaan lain”.

(31)

14 1.4 Bentuk Kerjasama Perpustakaan

Dalam dunia perpustakaan dikenal berbagai jenis bentuk kerjasama yang masing-masing dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dari pihak-pihak yang berkerja sama. Adapun bentuk kerjasama sebagai berikut:

1. Kerjasama Pengadaan

Dalam bentuk ini, berbagai perpustakaan bekerja sama dalam pengadaan buku. Ini merupakan awal bentuk kerjasama.Dalam bentuk ini masing – masing perpustakaan bertanggung jawab atas kebutuhan informasi pemakainya. Maka perpustakaan akan memilih buku berdasarkan dugaan pengetahuan pustakawan atas keperluan bacaan anggotanya. Dorongan kerjasama ini berasal dari bertambah banyaknya buku yang diterbitkan dalam berbagai lapangan ilmu pengetahuan, perluasan jenis terbitan mulai dari buku dan majalah hingga ke laporan tak diterbitkan yang semuanya ini berfungsi sebagai sumber informasi. Sulistyo Basuki (1991:55)

2. Pemusatan Pengadaan dan Penyimpanan

Pada pendekatan ini, sebuah perpustakaan ditunjuk untuk menyimpan buku yang kurang digunakan milik perpustakaan lain. Biasanya bentuk kerjasama ini diikuti dengan pengadaan bersama. Sulistyo Basuki (1991:56).

3. Kerjasama Pertukaran dan Redistribusi

(32)

15 sekaligus menghindari penyiangan salinan (copy) terakhir yang membutuhkan integrasi dengan cara pertukaran bahan pustaka. Sulistyo Basuki (1991:56-57). 4. Kerjasama Pengolahan

Dalam bentuk kerjasama ini, perpustakaan bekerjasama untuk mengolah bahan pustaka. Biasanya pada perpustakaan universitas dengan berbagai cabang atau perpustakaan umum dengan cabang – cabangnya, pengolahan bahan pustaka (pengkatalogan, pengklasifikasian, pemberian label buku, kartu buku, katalog buku, kantong buku, dan penyampulan buku dengan lapis plastik) dikerjakan oleh perpustakaan pusat, perpustakaan cabang menerima buku dalam keadaan siap digunakan. Sulistyo Basuki (1991:57).

5. Kerjasama Penyedian Fasilitas

Dalam bentuk ini, perpustakaan bersepakat bahwa koleksi mereka terbuka bagi anggota perpustakaan lain. Dalam ketentuannya, perpustakaan universitas A menyatakan bahwa anggota perpustakaan universitas lain (katakanlah universitas B dan C) boleh menggunakan fasilitas perpustakaan universitas A dalam batas ketentuan yang berlaku. Biasanya penyediaan fasilitas berupa kesempatan menggunakan koleksi, menggunakan jasa lain seperti penelusuran, informasi kilat, penggunan mesin fotocopy namun tidak terbuka kesempatan untuk meminjam. Sulistyo Basuki ( 1991:58).

6. Kerjasama Peminjaman Antar Perpustakaan

(33)

16 masyarakat. Dalam hal ini, peminjaman dilakukan oleh perpustakaan serta atas nama perpustakaan. Anggota perpustakaan A bila ingin meminjam buku dari perpustakaan B maka anggota tersebut harus melakukannya melalui perpustakaan A. Jadi, anggota tidak boleh berhubungan langsung dengan perpustakaan lain. Sulistyo Basuki (1991:58).

7. Kerjasama Antar Pustakawan

Bentuk kerjasama ini dapat berupa penerbitan buku panduan untuk pustakawan, pertemuan antar pustakawan, atau kursus penyegaran untuk pustakawan.Pendeknya bentuk kerjasama ini lebih mengarah ke bentuk kerjasama profesi. Sulistyo Basuki (1991:58).

8. Kerjasama Penyusunan Katalog Induk

Katalog induk merupakan katalog dari dua perpustakaan atau lebih karena melibatkan paling sedikit dua perpustakaan maka dua atau lebih perpustakaan tersebut harus bersama sama menyusun katalog induk. katalog induk ini berisi keterangan tentang buku yang dimiliki perpustakaan peserta disertai keterangan lokasi buku. Sulistyo Basuki (1991:57-58).

9. Kerjasama Pemberian Jasa Informasi

(34)

17 10.Kerjasama ISSN

ISSN singkatan dari International Standart Serial Number atau standar internasional terbitan berseri.ISSN dikembangkan oleh International Serial Data System yang berada di Paris diresmikan pada tahun 1972.ISSN merupakan nomor unik bagi terbitan berseri terdiri atas 9 bilangan dengan tanda pemisahan berupa tanda -. ISDN yang berpusat di Paris sudah tentu tidak akan mampu memberikan ISSN pada majalah yang ada di dunia. ISDN membentuk International Serial Data System yang kemudian membentuk pusat nasional atau pusat regional diberbagai kawasan. Sulistyo Basuki (2009:2.30).

11.Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan

Perpustakaan perlu bekerjasama dalam bidang pendidikan dan pelatihan karena perpustakaan dapat bekerja lebih efisien dan efektif dengan cara memaksimumkan sumber daya yang ada saling tukar menukar informasi, keahlian, dan pengalaman. Sulistyo Basuki (2009:2.31).

(35)

18 2.5 Syarat Kerjasama

Dalam mengadakan kerjasama, menurut Arlinah (2002), ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh masing-masing anggota kerjasama agar kerjasama dapat berjalan dengan langgeng dan membawa manfaat yang maksimal bagi semua pihak yang terlibat, yaitu antara lain:

1. Adanya kesepakatan yang dilandasi kesadaran, kesediaan, dan tanggungjawab untuk memberi maupun menerima permintaan serta mentaati setiap peraturan, mekanisme maupun harga yang dibuat bersama, yang dituangkan baik dalam bentuk perjanjian tertulis maupun lisan.

2. Memiliki koleksi pustaka yang terorganisir sesuai dengan standarisasi yang disepakati dan siap pakai.

3. Memiliki katalog perpustakaan.

4. Memiliki penanggung jawab dan tenaga yang dapat membimbing pengguna dalam mendayagunakan pustaka secara bersama.

5. Memiliki peraturan/tata tertib perpustakaan.

6. Memiliki sarana atau peralatan yang dibutuhkan sebagai sarana dalam reproduksi dan telekomunikasi.

(36)

19 2.6 Hambatan Kerjasama

Melihat keadaan dan jenis perpustakaan, maka ada beberapa hambatan yang mungkin akan dihadapi dalam usaha mengadakan kerjasama, sebagaimana yang dikemukakan oleh Arlinah (2002) dan Sulistyo-Basuki (1992) sebagai suatu masalah yang dapat menghambat pelaksanaan program kerjasama tersebut, yang dikatakan juga sebagai kelemahan. Beberapa kelemahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Sarana dan Prasarana

Salah satu kelemahan dalam perpustakaan adalah kurang tersedianya sarana dan prasarana yang baik yang dapat menunjang kelancaran komunikasi di antara anggota peserta kerjasama.Dianjurkan bagi tiap perpustakaan anggota kerjasama dapat meyakinkan pimpinan lembaga induk masing-masing untuk secara bertahap melengkapi perpustakaan dengan sarana komunikasi seperti telepon, komputer, facsimile, mesin fotocopy, koneksi ke internet dsb. Bila belum ada, untuk sementara waktu, perpustakaan dapat mencari jalan untuk ikut menggunakan fasilitas dari unit lain yang memiliki.

2. Koleksi

(37)

20 meyakinkan pimpinan untuk, paling tidak menyediakan anggaran untuk dapat memenuhi kebutuhan koleksi pustaka inti dari lembaga yang bersangkutan.

3. Tenaga

Kurangnya tenaga profesional baik dalam keahlian maupun sikap mental, dapat menghambat lancarnya kerjasama.Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya program-program pembinaan kualitas tenaga perpustakaan melalui pengiriman tenaga untuk mengikuti pendidikan formal, magang, studi banding, pertemuan-pertemuan ilmiah dan sebagainya.

4. Kurang dipahaminya manfaat kerjasama

Banyak perpustakaan maupun pimpinan lembaga induk yang kurang menyadari manfaat kerjasama sehingga kurang memberi dukungan dalam pelaksanaan kerjasama.Menjadi kewajiban pustakawan untuk dapat memberikan informasi dan menunjukkan keuntungan dari kerjasama, sehingga dapat memperoleh dukungan dari pimpinan.

5. Dana

(38)

21 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hambatan dalam kerjasama yaitu sarana dan prasarana, koleksi, tenaga, kurangnya pemahaman tentang kerjasama dan dana.

2.7 Layanan Perpustakaan

Sebagai lembaga non profit perpustakaan dapat dikunjungi oleh siapa saja tanpa mengeluarkan biaya.Di dalam perpustakaan yang dijual bukanlah produk melaikan jasa.Perpustakaan harus melayani penggunaannya dalam menyalurkan jasanya.Dalam perpustakaan hal yang utama kualitas sebuah perpustakaan dilihat dari layanannya terhadap pengguna sebagai penikmat jasa perpustakaan.

Menurut Yusuf (1991:44) “mengemukakan layanan perpustakaan terbagi dua

yaitu layananan langsung dan layanan tidak langsung. Layanan langsung yaitu layanan langsung berhubungan dengan pengguna perpustakaan seperti layanan sirkulasi, refensi dan layanan pengguna.Sedangkan layanan tidak langsung adalah layanan yang dilakukakn oleh perpustakaan berupa motivasi kepada para penggunan untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan”. Sedangkan menurut Darmono (2007:165)“layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pemakai

perpustakaan tentang hal-hal berikut :

(39)

22 b. Manfaat berbagai sarana penelusuran informasi yang tersedia di perpustakaan

yang merujuk pada keberadaan sebuah informasi”.

Berbeda dengan Lasa, (2007:169), ”Layanan perpustakaan merupakan upaya pemberdayaan yang dapat berupa penyediaan jasa sirkulasi, baca di tempat, pelayanan rujukan, penelusuran literatur, penyajian informasi terbaru, penyajian informasi terseleksi, pelayanan audio visual, pelayanan internet, bimbingan pemakai, jasa fotokopi, pelayanan reproduksi, pelayanan terjemahan, pelayanan pinjam antar perpustakaan, dan pelayanan konsultasi”.

Berdasarkan ketiga definisi di atas dapat disimpulakan bahwa layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada masyarakat baik dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung, yang membantu memberikan informasi yang tersedia di perpustakaan untuk merujuk pada keberadaan sebuah informasi.

2.8 Organisasi Penyedia Layanan Informasi

Salah satu organisasi profit penyedia layanan informasi adalah PT.Telkom. PT.Telkom adalah BUMN yang menangani tentang Telekomunikasi di Indonesia.Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia.

(40)

23 menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling”.

Winkel & Sri Hastuti (2006:316-317) “menjelaskan bahwa layanan informasi

adalah usaha untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri”.

Referensi

Dokumen terkait

Betul.  29.  Polarisasi cahaya dapat terjadi akibat :  1.  refleksi  2.  refraksi  3.  absorpsi selektif  4.  hamburan  Jawaban : A 

H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia Jilid 7 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Dagang tentang Surat Berharga. Achmad Ichsan,

Pemerintah Daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah dan Swasta sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 173 Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Semua hal yang sudah disebutkan merupakan peluang yang baik bagi sekolah, akan tetapi sekolah juga menemui beberapa ancaman pada aspek input seperti situasi ekonomi yang

Menurut Sutan Remy Sjahdeini bahwa keabsahan berlakunya perjanjian baku tidak perlu dipersoalkan oleh karena perjanjian baku eksistensinya sudah merupakan kenyataan, yaitu

Pada tahun lalu, perseroan telah memesan sebanyak 1.000 unit taksi baru, akan tetapi yang diganti sekitar 300-400 taksi saja.. Penggantian taksi akan dilakukan pada tahun

Pusat Informasi Pembangunan Pertanian adalah pusat informasi bidang pertanian yang berada di lokasi yang stretegis dengan pemanfaatan berbagai media yang mampu menjembatani antara

Adapun pembahasan mengenai ruang lingkup penelitian agar penulisan ini lebih terarah dan spesifik khususnya mengenai penelitian yang dilakukan dalam perancangan