• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DI KABUPATEN ACEH SINGKIL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DI KABUPATEN ACEH SINGKIL."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TESIS

MANAJEMEN KINERJA PENGA WAS SEKOLAH

DI KABUPATEN ACEH SINGKIL

Disusun dan diajukan oleh :

KASPANI

~~:061188 130017

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis

Pada T anggal 19 Oktober 2009 dam Dinyatakan Telah

~ emenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 19 Oktober 2009

~en yetuju i

Tim Pembimbing

Pembimbing I

(Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd)

NIP.19580509198611 1001

Ketua Program Studi

Administrasi Pendidikan

(Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd)

NIP.195805091986111001

(Prof. Dr. Siman Nurhadi,

~.Pd)

NIP. 195501081983 031007

Ql.l]j: ~.rogram

Pascasarjana

(3)

NO. NAMA

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

TANDATANGAN

.~

1.

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd

NIP. 19580509198611 l OOt

(Ketua)

2. Prof. Dr. Siman Nurhadi, M.Pd

NIP. 195501081983 03 1007

(Sekretaris)

3. Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, MSi

NIP. 19630520198703 1004

(Anggota)

4. Dr. Sukarman Purba, M.Pd

NIP.19620523198703 1002

(Anggota)

5. Dr. Arif Rahman, M.Pd

NIP. 19660412199203 1001

(Anggota)

Nama Mahasiswa

: Kas Pani

NIM

: 061188130017

Tanggal Lulus

:

19

Oktober

2009

(4)

KATAPENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang teJah memberikan

limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini

dengan judul "Manajemen Kinerja Pengawas Sekolah di Kabupaten Aceh

Singkil".

Dengan hati yang tulus dan ikhlas, peneliti menyampaikan terimakasih

kepada Prof.

Dr.

Belferik Manullang, Direktur Program Pasca Srujana Unimed,

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M .Pd, Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

sekaligus sebagai Pembimbing I, dan Prof. Dr. Siman, M.Pd, sebagai Pembimbing

II, Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, M.Si, Dr. Arif Rahman, M .Pd,

Dr.

Sukarrnan

Purba, M.Pd. Masing-masing sebagai nara sumber yang telah memberikan saran

dan bimbingan yang sangat berharga dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

Ucapan terimakasih juga disarnpaikan kepada Asisten Direktur dan Dosen

Pascasarjana Unimed yang telah memberikan pengetahuan yang berharga, begitu

pula kepada rekan-rekan Mahasiswa angkatan XI Eksekutif Program Studi

Administrasi Pendidikan Unimed, dan kepada Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Aceh Singkil, Bapak Drs. Abd. Rakhman, M.Pd, ternan pengawas

sekolah, Kepala Sekolah, dan Para Guru yang telah memberikan informasi derni

selesainya tesis ini.

Teristimewa ucapan terimakasih buat isteri tercinta Julianti N ur yang

selalu memberikan motivasi, semangat, pengertian, dan perhatian dengan penuh

kesabaran selama peneliti mengikuti perkuliahan sarnpai menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terimakasih yang

tak

terhingga kepada Ibunda dan Adik-adik tercinta atas

doa dan dukungannya sehingga peneliti dapat meraih kesuksesan dalam hidup ini.

Begitu pula buat ananda tercinta Annisa Fatimatuzzahra, Mohammad Heikal, dan

Reza Fahlevi yang hari-hari mereka terusik dengan kesepian karena papa mereka

bolak-balik antara Singkil dan Medan untuk mencari secerca harapan di masa

de pan.

(5)

Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan kernampuan, peneliti rnenyadari sepenuhnya akan kekurangan dan kelemahan penulisan tesis

ini.

Untuk itu peniliti mengharapkan saran dan kritik konstruktif untuk kesernpurnaan tesis ini.

Akhir

kata sernoga tesis

ini

bennanfaat bagi

kita

semua. Amin

Medan, 05 Oktober 2009 Peneliti

KASPANI

(6)

ABSTRAK

Kas Pani. Manajemen Pengawas Sekolah di Kabupaten Aceh SingkiJ. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2009.

