• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DALAM BERWIRAUSAHA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DALAM BERWIRAUSAHA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DALAM BERWIRAUSAHA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

NANI SUMARNI NIM 0808591

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

(2)

Pengaruh Praktik Kerja Industri

(Prakerin) Terhadap Kesiapan

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) Dalam Berwirausaha

Oleh Nani Sumarni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Nani Sumarni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NANI SUMARNI

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DALAM BERWIRAUSAHA

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Hasbullah, S.Pd., M.T.

NIP. 19740716 200112 1 003

Pembimbing II

Maman Somantri, S.Pd., M.T.

NIP. 19720119 200112 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE

(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ………... i

ABSTRAK ………... ii

KATA PENGANTAR ………... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iv

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR TABEL ……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….. x

BAB I: PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian………... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

D. Tujuan Penelitian………... 3

E. Manfaat Penelitian………... 4

F. Struktur Organisasi Skripsi ………... 4

BABII: KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………... 5

A. Kajian Pustaka………... 5

1. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ... a. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ... b. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ... 2. Praktik Kerja Industri Sebagai Komponen Sistem Ganda ... a. Definisi Praktik Kerja Industri ………... 5

e. Evaluasi Praktik Kerja Industri ... 13

(5)

3. Wirausaha ………... 16

a. Definisi Wirausaha………... 16

b. Faktor-faktor Berwirausaha ………... 17

c. Ciri-ciri Wirausahawan ………... 19

d. Kesiapan Berwirausaha ………... 21

B. Kerangka Pemikiran ... 22

C. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III: METODE PENELITIAN ………... 24

A. Metode Penelitian ………... 24

B. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian ………... 24

1. Definisi Variabel Penelitian ………... 24

a. Variabel Bebas (X) ………... 25

b. Variabel Terikat (Y) ………... 25

2. Paradigma Penelitian ………... 25

C. Data dan Sumber Data Penelitian ………... 26

1. Data Penelitian ………... 26

2. Sumber Data Penelitian ………... 26

D. Populasi dan Sampel ………... 27

1. Populasi ………... 27

2. Sampel ………... 27

a. Karakteristik Sampel ………... 27

b. Teknik Sampling ………... 28

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ………... 30

1. Teknik Pengumpulan Data ………... 30

2. Instrumen Penelitian ………... 31

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ………... 31

4. Uji Coba Instrumen Penelitian ………... 32

a. Uji Validitas ... 33

b. Uji Reliabilitas ... 34

(6)

1. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor ………... 36

2. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi ………... 36

3. Analisis Korelasi ………... 39

a. Metode Statistik Parametrik ... 39

b. Metode Statistik Non Parametrik ... 39

4. Pengujian Hipotesis ………... 43

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 44 44 45 B. Deskripsi Data ... 45

C. Analisis Data ... 47

1. Uji Normalitas Data ... 48

2. Perhitungan Koefisien Korelasi ... 48

3. Pengujian Hipotesis ... 49

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan ... B. Saran ... 53 53 53 DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN

(7)

NANI SUMARNI (NIM 0808591)

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DALAM BERWIRAUSAHA ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pengaruh Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap kesiapan siswa SMK dalam berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Lodaya Cibadak program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang telah melaksanakan Praktik Kerja Industri. Teknik pengumpulan data dilakukan terhadap dua variabel dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket untuk variabel X (Pengaruh Praktik Kerja Industri) dan variabel Y (Kesiapan Siswa SMK dalam Berwirausaha). Pengolahan data menggunakan metode statistik parametrik, karena berdasarkan uji normalitas data diketahui bahwa variabel X dan variabel Y berdistribusi normal. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah praktik kerja industri yang dilaksanakan oleh siswa kelas XI SMK Lodaya Cibadak program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik mempunyai korelasi yang signifikan dan dampak yang positif terhadap kesiapan siswa untuk berwirausaha, dengan kategori hubungan yang tinggi. Selain itu, koefisien determinasi juga menunjukkan pengaruh praktik industri terhadap kesiapan siswa dalam berwirausaha sebesar 43,56%. Artinya, terdapat hubungan yang positif dan signifikan Antara hubungan prakerin dengan kesiapan siswa SMK dalam berwirausaha.

