• Tidak ada hasil yang ditemukan

MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMB ANG AN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMP ILAN METAKOGNITIF

DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPA

Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan

Oleh :

(2)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2014

MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMB ANG AN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMP ILAN METAKOGNITIF

DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan IPA

Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan

Oleh :

Drs. BROTO UPI, Bandung 2014

© Broto 2014

(3)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. rer. nat. Omay Sumarna, M.Si. NIP. 196404101989031025

Pembimbing II

(4)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan IPA

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

(5)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia untuk Mengembangkan Keterampilan Metakognitif

dan Berpikir Kritis Siswa SMA

Penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA melalui pembelajaran menggunakan multimedia interaktif kesetimbangan kimia. Penelitian dilakukan dengan menerapkan Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Quasi Eksperimen. Pendekatan deskriptif kualitatif dilakukan dalam pengembangan multimedia interaktif kesetimbangan kimia dan keterampilan metakognitif. Informasi mengenai berpikir kritis diperoleh melalui pendekatan kuantitatif. Pada pengujian multimedia interaktif diterapkan The one-group pretest-postest design. Penelitian dilakukan di salah satu SMA X Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas sebelas program IPA, sebanyak 28 siswa. Pengumpulan data keterampilan metakognitif menggunakan Metacognitive Awareness Inventory (MAI), sedangkan berpikir kritis dengan menggunakan butir soal pilihan ganda yang berkaitan dengan konten materi pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif untuk pembelajaran kesetimbangan kimia dikembangkan berdasarkan pembelajaran berbasis komputer dengan model tutorial. Keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA mengalami perkembangan pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif. Perkembangan keterampilan metakognitif paling besar terjadi pada strategi debugging yang mencapai 87,86% dan paling kecil terjadi pada evaluasi dengan tingkat perkembangan 71,43%. Sedangkan berpikir kritis meningkat dengan nilai N-gain rata-rata sebesar 0,64. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya peningkatan berpikir kritis secara nyata dengan

taraf signifikansi (α) sebesar 0,000. Peningkatan paling tinggi terjadi pada

indikator kemampuan mencari persamaan dan perbedaan dengan nila i N-Gain 0,75 atau kategori tinggi. Sedangkan kemampuan memberi alasan menunjukkan peningkatan yang paling rendah dengan nilai N-gain 0,53 atau kategori sedang.

(6)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Interactive Multimedia of Chemical Equilibrium for Developing Metacognitive Skills and Critical Thinking of High School Students

This research aims to develop metacognitive skills and critical thinking of high school students through the use of interactive multimedia learning chemical equilibrium. The study was conducted by applying the Educational Research and Development Methods and Quasi Experiment. Conducted a qualitative descriptive approach in the development of interactive multimedia chemical equilibrium and metacognitive skills. Information obtained through a critical thinking approach to quantitative. In an interactive multimedia testing applied to the one- group pretest-posttest design. The study was conducted in one of the SMA X Cirebon West Java. As the subjects were students in the eleventh grade science program, as many as 28 students. Data collection metacognitive skills using metacognitive Awareness Inventory (MAI), while critical thinking by using multiple choice items relating to the content of learning materials. Based on the results of this study concluded that interactive multimedia learning chemical equilibrium was developed based on the model of computer-based learning tutorials. Metacognitive and critical thinking skills of high school students had been developed on the topic of chemical equilibrium learning using interactive multimedia. The development of metacognitive skills most likely in debugging strategies which reached 87.86% and the smallest occurred in the evaluation of the level of development of 71.43%. While critical thinking increases with the value of the N-gain average of 0.64. Statistical analysis showed a significantly increase critical thinking with a significance level (α) of 0.000. The increase is highest in the indicator ability to find similarities and differences with the N-gain value of 0.75 or higher category. While the ability to give reasons showed the lowest increase in the value of the N-gain 0.53 or medium category.

(7)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR……….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II. MULTIMEDIA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA A. Keterampilan Metakognitif... 9

B. Keterampilan Berpikir Kritis... 28

C. Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 55

B. Subjek Penelitian... 56

(8)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian ... 59

E. Teknik Pengumpulan Data ... 60

F. Teknik Analisis Data Penelitian... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Topik

Kesetimbangan Kimia... 67

B.Perkembangan Keterampilan Metakognitif dalam

Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif ... 89

C.Perkembangan Keterampilan Berpikir Kritis dalam

Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif... 108

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 117

B. Saran ... 118

(9)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ………. 31

3.2. Teknik Pengumpulan Data ………. 60

3.3 Kriteria Validitas Butir Soal……….. . 61

3.4. Derajat Reliabilitas Soal ……… 62

3.5 Kategori Daya Pembeda ………. 63

3.6 Kategori Tingkat Kesukaran ……….. 64

3.7 Kategori Tingkat Gain Yang Dinormalisasi …………... 65

4.1 Rekapitulasi Skor Keterampilan Metakognitif Siswa ……… 90

4.2 Skor Keterampilan Metakognitif Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ……… 91

4.3 Skor Keterampilan Perencanaan Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ………... 92

4.4 Skor Keterampilan Strategi Manajemen Informasi Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ……… 99

4.5 Skor Keterampilan Memonior Pemahaman Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah………... 102

4.6 Skor Keterampilan Strategi Debugging Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok Rendah ………. 105

(10)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.8 Hasil Uji Stattistik Skor Pretes dan Postes Keterampilan

