PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK MELALUI CIRCUIT TRAINING DAN DUKUNGANNYA TERHADAP DAYA TAHAN
KECEPATAN
(Studi Eksperimen Ekstrakulikuler Futsal SMA Negeri 10 Bandung) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh : ALIZA 1002039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK MELALUI CIRCUIT TRAINING DAN DUKUNGANNYA TERHADAP DAYA TAHAN
KECEPATAN
(Studi Eksperimen Ekstrakulikuler Futsal SMA Negeri 10 Bandung)
Oleh Aliza
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Aliza 2014
Universitas Pendidikan Indonesia November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ALIZA
PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK MELALUI CIRCUIT TRAINING DAN DUKUNGANNYA TERHADAP DAYA TAHAN
KECEPATAN
(Studi Eksperimen Ekstrakulikuler Futsal SMA Negeri 10 Bandung)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I,
Dr. Nina Sutresna, M.Pd. NIP. 196412151989012001
Pembimbing II,
Iman Imanudin, M.Pd. NIP. 197508102001121001
Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 7
1. Hakikat Cabang Olahraga Futsal ………... 7
1.1. Perkembangan Dan Nilai Olahraga Futsal ....…...…... 8
1.2. Karakteristik Cabang Olahraga Futsal ... 10
1.3. Kondisi Fisik Cabang Olahraga Futsal ... 11
2. Hakikat Daya Tahan ... 15
2.1. Hakikat Daya Tahan Aerobik ... 16
2.2. Hakikat Daya Tahan Anaerobik ... 19
3. Hakikat Latihan Daya Tahan... 21
4. Hakikat Circuit Training ... 22
B. Kerangka Pemikiran ... 25
1. Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training ... 25
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terhadap Daya Tahan Kecepatan ... 26
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 28
1. Lokasi ... 28
2. Populasi ... 28
3. Sampel ... 28
B. Desain Penelitian ... 29
C. Metode Penelitian ... 30
D. Definisi Operasional ... 31
E. Instrumen Penelitian ... 32
F. Prosedur Pengolahan Data ... 34
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data ... 38
B. Pengujian Hipotesis ... 40
C. Diskusi Penemuan ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45
B. Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
LAMPIRAN ... 48 RIWAYAT HIDUP ...
iv
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Pembimbing : 1. Dr. Nina Sutresna, M.Pd. 2. Iman Imanudin, M.Pd.
Aliza*
Tujuan yang diangkat pada penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan daya tahan aerobik melalui circuit training serta dukungannya terhadap daya tahan kecepatan. Kegunaan dari hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkaya dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya guna meningkatan kemampuan fisik (Latihan Fisik). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler futsal SMA Negeri 10 Bandung sebanyak 20 orang yang terbagi menjadi 2 yaitu: 10 orang kelompok eksperimen dan 10 orang kelompok kontrol. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka perhitungan uji signifikansi peningkatan hasil latihan kedua kelompok dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi kesamaan dua rata-rata uji satu pihak dan uji korelasi serta determinasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah latihan circuit training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan daya tahan arobik, serta daya tahan aerobik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap daya tahan kecepatan.
iv
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Increased Aerobic Endurance Through Circuit Training And His Support Of Speed Endurance
Supervisor : 1. Dr. Nina Sutresna, M.Pd. 2. Iman Imanudin, M.Pd.
Aliza*
1 Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian
Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang digemari oleh
masyarakat. Popularitas futsal tidak saja dikenal sebagai olahraga prestasi, namun
juga kerap kali sebagai olahraga kesehatan atau rekreasi. Futsal menjadi olahraga
yang praktis dan murah bagi masyarakat karena banyaknya sarana dan prasarana
futsal sekarang ini dan dapat menjadi ajang bermain serta berkompetisi bagi
pemainya.
Futsal dimainkan dalam lapangan dengan panjang 25-42 m x lebar 15-25 m.
Jumlah pemain lima orang dengan satu penjaga gawang di setiap timnya, waktu
bermain 2 x 20 menit dengan pergantian pemain melayang atau tanpa batas,
berbeda dengan sepak bola konvensinal yang pergantiannya terbatas jumlah dan
waktu. Permainan futsal bersifat cepat dan dinamis yang menjadikan pemain
harus bergerak secara cepat dalam lapangan yang relatif kecil.
Saat ini futsal sudah menjadi olahraga prestasi yang cukup bergengsi
dengan banyaknya kompetisi-kompetisi dari tingkat umur, pelajar, amatir hingga
liga profesional untuk kompetisi nasional bahkan hingga ke tingkat internasional
mulai dari piala asia hingga piala dunia, hal ini merupakan target prestasi yang
dapat djadikan acuan dalam bermain futsal.
Pencapaian prestasi dalam olahraga tentunya ditentukan oleh beberapa
aspek, seperti yang dikemukakan Harsono (1988:100) “untuk meningkatakan
keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin ada empat aspek latihan yang
perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu (a) latihan fisik, (b)
latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan mental”.
Salah satu faktor dari pencapaian prestasi olahraga yang paling penting
adalah faktor kondisi fisik. Kondisi fisik merupakan faktor penentu prestasi dan
tingkat kebugaran jasmani. Hal ini sesusai dengan yang dikemukakan Rohmat
(2013:7) bahwa : “Pentingnya latihan kondisi fisik : 1) Meningkatkan prestasi.
2) Mempertahankan prestasi. 3) Mengurangi terjadinya cidera olahraga. 4)
2
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Senada dengan pendapat tersebut, Harsono (1988:153) menjelaskan bahwa :
Kalau kondisi fisik baik maka :
1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sirkulasi dan kerja jantung. 2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan,
dan lain-lain komponen kondisi fisik.
3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.
4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.
5. Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respons demikian diperlukan.
Kondisi fisik yang baik mampu menunjang atlet dari segi fisiologi dan
psikologi, dari segi fisiology atlet dapat menampilkan performa maksimal dan
tidak mengalami kelelahan yang berarti dan mampu menjaga kualitas tekhniknya,
sedangkan dari segi psikologi atlet akan merasa percaya diri dan siap dalam
menghadapi suatu pertandingan, atlit akan merasa mampu dan nyaman
dikarenakan kesiapan kondisi fisiknya dalam menghadapi pertandingan.
Pada dasarnya futsal dimainkan dalam lapangan yang relatif kecil, dalam
waktu 2 x 20 menit waktu bersih dengan permainan yang cepat dan dinamis.
Kondisi demikian menyebabkan pemain futsal dituntut memiliki daya tahan yang
baik dan recovery yang cepat dikarenakan pergantian pemain dalam futsal tidak
dibatasi waktu dan jumlah maka pemain harus dengan cepat pulih dari keadaan
lelah dan mampu bergerak dengan cepat dan berulang-ulang saat bermain.
Dengan karakteristik futsal yang menuntut pemainya bergerak melakukan
pergerakan yang cepat dan berulang-ulang, tentunya pemain futsal dituntut
memiliki daya tahan kecepatan yang baik untuk mempertahankan kecepatanya
dalam suatu permainan atau pertandingan. Untuk dapat melakukan kecepatan
yang berulang-ulang dibutuhkan kemampuan recovery secara cepat baik di dalam
lapang maupun di luar lapang, recovery yang baik hanya akan didapat jika atlet
memiliki daya tahan aerobik yang baik.
Dalam upaya meningkatkan komponen kondisi fisik yang dibutuhkan baik
secara umum maupun spesifik, tentunya dibutuhkan latihan yang sistematis dan
berkesinambungan, definisi latihan dikemukakan oleh Harsono (1988:101)
3
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau
pekerjaanya”. Ada beberapa metode latihan dalam melatih daya tahan aerobik diantaranya, lari jarak jauh, cross-country, fartlek, interval training dan bisa juga
menggunakan circuit training. Metode latihan daya tahan aerobik harus memaksa
tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama (lebih dari enam menit), salah
satunya circuit training, sedangkan pengertian circuit training menurut Rohmat
(2013:21) “circuit training adalah metode latihan dimana beberapa kelompok otot yang berbeda digerakan dengan urutan tertentu”. Metode latihan circuit training
dilakukan dengan cara membuat beberapa pos atau stations, di setiap pos atlet
harus melakukan bentuk latihan tertentu sesuai dengan tujuan, biasanya berbentuk
latihan kondisi fisik seperti kekuatan, kecepatan, agilitas, daya tahan dan
sebagainya, bisa juga dikombinasikan dengan bentuk latihan teknik sebagai
moment penurunan tempo latihan atau termasuk inti latihan.