Kata kunci : prakerin, wirausaha, variabel. ABSTRACT

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang pada saat ini giat membangun segala sektor pembangunan khususnya sektor industri. Untuk melaksanakan pembangunan ini diperlukan manusia yang cerdas, profesional di bidangnya masing-masing dalam berbagai aspek kehidupan, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi, serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Keunggulan industri suatu bangsa bisa dikatakan sangat ditentukan oleh kualitas tenaga kerja terampil yang terlibat langsung dalam proses produksi. Wardiman Djojonegoro dalam salah satu bukunya menyatakan bahwa tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja menengah,

sangat besar peranannya dalam dunia industri maupun dunia usaha.

Untuk mendidik warga Negara menjadi tenaga kerja yang terampil salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Karena pernyatan tersebut sesuai dengan misi dan tujuan SMK yang tercantum dalam PP No. 29 Tahun 1990 yaitu: 1) menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional; 2) menyiapkan siswa agar mampu memiliki karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri; 3) menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha atau dunia industri pada saat sekarang atau masa yang akan datang; 4) menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Dengan demikian, siswa SMK sengaja dipersiapkan kelak untuk memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier menjadi tenaga kerja di

(9)

Tugas tersebut dapat diwujudkan melalui kurikulum yang di terapkan di SMK, sesuai dengan program keahlian dan jurusan yang telah ditentukan. Kurikulum yang harus dilewati oleh siswa dijabarkan dalam program diklat sesuai dengan jurusan yang diambil. Salah satu kurikulum yang diterapkan di SMK adalah penyelenggaraan program Praktik Kerja Industri. Hal ini dimaksudkan untuk membekali siswa denganketerampilan yang sesuaidengan program keahliannya, agar setelah lulus sekolah dapat bersaing di dunia industriataubekerjamandiri (berwirausaha).

Praktik kerja industri merupakan salah satu cara atau jalan bagi para siswa

SMK untuk menanggulangi dan mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta merupakan salah satu sarana yang efektif dan efisisen bagi ahli teknik dari dunia industri ke dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan dunia pendidikan dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas dan mengeliminasi

ketertinggalan.

Hasil belajar praktik kerja industri dicapai oleh siswa yang mengikuti proses pembelajaran di industri dengan giat dan bersungguh-sungguh. Keberhasilan belajar setiap individu akan berbeda-beda, tergantung dari proses pembelajaran yang dialami oleh setiap siswa. Praktik kerja industri mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai modal dasar yang menunjang kemampuan siswa untuk menghadapi persaingan di dunia usaha/industri.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah No 29 tahun 1990, pasal 3 ayat 2, idealnya, lulusan SMK akan siap dan mampu menghadapi persaingan di dunia kerja atau berwirausaha sesuai dengan kemampuan/kompetensi yang dimilikinya. Akan tetapi, dewasa ini, tidak sedikit lulusan SMK yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaanataupunberwirausaha. Hal tersebut disebabkan oleh

keterbatasan lapangan kerja dan tidak adanya jiwa berwirausaha serta tidak adanya bekal kemampuan berwirausaha.

Denganmelihatfakta-fakta yang terjadi di lapangan,

sudahselayaknyaparasiswa SMK

(10)

ada, gunameningkatkanketerampilandankeahlian yang dimilikinya, salahsatunyamemanfaatkankesempatanpraktikkerjaindustridenganmaksimal. Program

praktikkerjaindustriharusdigunakanbukanhanyasekedaruntukmencarinilaiataupeng

alamanbekerja di industrisaja,

tetapijugaharusdijadikansaranauntukmemupuksemangatdan mental berwirausaha. Dengan berpedoman pada permasalahan diatas, maka penulis akan mengangkat judul: “Pengaruh Praktik Kerja Industri (Prakerin) Terhadap Kesiapan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dalam Berwirausaha”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Adapun pembatasan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik

Instalasi Listrik SMK Lodaya Cibadak sebanyak 38 orang siswa yang telah mengikuti praktik kerja industri.