Berpikir Kritis …………. ... 109

4.9 Rekapitulasi Per Indikator Keterampilan Berpikir Kritis …….. 110

DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 2.1 Struktur Metakognisi Berdasarkan Model Schraw ……….. 17

3.1 Desian Penelitian: The One-Group Pretest-postest Design ……. 55

3.2 Diagram Alur Penelitian……….. 58

4.1 Tampilan Halaman Judul ... 70

4.2. Tampilan Pendahuluan……….. 72

4.3 Tampilan Animasi dan Deskripsi Kesetimbangan Dinamis ... 75

4.4 Tampilan Animasi Kesetimbangan Homogen ……….. 77 4.5 Tampilan Animasi Kesetimbangan Heterogen ………. 78

4.6 Tampilan Presentasi Penentuan Tetapan Kesetimbangan ………. 82

4.7 Tampilan Presentasi Penulisan Persamaan Tetapan Kesetimbangan ... 83

4.8 Tampilan Presentasi Penyelesaian Soal ……… ... 85

4.9 Tampilan Pertanyaan Mengenai Pengaruh Perubahan Konsentrasi ... 87

(11)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran A .1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... ... 125

Lampiran A .2 : Storyboard Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia ... 137

Lampiran B.1 : Lembar Uji Coba Multimedia Interaktif Kesetimbanagan Kimia ... 181

Lampiran B.2 : Kisis-Kisi Inventori Keterampilan Metakognitif ... ... 184

Lampiran B.3 : Inventori Keterampilan Metakognitif... 185

Lampiran B.4 : Kisis-Kisi Keterampilan Berpikir Kritis... 188

Lampiran B.5 : Soal Keterampilan Berpikir Kritis... 197

Lampiran C.1 : Hasil Uji Coba Multimedia Interaktif Kesetimbanagan Kimia ... ... 204

(12)

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran D.1 : Skor Prekuis Keterampilan Metakognitif ... 218

Lampiran D.2 : Skor Poskuis Keterampilan Metakognitif ... ... 219

Lampiran D.3 : Skor Per Indikator Keterampilan

Metakognitif ... ... 220

Lampiran D.4 : Skor Per Indikator Keterampila Metakognitif

Pada Siswa Kelompok Tinggi dan Kelompok

Rendah... 222

Lampiran D.5 : Skor Pretes Keterampilan Berpikir Kritis ... 227

Lampiran D.6 : Skor Postes Keterampilan Berpikir Kritis ... 228

Lampiran D.7 : Tabel Rekapitulasi N-Gain Keterampilan

Berpikir kritis ... ... 229

Lampiran D.8 : Tabel Rekapitulasi Skor Per Indikator

Keterampilan Berpikir kritis ... 230

Lampiran E.1 : Uji Normalitas Pretes Keterampilan

Berpikir Kritis ... .... ... 231

Lampiran E.2 : Normalitas Postes Keterampilan

Berpikir Kritis... ... 232

Lampiran E.3 : Normalitas N-Gain Keterampilan

Berpikir Kritis ... ... 233

Lampiran E.4 : Uji Homogenitas Skor Pretes dan

Postes Keterampilan Berpikir Kritis ... ... 234

Lampiran E.5 : Uji Beda Rerata Skor Pretes dan

(13)

1

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi pembentukan

manusia Indonesia seutuhnya. Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

bagi peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilik i

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan deskripsi tersebut maka pada hakikatnya inti pendidikan adalah

pembelajaran. Sehingga upaya meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan

langkah strategis dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu.

Peranan pendidikan sangat penting bagi pengembangan kualitas sumber

daya manusia. Kemajuan teknologi informasi telah mempercepat laju

perkembangan dan perubahan pada berbagai bidang kehidupan. Dalam situasi

demikian dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu

menghadapi dinamika kehidupan dalam masyarakat yang penuh tantangan baik

dalam skala internal maupun global. Maka menurut Trianto (2007:1), idealnya

pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah

seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa

depan. Dalam hal ini, Pemerintah telah melakukan langkah strategis dengan

menyempurnakan kurikulum pendidikan formal. Melalui pelaksanaan kurikulum

yang disempurnakan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah, sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai

dengan tuntutan perkembangan masyarakat di masa mendatang..

Sejak tahun 2006 telah diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(14)

2

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP merupakan kurikulum pendidikan

formal yang menekankan pada kompetensi peserta didik sebagai parameter

keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan. Di dalamnya tercantum

tujuan-tujuan pembelajaran, baik yang berupa standar kompetensi, kompetensi dasar

maupun indikator pembelajaran yang menjadi acuan bagi pelaksanaan

pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran dikatakan berhasil bilamana peserta

didiknya minimal mencapai kompetensi dasar sesuai standar yang ditetapkan.