Manajemen Kine.lja Pengawas Sekolah dalam penelitian ini adalah sesuatu yang berkaitan dengan usaha rekrutmen (perencanaan), pola pembinaan (pengarahan)

dan

penilaian (pengendalian) prestasi bagi pengawas sekolah dalam memberikan bantuan profesional dalam bentu.k supervisi akademik dan supervisi manajerial terhadap

guru,

kepala sekolah,

dan

personil lainnya di sekolah agar dapat menjalankan tugasnya dengan

baik.

Persoalan mendasar sebagai masalah penelitian adalah "Bagaimanakah mekanisme rekrutmen. pada pembinaan, dan

penilaian prestasi kerja p engawas seko/ah di Kabupaten Aceh Singkil. " Tujuan

penelitian

ini

ingin men getahui "Manajemen kinerja pengawas sekolah yang berkaitan dengan mekanisme rekrutmen, pola pembinaan dan penilaian prestasi kerja".

Penelitian ini menggunakan metode "kualitatif' dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara,

dan

studi dokumentasi. Data diperoleh dari informan yakni koordinator pengawas sekolah, pengawas sekolah, guru, kepala sekolah, kepala BKPP, dan Kcpala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil. Jadwal Kegiatan Penelitian dimulai sejak Mei sampai dengan September 2009.

Hasil temuan penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: Manajemen Kinerja pengawas sekolah di Kabupaten Aceh Singkil belum berlangsung dengan baik, karena 3 (tiga) komponen penting dalam manajemen kinerja yaitu (1 ) rekrutmen, (2) pola pembinaan,

dan

(3) penilaian prestasi kerja belum dilaksanakan secara profesional. Sebagai salah satu contoh rnisalnya, dalam rekrutmen pengawas sekolah belum sepenuhnya mengacu pada Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Implikasinya adalah kualitas kinetja

dan

profesionalisme pengawas sekolah menjadi kurang optimum.
(7)

ABSTRACT

Kas Pani : Management of Superintendent Performance in Aceh Singkil District.

A Thesis. Medan : Postgraduate Program of UNIMED, 2009.

Management of superintendent performance in this research is something related to attempt, recruitment (planning), directive pattern and evaluation of achievement (controlling) for principals in providing the professional help in the forms of academic supervision and managerial supervision on teachers, principals, and another personal to complete the tasks well. The main problem of research is "How is the mechanism of recruitment, direction and performance evaluation of superintendents in District of Aceh Singkil". The objective of research would

be

to know ''The Performance Management of superintendents related to mechanism of recruitment, directive pattern and performance evaluation".

This was qualitative research by using technic of data collection through observation, interview, and documrnentation study. The data ws gained from informants, i.e., coordinator of school superintendent, superintendents, teachers, principals, chief of BKPP, and Chief Agency of Education in District of Aceh Singkil. The schedule of research activity started from May to September

2009.

The result of research could be concluded: The Management of superintendent performance in district of Aceh Singkil was not accomplished appropriately, because three important components in performance management:

(I ) recruitment, (2) directive pattern, and (3) evaluation of performance, were not completed professionally. For example, in recruitment the school superintendent

did

not make reference fully on Regulation of Educational Ministry No.

12 I 2007

regarding Standard of School/Madrasah Supervision. The implication was that quality of performance and professionalism of school superintendent was suboptimal.

For solution, this research suggests and recommends to improve the performance of school supervision in Educational Service of Aceh Singk.il district particularly in implementation of recruitment, direction, and evaluation of superintendent performance by relying on development pattern and human power empowerment.

(8)

DAFfARISI

Halaman

ABSTRA.K. ••••••••••••••••••••••.•..••..•..•.•.••••.••••••••...••...••.••••••••••••••.•••••.••••••••••..••••

i

.ABSTRACT ••••••••••••••••••••••.••..•••••.•.••.•••..•.••.•••••••••••.••••••••.•.•.••....•..•..•••.•..••••.••

ii

KA

TA

PENGANT AR ..•...•....•....•...•.•...•...•.•...•....•••.•••••••••

iii

DAFf AR lSI ... v

DAIT ART ABEL ... vii

DAFr

AR

G.AMBAR •••••••••••••..••••••••••••••••••••••••••••••••••••••...••.•••••••.•..•••.•••...• vii.i

D AFf AR LAMP IRAN ···---···

ix

B.AB I PENDAH"ULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... ... 1

B. Fokus

Penelitian ... ...

7

C. Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... ... .... ... ...

