Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMB ANG AN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMP ILAN METAKOGNITIF
DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan IPA
Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan
Oleh :
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2014
MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMB ANG AN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMP ILAN METAKOGNITIF
DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan IPA
Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan
Oleh :
Drs. BROTO UPI, Bandung 2014
© Broto 2014
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Dr. rer. nat. Omay Sumarna, M.Si. NIP. 196404101989031025
Pembimbing II
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan IPA
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia untuk Mengembangkan Keterampilan Metakognitif
dan Berpikir Kritis Siswa SMA
Penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA melalui pembelajaran menggunakan multimedia interaktif kesetimbangan kimia. Penelitian dilakukan dengan menerapkan Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Quasi Eksperimen. Pendekatan deskriptif kualitatif dilakukan dalam pengembangan multimedia interaktif kesetimbangan kimia dan keterampilan metakognitif. Informasi mengenai berpikir kritis diperoleh melalui pendekatan kuantitatif. Pada pengujian multimedia interaktif diterapkan The one-group pretest-postest design. Penelitian dilakukan di salah satu SMA X Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas sebelas program IPA, sebanyak 28 siswa. Pengumpulan data keterampilan metakognitif menggunakan Metacognitive Awareness Inventory (MAI), sedangkan berpikir kritis dengan menggunakan butir soal pilihan ganda yang berkaitan dengan konten materi pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif untuk pembelajaran kesetimbangan kimia dikembangkan berdasarkan pembelajaran berbasis komputer dengan model tutorial. Keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA mengalami perkembangan pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif. Perkembangan keterampilan metakognitif paling besar terjadi pada strategi debugging yang mencapai 87,86% dan paling kecil terjadi pada evaluasi dengan tingkat perkembangan 71,43%. Sedangkan berpikir kritis meningkat dengan nilai N-gain rata-rata sebesar 0,64. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya peningkatan berpikir kritis secara nyata dengan
taraf signifikansi (α) sebesar 0,000. Peningkatan paling tinggi terjadi pada
indikator kemampuan mencari persamaan dan perbedaan dengan nila i N-Gain 0,75 atau kategori tinggi. Sedangkan kemampuan memberi alasan menunjukkan peningkatan yang paling rendah dengan nilai N-gain 0,53 atau kategori sedang.
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Interactive Multimedia of Chemical Equilibrium for Developing Metacognitive Skills and Critical Thinking of High School Students
This research aims to develop metacognitive skills and critical thinking of high school students through the use of interactive multimedia learning chemical equilibrium. The study was conducted by applying the Educational Research and Development Methods and Quasi Experiment. Conducted a qualitative descriptive approach in the development of interactive multimedia chemical equilibrium and metacognitive skills. Information obtained through a critical thinking approach to quantitative. In an interactive multimedia testing applied to the one- group pretest-posttest design. The study was conducted in one of the SMA X Cirebon West Java. As the subjects were students in the eleventh grade science program, as many as 28 students. Data collection metacognitive skills using metacognitive Awareness Inventory (MAI), while critical thinking by using multiple choice items relating to the content of learning materials. Based on the results of this study concluded that interactive multimedia learning chemical equilibrium was developed based on the model of computer-based learning tutorials. Metacognitive and critical thinking skills of high school students had been developed on the topic of chemical equilibrium learning using interactive multimedia. The development of metacognitive skills most likely in debugging strategies which reached 87.86% and the smallest occurred in the evaluation of the level of development of 71.43%. While critical thinking increases with the value of the N-gain average of 0.64. Statistical analysis showed a significantly increase critical thinking with a significance level (α) of 0.000. The increase is highest in the indicator ability to find similarities and differences with the N-gain value of 0.75 or higher category. While the ability to give reasons showed the lowest increase in the value of the N-gain 0.53 or medium category.
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR……….. ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
ABSTRAK... v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian... 7
E. Definisi Operasional ... 7
BAB II. MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA A. Keterampilan Metakognitif... 9
B. Keterampilan Berpikir Kritis... 28
C. Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia... 38
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 55
B. Subjek Penelitian... 56
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Instrumen Penelitian ... 59
E. Teknik Pengumpulan Data ... 60
F. Teknik Analisis Data Penelitian... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Topik
Kesetimbangan Kimia... 67
B.Perkembangan Keterampilan Metakognitif dalam
Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif ... 89
C.Perkembangan Keterampilan Berpikir Kritis dalam
Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif... 108
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 117
B. Saran ... 118
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ………. 31
3.2. Teknik Pengumpulan Data ………. 60
3.3 Kriteria Validitas Butir Soal……….. . 61
3.4. Derajat Reliabilitas Soal ……… 62
3.5 Kategori Daya Pembeda ………. 63
3.6 Kategori Tingkat Kesukaran ……….. 64
3.7 Kategori Tingkat Gain Yang Dinormalisasi …………... 65
4.1 Rekapitulasi Skor Keterampilan Metakognitif Siswa ……… 90
4.2 Skor Keterampilan Metakognitif Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ……… 91
4.3 Skor Keterampilan Perencanaan Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ………... 92
4.4 Skor Keterampilan Strategi Manajemen Informasi Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ……… 99
4.5 Skor Keterampilan Memonior Pemahaman Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah………... 102
