commit to user
i
LAPORAN PROYEK AKHIR
PEMBUATANENGINE STANDMESIN DIESEL KOMATSUSERIES114
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Mesin Otomotif
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh : DIYANTO MIRA
I 8608016
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.
Kejarlah kesempurnaan, maka kesuksesan pun akan kau raih (3 idiot).
Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda (Heather Pryor).
Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan. (Herodotus ).
Berani untuk bermimpi, berani untuk mencoba dan berani untuk menjadi seorang yang sukses.
Hidup adalah perjuangan, usah kau menangisi hari kemarin (Dewa).
Pasti kita kan terbang tinggi bila terus berlari, teruskanlah tanpa henti (Kotak).
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan izin-Mu (Allah SWT), kupersembahkan karya tulis ini pada :
1. Ayah dan ibu tercinta atas segenap kasih sayangnya, pengorbanan serta dukungan baik dalam bentuk moril maupun materiil dan kesabarannya dalam mendidikku.
2. Kakakku Supriyono selaku pimpinan Edi Peni Group beserta seluruh karyawannya yang sangat berjasa dalam kelancaran kuliahku selama ini.
3. Sahabat-sahabatku kelompok TA engine stand KOMATSU, Gondez,
Embex, Nopex yang selalu menjadi teman dalam suka maupun duka dalam mengerjakan Proyek Akhir ini.
4. AD 6088 HU yang setia mengantar kemanapun aku pergi dan memberi motivasi karena lajunya yang menantang adrenalin.
5. Rekan-rekan kost AURA yang telah banyak membantu dan menemani. 6. Laboran laboratorium motor bakar dan proses produksi.
7. Teman-teman DIII Teknik Mesin Otomotif 08, terima kasih atas semangat, kerjasama dan kebersamaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Pembuatan Engine Stand mesin Diesel Komatsu series 114, DIII Teknik
Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Proyek Akhir.
Diyanto Mira I 8608016
Tujuan Proyek Akhir ini adalah mendesain prototype engine stand untuk
mesin Diesel Komatsu series 114 dalam wujud gambar 2D dan 3D serta
melakukan perhitungan chasis, perhitungan las serta perhitungan pegas pada
rangkaengine standdidasarkan pada beban statik. Proses pembuatan engine stand
mesin Diesel Komatsu series 114 dikerjakan di laboratorium motor bakar
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun proses pembutan yang pertama
dilakukan adalah pembuatan chasis, kedua pembuatan roda depan dan roda
belakang serta suspensinya, ketiga pembuatan tumpuan engine. Hasil yang
diperoleh setelah melakukan proses pemasangan engine stand mesin Diesel
Komatsuseries114, panjang total (p)= 3750 mm, lebar (b) = 1000 mm, tinggi (t)
= 2173,76 mm. Untuk roda belakang berdiameter (Ø) = 140 mm sedangkan roda depan berdiameter (Ø) = 120 mm. roda dan sistem suspensi ini dapat digunakan untuk menahan beban sebesar 1020,75 kg. Total biaya yang diperlukan untuk
membuat engine stand mesin Diesel Komatsu series 114 ini sebesar Rp.
4.189.000,-. Biaya tersebut meliputi biaya bahan baku, proses pengerjaan sampai
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir ini. Laporan ini disusun sebagai syarat kelulusan guna mendapatkan gelar Ahli Madya Progam Diploma III Jurusan Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka dengan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wibawa Endra J, S.T., M.T. dan Bapak Ubaidilah, S.T., M.Sc. selaku Pembimbing Proyek Akhir ini yang mana ditengah kesibukannya telah meluangkan waktu untuk membimbing pembuatan Proyek Akhir ini. Serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya baik berupa moril maupun materiil.
Penulis menyadari bahwa laporan ini, masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri pada khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Surakarta, Januari 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ...xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 1
1.3 Pembatasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan Proyek Akhir ... 2
1.5 Manfaat Proyek Akhir ... 2
1.6 Sistem Penulisan... 2
BAB II. DASAR TEORI ... 4
2.1 Pendahuluan... 4
2.2 Statika ... 6
2.3 Macam-Macam Pegas... 12
2.4 Kekuatan Las ... 19
BAB III. PERHITUNGANENGINE STAND... 21
3.1 Pembagian Beban padaEngine Mounting... 21
3.2 Reaksi dan Aksi Gaya pada Tumpuan Mesin Depan ... 22
3.3 Reaksi dan Aksi Gaya pada Tumpuan Mesin Belakang... 27
3.4 Reaksi dan Aksi Gaya padaFrame Chasis... 32
3.5Cross MemberDepan ... 41
commit to user
ix
3.7 Teori Kegagalan... 43
3.8 Perhitungan Las pada TumpuanMounting Depan ... 46
3.9 Perhitungan Las pada TumpuanMounting Belakang... 48
3.10 Pembagian Beban pada Tiap Roda... 50
3.11 Perhitungan Pegas Daun... 51