8

E. Manfaat

Penelitian ... ... ...

8

F.

Batasan Istilah .... ... ...

9

BAB ll KAJIAN

PUSTAKA .••.•••.•••••..•..•.•••.•••••....•..•..••.•..•...•.••.•.••..••.••.•.•

10

A. Dasar Teoritis ... ... ... ... l O

1.

Konsep Manajemen Kinerja ... ...

10

2.

Pengawas Sekolah ... ... ..

12

3.

Manajemen Kineija Pengawas Sekolah ...

16

4.

Re.krutmen Pengawas Sekolah ... ... ..

25

5.

Pembinaan Pengawas Sekolah ... ...

30

6.

Penilaian Prestasi Kerja Pengawas Sekolah ... ... .

34

B. Dasar Konseptual ... ... ... ... .. .... 42

C.

Penelitian yang Relevan ... ... ....

45

B.AB

m

METODE PENELITIAN ...

47

A. Subjek Penelitian ... 4 7

B.

Teknik Pengumpulan Data ... ...

49

C.

Analisa Data ... 51

D. Keabsahan Penelitian ... ... ... ...

53

B.AB IV

PAPARAN DATA DAN

HASIL

PENELITIAN ...•.••..••.•••••••.•••

57

A. Paparan Data ... ... 57

1.

Sejarah Singkat Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil .. .... 57

2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil 58

3. Koordinator Pengawas Sekolah (Korwas)

Dinas Pendidikan ... 60

(9)

4. Manajemen Kinerja Pengawas Sekolah di

Kabupaten Aceh Singkil. ... 62

5. Meknisme Rekrutmen Pengawas Sekolah Kabupaten Aceh Singkil ... ... 63

6. Pola Pembinaan Terhadap Pengawas Sekolah ... ... 73

7. Penilaian Prestasi Kerja Pengawas Sekolah ... ... 81

B.

Hasil Penelitian ... ... ...

90

1. Meknisme Rekrutmen Pengawas SekoJab Kabupaten Aceh Singkil ...

90

2.

Pola Pembinaan Terhadap Pengawas Sekolah ...

96

3. Penilaian Prestasi Kerja Pengawas Sekolah ... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 106

A. Simpulan ... .... ... .. ... ... ... ....

I 06

B. Implikasi ... ... 107

C. Saran ... ... 108

DAFI'AR PUSTAKA ... llO LAMPIRAN-LAMPIRAN ... llO RIWAYAT illDUP

-

z

?

m

(10)

DAFT ART ABEL

Halaman

TABEL

1. Dimensi Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang

pengawas sekolah ... 39

[image:10.523.39.474.86.624.2]
(11)

DAYfAR GAMBAR

[image:11.523.35.473.89.600.2]

Halaman

GAMBAR

1. Kerangka Konseptual Penelitian ... .... 44 2. Struktur Organisasi Dinas Pend.idikan Kabupaten Aceh Singkil ... 59 3. Struktur Organisasi Koordinator Pengawas Sekolah (Korwas)

Kabupaten Aceh Singkil ... 61

(12)

DAFT AR LAMPIRAN

Halaman

LAMP IRAN

1. Pedoman Wawanca.ra Untuk Memperoleh Data dari lnforman ... 112

2. Pedoman Pengamatan (Observasi) ... ... ... 128 3. Pedoman Teknik Dokumentasi ... l 29 4. Hasil Wawancara Dengan Kepala BKPP

Kabupaten Aceh Singkil ... ... 130 5. Hasil Wawancara Dengan Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil ... 131 6. Hasil Wawancara Dengan Koordinator Pengawas Sekolah

Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil ... .... 13 7 7. Hasil Wawancara D engan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan

Kabupaten Aceh Singkil ... ... 140 8. Hasil Wawancara Dengan Kepala Sekolah

Kabupaten Aceh Singkil ... ... ... 142 9. Hasil Wawancara Dengan Guru Kabupaten Aceh

Singkil ... ... 143 10. Matrik Hasil Penelitian Manajemen Kinerja Pengawas Sekolah

Di Kabupaten Aceh Singkil ... ... 144 11. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil ... 148 12. Struktur Organisasi Koordinator Pengawas Sekolah

Kabupaten Aceh Singkil ... 149 13. Jadwal Pertemuan Berkala Antar Pengawas Sekolah ... 150 14. Surat Izin Penelitian dari Program Pascasarjana ... 151 15. Surat Izin Penelitian dari Kepa1a Dinas Pendidikan

dan

Kepala BKPP Kabupaten Aceh Singkil ... 153 16. Foto Kegiatan Penelitian ... ... ... 155

(13)

A. La tar Belakang Masalab

BABI

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu unsur dari tenaga kependidikan, sesuai dengan

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasi o na~

pengawas sekolah memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam

keseluruhan upaya meningkatkan mutu dan kinerja sekolah.