2. Indikasi ada atau tidaknya pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan siswa dalam berwirausaha di dapatkan dari instrumen penelitian berupa angket.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah maka rumusan yang diambil dalam penelitian ini adalah “Seberapa besar pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan siswa SMK dalam berwirausaha”.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui lebih jauh manfaat praktik kerja industri sebagai sarana penghubung antara dunia pendidikan dengan dunia industri.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan

(11)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru dalam usaha menambah pengetahuan untuk dijadikan bekal sebelum terjun di lapangan

pendidikan khususnya di SMK.

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah, terutama dalam pengembangan kurikulum mata diklat praktik kerja industri sehingga relevan dengan kebutuhan dan kemandirian siswa.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Penelitian ini disusun atas lima bab, yang terdiri dari:

Bab I Pendahuluan: berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian: mengungkapkan tentang teori-teori yang mendukung dan relevan dengan permasalahan yang diteliti, serta penjelasan mengenai kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang digunakan dalam skripsi.

Bab III Metode Penelitian: berisi metode penelitian, variabel penelitian, data dan sumber data penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan

instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data.

(12)
(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Danial dan Wasriah (2009:61):

“Metode pada dasarnya merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sesuatu. Penelitian memiliki karakteristik yang kompleks, tidak sekedar alat belaka tetapi ada tujuan tertentu dengan menggunakan alat itu”.

Objektivitas hasil penelitian ditentukan oleh tepat tidaknya dalam menggunakan metode penelitian.Oleh karena itu, penggunaan metode penelitian ini tidak boleh sembarangan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis korelasional.Alasan pemilihan metode ini adalah mengacu pada pendapat Danial dan Wasriah (2009:61), yang menyatakan bahwa:

“Metode deskriptif analitis korelasional bertujuan untuk melihat

keberadaan hubungan antara suatu fenomena yang satu dengan yang lainnnya, faktor yang satu dengan faktor yang lainnya baik satu faktor atau lebih. Studi tentang hubungan antar variabel dalam suatu penelitian biasanya menguji tentang hubungan signifikansi, kontribusi, regresi, bivariat atau multi variat. Setiap variabel terlebih dahulu di analisis secara

kritis memiliki hubungan yang logis, dengan beberapa kriteria tertentu”.

B. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian 1. Definisi Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2006:118):

“Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik suatu penelitian”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2008:2):

“Variabel dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian diambil kesimpulannya”.

Dari pengertian di atas, dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian itu

(14)

Dalam penelitian ini sendiri, penjabaran variabel penelitian terdiri dari variabel bebas atau variabel prediktor dan variabel terikat atau variabel respon.

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dinamakan sebagai variabel bebas karena dalam mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah “Pengaruh Praktik Kerja

Industri (Prakerin)”.

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat/variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dinamakan variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independen.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “Kesiapan Siswa Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Dalam Berwirausaha”.

2. Paradigma Penelitian

Agar mempermudah proses penelitian yang sudah ditetapkan, maka dikembangkanlah paradigma penelitian. Mengenai paradigma penelitian, Sugiyono (2008:66) menyatakan bahwa:

“Paradigma penelitian merupakan pola piker yang menunjukkan hubungan Antara variabel yang akan diteliti sekaligus mencrminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisi statistic yang akan digunakan”.

(15)

C. Data dan Sumber Data Penelitian 1. Data Penelitian

Data adalah catatan atau kumpulan fakta. Data dapat diperoleh langsung dari lapangan. Dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah tentang pendapat siswa mengenai pelaksanaan praktik kerja industri dan kesiapan siswa untuk berwirausaha yang diperoleh setelah melaksanakan praktik kerja industri.

(16)

Arikunto (2006:128) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan lisan maupun tertulis.

Berdasarkan pada pendapat di atas, maka sumber data dalam penelitian ini adalah orang yang akan menjawab pertanyaan pada kuesioner yaitu siswa kelas XI SMK Lodaya Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang telah melaksanakan praktik kerja industri.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Arikunto (2006:130),

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Sedangkan menurut Sudjana (2005:6),

“Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung

ataupun pengukuran, kuantitatifb atau kualitatif mengenai karalteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.

Berdasarkan dari pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Lodaya Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik sebanyak 38 orang, yang telah melaksanakan praktik kerja industri.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2006:131),

“Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2008:62),

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristiknya dimiliki oleh populasi tersebut”.

(17)

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah siswa kelas XI SMK Lodaya Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang telah melaksanakan praktik kerja industri. Secara terperinci, kriteria yang harus dipenuhi untuk kebutuhan penelitian ini adalah:

1) Siswa SMK Lodaya Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik 2) Sudah melaksanakan praktik kerja industri.

3) Masih melaksanakan proses pembelajaran.

b. Teknik Sampling

Arikunto (2006:95) menyatakan bahwa teknik-teknik sampling antara

lain:

1) Sampling acak (random sampling), digunakan apabila populasi sampel yang diambil merupakan populasi homogen yang hanya mengandung satu ciri. Dengan demikian sampel yang dikehendaki dapat diambil secara acak.

2) Sampling kelompok (cluster sampling), digunakan apabila di dalam populasi terdapat kelompok-kelompok yang mempunyai ciri sendiri-sendiri.

3) Sampling berstrata atau sampling bertingkat (stratified sampling), digunakan apabila di dalam populasi terdapat kelompok-kelompok subjek dan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain tampak adanya strata atau tingkatan.

4) Sampling bertujuan (purposive sampling), digunakan apabila peneliti mempunyai tujuan atau pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya

5) Sampling daerah atau sampling wilayah (area sampling), yaitu pengambilan anggota sampel dengan mempertimbangkan wakil-wakil dari daerah-daerah geografis yang ada.

6) Sampling kembar (double sampling), yaitu pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti dengan jumlah sebanyak dua kali ukuran sampel yang dikehendaki

(18)

Sedangkan menurut Sugiyono (2008:63), teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1) Probability Sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:

a) Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

b) Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu apabila populasi

mempunyai unsur/anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

c) Disproportionate Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, apabila populasi berstrata tetap tidak

proporsional.

d) Cluster Sampling (area sampling), digunakan untuk menentukan sampel apabila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.

2) Nonprobability Sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:

a) Sampling Sistematis, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b) Sampling Kuota, yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

(19)

d) Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

e) Sampel Jenuh, yaitu teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

f) Snowball Sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah Sampling acak (random sampling). Jumlah sampel dalam penelitian ini diambil 38 responden.

E. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan data yang

diperlukan dalam penelitian. Untuk mengumpulkan data, ada beberapa teknik yang bisa digunakan, misalnya: observasi, dokumentasi, angket/kuisioner dan wawancara. Dalam melakukan penelitian, kita juga harus memperhatikan kesesuaian alat pengumpul data dengan masalah yang sedang diteliti.

Dalam penelitian yang penulis lakukan, teknik pengumpul data yang digunakan adalah berupa angket/kuisioner.Angket digunakan untuk mendapatkan gambaran variabel dari responden. Mengenai metode angket ini, Sudjana (2005:87) mengemukakan pendapat bahwa:

“Angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disajikan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat”.

(20)

fleksibel daripada teknik pengukuran lainnya.Jumlah item atau pernyataan, jumlah alternative jawaban terserah pada pertimbangan peneliti.

Bentuk skala yang digunakan untuk mengukur data adalah skala linkert berkategori lima, dengan ketentuan setiap alternative jawaban diberi skor satu sampai dengan lima. Setiap penyataan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif pada rentang yang sama, dan begitu juga sebaliknya. Untuk pernyataan negatif, urutan skor naik dari satu sampai dengan lima. Sedangkan untuk pernyataan positif urutan skor menurun dari lima sampai dengan satu. Berikut ini adalah tabel skala penilaiannya:

Tabel 3.1 Skala Penilaian Linkert Pernyataan SS S N TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

(Riduwan, 2011:87) 2. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan diperlukan adanya suatu instrumen penelitian yang dapat memperlancar pengumpulan data penelitian.Instrumen penelitian adalah suatu alat mengukur fenomena alam maupu social yang diamati. (Sugiyono, 2008:84)

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan oleh penulis adalah angket/kuisioner.Dari angket/kuisioner ini nantinya diharapkan didapatkan data utama yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga masalah penelitian ini dapat dipecahkan.Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, penulis menyusu pertanyaan-pertanyaan berdasarkan aspek/indicator yang berhubungan dengan variabel, yaitu pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan siswa smk dalam berwirausaha.

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data tentang pengaruh

(21)

instrumen penelitian. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi instrumen penelitian yang disusun oleh penulis:

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Aspek yang diukur Indikator Nomor

item soal

(22)

berhubungan dengan

4. Uji Coba Instrumen Penelitian

Menurut Surakhmad (1998:90), dikutip dari Rukmana (2011), alat ukur

yang baik adalah:

„Setiap alat ukur yang baik memiliki sifat-sifat tertentu yang sama untuk setiap jenis tujuan tertentu dan situasi penyelidikan. Baik alat itu untuk pengukuran cuaca, tekanan darah, kemampuan belajar, kuat arus, kecepatan peluru maupun untuk pengukuran sikap, minat, kecenderungan, bakat khusus dan sebagainya.Semuanya memiliki sedikitnya dua buah sifat, yaitu validitas dan reliabilitas pengukuran, tidak ada satu dari sifat ini menjadikan alat itu tidak memenuhi kriteria sebagai alat yang baik‟.

Mengacu pada pendapat di atas, alat ukur yang baik harus memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.Untuk mengetahui apakah instrumen penelitian itu memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi atau rendah, maka

instrumen tersebut harus diujicobakan. a. Uji Validitas

(23)

N = Jumlah responden = Jumlah skor X

= Jumlah skor Y

= Jumlah skor X dan Y

Pengujian validitas ini dikenakan pada setiap item kemudian hasil perhitungannya dikonsultasikan dengan table harga kritik produk momen pada

taraf signifikan α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%. Hasil pengukuran

dikatakan valid/signifikan jika r hitung lebih besar daripada r table. Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikansi tersebut, makar butir item diuji dengan menggunakan uji t dengan rumus:

t = r �−2

1− 2 (Siregar, 2004:211) Dimana:

t = uji signifikan korelasi

r = koefisien korelasi yang telah dihitung

n = jumlah responden

kriteria pengujian untuk mengetahui taraf signifikansi ini adalah jika pada taraf signifikansi 0,05 thitung> ttabel, maka item tersebut dianggap valid dan jika

thitung< ttabel, maka item tersebut tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas digunakan untuk menentukan apakah suatu

instrumen sudah dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung tingkat reliabilitas item digunakan rumus alpha, yaitu dengan menghitung varian masing-masing butir

item (�n2) terlebih dahulu dengan menggunakan rumus berikut:

�n2 =

(24)

2 = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item angket

( )2 = Kuadrat skor seluruh responden dari setiap item angket

n = Jumlah responden

untuk mendapatkan jumlah varian semua butir ( �2), yaitu dengan menjumlahkan varian setiap butirnya(�n2). Selanjutnya menghitung varian total

dengan menggunakan rumus:

�2= 2− ( )2

� �

(Arikunto, 2006:184)

Dimana:

�t2 = Harga varians total

2 = Jumlah kuadrat skor total

( )2 = Kuadrat dari jumlah skor total dari setiap item angket n = Jumlah responden

untuk mencari reliabilitas seluruh item, digunakan rumus sebagai berikut:

r11 = �−

1 1− ��2 � 2

(Arikunto, 2006:196) Dimana:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan/item ��2 = Harga varians setiap item angket �t2 = Harga varians total

Hasil kriteria koefisien reliabilitas yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dengan harga indeks korelasi, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Koefisien Korelasi dan Harga Indeks Korelasi

(25)

0,800 - 1,00 Sangat tinggi Kemudian diadakan uji keberartian korelasi pada dk=n-2 dengan menggunakan rumus uji t, yaitu:

t = r �−2 1− 2

(Sudjana, 2005:337) Hasilnya kemudian dikonsultasikan dengan daftar distribusi t, jika thitung>

ttabel, maka instrumen tersebut reliable dengan taraf kepercayaan 95%.