3.12 Perhitungan Pegas Spiral ... 52
3.13 Perhitungan Baut Pada TumpuanEngine... 54
BAB IV. PEMBUATANENGINE STAND... 58
4.1 Proses Pembuatan ... 58
4.2 Alat dan Bahan ... 58
4.3 Gambar Rancangan Chasis... 60
4.4 PembuatanChasispada TumpuanEngine Mounting... 60
4.5 Pembuatan Roda Depan serta Suspensi... 63
4.6 Pemasangan Mesin Diesel Komatsuseries114 ... 67
4.7 Laporan Keuangan PembuatanEngine Stand... 68
BAB V. PENUTUP ... 70
5.1 Kesimpulan... 70
5.2 Saran ... 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sketsa prinsip statika kesetimbangan... 6
Gambar 2.2 Sketsa gaya dalam ... 7
Gambar 2.3 Macam-macam tumpuan... 8
Gambar 2.4 Perjanjian tanda... 9
Gambar 2.5 Susunan pegas daun ... 13
Gambar 2.6 Pegas daun tanpa beban dan bobot penuh... 14
Gambar 2.7 Pegas terpotong pada dudukan sumbu ... 14
Gambar 2.8 Defleksi pegas daun ... 15
Gambar 2.9 Ayunan pegas daun yang banyak dipakai ... 16
Gambar 2.10 Kelengkapan gantungan pegas daun ... 16
Gambar 2.11 Pegas tekan... 17
Gambar 3.1Chasisdanengine... 21
Gambar 3.2 Tumpuanenginedepan ... 22
Gambar 3.3 Tumpuanenginebelakang ... 27
Gambar 3.4Frame chasissamping... 32
Gambar 3.5 Sambungan las tumpuan depan... 46
Gambar 3.6 Sambungan las tumpuan belakang ... 48
Gambar 3.7 Pegas daun... 51
Gambar 4.1Chasis... 60
Gambar 4.2 Tumpuanengine mounting... 61
Gambar 4.3 Rangkaengine stand ... 61
Gambar 4.4 Penggantung pegas belakang ... 62
Gambar 4.5 Dudukan pegas daun bagian depan ... 62
Gambar 4.6Stoper... 62
Gambar 4.7 Dudukanshock absorber... 63
Gambar 4.8 Lengan ayun roda depan ... 63
Gambar 4.9Steering flexibel... 64
Gambar 4.10Velgroda depan... 64
commit to user
xi
Gambar 4.12 Dudukanshock absorber... 65
Gambar 4.13 Posisi poros roda ... 65
Gambar 4.14 Dudukan bawahshock absorber... 66
Gambar 4.15 Baut pengunci... 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan utama motor diesel dan bensin ... 5
Tabel 2.2Values of allowable shear stress, Modulus of elasticity and Modulus
of rigidity for various spring materials... 17
Tabel 2.3Total number of turns, solid length and free length for different types
commit to user
BAB I PNAHULUAN
1.1. Latar Belakang
inovasi baru. yang umumnya digunakan hanya untuk menopang beban dari mesin, sekarang dapat dikembangkan dengan penambahan sistem
. Dimana sistem suspensi tersebut berfungsi untuk menahan getaran yang ditimbulkan oleh mesin saat mesin keadaan hidup, serta mudah untuk dipindahkan. Kemajuan teknologi bertujuan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas.
Lembaga pendidikan khususnya dalam bidang otomotif, haruslah memiliki fasilitas yang lengkap, salah satu contohnya adalah Laboratorium. Laboratorium tidak hanya digunakan sebagai tempat praktikum tetapi juga digunakan untuk tempat mahasiswa berkreasi. Salah satunya dengan menciptakan ini dapat memberikan suatu gambaran bagaimana sebuah mesin beroperasi dan dapat digunakan untuk praktikum.
Pembuatan diesel KOMATSU ! 114 dilakukan di laboratorium motor bakar Universitas Sebelas Maret. Dalam pembutan ini melalui beberapa proses seperti, mendesain ! " " # dalam wujud gambar 2D dan 3D mengunakan "$%! AutoCad 2007, melakukan perhitungan statik, perhitungan las, perhitungan pegas terhadap rangka . Setelah perhitungan dinyatakan aman, kemudian
membuat KOMATSU! 114.
1.2. Perumusan Masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
1.3. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam proyek ini meliputi :
1. Pembuatan gambar dengan& '() *+, -AutoCad untuk 3D dan 2D.
2. Perhitungan./+&0&, perhitungan las serta perhitungan pegas pada rangka
-1201 -& ) +1 3didasarkan pada beban statik .
1.4. Tujuan Proyek Akhir
Tujuan dari pembuatan proyek ini antara lain :
1. Mendesain4 ,')') 54 --1201 -& ) +1 3dalam wujud gambar 2D dan 3D. 2. Melakukan perhitungan ./+&0&6 perhitungan las serta perhitungan pegas
pada rangka-1201 -& ) +1 3didasarkan pada beban statik. 3. Membuat4 ,')') 54 --1201 -& ) +1 3KOMATSU& -,0-&114.
1.5 Manfaat Proyek Akhir
Proyek akhir ini mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Secara Teoritis
Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam perancangan serta dapat membuat sebuah peralatan baru maupun memodifikasi dari peralatan yang sudah ada.
2. Secara Praktis
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh selama masa perkuliahan dan melatih keterampilan dalam bidang perancangan, pengelasan, dan proses permesinan.
1.6 Sistem Penulisan
commit to user Adapun kelima bab tersebut adalah :
78 BAB I P9N:AHULUAN
Pada bagian ini penulis menyajikan latar belakang, perumusan masalah, serta maksud dan tujuan dalam pengerjaan Proyek Akhir ini.
;. BAB II LANDASAN TEORI
Pada bagian ini penulis mengungkapkan dan menguraikan secara singkat tentang mesin diesel KOMATSU < =>? =< 114 serta rumus yang digunakan dalam perhitungn statika, perhitungan las dan perhitungan pegas rangka=@A?@ =< B C@ D.
c. BAB III PERANCANGANCHASIS
Pada bagian ini penulis menguraikan cara perhitungan statik, perhitungan las dan perhitungan pegas pada rangka engine stand. Perhitungan digunakan untuk membuktikan rangka engine standdimana keadaan aman dan layak untuk dipergunakan. d. BAB IV PROSES PEMBUATAN ENGINE STAND DAN
LAPORAN KEUANGAN PEMBUATAN ENGINE STAND Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang bagaimana proses pengerjaan atau pembuatan stand dengan apa yang telah diperhitungkan pada proses perancangan, pemasangan sistem suspensi dan roda serta cara memasang mesin padastand.
e. BAB V PENUTUP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E
FGFHH IGJGKLMNKH
OPQ RST U VW X YX V T
Z[sin/motor diesel merupakan salah satu bentuk motor pembakaran dalam \internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi\compression ignition
engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar. Motor bensin disebut motor penyalaan busi \spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi (Arismunandar, 2002).
Cara pembakaran pada motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan bakar dan udara melalui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi. Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga terjadi proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC (Arismunandar, 2002).
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan sistem pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa pompa injeksi \injection pump) dan pengabut \injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri \self ignition)
commit to user
Motor diesel dan motor bensin mempunyai beberapa perbedaan utama, bila ditinjau dari beberapa item di bawah ini, yaitu:
] ^_`l 2abc`rbedaan utama motor diesel dan bensin (Arismunandar, 2002).
Item Motor Diesel Motor Bensin 1. Bahan bakar
2. Pencampuran bahan bakar
3. Metode penyalaan 4. Getaran suara 5. Efisiensi panas (%)
Solar
Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor bensin, yaitu (Arismunandar, 2002) :
a. Pemakaian bahan bakar lebih hemat karena efisiensi panas lebih baik.
b. Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit karena tidak menggunakan sistem pengapian
c. Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar.
Secara singkat prinsip kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut (Arismunandar, 2002) :
a. Langkah isap yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara diisap melalui katup isap sedangkan katup buang tertutup. b. Langkah kompresi yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
c. Langkah usaha yaitu ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara bertekanan dan suhu tinggi sehingga terjadilah pembakaran. Pada langkah ini torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena pembakaran berlangsung bertahap.
d. Langkah buang yaitu ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan katup isap tertutup dan katup buang terbuka sehingga gas bekas pembakaran terdorong keluar.
Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang statika dari sutau beban terhadap gaya-gaya dan juga beban yang mungkin ada pada bahan tersebut. Dalam ilmu statika keberadaan gaya-gaya yang mempengaruhi sistem menjadi suatu obyek tinjauan utama (Soemono, 1978).
a. Gaya luar
Adalah gaya yang diakibatkan oleh beban yang berasal dari luar sistem.
2 etsa prinsip statika kesetimbangan (Soemono, 1978).
Jenis bebannya dibagi menjadi :
1. Beban hidup adalah beban sementara dan dapat dipindahkan pada konstruksi.
2. Beban mati adalah beban yang tetap dan tidak dapat dipindahkan pada konstruksi.
commit to user e n ter gi l h n yng ter gi mert m d setip st n l
5. Beban terbagi variasi adalah beban yang tidak sama besarnya tiap satuan luas.
6. Beban momen adalah hasil gaya dengan jarak antara gaya dengan titik yang ditinjau.
7. Beban torsi adalah beban akibat puntiran.
b. Gaya dalam
2 etsa gaya dalam (Soemono, 1978).
Gaya dalam dapat dibedakan menjadi :
1. Gaya normal Normal Force adalah gaya yang bekerja sejajar sumbu) batang.
2. Gaya lintang/geser Shearing force ) adalah gaya yang bekerja tegak lurus sumbu batang.
3. Momen lentur bending momen ) . Persamaan kesetimbangannya adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
c. Tumpuan
Dalam statika tumpuan dibagi atas : 1. Sendi
Tumpuan/perletakan struktur yang dapat menahan gaya vertikal dan gaya horisontal.
2. Rol
Rol adalah tipe tumpuan yang hanya mampu menahan gaya yang tegak lurus dengan bidang perletakan.
3. Jepit
Tumpuan yang mampu menahan gaya yang tegak lurus dan searah bidang perletakan, serta mampu menahan momen.
) umpuan sendi 2) umpuan rol
) umpuan jepit
Gambar 2 Macam macam tumpuan
d. Perjanjian Tanda
Perjanjian tanda adalah suatu pernyataan untuk membedakan struktur yang mengalami gaya tarik, desak, ataupun momen (Kamarwan, 1995).
a. Batang tarik digunakan tanda positif (+) ataupun arah panah gaya normal meninggalkan batang.
commit to user
a) anda positif b) anda negatif
Gambar 2 erjanjian tanda (Kamarwan, 1975).
e. Reaksi
Reaksi adalah gaya lawan yang timbul akibat adanya beban (Soemono, 1978).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
de
g. Struktur statika tertentu
Suatu konstruksi disebut statis tertentu jika bisa diselesaikan dengan syarat-syarat kesetimbangan. Adapaun syarat-syarat kesetimbangan sudah dijelaskan pada materi sebelumnya. Kalau dalam syarat kesetimbangan ada 3 persamaan, maka pada konstruksi statis tertentu yang harus bisa diselesaikan dengan syarat-syarat kesetimbangan, jumlah bilangan yang tidak diketahui dalam persamaan tersebut maksimum adalah 3 buah. Jika dalam menyelesaikan suatu konstruksi tahap awal yang harus dicari adalah reaksi perletakan, maka jumlah reaksi yang tidak diketahui maksimum adalah 3 (Soemono, 1978).
h. Struktur statika tak tentu
commit to user ti k dikethui meleih i juml h per mn kesetim ngn yng dig kn sistem ehing persmn kesetim ngn perlu
dileng pi dengn me m n ri deformsi l erikut e r
tipe tipe lok sttis t k tentu sert per mnny (William, 1993).