Peran penting dan strategisnya fungsi pengawas sekolah tercennin tidak

hanya dalam membina kemampuan profesional tenaga pendidik dan kepala sekolah

semata, tetapi juga karena fungsi dan perannya sebagai supervisor akademik dan

supervisor manajerial terutama dalam meningkatkan kinerja sekolah.

Dalam Surat Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara (Kepmen

PAN) Nomor 118/1996 disebutkan. "bahwa pengawas sekolah adalah Pegawai

Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan

pengawasan dan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis

pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan prasekolah, dasar, dan

menengah."

Sesuai dengan Kepmen PAN tersebut, dapat diartikan dengan kedudukan

yang strategis ini akan dapat memengaruhi mutu pendidikan secara keseluruhan.

Karena dengan adanya pengawasan yang dilakukan pengawas sekolah akan menumbuhkan semangat dan motivasi belajar di kalangan guru dengan cara

(14)

Hal ini sesuai dengan asumsi yang didasarkan pada kenyataan, bahwa

setiap orang yang bekerja memerlukan penghargaan dan dorongan dari orang lain.

Jika seseorang pada awalnya malas, tetapi dengan didorong oleh orang lain, maka

ia akan termotivasi kembali untuk melakukan sesuatu. Disinilah, urgensi tugas

dari

seorang pengawas sekolah. Salah satu di antaranya adalah memberikan dorongan

(motivasi) agar tenaga kependidikan, seperti guru, kepala sekolah, dan personil

lainnya termotivasi untuk bekerja.

Menurut Siahaan, Rambe, dan Mahidin (2006:3) ada pun tugas terpenting

pengawas sekolah adalah:

"Memberikan berbagai altematif pemecahan masalah dalam pembelajaran. Ketika muncul sesuatu yang mengganggu konsentrasi

guru

atau kepala sekolah dalam kegiatan pembelajaran, maka kehadiran pengawas sekolah untuk melakukan perbaikan sangat diperlukan. Karena itu, pemberdayaan penagawas sekolah sangat diperlukan untuk meningkatkan fungsinya sebagai motivator, fasilitator, dan sekaligus katalisator pengajaran ".

Begitu pula Sahertian (2000: 19) menyatakan, " tugas pengawas sekolah

menjadi penting karena memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan

kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas

belajar siswa ".

Menyimak pendapat Siahaan, Rambe, Mahidin, dan Sahertian, j elas benar

peran dan fungsi dari pengawas sekolah sangat penting dan strategis. Namun

kenyataannya, peran dan fungsi strategis dari pengawas sekolah ini sangat jauh dari

ideal dan konseptualnya.

Hal ini diakui oleh Surya Darma, Direktur Tenaga Kependidikan, Dirjen

PMPTK Depdiknas, pengawas sekolah selama ini jarang sekali diperbincangkan,

(15)

baik dalam forum diskusi ilmiah maupun pemberitaan di media massa. Bahkan

sejauh ini, eksistensi mereka justru sering dikonotasikan dengan hal-hal negatif,

sepertj tugasnya hanya duduk- duduk di kantor, dan kalau memeriksa ke sekolah

sering meminta uang saku ( Majalah Guru, Nomor 01/ Tahun 1 / Desember 2006 ).

Selain itu, Siahaan, Rambe, dan Mahidin (2006:9) menyatakan :

" Ada keluhan di kalangan guru, kepala sekolah, dan personil sekolah lainnya, tentang perilaku pengawas sekolah yang cenderung hanya mencari-cari kesalahan semata yang tanpa dapat mencarikan sotusi yang cepat dan tepat sebagaimana yang dibutuhkan mereka yang bennasalah. Kecendrungan ini mengakibatkan guru-guru t idak simpati dengan pengawas sekolah. Akibatnya, guru-guru tidak menjadikan pengawas sekolah sebagai mitra dalam penyelesaian masalah. Bahkan dianggap menyulitkan pengembangan karir guru".

Adanya asumsi atau anggapan negatif yang dilebelkan kepada pengawas

sekolah seperti yang disebutkan di atas, ada yang berpendapat penyebabnya adalah

kontribusi dari manajemen kinetja pengawas sekolah yang masih rendah. Ruky

(2006:5) menyatakan, manajemen kinerja adalah sesuatu yang berkaitan dengan

usaha, kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan

organisasi untuk merencanakan, mengarabkan, dan mengendalikan prestasi

karyawannya.

Berdasarkan pendapat Ruky tentang manajemen kinetja, diasumsikan ada

tiga hal yang menyebabkan manajemen kinetja pengawas seko lah rendah atau

kurang bermutu, yaitu ( 1) berkaitan dengan perencanaan, yaitu proses mekanisme

rekruitrnen yang tidak bemilai akademik danjauh dari mekanisme rekruitmen yang

baik dan benar. Artinya pengangkatan pengawas sekolah selama ini adalah

kebijakan dari pejabat yang berwenang untuk menempatkan seseorang karena

bermasalah. Selama ini mereka yang diangkat jadi pengawas sekolah berasal dari

(16)

guru,

kepala sekolah, dan pejabat struktural yang kompetensinya tidak bagus.

Siahaan, Rambe, dan Mahidin (2006:9) menyatakan, " mereka menjadi pengawas

sekolah, bukan iarena kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya, tetapi

cenderung karena beberapa hal, seperti telah habis masa jabatan struktural,

membuat kesalahan di unit kerja, memperpanjang usia pensiun, kerja pengawas

lebih ringan, dan kontrol terhadap mereka lebib longgar''.

Adanya asumsi seperti ini, seakan-akan menjustifikasi atas stigma bahwa jabatan pengawas sekolah tempatnya " orang buangan" yang peran dan namanya

"mentereng" (supervisor), tapi tidak memiliki taring atau di ibaratkan bagaikan

macan ompong; (2) berkaitan dengan peogarahan, yaitu pembinaan terhadap

pengawas sekolah jarang sekali diadakan, jika pun ada sifatnya tidak

berkesinambungan; dan (3) berkaitan dengan pengeodaliao prestasi kerja yaitu

penilaian prestasi kerja belum maksimal dan cenderung rendah. Karena pole rekruitmen pengawas sekolah dari mereka yang mempunyai masalah menyebabkan

motivasi dan kinerja kurang bagus.

Cahyani (2005:89) menyatakan, penilaian prestasi kerja sangat strategis

dan penting dalam upaya meningkatkan kinerja baik bagi pengawas sekolah

maupun lembaga pendidikan. Walaupun begitu masih banyak yang belum serius

dan ada memandang dengan sebelah mata bahwa pengendalian (penilaian) prestasi

kerja belum terlalu perlu.

Bagi pengawas seko lah ada anggapan, penilaian prestasi kerja tidak

mendapat manfaat maksimal. Mereka merasa bahwa penilaian yang dialami tidak

(17)

dilakasanakan secara objektif dan tidak benar-benar memengaruhi promosi, karir

atau pun kenaikan gaji.

Begitu pula bagi leD)baga pendidikan, penilaian prestasi kerja dilakukan

kurang serius, indikasinya terlihat dengan tidak dilakukannya secara berkala

penilaian prestasi kelja ini dengan mengikuti metode resmi tertentu.

Selain itu, jika dilihat dari fenomena di atas, pemerintah pun nampaknya

kurang memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk mendukung kualitas

dan profesionalisme pengawas sekolah. Buktinya antara lain masih ada pengawas

sekolah yang diangkat atau ditugaskan sebagai pengawas sekolah yang berasal dari

PNS Non guru.

Sebelum dikeluarkannya peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah hal ini masih

dibenarkan, itupun seorang caJon pengawas sekolah harus lulus lebih dahulu

sebagai pengawas sekolah, dan telah mengikuti dan mempunyai Surat Tamat

Pendidikan dan Pelatihan kelulusan sebagai pengawas sekolah. Hal ini sesuai

dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmendiknas) Nomor

220/U/2000 tentang pengangkatan PNS Non Guru sebagai Pengawas sekolah.

Tetapi dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas

Sekolah!Madrasah tersebut, seharusnya pemerintah daerah dalam merekrut atau

mengangkat pengawas sekolah berpedoman pada Permendiknas Nomor 12 Tahun

2007 tersebut. Pada Pasal I ayat (l) menyebutkan, " untuk dapat diangkat sebagai

(18)

pengawas sekolah/ madrasah, seseorang wajib memenuhi standar pengawas

sekolah yang berlaku secara nasional".

Dalam lampiran Pennendiknas ~omor 12 Tahun 2007 itu juga, secara

jelas dan tegas dinyatakan tentang standar kualifikasi pendidikan dan kompetensi

yang harus dimiliki oleh seorang pengawas sekolah. Selain seorang eaton

pengawas sekolah berasal dari

guru

atau kepala sekolah, kualifikasi pengawas

TKJRA dan SDIMI berpendidikan minimum Sarjana (S1 ) atau Diploma empat

(0-IV) Kependidikan dari perguruan tinggi terakreditasi. Sedangkan kualifikasi

pengawas SMP/MTsN, SMAIMA, dan SMK/MAK memiliki pendidikan minimum

Magister (S2) dengan berbasis sarjana (S 1) dalam rumpun mata pelajaran yang

relevan pada perguruan tinggi terakreditasi.

Dalam Pennendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tersebut terdapat enam

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengawas sekolah, yaitu: (I)

kompetensi kepribadian; (2) kompetensi supervisi manajerial; (3) kompetensi

supervisi akademik; ( 4) kompetensi evaluasi pendidikan; (5) kompetensi penelitian

dan pengembangan; (6) kompetensi sosial.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap pengawas sekolah

di Kabupaten Aceh Singkil diperoleh fakta dari laporan, dokumen, dan pengamatan

bahwa fenomena pengawas sekolah seperti yang disebutkan diatas terjadi pada

manajemen kinerja pengawas sekolah di Kabupaten Aceh Singkil.

Bertolak dari fenomena itu, untuk melihat kondisi objektif pengawas

sekolah tersebut, maka inilah a1asan dilakukan penelitian tentang "Manajemen

Kinerja Pengawas Sekolah di Kabupaten Aceh Singkil".

(19)

Dengan alasan ini pula, menimbulkan keinginan yang besar dari peneliti

untuk mengkaj i dan meneliti hal-hal yang berkaitan dengan: (I) mekanisme

rekrutrnen pengawas sekolah; (2) pola pembinaan terhacjap pengawas sekolah; dan

(3) penilaian prestasi kerja dari pengawas sekolah.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan Jatar belakang masalah yang telah diuraikan, ma.ka fokus

penelitian ini adalah; "Bagaimanakah Manajemen Kinerja Pengawas Sekolah

di Kabu paten Aceh Singkil ?"

C. Masalah Penelitian

Bertitik tolak dari fokus penelitian tersebut, dapat di jabarkan dalam bentuk

pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut :

I. Bagaimanakah mekanisme rekrutmen pengawas sekolah di Kabupaten Aceh

Singkil ?

2. Bagaimanakah pola pembinaan pengawas sekolah di Kabupaten Aceh

Singkil?

3. Bagaimanakah penilaian prestasi kerja pengawas sekolah di Kabupaten Aceh

Singkil?

lVI

(20)

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen

Kinetia Pengawas Sekolah di Kabupaten Aceh Singkil. Secara khu~ s, penelitian

ini adalah untuk mengetahui sebagai berikut:

I. Mekanisrne rekrutmen pengawas sekolah di Kabupaten Aceh Singkil.

2. Pola pembinaan pengawas sekolah di Kabupaten Aceb Singkil.

3. Penilaian prestasi kerja pengawas sekolah di Kabupaten Aceh Singkil.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bennanfaat secara teoritis dan praktis yaitu:

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini penting dalam rangka mengkaji lebih lanjut konsep-konsep

teori yang berkaitan dengan mekanisrne rekrutmen, pola pembinaan, dan

prestasi kinerja pengawas sekolah. Disamping itu, basil penelitian ini dapat

memperkaya khazanah ilmu administrasi pendidikan dalam bidang manajemen

kinerja pengawas sekolah.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat praktis yaitu:

a. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil

dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten

Aceh Singkil dalarn upaya merek:rut, membina, dan meningkatkan prestasi

kerja pengawas sekolah.

(21)

b. Sebagai bahan masukan bagi pengawas sekolah untuk mengembangkan

diri, meningkatkan kinelja, dan profesionalisme mereka sebagai supervisor

akademik dan supervisor manajerial.

c. Sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk penelitian berikutnya.

F. Batasan lstilah

Untuk menghindari perbedaan interpretasi terhadap pokok pennasalahan

yang dikaji dalam penelitian ini, maka digunakan batasan istilah sebagai berik:ut :

1. Manajemen kinelja adalah sesuatu yang berkaitan dengan usaha perencanaan,

pembinaan, dan evaluasi, terhadap prestasi kerja.

2. Pengawas sekolah ada1ah salah satu bagian dari tenaga kependidikan yang

tugasnya memberikan bantuan profesional dalam bentuk supervisi akademik

dan supervisi manajerial, agar guru, kepala sekolah, dan personil lainnya di

sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan bai k.

Dari batasan istilah tersebut, yang dimaksud dengan manajemen kinerja

pengawas sekolah dalam tesis ini adalah, sesuatu yang berkaitan dengan

mekanisme rekrutmen (perencanaan), pola pembinaan (pengarahan), dan penilaian

(pengendalian) prestasi kerja pengawas sekolah (tenaga kependidikan) dalam

memberikan bantuan profesional dalam bentuk supervisi akademik dan supervisi

manajerial terhadap guru, kepala sekolah, dan personil lainnya di sekolah agar

dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

(22)

z

?

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan paparan data dan basil penelitian yang telah disampaikan pada

bagian terdahulu, maka simpulan penelitian ini sebagai berikut:

I. Manajemen kinerja pengawas sekolah di Kabupaten Aceh Singkil belum

berlangsung dengan baik, karena 3 (tiga) komponen penting dalam manajemen

kinerja yaitu, (1) rekrutmen (perencanaan); (2) pembinaan (pengarahan); dan

(3) penilaian prestasi kerja (pengendalian) belum dilaksanakan secara

profesional.

2. Dalam melaksanakan rekrutmen yang profesional, ada 3 (tiga) strategi yang di

lakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil yakni, (1)

menggunakan perencanaan sumber daya manusia; (2) menganalisis kebutuhan;

dan (3) menggunakan standar kualiftkasi dan kompetensi pengawas sekolah.

3. Standar kualifikasi dan kompetensi yang disyaratkan dalam Permendiknas

Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah, oleh

Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil belum sepenuhnya dijadikan acuan

dalam merekrut pengawas sekolah.

4. Dalam upaya meningkatkan kinerja pengawas sekolah, Dinas Pendidikan

Kabupaten Aceh Singkil melakukan pola pembinaan terhadap pengaws sekolah

dengan strategi mengikutsertakan pengawas sekolah dalam program

(23)

pendidikan, pelatihan, workshop, seminar, diskusi, membuat laporan tugas

secara periodic, dan melaksanakan tertemuan antar pengawas sekolah secara

berkala

5. Dari basil penilaian prestasi kerja pengawas sekolah yang di laksanakan oleh

Koordinator pengawas sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil,

prestasi kerja yang diraih belum optimal. Hal ini terlihat belum

dilaksanakannya tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah secara maksimum

dan komitmen terhadap tugaspun masih rendah.

Kendala yang dihadapi oleh pengawas sekolah dalam mengembangkan

profesionalisme dan fungsinya, selain dari masalah kompetensi, juga persoalan

lokasi sekolah yang relatif jauh dan fasilitas kendaraan dinas yang tidak merata

>

dimiliki pengawas sekolah.

Pengawas sekolah memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam

keseluruhan upaya meningkatkan mutu dan kinerja sekolah. Peran penting dan

strategisnya fungsi pengawas sekolah tersebut tercennin dalam membina

kemampuan profesional pendidik dan tenaga kependidikan baik dibidang

manajerial maupun akademik.

DaJam upaya meningkatkan manajemen kinerja pengawas sekolah di

Kabupaten Aceh Singkil, kontribusi rekrutmen, pola pembinaan dan penilaian

prestasi kerja yang berdasarkan pengembangan sumber daya manusia sangat

(24)

diperlukan, kalau tidak ingin j abatan pengawas sekolah diasumsikan sebagai

tempat buangan.

Sesuai dengan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, mekanisme rekrubnen

pengawas

sekolah belum mengacu pada

Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas

Sekolah/Madrasah. Begitu pula pola pembinaan dan penilaian prestasi kerja belum

optimal dilakukan. Sementara, kebutuhan terhadap pengawas sekolah yang

profesional dan bermutu sangat dibutuhkan.

Melihat kenyataan ini, tidak ada pilihan lain bagi penentu kebij akan

khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil untuk memperbaiki

manajemen kinerja pengawas sekolah terutama mekanisme rekrubnen, pola

pembinaan, dan penilaian prestasi kerja kearah yang lebih profesional.

C. Saran

Saran-saran yang disampaikan berdasarkan hasil dan simpulan penelitian di

atas adalah sebagai berikut.

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil agar lebih memerhatikan

manajemen kinerja pengawas sekolah di Kabupaten Aceh Singkil dengan cara

merubah strategi yang menyeluruh terhadap mekanisme rekrutmen, pola

pembinaan. dan penilaian prestasi kerja pengawas sekolah.

2. Dalam pelaksanaan rekrutmen pengawas sekolah, Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Aceh Singkil agar memedomani Permendiknas Nomor 12 Tahun

(25)

2007 tentang Standar Pengawas Sekolah!Madrasah dengan mengacu pada

standar kualifikasi dan kompetensi pengawas sekolah.

3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil agar memfokuskan pola

pembinaan dengan cara mengikutsertakan pengawas sekolah dalam program

pendidikan, pelatihan, workshop, seminar, dan diskusi supaya kinerja pengawas

sekolah lebih bermutu

dan

profesional.

Kepala Dinas Pendidikan dan Koordinator Pengawas Sekolah Kabupaten Aceh

Singkil agar melakukan penilaian prestasi kerja pengawas sekolah secara

formal dan berkesinambungan sehingga hasilnya dapat dijadikan bahan

evaluasi untuk diberikan penghargaan (reward) atau sanksi (punishmenJ).

5. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Singkil agar dapat mengusulkan

kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dan Pemerintah Aceh untuk

menyediakan fasilitas kendaraan dinas bagi pengawas sekolah ke sekolah

binaannya.

Pengawas sekolah Kabupaten Aceh Singkil agar berpikir positif, dan

menghilangkan persepsi negatif terhadap jabatan pengawas sekolah yang

selama ini dianggap sebagai ''tempat buangan" .

Pengawas sekolah agar meningkatkan kinerja, kompetensi, dan citra diri dengan terlibat aktif melaksanakan supervisi dan pembinaan ke sekolah binaan

supaya tidak ada kesan seolah-olah pengawas sekolah tidak melaksanakan

tugas kepengawasannya.

8 . Hasil penelitian ini dapat d ilanjutkan oleh peneliti lainnya dalam konteks yang

lebih luas.

Gambar

TABEL 1. Dimensi Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
GAMBAR 1. Kerangka Konseptual Penelitian .........................................................

Referensi

Dokumen terkait

berkaitan dengan ‘Kinerja Pengawas (Y)’ sering bahkan selalu dilakukan...

hal ini disebabkan antara lain: (a) personil yang berfungsi melakukan pembinaan terhadap pengawas pendidikan pada umumnya adalah menduduki jabatan struktural pada Dinas

Pada aspek penilaian menunjukkan bahwa pengawas memberikan penilaian kepada perencanaan pembelajaran guru di kelas, melaksanakan penilaian terhadap penilaian hasil

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi pengawas Sekolah Menengah Pertama dalam manajemen berbasis sekolah di Kabupaten Boalemo. Sedangkan tujuan penelitian

Berdasarkan isu strategis berkenaan dengan pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah, sekarang ini masih banyak wacana, dimana pengawas melaksanakan pembinaan

Hasil penelitian menunjukkan: 1) perencanaan pembinaan guru: agenda yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, perencanaan disusun berdasarkan masukan pengawas,

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

hal ini disebabkan antara lain: (a) personil yang berfungsi melakukan pembinaan terhadap pengawas pendidikan pada umumnya adalah menduduki jabatan struktural pada Dinas