• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN

SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S1 Departemen Pendidikan Biologi

oleh :

SARIPAH

1103852

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pembelajaran Berbasis

Praktikum Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Penguasaan Konsep Sistem

Ekskresi” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap

menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015

Yang membuat pernyataan,

Saripah

(3)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SARIPAH

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN

SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Prof.Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd

NIP. 195107261978032001

Pembimbing II

Dr. Peristiwati, M.kes.

NIP. 196403201991032001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Biologi

(4)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Penguasaan Konsep Sistem Ekskresi” telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis praktikum terhadap peningkatan sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa pada materi sistem ekskresi, serta tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy experiment. Sampel penelitian adalah kelas XI MIA-1 sebagai kelas kontrol dan XI MIA-3 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala sikap dan soal penguasaan konsep. Hasil tes penguasaan konsep dan skala sikap dianalisis secara kuantitatif yaitu dari rata-rata skor pretest dan posttest baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Instrumen lain yang mendukung adalah lembar observasi kinerja dan angket yang dianalisis secara kualitatif yaitu dianalisis perindikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis praktikum memberikan pengaruh signifikan terhadap sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa. Sikap ilmiah siswa kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,24 sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 0,31. Penguasaan konsep siswa kelas kontrol mengalami peningkatan dengan rata-rata N-gain sebesar 0,20 dan pada kelas eksperimen sebesar 0,40. Secara umum pembelajaran berbasis praktikum memberikan pengaruh positif terhadap siswa.

Kata kunci: pembelajaran berbasis praktiku, sikap ilmiah siswa, penguasaan konsep

(6)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The research tittled “Practicum Based Learning to Improve Scientific attitude and excretion system concept mastery” was conducted at SMA Negeri 1 Lembang. This research aimed to analyze the influence of practicum based learning model on the improvement of the students scientific attitude and excretion system concept mastery, and the students response on practicum based learning. The method of the research was quasi experiment. The sample of the research was XI MIA-1 as the controlled class and XI MIA-3 as the experimental class. The instruments used in this research were attitude scale and concept mastery test. The result of attitude scale and concept mastery test which was analyzed quantitatifly was the average of pretest and posttest score in both classes. Other instruments which supported the research were observation worksheet and questionnaire which was analyzed qualitatifly per indicator. The result of the research showed that practicum based learning model gave significant influence on the students scientific attitude and concept mastery. The improvement of the students scientific attitude in controlled class was 0.24 while in experimental class was 0.31. Meanwhile, the improvement of the average of gained score on the students concept mastery in controlled class was 0.20 and in experimental class was 0.40. therefore, it can be concluded that practicum based learning gave positive influence on the students.

(7)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

PERNYATAAN ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

ABSTRAK iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

E. Batasan Masalah 6

F. Asumsi 6

G. Struktur Organisasi Skripsi 7

BAB II PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK

MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM

EKSKRESI

9

A. Pembelajaran Berbasis Praktikum 9

B. Penguasaan Konsep 13

C. Sikap Ilmiah 14

D. Hubungan Pembelajaran Berbasis Praktikum, Sikap Ilmiah, dan Penguasaan

konsep 17

E. Sistem Ekskresi 18

BAB III METODE PENELITIAN 22

(8)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian 22

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 23

D. Definisi Operasional 23

E. Instrumen Penelitian 25

F. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen 28

G. Teknik Pengambilan Data 30

H. Pengolahan Data 31

1. Uji Validitas 31

2. Reliabilitas Instrumen 32

3. Tingkat kesukaran 33

4. Daya Pembeda 33

5. Uji Prasyarat 34

6. Uji Hipotesis 36

I. Prosedur Penelitian 40

1. Tahap Persiapan 40

2. Tahap Pelaksanaan 40

3. Tahap kesimpulan 40

J. Alur Penelitian 41

BAB 1V TEMUAN DAN PEMBAHASAN 42

A. Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Praktikum 42 B. Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Praktikum 53 C. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Berbasis Praktikum 66 D. Kinerja Siswa Dalam Pelaksanaan Praktikum 70

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 78

A.Simpulan 78

B. Implikasi dan Rekomendasi 78

DAFTAR PUSTAKA 80

(9)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(10)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan khususnya sains (IPA) dan teknologi,

di satu sisi memang memberikan banyak manfaat bagi penyediaan beragam

kebutuhan manusia. Namun disisi lain, hal ini sekaligus menjadi tantangan yang berat

bagi kalangan pendidik untuk menyiapkan masyarakat yang bermodal melek sains,

yaitu masyarakat yang mampu membuka kepekaan diri, mencermati, menyaring,

mengaplikasikan, serta turut berkontribusi bagi perkembangan sains dan teknologi itu

sendiri untuk peningkatan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat. Ilmu

pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang berhubungan erat dengan fenomena alam.

IPA bukan hanya penguasaan konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan proses penemuan(Subiantoro, 2007). Oleh karena itu membelajarkan IPA

akan berbeda dengan pembelajaran ilmu-ilmu lain seperti bahasa atau ilmu sosial.

Berdasarkan pengamatan secara empiris di lapangan, Subiantoro (2007)

mengatakan bahwa banyak guru-guru yang membelajarkan siswanya dengan strategi

dan metode yang kurang representatif serta kurang mendukung pemenuhan

kebutuhan keilmuan IPA. Hal tersebut tentunya menyebabkan pencapaian hasil

belajar siswapun menjadi terbatas pada aspek pengetahuan (kognitif) saja, tetapi

belum banyak mengalami pengembangan aspek sensori-motori, afektif dan nilai-nilai

(values).

Kurangnya variasi dalam memilih strategi dan metode pembelajaran tampaknya

disebabkan oleh kurangnya pemahaman guru akan fungsi kegiatan praktikum atau

kegiatan hands-on bagi pemahaman konsep siswa secara konstruktivistik, terutama

konsep-konsep yang abstrak. Selain itu, keterbatasan guru dalam mengelola

pembelajaran berpraktikum adalah masalah target dan waktu untuk pencapaian isi

(11)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran berpraktikum. Padahal strategi belajar

dengan menggunakan praktikum dapat mendukung siswa untuk mengembangkan

keterampilan dan kemampuan berfikir (hands on dan minds on) (Hayatet al., 2011).

Melalui pembelajaran berbasis praktikum siswa dirangsang untuk aktif dalam

memecahkan masalah, berfikir kritis dalam menganalisis permasalahan dan fakta

yang ada, serta menemukan konsep dan prinsip sehingga tercipta kegiatan belajar

yang lebih bermakna dengan suasana belajar yang kondusif.

Pentingnya praktikum dalam pembelajaran IPA juga dinyatakan oleh para pakar

pendidikan. Hudson (1996 dalam Hayatet al., 2011) menyatakan bahwa praktikum

dalam pembelajaran IPA dapat: 1) memotivasi siswa dan merangsang minat serta

hobinya, 2) mengajarkan keterampilan-keterampilan yang harus dilakukan di

Laboratorium, 3) membantu perolehan dan pengembangan konsep-konsep, 4)

mengembangkan sebuah konsep IPA dan mengembangkan

keterampilan-keterampilan dalam melaksanakan IPA tersebut, 5) menanamkan sikap ilmiah, dan 6)

mengembangkan keterampilan sosial.

Halimatul dan Supriyanti (2006 dalam Hayat et al., 2011) memperkuat pendapat

Hudson dengan menjelaskan fungsi praktikum yaitu: (1) memperjelas konsep yang

disampaikan di kelas melalui contoh langsung dengan alat, bahan atau peristiwa alam,

(2) meningkatkan keterampilan intelektual siswa melalui observasi atau pencarian

informasi teori secara lengkap dan selektif yang mendukung pemetan persoalan

praktikum, melatih dalam memecahkan masalah, menerapkan pengetahuan dan

keterampilan terhadap situasi yang dihadapi, (3) melatih dalam merancang

eksperimen, menginterpretasi data dan membina sikap ilmiah. Jika dilihat lebih

seksama pendapat para ahli di atas banyak menekankan bahwa kegiatan praktikum

dapat menstimulus terbentuknya sikap ilmiah.

Carin dan Sund (1997) menyatakan bahwa serangkaian sikap dan nilai yang dapat

ditumbuhkan melalui kerja ilmiah adalah: (1) memupuk rasa ingin tahu dalam

memahami dunia sekitarnya, (2) mengutamakan bukti, (3) bersikap skeptis, (4)

(12)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

positif terhadap kegagalan. Dalam pembelajaran sikap ilmiah siswa sangat

dibutuhkan dikarenakan dengan sikap ilmiah tersebut pembelajaran akan berjalan

dengan baik sehingga mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang

diinginkan. Selain itu menurut Natalina (2013),sikap siswa terhadap pembelajaran

biologi juga berkorelasi positif dengan prestasi belajar. Oleh sebab itu untuk

mencapai prestasi belajar biologi yang lebih baik maka sikap positif siswa terhadap

pembelajaran biologi harus ditingkatkan. Dengan memperhatikan kondisi tersebut,

maka guru dituntut untuk melakukan perbaikan atau memilih strategi yang akan

digunakan dalam proses belajar mengajar. Strategi yang dipilih hendaknya

melibatkan siswa secara aktif sehingga dapat membangkitkan sikap belajar siswa

dalam pembelajaran dan pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pembelajaran biologi yang dikehendaki

adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk belajar secara aktif baik secara

fisik, mental, intelektual untuk memahami konsep-konsep biologi tanpa mengabaikan

hakikat IPA itu sendiri, yaitu mencakup komponen produk ilmiah, proses Ilmiah, dan

sikap ilmiah dalam pembelajaran. Rustaman (2003) mengemukakan bahwa dalam

pendidikan sains kegiatan praktikum merupakan bagian integral dari kegiatan belajar

mengajar, khususnya biologi. Praktikum dalam pembelajaran biologi sangat

diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit dan

abstrak padahal belajar biologi tidak sekedar belajar tentang fakta, konsep, prinsip,

hukum dalam wujud pengetahuan deklaratif. Akan tetapi belajar biologi juga belajar

tentang cara memperoleh sains, cara sains dan aplikasi sains. Menurut Redjeki (dalam

Sudargo, 2009) mengatakan bahwa belajar dari pengalaman langsung pada

pembelajaran biologi merupakan pembelajaran yang terbaik. Melalui kegiatan

praktikum siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor dalam memahami suatu fenomena alam. Hastuti (2013) mengatakan

bahwa praktikum juga dapat membangkitkan motivasi belajar siswa terutama dalam

mempelajari biologi karena siswa belajar dari pengalaman langsung. Siswa yang

(13)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempelajari sesuatu sehingga akan mudah mengerti suatu konsep yang diajarkan.

Kurangnya motivasi yang diberikan akan berakibat pada rendahnya sikap ilmiah

siswa dalam belajar. Rendahnya sikap ilmiah siswa terhadap pembelajaran biologi

dikarenakan proses pembelajaran yang diterapkan lebih mengutamakan hasil belajar,

penyajian guru dalam mengajar lebih terfokus pada penciptaan target kurikulum.

Oleh sebab itu, melalui pembelajaran berbasis praktikum siswa akan terlibat aktif

dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan lebih mudah untuk memahami suatu

konsep biologi. Maka sikap siswa seperti inillah yang harus diubah sehingga

ketertarikan siswa lebih kuat untuk mempelajari biologi.

Salah satu konsep biologi yang penting untuk diajarkan di jenjang SMA adalah

sistem ekskresi manusia yang meliputi materi struktur dan fungsi organ ekskresi

manusia, mekanisme pembentukan urin dan kelainan serta penyakit pada sistem

ekskresi yang mungkin terjadi serta implikasinya pada saling temas. Sistem ekskresi

merupakan materi yang kompleks karena melibatkan struktur organ dan proses

fisiologi yang terjadi di dalam tubuh. Materi tersebut melibatkan proses fisiologi di

dalam tubuh dan pemahaman struktur anatomi suatu organ sehingga siswa cenderung

menganggap materi sistem ekskresi rumit dan sulit. Ketika materi tersebut diajarkan

dengan metode pembelajaran konvensional siswa hanya mendengarkan penjelasan

guru saja, siswa cenderung pasif dalam pembelajaran dan tidak memperoleh

pengalaman langsung yang memudahkan siswa untuk memahami materi tersebut

sehingga motivasi siswa berkurang dan hasil penguasaan konsep siswa menjadi

rendah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan metode pembelajaran yang

memungkinkan siswa memperoleh pengalaman langsung dalam rangka membangun

pengetahuannya sendiri dan memudahkan siswa untuk menguasai konsep ini secara

baik dan benar. Oleh sebab itu, berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk

(14)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pengaruh pembelajaran berbasis

praktikum terhadap sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa pada materi sistem ekskresi?”

Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan, maka rumusan masalah

dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perbedaan kemampuan sikap ilmiah siswa kelas eksperimen

dan kelas kontrol sebelum dan setelah dilaksanakan pembelajaran tentang

sistem ekskresi?

2. Bagaimanakah perbedaan penguasaan konsep siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol sebelum dan setelah dilaksanakan pembelajaran tentang sistem

ekskresi ?

3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum

pada materi sistem ekskresi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari penelitian

ini adalah untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis praktikum terhadap

sikap ilmiah dan penguasaan konsep siswa pada materi sistem ekskresi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak antara

(15)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi Guru.

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada guru dalam

menerapkan pembelajaran berbasis praktikum dan melatih sikap ilmiah yang

dimliki oleh siswa

2. Bagi Siswa.

Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa agar lebih aktif dan terlibat

secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa memiliki

pengalaman belajar yang lebih bermakna.

E. Batasan Masalah Penelitian

Agar permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini tidak meluas, maka

permasalahan dibatasi sebagai berikut:

1. Penguasaan konsep yang diukur adalah penguasaan konsep ranah kognitif

sesuai dengan taksonomi Bloom dari C1 sampai dengan C6.

2. Sikap ilmiah siswa yang akan diukur meliputi sikap ingin tahu, sikap respek

terhadap data/fakta, berfikir kritis, kreatif, kerjasama, tekun dan peduli

terhadap lingkungan sekitar.

F. Asumsi Penelitian

1. Menurut Howard dan Miskowski (2005) pembelajaran yang menantang

peserta didik menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan permasalahan

dapat meningkatkan keikutsertaan dan rasa keingintahuan dalam belajar,

memperbaiki pola pikir, serta membantu peserta didik mengembangkan

keterampilan berpikir kritis dan mengembangkan penelitian.

2. Salah satu strategi pembelajaran yang baik dan sejalan dengan hakikat

kontruktivisme adalah penerapan model pembelajaran berbasis praktikum

(16)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Rustaman (2003) mengatakan bahwa dalam pendidikan sains kegiatan

laboratorium (praktikum) merupakan bagian integral dari kegiatan belajar

mengajar khususnya biologi.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi dalam penulisan skripsi yang peneliti gunakan adalah sebagai

berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab 1 ini dipaparkan mengenai tahapan yang ditulis oleh peneliti dalam

hal merumuskan masalah pentingnya pembelajaran berbasis praktikum untuk

meningkatkan sikap ilmiah dan penguasaan konsep sistem ekskresi. Dalam bab 1

peneliti menyampaikan informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan

dengan urutan penulisan sebagai berikut:

A. Latar Belakang Penelitian

B. Rumusan Masalah Penelitian

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Batasan Masalah Penelitian

F. Asumsi Penelitian

G. Struktur Organisasi Skripsi

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS

Pada bab 2 peneliti memaparkan mengenai teori-teori yang berhubungan

dengan variabel penelitian. Urutan penulisan sebagai berikut:

A. Pembelajaran Berbasis Praktikum

B. Penguasaan Konsep

(17)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Hubungan Pembelajaran Berbasis Praktikum, Sikap Ilmiah dan Penguasaan

Konsep

E. Sistem Ekskresi

3. BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian ini bersifat procedural, yakni bagian yang mengarahkan pembaca

untuk mengetahui bagaimana peneliti merancang alur penelitian dari mulai

metode penelitian yang akan diterapkan, instrument yang digunakan, tahapan

pengumpulan data hingga langkah-langkah analisis data yang digunakan. Untuk

itu dalam bab metode penelitian penulis menjelaskan bagaimana cara-cara

penelitian yang akan dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut:

A. Metode Penelitian

B. Desain Penelitian

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

D. Definisi Operasional

E. Instrumen Penelitian

F. Analisis Uji Coba Instrumenn

G. Teknik Pengambilan Data

H. Pengolahan Data

I. Prosedur Penelitian

J. Alur Penelitian

4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menyampaikan hal utama, yaitu temuan penelitian berdasarkan hasil

pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan

urutan rumusan permasalahan penelitian, dan pembahasan temuan penelitian untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

5. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab ini berisi simpulan, implikasi dan rekomendasi yang menyajikan

(18)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan secara

acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok. Namun, dalam dunia pendidikan

khususnya dalam pembelajaran, pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan

untuk melakukan seleksi subjek secara acak, karena subjek secara alami sudah

terbentuk dalam satu kelompok utuh, seperti kelompok siswa dalam satu kelas.

Dengan kondisi seperti itu kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen murni tidak

dapat dipenuhi secara utuh, karena pengendalian variabel yang terkait subjek

penelitian tidak dapat dilakukan sepenuhnya sehingga penelitian harus dilakukan

dengan menggunakan intact group. Dengan pertimbangan kondisi tersebut maka

penelitianini menggunakan metode penelitian Quasy Experimental. Penelitian Quasy

Experimental melibatkan kelompok subjek utuh dalam penelitiannya (Wiersman,

2009).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design

Pretest-Posttest. Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design

Pretest-Posttest dianggap sebagai desain penelitian yang paling banyak digunakan di dalam

teknik kuasieksperimen (Ariyanti, 2012). Pada desain penelitian Nonequivalent

Control Group Design Pretest-Posttest hanya melibatkan dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, Desain penelitian seperti ini dianggap

sebagai bentuk yang paling sederhana (Wiersman, 2009).

Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design Pretest-Posttest

Kelompok pretest perlakuan posttest

Eksperimen Y1 X1 Y2

(19)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Ariyanti, 2012)

Keterangan:

Y1 = Pretest yang diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol

X1 =Penerapan pembelajaran berbasis praktikum pada kelas eksperimen

X2=Penerapan pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok pada

kelas kontrol (pembelajaran konvensional)

Y2 = Posttest yang diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol

Desain ini digunakan khusus untuk penelitian yang ingin membandingkan hasil

dari dua perlakuan. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian ini yang ingin

menganalisis perbandingan peningkatan sikap ilmiah dan penguasaan konsep antara

siswa yang mendapat pembelajaran berbasis praktikum dengan siswa yang mendapat

pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang menggunakan metode diskusi

kelompok.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Lembang, yang berlokasi di Jl. Maribaya

No. 68 Lembang. Penentuan lokasi penelitian didasarkan pada observasi sebelumnya,

bahwa SMA Negeri 1 Lembang merupakan satu-satunya SMA yang berstatus negeri

di wilayah lembang dan memiliki fasilitas laboratorium yang cukup lengkap. Waktu

penelitian dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran tentang sistem

ekskresi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester II

tahun ajaran 2014/2015 di SMAN 1 Lembang. Pengambilan kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dilakukan dengan teknik cluster random sampling.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara

operasional untuk menghindari kesalahan penafsiran dari maksud dan tujuan yang

(20)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pembelajaran Berbasis Praktikum adalah pembelajaran yang memiliki lima

fase atau tahapan. Pertama fase orientasi masalah , pada tahapan ini guru

menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan, kemudian guru

menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut. Kedua fase

perumusan masalah, pada fase ini guru membimbing siswa untuk

merumuskan masalah berdasarkan tujuan penyelidikan yang akan dilakukan,

kemudian siswa diberikan waktu untuk mengidentifikasi langkah-langkah

kegiatan praktikum yang akan dilakukan. Ketiga fase melakukan

penyelidikan, pada fase ini siswa melakukan penyelidikan dengan cara

melakukan kegiatan praktikum tentang mengidentifikasi adanya

karbondioksida dari paru-paru, mengidentifikasi bagian-bagian ginjal yang

berperan dalam sistem ekskresi dan mengidentifikasi kandungan urin orang

normal dan urin orang yang menderita gangguan sistem ekskresi. Keempat

fase mengatasi kesulitan, setelah siswa mendapatkan data dari kegiatan

penyelidikan selanjutnya siswa melakukan interpretasi data dengan cara

berdiskusi dengan teman kelompoknya. Kelima fase merefleksikan hasil

penyelidikan, setelah melakukan diskusi kelompok kemudian siswa

melakukan diskusi kelas dengan cara salah satu kelompok mempresentasikan

hasil diskusi dengan kelompoknya.

2. Sikap ilmiah siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap ingin

tahu, sikap respek terhadap data/fakta, berfikir kritis, kreatif, sikap terbuka

dan kerjasama, tekun serta peduli terhadap lingkungan sekitar yang diukur

menggunakan skala sikap (Lampiran C2).

3. Penguasaan konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengusaan

konsep siswa pada materi sistem ekskresi. Pengusaan konsep siswa tentang

sistem ekskresi diukur melalui tes objektif dalam bentuk soal pilihan ganda

sebanyak 30 soal dengan lima pilihan jawaban pada jenjang kognitif dari C1

(21)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Skala Sikap

Skala sikap ditunjukkan sebagai pedoman untuk mengungkap aspek-aspek

sikap ilmiah siswa seperti sikap ingin tahu, sikap respek terhadap data/fakta,

berfikir kritis, kreatif, sikap terbuka dan kerjasama, tekun serta peduli

terhadap lingkungan sekitarpada saat praktikum sistem ekskresi dengan

menggunakan skala sikap model Likertdengan 4 alternatif jawaban. Skala

sikap yang digunakan terdiri dari 10 butir pernyataan yang tersebar pada

aspek-aspek sikap ilmiah yang diisi dengan memberikan tanda ceklis pada

lembar jawaban dengan empat kategori, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun kisi-kisi skala

sikap dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap

Aspek Sikap Ilmiah Nomor

Pernyataan Orientasi jawaban

Rasa ingin tahu 1 Positif

8 Positif

13 Negatif

16 Positif

Respek terhadap data/fakta 2 Positif

3 Positif

Berfikir kritis 5 Neatif

19 Negatif

Kreatif 4 Positif

17 Negatif

Terbuka dan kerja sama 7 Negatif

9 Positif

10 Positif

14 Positif

(22)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tekun 18 Positif

20 Negatif

Peka terhadap lingkungan sekitar 6 Positif

11 Negatif

12 Positif

2. Tes Penguasaan Konsep

Tes tertulis ini terdiri dari pretest dan posttest. Tes tertulis berupa soal pilihan

ganda sebanyak 30 soal dengan lima pilihan jawaban pada jenjang kognitif

dari C1 sampai C6. Instrumen tes ini berfungsi untuk mengetahui penguasaan

konsep awal siswa dan setelah pembelajaran. Adapun kisi-kisi instrumen tes

penguasaan konsep terdapat padatabel 3.3.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Konsep

Jenjang

Kognitif Soal Nomer Soal Jumlah Soal

C1 2,6,23 3

C2 1,17,13,16,7,5,10,12,14,20,21,25,30 13

C3 8,9,11,18,26,29,4,3,15,19 10

C4 22,24 2

C5 27 1

C6 28 1

Jumlah seluruh soal 30

3. Lembar Observasi Kinerja

Lembar observasi kinerja ini digunakan untuk mengetahui kinerja siswa

selama melaksanakan kegiatan praktikum sistem ekskresi. Lembar penilaian

kinerja siswa pada saat pelaksanaan praktikum dengan menggunakan lembar

observasi. Dalam penelitian ini, pengambilan data melalui lembar observasi

melibatkan delapan observer. Sebelumnya, observer sudah mendapatkan

penjelasan yang meliputi penjelasan penggunaan lembar observasi pada saat

kegiatan praktikum berlangsung. Adapun kisi-kisi lembar observasi kinerja

(23)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Kinerja Siswa

Membuktikan adanya karbondioksida yang dikeluarkan dari paru-paru No Indikator

1. Meniup air kapur dengan benar dan hati-hati 2. Mengamati perubahan warna

3. Mengisi data hasil pengamatan pada tabel 4. Memberi label pada setiap gelas kimia

Struktur dan bagian ginjal No Indikator

1. Menyayat ginjal domba dengan benar 2. Mengamati bagian-bagian ginjal

3. Mengisi data hasil pengamatan pada tabel Uji kandungan urin No Indikator

1. Menggunakan pipet tetes dengan benar (memijat karet dan melepaskan ketika berada di dalam larutan)

2. Menggunakan Bunsen dengan hati-hati

3. Mencampurkan larutan sampai merata atau homogen 4. Mengamati perubahan warna

5. Membaca gelas ukur dengan tepat (sejajar meniscus) 6. Mengisi data hasil pengamatan pada tabel

7. Memberi label pada setiap tabung

4. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa ini digunkan sebagai instrumen dengan tujuan untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran

berbasis praktikum. Adapun kisi-kisi angket respon siswa dapat dilihat pada

(24)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa

Aspek yang diukur Indikator Nomer

Angket

Pembelajaran berbasis praktikum pada materi sistem

ekskresi

Mengetahui tanggapan siswa mengenai kegiatan praktikum pada materi sistem ekskresi

1, 4, 6, 7, 8 Mengungkap kepercayaan diri siswa pada saat

melaksanakan praktikum 9

Mengungkap kendala yang dihadapi siswa ketika

praktikum 5

Mengungkap efisiensi waktu yang diperlukan

dalam kegiatan praktikum 10 Kelebihan dan

kekurangan kegiatan pembelajaran berbasis praktikum pada materi sistem

ekskresi

mengungkap ketertarikan siswa terhadap pelajaran

biologi melalui kegiatan praktikum sistem ekskresi 3 Mengungkap kesulitan siswa terhadap pelajaran

biologi melalui kegiatan praktikum sistem ekskresi

2

F. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data menggunakan instrumen penelitian,

terlebih dahulu dilaksanakan judgement oleh dosen ahli kemudian dilakukan uji

coba instrumen. Uji coba dilakukan pada kelas yang sudah mendapatkan materi

yang akan diteliti. Adapun instrumen yang akan diujicobakan adalah soal

penguasaan konsep berupa soal pilihan ganda dan skala sikap. Uji coba dilakukan

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas setiap butir soal. Soal penguasaan

(25)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sikap yang diuji coba dianalisis menggunakan software SPSS versi.16 for

Windouws.

Dari pengujian menggunakan software ANATES pilihan ganda untuk soal

penguasaan konsep dan software SPSS versi.16 for Windouwsuntuk skala sikap,

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.6. Hasil Analisis Uji Coba Soal penguasaan konsep

No Soal Daya Pembeda (%) Tingkat

Kesukaran Validitas Reliabilitas Keputusan

1 20.00 Sangat Mudah 0.360

0.37

direvisi

2 30.00 Sukar 0.264 dipakai

3 0.00 Sangat Mudah 0.00 dibuang

4 0.00 Sangat Mudah 0.00 dibuang

5 10.00 Sangat Mudah 0.332 direvisi

6 10.00 Sangat Mudah 0.248 direvisi

7 0.00 Sangat Mudah 0.00 dibuang

8 30.00 Sedang 0.293 dipakai

9 60.00 Sukar 0.731 dipakai

10 20.00 Mudah 0.752 dipakai

11 30.00 Sangat Mudah 0.556 dipakai

12 30.00 Sangat Mudah 0.505 dipakai

13 10.00 Sedang 0.063 direvisi

14 40.00 Sedang 0.611 dipakai

15 0.00 Sangat Mudah 0.00 dibuang

16 -10.00 Sangat Mudah -0.110 dibuang

17 0.00 Sangat Sukar 0.00 dibuang

18 -10.00 Sangat Sukar -0.241 dibuang

19 10.00 Sangat Mudah 0.248 direvisi

20 0.00 Sangat Mudah 0.00 dibuang

21 40.00 Sukar 0.531 dipakai

22 40.00 Sangat Mudah 0.357 direvisi

23 20.00 Sangat Sukar 0.372 direvisi

24 20.00 Sangat Mudah 0.299 direvisi

25 0.00 Sangat Mudah 0.00 dibuang

26 0.00 Sangat Mudah 0.00 dibuang

27 20.00 Sangat Mudah 0.299 direvisi

28 50.00 Sedang 0.535 dipakai

29 20.00 Sangat Mudah 0.42 direvisi

(26)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7. Hasil Analisis Uji Coba Skala Sikap

r Tabel = 0,334

No

Pernyataan Validitas Reabilitas Keputusan

1 Tidak Valid

0,770

Direvisi

2 Valid Dipakai

3 Valid Dipakai

4 Tidak Valid Direvisi

5 Tidak Valid Direvisi

6 Valid Dipakai

7 Tidak Valid Direvisi

8 Valid Dipakai

9 Valid Dipakai

10 Tidak Valid Direvisi

11 Valid Dipakai

12 Valid Dipakai

13 Valid Dipakai

14 Valid Dipakai

15 Tidak Valid Direvisi

16 Valid Dipakai

17 Valid Dipakai

18 Tidak Valid Direvisi

19 Tidak Valid Direvisi

20 Valid Dipakai

G. Teknik Pengambilan Data

Adapun teknik pengambilan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penilaian tes penguasaan konsep (Lampiran C1) dan skala sikap

(27)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Melakukan penilaian kinerja pada siswa saat kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh observer (Lampiran C4).

3. Memberikan tes penguasaan konsep (Lampiran C1)dan skala sikap (Lampiran

C2) setelah pembelajaran (posttest) tentang materi sistem ekskresi.

4. Memberikan angket kepada siswa untuk mendapatkan hasil mengenai respon

siswa terhadap kegiatan pembelajaran berbasis praktikum yang telah

dilakukan (Lampiran C5).

H. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah dengan cara sebagai berikut:

1. Pengolahan data tes penguasaankonsep Pretest dan Posttest

Pengolahan data tes objektif dilakukan dengan menggunakan uji statistik

terhadap data pretest dan posttest. Data tersebut diperoleh dengan memberikan tes

objektif pilihan ganda sebanyak 30 soal kepada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Langkah pertama dalam pengolahan data kuantitatif tersebut adalah

menghitung skor jawaban (pretest dan posttest) dengan cara memberi skor 1

untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah, kemudian skor yang

telah diperoleh diubah menjadi nilai dengan ketentuan sebagai berikut:

(Arikunto, 2012)

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan suatu instrumen

tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak

diukur (Arikunto, 2012). Pengukuran validitas instrumen yang digunakan

(28)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2012)

Keterangan:

koefisien korelasi = validitas butir soal

jumlah seluruh siswa

skor tiap siswa pada butir soal

skor total tiap siswa

= jumlah skor seluruh siswa pada butir soal

= jumlah skor total seluruh siswa pada tes

Nilai validitas yang telah diketahui kemudian diinterpretasi menggunakan

tabel kategori validitas butir soal sebagai berikut:

Tabel 3.8. Kategori Validitas Butir Soal

Batasan Kategori

0,800-1,00 Sangat tinggi 0,600-0,800 Tinggi

0,400-0,600 Cukup

0,200-0,400 Rendah 0,00-0,200 Sangat rendah

(Arikunto, 2012)

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan suatu instrumen tes.

Suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas tinggi apabila tes tersebut

menghasilkan skor secara ajeg yaitu skor yang relatif stabil/tetap walaupun

diberikan pada situasi yang berbeda ketika diuji ulang dari satu pengukuran ke

pengukuran lainnya (Arikunto, 2012). Pengukuran reliabilitas instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2012)

Keterangan:

(29)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

jumlah hasil perkalian antara p dan q

banyaknya item

standar deviasi dari tes (akar varians)

Nilai reliabilitas yang telah diketahui kemudian diinterpretasi menggunakan

tabel kategori reliabilitas butir soal sebagai berikut:

Tabel 3.9. Kategori Reliabilitas Butir Soal

Batasan Kategori

0,80-1,00 Sangat tinggi 0,60-0,79 Tinggi

0,40-0,59 Cukup

0,20-0,39 Rendah

0,00-0,19 Sangat rendah

(Arikunto, 2012)

c. Tingkat Kesukaran

Indeks taraf kesukaran adalah suatu angka atau bilangan yang menunjukkan

sukar atau mudahnya suatu soal (Arikunto, 2012). Pengukuran tingkat

kesukaran instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus

sebagai berikut:

P =

(Arikunto, 2012)

Keterangan:

P = taraf kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab benar untuk suatu soal

(30)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kategori tingkat kesukaran untuk mengklasifikasi setiap instrumen

tes dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.10. Kategori Tingkat Kesukaran

Batasan Kategori

0,00<P≤0,30 Soal sukar

0,30<P≤0,70 Soal sedang

0,70<P≤1,00 Soal mudah

(Arikunto 2012)

d. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda soal dimaksudkan untuk mengetahui sejauh

mana butir soal dapat membedakan siswa berkemampuan tinggi dengan

berkemampuan rendah.

Arikunto, 2012)

Keterangan:

D = daya pembeda

J = jumlah peserta tes

= banyaknya peserta kelompok atas

= banyaknya peserta kelompok bawah

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Adapun kategori daya pembeda untuk mengklasifikasi setiap instrumen tes

(31)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

[image:31.612.165.496.99.175.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.11. Kategori Daya Pembeda

Batasan Kategori

0,00-0,20 Jelek

0,20-0,40 Cukup

0,40-0,70 Baik

0,70-1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2012)

e. Uji Prasyarat

Uji prasayarat merupakan uji awal yang akan menentukan apakah hipotesis

akan dilakukan melalui uji statistik parametrik atau nonparametrik (Sudjana,

2005).Semua pengujian statistik pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan software SPSS Versi 16.0 dan Microsoft Excel 2007. Uji

prasyarat ini terdiri dari :

(1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdebut

berdistribusi normal atau tidak. Uji Shapiro-Wilk digunakan pada uji

normalitas ini. Pengujian normalitas data skor pretes menggunakan uji dua

pihak, hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H0: Data skor pretes berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1: Data skor pretes berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Pada penelitian ini, digunakan taraf signifikansi 0,05 maka kriteria

pengujiannya adalah :

 Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima

 Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak

Hasil uji normalitas menentukan hasil jenis uji selanjutnya. Hasil pengujian

yang menunjukkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi

normal maka pengujian dilanjutkan dengan uji homogenitas. Tetapi apabila

data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal maka digunakan

(32)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah uji mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua

buah distribusi atau lebih. Pengujian homogenitas varians menggunakan uji

F atau Levene’s tes. Pengujian homogenitas varians menggunakan uji dua

pihak, hipotesisnya sebagai berikut :

H0: = (Varians kelas eksperimen dan varians kelas kontrol homogen)

H1: ≠ (Varians kelas eksperimen dan varians kelas kontrol tidak

homogen). Dengan,

: variansi kelas kontrol

: variansi kelas eksperimen

Taraf signifikansi 0,05 digunakan pada penelitian ini maka kriteria

pengujiannya adalah :

 Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima

 Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak

Apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa varians indeks gain kelas

eksperimen dan kelas kontrol sama maka pengujian dilanjutkan dengan uji

perbedaan dua rata-rata dengan uji t. Apabila varians indeks gain kelas

eksperimen dan kelas kontrol tidak sama maka digunakan uji t’.

f. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan yakni melalui uji dua rata-rata serta

membandingkan N-gain yang diperoleh pada kelas kontrol dengan eksperimen.

Jenis uji dua rata-rata yang digunakan bergantung kepada jumlah sampel, jika

≥ 30 dan data berdistribusi normal maka dilakukan uji parametrik yaitu uji t

independen, namun jika data tidak berdistribusi normal maka dilakukan uji

Mann-Whitney (Sudjana, 2005). Hipotesis dalam pengujian berikut ini adalah:

H0= tidak dapat perbedaan yang signifikan.

(33)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa di awal, data pretest

dan posttest berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal maka uji

kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan Uji Mann-Whitney

(statistika nonparametrik). Hipotesis ujinya adalah sebagai berikut.

H0: µk = µe (rata-rata skor pretes kelas eksperimen dan kontrol sama/tidak

berbeda secara signifikan)

H1: µk ≠ µe (rata-rata skor pretes kelas eksperimen dan kontrol tidak

sama/berbeda secara signifikan)

Pada penelitian ini, digunakan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian

hipotesisnya adalah :

 Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima

 Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak

2) Uji Perbedaan Dua Rata-rata (Posttest)

Uji ini dilakukan dalam menguji perbedaan dua rata-rata skor posttest yang

berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal maka uji perbedaan

dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan Uji Mann-Whitney (statistika

nonparametrik). Hipotesis ujinya adalah sebagai berikut.

H0: µe = µk (rata-rata skor posttest kelas eksperimen tidak lebih baik dari

rata-rata skor posttest kelas kontrol)

H1: µe> µk (rata-rata skor posttest kelas eksperimen lebih baik dari rata-rata

skor posttest kelas kontrol)

Pada penelitian ini, digunakan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian

hipotesisnya adalah :

H0 diterima apabila nilai sig. > 0,05

H0 ditolak apabila nilai sig. < 0,05

Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah α= 0,05,

artinya kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai

(34)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,05 sudah lazim digunakan karena dinilai cukup ketat untuk mewakili

perbedaan antara variabel-variabel yang diuji. Is - T 1

Menghitung nilai N-gain dengan rumus:

Keterangan:

<g>N-gain

T2 = nilai posttest

T 1 = nilai pretest

Is = skor maksimal

Tabel 3.12.Kriteria N-gain

Rentang Kriteria

g>0,70 Tinggi

0,30≥g≥0,70 Sedang

g<0,30 Rendah

(Hake, 1999)

2. Pengolahan skala sikap

Data yang diperoleh dari kemunculan setiap item sikap ilmiah pada skala

sikap, dihitung dengan menggunakan rumus:

NP =

(Purwanto, 2009)

Keterangan:

NP = nilai persen munculnya aspek sikap ilmiah yang diamati

R = jumlah aspek yang muncul selama pembelajaran

SM = jumlah aspek yang diharapkan muncul selama pembelajaran

Hasil dari perhitungan presentase sikap ilmiah siswa di atas kemudian

(35)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

[image:35.612.171.479.123.209.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.13. Kategori Persentase Sikap Ilmiah Siswa

Persentase Predikat

86-100% Sangat Baik

75-85% Baik

60-75% Cukup

55-59% Kurang

<54% Kurang Sekali

(Purwanto, 2009)

3. Pengolahan kinerja

Penilaian kinerja siswa pada saat pelaksanaan praktikum diukur dengan

menggunakan lembar observasi kinerja sswa. Nilai kinerja siswa dalam praktikum

diperoleh dengan cara menghitung:

(Arikunto, 2012)

Presentasi yang diperoleh ditafsirkan berdasarkan kriteria pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.14. Kategorisasi Hasil Kinerja Siswa

Persentase Kategori

86% - 100% Sangat baik

76% - 85% Baik

60% - 75% Cukup

55% - 59% Kurang

≤ 54% Kurang sekali

(Purwanto, 2008)

4. Angket Respon Siswa

Data yang diperoleh melaui angket diolah dengan cara melakukan penyekoran

setiap aspek pada angket. Setiap pernyataan terdiri dari dua pilihan ya atau tidak.

[image:35.612.188.467.484.566.2]
(36)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Presentase angket =

(Arikunto, 2012)

Hasil presentase perhitungan kuantitatif ini ditafsirkan dengan menggunakan

kategorisasi menurut Koentjaraningrat (dalam Handayani, 2010) pada tabel

berikut ini:

Tabel 3.15. Kategorisasi Hasil Persentase Angket Respon Siswa

Persentase Kategorisasi

0% Tidak satupun

1% - 30% Sebagian kecil 31% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 80% Sebagian besar 81% - 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

(Handayani, 2010)

I. Prosedur Penelitian

Secara garis besar, penelitian yang akan dilakukan ini dibagi ke dalam tiga tahap,

yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyusunan laporan. Ketiga tahap

tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian ini yaitu studi

kepustakaan, observasi ke sekolah, menyusun instrument, judgement

instrument, membuat perangkat pembelajaran berbasis praktikum (Lampiran

A1), membuat perangkat pembelajaran berdasarkan model konvensional

(Lampiran A2), meminta pertimbangan mengenai instrument pada dosen ahli

(37)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian terdiri dari melakukan pretest baik pada kelas

kontrol maupun kelas eksperimen, melaksanakan kegiatan pembelajaran

dimana pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran berbasis

praktikum dengan fase-fase tertentu (fase orientasi masalah, fase perumusan

masalah, fase melakukan penyelidikan, fase mengatasi kesulitan dan fase

merefleksikan hasil penyelidikan). Sedangkan pada kelas kontrol

menggunakan pembelajaran konvensional diskusi kelompok. Kemudian

pemberian posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Memberikan

lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran (Lampiran C4) pada praktikum

uji karbondioksida dari paru-paru, uji untuk mengidentifikasi bagian-bagian

ginjal, uji kandungan glukosa, uji kandungan protein, uji kandungan klorida

dan uji kandungan ammonia dalam urin. Memberikan skala sikap pada kelas

eksperimen (Lampiran C2) dan skala sikap kelas kontrol (Lampiran C3) dan

memberikan angket respon siswa (Lampiran C5) pada kelas eksperimen.

3. Tahap pasca pelaksanaan

Setelah dilakukan analisis statistika terhadap hasil penelitian, kemudian data

dibahas dan dibuat kesimpulannya.

J. Alur Penelitian

Pembuatan Instrumen penelitian (Tes penguasaan konsep, Skala sikap, Lembar observasi kinerja dan Angket respon siswa.

Judgemen instrumen kepada tiga dosen ahli lalu revisi instrumen

Uji coba instrumen penelitian pada kelas

XII IPA 2 Analisis data

hasil uji coba Perbaikan

instrumen

Kelas Kontrol

Diberikan pretest (tes penguasaan konsep dan skala sikap)

Kelas eksperimen

(38)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

:Tahap persiapan

:Tahap pelaksanaan

[image:38.612.127.547.85.426.2]

:Tahap pasca pelaksanaan

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Kelas Kontrol

Melakukan pembelajaran sistem ekskresidengan metode diskusi kelompok.

Kelas eksperimen

Melakukan pembelajaran sistem ekskresi berbasis praktikum dengan sintaks:

Fase orientasi masalah:

Guru menggali pengetahuan siswa dengan menjelaskan materi tentang macam-macam pengeluaran pada manusia, organ-organ yang terlibat dalam sistem ekskresi dan mekanisme pembentukan urin secara umum. Fase perumusan masalah:

Siswa dibimbing oleh guru untuk menentukan rumusan masalah

Fase melakukan penyelidikan:

Siswa melakukan penagamatan untuk mengidentifikasi karbondioksida dari paru-paru, mengamati bagian-bangian ginjal dan melakukan uji urin.

Fase mengatasi kesulitan:

Siswa melakukan diskusi dengan teman sekelompok mengenai hasil praktikum

Fase merefleksikan hasil penyelidikan:

Siswa mempresentasikan hasil praktikum di depan kelas Kelas Kontrol

Diberikan posttest (tes penguasaan konsep dan skala sikap)

Kelas eksperimen

Diberikan posttest (tes penguasaan konsep dan skala sikap) Kelas eksperimen

Pembagian dan pengumpulan angket respon siswa

(39)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Lembang,

menunjukkan bahwa peningkatan sikap ilmiah seperti sikap ingin tahu, sikap respek

terhadap data, sikap berfikir kritis, sikap kreatif, sikap kerjasama, sikap tekun dan

sikap peduli terhadap lingkungan siswa yang mendapat pembelajaran berbasis

praktikum pada materi sistem ekskresi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang

mendapat pembelajaran secara konvensional menggunakan metode diskusi

kelompok. Demikian pula yang terjadi pada penguasaan konsep siswa, siswa yang

mendapat pembelajaran berbasis praktikum pada materi sistem ekskresi ebih baik

dibandingkan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional menggunakan

metode diskusi kelompok jika ditinjau dari rata-rata N-gain. Selain itu berdasarkan

hasil angket, respon siswa terhadap pembelajaran berbasis praktikum pada materi

sistem ekskresi adalah positif.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan dari penelitian yang dilakukan ternyata

pembelajaran berbasis praktikum dapat meningkatkan sikap ilmiah dan penguasaan

konsep siswa terhadap materi yang berkaitan dengan kegiatan tersebut dan membuat

pembelajaran lebih menarik sehingga siswa merasakan suasana yang berbeda saat

belajar. Dengan demikian, untuk menjaga semangat belajar siswa selama kegiatan

pembelajaran, pembelajaran berbasis praktikum dapat dijadikan salah satu solusi

yang baik.

Berdasarkan uraian dan simpulan yang telah dipaparkan mengenai pembelajaran

berbasis praktikum, maka dapat diajukan beberapa saran antara lain:

(40)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan rekomendasi memilih metode

pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga dapat memberikan pengajaran

yang lebih baik lagi terhadap siswa. Sebaiknya guru lebih sering melatihkan

keterampilan dasar melakukan percobaan pada siswa.

b) Dalam menggunakan pembelajaran berbasis praktikum diharapkan guru

memperhatikan alokasi waktu yang digunakan.

2. Bagi Peneliti Lain

a) Pembelajaran berbasis praktikum ini dapat digunakan untuk diteliti pada

materi yang berbeda terutama pada konsep yang termasuk ke dalam ranah

kognitif C3 prosedural.

b) Bagi peneliti lain yang tertarik menggunakan pembelajaran berbasis

praktikum disarankan agar melakukan penyempurnaan dari penelitian ini

terutama mengenai fase-fase pada pembelajaran yang dilakukan. Pada fase

merumuskan masalah hendaknya siswa diberikan bimbingan yang

sungguh-sungguh agar siswa mampu membuat rumusan masalah yang ilmiah.

c) Dalam pembuatan instrumen penelitian hendaknya dibuat semenarik mungkin

(41)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhyar, S. (2005). Biologi Untuk SMA Kelas XI Semester 2. Bandung: Grafindo.

Anderson, L. W. & Krathwohl, R.D. (2001). Taxonomy For Learning, Teaching, And assessing (A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives). Boston: MA (Person Education Group).

Arifin dan Mulyati. (2003).Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi aksara

Ariyanti. (2012). Non randomized control group pretest posttest. [Online]. Tersedia di: http://veraarianti.blogspot.com/2012/12/non-randomized-control-group-pretest_1364.html. Diakses 5 Oktober 2014.

Azwar, S. (1995). Sikap manusia: Sikap dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Basri, R. (2015). Kenali Ciri Urin Normal dan Tidak Normal. [Online]. Tersedia

di:http://berandasehat.com/kenali-ciri-urin-normal-dan-yang-tidak-normal.html. Diakses 3 September 2015.

Campbell, N.a., Reece. J.N., & Mitchell. L.G. (2004). Biologi: Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

(42)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Djamarah, S. B. (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S.B. dan Zain , A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Duda, H.J. (2010). Pembelajaran Berbasis Praktikum dan Asesmennya Pada Konsep Sistem Ekskresi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI. VOX Edukasi. 1, (2), hlm. 30-39.

Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia di: http://www. Physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. Diakses 5 Oktober 2014.

Handayani, P. H. (2010). Pemanfaatan jejaring Facebook dalam peer assessment online untuk menilai sikap ilmiah pada hasil kerja praktikum pencemaran lingkungan. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hastuti, A. (2013). Penerapan Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Hayat, M. Redjeki, S. dan Anggraeni, S.(2011). Pembelajaran berbasis praktikum pada konsep invertebrate untuk pengembangan sikap ilmiah siswa. Bioma, vol (2), tidak diterbitkan.

(43)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Joyce, B., Weil, M. (2000). Models of Teaching. Boston: Allyn & Bacon

Kurnadi, K. A. (2009). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 1. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi

Kurnadi, K. A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi.

Marwati, A. (2011). Analisis Penerapan Asesmen Guru dan Asesmen Sebaya Dalam Menilai Kinerja Siswa Pada Praktikum Uji Urin. Skripsi FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan

Natalina, M. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012. (Skripsi). Universitas Lampung.

National Science Teacher Association (NTSA). (2003). Scientific Litercy. [Online].

Tersedia di: http://www.nap.edu./readingroom/books/nses. Diakses 19 Juni

2015

Purwanto, N. (2008). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

(44)

Saripah, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rustaman, N. Y., Dirjosoemarto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D., Nurjhani, K. dan Mimin (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. IMSTEP: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Subiantoro, A. W. (2007). Pentingnya praktikum dalam pembelajaran IPA. [Online].Tersedia:http://vahonov.files.wordpress.com/2009/07/pentingnya-praktikum-dalam-pembelajaran-IPA.pdf. Diakses 12 Desember 2014.

Sudargo, F. (2009). Pembelajaran biologi berbasis praktikum untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses siswa SMA.[Online].Tersedia:http://File.Upi.Edu/Direktoro/Sps/Prodi.Pendidikan_Ipa /195107261978032-Fransisca_Sudargo/Artikel_Hibah_Kompetitif.Pdf

Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Suryosubroto, B. (2009). ProsesBelajar mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Taniredja, T. Faridli, E. Harmianto, S. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design Pretest-Posttest
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Konsep
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Kinerja Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.3.3 Kepuasan Pengunjung atas Indikator Mutu Sarana Pendukung Wisata di Kawasan Taman Wisata Alam Cimanggu

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing, (2)

Lodaya Makmur Perkasa dengan Penerima Merek Dagang Sop Buah Lodaya adalah tertulis dengan melalui tahapan yaitu pengajuan permohonan perjanjian, penilaian terhadap calon

[r]

”Integrasi Pembelajaran Sejarah Lokal ke dalam Sejarah Nasional Untik Menumbuhkan Sikap Menghargai Sejarah dan Pejuang Indragiri Hilir Riau”.. Tesis pada Sps UPI Bandung:

Hasil penelitian secara parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa Intelijen Pasar dan Inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha.. Angka Adjusted R Square

[r]

Pada penulisan ilmiah ini, penulis membahas tentang peranan metode-metode penilaian investasi dalam pengambilan keputusan investasi dengan menggunakan metode Payback Period, NPV,