=P a bL2 2 M B=P L2.
RA =P b
2
L b) RB=
P a2
L a )
M A=M bL2 2a b) MB=M aL2 2b a)
RA= RB=6 M a
.b
L
M A= M B=PaL x ( L - a )
RAV = RBV =P
M A= M B=w L
2
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kl
mno pqrq st pqrq suvw qx
yitz mengetzhui { zzhw rzngkz (c|}~ s ) mobil memikul atau menahan beratnya mesin, komponen penggerak, , dan penumpang serta beban-beban lainnya. Sedangkan untuk menghindari guncangan bila mobil berjalan di jalan yang buruk dan tidak rata dipasanglah pegas dengan suspensinya antara kerangka dengan sumbu-sumbu roda depan dan roda belakang. Pada umumnya ada tiga macam pegas yang dipergunakan pada mobil. Mobil yang dikeluarkan oleh suatu pabrik ada kalanya menggunakan pegas coil (keong) untuk roda depan dan pegas daun untuk roda belakang. Pabrik lain misalnya menggunakan pegas daun atau pegascoil saja untuk roda-roda depan maupun belakang. Biasanya untuk kendaraan-kendaraan ukuran berat pegas-pegas daunlah yang dipergunakan untuk roda-roda depan maupun belakang. Mobil-mobil keluaran pabrik-pabrik Eropa dan Amerika kadang-kadang menggunakan apa yang dinamakan Torsion Bar (batang torsi). Di bawah ini diuraikan beberapa macam pegas yang umumnya dipasang pada mobil (New Step 1).
1. Pegas Daun (Leaf Spring )
commit to user
2 5 Susunan pegas daun (Martawilas, 2007).
Pegas ini murah, sederhana dan tidak memerlukan tambahan untuk kontrol.Kekurangannya terletak dalam gesekan yang terjadi antara daun-daun pegas apabila roda bergerak ke atas atau ke bawah, ini menyebabkan jalannya kendaraan kurang enak bagi penumpang.
Perhatikan baik-baik gambar diatas.Lihat gambar baut inti (Center Bolt). Baut inilah yang mempersatukan daun-daun pegas. Sesuai dengan namanya letak baut ini di tengah-tengah daun pegas dan membagi dua jarakantara ujung satu dengan ujung lainnya.
Penahan pegas (Rebound Clip ) nampak disatukan dengan pegas ke empat. Batas atau tempat ini adalah suatu daerah kerja yang mempunyai daya yang sama untuk keempat pegas daun. Di kedua ujungnya setiap pegas daun diberi lapisan karet neoprene khusus (Special Neprene Rubber ). Maksudnya agar waktu pegas-pegas menerima beban, bunyi yang mencit-cit karena gesekan satu sama lain dapat dihilangkan. Untuk menjaga agar karet itu tidak lepas ketika pegas bekerja, maka dibuatlah alur penguat. Ada sebagian pabrik yang membuat alur tidak seberapa dalam di tengah pada bagian atas daun pegas. Alur itu maksudnya tempat minyak pelumas (Grease ) dan sekaligus memudahkan penyusunan pegas. Fungsinya sama dengan karetneoprene khusus.
Di bawah ini ditunjukkan dalam sebuah gambar, bagaimana pegas daun itu dalam keadaan berbobot normal dan dalam waktu bekerja.
Gambar 2 5 Susunan pegas daun (Martawilas, 2007).
Pegas ini murah, sederhana dan tidak memerlukan tambahan untuk kontrol.Kekurangannya terletak dalam gesekan yang terjadi antara daun-daun pegas apabila roda bergerak ke atas atau ke bawah, ini menyebabkan jalannya kendaraan kurang enak bagi penumpang.
Perhatikan baik-baik gambar diatas.Lihat gambar baut inti (Center Bolt). Baut inilah yang mempersatukan daun-daun pegas. Sesuai dengan namanya letak baut ini di tengah-tengah daun pegas dan membagi dua jarakantara ujung satu dengan ujung lainnya.
Penahan pegas (Rebound Clip ) nampak disatukan dengan pegas ke empat. Batas atau tempat ini adalah suatu daerah kerja yang mempunyai daya yang sama untuk keempat pegas daun. Di kedua ujungnya setiap pegas daun diberi lapisan karet neoprene khusus (Special Neprene Rubber ). Maksudnya agar waktu pegas-pegas menerima beban, bunyi yang mencit-cit karena gesekan satu sama lain dapat dihilangkan. Untuk menjaga agar karet itu tidak lepas ketika pegas bekerja, maka dibuatlah alur penguat. Ada sebagian pabrik yang membuat alur tidak seberapa dalam di tengah pada bagian atas daun pegas. Alur itu maksudnya tempat minyak pelumas (Grease ) dan sekaligus memudahkan penyusunan pegas. Fungsinya sama dengan karetneoprene khusus.
Di bawah ini ditunjukkan dalam sebuah gambar, bagaimana pegas daun itu dalam keadaan berbobot normal dan dalam waktu bekerja.
Gambar 2 5 Susunan pegas daun (Martawilas, 2007).
Pegas ini murah, sederhana dan tidak memerlukan tambahan untuk kontrol.Kekurangannya terletak dalam gesekan yang terjadi antara daun-daun pegas apabila roda bergerak ke atas atau ke bawah, ini menyebabkan jalannya kendaraan kurang enak bagi penumpang.
Perhatikan baik-baik gambar diatas.Lihat gambar baut inti (Center Bolt). Baut inilah yang mempersatukan daun-daun pegas. Sesuai dengan namanya letak baut ini di tengah-tengah daun pegas dan membagi dua jarakantara ujung satu dengan ujung lainnya.
Penahan pegas (Rebound Clip ) nampak disatukan dengan pegas ke empat. Batas atau tempat ini adalah suatu daerah kerja yang mempunyai daya yang sama untuk keempat pegas daun. Di kedua ujungnya setiap pegas daun diberi lapisan karet neoprene khusus (Special Neprene Rubber ). Maksudnya agar waktu pegas-pegas menerima beban, bunyi yang mencit-cit karena gesekan satu sama lain dapat dihilangkan. Untuk menjaga agar karet itu tidak lepas ketika pegas bekerja, maka dibuatlah alur penguat. Ada sebagian pabrik yang membuat alur tidak seberapa dalam di tengah pada bagian atas daun pegas. Alur itu maksudnya tempat minyak pelumas (Grease ) dan sekaligus memudahkan penyusunan pegas. Fungsinya sama dengan karetneoprene khusus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2 6 Pegas daun tanpa beban dan bobot penuh (Martawilasa, 2007).
Gambar 2 7 Pe gas terpotong pada dudukan sumb (Martawilasa, 2007).u
Lihat gambar 2.6, salah satu dari ujung pegas digantung tunggal pada rangka, yaitu dipegang oleh penahan yang seolah hanya terpasak oleh sebuah pen (baut pemegang pegas) (1). Ujung yang lain (2) menggunakan gantungan ganda. Apabila pegas mendapat beban maka pegas seakan menjadi lurus (C). Bila pegas dalam posisi normal (B) ia kembali menunjukkan khas lengkung sebuah pegas daun. Jarak perpendekan atau perpanjangan pegas ditentukan atas gerak ayunan dari gantungan ganda pegas tersebut (A).
commit to user
2 efleksi pegas daun (Khurmi, 1982).
( ) = 12 (2 + 3 )
dan
=6
Keterangan : = Defleksi
W = Beban maksimal L = Panjang pegas daun E = 2,1 x 105N/mm2 b = Lebar pegas daun t = Tebal pegas daun
nG = Jumlah lembaran pegas daun turunan
nf = Jumlah lembaran pegas daun utama
b = Tegangan bending
n = Jumlah semua daun
Pegas daun berayun pada dua buah plat ayun (Shackleside Link ). Baut ayunan bagian atas menggunakan busingbrons antara gantungannya. Sedangkan bagian bawah (baut mata pegas) menggunakan busing karet berlapis baja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ipi (pelat) ayunan
E. Busing baja tipis F. Karet
G. Busing baja tipis H. Baut pegas I. Mata pegas
2 Ayunan pegas yang banyak dipakai (Martawilasa, 2007).
Gambar 2 Kelengkapan gantungan pegas daun (Martawilasa, 2007).
2. Pegas Spiral (Coil )
commit to user
l 2 Values of allowable shear stress, Modulus of elasticity and Modulus
of rigidity for various spring materials (R.S. KHURMI, 1982).
Tabel 2 Total number of turns, solid length and free length for different types of end connections (R.S. KHURMI, 1982).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
njng r t(id length of the spring )(R.S. KHURMI, 1982). Ls= n d
Dimana= n = jumlah koil lilitan d = diameter kawat
b. Panjang bebasfree length of the spring) (R.S. KHURMI, 1982). Lf= n d + max+ (n -1)x 1mm
Dalam kasus ini, jarak antara dua kumparan yang berdekatan diambil 1 mm.
c. Indek pegas (C) didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara diameter pegas dengan diameter kawat, persamaan matematikanya adalah (R.S. KHURMI, 1982).
Indek pegas (C) =Dd
Dimana : D = diameter lilitan/pegas
d. Spring rate (k) didefinisikan sebagai beban yang diperlukan per unit defleksi pegas, persamaan matematikanya adalah (R.S. KHURMI, 1982).
k=
=
8CGd3N= defleksi dari pegas
Persamaan pertama hanya berlaku untuk geser torsional, sedangkan rumus kedua berlaku untuk beban torsi dan gaya geser melintang.
e
Pitch didefinisikan sebagai jarak aksial antara kumparan yang berdekatan pada daerah yang tidak terkompresi (R.S. KHURMI, 1982).
Pitch p) =
panjang bebas n'
Atau dapat dicari dengan cara :
commit to user
=me eter of the spring coil d =di eter of the spring wire n =num r of tive coils G =modulus of rigidity for the spring meri
W = axial load on the spring
=maximum shear stress induced in the wire C =spring index = D/d
p =pitch of the coil
= deflection of the spring, as a result of an axial
load W
Dimanaks= Shear stress factor
=
C+
0,5CTegangan maksimum yang terjadi pada penampang kawat adalah merupakan kombinasi antara tegangan geser torsional dan tegangan geser transversal. Sehingga tegangan totalmaksimum adalah (R.S. KHURMI, 1982).
max=8KsPD
d3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yitu te ngn geser ki t momen komponen sum X dan Y dihitung dengan (R.S. KHURMI, 1982).