F. Teknik Analisis Data

1. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor

Langkah-langkah pengolahan data dari skor mentah menjadi skor standar adalah sebagai berikut:

a. Menghitung skor rata-rata (Mean), dengan rumus:

M = �

b. Menghitung harga simpangan baku dengan rumus:

SD = ( �− )2 �−1

(Siregar, 2004:24)

(26)

Z = ( �− ) �

(Siregar, 2004:24) T = X0+ �0 . Zi

(Siregar, 2004:24) hasil perhitungan dari T-Skor digunakan untuk perhitungan selanjutnya. 2. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak.Kondisi data berdistribusi normal merupakan syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistic parametrik.

a. Menentukan rentang/range skor (R) tiap variabel

R = data tertinggi – data terendah R = Xa - Xb

(Siregar, 2004:24) b. Menentukan banyaknya kelas interval (i) tiap variabel dengan menggunakan

aturan Sturgesrs, yaitu:

i = 1 + 3,3 log n

(Siregar, 2004:24) Hasilnya dibulatkan, ambil nilai ganjil.

c. Menentukan panjang kelas interval (p) tiap variabel

p = �

(Siregar, 2004:25) Hasilnya dibulatkan, sesuai desimalnya dengan kondisi data.Untuk data sensitive, semakin tinggi desimalnya semakin rendah.

d. Membuat table distribusi frekuensi tiap variabel e. Menghitung nilai rata-rata tiap variabel

= � � �

(27)

f. Menghitung simpangan baku tiap variabel

S = ( �− )2 �−1

(Siregar, 2004:26) Dimana: n-1 = derajat kebebasan data

g. Membuat table distribusi frekuensi untuk harga-harga yang diperlukan dalam Uji Chi-Kuadrat (�2) tiap variabel

Chi-Kuadrat adalah selisih Antara kuadrat nilai baku populasi dengan

jumlah nilai baku seluruh sampel. Uji normalitas menggunakan aturan Strugess dengan memperhatikan table berikut:

Tabel 3.4 Tabel Uji Normalitas

interval fi Xi Zi L0 Li ei �2

Jumlah

(Siregar, 2004:87) 1) Menentukan Batas atas (Ba) dan Batas bawah (Bb) Kelas Interval (Xi) tiap

varibel, dimana:

Batas bawah (Bb) Kelas Interval sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 Batas atas (Ba) Kelas Interval sama dengan ujung atas ditambah 0,5 2) Menentukan Nilai Baku (Z) tiap variabel menggunakan rumus:

Z = ( �− )

(Siregar, 2004:46) 3) Menghitung nilai L0tiap variabel

Untuk Z1 dan Z8, maka nilai L0 diambil 0,5000

(28)

4) Menghitung nilai Li tiap variabel

Nilai Li dihitung dengan mengurangi nilai L0 bawah atau L0 atas

Untuk nilai Li dengan pergantian tanda pada Zi dihitung dengan

menambahkan L0 atas dengan L0 bawah pada Zi yang mengalami pergantian

tanda.

5) Mencari Harga Frekuensi Harapan (ei) tiap variabel

ei= Li

(Siregar, 2004:87)

6) Menghitung nilai Chi-Kuadrat (�2) tiap variabel

Chi-Kuadrat (�2) adalah selisih Antara kuadrat nilai baku populasi dengan jumlah nilai baku seluruh sampel.

�2 = ( �− �)2 �

(Siregar, 2004:87) 7) Membandingkan harga �2hitung dengan �2 pada taraf signifikansi tertentu

Jika: �2hitung �2tabel, data berdistribusi normal

�2

hitung �2tabel, data berdistribusi tidak normal

Dari hasil perhitungan uji normalitas distribusi ini akan diketahui apakah variabel berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka perhitungan dilanjulkan dengan menggunakan metode statistik parametrik. Begitupun sebaliknya, jika berdistribusi tidak normal, maka digunakan metode non parametrik.

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasii meupakan suatu analisis untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara dua variabel. Tingkat hubungan tersebut dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu hubungan positif, mempunyai hubungan negatif dan

tidak mempunyai hubungan. Metode statistik yang digunakan adlah metode parametrik dan non parametrik. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:

(29)

1) Untuk Perhitungan Koefisien Korelasi

Perhitungan koefisien korelasi dapat dihitung menggunakan rumus

Pearson Product Moment” di bawah ini:

rxy = �. −

( ).( )

�( 2)( )2][( 2)( )2

(Siregar, 2004:169) Dimana:

rxy = Koefisien Antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan X = Skor variabel X Y = Skor variabel Y

n = Banyaknya subjek skor X dan Y yang berpasangan

selanjutnya harga koefisien korelasi (r) yang diperoleh diinterpretasikan pada indeks korelasi. Kriteria derajat korelasi menurut Syafaruddin Siregar (2004:295) adalah sebagai berikut:

0,80 ≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi 0,60 ≤ r < 0,80 Hubungan tinggi

0,40 ≤ r < 0,60 Hubungan sedang 0,20 ≤ r < 0,40 Hubungan rendah

0,00 ≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah r = 1 Hubungan sempurna r = 0 Tidak berhubungan

2) Pengujian Koefisien Korelasi (Uji Keberartian)

Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut:

t = r �−2 1− 2

(Siregar, 2004:175) Korelasi berarti jika thitung> ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk =

(30)

3) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya prosentase kontribusi variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

(Riduwan, 2011:224)

Dengan pengambilan dasar keputusan sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori Koefisien Determinasi

Nilai r2 Keterangan

r2 - 1 Pengaruh sempurna

r2 - 0% Tidak ada pengaruh

0% < r2< 4% Pengaruh rendah sekali

4% < r2< 16% Pengaruh rendah

16% < r2< 36% Pengaruh sedang

36% < r2< 64% Pengaruh tinggi r2< 64% Pengaruh sangat tinggi

(Riduwan, 2011:224) b. Metode Statistik Non Parametrik

1) Analisis Koefisien Korelasi

(31)

korelasi Rank Spearman. Langkah-langkah perhitungannya menurut Syafaruddin Siregar (2004:300-308) adalah:

a) Membuat table rangking untuk kedua variabel

Rangking variabel bebas dan rangking variabel terikat disusun sesuai dengan keadaannya.

Tabel 3.6 Rangking Untuk Kedua Variabel

No Xi Yi RXi RYi bi bi2

Jumlah

b) Menghitung selisih rangking

bi = RXi - RYi

c) Menghitung nilai koefisien korelasi (rs)

 Apabila tidak mengandung rangking yang sama, maka gunakan rumus:

rs = 1 -

6 �2 � (�21)

 Apabila tidak mengandung rangking yang sama, maka gunakan rumus:

= 3−

(32)

2) Pengujian Koefisien Korelasi (Uji keberartian)

Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut:

t = rs �−

2 1− 2

(Siregar, 2004:240) Korelasi berarti jika thitung> ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk =

n-2, dan jika thitung< ttabel, maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.

3) Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya prosentase kontribusi variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

(Riduwan, 2011:224)

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah “Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara praktek kerja industri

terhadap kesiapan siswa SMK Lodaya Cibadak-Sukabumi dalam berwirausaha”.

Untuk menguji hipotesis tersebut, digunakan rumus uji t-student, sebagai berikut:

t = r �−2 1− 2

(Siregar, 2004:240) Dimana: t = uji signifikansi

n = jumlah responden yang diuji r = koefisien korelasi

(33)

dengan dk = n – 2 untuk harga t1 dan t2dengan mengambil taraf kepercayaan α1 =

0,05 dan α2 = 0,01.

p – v= α1–(α1 –α2) ℎ− 1

2− 1 Kriteria pengujian :

Jika p – v < 0,05 maka tolak H0 dan terima HA

Jika p – v > 0,05 maka terima H0 dan tolak HA

H0: ρ = ρ0 ; Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan

Antara hubungan prakerin dengan kesiapan siswa dalam berwirausaha.

HA: ρ ≠ ρ0 ; Terdapat hubungan yang positif dan signifikan Antara

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Manfaat program praktik kerja industri (praktik kerja industri) yang dilaksanakan di SMK Lodaya Cibadak signifikan terhadap kesiapan siswa untuk terjun ke lapangan pekerjaan yang sebenarnya.

2. Berdasarkan hasil analisis korelasi diketahui bahwa praktik kerja industri mempunyai korelasi yang signifikan dan dampak yang positif terhadap kesiapan siswa untuk berwirausaha, dengan kategori hubungan yang tinggi. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara praktik kerja industri

terhadap kesiapan siswa SMK dalam berwirausaha.

B. Saran

Dengan memperhatikan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka penulis menyampaikan beberapa saran, diantaranya:

1. Penempatan siswa dalam pelaksanaan program praktik kerja industri harus disesuaikan dengan program keahlian.

2. Agar program praktik kerja industri ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh siswa, diperlukan persiapan dan pengarahan kepada siswa mengenai pentingnya program praktik kerja industri.

3. Perlu ditekankan mengenai pengawasan dan bimbingan terpadu dari semua pihak yang terkait dengan program praktik kerja industri, agar pelaksanaan

program tersebut berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Sahrul. (2013). Ciri dan Sikap Wirausahawan. [Online]. Tersedia di:

http://sahrulanwar.blogspot.com/2013/03/bab-1-ciri-dan-sikap-wirausahawan.html.Diakses 20 Januari 2014.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: P.T. Rineka Cipta.

Danial, Endang dan Wasriah, Nanan. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Laboratorium PKn.

Djojonegoro, Wardiman. (1988). Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Dalam EraKompetensi Global. Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset.

Djojonegoro, Wardiman. (1999). Pengembangan Sumber Daya Manusia: Melalui

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT Balai Pustaka.

Heflin, F.Z. (2011). Be an entreprenuer (jadilah seorang wirausaha) kajian strategis pengembangan wirausaha. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hisrich, R.D., Peters, M.P. & Shepherd, D.A. (2008). Entrepreneurship (7th ed). NewYork: McGraw-Hill.

Mahendra, Giri. (2013). Pengujian Hipotesis. [Online]. Tersedia di:http://girimahendra.blogspot.com/2013/05/pengujian-hipotesis-uji koefisien.html.Diakses 15 Juni 2014.

Meredith, Geoffrey G. (2000). Kewirausahaan, Teori dan Praktik. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Nurbaya, Siti dan Moerdiyanto.(2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Berwirausaha Siswa Kelas XII SMKN Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Artikel Siti-Murdi, hlm. 3.

Oemar Hamalik. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 pasal 3 ayat 2. Tentang Misi dan

Tujuan SMK. Jakarta: Sekretariat Jendral Depdikbud..

Riduwan. (2011). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

(36)

Rukmana, Asep Nandang. (2011). Hubungan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Terhadap Kesiapan Siswa Bekerja Di Dunia Industri. (Skripsi). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sari, Ratna. (2012). Peran Praktik Industri Dalam Menunjang Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Busana SMK

Karya Rini Yogyakarta. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Siregar, Syafaruddin. (2004). Bandung : Grasindo

Sirod Hantoro, (2005). Kiat Sukses Berwirausaha. Yogyakarta : Adicita

KaryaNusa.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi pendidikan: Landasan kerja pemimpin

pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana.(2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugihartono. (2009). Pendidikan Sistem Ganda. [Online]. Tersedia di: http://sugihartono1.wordpress.com/2009/11/04/pendidikan-sistem-ganda/ Diakses 13Agustus 2014.

Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka.

Tim Penyusun UPI Bandung.(2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPT Penerbit Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Pokja Prakerin. (2012). Pedoman Penulisan Laporan DU/DI SMK Lodaya.

Sukabumi: SMK Lodaya.

Gambar

Tabel 3.1 Skala Penilaian Linkert
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.5 Kategori Koefisien Determinasi
Tabel 3.6 Rangking Untuk Kedua Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan nilai signifikan sebesar 0,05 jika nilai signifikan thitung&gt;ttabel maka H0 diterima, jika nilai signfiikan t hitung &lt; t tabel maka H0 ditolak. H 1 i= Ada

tertinggi jawaban responden adalah dalam kategori baik, menunjukkan bahwa budaya organisasi di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana

tidak mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.. 12.mempunyai

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa kelas VB pada Matakuliah Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Prodi Pendidikan Biologi

- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 pasien menunjukkn nyeri: efek merusak dibuktikan dg indikator nilai 5 yaitu tidak ada gangguan ditunjukkn dari ekspresi

Pada penulisan tugas akhir ini, penulis membuat aplikasi konversi format file video, audio, dokumen, gambar dan konversi bilangan biner, oktal, desimal, dan

[r]

tuberculosis.( Okkels et al. Salah satu anggota PPE yang menjadi kandidat vaksin adalah PPE Rv 1168c. Diketahui pula bahwa kelompok ini terkonservasi pada mikobakteri