Circuit training diasumsikan mampu meningkatkan daya tahan aerobik
sebagai dasar dari daya tahan kecepatan yang sangat dibutuhkan dalam permainan
futsal secara serempak. Hal ini sesuai dengan dengan pendapat Damayanti
(2013:47) bahwa: “metode circuit training memberikan dampak yang signifikan
terhadap daya tahan aerobik”.
Berdasarkan karakteristik dan kondisi aktual olahraga futsal dalam rangka
pencapaian prestasi yang harus didukung dengan memiliki kondisi fisik yang
baik, futsal menuntut atlet memiliki daya tahan kecepatan yang baik dalam
mempertahankan kecepatannya secara berulang-ulang dalam satu permainan, daya
tahan kecepatan yang baik akan tercapai jika memiliki daya tahan aerobik yang
baik sebagai penyuplai oksigen agar tidak terjadi kelelahan dan tetap bugar. Daya
tahan aerobik dapat ditingkatkan melalui circuit training.
Dengan teori-teori diatas maka penulis berasumsi bahwa metode latihan
circuit training akan dapat meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik yang
diukur dengan vo2max, dengan vo2max yang baik maka akan dapat menunjang
dan mendukung komponen kondisi fisik lainya termasuk daya tahan kecepatan.
Dengan menggunakan metode latihan circuit training, pelatih tidak
4
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat meningkatkan beberapa komponen kondisi fisik yang dapat meningkat
secara serempak walaupun hasilnnya tidak sama. Hal ini menjadi kelebihan dalam
melatih terlebih lagi kondisi tempat dan waktu latihan yang tidak selalu
representatif dan mendukung dalam proses pelatihan, terlebih pelatih dapat
mengontrol kualitas latihan dan mengevaluasi secara langsung terhadap atletnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud meneliti
peningkatan daya tahan aerobik dan dukunganya terhadap daya tahan kecepatan
melalui circuit training.
B.Identifikasi Masalah Penelitian
Futsal merupakan permainan yang cepat dan dinamis, menuntut pemainya
bergerak dalam lapangan yang kecil, terlibat dalam penyerangan dan bertahan,
dengan waktu yang relatif lama. Dalam permainanya futsal sangat membutuhkan
kondisi fisik yang baik, hal ini akan sangat mendukung terhadap penampilan dan
performa atlet selama permainan.
Dengan berkembangnya futsal di Indonesia maupun dunia, kini futsal tidak
hanya dikenal sebagai olahraga permainan namun juga sebagai olahraga prestasi
yang populer, hal ini dibuktikan dengan maraknya pertandingan dan kompetisi
lokal maupun internasional.
Hal ini tentu saja menjadikan banyaknya tuntutan prestasi yang bisa dicapai
melalui olahraga futsal, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi dalam satu
cabang olahraga termasuk futsal. Salah satu faktor utamanya adalah kondisi fisik
yang baik, kondisi fisik yang baik mampu menunjang permainan atlet dalam
bermain atau bertanding.
Karakteristik futsal yang bersifat cepat dan dinamis menjadikan para pemain
atau atlet mampu bergerak cepat dan berulang-ulang dalam satu pertandingan,
dengan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa olahraga futsal sangat
membutuhkan komponen kondisi fisik daya tahan kecepatan. Daya tahan
kecepatan dalam olahraga futsal termasuk kepada daya tahan anaerobik alaktasid
dimana daya tahan ini merupakan pergerakan yang cepat dalam waktu singkat dan
dilakukan berulang-ulang. Daya tahan kecepatan yang baik hanya akan didapat
5
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan kondisi fisik dasar yang mampu menunjang atau dapat ditingkatkan ke
tahap selanjutnya termasuk daya tahan anaerobik baik laktasid maupun alaktasid.
Daya tahan aerobik dapat ditingkatkan melalui beberapa metode latihan
salah satunya circuit training, yakni suatu metode latihan dengan menggunakan
pos-pos yang disetiap posnya dapat diatur gerakan-gerakan latihanya yang
biasanya berupa latihan kondisi fisik, metode ini memungkinkan peningkatan
seluruh komponen kondisi fisik dalam waktu singkat secara bersamaan.
Artinya ada beberapa keuntungan yang didapat dengan menggunakan
metode ini diantaranya tidak membutuhkan waktu dan tempat yang khusus, atlet
dapat berlatih bersama dan memungkinkan banyaknya atlet dalam tiap posnya.
Selain itu juga metode ini akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan
komponen kondisi fisik yang menunjang dalam olahraga futsal.
C.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah penelitian tersebut
maka rumusan masalah penelitianya adalah :
1. Apakah bentuk latihan circuit training memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan daya tahan aerobik atlet futsal?
2. Apakah daya tahan aerobik memberikan dukungan yang signifikan
terhadap daya tahan kecepatan atlet futsal?
D.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian sebagai awal dalam suatu kegiatan sehingga jelas maksud
dan hasil yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini yang menjadi tujuanya sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatatan daya tahan aerobik melalui circuit
training dalam olahraga futsal.
2. Untuk mengetahui dukungan dari daya tahan aerobik terhadap daya tahan
6
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat dan kegunaan
yang bisa diimplementasikan, adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Secara Teoritis dapat dijadikan bahan informasi dan referensi bagi para
pelatih secara keilmuan dan rujukan bagi para atlet, pelatih dan pembina
untuk pengembangan pelatiihan pada umumnya dan pada cabang
olahraga futsal khususnya dalam meningkatkan daya tahan aerobik.
2. Secara Praktis dapat memberi masukan bagi para pelatih dan pihak
terkait sebagai acuan dalam pembinaan prestasi cabang olahraga futsal
dalam meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik serta hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam penelitian ini struktur organisasi penelitian dirinci sebagai berikut :
Bab 1 pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian, dan
sturktur organisasi skripsi. Bab 2 kajian pustaka meliputi kajian pustaka, keragka
berfikir dan hipotesis penelitian, berisi teori-teori mengenai hakikat cabang
olahraga futsal, nilai dan perkembangan olahraga futsal, karakteristik olahraga
futsal, kondisi fisik dalam olaharag futsal, daya tahan aerobik dan anaerobik serta
metode circuit training. Dalam kerangka berfikir berisi tentang peningkatan daya
tahan aerobik melalui circuit training dan dukungan daya tahan aerobik terhadap
daya tahan kecepatan. Serta hipotesis penelitian berisi tentang jawaban awal
penelitian yang akan diteliti. Bab 3 metode penlitian membahas tentang lokasi,
populasi dan sampel penelitian. Metode dan instrumen penelitian, definisi
oprasional dan teknik pengambilan data dan analisa. Bab 4 hasil penelitian berisi
mengenai pengolahan dan analisis data serta pembahasan temuan penelitian. Bab
5 kesimpulan dan saran berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang
28
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi
Lokasi merupakan tempat dilaksanakannya penelitian dalam memberikan
treatment dan pengambilan data akan memberikan pengaruh yang besar dalam
menentukan hasil yang akan dicapai dalam penelitian.
Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah di ekstrakulikuler futsal
SMA Negeri 10 Bandung yang terletak di Bandung timur jalan Cikutra nomor 77.
Latihan futsal yang dilaksanakan di ekstrakulikuler futsal SMA Negeri 10
Bandung adalah setiap hari senin, rabu dan jumat pukul 15:30
2. Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu yang memiliki sifat – sifat umum.
Dari populasi. Populasi menurut Sugiyono (2006:89) adalah “wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah anggota ekstrakulikuler futsal SMA Negeri 10 Bandung.
3. Sampel
Setelah ditentukan populasi, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan
sampel. Pengertian sampel menurut Arikunto (2010:174) menjelaskan: “Sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Kemudian Sugiyono
menjelaskan (2006:90) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”.
Dalam menentukan sample ada beberapa teknik sampling yang digunakan
diantaranya random saampling dan purposive sampling. Arikunto (2010:189),
menjelaskan : “teknik pengambilan sampel, yang disebut juga teknik sampling, meliputi : Random Sampling, Stratified Sampling, Area Probability Sampling,
29
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dan Double Sampling”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan purposive
sampling. menurut Sugiono (2006:95) Menjelaskan bahwa: “Sampling purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pertimbangan anggota yang rajin
mengikuti latihan dalam ekstrakulikuler futsal.
Dalam penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk.
Seperti yang diungkapkan oleh Nasution (2011:101) yaitu “bahwa tidak ada
aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipergunakan atau suatu penelitian
di populasi yang tersedia. Juga tidak ada batasan yang jelas apa yang dimaksud
sampel besar dan kecil”. Berdasarkan landasan tersebut sampel yang digunakan sebanyak 10 orang untuk kelompok eksperimen dan 10 orang untuk kelompok
kontrol dengan pembagian kelompok menggunakan teknik rangking.
B.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
semu (quasi ekperimental) dengan bentuk nonequivalent control group
design..Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
Desain Penelitian Eksperimen Semu Sumber: Sugiyono (2006:88)
Keterangan:
O1 : pretest kelompok eksperimen
O2 : postest kelompok eksperimen
O3 : pretest kelompok kontrol
O4 : postest kelompok kontrol
X : treatment (perlakuan)/eksperimen
Setelah dilakukan eksperimen dan diperoleh data, maka langkah
selanjutnya adalah mengkorelasikan antara kemampuan daya tahan aerobik
O1 X O2
30
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X Y
dengan daya tahan kecepatan, adapun desain penelitianya adalah pada halaman
selanjutnya:
Gambar 3.2
Desain Penelitian Uji Kebermaknaan Signifikansi Sumber: Nurhasan, dkk (2008:197)
Keterangan:
X : Kemampuan daya tahan aerobik
Y : Daya tahan kecepatan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
digambarkan pada halaman berikutnya
Gambar 3.3 Prosedur Penelitian
Sumber: Pribadi
C.Metode Penelitian
Populasi
Sampel
Tes Awal
Perlakuan/Treatment Circuit Training
Tes Akhir
Pengolahan dan Analisis Data
[image:16.595.224.405.367.704.2]31
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian merupakan langkah-langkah peneliti dalam melakukan
penelitian dan mengolah data-data, Pengertian metode penelitian menurut
Arikunto (2010:203) bahwa: “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Dalam penelitian karya ilmiah
ini metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan
menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Metode eksperimen adalah kegiatan percobaan dengan memberikah sebuah
treatment yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah hasil penelitian, metode ini
akan menghasilkan data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang akan
diteliti. Variabel menurut Arikunto (2010:161) adalah “objek penelitian, atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Dalam penelitian ekperimen
peneliti mencari pengaruh paling sedikit dari satu buah variabel bebas terhadap
satu atau lebih variabel terikat. Variabel bebas adalah suatu yang mempengaruhi
atau menyebabkan kepada variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah metode latihan circuit training sedangkan variabel
terikatnya adalah suatu gejala yang ingin diketahui, karena adanya dari variabel
bebas, sehingga variabel terikatnya adalah daya tahan aerobik. Metode
eksperimen dengan menggunakan kelompok eksperimen dan kontrol artinya akan
ada dua kelompok, kelompok eksperimen sebagai kelompok yang diberikan
treatmen dan kelompok kontrol yang tidak berfungsi sepenuhnya sebagai
pengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi eksperimen. Serta
mengkorelasikan antara kemampuan daya tahan aerobik dengan daya tahan
kecepatan.
D.Definisi Oprasional
Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga
bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan dalam penafsiran istilah-istilah
dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah dalam
definisi oprasional sebagai berikut:
1. Futsal menurut Lhaksana (2012:5), “futsal (futbol sala dalam bahasa
Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak
32
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Daya Tahan Aerobik Menurut Rohmat (2013:20), “daya tahan aerobik =
VO2max, VO2max adalah jumlah oksigen diukur dalam mililiter yang
dipakai (pada kerja maksimal) dalam 1 menit oleh 1 kg berat badan atlet”. 3. Daya Tahan Kecepatan dalam penelitian ini merupakan daya tahan
anaerobik alaktasid. Menurut Giriwijoyo & Sidik (2012:16), “daya tahan
anerobik alaktasid adalah kemampuan untuk mewujudkan gerak ledak
(gerak eksplosif) maksimal maupun sub-maksimal.
4. Latihan menurut Harsono (1988:101) “Latihan adalah proses yang
sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”.
5. Circuit Training menurut Sajoto (1995:83) menjelaskan “Latihan sirkuit
adalah suatu program latihan terdiri dari beberapa stasiun dan di setiap
stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan yang telah ditentukan”.
E.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data penelitian, menurut
Arikunto (2010:203) : “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis,
sehingga lebih mudah diolah”. Dengan alat ukur ini akan mendapatkan data hasil pengukuran sebagai hasil dari penelitian.
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka alat ukur yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah :
1. Tes daya tahan aerobik
Bleep test (lari multi tahap)
Tujuan : Mengukur kemempuan daya tahan aerobik
(VO2max)
Alat/fasilitas : - Lapangan
- Meteran
- Cones atau marker
33
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Sound system
- Alat Tulis
Pelaksanaan : Testee melakukan lari sepanjang 20 meter secara bolak-balik (balikan) dengan batas nada “TUUT” yang harus
dicapai dalam penanda yang dituju.
Skor : Semakin banyak jumlah balikan maka
semakin besar kemampuan daya tahan aerobiknya atau VO2max.
Tabel bleep test
NOMOR
TAHAP NOMOR BALIKAN
1 1 2 3 4 5 6 7
2 1 2 3 4 5 6 7 8
3 1 2 3 4 5 6 7 8
4 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 19 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tabel 3.1
Formulir catatn lari multi tahap Sumber: Nurhasan & Cholil (2007:84)
[image:19.595.139.475.205.681.2]34
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RAST test (Running based Anaerobic Sprint Test)
Tujuan : Untuk mengukur
kemampuan daya tahan anaerobik
Alat/fasilitas : - Lapangan Futsal
- Meteran
- Cones atau marker
- Stopwatch
- Peluit
Pelaksanaan : Testee melakukan sprint
sepanjang 35 meter sebanyak enam kali dengan istirahat 10 detik antar
sprint, pelatih atau petugas di dekat garis start memberi aba-aba dengan
peluit sebagai penanda, saat mencapai garis finish pencatat waktu mencatat
hasil waktu yang diperoleh, hal ini dilakukan sebanyak enam kali setiap
testeenya.
Skor : dalam enam kali melakukan setiap waktu yang tercatat akan diolah melalui perhitungan yang akan memunculkan max
power, minimum power, average power dan fatigue index (tingkat
kelelahan), semakin rendah (<10) fatigue indexnya maka semakin buruk
daya tahan anaerobiknya, semakin besar (>10) fatigue indexnya semakin
baik daya tahan anaerobiknya.
F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Untuk mengelolah data yang merupakan skor-skor mentah hasil dari tes
awal dan tes akhir, perlu adanya pengelolahan data statistika. Rumus-rumus yang
digunakan dikutip dari buku Statistika dari Nurhasan et al. (2008).
Langkah-langkah pengelolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung skor rata – rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Arti dari tanda – tanda dalam rumus tersebut adalah :
35
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑ = Jumlah
Xi = Nilai data
N = Jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut :
Arti dari tanda – tanda dalam rumus adalah :
S = Simpangan baku yang dicari
∑ = Jumlah
X = Nilai skor sampel
X = Nilai rata-rata
= Jumlah sampel
3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors.
Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Pengamatan X1, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ..., Zn
dengan menggunakan rumus :
(X dan S masing – masing merupaka rata – rata dan simpangan baku dari sampel).
b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1)
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn Z1. Jika proporsi
dinyatakan S (Z1), maka :
Menghitung selisih F (Z1) – S (Zi) kemdian tentukan harga – harga mutlak selisih
tersebut. Untuk menolak dan menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk tarif nyata α yang dipilih. Kriterianya
adalah : tolah hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi
36
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Uji T (Signifikansi) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
t = Nilai thitung
D = Rata – rata selisih pengukuran awal & akhir
sd = Standar deviasi selisih pengukuran awal & akhir
n = Jumlah sampel
Untuk menginterprestasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan :
a. Nilai α (0,05)
b. df (degree of freedom) = N – k, untuk Uji t sampel berpasangan
dk (derajat kebebasan ) = N – 1
c. membandingkan t-hitung dengan nilai ttabel
Apabila :
a. thitung > ttabel, maka Ho ditolak
terhadap perbedaan secara signifikan
b. thitung < ttabel, maka Ho diterima
tidak terdapat perbedan secara signifikan
5. Uji kesamaan dua rata-rata
Uji kesamaan dua rata-rata satu pihak dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Ho : µ1 ≤ µ2 H1 : µ1 ˃ µ2
Pendekatan statistika
37
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
x = nilai rata-rata
2
x = nilai rata-rata
n1 = nilai sampel
n2 = nilai sampel
S1 = simpangan baku
S2 = simpangan baku
6. Uji T Score
T-skor = 50 + 10
X = Skor yang diperoleh
X = nilai rata-rata
S = simpangan baku
7. Uji Korelasi
8. Uji Determinasi
45
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis skor dari peningkatan daya
tahan aerobik dan dukungannya terhadap daya tahan kecepatan melalui circuit
training seperti yang sudah dipaparkan pada bab III dan IV, maka penulis menarik
garis besar dan menyimpulkan dari hasil penelitian bahwa: Latihan dengan
menggunakan metode circuit training memberikan peningkatan yang signifikan
terhadap kemampuan daya tahan aerobik, serta daya tahan aerobik memberikan
dukungan yang signifikan terhadap daya tahan kecepatan.
B. Saran-saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pembina, pelatih dan pembaca umumnya agar mencoba metode
latihan cicrcuit training untuk meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik
terutama dalam olahraga futsal
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek – aspek
kondisi fisik khususnya tentang daya tahan aerobik dan daya tahan kecepatan,
penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan hal-
hal lainnya yang mempengaruhi kondisi fisik atlet.
3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, diharapkan agar dapat
menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih luas,
karena penulis masih merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini
46 Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ahdiyat, Dedi (2014). Materi Coaching Clinic Kondisi Fisik Futsal. Bekasi
Arikunto (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta.
Bompa, T (2000). Periodization Theory and Methodology Of Training. USA. Kendall/Hunt Publishing Company
Damayanti, Mala (2013). Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap Peningkatan Daya Tahan Aerobik dan Daya Tahan Kekuatan dalam Olahraga Rowing. Skripsi. PKO. FPOK. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
FIFA (2012). Futsal Laws Of The Game 2012/2013. Zurich. Switzerland.
Giriwijoyo & Sidik (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga) Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Untuk Kesehatan dan Prestasi. Bandung. Rosda
Harsono (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Bandung. CV.Tambak Kusuma.
Imanudin, Iman (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung. UPI.
Lhaksana, Justinus (2011). Taktik Dan Strategi Futsal Modern. Jakarta. Be Champion.
Mulya, Andi (2011). Ensiklopedia Olahraga Indonesia. Bandung. Angkasa
Mutohir, Muhyi, Fenanlampir (2011). Berkarakter Dengan Berolahraga Berolahraga Dengan Berkarakter. Surabaya. Sport Media.
Nurhasan & Cholil (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung. UPI
Nurhasan, Cholil, Hidayah (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung. UPI
Nurfitranto (2014). How To Be A Good Coach Jilid 2. Jakarta
Pesurnay, Paulus (2012). 7 (Tujuh) Perintah Latihan. Bandung
Pesurnay & Sidik (2007). Materi Penataran Pelatihan Fisik Tingkat Provinsi Se-Indonesia. Bandung. UPI.
Rohmat, Dede (2013). Circuit Training. Bandung
Rohmat, Dede (2013). Kondisi Fisik. Bandung
47
Aliza, 2014
Peningkatan Daya Tahan Aerobik Melalui Circuit Training Dan Dukungannya Terhadap Daya Tahan Kecepatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sajoto, M (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Dahara Prize
Scheunemann, Timo (2009). Futsal For Winners Taktik Dan Variasi Latihan Futsal. Malang. Dioma Publishing.
Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta
UPI (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung