• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi : studi kasus SMA Negeri 1 Karangmojo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi : studi kasus SMA Negeri 1 Karangmojo."

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

xi ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri I Karangmojo Yashinta Ria Kurnianingsih

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap keberhasilan studi, (2) ada pengaruh yang signifikan strategi siswa dalam belajar terhadap keberhasilan studi, (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi, (4) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar secara bersama-sama terhadap keberhasilan studi.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri I Karangmojo pada bulan Desember 2008 sampai dengan bulan Maret 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 212 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 siswa, teknik pengambilan sampel dengan sampel acak proporsional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan yang pertama, kedua, dan ketiga menggunakan analisis regresi linier sederhana, sedangkan untuk menjawab permasalahan yang keempat menggunakan analisis regresi linier ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap keberhasilan studi (thitung =

2,264 > ttabel = 1,661); (2) ada pengaruh yang signifikan strategi siswa dalam

belajar terhadap keberhasilan studi (thitung = 2,022 > ttabel = 1,661); (3) ada

pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi (thitung = 3,051 > ttabel = 1,661); (4) ada pengaruh yang

(2)

xii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHERS’ ROLE IN CLASS, STUDENTS’ STRATEGY IN LEARNING, AND STUDENTS’ PERCEPTION ON THE IMPORTANCE OF STUDY TO

LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study on the Eleventh Grade Department of Karangmojo 1 Senior High School

Yashinta Ria Kurnianingsih Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research aims to find out whether: (1) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class to learning achievement, (2) there is significant influence of students’ strategy in learning to learning achievement, (3) there is significant influence of students’ perception on the importance of study to learning achievement, (4) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class, students’ strategy in learning, and students’ perception on the importance of study simultaneously to learning achievement.

This research is a case study and conducted in Karangmojo 1 Senior High School from December 2008 up to March 2009. The population of this research were 212 students of the eleventh class. The participants of this research were 100 students. These participants were chosen by applying proportional random sampling method. The data were collected by using questionnaire and documentation. The technique of data analysis to answer the first, second, and third problem was by using the simple linier regression analysis, whereas to answer the fourth problem is by using double linier regression analysis.

The result shows that: (1) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class to learning achievement (tcount = 2,264 > ttable

= 1,661); (2) there is significant influence of students’ strategy in learning to learning achievement (tcount = 2,022 > ttable = 1,661); (3) there is significant

influence of students’ perception on the importance of study to learning achievement (tcount = 3,051 > ttable = 1,661); (4) there is significant influence of

(3)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI

Studi Kasus SMA Negeri 1 Karangmojo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Yashinta Ria Kurnianingsih 041334094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI

Studi Kasus SMA Negeri 1 Karangmojo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Yashinta Ria Kurnianingsih 041334094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)

SKRIPSI

PENGARUII PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAI\I GT]RU DI KELAS, STRATEGT SrSWA DALAM BELAJA& DAhIPERSEST SrSWA

TENTANG PENTINGI{YA BELAJAR TERIIADAP KEBERIIASILAN STUIII

Studi Kasus: SMA Negeri I Karangmojo

Oleh:

Yashinta Ria Kumianingsih NIM: &4133409,+

Telah disetujui oleh :

Benedectalndah N., S.Pd., S.I.P, MPd. Tanggal 29 Juli 2009

(6)

SKRIPSI

PSNGARTJI{ PERSEPSI SISWA TENTAI\G PERANAI{ GI'RU DI KELAS, STRATEGI SIS\ryA DALAM BELAJA& DAI\ PERSEPSI SISWA

TENTAI\IG PENTINGNYA BELAJAR TERIIADAP KEBERIIASILAI\I STUDI

Studi Kasus di SMA Negeri I Karangmojo

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Yashinta Ria Kuniirariingsih

NIM:04133,1094

Telah dipertahankan di depan Panitia penguji

Pada tanggal 2l Agusitrs 2009 dan dirryatakan telah mernenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap

Ketua Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si.

Sekretaris L. Saptono, S.Pd-, M.Si.

Anggota llenedecta Indah N., S.Pd., S.I.B M.pd.

Anggota Drs. FX. Muhadi, M.Pd.

Anggota A. Heri Nugroho. S.Pd., M.Pd.

Yogyakart4 2l Agustus 2009

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma

lll

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa

kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan

kepadamu. (Markus 11:24)

Skripsi ini Kupersembahkan untuk:

o

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

o

Bapak dan Ibu tercinta

(8)

v

MOTTO

o

Fokuskan diri kepada kelebihan-kelebihan kita dan

bukan pada kekurangan-kekurangan kita.

o

Awal dari suatu perubahan disekeliling kita dimulai

dari diri kita sendiri.

o

Waktu adalah asset yang sangat berharga.

o

Kesuksesan adalah hasil dari suatu perubahan.

o

Karakter yang kuat adalah modal awal kesuksesan.

o

Pujian adalah benih yang menumbuhkan kepercayaan

diri manusia.

o

Mengucap syukur dalam segala hal adalah kehendak

Tuhan dalam hidup kita.

o

Serahkankah khawatirmu kepada Tuhan, maka Ia

(9)

PERNYA T AAN KEASLIAN KARY A

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain. kecuali yang telah disebutkan dala:n

kutipan dan daftar pusraka. sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Y ogyakarta. 21 Agustus 2009

Penulis

((~tu

Yashinta

~ianingSih

(10)

LEMBAR PERNY ATAAN PERSETUJUAN

PUBLlKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahsiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : YASHINTA RIA KURNIANINGSIH

Nomor Mahasiswa : 041334094

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

PENGARUH PERSEPSI SISW A TENT ANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PENTINGNY A BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN

STUDI

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam belltuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pad a tanggal 21 Agustus 2009

Yang menyatakan

C'J/J:'~

1°:---Yashinta Ria Kurnianingsih

(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di Kelas, Strategi Siswa dalam Belajar, dan Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar Terhadap Keberhasilan Studi”. Penyusunan skripsi dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1), Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam Penyusun skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan, dukungan, semangat, motivasi, dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

(12)

ix

5. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. dan Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini..

6. Segenap staff pengajar Program studi Pendidikan Akuntansi atas semua ilmu yang telah disampaikan melalui perkuliahan.

7. Tenaga Administrasi Program studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan informasi dan membantu kelancaran dalam proses belajar.