=
PA=
, P s lUntuk menjamin bahwa hasil pengelesan tersebut memiliki kekuatan yang cukup dan tidak akan gagal, maka perlu kita tinjau dari tegangan tarik ( b) (R.S. KHURMI, 1982).
b=
Dimana : M = P x e
Z = t
(
l b b6 2)
Sehingga tegangan geser maksimum yang terjadi akibat gaya geser dan momen adalah (R.S. KHURMI, 1982).
max=2
+ 4
Dimana := Tegangan geser (N/mm ) P = Beban eksentrik maksimum (N) A = Luasan minimum Las ( mm )
commit to user
N S N
m ngine Mounting
k
k
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user l m l porn inibebn mksiml disumsi n titik tengh
m
esi n l m pembgin be n setip tum n dihitung dengn cr m
enggun n persentse j rk ntr tum
27,4 % ,
72,6 %. ,
.
U : 72,6% 866 628,72 ,
- 628,722 314,36 . 27,4% 866 237,28 ,
- 237,282 118,64 .
,
: T 314,36
314,36 118,64 118,64
k m n .
k k
commit to user
314,36
M P ( - ) 314,361 0,24 ( 1 57,34 .
573,4 .
frame m m n
R V R V w L
10 / . 1,43 2
7,15 71,5
M M w L1
10 / .(1,43m)2 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
,
M M 57,34 + 1,7 59,04 . 590,4 . RV R V 314,36 + 7,15 321,51 3215,1
n o on m m n .
P
. P Z - Z ( - ) X 0
VX -321,51
X 321,51 .X 59,04 . T ( 0 )
0
V -321,51
321,51 .0 59,04 - 59,04 .
-590,4 .
T ( 0,24 ) 0
V -321,51 -3215,1
commit to user
18,12 . 181,2 .
P - Y ( - )
X 0
VX -321,51 + 314,36 - 7,15
X 321,51 . kg ( ) 59,04 .
T ( 0,24 ) 0 V - 7,15
321,51 . 0,24 59,04 . 18,12 .
181,2 .
T ( 0,76 ) 0 V - 7,15
321,51 . 0,76 ( 0,76 m) 59,04 .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user c otongn X - X ( - )
X 0
VX -321,51 + 314,36 314,36 307,21
X 321,51 . kg m) kg m)
59,04 .
T ( 0,76 ) 0
V 307,21
321,51 . 0,76 kg ( 0,76 m)
kg m) 59,04 .
21,84 . 218,4 .
T 1 ) 0
V 307,21
321,51 . 1 kg ( 1 m)
kg ) 59,04 .
commit to user
S
k m n l
k k
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user R V 118,64 1186,4
M M ( - ) 118,64 0,141 ( 1
14,28 . 142,8 .
frame m m n l n .
R R w L
10 / . 1,2 2
6 60
M M w L
10 / . (1,2 )2 12
commit to user
,
M M 14,28 + 1,2 15,48 . 154,8 . R R 118,64 + 6 124,64 1246,4
n o on m m n l
P Z - Z ( - )
X 0
VX -124,64 X 124,64 .
tik ( 0 ) 0
V -124,64 -1246,4 124,64 . 0 8 .
- 15,48 . - 154,8 .
T ( 0,14 ) 0
V -124,64 -1246,4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1,97 . 19,7 . P - Y ( - )
X 0
VX -124,64 + 118,64 - 6
X 124,64 . )
tik ( 0,14 ) 0
V - 6
124,64 . 0,14 5,48 . 1,97 .
19,7 . T ( 0,86 )
0
V - 6
124,64 . 0,86 kg ( 0,86 m)
commit to user e otongn X - X ( - )
X 0
VX -124,64 + 118,64 118,64 112,64
X 124,64 . kg ( m) 8,64 . (
) g
tik ( 0,86 ) 0
V 112,64
124,64 . 0,86 kg (0.86 m) )
6,29 . 62,9 .
T ( 1 ) 0 V 112,64
124,64 . 1 64 . ( 1 m)
kg ) 5,48 .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
S
k Frame Chasis
k k k k
commit to user eksi yng di sil n ki t ri y lintng ter p t ng
P b
L b)
321,51 . (0,65 )2
(2,83 )3
(
3 . 2,18 + 0,65)43,09 430,9
RJ P aL a )
321,51 . (2,18 )2
(2,83 )3
(
2,18 + 3 . 0,65)278,42 2784,2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user eksi yng di sil n ki t ri y lintng ter p t ng
P a b L
124,64 .1,32 . (1,51 )2 2,83 )2
46,84 . 468,4 .
M J P L
321,5 .( 1,32 )2. 1,51 (2,83 )2
105,62 . 1056,2 .
RI P b
L b)
124,64 . (1,51 )2
(2,83 )3
(
3 . 1,32 + 1,51 )68,59 685,9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user
, MI 47,662 + 17,782+ 46,842+3,852 69,26 . 692,6 .
MJ 206,032- 14,142+ 105,622+4,342 231,13 . 2311,3 .
RI 43,09 + 22,15 + 68,59 + 8,17 142 1420
RJ 278,48 + 22,15 + 56,05 + 8,17 364,85 3648,5
frame chasis
M I M J w L
10 / . (2,83 )2 12
6,67 . 66,7 .
RI RJ w L
10 / . 2,83 2
14,15 141,5
S chasis
frame chasi
MI 69,26 . + 6,67 . 75,93 . 759,3 .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
RI 142 + 14,15 156,15 1561,5
RJ 364,85 + 14,15 379 3790
n o on frame chasis
. P Z-Z ( )
0 V -379
-3790 379. tik ( 0)
0 V -379
-3790 379.0
-237,8 . -2378 . T ( 0,65)
0 V -379
commit to user otongn Y -Y ( )
0
V 321,51 - 379 -57,49 -574,9
379. ( -0,65) + 59,04
tik ( 0,65) 0
V -57,49 -574,9
379.0,65 (0,65 - 0,65) + 59,04 67,59 .
675,9 . T ( 1,51)
0 V -57,49
-574,9
379 .1,51 (1,51 - 0,65) + 59,04 117,04 .
1170,4 .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user
Cross Member
M L w L
10 / . (1 )2 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
RL w L
10 / . 1 2
5
RI RL 156,15 + 5 161,15 1611,5
M I ML 75,93 + 0,83 76,76 767,6
S
Cross Member l k
M J MK w L
10 / . (1 )2 12
commit to user
J RK w L
10 / . 1 2
5
RJ RK 379 + 5 384 3840
M J MK 237,8 + 0,83 238,63 2386,3
S
o ) T
- 04 .
- Mild Steel 36 ( ) 65.000 448,15
448,15 / 2
- Inersia ( ) U12 364 4
- ( ) U12 60
- P ( 10 / 2
. .
59,04 . 1000
59,04 . 1000 10 / 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
÷÷
dari kekuatan tarik material profil U12 yaitu 448,15 N/mm2. Jadi profil
U12 yang dipakai aman.
b) Tumpuan belakang
- Momen maksimum pada tumpuan depan yaitu 15,48 kg.m
- Kekuatan tarikil l A 36 ( b) = 65.000 psi = 448,15 Mpa =
448,15 N/mm2
- Momenrsi (I) dari besi profil U12 = 364 cm 4
- Jarak titik berat dari sisi luar (y) U12 = 60 mm
- Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Konversi satuan momen dari kg.m menjadi N.mm adalah:
commit to user
etn trik ( ) yang dihasilkan dari perhitungan 2,5 N/mm 2<
dari kekuatan tarik material profil U12 yaitu 448,15 N/mm2. Jadi profil
U12 yang dipakai aman.
) h asis
- Momen maksimum pada tumpuan depan yaitu 237,8 kg.m
- Kekuatan tarik Mild Steel A 36 ( b) = 65.000 psi = 448,15 Mpa =
448,15 N/mm2
- Momen Inersia (I) dari besi profil U12 = 364 cm4 - Jarak titik berat dari sisi luar (y) U12 = 60 mm
- Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Konversi satuan momen dari kgm menjadi N.mm adalah:
Momen = 237,8 kgm x 1000 x g
= 237,8 kgm x 1000 x 10 m/s2
= 2.378.000 Nmm
M I = y
2.378.000 N.mm
3.640.000 mm4 =60 mmb
= 39,19 N/mm2
Kekuatan tarik ( ) yang dihasilkan dari perhitungan 39,19 N/mm2 < dari kekuatan tarik material profil U12 yaitu 448,15 N/mm2. Jadi profil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
n m Mounting
Elektroda yang akan digunakan adalah : E6013 Keterangan :
E = Elektroda
60 = Kekuatan tarik dari bahan elektroda yaitu 60 Ksi = 410 N/mm2
1 = Posisi pengelasan dari elektroda adalah semua posisi
Profile U dengan ketebalan 5mm disambung dengan las secara vertikal.Untuk mengetahui kekuatan bahan elektroda yang digunakan aman atau tidaknya, maka harus dicari kekuatan sambungan las tersebut.
Sambungan las
commit to user
N
Diketahui:
l
= 126 mm s = 3mm b = 55 mmP = 314,36 kg = 3143,6 N M = 573400 N.mm
Mencari kekuatan sambungan las :
A = 2 x t xl
= 2 x (0,707 x 3) x 126
= 534,5mm2
=P
b
.mm=534,5mm3143,6 N2 s
l
= 5,88 N/mm2
Z =t x b
=0,707 x 3 x553 2
= 2138,675 mm3
b =MZ
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
= 268,1 N/mm2
Tegangan geser maksimal :
max =2
=2 268,12+4(5,88)2
= 134,17 N/mm2
Tegangan normal maksimal :
tmax =2 b+ max
=2 x 268,1 + 134,17
= 268,22 N/mm2
Tegangan normal maksimal ( t max) dari perhitungan di atas 268,22
N/mm2 < kekuatan tarik dari bahan elektroda 410 N/mm2, sehingga aman
untuk diaplikasikan.
n m Mounting l
Profile U dengan ketebalan 5mm disambung dengan las secara vertikal. Untuk mengetahui kekuatan bahan elektroda yang digunakan aman atau tidaknya, maka harus dicari kekuatan sambungan las tersebut.