4.6 Skor Keterampilan Strategi Debugging Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ………. 105
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.8 Hasil Uji Stattistik Skor Pretes dan Postes Keterampilan
Berpikir Kritis …………. ... 109
4.9 Rekapitulasi Per Indikator Keterampilan Berpikir Kritis …….. 110
DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 2.1 Struktur Metakognisi Berdasarkan Model Schraw ……….. 17
3.1 Desian Penelitian: The One-Group Pretest-postest Design ……. 55
3.2 Diagram Alur Penelitian……….. 58
4.1 Tampilan Halaman Judul ... 70
4.2. Tampilan Pendahuluan……….. 72
4.3 Tampilan Animasi dan Deskripsi Kesetimbangan Dinamis ... 75
4.4 Tampilan Animasi Kesetimbangan Homogen ……….. 77 4.5 Tampilan Animasi Kesetimbangan Heterogen ………. 78
4.6 Tampilan Presentasi Penentuan Tetapan Kesetimbangan ………. 82
4.7 Tampilan Presentasi Penulisan Persamaan Tetapan Kesetimbangan ... 83
4.8 Tampilan Presentasi Penyelesaian Soal ……… ... 85
4.9 Tampilan Pertanyaan Mengenai Pengaruh Perubahan Konsentrasi ... 87
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran A .1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... ... 125
Lampiran A .2 : Storyboard Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia ... 137
Lampiran B.1 : Lembar Uji Coba Multimedia Interaktif Kesetimbanagan Kimia ... 181
Lampiran B.2 : Kisis-Kisi Inventori Keterampilan Metakognitif ... ... 184
Lampiran B.3 : Inventori Keterampilan Metakognitif... 185
Lampiran B.4 : Kisis-Kisi Keterampilan Berpikir Kritis... 188
Lampiran B.5 : Soal Keterampilan Berpikir Kritis... 197
Lampiran C.1 : Hasil Uji Coba Multimedia Interaktif Kesetimbanagan Kimia ... ... 204
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran D.1 : Skor Prekuis Keterampilan Metakognitif ... 218
Lampiran D.2 : Skor Poskuis Keterampilan Metakognitif ... ... 219
Lampiran D.3 : Skor Per Indikator Keterampilan
Metakognitif ... ... 220
Lampiran D.4 : Skor Per Indikator Keterampila Metakognitif
Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok
Rendah... 222
Lampiran D.5 : Skor Pretes Keterampilan Berpikir Kritis ... 227
Lampiran D.6 : Skor Postes Keterampilan Berpikir Kritis ... 228
Lampiran D.7 : Tabel Rekapitulasi N-Gain Keterampilan
Berpikir kritis ... ... 229
Lampiran D.8 : Tabel Rekapitulasi Skor Per Indikator
Keterampilan Berpikir kritis ... 230
Lampiran E.1 : Uji Normalitas Pretes Keterampilan
Berpikir Kritis ... .... ... 231
Lampiran E.2 : Normalitas Postes Keterampilan
Berpikir Kritis... ... 232
Lampiran E.3 : Normalitas N-Gain Keterampilan
Berpikir Kritis ... ... 233
Lampiran E.4 : Uji Homogenitas Skor Pretes dan
Postes Keterampilan Berpikir Kritis ... ... 234
Lampiran E.5 : Uji Beda Rerata Skor Pretes dan
1
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya. Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
bagi peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilik i
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan deskripsi tersebut maka pada hakikatnya inti pendidikan adalah
pembelajaran. Sehingga upaya meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan
langkah strategis dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu.
Peranan pendidikan sangat penting bagi pengembangan kualitas sumber
daya manusia. Kemajuan teknologi informasi telah mempercepat laju
perkembangan dan perubahan pada berbagai bidang kehidupan. Dalam situasi
demikian dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu
menghadapi dinamika kehidupan dalam masyarakat yang penuh tantangan baik
dalam skala internal maupun global. Maka menurut Trianto (2007:1), idealnya
pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah
seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa
depan. Dalam hal ini, Pemerintah telah melakukan langkah strategis dengan
menyempurnakan kurikulum pendidikan formal. Melalui pelaksanaan kurikulum
yang disempurnakan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah, sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai
dengan tuntutan perkembangan masyarakat di masa mendatang..
Sejak tahun 2006 telah diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP merupakan kurikulum pendidikan
formal yang menekankan pada kompetensi peserta didik sebagai parameter
keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan. Di dalamnya tercantum
tujuan-tujuan pembelajaran, baik yang berupa standar kompetensi, kompetensi dasar
maupun indikator pembelajaran yang menjadi acuan bagi pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bilamana peserta
didiknya minimal mencapai kompetensi dasar sesuai standar yang ditetapkan.
Kurikulum ini menghendaki agar proses pembelajaran tidak hanya mempelajari
tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari- hari
(Trianto, 2007:3). Proses pembelajaran diharapkan mampu mengembangkan
potensi peserta didik secara maksimal dan komprehensif, supaya mereka memiliki
kompetensi yang memadai, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan maupun
sikap atau kepribadian, yang akan berguna dalam menjalani kehidupannya.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan
para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari- hari (Buchori dalam Khabibah,
2007:3). Dalam kehidupan masyarakat yang sangat dinamis, terdapat
kecenderungan semakin cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini akan
berdampak timbulnya berbagai permasalahan kompleks, yang menuntut
kemampuan dalam menyelesaikan problem. Dengan demikian kemampuan
memecahkan masalah menjadi sangat penting bagi siswa. Oleh karena itu, melalui
proses pembelajaran diharapkan dapat memberikan bekal kemampuan berpikir
tingkat tinggi kepada siswanya. Sehingga mereka akan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Pengembangan metakognisi siswa menjadi langkah penting dalam upaya
memberikan bekal kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pengembangan
metakognisi dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan prestasi belajar
3
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metakognisi terhadap pemikiran kritis. Magno (2010) dalam penelitiannya
mendapatkan adanya hubungan secara signifikan antara metakognisi dan berpikir
kritis. Kunn (Santrock, 2007:341) menganjurkan agar metakognisi lebih
difokuskan pada usaha membantu anak menjadi pemikir yang lebih kritis terutama
di sekolah menengah. Selain itu, metakognisi juga berperan dalam mendukung
prestasi belajar siswa. Hasil- hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi secara
positip antara metakognisi dengan prestasi belajar siswa. Oladunni (1998) dalam
penelitiannya mendapatkan bahwa siswa-siswa yang mengikuti pembelajaran
secara metakognitif mengalami peningkatan prestasi belajar yang lebih tinggi.