8. Ibu Dra. Lusia Dwi Haryati, selaku Kepala Sekolah SMA Dominikus Wonosari yang telah memberikan ijin penelitian validitas.

9. Bapak Drs. Sutarman, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Karangmojo yang telah memberikan ijin penelitian.

10. Kedua orang tuaku (Bapak dan Ibu) yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat, dan motivasi.

11. Adikku Nicholas dan Alchidhio yang telah memberikan doa dan semangat.

12. Kekasih hatiku Antonius Bheny, terima kasih atas cinta, semangat, dan perhatian yang telah engkau berikan.

13. Keluarga Ibu Christina Martuti yang telah memberikan doa dan semangat.

(13)

x

15. Sahabat-sahabatku: Shisil, Tanti, Ely, Via, Vhivin, Nova, Ana, Nukcy, Nenes, Shanti, Kristi, Lasmi, Tantri, Venti, Rinie, Rani, Moko, Tepe, Koco, Brahma, Pungky, Bleky.

16. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2004 terima kasih atas semangat dan kerja samanya selama kuliah di Universitas Sanata dharma.

17. Keluarga Bapak Suminah yang telah menyediakan tempat tinggal (kos-kosan) selama kuliah.

18. Anak-anak Kost STM 20: Mas Setyo, Mbak Pipit, Satrio, Wisnu, Pak Kris.

19. Anak-anak Kost Amelia 20 F: Shita, Yuyun, Riska, Mbak Nita, Whiwin, Mbak Fajar.

20. Semua pihak yang telah memberikan doa, semangat, dan motivasi, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Terimakasih.

Yogyakarta, 21 Agustus 2009

(14)

xi ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PERANAN GURU DI KELAS, STRATEGI SISWA DALAM BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PENTINGNYA BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN STUDI

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri I Karangmojo Yashinta Ria Kurnianingsih

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap keberhasilan studi, (2) ada pengaruh yang signifikan strategi siswa dalam belajar terhadap keberhasilan studi, (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi, (4) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar secara bersama-sama terhadap keberhasilan studi.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri I Karangmojo pada bulan Desember 2008 sampai dengan bulan Maret 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 212 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 siswa, teknik pengambilan sampel dengan sampel acak proporsional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan yang pertama, kedua, dan ketiga menggunakan analisis regresi linier sederhana, sedangkan untuk menjawab permasalahan yang keempat menggunakan analisis regresi linier ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap keberhasilan studi (thitung =

2,264 > ttabel = 1,661); (2) ada pengaruh yang signifikan strategi siswa dalam

belajar terhadap keberhasilan studi (thitung = 2,022 > ttabel = 1,661); (3) ada

pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi (thitung = 3,051 > ttabel = 1,661); (4) ada pengaruh yang

(15)

xii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHERS’ ROLE IN CLASS, STUDENTS’ STRATEGY IN LEARNING, AND STUDENTS’ PERCEPTION ON THE IMPORTANCE OF STUDY TO

LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study on the Eleventh Grade Department of Karangmojo 1 Senior High School

Yashinta Ria Kurnianingsih Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research aims to find out whether: (1) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class to learning achievement, (2) there is significant influence of students’ strategy in learning to learning achievement, (3) there is significant influence of students’ perception on the importance of study to learning achievement, (4) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class, students’ strategy in learning, and students’ perception on the importance of study simultaneously to learning achievement.

This research is a case study and conducted in Karangmojo 1 Senior High School from December 2008 up to March 2009. The population of this research were 212 students of the eleventh class. The participants of this research were 100 students. These participants were chosen by applying proportional random sampling method. The data were collected by using questionnaire and documentation. The technique of data analysis to answer the first, second, and third problem was by using the simple linier regression analysis, whereas to answer the fourth problem is by using double linier regression analysis.

The result shows that: (1) there is significant influence of students’ perception on teachers’ role in class to learning achievement (tcount = 2,264 > ttable

= 1,661); (2) there is significant influence of students’ strategy in learning to learning achievement (tcount = 2,022 > ttable = 1,661); (3) there is significant

influence of students’ perception on the importance of study to learning achievement (tcount = 3,051 > ttable = 1,661); (4) there is significant influence of

(16)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

(17)

xiv

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Teoretik ... 6

1. Pengertian Keberhasilan Studi ... 6

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Studi ... 9

3. Pengertian Persepsi ... 12

4. Peranan Guru ... 13

5. Pengertian Belajar ... 15

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 17

7. Strategi Belajar ... 19

8. Arti Penting Belajar ... 20

9. Tujuan Belajar ... 20

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 21

C. Kerangka Berpikir ... 22

D. Perumusan Hipotesis ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 26

D. Variabel dan Pengukuran ... 27

1. Variabel Penelitian ... 27

2. Pengukuran Variabel ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

(18)

xv

2. Metode Dokumentasi ... 35

F. Uji Instrumen Penelitian ... 36

G. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 54

A. Sejarah Berdiri Sekolah ... 54

B. Visi dan Misi Sekolah ... 54

C. Lingkungan Fisik Sekolah SMA Negeri 1 Karangmojo ... 55

D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Karangmojo ... 56

E. Siswa SMA Negeri 1 Karangmojo ... 58

F. Fasilitas Pendidikan SMA Negeri 1 Karangmojo ... 60

G. Struktur Organisasi UPT SMA Negeri 1 Karangmojo... 62

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Deskripsi Data ... 64

B. Pengujian Hipotesis ... 70

C. Pembahasan ... 79

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 86

C. Keterbatasan ... 88

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di Kelas ... 37

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Strategi Siswa dalam Belajar ... 38

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar ... 40

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 41

Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ... 45

Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Karangmojo ... 56

Tabel 4.2 Daftar Siswa SMA Negeri 1 Karangmojo ... 59

Tabel 4.3 Fasilitas Pendidikan SMA Negeri I Karangmojo ... 60

Tabel 5.1 Penilaian Acuan Patokan (PAP II) ... 64

Tabel 5.2 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di kelas ... 65

Tabel 5.3 Interpretasi Strategi Siswa dalam Belajar ... 66

Tabel 5.4 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar ... 67

Tabel 5.5 Interpretasi Keberhasilan Studi ... 69

(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 91

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 97

Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 122

Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 134

Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Linearitas ... 137

Lampiran 6 Korelasi Sederhana dan Analisis Regresi Sederhana ... 139

Lampiran 7 Korelasi Ganda dan Analisis Regresi Ganda ... 145

Lampiran 8 Sumbangan Efektif (SE%) dan Sumbangan Relatif (SR%) ... 146

Lampiran 9 Tabel r,f dan t... 148

(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini pendidikan merupakan kunci pokok bagi seseorang untuk meraih masa depan, karena ketidakberhasilan seseorang dalam pendidikan akan membuat seseorang miskin akan pengetahuan dan wawasan. Pada dasarnya pendidikan mempunyai tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang terampil dan mempunyai wawasan yang luas. Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat menjadi bekal untuk mencapai masa depan yang cerah.

Dalam menempuh pendidikan diharapkan setiap orang dapat mencapai suatu keberhasilan. Keberhasilan seseorang dalam suatu jenjang pendidikan disebut sebagai suatu keberhasilan studi. Hal- hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan studi seseorang adalah motivasi, minat, perhatian, cara belajar, lingkungan, dan sebagainya. Untuk dapat mencapai suatu keberhasilan dalam studi seorang siswa harus mempunyai motivasi untuk belajar dan strategi atau cara belajar.

(23)

guru dalam suatu proses belajar- mengajar adalah guru sebagai motivator bagi siswa, artinya adalah bahwa seorang guru harus mampu memberikan motivasi bagi siswanya untuk belajar karena dengan belajar seorang siswa mampu mencapai keberhasilan studinya.

Meskipun seorang guru telah melaksanakan peranannya dengan baik tetapi keberhasilan studi bagi seorang siswa belum tercapai secara maksimal, hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan yang kurang baik atau negatif tentang peran guru di kelas. Tanggapan langsung atau yang sering disebut sebagai persepsi muncul dari seorang siswa. Selain itu pemahaman tentang pentingnya belajar juga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar.

Setiap siswa mempunyai persepsi yang berbeda- beda tentang peranan guru di kelas. Seorang siswa yang mempunyai persepsi yang baik maka akan menimbulkan motivasi, minat, dan perhatian bagi siswa untuk belajar sehingga akan mencapai keberhasilan studi. Sebaliknya jika seorang siswa mempunyai persepsi yang tidak baik tentang peranan guru di dalam kelas maka siswa tersebut tidak akan termotivasi untuk belajar karena perhatian dan minatnya kurang sehingga tidak akan mencapai keberhasilan studi.

(24)

Belajar sangat penting bagi seseorang terutama bagi seorang siswa. Seorang siswa mempunyai persepsi yang berbeda- beda tentang pentingnya belajar. Seorang siswa yang mengerti dan memahami bahwa belajar itu penting, maka siswa tersebut akan belajar dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Sedangkan bagi seorang siswa yang tidak memahami tentang pentingnya belajar maka siswa tersebut tidak akan belajar. Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan studinya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang timbul dalam mencapai keberhasilan studi adalah minat dan perhatian siswa, motivasi siswa, bakat, strategi siswa dalam belajar, lingkungan, fasilitas belajar, hubungan antara guru dengan siswa, peranan guru di kelas, persepsi siswa tentang peranan guru di kelas dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar.

C. Batasan Masalah

(25)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap keberhasilan studi ?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi siswa dalam belajar terhadap keberhasilan studi ?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar secara bersama-sama terhadap keberhasilan studi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap keberhasilan studi.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi siswa dalam belajar terhadap keberhasilan studi.

(26)

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi.

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi guru untuk melaksanakan peranan dan tugasnya dengan baik serta dapat digunakan sebagai masukan bagi siswa dalam menciptakan strategi belajar dan untuk membangun persepsi yang baik tentang peranan guru di kelas dan pentingnya belajar sehingga keberhasilan studi akan tercapai.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi maupun sumber bacaan bagi mahasiswa dan pihak- pihak yang membutuhkan serta menambah pengetahuan mahasiswa khususnya tentang pendidikan.

3. Bagi Penulis

(27)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoretik

1. Pengertian Keberhasilan Studi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 343) hasil merupakan sesuatu yang diadakan oleh usaha. Jadi dari pengertian tersebut keberhasilan dapat disimpulkan sebagai hal yang menggambarkan suatu keadaan dimana seseorang mendapatkan hasil yang diinginkan atau berhasil mendapatkan sesuatu. Keberhasilan studi dapat diartikan sebagai suatu hasil yang diperoleh seorang siswa melalui suatu usaha atau melalui kegiatan belajar.

Menurut Nana Sudjana (1989: 49- 54) tipe hasil belajar digolongkan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:

a. Tipe hasil belajar bidang kognitif.

1) Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan (knowlegde)

Tipe hasil belajar ini termasuk tipe hasil belajar yang tingkatnya rendah jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar lainnya, tetapi tipe hasil belajar ini penting sebagai prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lainnya.

2) Tipe hasil belajar pemahaman (comprehention)

(28)

3) Tipe hasil belajar penerapan (aplication)

Aplikasi adalah suatu kesanggupan menerapkan, dan mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru.

4) Tipe hasil belajar analisis

Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai (kesatuan yang utuh) menjadi unsur- unsur atau bagian- bagian yang mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan.

5) Tipe hasil belajar sintesis

Sintesis lawan dari analisis. Pada analisis tekanan pada kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi bagian yang bermakna, tetapi pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas.

6) Tipe hasil belajar evaluasi

Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai berdasarkan kriteria yang dipakai. Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung dalam semua tipe hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya.

b. Tipe hasil belajar afektif

Ada beberapa tipe hasil belajar afektif antara lain sebagai berikut:

1) Receiving adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsangan

(29)

2) Responding adalah suatu reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

3) Valuing adalah berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap

gejala atau stimulus tadi.

4) Organisasi adalah pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain dan kemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. 5) Karakteristik nilai adalah keterpaduan dari semua sistem nilai yang

telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadiannya dan tingkah lakunya.

c. Tipe hasil belajar psikomotor

Ada 6 tingkatan hasil belajar psikomotor antara lain: 1) Gerakan refleks.

2) Keterampilan pada gerakan- gerakan dasar.

3) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif motorik.

4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan.

5) Gerakan- gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai yang kompleks.

(30)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Studi

Sangalang (Kartini Kartono, 1985: 1) menyebutkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan studi digolongkan menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut:

a. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seorang siswa, meliputi:

1) Kecerdasan.

Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting yang sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang.

2) Bakat.

Bakat merupakan potensi atau kemampuan jika diberi kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.

3) Minat dan Perhatian.

Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali. Seseorang yang mempunyai minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi belajarnya. 4) Motif.

(31)

5) Kesehatan Jasmani.

Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk dapat belajar secara aktif.

Dengan demikian sehat dan tidaknya jasmani seorang siswa dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

6) Cara Belajar.

Seorang siswa yang mempunyai cara belajar yang efisien, memungkinkan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai cara belajar yang tidak efisien.

b. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seorang siswa, meliputi:

1) Lingkungan.

Lingkungan alam atau keadaan di sekitarnya mempengaruhi hasil belajar bagi siswa karena lingkungan yang tenang dan sejuk akan mempengaruhi konsentrasi seorang siswa dalam belajar. Selain itu lingkungan keluarga juga mempunyai pengaruh yang baik terhadap keberhasilan dalam belajar bagi siswa, apabila keluarga khususnya orang tua bersifat merangsang, mendorong, dan membimbing terhadap aktivitas belajar anaknya.

(32)

berpengaruh terhadap keberhasilan studi seseorang karena pergaulan dengan teman sebayanya sehingga dapat mempengaruhi belajarnya.

2) Sekolah.

Hubungan guru dengan murid yang kurang baik karena suatu pengalaman, hubungan murid dengan murid yang tidak menyenangkan, tujuan pelajaran yang ditetapkan ada di atas kemampuan murid, semuanya dapat mempengaruhi belajar dan hasil belajar murid. Di samping itu guru yang kurang atau tidak menyadari peranannya di dalam proses belajar- mengajar, dapat mempengaruhi hasil belajar murid-muridnya.

3) Peralatan Belajar.

Lengkap dan tidaknya peralatan belajar baik yang dimiliki oleh siswa maupun sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar bagi seorang siswa.

Nana Sudjana (1989: 39) berpendapat ada 2 faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

(33)

Sardiman (1986: 30) menjelaskan bahwa pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar, maka hasil belajar tersebut meliputi 3 hal yaitu:

a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif).

b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif).

c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik).

3. Pengertian Persepsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 759) persepsi dapat diartikan sebagai tanggapan langsung dari sesuatu atau sebagai suatu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Jadi persepsi siswa adalah suatu tanggapan langsung dari seorang siswa tentang sesuatu hal.

Menurut Sugihartono (2007: 8) persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterprestasi stimulus yang masuk dalam alat indra.

(34)

kita (pengindraan) untuk mengembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri sendiri.

4. Peranan Guru

Menurut Dimyati Mahmud (1986: 25- 30) peranan seorang guru ada 7 yaitu sebagai berikut:

a. Guru sebagai pembuat keputusan.

Guru sebagai pembuat keputusan harus selalu membuat keputusan- keputusan mengenai bahan pelajaran dan metode mengajar. b. Guru sebagai motivator.

Tidaklah dengan sendirinya murid- murid berhasil dalam belajarnya. Sehubungan dengan inilah peranan guru sebagai motivator sangatlah penting.

c. Guru sebagai manajer.

Kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai seorang manajer adalah mengelola kelas, yaitu kegiatan- kegiatan yang bersangkutan dengan keputusan- keputusan dan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk membina ketertiban di dalam kelas.

d. Guru sebagai pemimpin.

(35)

bermusuhan dan frustasi, teman dan orang kepercayaan, pengganti orang tua, sumber kasih sayang, dan pemberi semangat.

e. Guru sebagai konselor.

Sebagai konselor, guru harus menjadi pengamat yang peka terhadap tingkah laku dan gerak-gerik murid-muridnya. Guru harus berusaha memberikan tanggapan yang konstruktif apabila murid mengalami kelesuan dalam belajar.

f. Guru sebagai insinyur atau perekayasa lingkungan.

Istilah di atas tampaknya seperti mengada-ada, tetapi dalam kenyataannya memang demikian. Penataan tata ruang kelas itu mungkin saja tidak menyolok, seperti menggantungkan gambar di depan kelas atau menyuruh murid untuk duduk dalam posisi lingkaran untuk keperluan diskusi.

g. Guru sebagai model.

Guru juga berperan sebagai model atau contoh bagi murid- muridnya. Gairah murid terhadap suatu mata pelajaran timbul karena pelajaran itu diberikan oleh guru yang penuh gairah dengan menggunakan metode demonstrasi. Sebaliknya gairah murid terhadap suatu mata pelajaran memudar karena mata pelajaran itu diberikan dengan metode ceramah yang gersang.

(36)

informasi menjadi orang yang memberikan bimbingan dan bantuan kepada tiap siswa secara individual.

Prey Katz (Sardiman, 1986: 141) menggambarkan bahwa peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

Sedangkan James W. Brown (Sardiman, 1986: 142) mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. 5. Pengertian Belajar

W. S Winkel (1987:36) menyimpulkan pengertian belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai- sikap.

Muhibbin Syah (1997: 89) mendefinisikan pengertian belajar adalah suatu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

(37)

Sardiman (1986: 22- 23) memberikan beberapa pengertian tentang belajar adalah sebagai berikut:

a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.

b. Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko- fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya.

c. Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

d. Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko- fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Crow dan Crow (S. Nasution,1984: 149) mengemukakan bahwa pengertian belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap.

Menurut Bruner (Nana Sudjana, 1989:9- 10) dalam proses belajar dapat dibedakan menjadi 3 fase atau episode, antara lain:

a. Informasi.

(38)

bertentangan dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya, misalnya bahwa tidak ada energi yang lenyap.

b. Transformasi.

Informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasikan ke dalam suatu bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal- hal yang lebih luas.

c. Evaluasi.

Menilai sampai manakah pengetahuan yang kita peroleh dan transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala- gejala lain.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku menuju perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing oleh seseorang yang lebih tahu.

6. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut S. Nasution (1984: 159) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa antara lain:

a. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri, seperti: kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya.

(39)

Sedangkan menurut Thomas F. Staton (Sardiman, 1986:39- 44) faktor-faktor psikologis belajar ada 6 yaitu:

a. Motivasi

Motivasi meliputi dua hal yaitu: (1) mengetahui apa yang dipelajari, dan (2) mengenai apa hal tersebut patut dipelajari.

b. Konsentrasi

Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar.

c. Reaksi

Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik atau mental, sebagai suatu wujud reaksi.

d. Organisasi

Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian.

e. Pemahaman

Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran.

f. Ulangan

(40)

Mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari, kemampuan para siswa untuk mengingatnya akan semakin bertambah.

Muhibbinsyah (Sugihartono, 2007: 77) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi tiga macam, yaitu: (1) faktor internal yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa, (2) faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan disekitar siswa, (3) Faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

7. Strategi Belajar

Menurut S. Nasution (1984: 169- 171) strategi belajar ada 3 yaitu sebagai berikut:

a) Cara mengatur waktu belajar. b) Cara mempelajari bahan pelajaran. c) Cara mempelajari buku bacaan.

Sangalang (Kartono Kartini, 1985: 4) berpendapat tentang cara atau strategi belajar yang efisien antara lain sebagai berikut:

a) Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar.

b) Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima.

c) Membaca dengan teliti dan betul bahan yang sedang dipelajari, dan berusaha menguasai dengan sebaik- baiknya.

(41)

8. Arti Penting Belajar

Menurut Muhibbin Syah (1997: 94-95) arti penting belajar adalah sebagai key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa arti penting belajar bagi siswa adalah bahwa dengan belajar seorang siswa akan mencapai hasil yang diharapkan dan dengan belajar pengetahuan serta wawasannya akan bertambah. Bagi seorang siswa belajar itu sangat penting bagi dirinya.

9. Tujuan Belajar

Sardiman (1986: 28- 29) mengemukakan bahwa tujuan belajar meliputi 3 jenis yaitu:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peran guru sebagai pengajar lebih menonjol.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

(42)

rohani. Keterampilan itu memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan.

c. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Beberapa hasil penelitian sebelumnya, yang meneliti tentang variabel dalam penelitian ini seperti penelitian Cicilia Sari Wahyuni yang berjudul “Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, dan kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Tarakanita Kalasan”. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi guru, motivasi belajar, dan kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa SMK Tarakanita Kalasan.

(43)

Penelitian Febianus Marsuki dengan judul “ Peranan guru dalam proses belajar di sekolah”. Menunjukkan bahwa seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar di sekolah. Tanpa peranan guru, pendidikan tidak akan terlaksana dengan baik.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas terhadap keberhasilan studi

Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas yang baik dan positif akan mempengaruhi keberhasilan studinya karena persepsi siswa tersebut akan menimbulkan perhatian dan minat serta motivasi bagi siswa untuk belajar baik di kelas maupun rumah. Sebaliknya jika persepsi siswa tentang peranan guru negatif atau tidak baik maka akan menghambat proses belajarnya sehingga mempengaruhi keberhasilan studinya.

(44)

3. Pengaruh persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi

Persepsi siswa tentang pentingnya belajar akan mempengaruhi keberhasilan studinya karena persepsi siswa menimbulkan motivasi dalam diri seorang siswa untuk belajar dan merasa bahwa belajar itu penting bagi dirinya untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Seorang siswa yang mempunyai persepsi yang baik tentang pentingnya belajar akan selalu belajar kapanpun dan di manapun karena belajar itu merupakan suatu kebutuhan. Sebaliknya bagi seorang siswa yang merasa belajar itu tidak penting maka siswa tersebut tidak akan belajar sehingga siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam mencapai keberhasilan studinya.

4. Pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi

(45)

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan sementara yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan pengertian hipotesis di atas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang peranan

guru di kelas terhadap keberhasilan studi siswa.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan strategi siswa dalam belajar terhadap keberhasilan studi.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi.

(46)

25 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian studi kasus atau penelitian kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisme, lembaga, atau gejala tertentu dan ditinjau dari wilayahnya maka penelitian ini hanya meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit (Suharsimi, 1989:115).

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus tentang pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi di SMAN I Karangmojo Gunungkidul.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMAN I Karangmojo Gunungkidul dengan alamat di Ngipak, Karangmojo, Gunungkidul.

2. Waktu Penelitian

(47)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Gay (Consuelo, 1993: 160) populasi dapat didefinisikan sebagai kelompok di mana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya. Sedangkan menurut Kerlinger (Consuelo, 1993: 160) populasi sebagai keseluruhan anggota, kejadian, atau objek - objek yang telah ditetapkan dengan baik.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa- siswi kelas XI SMAN I Karangmojo yang berjumlah 212 siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMAN I Karangmojo. Siswa-siswi kelas XI SMAN I Karangmojo dipilih sebagai populasi karena adanya pertimbangan bahwa siswa-siswi kelas XI lebih mempunyai pengalaman mengenai pembelajaran di SMAN I Karangmojo.

2. Sampel

Menurut Ferguson (Consuelo, 1993: 160) sampel merupakan beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. Dalam penelitian ini, sampel diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel acak proporsional.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa. Sampel penelitian dengan jumlah 100 siswa diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

(48)

Kelas XI SIS 2 = 38/212 X 100 siswa = 17,92 siswa. Kelas XI SIS 3 = 36/212 X 100 siswa = 16,98 siswa. Kelas XI SIS 4 = 37/212 X 100 siswa = 17,45 siswa.

Hasil perhitungan di atas dibulatkan, sehingga sampel yang diambil dari kelas XI SIA 1 sebanyak 15 siswa, kelas XI SIA 2 sebanyak 16 siswa, kelas XI SIS 1 sebanyak 17 siswa, kelas XI SIS 2 sebanyak 18 siswa, kelas XI SIS 3 sebanyak 17 siswa, dan untuk kelas XI SIS 4 sebanyak 17 siswa. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa.

D. Variabel dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (independent variable)

Menurut Kerlinger (Consuelo, 1993: 21) variabel sebagai sesuatu yang konstruk atau sifat yang diteliti. Sedangkan menurut Gay (Consuelo, 1993: 22) variabel bebas merupakan suatu variabel yang dapat dimanipulasi atau variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas. 2) Variabel strategi siswa dalam belajar.

(49)

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan hasil atau objek yang diteliti. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan studi siswa kelas XI SMAN I Karangmojo.

2. Pengukuran Variabel

a. Pengukuran Variabel Bebas

Pada penelitian ini variabel bebas diukur dengan skala Likert menggunakan “metode penilaian terakhir.” Pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju (Consuelo, 1993: 225- 226).

Pengukuran yang digunakan dalam skala Likert adalah sebagai berikut: Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Ragu-ragu (R) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

(50)

Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur variabel bebas adalah sebagai berikut:

1) Variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas

Pengembangan Variabel Persepsi Siswa Tentang Peranan Guru di Kelas ke dalam Indikator-Indikator

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan Positif Negatif Persepsi

siswa tentang peranan guru di kelas

a. Guru sebagai pembuat keputusan

b. Guru sebagai motivator

c. Guru sebagai manajer

• Membuat metode mengajar yang menarik •Memberikan

bahan pelajaran kepada siswa •Memberikan

motivasi atau dorongan kepada siswa •Memberikan

nasihat bagi siswa • Mengelola

kelas •Membuat

keputusan dan tindakan pada kelas

1

3

5

8

2

4

(51)

d. Guru sebagai pemimpin

e. Guru sebagai konselor

f. Guru sebagai insinyur

•Memanfaat kan potensi kelompok •Mampu

menjadi orang tua, teman, wasit di kelas •Menjadi

pengamat terhadap tingkah laku siswa

•Memberikan tanggapan jika siswa mengalami kelesuan dalam belajar •Berperan

dalam penataan ruang kelas. •Mengatur

siswa untuk duduk dalam posisi

lingkaran untuk keperluan diskusi

9

10

12

13

15

16

11

(52)

g. Guru sebagai model

• Memberikan contoh yang baik bagi siswa

•Mengajarkan cara

bertingkah laku saat pelajaran

18

19

17

20

2) Variabel strategi siswa dalam belajar

Pengembangan variabel strategi siswa dalam belajar ke dalam indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan Positif Negatif Strategi siswa

dalam belajar

a.Strategi siswa dalam belajar di rumah

•Mengatur waktu belajar •Mempelajari

bahan pelajaran •Mempelajari

buku bacaan •Berkonsentra

si sebelum dan pada saat belajar •Mempelajari

kembali bahan

1

3

4

5

2

(53)

b.Strategi siswa dalam belajar di sekolah

pelajaran yang telah diterima •Membaca

dengan teliti dan benar bahan pelajaran yang sedang dipelajari dan berusaha menguasai bahan pelajaran dengan sebaik-baiknya •Mencoba

menyelesai-kan soal-soal latihan •Mengerjakan

PR atau tugas dari guru

•Siswa tertib dan disiplin pada saat mengikuti jam pelajaran

7

8

9, 11

15

(54)

•Mengikuti pelajaran dengan baik dan

berkonsentra si

•Mempelajari bahan pelajaran sebelum pelajaran dimulai •Aktif dalam

kegiatan diskusi •Bertanya

kepada guru jika

mengalami kesulitan dalam belajar •Berusaha

untuk jujur saat

mengerjakan Soal-soal ulangan

12

14

16

17

18

(55)

3) Variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar

Pengembangan variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar ke dalam indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan

Positif Negatif Persepsi

siswa tentang pentingnya belajar

a. Belajar untuk mencapai hasil

b. Belajar untuk mendapatkan pengetahuan

c. Belajar untuk pemahaman konsep dan keterampilan

d. Belajar untuk Pembentukan sikap

• Siswa belajar agar

mendapatkan nilai baik dan juara kelas •Siswa belajar

untuk memperoleh pengetahuan •Siswa belajar

untuk pemahaman konsep dan keterampilan •Belajar sebagai

pembentukan sikap untuk bertingkah laku yang baik

1, 2

4, 7

6

9

3

5

8, 10

b. Pengukuran Variabel Terikat

(56)

penelitian ini. Pengukuran pada variabel terikat ini dilakukan dengan melihat hasil belajar siswa yang terdapat pada rata-rata nilai raport semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti ada 2 yaitu:

1. Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang memberikan pertanyaan secara tertulis kepada responden yang telah dipilih sebagai sampel dalam suatu penelitian. Metode kuesioner ini digunakan untuk mengukur variabel bebas dalam penelitian ini yang meliputi: variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar.

2. Metode Dokumentasi

(57)

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas Kuesioner

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki. Menurut Suharsimi (1989: 136-138) untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dapat dilakukan dengan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus:

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

, y y

N x x

N

y x xy N Rxy

∑ − ∑ ∑

− ∑

∑ ∑ − ∑ =

Keterangan:

 Rxy

 N = Jumlah respoden

= Koefisien korelasi antara variabel x dan y

 X = Skor setiap item

 Y = Skor total seluruh item

Harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi

product moment pada tabel. Jika r hitung > r tabel, maka butir soal tersebut

dapat dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka butir soal

(58)

Uji validitas dilaksanakan di SMA Dominikus Wonosari dengan responden siswa-siswi kelas XI dengan jumlah 32 orang.

Uji validitas dilakukan pada item-item pernyataan variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan persepsi siswa tentang pentingnya belajar.

Uji validitas ini dilakukan dengan empat puluh delapan (48) butir pernyataan.

a. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Peranan Guru di Kelas.

Untuk variabel ini terdapat dua puluh (20) butir pertanyaan. Berikut adalah hasil dari uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas.

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas untuk Persepsi Siswa Terhadap Peranan Guru di Kelas

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan

1 0,349 0,376 Valid

2 0,349 0,692 Valid

3 0,349 0,730 Valid

4 0,349 0,461 Valid

5 0,349 0,591 Valid

6 0,349 0,518 Valid

7 0,349 0,667 Valid

8 0,349 0,462 Valid

(59)

10 0,349 0,564 Valid

11 0,349 0,366 Valid

12 0,349 0,710 Valid

13 0,349 0,577 Valid

14 0,349 0,415 Valid

15 0,349 0,365 Valid

16 0,349 0,409 Valid

17 0,349 0,688 Valid

18 0,349 0,599 Valid

19 0,349 0,672 Valid

20 0,349 0,443 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa 20 butir pertanyaan untuk variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.

b. Hasil Uji Validitas Variabel Strategi Siswa dalam Belajar

Untuk variabel ini terdapat delapan belas (18) butir pernyataan. Berikut adalah hasil uji validitas untuk variabel strategi siswa dalam belajar.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas untuk Strategi Siswa dalam Belajar

Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan

1 0,349 0,536 Valid

2 0,349 0,405 Valid

3 0,349 0,635 Valid

(60)

5 0,349 0,591 Valid

6 0,349 0,642 Valid

7 0,349 0,807 Valid

8 0,349 0,556 Valid

9 0,349 0,469 Valid

10 0,349 0,448 Valid

11 0,349 0,530 Valid

12 0,349 0,540 Valid

13 0,349 0,409 Valid

14 0,349 0,603 Valid

15 0,349 0,426 Valid

16 0,349 0,733 Valid

17 0,349 0,538 Valid

18 0,349 0,460 Valid

(61)

c. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Pentingnya Belajar. Untuk variabel ini terdapat sepuluh (10) butir pernyataan. Berikut adalah hasil uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas untuk Persepsi Siswa Tentang Pentingnya Belajar Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan

1 0,349 0,689 Valid

2 0,349 0,363 Valid

3 0,349 0,467 Valid

4 0,349 0,678 Valid

5 0,349 0,511 Valid

6 0,349 0,502 Valid

7 0,349 0,548 Valid

8 0,349 0,564 Valid

9 0,349 0,676 Valid

10 0,349 0,774 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa 10 butir pertanyaan untuk variabel strategi siswa dalam belajar dinyatakan valid, sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.

2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

(62)

Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan rumus Alpha (Suharsimi, 1989: 165- 167):

(

)

     −       −

=

2

2 11 1 11 t b k k r σ σ dengan keterangan: r11

K = banyaknya butir pertanyaan atau soal. = koefisien reliabilitas instrumen

2

b

σ = jumlah varians butir

2

t

σ = varians total

Apabila r11 > 0,60 maka dapat dikatakan memenuhi syarat

reliabilitas dan sebaliknya jika r11

Tabel 3.4

< 0,60 maka dapat dikatakan tidak memenuhi syarat reliabilitas (Duwi Priyatno, 2008: 26). Berikut ini adalah tabel tentang hasil uji reliabilitas instrumen penelitian:

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai konstanta Nilai r11 Keterangan Persepsi siswa tentang

peranan guru di kelas

0,60 0,895 Reliabel

Stategi siswa dalam belajar

0,60 0,893 Reliabel

Persepsi siswa tentang pentingnya belajar

(63)

Untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat reliabilitas dapat menggunakan indeks korelasi (Suharsimi,2002) sebagai berikut:

0,800 sampai 1,00 : tinggi 0,600 sampai 0,800 : cukup 0,400 sampai 0,600 : agak rendah 0,200 sampai 0,400 : rendah

0,000 sampai 0,200 : sangat rendah

Indeks korelasi untuk variabel persepsi siswa tentang peranan guru di kelas tinggi karena mempunyai nilai r hitung sebesar 0,895. Untuk variabel strategi siswa dalam belajar mempunyai indeks korelasi tinggi karena nilai r hitung sebesar 0,893. Untuk variabel persepsi siswa tentang pentingnya belajar mempunyai nilai r hitung sebesar 0,853 maka mempunyai indeks korelasi tinggi.

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis

a. Pengujian Normalitas Data

(64)

dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dengan Program SPSS.

Analisis pertama untuk variabel Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di Kelas diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov hitung sebesar 0,721 dengan probabilitas sebesar 0,676. Dimana probabilitas sebesar 0,676 > 0,05 berarti Variabel Persepsi Siswa tentang Peranan Guru di Kelas berdistribusi normal.

Analisis kedua untuk variabel Strategi Siswa dalam Belajar diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov hitung sebesar 0,654 dengan probabilitas 0,785. Karena probabilitas 0,785 > 0,05 berarti variabel Strategi Siswa dalam Belajar berdistribusi normal.

Analisis ketiga untuk variabel Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar diperoleh hasil Kolmogorov Smirnov hitung sebesar 1,311 dengan probabilitas 0,064. Karena probabilitas 0,064 > 0,05 berarti variabel Persepsi Siswa tentang Pentingnya Belajar berdistribusi normal.

(65)

b. Pengujian Linearitas

Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan variabel terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Menurut Sudjana (2002) rumus yang digunakan untuk mencari F adalah sebagai berikut:

E TC

S S

F 2

2

=

Keterangan :

 F = harga bilangan F untuk garis regresi

 S2 TC

2 ) (

k TC JK = Varians tunai cocok yang dicari dengan cara

 S2E

k n

E JK

) (

= varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan

Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika Fhitung < Ftabel

Uji linearitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Program SPSS. Dalam Uji linearitas ini, kesimpulan dapat diambil dengan membandingkan F

dianggap hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak linear.

hitung dan F tabel. Apabila F hitung < F tabel maka

(66)

disimpulkan bahwa hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas tidak linier. Berikut ini adalah hasil perhitungan Uji Linieritas :

Tabel 5.6

Rangkuman Hasil Uji Linearitas Variabel Bebas Variabel

Terikat

Df Fhitung Ftabel Kesimpulan

Persepsi Siswa tentang Peranan

Guru di Kelas

Keberhasilan Studi

21:77 0,892 1,7075 Linear

Strategi Siswa dalamBelajar

Keberhasilan Studi

26:72 0,848 1,6493 Linear Persepsi Siswa

tentang Pentingnya Belajar

Keberhasilan Studi

16:82 0,974 1,768 Linear

2. Pengujian Hipotesis Penelitian.

a. Pengujian hipotesis penelitian yang pertama, kedua, dan ketiga menggunakan regresi linier sederhana dengan langkah sebagai berikut: 1) Perumusan Hipotesis

(a) Ho: ρ≤ 0, tidak ada pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel terikat.

(b) Ha: ρ> 0, ada pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel terikat.

2) Menentukan koefisien korelasi sederhana

(67)

Rumus dalam korelasi sederhana adalah sebagai berikut (Pangestu Subagyo, 2004: 164-166):

Dengan keterangan: n = jumlah responden ΣXiYi = jumlah XiY

ΣX

i

i = jumlah Xi

ΣYi = jumlah Y

ΣX

i

i2 = jumlah Xi

ΣY

2

i2 = jumlah Yi

Untuk mengetahui korelasi atau hubungan di antara variabel-variabel tersebut kuat atau tidak dengan menggunakan uji t. Nilai t dicari dengan rumus sebagai berikut:

2

Dengan keterangan: n = jumlah responden r = nilai korelasi

Besarnya nilai t hitung dibandingkan nilai t tabel

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

dengan taraf signifikansi 5 %, dk = n-2.

