• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lihat Berita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lihat Berita"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Kemristekdikti Kucurkan Dana Riset Guna Genjot Daya Saing Bangsa

Jakarta - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) siap mendanai 14.889 riset perguruan tinggi (PT) dan 2.117 riset yang bermuara pada pengabdian masyarakat tahun 2017. Kemristekdikti mengucurkan dana penelitian mencapai Rp 1,3 triliun lebih dan ditambah alokasi untuk perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) Rp 380 miliar. Sedangkan alokasi dana untuk pengabdian masyarakat sebesar Rp 150 miliar.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, penelitian di Indonesia harus lebih meningkat ke arah yang lebih baik dibanding tahun 2016.

"Dalam triwulan pertama akan kita monitor apakah dana sudah terdistribusi. Pada triwulan kedua akan dilihat lagi apakah penelitian sudah dilakukan dan mengarah ke publikasi," katanya di sela-sela Launching Pendanaan Riset dan Pengabdian pada Masyarakat Tahun 2017 di Jakarta, Jumat (6/1). Bidang riset penting yang didorong Kemristekdikti antara lain pangan dan pertanian, kesehatan, obat, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, material maju, pertahanan dan keamanan, energi terbarukan dan sosial humaniora.

Sementara itu dalam pendanaan riset terapan 2017 selain di bidang ilmu pengetahuan dan engineering, rekayasa seni juga masuk pendanaan.

Sedangkan untuk skema pengabdian masyarakat lanjut Menristekdikti, akan lebih jelas arahnya dan menjawab kebutuhan masyarakat.

"Dari pendanaan ini memang lebih dominan penelitian karena akan menuju inovasi lalu menuju juga ke pengabdian nantinya," ucap Nasir.

Berbagai terobosan terus maraton dilakukan pemerintah untuk mendongkak riset, pendanaan riset dari industri dan peningkatan publikasi internasional.

Nasir menjelaskan, tahun 2016 sudah dikeluarkan regulasi yang memudahkan peneliti dalam pertanggungjawaban keuangan riset yang kini berbasis output.

"Kita dorong regulasi baru agar riset di Indonesia jadi berkualitas. Anggaran kita tingkatkan sedikit walau anggaran Kemristekdikti turun," ucapnya.

Sebab menurutnya, riset berimplikasi pada daya saing sebuah negara. Saat ini posisi daya saing Indonesia berada di urutan 41 sebelumnya 37.

Banyak faktor yang membuat posisi Indonesia merosot yakni korupsi, birokrasi bertele-tele, lemahnya infrastruktur di bidang riset dan rendahnya belanja riset dan pengembangan per tahunnya.

Namun saat ini ada Peraturan Menteri Keuangan No 106 Tahun 2016 yang mengatur pelaporan biaya riset berbasis output dan Permenristekdikti No 69 Tahun 2016 yang di dalamnya dibentuk komite penilai agar riset menghasilkan output yang jelas. Berbagai regulasi baru tersebut diharapkan menggenjot riset, publikasi internasional, paten dan inovasi.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat dilakukan koneksi antara obyek di peta dengan data atributnya maka diperlukan id atau kata kunci (key) yang unik sebagai penghubung, untuk kegiatan pendaftaran

System kerja otot dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kerja antara dua otot atau lebih untuk menggerakkan tulang ada yang berlawanan (antagonis) dan ada juga yang

Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan perendaman benih dan penyemprotan Methylobacterium spp setiap satu bulan berpengaruh nyata pada bobot tanaman

KEGIATAN PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN UPT PERPUSTAKAAN DAERAH 22.000.000... KEGIATAN PEMELIHARAAN BUKU-BUKU PERPUSTAKAAN UPT PERPUSTAKAAN DAERAH

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ROA berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan sedangkan ROE tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan (2) proporsi

Akan tetapi khalifah ‘Umar ibn Abdul ‘Azi > z dalam kebijakannya tidak melibatkan kaum perempuan periwayat hadith untuk membukukan hadith-hadith yang mereka ketahui dengan

Pada penentuan tetapan kesetimbangan (Kc) dari reaksi iodin, konsentrasi iodin tidak dapat ditentukan secara langsung karena kelarutan iodin sangat kecil di dalam air..

unlearning juga tidak diperlukan; pada proses perbaikan, peningkatan dan pertumbuhan, penting bagi individu dan organisasi untuk mengenali kebiasaan, pengetahuan dan /atau