Demikian halnya Blank (2000) yang melaporkan bahwa siswa-siswa dari kelas
yang melaksanakan pembelajaran secara metakognitif memiliki pemahaman yang
lebih baik.
Berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang telah
lama mendapat perhatian di kalangan para psikolog dan ahli pendidikan. Berpikir
kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang perlu
dimiliki setiap individu (Sternberg et al. dalam Kuswana, 2012:165). Guru
seharusnya melalui proses pembelajaran dapat mendorong siswa agar berpikir
kritis. Hal ini penting, karena salah satu yang menjadi tujuan pendidikan adalah
menjadikan siswa mampu berpikir kritis (Magno, 2010). Selain itu, keterampilan
berpikir kritis sangat medukung keberhasilan siswa dalam belajar. Sesuai yang
dinyatakan Akhyani (2008:63) bahwa siswa yang mampu berpikir kritis memiliki
pemahaman terhadap materi pembelajaran yang lebih baik. Pada umumnya
mereka mampu meraih prestasi belajar yang lebih tinggi. Keterampilan beripikir
kritis juga diperlukan dalam memecahkan masalah atau mengambil suatu
keputusan. Dengan demikian, keterampilan berpikir kritis menjadi penting bagi
siswa, sehingga Santrock (2007:) menyarankan agar berpikir kritis dapat dan
4
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemampuan berpikir kritis menjadi kebutuhan dalam mempelajari
konsep-konsep yang terkandung dalam topik kesetimbangan kimia. Pemikiran kritis
merupakan aspek penting dari penalaran yang diperlukan dalam memahami
konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan
penerapannya untuk menyelesaikan masalah (Depdiknas, 2006). Menurut
Akhyani (2008:65) siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dapat
menguasai konsep kesetimbangan kimia dengan lebih baik. Kesetimbangan kimia
ini menjadi salah satu materi kimia yang dianggap sulit oleh siswa.
Konsep-konsep yang bersifat abstrak maupun yang berdasarkan prinsip telah
menimbulkan kesulitan bagi siswa dalam me nguasainya. Kesetimbangan dinamis
merupakan konsep yang bersifat abstrak, dan tidak semua siswa dapat berhasil
memahami dengan mudah. Sementara tetapan kesetimbangan yang merupakan
konsep yang berdasarkan prinsip, untuk dapat menguasainya siswa dituntut
memiliki kemampuan dalam matematika.
Pemberlakuan KTSP menuntut adanya perubahan paradigma dalam
pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan
formal. Menurut Trianto (2007:2) perubahan tersebut juga harus diikuti oleh guru
yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Salah
satu perubahan paradigma pembelajaran adalah orientasi pembelajaran yang
semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada siswa (student
centered). Sesuai dengan paradikma tersebut, maka pelaksanaan pembelajaran
akan memposisikan siswa sebagai subjek pembelajaran, sementara guru berperan
sebagai fasilitator dan motivator. Melalui perubahan ini diharapkan dapat
memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan
(Komarudin dalam Trianto, 2007:2)
Penggunaan komputer sebagai multimedia interaktif dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. Pemanfaatan teknologi komputer telah banyak
5
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
media pembelajaran. Media merupakan komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan menggunakan media, materi pelajaran yang disampaikan
akan menjadi lebih mudah dipahami siswa. Kemudian, dengan didukung tingkat
interaktifitas tinggi dan kemampuan menggabungkan beberapa media maka
komputer dapat dimanfaatkan sebagai multimedia interaktif. Multimedia interaktif
memiliki keunggulan dalam menyuguhkan tampilan menarik berupa teks, gambar,
video, suara animasi dan simulasi, yang dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Selain itu, pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dapat
berlangsung secara individual dengan menumbuhkan kemandirian belajar,
sehingga peserta didik akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (Rusman, 2012:160).
Penggunaan komputer sebagai multimedia interaktif dapat menjadi alat
refleksi yang kuat dan sangat potensial bagi pengembangan keterampilan
metakognitif. Pembelajaran yang berlangsung secara individual melalui
multimedia interaktif dapat menumbuhkan kesadaran pada peserta didik untuk
belajar secara mandiri. Suasana dan proses pembelajaran menjadi sangat kondusif
bagi berkembangnya keterampilan mengorganisasi, memonitor dan mengevaluasi
proses dan produk belajar. Siswa dapat dengan leluasa merencanakan penggunaan
waktu, menetapkan tujuan-tujuan spesifik, dan merencanakan strategi yang akan
diterapkan dalam belajar. Selama pembelajaran berlangsung, siswa dapat
memonitor pemahaman dan mengevaluasi proses belajarnya secara kritis. Setelah
selesai pembelajaran siswa dapat mengevaluasi diri secara reflektif untuk
mengetahui bagaimana proses pembelajaran telah d ilaksanakan dan sejauh mana
berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga dapat menentukan
tindakan yang harus dilakukan selanjutnya. Selain itu, penggunaan multimedia
interaktif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis (Yahya, 2008:92).
Selama pembelajaran berlangsung siswa dapat memikirkan secara kritis materi
6
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi berkembangnya keterampilan metakognitif dan
berpikir kritis siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan multimedia interaktif dalam
pembelajaran topik kesetimbangan kimia menjadi penting. Penggunaan
multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa.
Namun demikian untuk memperkaya informasi mengenai ha l tersebut diperlukan
adanya kajian yang lebih mendalam. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan
untuk melakukan pengkajian mengenai penggunaan multimedia interaktif dalam
mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA pada
pembelajaran topik kesetimbangan kimia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimana mengembangkan keterampilan metakognitif
dan berpikir kritis siswa SMA menggunakan multimedia interaktif pada
pembelajaran topik kesetimbangan kimia?” Rumusan masalah tersebut dijabarkan
menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah multimedia interaktif untuk pembelajaran topik
kesetimbangan kimia?
2. Bagaimanakah perkembangan keterampilan metakognitif siswa SMA dalam
pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia
interaktif ?
3. Bagaimanakah perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa SMA
dalam pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia
7
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah melakukan pengkajian mengenai
penggunaan multimedia interaktif untuk mengembangkan keterampilan
metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA melalui pembelajaran topik
kesetimbangan kimia. Adapun tujuan khusus:
1. Mengetahui perkembangan keterampilan metakognitif siswa SMA pada
pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia
interaktif
2. Mengetahui perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada
pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia
interaktif.
3. Mengembangkan software multimedia interaktif untuk pembelajaran topik
kesetimbangan kimia.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
praktis maupun teoritis. Adapun manfaat praktis yang diharapkan sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, tersedianya software multimedia interaktif untuk
pembelajaran topik kesetimbangan kimia serta mengembangkan
keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA.
2. Bagi para pendidik, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas.
3. Bagi siswa, mendapat kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran secara
individual dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik
8
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun manfaat teoritis dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengembangan multimedia
interaktif pembelajaran sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional diberikan dengan maksud untuk menghindari terjadinya
kesalahan pemahaman terhadap istilah- istilah yang dipergunakan dalam penelitian
ini. Adapun definisi istilah- istilah tersebut sebagai berikut:
1. Keterampilan metakognitif, adalah kesadaran melakukan tindakan
perencanaan, menerapkan strategi manajemen informasi, memonitor
pemahaman, menerapkan strategi-strategi debugging, dan mengevaluasi
proses dan produk belajarnya pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia
menggunakan multimedia interaktif.
2. Berpikir kritis, merupakan kemampuan berpikir mandiri secara logis dan
reflektif dalam mekonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi dan menyimpulkan informasi pada pembelajaran topik
kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.
3. Multimedia interaktif kesetimbangan kimia, merupakan media gabungan
dari presentasi teks, animasi, simulasi, tabel dan grafik secara terintegrasi
yang dikembangkan dalam software dengan model tutorial, untuk
menyajikan materi kesetimbangan kimia dalam pembelajaran mandiri.
4. Kesetimbangan kimia, merupakan materi pembelajaran kimia dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencakup konsep
kesetimbangan dinamis, tetapan kesetimbangan, dan pergeseran
55
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan (Educational Research and Development) dan Quasi eksperimen.
Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan diterapkan dalam
mengembangkan multimedia interaktif kesetimbangan kimia. Sedangkan metode
Quasi Eksperimen diterapkan untuk mengetahui perkembangan keterampilan
metakognitif dan berpikir kritis siswa pada pembelajaran topik kesetimbangan
kimia menggunakan multimedia interaktif.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang diterapkan adalah The Mixed Methode Desain, yaitu
suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis dan menggabungkan metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi untuk memahami masalah
(Creswell & Plano Clark dalam Wiyono, 2009; Fraenkel et al., 2008:557). Secara
umum penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, meliputi: 1) tahap studi
pendahuluan dengan menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif, 2) tahap
pengembangan desain, dilanjutkan dengan validasi ahli, revisi, dan perbaikan, uji
coba terbatas, evaluasi dan penyempurnaan 3) tahap pengujian, di mana
multimedia interaktif diimplementasikan dalam pembelajaran. Pada tahap
pengujian ini dilakukan penilaian untuk mengetahui perkembangan keterampilan
metakogntif dan berpikir kritis dengan menerapkan The One Group
Pretest-Postest Design seperti Gambar 3.1.
Pretes/prekuis Perlakuan Postes/poskuis
56
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Desain penelitian: The One Group Pretest-Postest Design
B. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA X Kabupaten Cirebon Jawa Barat. tahun
ajaran 2013-2014. Pada tahun ajaran tersebut terdapat enam kelas untuk kelas XI
program IPA. Sebagai subjek penelitian dipilih satu kelas dari enam kelas yang
ada. Jumlah siswa pada kelas yang terpilih sebanyak 28 siswa, terdiri dari 11
siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: 1) Studi
pendahuluan, 2) pengembangan desain, dan 3) pengujian multimedia interaktif.
seperti ditunjukkan dengan Gambar 3.2.
1. Studi Pendahuluan
Pada tahap studi pendahuluan dilakukan studi literatur, dengan melakukan
pengkajian terhadap jurnal-jurnal dan laporan- laporan penelitian untuk
memperoleh informasi mengenai pengembangan multimedia interaktif,
keterampilan metakognitif dan berpikir kritis. Selain itu, melakukan analisis
standar isi materi pembelajaran kimia SMA/MA. Sebagai materi konten dalam
multimedia interaktif ditetapkan topik kesetimbangan kimia . Kemudian untuk
memperoleh konsep-konsep essensial yang perlu dituangkan dalam multimedia
interaktif dilakukan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
analisis konsep. Selanjutnya, hasil yang diperoleh dalam studi literatur
dipergunakan sebagai bahan dalam pengembangan desain multimedia interaktif.
2. Pengembangan Desain
Pada tahap pengembangan desain, hasil- hasil yang diperoleh dalam studi
57
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
interaktif kesetimbangan kimia. Hasil analisis standar komptensi dan kompetensi
dasar menjadi bahan penyusunan perangkat pembelajaran. Analisis keterampilan
metakognitif dan berpikir kritis dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
indikator- indikator yang mungkin dapat dikembangkan melalui pembelajaran
topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif. Sedangkan
analisis konsep untuk mengetahui karakter konsep-konsep essensial. Hasil dari
analisis selanjutnya digunakan sebagai bahan pembuatan draft desain model
multimedia interaktif. Draft desain model multimedia interaktif dikonsultasikan
kepada para pembimbing. Setelah direvisi sesuai yang disarankan dikembangkan
menjadi software multimedia interaktif. Sebagai perangkat lunak digunakan
macromedia flash. Kemudian diuji cobakan kepada dua guru kimia dan lima
siswa kelas XII program IPA. Hasil uji coba dievaluasi dan digunakan sebagai
bahan penympurnaan. Pada uji coba diperoleh data seperti yang terdapat pada
Lampiran C.1. Berdasarkan data hasil uji coba tersebut dapat dinyatakan bahwa
multimedia interaktif kesetimbangan kimia layak digunakan untuk pembelajaran,
meskipun terdapat beberapa bagian yang harus diperbaiki.
3. Pengujian Multimedia Interaktif
Pada tahap pengujian multimedia interaktif hasil pengembangan
diimplementasikan dalam pembelajaran topik kesetimbangan kimia. Pengujian
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana perkembangan keterampilan
metakognitif dan berpikir kritis siswa yang terjadi. Pengukuran keterampilan
metakognitif siswa dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan
sebagai prekuis dan poskuis. Sementara peningkatan keterampilan berpikir kritis
diketahui dengan melaksanakan pretes dan postes menggunakan soal bentuk
pilihan berganda. Kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan
untuk memperoleh suatu kesimpulan. Prosedur penelitian ditunjukkan dengan
58
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Draft desain model
Mengkaji jurnal-jurnal dan laporan-laporan penelitian, Analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar, Analisis konsep, Analisis
keterampilan metakognitif dan berpikir kritis Studi Literatur
Hasil dan Pembahasan Kesimpulan
59
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian
D. Instrumen Penelitian
Di dalam penelitian ini dipergunakan beberapa instrumen untuk
memperoleh data penelitian. Instrumen- instrumen yang dimaksud meliputi:
kuesioner uji coba multimedia interaktif, kuesioner untuk keterampilan
metakognitif, dan tes tertulis bentuk pilihan berganda. Adapun penggunaan
masing- masing instrumen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Kuesioner Uji Coba Multimedia Interaktif
Untuk mengetahui kelayakan multimedia interaktif yang dikembangkan
maka sebelum diimplementasikan dalam pembelajaran, terlebih dahulu diuji
cobakan secara terbatas. Multimedia interaktif diuji cobakan kepada dua orang
guru kimia dan lima siswa kelas XII program IPA dengan menggunakan
kuesioner sebagai instrumennya. Di dalam kuesioner berisi 30 pernyataan yang
terbagi menjadi tujuh aspek. Ketujuh aspek tersebut mencakup: 1) Kualitas
program empat pernyataan; 2) kemudahan penggunaan tiga pernyataan; 3) sistem
navigasi empat pernyataan; 4) desain grafis lima pernyataan; 5) kesesuaian
60
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterampilan metakognitif enam pernyataan; dan 7) isi/konten empat pernyataan.
Hasil uji coba terdapat pada Lampiran C.1. Berdasarkan hasil uji coba dapat
dinyatakan bahwa multimedia interakif layak digunakan dalam pembelajaran.
2. Tes Keterampilan Berpikir Kritis
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan (Arikunto, 2006:85). Dalam penelitian ini digunakan tes objektif
berupa tes pilihan ganda untuk mengukur dimensi keterampilan berpikir kritis
siswa pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia. Tes pilihan berganda yang
digunakan sebanyak 20 butir soal. Soal tersebut digunakan untuk
mengembangkan lima sub indikator keterampilan berpikir kritis, yaitu: 1)
mengidentifikasi kriteria jawabanyang mungkin, 2) mencari persamaan dan
perbedaan, 3) kemampuan memberikan alasan 4) menerapkan prinsip yang dapat
diterima, dan 5) menarik kesimpulan.
3. Kuesioner untuk Keterampilan Metakognitif
Pengukuran keterampilan metakognitif siswa dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Salah satu instrumen
bentuk kuesioner yang banyak digunakan adalah Metacognitive Awareness
Inventory (MAI) yang diadopsi dari Schraw dan Dennison (1994). MAI ini sudah
diakui sebagai instrumen yang reliabel dan valid. Inventori mempresentasikan dua
komponen metakognisi, yaitu pengetahuan metakognitif dan keterampilan
metakognitif. Pada pengetahuan metakognitif mencakup pernyataan tentang
pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural dan pengetahuan kondisional.
Sedangkan keterampilan metakognitif meliputi perencanaan, strategi manajemen,
monitoring pemahaman, memperbaiki kesalahan (strategi debugging) dan
evaluasi. Secara keseluruhan inventori kemampuan metakognitif ini terdiri dari 52
61
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan metakognitif dan 35 item pernyataan yang lain untuk mengukur
keterampilan metakognitif. Dalam penelitian ini dipergunakan sebanyak 35 item
untuk mengukur keterampilan metakognitif siswa SMA.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tes tertulis yang
terdiri dari pretes dan postes serta kuesioner. Pengumpulan data dimulai dengan
menentukan sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data dan instrumen yang
digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data
No Sumber
Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen
1 Siswa Keterampilan
metakognitif Prekuis dan Postkuis
Metacognitive Awareness Inventory (MAI)
2 Siswa Keterampilan
berpikir kritis Pretes dan Postes
Butis soal pilihan ganda keterampilan berpikir kritis.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Butir Soal
Uji coba yang dilakukan terhadap instrumen dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan
tingkat kesukaran soal.
a. Validitas butir soal
Validitas butir soal dilakukan untuk mengetahui kesahihan suatu butir soal
sebagai instrumen sehingga mampu mengukur apa yang harus dan akan diukur.
Untuk menguji validitas setiap butir soal skor-skor butir soal dikorelasikan dengan
62
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dukungan besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam
bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan
rumus korelasi. Menurut Anderson et al. (Arikunto, 2013:85) sebuah tes
dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus korelasi Person’s
Product Moment dengan rumus sebagi berikut in:
Keterangan:
rxy : Validitas butir soal
N : Jumlah peserta tes.
X : Nilai suatu butir soal
Y : Nilai total
Menurut Arikunto (2013:87) interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat
ditunjukkan pada Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Butir Soal
Koefisien Kriteria
Lampiran C.2). Dengan demikian butir soal dapat dipergunakan sebagai
instrumen karena mempunyai validitas dengan sangat tinggi.
b. Reliabilitas tes
Reliabilitas merupakan ukuran sejauh mana tes tersebut dapat dipercaya
untuk menghasilkan skor yang cenderung ajeg atau konsisten untuk kelompok
peserta tertentu. Untuk menguji reliabilitas instrumen dapat menggunakan rumus
Kuder Richardson (K-R 20) sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
63
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ri1 =
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diketahui tingkat reliabilitasnya
sesuai dengan kriteria seperti terlihat pada Tabel 3.4 berikut ini.
Tabel 3.4. Derajat Reliabilitas Soal
Rentang Kategori
Pada uji reliabilitas yang dilakukan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,91
(lihat Lampiran C-2). Berdasarkan hasil uji tersebut menunjukkan bahwa butir
soal memiliki reliabilitas yang sangat tinggi sehingga layak digunakan sebagai
instrumen dalam penelitian ini.
c. Daya Pembeda
Untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang
tergolong mampu (prestasi tinggi) dengan siswa yang tergolong kurang mampu
(prestasi rendah) dilakukan analisis daya pembeda dengan mengkaji butir-butir
64
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DP = x100%
IA SB SA
(Arikunto, 2013: 228)
Keterangan:
DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
SA = Jumlah skor siswa kelompok atas pada butir soal yang ditentukan daya
pembedanya
SB = Jumlah skor siswa kelompok bawah pada butir soal yang ditentukan daya
Pembedanya
IA = Jumlah skor ideal salah satu kelompok atas/bawah pada butir soal yang
ditentukan daya pembedanya.
Pada tabel 3.5 berikut ini diberikan kriteria sebagai acuan daya pembeda.
Tabel 3.5 Kategori Daya Pembeda
Batasan Kategori
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Baik sekali
(Arikunto, 2013:232)
Dari hasil uji daya pembeda dipilih sebanyak 20 butir soal yang memenuhi syarat.
Soal yang dipergunakan memiliki daya pembeda berkisar antara 50% sampai
dengan 87,5% (lihat Lampiran C.2).
d. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran dari setiap item soal dapat diketahui berdasarkan nilai
indeks kesukaran (Difficulty index). Nilai indeks kesukaran ini berkisar antara
0,00 sampai dengan 1,0. Bila soal memiliki nilai indeks 0,00 menunjukkan ba hwa
65
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menunjukkan soal tersebut terlalu mudah. Indeks kesukaran dapat diperoleh
melalui perhitungan dengan menggunakan rumus:
TK = X100%
Pada Tabel 3.6 diberikan pedoman untuk menentukan kriteria taraf
kesukaran.
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran
Batasan Kategori
0,00 < TK ≤ 0,30 Sukar
0,30 < TK ≤ 0,70 Sedang
0,70 < TK ≤ 1,00 Mudah
(Arikunto, 2013:225)
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran, dari 20 butir soal pilihan berganda yang
akan digunakan sebagai instrumen, terdistribusi ke dalam kategori mudah satu
66
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data Penelitian
Analisis data hasil penelitian dilakukan secara kuantitatif dan kualitaif
deskriptif. Analisis secara kualitatif deskriptif dilakukan terhadap data yang
diperoleh melalui kuesioner untuk pengembangan multimedia interaktif dan
keterampilan metakognitif siswa. Sedangkan a nalisis secara kuantitatif diterapkan
dalam mengolah data hasil pretes dan postes keterampilan berpikir kritis. Adapun
analisis kuantitatif yang dilakukan terhadap hasil perhitungan nilai N-gain, Uji
Normalitas Distribusi Data, Uji Homogenitas Varian Data, dan Uji Beda Rerata
sebagai berikut ini.
a. Perhitungan nilai N-gain
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik. Namun sebelum
uji statistik dilakukan perhitungan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain)
dengan menggunakan rumus R.R Hake sebagai berikut.
Indeks Gain =
Kemudian indeks N-gain yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan kategori
seperti ditunjukkan pada Tabel 3.7 berikut ini.
Tabel 3.7 Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi
Nilai N-gain Kategori
0,70 -1,00 Tinggi
0,30 - 6,90 Sedang
0,0 – 0,29 Rendah
(Hake dalam Meltzer, 2002)
b. Analisis Statistik Data
67
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas data dilakukan menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program SPSS for Windows versi 18.0. Hasil uji
normalitas ini akan menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal atau
tidak. Jika taraf signifikasi hasil perhitungan lebih besar dari taraf nyata (α) maka
dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi secara normal. Dalam
penelitian ini digunakan taraf nyata α = 0,05
2) Uji Homogenitas Varian Data
Uji homogenitas varian data dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
kesamaan varians data. Uji ini menggunakan Levene Test dengan taraf signifkansi
α = 0,05. Jika taraf signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari pada taraf nyata
(α) maka dapat disimpulkan varians data homogen. Uji homogenitas ini dilakukan
menggunakan bantuan progran SPSS for windows versi 18.0.
3) Uji Beda Rerata
Pada prinsipnya tujuan uji ini adalah ingin mengetahui apakah terdapat
perbedaan rerata antara dua populasi dengan melihat rerata dua sampelnya. Uji
beda rerata menggunakan Pair Sample Test. Untuk uji dua sisi maka bila nilai
probabilitas hasil hitung < 0,025 maka kedua rerata berbeda secara signifikan.
Sebaliknya bila lebih besar dari pada 0,025 berarti tidak terdapat perbedaan kedua
117
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Multimedia interaktif kesetimbangan kimia dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip pembelajaran berbasis komputer dengan model tutorial.
Multimedia interaktif berfungsi sebagai sumber belajar yang memuat materi
konten konsep-konsep kesetimbangan dinamis, tetapan kesetimbangan dan
pergeseran kesetimbangan. Konsep-konsep itu disajikan melalui presentasi teks,
grafik, tabel, dan animasi, sesuai prinsip pembelajaran tuntas. Multimedia
interaktif kesetimbangan kimia dapat mendukung pembelajaran secara individual
dan mandiri.
Keterampilan metakognitif siswa SMA mengalami perkembangan pada
pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.
Kesadaran metakognitif siswa kelompok tinggi relatif lebih kuat dan merata pada
setiap subproses keterampilan metakognitif dibandingkan siswa kelompok rendah.
Perkembangan keterampilan metakognitif yang paling tinggi terjadi pada
subproses strategi debuging yang mencapai 86,87%. Sedangkan subproses
evaluasi mengalami perkembangan paling rendah hanya mencapai 71,43%.
Keterampilan berpikir kritis siswa SMA mengalami peningkatan pada
pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.
Keterampilan berpikir kritis mengalami peningkatan dengan nilai N-gain rata-rata
sebesar 0,64 atau termasuk kategori sedang. Hasil analisis statistik menunjukkan
kenaikkan secara signifikan dengan α = 0,000. Peningkatan paling tinggi terjadi
pada subindikator mencari persamaan dan perbedaan dengan nilai N-gain sebesar
0,75 atau kategori tinggi. Sedangkan peningkatan yang paling rendah terjadi pada
subindikator kemampuan memberikan alasan dengan nilai N-gain sebesar 0,53
118
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Penelitian ini merupakan penelitian tingkat awal, maka perlu adanya
penelitian lanjutan agar diperoleh informasi yang lebih lengkap dan mendalam
mengenai penggunaan multimedia interaktif untuk mengembangkan keterampilan
metakognitif dan berpikir kritis siswa. Penelitian lanjutan dapat berupa kajian
yang lebih spesifik pada aspek metakognitifnya.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan metakognitif
dan berpikir kritis siswa belum berkembangn secara maksimal. Hal ini
dimungkinkan karena multimedia interaktif belum dilengkapi instruksi- instruksi
yang jelas agar siswa menerapkan keterampilan metakognitif selama
melangsungkan pembelajaran. Selain itu, masih kurangnya pertanyaan-pertanyaan
yang menuntut siswa berpikir kritis. Sehingga untuk menutupi kekurangan
tersebut guru harus terlibat dalam pembelajaran memberikan bimbingan
keterampilan metakognitif dan berpikir kritis kepada siswanya.
Pada program multimedia interaktif kesetimba ngan kimia yang digunakan
diketemukan adanya peluang terjadinya miskonsepsi pada siswa. Sehingga guru
perlu memberikan penjelasan dan konfirmasi untuk mengeliminasi terjadinya
119
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Akhyani, A. (2008). Model Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S . (2006). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Astuti, H.C. (2008). Pembelajaran Praktikum Mandiri Berbasis Multimedia Komputer Untuk Meningkatan Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Tekanan Osmotik. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan
Azevedo, R. (2005). Computer Environments as Metacognitive Tools for Enhancing Learning. Educational Psychologis, 40 (4), 193-197
Bahriah, E.S. (2012). Pengembangan Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Blank, L. (2000). A metacognitive learning cycle: A better warranty for student understanding? Science Education, 84, 486-506.
Brady, J. E. (1999). Kimia Universitas: Asas dan Struktur jilid 2 (Edisi kelima). Jakarta: Binarupa Aksara.
Bromme and Stahl (2005). Is a Hypertext a Book of Space? The Impact of
Different Introductory Metaphors on Hypertext Construction. Computers and Education. 44, 115-133.
Brown, A.L. (1987). Metacognition, Executive Control, Self Control, and Other Mysterious Mechanisms. In F. Weinert & R. Kluwe (Eds.), Metacognition, Motivation, and Understanding. Hillsdale, NJ: Erlbaum.
120
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Darmawan, D. (2011). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Daniel, M.F. and Auriac, E. (2011). Philosophy, Critical Thinking and
Phylosophy for Children. Educatinal Phylosophy and Theory, 43, (5), 415-421
Demircioglu, G. (2004). An Investigation of Chemistry Student Teachers’
Understanding of Chemical Equilibrium. International Journal on New Trends in Education and Their Impilcations, 4, (2), 285-192.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Roda Karya
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran: Peranaannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Ennis, R. H. (1985). A logical basis for measuring critical thinking skills. Educational Leadership, 43(2), 44-48.
Ennis, R.H.(2001). Critical Thinking Assessment:Teaching for Higher Order Thinking.Theory Into Practice, 32(3), 179-186
Fisher, A. (2001). Critical Thinking: An Introduction. New York, NY: Cambridge University Press.
Flavell, J. H. (1976). Metacognition Aspects of Problem Solving. In L.B. Resnick (eds). The nature of Intellegence. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. 12. p. 331-235.
Flavell, J. H. (1979). Metacognition and cognitive monitoring: A new area of cognitive-developmental inquiry.American Psychologist, 34(10), 906-911.
Fraenkel, J. & Wallen, N.E. (2008). How to Design and Evaluate Research in Education. San Francisco: The McGraw-Hill Companies.
121
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gama, C. A., (2004). Intergrating Metacognition Instruction in Interactive Learning Environments. Submitted for degree of D.Phil. Brigton, UK. University of Sussex.
Gredler, M.E. (2011). Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. (Edisi ke enam). Jakarta: Kencana
Hacker, D.J., Dunlosky, J. And Graesser, A.C.(2009).Handbook of Metacogntion in Education.New York, NY: Routledge.
Hennessey, M.G. (1999). Probing The Dimension of Metacognition: Implication for Copceptual Change Teaching-Learning. Paper presented at the annual Meeting of the National Association for Research in Science Teaching. Boston, MA
Hofstein, A., Kipnis, M. dan Kind, P. (2008). Learning In and From Science Laboratories: Enhancing Students' Metacognition and Argumentation Skills. Science Education and Developments Rehovot . New York: Nova Science Publishers, Inc.
Huddle, P.A., White, M., and Rogers, F. (2000). Simulation for Teaching Chemical Equilibrium. Journal of Chemical Education, 77, 920-926
Huitt, W. (1997). Metacognition: Educational Psychology Interactive. Valdosta, G.A: Valdosa State University. Retrived (September, 2006), from http://chiron.valdosa.edu/whuitt/col/cogsys/metaogn.html.
Jacobs, J.E. dan Paris, S.G. (1987). Children’s Metacognition About Reading: Issues in Definition, Measurement, and Instruction. Education Psychologist.22, 255-278
Jonassen, D.H. (2011). Learning to Solv Problems: A Handbook for Designing to Problems Solving-Learning Environments. New York, NY: Routledge.
Jonstone,A.H. (1993).The Development of Chemistry Teaching: A Changing Respone to Changing Demand. Journal of Chemical Education, 70, 701-704.
122
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Khan, S. and Chan, V. (2011). An Exploration of Digital Representations in Chemistry Education. Journal of the Research Center for Educational Technology (RCET). 7, (2), 2-37
Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung:Remaja Rosada Karya.
Larkins, S. (2010). Metacognition in Young Children. New York, NJ: Routledge.
Lipman, M. (2004). Interview on Philosophy for Children. http://www.bufno/e resources/e_resources_c_3.html.
Livingstone, J.A. (1997). Metacognition: on Overview. tersedia:
http://www.gse.buffelo.edu/cep564/Metacog.htm [28 Nopember 2006].
Magno, C. (2009). Assessing Grade School Students Metacognition in Solving Mathematical Problem. The Assessment Handbook. Manila: De La Salle University.
Magno, C.(2010). The Role of Metacognitive Skills in Developing Critical Thinking. Metacognition Learning.5,137-156.
Matlin, M.W. (1994). Cognition (thirth ed.). New York: Harcourt Brace Publishers, Fort Worth
Matlin, M.W. (2003). Cognition (fifth ed.). New York: John Willey & Son, Inc.
Matthew, R and Lally, J. (2010). The Thinking Teacher’s Toolkit. Critical thinking, Thinking Skills and Global Perspective. New York, NY: Continum International Publishing Group.
Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable” in Diasnotic Pretest Scores. American Journal of Physics [Online]. Tersedia: http://www.physics.iastate.edu/per/AJP-Des-2002-Vo, 70-1259-1268.pdf. [Agustus 2013]
Mossley, D. et al. (2005). Frameworks for Thinking: A Handbook for Teaching and Learning: Cambridge University Press.
123
Broto, 2014
MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Oladunni, M. (1998). An experimental study on the effectiveness of
metacognitive and Heuritics problem solving techniquee on cumputational performance of students in mathematics. International Journal of mathematical Education in Science and Technology, 29, (6), 867-874.
Pekdag, B. (2010). Alternative Methode in Learning Chemistry: Learning
with Animation, Simulation, Video and Multimedia. Journal of Turkish Science Education. 7 (2), 111-118.
Perfect, T.J., and Schawrtz, B.L. (2004). Applied Metacognition. New York, NY: Cambridge University Press.
Petrucci, R.H. & Suminar (1999). Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Pintrich, P. R. (2002). The role of metacognitive knowledge in learning, teaching and assessing. Theory into Practice, 41(4), 219–225.
Pressley, M., & Mc Cormick, C.B. (195). Advanced educational psychology for educators, researcher, and policy makers. New York: HarperCollins.
Rahman, F. (2011). Assessment of Science Teachers Metacognitive And Its Impact on The Performance of Students. Islamabad: Allama Iqbal Open
University.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Reid, G. (2005). Dyslexia, Metacognition and Learning styles. University of Edinburgh, Scotland. Alamat : http://www.gavinreid.co.uk. [21 Agustus 2006].
Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan (terjemahan). Jakarta: Kencana.
Saprudin. (2010). Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran
Rangkaian Arus Bolak Balik Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Mahasiswa. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan