vii
ABSTRAK
Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Akademik dengan Motivasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi
Studi Kasus Pada:
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Fransisca Emi Wulandari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi; (2) hubungan prestasi akademik dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Populasi penelitian ini sebanyak 147 mahasiswa. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100 mahasiswa. Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah accidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi: ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua (ayah) (χ2hitung = 1,6578 < χ2tabel = 5,99); ditinjau
prestasi akademik dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi (χ2hitung =
viii
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE PARENT’S ECONOMY CONDITION AND THE ACADEMIC ACHIEVEMENT AND THE STUDENT’S MOTIVATION IN DOING UNDERGRADUATE THESIS
A Case Study on:
Accounting Education Study Program of University Students, Department of Social Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University
Fransisca Emi Wulandari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to know: (1) the relationship between the parent’s economy condition and the student’s motivation in doing undergraduate thesis; (2) the relationship between the academic achievement and the student’s motivation in doing undergraduate thesis.
This research was conducted in Accounting Education Study Program, the Department of Social Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The populations of this research were 147 students. The samples of this research were 100 students. The method of collecting the samples was accidental sampling. The methods of collecting data were interview, questionnaire and documentation. The method of analysis data was Chi Square.
The results indicate that: (1) there is no relationship between the parent’s economy condition and the student’s motivation in doing undergraduate thesis: if it is seen from parent’s educational background (father) (χ2counting = 1,6578 < χ2table = 5,99);
if it is seen from parent’s educational background (mother) (χ2counting = 1,7871 < χ2table
= 5,99); if it is seen from parent’s job (father) (χ2counting = 0,0306 < χ2table = 5,99); if it
is seen from parent’s job (mother) (χ2counting = 3,4106 < χ2table = 5,99); if it is seen
from parent’s income (father) (χ2counting = 2,5907 < χ2table = 5,99); if it is seen from
parent’s income (mother) (χ2counting = 5,4089 < χ2table = 9,49); (2) there is no
PRESTASI AKADEMIK DENGAN MOTIVASI MAHASISWA
DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI
STUDI KASUS : MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI, JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
FRANSISCA EMI WULANDARI 021334008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
v
MOTTO
”Melupakan segala perkara yang telah berlalu, dan berikhtiar mencapai hal-hal
yang ada di hadapan kita.”
(Norman Vincent Peale)
”Galilah terus lebih dalam lagi. Bila kita menggali terus, maka kekuatan itu
akan mengalir dalam diri kita.”
(Norman Vincent Peale)
Bersandarlah pada Tuhan
Dengan segenap hati dan pikiran
Jangan bersandar pada kepintaran
Sebab pengetahuan itu mengenal batasan
Tetapi bimbingan Tuhan itu abadi
Jadi pelita di sepanjang jalan kehidupan.
(Dorothy)
”Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah
harapanku.”
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecil ini kepada:
Tuhan Yesus kristus, karena atas berkat-Nya karya ini dapat diselesaikan dengan baik, terima
kasih ya Tuhan karena engkau senantiasa melindungi setiap langkahku.
Bunda Maria, terima kasih karena pertolonganmu aku dapat menyelesaikan karya kecilku ini.
Bapak Paulus Paimin dan Ibu Yustina Parinah, terimakasih atas segalanya yang telah kalian
berikan kepadaku. Kalian telah berkorban untukku agar aku menjadi manusia yang
berpendidikan dan memiliki martabat. Pengorbananmu itu tidak akan pernah kulupakan
sepanjang hidupku. Maafkan anakmu karena sering membuat kalian kecewa.
Adikku Christina Suwarti, atas doa dan keceriaanmu.
Edy Purwanto, yang telah banyak memberikan cinta, dukungan, motivasi, semangat, dan sumber
inspirasi. Terimakasih maz, engkau telah memberikan warna dalam hidup ini. Tanpa dirimu hati
vii
ABSTRAK
Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Akademik dengan Motivasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi
Studi Kasus Pada:
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Fransisca Emi Wulandari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi; (2) hubungan prestasi akademik dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Populasi penelitian ini sebanyak 147 mahasiswa. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 100 mahasiswa. Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah accidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Chi Square.
viii
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE PARENT’S ECONOMY CONDITION AND THE ACADEMIC ACHIEVEMENT AND THE STUDENT’S MOTIVATION IN DOING UNDERGRADUATE THESIS
A Case Study on:
Accounting Education Study Program of University Students, Department of Social Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University
Fransisca Emi Wulandari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to know: (1) the relationship between the parent’s economy condition and the student’s motivation in doing undergraduate thesis; (2) the relationship between the academic achievement and the student’s motivation in doing undergraduate thesis.
This research was conducted in Accounting Education Study Program, the Department of Social Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The populations of this research were 147 students. The samples of this research were 100 students. The method of collecting the samples was accidental sampling. The methods of collecting data were interview, questionnaire and documentation. The method of analysis data was Chi Square.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi
Akademik dengan Motivasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi. Penyusunan
skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Akuntansi pada Fakultas keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan,
nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan sebagai rasa terima kasih yang sebesar- besarnya
kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Santa Dharma
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
x
penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga atas semangat dan perhatian yang bapak berikan, semoga akan menjadi motivasi bagi penulis untuk melangkah kedepan.
5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Penguji
yang telah memberikan saran dan bantuan yang sangat berarti
sehingga skripsi tersusun dengan baik.
6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Penguji
yang telah memberikan saran dan bantuan yang sangat berarti
sehingga skripsi tersusun dengan baik.
7. Bapak Sebastianus Widanarto, S.Pd, M.Si., terimakasih atas nasehat,
dan pengarahannya dalam proses penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
memberikan bekal ilmu kepada penulis.
9. Bapak Joko Wicoyo, terima kasih atas bimbingan Abstraknya.
10.Segenap karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi terima kasih
atas bantuannya selama ini.
11.Kedua orang tuaku, Paulus Paimin dan Yustina Parinah, terimakasih
atas dukungan, doa dan kasih sayangmu yang tiada henti. Pak, mak
hanya karya kecilku dan kabar kelulusanku yang kalian nantikan
selama ini, sekarang kalian bisa tersenyum.
12.Adikku Christina Suwarti, yang telah memberikan semangat, motivasi
xi
13.Keluarga lik Suryanti dan om Paijo ( Lina ,Devi) beserta mbah kakung
yang telah banyak memberikan dukungan moral maupun materi.
Terima kasih atas doa dan dukungannya.
14.Keluarga maz lilik dan mbak Anik beserta ponakanku Gita,
terimakasih atas doa dan dukungannya.
15.Keluarga besar yang ada di Lampung yang senantiasa mendoakanku.
16.Semua keluarga mbok de maupun pak de yang ada di Kalipetung dan
di Jati. Terima kasih atas doanya.
17. Maz Edy Purwanto, S.Pd., yang telah banyak memberikan motivasi,
dukungan, semangat, dan cinta. Makasih mz, akhirnya adex lulus juga.
18.Teman- teman mahasiswa PAK angkatan’05 ke bawah, terima kasih
atas waktu dan bantuannya dalam mengisi kuesioner.
19.Teman- teman PAK A, B, C 02 terima kasih atas kebersamaannya
selama ini. Akhirnya kita bisa bertemu lagi meskipun lewat Facebook.
20.Sahabatku Erni, Rosa, Wiwie, Sisca, terima kasih atas doa dan
motivasinya. Akhirnya aku dapat menyusul kalian. Semoga
persahabatan kita akan abadi.
21.Sahabat-sahabatku yang di STM Pembangunan, Santi (sudah saatnya
kamu harus ambil keputusan n tentukan pilihanmu..he..jadinya ma
yang mana..), murny (makasih atas doa dan motivasinya. Tunggu aku
xii
( Terima kasih atas segala warna dan keceriaannya, tanpa canda tawa
kalian kost menjadi sepi).
22.Temenku Adi Palasara & dik Lita (terima kasih ya terjemahan
Abstraknya),Via. Akhirnya kita bertiga lulus juga ya..Terima kasih
atas kebersamaan kita dalam memperjuangkan kelulusan kita..
23.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima
kasih atas semua bantuannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini dapat dimanfaat dengan sebaik-baiknya.
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv
MOTO... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xiii
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
xiv
B. Prestasi Belajar... 8
C. Motivasi Mahasiswa ... 10
D. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ... 13
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 16
B. Tempat dan Waktu penelitian ... 16
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 16
D. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel ... 17
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 18
F. Teknik Pengumpulan Data... 21
G. Teknik Pengujian Instrumen ... 21
H. Teknik Analisis Data... 24
BAB VI GAMBARAN UMUM A. Status Program Studi Pendidikan Akuntansi... 31
B. Deskripsi Program Studi Pendidikan Akuntansi ... 31
C. Prospek Lulusan ... 32
D. Daftar Staf Program Studi Pendidikan Akuntansi ... 33
E. Kurikulum... 33
F. Fasilitas... 35
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 37
xv
C. Pembahasan ... 51
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 55
B. Saran ... 56
C. Keterbatasan ... 56
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 18
Tabel 3.2 Jenis Pekerjaan Orang Tua... 19
Tabel 3.3 Tingkat Pendapatan Orang Tua... 19
Tabel 3.4 Operasional Variabel Motivasi Mahasiswa ... 20
Tabel 3.5 Skor Variabel Motivasi ... 21
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Mahasiswa... 23
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Realibilitas Variabel Motivasi Mahasiswa ... 24
Tabel 5.1 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah ... 37
Tabel 5.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu... 38
Tabel 5.3 Deskripsi Jenis Pekerjaan Ayah ... 39
Tabel 5.4 Deskripsi Jenis Pekerjaan Ibu ... 39
Tabel 5.5 Deskripsi Tingkat Pendapatan Ayah... 40
Tabel 5.6 Deskripsi Tingkat Pendaptan Ibu ... 40
Tabel 5.7 Deskripsi Prestasi Akademik ... 41
Tabel 5.8 Deskripsi Variabel Motivasi Mahasiswa ... 41
Tabel 5.9 Data Variabel Tingkat Pendidikan Ayah dan Motivasi Maha- siswa dalam Mengerjakan Skripsi... 42
Tabel 5.10 Tabel Kontingensi ... 43
Tabel 5.11 Tabel Kontingensi (Penggabungan Sel)... 43
Tabel 5.12 Data Variabel Tingkat Pendidikan Ibu dan Motivasi Maha- siswa dalam Mengerjakan Skripsi... 44
Tabel 5.13 Tabel Kontingensi ... 44
Tabel 5.14 Tabel Kontingensi (Penggabungan Sel)... 44
Tabel 5.15 Data Variabel Jenis Pekerjaan Ayah dan Motivasi Maha- siswa dalam Mengerjakan Skripsi... 45
Tabel 5.16 Tabel Kontingensi ... 45
xvii
Tabel 5.18 Data Variabel Jenis Pekerjaan Ibu dan Motivasi Mahasiswa
dalam Mengerjakan Skripsi... 46 Tabel 5.19 Tabel Kontingensi ... 46 Tabel 5.20 Tabel Kontingensi (Penggabungan Sel)... 47 Tabel 5.21 Data Variabel Tingkat Pendapatan Ayah dan Motivasi Maha-
siswa dalam Mengerjakan Skripsi... 47 Tabel 5.22 Tabel Kontingensi ... 48 Tabel 5.23 Tabel Kontingensi (Penggabungan Sel)... 48 Tabel 5.24 Data Variabel Tingkat Pendapatan Ibu dan Motivasi Maha-
siswa dalam Mengerjakan Skripsi... 48 Tabel 5.25 Tabel Kontingensi ... 49 Tabel 5.26 Tabel Kontingensi (Penggabungan Sel)... 49 Tabel 5.27 Data Variabel Prestasi Akademik dan Motivasi Mahasiswa
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner... 60
Lampiran 2 ... 63
2.1 Variabel Motivasi Mahasiswa ... 64
2.2 Validitas dan Reabilitas Variabel Motivasi Mahasiswa ... 65
Lampiran 3 ... 66
3.1 Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 66
3.2 Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 68
3.3 Variabel Tingkat Pendapatan Orang Tua... 70
3.4 Variabel Prestasi Akademik... 72
3.5 Variabel Motivasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi... 75
Lampiran 4 ... 78
4.1 Tabel Penolong untuk Menghitung Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi dari Variabel Motivasi ... 78
Lampiran 5 Tabel r ... 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini semakin penting
peranannya dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional. Kualitas
sumber daya manusia Indonesia yang semakin baik akan meningkatkan
pembangunan di Indonesia untuk semakin maju. Jumlah penduduk yang besar,
apabila dapat dibina dan didayagunakan dengan baik, akan dapat menjadi
modal dasar yang efektif untuk mencapai pembangunan.
Negara berkembang seperti Indonesia selalu menghadapi dilema dan
sukar menentukan pilihan. Cepat atau lambat, penemuan teknologi maju akan
memasuki negara berkembang. Masuknya teknologi maju sering
menimbulkan masalah baru, antara lain di bidang kesempatan kerja, distribusi
pendapatan, perubahan nilai dan kehidupan sosial.
Masalah ketenagakerjaan yang dihadapi dewasa ini dan masa
mendatang adalah pengembangan sumber daya manusia dan usaha perluasan
kesempatan kerja. Pengembangan sumber daya manusia menyangkut
pendidikan dan latihan serta peningkatan kemampuan manajerial. Usaha
perluasan kesempatan kerja erat hubungannya dengan peningkatan
kesempatan berusaha yang sensitif terhadap kebijaksanan pemerintah.
Gambaran pasar kerja di Indonesia dewasa ini adalah (H. Soeharsono
1. Terdapat sejumlah besar angkatan kerja dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah dan belum berpendidikan sama sekali.
2. Setiap tahun sekitar 2 juta angkatan kerja baru memasuki pasar kerja, sebagian besar di antaranya golongan usia muda dan putus sekolah yang belum mempunyai pengalaman kerja dan mereka pada umumnya belum siap kerja.
3. Keterbatasan kesempatan kerja di sektor formal.
4. Banyak terjadi kesulitan penempatan karena ketampilan pencari kerja tidak sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan atau lowongan yang tersedia.
Dalam rangka untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik,
mahasiswa perlu didorong untuk lulus dengan pencapaian prestasi akademik
yang tinggi. Prestasi akademik sekarang ini menjadi tolak ukur
perusahaan-perusahaan, lembaga, pendidikan dalam menerima calon karyawan. Fenomena
inilah yang mendorong mahasiswa untuk cepat lulus.
Mahasiswa dinyatakan lulus kuliah apabila telah menyelesaikan tugas
akhir atau skripsi. Penyusunan skripsi merupakan syarat bagi mahasiswa
untuk mengikuti ujian tahap akhir dan memperoleh gelar sarjana. Dalam
penyusunan skripsi itu mahasiswa banyak mengalami kendala yang
mengakibatkan kelambanan dalam penyelesaian skripsi. Kendala itu di
antaranya, penelitian yang bersifat duplikasi dan disinyalir masih ada biro jasa
skripsi, efektivitas bimbingan dosen belum optimal, dangkalnya hasil
penelitian skripsi karena lemahnya pendalaman metode penelitian, instrumen
penelitian dan penguasaan materi, lamanya bimbingan. Dosen berupaya
menggiring mahasiswa untuk mengikuti pendapatnya, lamanya bimbingan ini
akan menjadi momok bagi mahasiswa (Pikiran Rakyat, 7/12/1996). Selain
kendala itu, dalam penyelesaian skripsi mahasiswa banyak dipengaruhi oleh
Mahasiswa dengan prestasi akademik tinggi biasanya akan
mengerjakan skripsi dengan giat. Hal inilah yang menyebabkan mereka cepat
menyelesaikan skripsinya. Dengan prestasi akademik yang tinggi mahasiswa
yakin dapat mengerjakan skripsi tanpa adanya kendala. Di samping prestasi
akademik, kondisi sosial ekonomi orang tua juga diduga berpengaruh secara
langsung terhadap keberhasilan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Kondisi sosial ekonomi orang tua dapat dikaitkan tingkat pendapatan orang
tua, tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, kekayaan orang
tua. Kondisi sosial ekonomi orang tua yang baik akan memudahkan
mahasiswa segera menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Akademik
Dengan Motivasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi. Penelitian ini
merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang sedang menulis skripsi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan motivasi
2. Apakah ada hubungan prestasi akademik dengan motivasi mahasiswa
dalam mengerjakan skripsi?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi
orangtua dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi akademik dengan
motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi :
1. Bagi orang tua
Agar lebih memperhatikan hal–hal yang dikehendaki mahasiswa sehingga
mahasiswa dapat berkembang mewujudkan gambaran hidup yang positif
dan dapat menjadi orang yang berhasil dalam hidupnya.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai salah satu informasi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Status Sosial Ekonomi
Status adalah tempat atau posisi dalam suatu kelompok. Status sosial
ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang
dimiliki seseorang (orang tua) dalam suatu kelompok masyarakat. Hopkins
(1985:59) menyatakan bahwa status sosial dan ekonomi yang mencakup
tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan dan tempat tinggal
dipandang penting oleh masyarakat. Soerjono Sukanto (1990:263)
mengatakan bahwa status sosial ekonomi adalah tempat orang secara umum di
dalam masyarakat sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan
pergaulan, prestise dan hak-hak serta kewajibannya.
Menurut Dimyati Mahmud (1990:83–84), status sosial ekonomi
keluarga antara lain meliputi tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan,
tingkat penghasilan orang tua, dan kualitas lingkungan keluarga yang
mencakup fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ada di rumah.
Menurut Astrid S. Susanto (1983:79), status adalah perbandingan peranan
dalam masyarakat, status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam
tingkah laku manusia.
Mayor Polak (1964:367) berpendapat bahwa status sosial ekonomi
dimaksudkan sebagai kedudukan sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat.
1. Aspek yang statis (struktural), dimaksudkan sifatnya yang hirarkis, ialah mengandung perbandingan tinggi atau rendahnya secara relatif terhadap status-status lain.
2. Aspek yang relatif dinamis (aspek fungsional), dimaksudkan peranan sosial (social role) yang diharapkan dari seseorang yang menduduki suatu status tersebut.
Sehubungan dengan konsep dalam aspeknya yang struktural, maka
setiap orang mempunyai tingkatan secara hirarkis antara orang yang satu
dengan yang lain. Orang akan mempunyai status atau kedudukan yang
berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari posisi dan peranannya
dalam masyarakat. Adanya perbedaan-perbedaan kedudukan ini menyebabkan
timbulnya sistem pelapisan atau social stratification yaitu perbedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau secara
hirarkis.
Di dalam masyarakat tumbuh sistem berlapis-lapis, hal itu terjadi
karena adanya sesuatu yang dihargai masyarakat. Hal yang dihargai oleh
masyarakat itu mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai
ekonomi, mungkin berupa tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan
beragama atau mungkin juga keturunan dari keluarga yang terhormat (Selo
Sumardjan dan Sulaeman Sumadi, 1946:271). Masyarakat pada umumnya
melambangkan 2 macam kedudukan yaitu (Soejono Soekanto, 1983:144):
1. Ascribed status, yaitu kedudukan yang diperoleh karena kelahiran, jadi tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. 2. Achieved status, yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan
usaha-usaha yang disengaja, kedudukan ini tidak diperoleh melalui kelahiran, akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja, hal mana tergantung dari kemampuannya masing-masing dalam mengajar serta mencapai
Menurut Soerjono Soekanto (1983:231-232), ukuran atau kriteria
untuk menggolongkan anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya
tertentu adalah sebagai berikut:
1. Ukuran Kekayaan
Ukuran kekayaan (kebendaan) dapat dijadikan suatu ukuran, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat pada bentuk rumah yang bersangkutan, mobil pribadinya, cara-cara menggunakan pakaian, serta bahan pakaian yang dipakainya, kebiasaan untuk berbelanja barang mahal dan sebagainya.
2. Ukuran kekuasaan
Barang siapa memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang, menempati lapisan yang tertinggi.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat tempat yang teratas. Ukuran semacam ini dijumpai pada masyarakat tradisional.
4. Ukuran ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan terjadinya akibat-akibat negatif. Oleh karena itu ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran akan tetapi gelar kesarjanaan. Sudah tentu hal itu mengakibatkan segala macam usaha untuk mendapatkan gelar tersebut walaupun tidak halal.
Jadi pengertian status sosial ekonomi keluarga berkaitan dengan
tingkat pendapatan orang tua, tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan
orang tua, kekayaan orang tua. Status sosial ekonomi orang tua yang tinggi
memiliki ciri tingkat pendidikan orang tua tinggi, tingkat pendapatan keluarga
tinggi, jenis pekerjaan yang mapan, dan ketersediaan fasilitas belajar yang
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian belajar
Ada beberapa pendapat mengenai definisi dari belajar:
a. Menurut Oemar Hamalik (1992:12), definisi belajar adalah:
Mengalami dan senantiasa mengadakan reorganisasi pengalaman penggunaan, pemahaman dan berlangsung secara keseluruhan.
b. Menurut WS. Winkel (1987:36), belajar adalah:
Suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Seseorang yang telah mengalami proses belajar pastilah mengalami
perubahan yang relatif konstan dan berbekas. Tujuan kegiatan belajar
mengajar di lembaga pendidikan adalah (Winkel, 1987:89):
a.Mengetahui suatu pengetahuan, kecakapan atau konsep yang sebelumnya belum diketahui.
b.Mengajarkan kepada seseorang sesuatu yang sebelumnya tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun ketrampilan.
c.Mengkombinasikan dua pengetahuan ke dalam suatu pengertian baru, baik pengetahuan, keterampilan maupun tingkah laku.
d.Memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya.
2. Prestasi belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700) prestasi
belajar adalah penguasan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar sering dikaitkan
dengan tes hasil belajar atau tes prestasi.
Prestasi akademik atau prestasi belajar biasanya diukur dari nilai
yang mempengaruhi prestasi akademik selama masa remaja adalah
(Dimyati Mahmud,1990:83):
a.Status sosial ekonomi orang tua.
b.Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual dan motivasi.
c.Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dan kesempatan.
Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh mahasiswa selama
mengalami proses belajar di perguruan tinggi yang dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh melalui tes dari sejumlah mata kuliah.
Keberhasilan mahasiswa selama proses belajar di perguruan tinggi akan
tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Jadi secara umum prestasi
belajar adalah hasil tertinggi yang dicapai seseorang dalam bidang
tertentu.
Setiap orang yang mengalami proses belajar, maka ia akan
memperoleh hasil yang diinginkan. Hasil adalah perubahan dalam diri si
pelajar, dimana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak ia
ketahui. Tetapi setiap orang yang melalui proses belajar mempunyai hasil
yang berbeda-beda. Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajarnya di
sekolah dapat diketahui prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar
siswa ini dapat diketahui dari hasil evaluasi hasil belajarnya. Evaluasi
menurut Nana Sudjana (1990:20) adalah suatu usaha penilaian terhadap
suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja dan
C. Motivasi Mahasiswa
Menurut Whittaker (1983:192), motivasi adalah kondisi-kondisi atau
keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makluk untuk
bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.
Motivasi merupakan dorongan seseorang untuk melakukan suatu tingkah laku,
misalnya dalam melakukan sesuatu yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Motivasi juga dapat diartikan sebagai suatu tenaga atau faktor yang terdapat di
dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan
tingkah lakunya. Faktor-faktor yang mempengaruhi ada dua, yaitu faktor dari
diri sendiri (dalam) dan faktor dari lingkungan (luar) (Soemanto, 1991: 193).
Sebenarnya anak lahir sudah memiliki motivasi dalam melakukan
sesuatu, termasuk motivasi dalam menuntut ilmu. Namun setelah anak itu
bersekolah motivasi makin lama berkurang. Faktor-faktor yang menyebabkan
motivasi seseorang berkurang antara lain adalah keluarga, sekolah, budaya.
Ketiga itu merupakan pengaruh yang sangat kuat terhadap motivasi seseorang,
khususnya dalam menuntut ilmu.
Menurut Martin Handoko (1992:24), motivasi digolongkan menjadi :
1. Motivasi primer dan motivasi sekunder
Suatu motivasi disebut motivasi primer bila dilatarbelakangi oleh proses fisio-kemis di dalam tubuh. Yang termasuk motivasi primer ini adalah motif lapar, haus, seks, bernapas, istirahat. Sedangkan motivasi sekunder sangat tergantung dari pengalaman individu. Contoh: motif malu.
2. Motivasi mendekat dan motivasi menjauh
Penggolongan motivasi ini didasarkan pada reaksi terhadap rangsangan. 3. Motivasi sadar dan motivasi tak sadar
4. Motivasi biogenetis dan motivasi sosiogenetis
Motif biogenetis merupakan motivasi yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi melanjutkan kehidupannya secara biologis. Motif ini bersifat universal artinya tidak terikat oleh umur, jenis kelamin, suku, daerah dan lain sebagainya. Sedangkan motif sosiogenetis timbul sebagai akibat dari interaksi sosial dengan orang atau hasil kebudayaan. Dengan kata lain, motif ini tergantung pada hubungan manusia dengan lingkungannya.
Menurut Hasibuan (2002:163), dikelompokkan menjadi:
1. Motif (Motive)
Motif adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang.
Motif meliputi: a.Dana yang cukup
b.Situasi lingkungan yang mendukung c.Menghargai pendapat orang lain d.Rasa takut dan cemas
e.Fasilitas memadai f. Dukungan teman g.Pemberian peringatan 2. Harapan (Expectancy)
Harapan adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku untuk tercapainya tujuan.
Harapan meliputi:
a.Masa depan yang cerah b.Pemberian penghargaan c.Sesuai prosedur
d.Tepat waktu 3. Insentif (Incentive)
Insentif adalah memotivasi seseorang dengan memberikan hadiah (imbalan) kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar.
Insentif meliputi:
Menurut Sardiman (1998:82), motivasi pada diri seseorang juga
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
2. Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif), sehingga orang senantiasa bekerja lebih kreatif dan lebih baik
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri di atas, berarti orang itu
mempunyai motivasi yang kuat. Ciri-ciri motivasi tersebut sangat penting
untuk diterapkan pada diri mahasiswa dalam menjalankan kuliahnya. Dalam
masa kuliah, agar berhasil baik, mahasiswa harus tekun mengerjakan tugas
kuliah, ulet dalam memecahkan suatu masalah dan hambatan secara mandiri.
Mahasiswa yang baik tentu tidak akan terjebak dalam sesuatu yang rutinitas
dan mekanis. Mahasiswa juga harus mampu mempertahankan pendapatnya,
kalau ia sudah yakin dan dipandangnya rasional. Bahkan lebih lanjut
mahasiswa harus juga peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum
dan bagaimana memecahkan permasalahannya (Sardiman, 1986: 83).
Sebagai mahasiswa seharusnya mempunyai motivasi yang tinggi
dalam melaksanakan tugas perkuliahannya, termasuk dalam mengikuti
perkuliahan di kelas sampai motivasi dalam membuat skripsi hingga lulus
kuliah. Dalam membuat skripsi yang tidak dituntut desakan cepat selesai
secara resmi membuat mahasiswa mempunyai motivasi yang lemah dalam
mengerjakan skripsi sehingga mahasiswa santai dalam mengerjakan skripsi
yang menimbulkan kelamaan dalam masa kuliah gara-gara mengerjakan
Untuk menghindari kelamaan dalam mengerjakan skripsi maka
motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi harus kuat. Motivasi yang
tinggi dalam mengerjakan skripsi dapat ditandai dengan sikap positif yang
ditimbulkan oleh mahasiswa itu sendiri. Sikap positif tersebut antara lain
kemauan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi, usaha untuk menyelesaikan
skripsi dalam waktu yang cepat, rajin untuk berkonsultasi dan bertanya kepada
dosen pembimbing berkaitan dengan skripsi, rajin dalam mencari bahan untuk
skripsi dan berusaha untuk berdiskusi dengan teman untuk menyelesaikan
masalah berkenaan dengan skripsinya.
D. Kerangka Berpikir dan Hipotesis
1. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Motivasi
Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi.
Kondisi sosial ekonomi atau sosial ekonomi adalah tempat atau
posisi yang dimiliki seseorang (orang tua) dalam suatu kelompok
masyarakat yang di dalamnya mencakup tingkat pendidikan, pekerjaan,
tingkat pendapatan, dan tempat tinggal yang dipandang penting oleh
masyarakat. Keadaan sosio-ekonomi keluarga mempunyai peranan dalam
perkembangan anak. Adanya perekonomian yang cukup, lingkungan
materiil yang melimpah dalam keluarganya, ia mendapat kesempatan yang
lebih banyak untuk memperkembangkan bermacam-macam kecakapan
yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada alatnya. Beberapa
tidak mendidik anak-anak mereka dengan cara mendorong berkembangnya
motif berprestasi (Dimyati Mahmud 1990 :86). Selain itu, bukan hanya
perbedaan kemampuan saja melainkan perbedaan kesempatan dan faktor
lingkungan.
Kondisi sosial ekonomi orang tua yang serba terbatas (kurang
mendukung) diduga kuat akan melemahkan semangat mahasiswa untuk
segera menyelesaikan skripsinya. Mahasiswa kurang termotivasi untuk
segera menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawabnya. Oleh sebab
penyelesaian skripsi terkadang memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Sebaliknya, jika kondisi sosial ekonomi orang tua yang serba tercukupi,
maka akan memudahkan menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Jadi
antara kondisi sosial ekonomi orang tua terdapat hubungan dengan
motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka ditentukan hipotesis sebagai
berikut :
Ha1 : Ada hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan motivasi
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
2. Hubungan Prestasi Akademik dengan Motivasi Mahasiswa dalam
Mengerjakan Skripsi
Prestasi akademik merupakan hasil yang diperoleh seseorang selama
mengalami proses belajar di perguruan tinggi yang dinyatakan dalam
Keberhasilan seseorang selama proses belajar di perguruan tinggi akan
tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya.
Dengan prestasi akademik yang tinggi akan tumbuh rasa
kepercayaan diri, harapan, maupun cita-citanya. Hal ini dianggap bahwa
seseorang yang mempunyai prestasi akademik tinggi, maka harapan dan
cita-citanya juga tinggi. Seseorang yang mempunyai prestasi akademik
yang tinggi akan mempunyai motivasi untuk segera lulus. Mereka akan
termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsinya. Sebaliknya apabila
seseorang mempunyai prestasi akademik yang rendah cenderung tidak
akan termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsinya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka ditentukan hipotesis sebagai
berikut:
Ha2 : Ada hubungan prestasi akademik dengan motivasi mahasiswa dalam
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus yaitu penelitian tentang
subjek tertentu, di mana subjek tersebut terbatas maka kesimpulan yang
diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti (Tatang M.Amirin,
1986:137).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan April 2009.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang dimintai informasi atau orang
yang menjadi sumber informasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa
2. Objek Penelitian
Objek penelitiannya adalah kondisi sosial ekonomi orang tua,
prestasi akademik, dan motivasi mahasiswa.
D. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen sejenis, akan
tetapi dapat dibedakan sama sekali. Dalam penelitian yang akan dilakukan
ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Program Studi
Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang sedang
menyusun skripsi. Jumlah populasi penelitian adalah 147 mahasiswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang di ambil dari populasi dengan menggunakan
cara-cara tertentu (Sudjana,1992:161). Dalam penelitian ini sampel yang
diambil adalah sebagian mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi.
3. Penarikan Sampel Penelitian
Penarikan sampel menggunakan accidental sampling, yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Kondisi sosial ekonomi adalah keadaan dimana orang atau kelompok
orang yang menduduki suatu kedudukan tertentu, cakupan kondisi sosial
ekonomi orang tua adalah tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan orang tua.
a. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tingkat pendidikan orang tua yaitu tingkat pendidikan tertinggi yang
terakhir ditempuh oleh orang tua yang ditunjukkan dengan ijazah.
Pengukuran tingkat pendidikan diberi skor :
Tabel 3.1
Tingkat Pendidikan Orang Tua
No. Tingkat Pendidikan Skor
b. Jenis Pekerjaan Orang Tua
Jenis pekerjaan orang tua adalah jenis bidang pekerjaan pokok yang
ditekuni orang tua setiap harinya. Pengukuran jenis pekerjaan
dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut :
Tabel 3.2
Jenis Pekerjaan Orang Tua
No. Jenis Pekerjaan Skor
c. Tingkat Pendapatan Orang Tua
Tingkat pendapatan orang tua adalah seluruh penghasilan yang
diterima dari pekerjaan pokok orang tua selama sebulan. Pengukuran
tingkat pendapatan orang tua adalah :
Tabel 3.3
Tingkat Pendapatan Orang Tua
No. Tingkat Pendapatan Skor
1. 2. 3.
< Rp 700.000,-
Antara Rp 700.000- < Rp 1.400.000,- Lebih dari Rp 1.400.000,-
1 2 3
2. Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah sejauh mana anak menguasai dan memahami
materi yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil dicapai anak.
Tinggi dan rendahnya prestasi belajar didasarkan pada pencapaian nilai
1) < 2,00 skor 1
2) 2,00-2,75 skor 2
3) 2,75-3,50 skor 3
4) Lebih dari 3,51 skor 4
3. Motivasi Mahasiswa dalam Mengerjakan skripsi
Motivasi merupakan suatu tenaga atau faktor yang terdapat didalam diri
manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan
tingkah lakunya. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel
motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi:
Tabel 3.4
Operasional Variabel Motivasi Mahasiswa
Pernyataan
No. Dimensi Indikator
Positif Negatif
1. Motif a. Dana yang cukup
b. Situasi lingkungan yang mendukung
c. Menghargai pendapat orang lain d. Perasaan takut dan cemas e. Fasilitas memadai
2. Harapan a. Masa depan yang cerah b. Pemberian penghargaan c. Sesuai prosedur d. Tepat waktu
8
11
9 10
3. Insentif a. Penyelesaain b. Pencapaian prestasi c. Pemberian hadiah
12 13
14
Skala pengukuran setiap item pernyataan tersebut di atas adalah skala
Tabel 3.5
Skor Variabel Motivasi Mahasiswa
SKOR
JAWABAN Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-ragu 3 3
Tidak setuju 2 4
Sangat tidak setuju 1 5
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan teknik
sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab secara langsung kepada sumber data yakni dalam penelitian ini
adalah mahasiswa. Dilakukan untuk mendapatkan data mengenai
gambaran umum Program Studi Pendidikan Akuntansi.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulan data yang memberikan daftar pertanyaan
kepada responden yang dipilih menjadi sampel. Untuk penelitian ini,
kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang kondisi sosial
ekonomi orang tua dan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data ini merupakan teknik yang digunakan untuk
memperkuat data yang didapat dari sumber-sumber data secara langsung
melalui wawancara. Data yang didapat dari teknik adalah Indeks Prestasi
G. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk mengetahui apakah setiap item kuesioner yang dibuat sudah
sahih atau belum maka diuji kesahihan butir dengan menggunakan analisis
validitas dan reliabilitas.
1. Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Validitas adalah tingkat sampai dimana suatu kuesioner mampu mengukur
apa yang seharusnya diukur. Tingkat validitas dinyatakan dalam koefisien
validitas. Rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson adalah
sebagai berikut (Sudjana,1996:369):
Rxy = koefisien korelasi antara skor masing-masing item dengan skor total
∑
x = jumlah skor untuk masing-masing item∑
y = jumlah total skor untuk semua n = jumlah subjekDalam pengujian koefisien validitas ini digunakan taraf signifikansi 5%.
Jika rhitung > rtabel, maka suatu butir instrument mampu mengukur apa
yang diinginkan (valid). Sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka suatu butir
instrument tidak valid.
Pengujian validitas butir instrument penelitian dilakukan di Universitas
orang. Pengujian ini dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian.
Pengujian validitas dihitung dengan bantuan SPSS 12.00 for windows.
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Mahasiswa
No butir
Correlated Item-Total Corellation R
tabel Keterangan
Berdasarkan tabel 3.6 di atas tampak bahwa keseluruhan butir variabel
motivasi adalah valid atau sahih. Hal ini didukung dari hasil perhitungan
corrected item-total correlation yang menunjukkan bahwa keseluruhan nilainya lebih besar dari rtabel = 0,361 ( Lampiran 2.2 hal 65).
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas adalah menunjukkan pada pengertian bahwa suatu instrumen
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrumen tersebut baik. Untuk menghitung reliabelitas kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan Koefisien Alpha Cronbach dengan taraf
⎥
σ jumlah varians butir
2
t
σ = varians total
Jika hasil penelitian r11 menunjukkan angka lebih dari 0,60
(Nunnally,1967 dalam Imam Ghozali, 2006:410), maka dinyatakan bahwa
instrumen penelitian adalah reliabel. Sebaliknya jika hasil penelitian r11
menunjukkan angka kurang dari 0,60, maka dinyatakan instrumen
penelitian adalah tidak reliabel.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Realibilitas Variabel Motivasi Mahasiswa
rhitung (Alpha) rtabel Keterangan
0,821 0,60 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rhitung = 0,821 > 0,60 yang
berarti instrumen adalah reliabel ( Lampiran 2.2 hal 65).
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yaitu kegiatan yang dimulai dari menghimpun data,
menyusun atau mengatur data, mengolah data, menganalisis data angka,
guna memberikan gambaran tentang suatu gejala, peristiwa atau keadaan.
Dalam hal ini yang akan dihimpun adalah data kondisi sosial ekonomi
2. Pengujian Hipotesis
a. Hipotesis 1
1) Rumusan Hipotesis
Ho: Tidak ada hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua
dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Ha: Ada hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan
motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
2) Pengujian Hipotesis
Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan kondisi sosial ekonomi
orang tua dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi,
digunakan rumus Chi Kuadrat. Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
a) Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi.
b) Menghitung koefisien kontingensi, terlebih dahulu dihitung
nilai chi kuadrat (Arikunto, 1991: 228):
(
)
fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
fh = frekuensi yang diharapkan
Jumlah baris
Sedangkan untuk menghitung fh = x Jumlah Kolom Jumlah semua
c) Menentukan statistik uji χ2 dan derajat kebebasan
d) Menarik kesimpulan
Apabila dari perhitungan ternyata bahwa hargaχ2 ≥ harga
kritik χ2 yang tertera dalam tabel, sesuai dengan taraf
signifikasi yang telah digunakan, berarti ada hubungan yang
meyakinkan antara fo dengan fh. Akan tetapi apabila dari
perhitungan ternyata bahwa nilai χ2< harga kritik χ2, berarti
tidak ada hubungan yang meyakinkan antara fo dengan fh.
e) Menghitung Koefisien Kontingensi
Untuk mengetahui derajat hubungan antara faktor yang satu
dengan lainnya digunakan koefisien kontingensi (C), sedangkan
rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien kontingensi
adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:282):
n C
+ = 2 2
χ χ
Keterangan:
C = koefisien kontingensi
2
χ = chi kuadrat n = jumlah item
Agar harga koefisien (C) yang diperoleh dapat dipakai untuk
menilai derajat asosiasi antara faktor, maka harga C perlu
dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum (Cmaks)
yang bisa terjadi. Harga C maksimum dapat dihitung dengan
m
m = banyaknya kategori yang paling kecil di antara variabel
yang diketahui semakin dekat nilai C dengan Cmaks, maka makin
kuat hubungan yang terjadi di antara variabel tersebut.
Perhitungan interprestasi rasio koefisien kontingensi (C)
terhadap C maksimum (Cmaks) adalah sebagai berikut:
maks rasio
C C
C =
Nilai C Interprestasi 0,81 s/d 1,00
Ho: Tidak ada hubungan prestasi akademik dengan motivasi
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Ha: Ada hubungan prestasi akademik dengan motivasi mahasiswa
dalam mengerjakan skripsi.
2) Pengujian Hipotesis
Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan kondisi sosial ekonomi
digunakan rumus Chi Kuadrat. Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
a) Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi.
b) Menghitung koefisien kontingensi, terlebih dahulu dihitung
nilai chi kuadrat (Arikunto, 1991: 228):
(
)
∑
−=
fh fh fo
2
χ
Dimana:
fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
fh = frekuensi yang diharapkan
Jumlah baris
Sedangkan untuk menghitung fh = x Jumlah Kolom Jumlah semua
c) Menentukan statistik uji χ2 dan derajat kebebasan
db= (baris -1) (kolom -1)
d) Menarik kesimpulan
Apabila dari perhitungan ternyata bahwa hargaχ2 ≥ harga kritik
2
χ yang tertera dalam tabel, sesuai dengan taraf signifikasi yang
telah digunakan, berarti ada hubungan yang meyakinkan antara
fo dengan fh. Akan tetapi apabila dari perhitungan ternyata
bahwa nilai χ2< harga kritik χ2, berarti tidak ada hubungan
e) Menghitung Koefisien Kontingensi
Untuk mengetahui derajat hubungan antara faktor yang satu
dengan lainnya digunakan koefisien kontingensi (C), sedangkan
rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien kontingensi
adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:282):
n
C = koefisien kontingensi
2
χ = chi kuadrat n = jumlah item
Agar harga koefisien (C) yang diperoleh dapat dipakai untuk
menilai derajat asosiasi antara faktor, maka harga C perlu
dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum (Cmaks)
yang bisa terjadi. Harga C maksimum dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
m = banyaknya kategori yang paling kecil di antara variabel
yang diketahui semakin dekat nilai C dengan Cmaks, maka makin
Perhitungan interprestasi rasio koefisien kontingensi (C)
terhadap C maksimum (Cmaks) adalah sebagai berikut:
maks rasio
C C
C =
Nilai C Interprestasi 0,81 s/d 1,00
0,61 s/d 0,80 0,41 s/d 0,60 0,21 s/d 0,40 0,00 s/d 0,20
Tinggi Cukup Agak rendah
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. STATUS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan No.77 tahun 1962, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Sanata Dharma secara lebih spesifik untuk jurusan Ilmu Ekonomi ditetapkan
berstatus swasta DISAMAKAN. Semenjak ada perubahan IKIP Sanata
Dharma menjadi Universitas Sanata Dharma pada tahun 1993, Pendidikan
Akuntansi (PAK) yang awalnya berada di bawah jurusan Ilmu Ekonomi
terhitung pada saat itu berada di bawah Program Studi Pendidikan Dunia
Usaha, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP. Pada tahun 1996,
Pendidikan Akuntansi dinyatakan TERAKREDITASI berdasarkan surat
keputusan yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
tertanggal 11 Agustus 1998. tahun1999, berdasarkan SK Dirjen Dikti No.
143/DIKTI/Kep/1999 Pendidikan Akuntansi berada di bawah Program Studi
Pendidikan Ekonomi. Tahun 2003 kembali Pendidikan Akuntansi dinyatakan
TERAKREDITASI berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi No. 05973/Ak-VII-S1-033/USDPDA/IX/2003.
B. DESKRIPSI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Tujuan Program Studi Pendidikan Akuntansi ini adalah untuk
manajemen, dan bidang ekonomi/koperasi. Dalam menyelenggarakan
pendidikan, Program Studi berdasarkan pada kurikulum nasional dan muatan
lokal. Penyelenggaraan proses belajar mengajar dilaksanakan teratur dan
didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai. Sikap kritis yang
ditanamkan pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar telah
memberikan dasar yang kuat bagi lulusan dalam berpikir secara ilmiah.
Sebagai hasilnya, lulusan Program Studi Pendidikan Akuntansi memiliki
kemampuan yang memadai di bidangnya dan memiliki fleksibilitas yang
tinggi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan banyaknya lulusan prodi yang
menduduki jabatan/posisi penting dalam dunia pendidikan dan non
kependidikan, yakni sebagai sumber daya manusia yang dapat diandalkan di
bidang akuntansi pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur,
perusahaan jasa seperti bank, perhotelan, perusahaan konsultan
manajemen/bisnis/perpajakan, asuransi, dan sebagainya.
C. PROSPEK LULUSAN
Lulusan Program Studi umumnya bekerja sebagai guru ekonomi
atau akuntansi di SLTP, SMK, dan SMU swasta maupun negeri dan tersebar
di seluruh Indonesia. Lulusan juga banyak yang bekerja di lembaga
konsultan manajemen/perpajakan, kantor akuntan publik, perbankan,
D. DAFTAR STAF PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Program Studi Pendidikan Akuntansi mempunyai staff dosen
sebagai berikut:
1. Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si.
2. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si.
3. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.
4. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si.
5. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
6. Cornelio Purwantini, S.Pd., M.S.A.
7. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.
8. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd.
9. Agustinus Heri Nugroho,S.Pd.,M.Pd.
10.Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.
11.Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd.
E. KURIKULUM
I. MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK)
01. Pendidikan Agama
02. Teologi Moral/Filsafat Moral 03. Pendidikan Pancasila
04. Pendidikan Kewarganegaraan 05. Bahasa Indonesia
II. MATA KULIAH KEILMUAN DAN KETRAMPILAN (MKK)
A. Utama
Kependidikan
08. Psikologi Belajar dan Pembelajaran 09. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling 10. Manajemen Sekolah
Bidang Studi
11. Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro) 12. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro) 13. Pengantar Bisnis dan Koperasi 14. Pengantar Manajemen
15. Akuntansi Keuangan Dasar I 16. Akuntansi Keuangan Dasar II
B. Alat
17. Pengantar Aplikasi Komputer 18. Matematika Ekonomi
19. Statistika
20. Statistika ( Lanjutan )
21. Pengolahan Data Elektronik (PDE)
III. MATA KULIAH KEAHLIAN BERKARYA (MKB)
22. Akuntansi Keuangan Menengah I 23. Akuntansi Keuangan Menengah II 24. Akuntansi Keuangan Lanjutan I 25. Akuntansi Keuangan Lanjutan II 26. Akuntansi Biaya
27. Akuntansi Biaya Lanjutan 28. Akuntansi Pemerintahan 29. Akuntansi Perpajakan 30. Akuntansi Perbankan 31. Sistem Akuntansi
32. Sistem Informasi Akuntansi 33. Pemeriksaan Akuntansi 34. Analisis Laporan Keuangan 35. Akuntansi Manajemen 36. Controllership
37. Teori Akuntansi
38. Sistem Komputer Akuntansi 39. Seminar Pendidikan Akuntansi 40. Seminar Penelitian
IV. MATA KULIAH PERILAKU BERKARYA (MPB)
A. PBM
42. Perencanaan Pengajaran 43. Evaluasi Pengajaran 44. Metodologi Penelitian
45. Program Pengalaman Lapangan I 46. Program Pengalaman Lapangan II 47. Pengeloloan Kelas
48. Kurikulum dan Kajian Buku Teks 49. Stategi Pembelajaran Ekonomi
B. Bidang Studi
50. Etika Bisnis
51. Manajemen Strategik
52. Manajemen Sumber Daya Manusia 53. Penganggaran Perusahaan
54. Manajemen Pemasaran 55. Manajemen Operasi 56. Manajemen Keuangan
57. Praktek Akuntansi Usaha Jasa dan Dagang 58. Praktek Akuntansi Manufaktur
59. Kewirausahaan 60. Portofolio
V. MATA KULIAH KEHIDUPAN BERSAMA (MBB)
61. Pengantar Ekonomi Pembangunan 62. Pendidikan Ilmu Sosial
63. Hukum Dagang/Perdata 64. Hukum Pajak
65. Bahasa Inggris Bisnis
66. Bahasa Inggris Bisnis Lanjut
F. FASILITAS
Program Studi Pendidikan Akuntansi memiliki fasilitas yang
sangat memadai sebagai berikut:
2. Pusat Simulasi Bisnis dan Koperasi ( PSBK ) yang menjadi tempat
praktik bagi mahasiswa PE di bidang Akuntansi, manajemen,
perpajakan, perkoperasian, penelitian dan pengajaran.
3. Perpustakaan Pusat modern empat lantai ber-AC yang dikelola dengan
sistem komputer dan dilengkapi dengan 60 unit work station untuk
kegiatan produktif mahasiswa, seperti mengetik makalah, skripsi, dan
mengakses informasi melalui internet.
4. Beasiswa dan bantuan khusus bagi mahasiswa yang berprestasi.
37
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2009 di Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Subyek penelitian adalah mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi yang
sedang mengerjakan skripsi. Jumlah populasi penelitian ini adalah 147
mahasiswa. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 100 mahasiswa. Semua
butir pernyataan dalam penelitian ini telah diisi dengan lengkap oleh seluruh
responden penelitian (mahasiswa), sehingga keseluruhan jawaban responden
dapat menjadi sumber data dari penelitian ini. Berikut ini disajikan deskripsi data
dan variabel penelitian:
A. Deskripsi Data
Deskripsi variabel penelitian mencakup kondisi sosial ekonomi,
prestasi akademik, motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi antara lain
sebagai berikut:
1. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
a. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tabel 5.1
Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah
Tingkat Pendidikan f fr (%)
S1≤ 20 20
D3 20 20
D2 17 17
D1 0 0
SLTP 14 14
SD 4 4
Jumlah 100 100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.1 di atas diketahui bahwa pada tingkat pendidikan orang
tua (ayah) mahasiswa sebagai berikut yaitu S1 sebanyak 20
mahasiswa; D3 sebanyak 20 mahasiswa; D2 sebanyak 17
mahasiswa; SLTA sebanyak 25 mahasiswa; SLTP sebanyak 14
mahasiswa; SD sebanyak 4 mahasiswa. Jadi dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar tingkat pendidikan orang tua (ayah)
mahasiswa adalah SLTA.
Tabel 5.2
Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu
Tingkat Pendidikan f fr (%)
S1≤ 1 1
D3 1 1
D2 1 1
D1 0 0
SLTA 14 14
SLTP 14 14
SD 69 69
Jumlah 100 100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.2 di atas diketahui bahwa pada tingkat pendidikan orang
tua (ibu) yaitu S1 sebanyak 1 mahasiswa; D3 sebanyak 1
mahasiswa; D2 sebanyak 1 mahasiswa; SLTA sebanyak 14
mahasiswa; SLTP sebanyak 14 mahasiswa; SD sebanyak 69
mahasiswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat
b. Jenis Pekerjaan Orang Tua
Tabel 5.3
Deskripsi Jenis Pekerjaan Ayah
Jenis Pekerjaan f fr (%)
Pegawai Negeri 66 66
Pegawai Swasta 12 12
Pedagang/ Wiraswata 12 12 Petani/ Pengrajin 10 10
Buruh 0 0
Jumlah 100 100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.3 di atas diketahui bahwa pada jenis pekerjaan orang tua
(ayah) mahasiswa sebagai berikut: Pegawai Negeri sebanyak 66;
Pegawai Swasta sebanyak 12; Pedagang/ wiraswasta sebanyak 12;
Petani/ Pengrajin sebanyak 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar jenis pekerjaan orang tua (ayah) adalah Pegawai
Negeri.
Tabel 5.4
Deskripsi Jenis Pekerjaan Ibu
Jenis Pekerjaan f fr (%)
Pegawai Negeri 32 32
Pegawai Swasta 10 10
Pedagang/ Wiraswata 49 49
Petani/ Pengrajin 9 9
Buruh 0 0
Jumlah 100 100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.4 di atas diketahui bahwa pada jenis pekerjaan orang tua
(ibu) mahasiswa sebagai berikut: Pegawai Negeri sebanyak 32;
Pegawai Swasta sebanyak 10; Pedagang/ wiraswasta sebanyak 49;
Petani/ Pengrajin sebanyak 9. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
c. Tingkat Pendapatan Orang Tua
Tabel 5.5
Deskripsi Tingkat Pendapatan Ayah
Tingkat Pendapatan f fr (%)
1.400.000 ≤ 49 49
700.000- 1.400.000 41 41
< 700.000 10 10
Jumlah 100 100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.5 di atas diketahui bahwa tingkat pendapatan orang tua
(ayah) mahasiswa sebagai berikut: 1.400.000 ≤ sebanyak 49
mahasiswa; 700.000- 1.400.000 sebanyak 41 mahasiswa; < 700.000
sebanyak 10 mahasiswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendapatan sebagian besar orang tua (ayah) adalah 1.400.000 ≤.
Tabel 5.6
Deskripsi Tingkat Pendapatan Ibu
Tingkat Pendapatan f fr %)
1.400.000 ≤ 27 27
700.000- 1.400.000 41 41
< 700.000 32 32
Jumlah 100 100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.6 di atas diketahui bahwa tingkat pendapatan orang tua
(ibu) mahasiswa sebagai berikut: 1.400.000 ≤ sebanyak 27
mahasiswa; 700.000- 1.400.000 sebanyak 41 mahasiswa; < 700.000
sebanyak 32 mahasiswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat
2. Prestasi Akademik
Dari tabel 5.7 di atas diketahui bahwa indeks prestasi kumulatif
mahasiswa sebagai berikut: 2,75- 3,49 sebanyak 27 mahasiswa; 2,00-
2,74 sebanyak 64 mahasiswa; < 2,00 sebanyak 9 mahasiswa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki indeks prestasi
kumulatif antara 2,00 -2,74.
3. Motivasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi
Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel motivasi mahasiswa antara
lain, sebagai berikut:
Tabel 5.8
Deskripsi Variabel Motivasi Mahasiswa
Interval Motivasi f fr (%) Kategori
Dari tabel 5.8 di atas diketahui bahwa 18 mahasiswa menyatakan bahwa
motivasi sangat tinggi, 59 mahasiswa menyatakan tinggi, 21 mahasiswa
menyatakan cukup tinggi, 2 mahasiswa menyatakan rendah dan 0
disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa
motivasi dalam mengerjakan skripsi adalah tinggi. Hal ini didukung oleh
hasil perhitungan nilai mean= 50,57; median= 55; modus= 54; dan
standar deviasi =16,77 (Lampiran 4 hal 79)
B. Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis 1
a. Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua
dengan motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Ha = Ada hubungan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan
motivasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
b. Pengujian Hipotesis
1) Tingkat Pendidikan Orang Tua
a) Ayah
Tabel 5.9
Data Variabel Tingkat Pendidikan Ayah dan Motivasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi
Motivasi
Pendidikan
Sangat
Tabel 5.10 Tabel Kontingensi
Sangat
Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat
Tabel Kontingensi (Penggabungan Sel)
Sangat Tinggi Tinggi Cukup/Rendah/Sangat Rendah Motivasi
Dengan demikian Ho ditolak, artinya tidak ada hubungan kondisi
sosial ekonomi orang tua (tingkat pendidikan ayah) dengan motivasi
b) Ibu
Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat
Tinggi Tinggi Cukup Rendah
Sangat
Tabel Kontingensi (Penggabungan Sel)
Sangat
Dengan α = 0,05 dan dk = (2-1) (3-1) = 2, didapat χ20,95(2) = 5,99.Hasil
perhitungan menunjukkan χ 2hitung = 1,7871 < χ 2tabel = 5,99. Dengan
demikian Ho ditolak, artinya tidak ada hubungan kondisi sosial
ekonomi orang tua (tingkat pendidikan ibu) dengan motivasi
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
2) Jenis Pekerjaan Orang Tua
a) Ayah
Tabel 5.15
Data Variabel Jenis Pekerjaan Ayah dan Motivasi Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi
Motivasi
Pekerjaan
Sangat
Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat
Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat
Tinggi Tinggi Cukup Motivasi
Pekerjaan fo fh fo fh fo fh
Jumlah Pegawai Negeri 11 11,22 40 39,6 15 15,18 66 Pegawai Swasta/Pedagang/Petani/Buruh 6 5,78 20 20,4 8 7,82 34
Jumlah 17 17 60 60 23 23 100