(68)

- Hipotesis di terima apabila t hitung < t tabel

Koefisien determinasi dapat dihitung dengan r .

2

3) Mencari persamaan regresi linier sederhana

. Koefisien determinasi menunjukkan persentase perubahan nilai dependent variable yang disebabkan oleh perubahan nilai independent variable

dan sisanya dipengaruhi oleh perubahan faktor yang lain.

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana dengan rumus ( Sudjana, 2002: 315) sebagai berikut:

bX a Y= +

Dengan keterangan : Yˆ : Persamaan regresi a : Harga Konstanta

b : Koefisien regresi untuk variabel bebas

X : Variabel Bebas

Untuk menghitung nilai a dan nilai b dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Pangestu Subagyo, 2004 : 156 – 163):

(

) (

) (

)

(

2

) (

)

2

1

ˆ

− − =

xi x

n

yi xi

yi xi n

β

(

)

n xi b

n

yi

=

αˆ

(69)

Uji signifikansi terhadap αˆ dan βˆ menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%, dk = n-2. Untuk uji signifikansi terhadap α menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

tα α α S =

Dengan keterangan : α : nilai α Sα

dengan rumus Sα =

: standar penyimpangan α, dapat dihitung

n Syx

, sedangkan Syx

dapat dihitung dengan rumus

(

(

)

)

2 ˆ − − n i y yi

Kriteria pengujian untuk α adalah sebagai berikut :

- Hipotesis ditolak apabila t hitung lebih besar dari t tabel. - Hipotesis diterima apabila t hitung maksimum sebesar t tabel. Untuk uji signifikansi terhadap β menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

tβ β β

S

=

Dengan keterangan : β : nilai β

Sβ : standar penyimpangan β, dapat dihitung dengan rumus Sβ

(70)

sedangkan Syx dapat dihitung dengan rumus

(

(

)

)

2 ˆ −

n i y yi

Kriteria pengujian untuk β adalah sebagai berikut : - Hipotesis ditolak apabila tβ

- Hipotesis diterima apabila t

hitung lebih besar dari t tabel. β

Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak jika t hitung lebih besar dari t tabel yang berarti bahwa nilai α dan β signifikan, jadi nilai α dan β dapat digunakan di dalam persamaan regresi dan sebaliknya hipotesis diterima jika t hitung maksimum sebesar t tabel yang berarti bahwa nilai α dan β tidak signifikan, jadi nilai α dan β tidak dapat digunakan di dalam persamaan regresi.

hitung paling sebesar = t tabel.

b. Pengujian hipotesis penelitian yang keempat menggunakan regresi linier ganda, dengan langkah sebagai berikut:

1) Perumusan Hipotesis

(a) Ho: ρ ≤ 0, tidak ada pengaruh persepsi siswa tentang peranan guru di kelas, strategi siswa dalam belajar, dan strategi siswa tentang pentingnya belajar terhadap keberhasilan studi.

(71)

2) Menentukan koefisien korelasi ganda

Korelasi ganda digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2008: 286):

R

y,(1,2,3)

+

+

2 3 3 2 2 1 1 Y Y X b Y X b Y X b

=

Dengan keterangan:

R

y (1,2,3)= Koefisien antara variabel X1, X2, dan X

b

3

1 = Koefisien variabel X

b

1

2 = Koefisien variabel X

b

2

3 = Koefisien variabel X

ΣX

3

1Y = Korelasi antara variabel X1

ΣX

dan variabel Y

2Y = Korelasi antara variabel X2

ΣX

dan variabel Y

3Y = Korelasi antara variabel X3

Uji signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2008: 286):

dan variabel Y

F

=

) 1 ( ) 1 ( 2 2 R m m N R − − −

Dengan keterangan: F = Nilai F

R

hitung

2

(72)

N =Jumlah sampel

m = Jumlah variabel bebas

Besarnya nilai F hitung dibandingkan nilai F tabel dengan taraf

signifikansi 5 %, dk = N- m- 1. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi yang diuji signifikan untuk α = 5%

dan sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel

3) Mencari persamaan regresi linier ganda

maka koefisien korelasi yang diuji tidak signifikan.

Untuk pengujian hipotesis penelitian yang keempat menggunakan regresi linier ganda dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1987: 2):

k X a X a X a

Y = 1 1 + 2 2 + 3 3 + Dengan keterangan:

Y = Variabel terikat (Keberhasilan Studi) X1

X

= Variabel bebas (Persepsi siswa tentang peranan guru di kelas)

2

X

= Variabel bebas (Stategi siswa dalam belajar)

3

a

= Variabel bebas (Persepsi siswa tentang pentingnya belajar)

1 = Harga koefisien x

a

1

2 =Hargakoefisien x

a

2

3 = Harga koefisien x

k

3

(73)

4) Menentukan nilai Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif (a) Sumbangan relatif (SR%)

Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui besar nilai sumbangan variabel be

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Karangmojo  ..............................
TABEl  r,  f  DAN

Referensi

Dokumen terkait

Hasil mengenai pencatatan jika terjadi kurang bayar atau lebih bayar dalam pembayaran pajak penghasilan yang dilakukan oleh UMKM di wilayah Semarang menunjukan bahwa UMKM

But it is also vital for us to ask the question, “Whose voices are not being heard?” We need to identify categories of people affected by the conflict and to identify men and

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Berdasarkan ketentuan yang berlaku kepada BUMN dan BUMD dapat diberikan Hak Guna Bangunan selama maksimum 30 tahun atau bagi BUMN/BUMD tertentu dimungkinkan

Secara umum sika`p mahasiswa FPEB terhadap aspek pendidikan perkoperasian berada pada kategori positif, yang diartikan sebagai sikap positif.. Hal ini menunjukan

Adanya faktor-faktor atau dapat disebut variabel yang terdapat pada masalah di atas akan dianalisis menggunakan analisis faktor untuk menyelidiki faktor-faktor

1. Peningkatan diri : seseorang dapat meningkatkan proteksi atau pertahanan diri secara wajar terhadap situasional yang membutuhkan pertahanan diri. Berisiko destruktif :

Ket: Hasil Evaluasi Aritmatik ini bukan merupakan pengumuman hasil pelelangan umum, namun merupakan salah satu proses evaluasi. Selanjutnya evaluasi penawaran masih dilanjutkan