Sambungan las
commit to user ikethui
l
= 126 mm s = 3 mm b = 55 mm P = 1186,4 NP = 118,64 kg = 1186,4 N M= 142800 N.m Mencari kekuatan sambungan las :
A = 2 x t xl
= 2 x (0,707 x 3) x 126 = 534,5 mm2
=P
=534,5mm1186,4 N2
b
s
= 2,22 N/mm2l
Z =t x b 142800 N.m
=0,707 x 3 x 553 2 = 2138,675 mm3
b =MZ
=2138,675mm142800 N 2 = 66,77 N/mm2
Tegangan geser maksimal :
max =2
=2 66,772+4(2,22)2
= 33,45 N/mm2
Tegangan normal maksimal :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
=2 x 66,77 + 33,45 = 66,83 N/mm2
Tegangan normal maksimal ( t max) dari perhitungan di atas 66,83
N/mm2 < kekuatan tarik dari bahan elektroda 410 N/mm2, sehingga aman
untuk diaplikasikan.
m o
commit to user
Beban total dari dan rangka 1020,75 kg. Beban yang diterima oleh roda belakang (B dan C) 77,48 % x 1020,75 kg
2 = 394,44 kg = 3944,4 N Beban yang diterima oleh roda depan (A) 22,52 % x 1020,75 kg = 229,87 kg = 2298,7N
n n
Pegas daun
egas daun
Diket: b = 70 mm t = 8 mm l = 80 mm
2L1 = 1,15m = 1150 mm
2L = 2L1 l = 1150 80 = 1070 mm
L = 535 mm
2W = 394,44 kg = 3944,4 N W = 197,22 kg = 1972,2 N n = 9 (Lembaran pegas)
nf = 2 (Lembaran pegas daun utama)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52 =6330762 Nmm40320 mm2
commit to user
=80.103N/mm2.15 mm 8(6,33)310(1+ 0,5
(6,33)2)
=20290,89 (1 + 0,012)1200000 = 58,4 N/mm
Ks = C
+
0,5C=
6,33+
6,330,5= 1,07 N/mm
Pmax = d
3 max
8KsD
=3,14 . 158.1,07.953.315
=3338212,5813,2 = 4105,03 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
n m n n
a. Baut tumpuan depan
Baut yang digunakan M12 dari bahan baja ST34 yang memiliki kekuatan tarik 340 N/mm2
1. Beban geser langsung
Ws =W n
=3143,6 N4 = 785,9 N
2. Beban tarik karena momen putar
Wt =2 [LW . L . L2 12+ L22]
=3143,6 N . 260 mm2 [(26) + (67) ]. 67 mm =5475106010330
= 5300,2 N
3. Beban tarik maksimum
W
tmax = 12 [ Wt + (Wt)2+ 4 Ws2 ]commit to user
=12[ 5300,2 + 5528,36 ] = 5414,18 N
4. Beban geser maksimum
W
smax = 12 (Wt)2+ 4 Ws2=12 (5300,2 N)2+ 4 (785,9 N)2
=12 5528,36 = 2764,18 N 5. Tegangan geser tiap baut
max =WS maxA
=2764,18 N
4d2
=2764,18 N
4122
= 24,45 N/mm2
6. Tegangan tarik tiap baut
tmax=Wt maxA
=5414,18 N
4d2
=5414,18 N
4122
= 47,89 N/mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
b. Baut tumpuan belakang
Baut yang digunakan M16 dari bahan baja ST34 yang memiliki kekuatan tarik 340 N/mm2
1. Beban geser langsung
Ws =W n
=1186,4 N6 = 197,7 N
2. Beban tarik karena momen putar
Wt =2 [L W . L . L3 12+ L22+ L32]
=1186,4 N . 360 mm2 [(30) + (125) +. 190 mm(190) ] =81149760105250
= 771 N
3. Beban tarik maksimum
W
tmax = 12 [ Wt + (Wt)2+ 4 Ws2 ]commit to user
= 818,74 N 4. Beban geser maksimum
W
smax = 12 (Wt)2+ 4 Ws2=12 (771 N)2+ 4 (197,7 N)2
=12 866,48 N = 433,24 N 5. Tegangan geser tiap baut
max =WS maxA
=433,24 N
4d2
=433,24 N
4162
= 2,15 N/mm2
6. Tegangan tarik tiap baut
tmax=Wt maxA
=818,74 N
4d2
=818,74 N
4162
= 4,07 N/mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
!
"# "$%
&'(")#*#+EN,INE STAND
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
G C a
hasi s
4.4 C a E M
commit to user Tumpuan engine mounting
engine mounting
engine mounting chasi
ambar angka engine stand
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
enggantung pegas belakang
chasis
ambar udukan pegas daun bagian depan
stoper
chasis
Stoper
commit to user
s
udukan shock absorber
differential chasis
shock absorber differential chasi
ambar engan ayun roda depan
bearing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
r S te ering flexibel
velg
ambar elg roda depan
commit to user atang penghubung lengan ayun
ambar udukan shock absober
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
r
udukan bawah shock absober
commit to user
K a S
s s
st
u
st
st engine stand
engine stand
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
commit to user
!
!" # $ $
%! & !"#'(!
)& *
+'(" ,*
$ - '#(& *.#
'!""*. 32.000
'!""*$.
/aring &(&! !
/aring &(&!
'!" ' $ $
'!" ' $ .
$ $
42 0&(&! 80.000 80.000
43 '!",+, 15.000 15.000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
45 46 789: ;:7
<=> ?@ABCDE FGH
I JK JL MN O JPyJLJQMRS MP TUVQ JQ WU VyJS XSN RU Y W JOZ[MK MP \]^_] ` abc]d eJQR P fRJQ JL gheXiIj a`k_ `l
mmno ZMKJU MRuqMPLMR PvL MR Pt
wt xJZMP OMS Q RO ML pMP r q R KJUR OM VL JN UVqM m3y3u2z S ru Q JN RPrrM UVqM
commit to user
w
¡¢£ st¡¤¥ ¦ u
§ w ¨ u©ª «¤¬