Kurikulum ini menghendaki agar proses pembelajaran tidak hanya mempelajari

tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari- hari

(Trianto, 2007:3). Proses pembelajaran diharapkan mampu mengembangkan

potensi peserta didik secara maksimal dan komprehensif, supaya mereka memiliki

kompetensi yang memadai, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan maupun

sikap atau kepribadian, yang akan berguna dalam menjalani kehidupannya.

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan

para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari- hari (Buchori dalam Khabibah,

2007:3). Dalam kehidupan masyarakat yang sangat dinamis, terdapat

kecenderungan semakin cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini akan

berdampak timbulnya berbagai permasalahan kompleks, yang menuntut

kemampuan dalam menyelesaikan problem. Dengan demikian kemampuan

memecahkan masalah menjadi sangat penting bagi siswa. Oleh karena itu, melalui

proses pembelajaran diharapkan dapat memberikan bekal kemampuan berpikir

tingkat tinggi kepada siswanya. Sehingga mereka akan mampu menyelesaikan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Pengembangan metakognisi siswa menjadi langkah penting dalam upaya

memberikan bekal kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pengembangan

metakognisi dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan prestasi belajar

(15)

3

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metakognisi terhadap pemikiran kritis. Magno (2010) dalam penelitiannya

mendapatkan adanya hubungan secara signifikan antara metakognisi dan berpikir

kritis. Kunn (Santrock, 2007:341) menganjurkan agar metakognisi lebih

difokuskan pada usaha membantu anak menjadi pemikir yang lebih kritis terutama

di sekolah menengah. Selain itu, metakognisi juga berperan dalam mendukung

prestasi belajar siswa. Hasil- hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi secara

positip antara metakognisi dengan prestasi belajar siswa. Oladunni (1998) dalam

penelitiannya mendapatkan bahwa siswa-siswa yang mengikuti pembelajaran

secara metakognitif mengalami peningkatan prestasi belajar yang lebih tinggi.

Demikian halnya Blank (2000) yang melaporkan bahwa siswa-siswa dari kelas

yang melaksanakan pembelajaran secara metakognitif memiliki pemahaman yang

lebih baik.

Berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang telah

lama mendapat perhatian di kalangan para psikolog dan ahli pendidikan. Berpikir

kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang perlu

dimiliki setiap individu (Sternberg et al. dalam Kuswana, 2012:165). Guru

seharusnya melalui proses pembelajaran dapat mendorong siswa agar berpikir

kritis. Hal ini penting, karena salah satu yang menjadi tujuan pendidikan adalah

menjadikan siswa mampu berpikir kritis (Magno, 2010). Selain itu, keterampilan

berpikir kritis sangat medukung keberhasilan siswa dalam belajar. Sesuai yang

dinyatakan Akhyani (2008:63) bahwa siswa yang mampu berpikir kritis memiliki

pemahaman terhadap materi pembelajaran yang lebih baik. Pada umumnya

mereka mampu meraih prestasi belajar yang lebih tinggi. Keterampilan beripikir

kritis juga diperlukan dalam memecahkan masalah atau mengambil suatu

keputusan. Dengan demikian, keterampilan berpikir kritis menjadi penting bagi

siswa, sehingga Santrock (2007:) menyarankan agar berpikir kritis dapat dan

(16)

4

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan berpikir kritis menjadi kebutuhan dalam mempelajari

konsep-konsep yang terkandung dalam topik kesetimbangan kimia. Pemikiran kritis

merupakan aspek penting dari penalaran yang diperlukan dalam memahami

konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan

penerapannya untuk menyelesaikan masalah (Depdiknas, 2006). Menurut

Akhyani (2008:65) siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dapat

menguasai konsep kesetimbangan kimia dengan lebih baik. Kesetimbangan kimia

ini menjadi salah satu materi kimia yang dianggap sulit oleh siswa.

Konsep-konsep yang bersifat abstrak maupun yang berdasarkan prinsip telah

menimbulkan kesulitan bagi siswa dalam me nguasainya. Kesetimbangan dinamis

merupakan konsep yang bersifat abstrak, dan tidak semua siswa dapat berhasil

memahami dengan mudah. Sementara tetapan kesetimbangan yang merupakan

konsep yang berdasarkan prinsip, untuk dapat menguasainya siswa dituntut

memiliki kemampuan dalam matematika.

Pemberlakuan KTSP menuntut adanya perubahan paradigma dalam

pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan

formal. Menurut Trianto (2007:2) perubahan tersebut juga harus diikuti oleh guru

yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Salah

satu perubahan paradigma pembelajaran adalah orientasi pembelajaran yang

semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada siswa (student

centered). Sesuai dengan paradikma tersebut, maka pelaksanaan pembelajaran

akan memposisikan siswa sebagai subjek pembelajaran, sementara guru berperan

sebagai fasilitator dan motivator. Melalui perubahan ini diharapkan dapat

memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil pendidikan

(Komarudin dalam Trianto, 2007:2)

Penggunaan komputer sebagai multimedia interaktif dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran. Pemanfaatan teknologi komputer telah banyak

(17)

5

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media pembelajaran. Media merupakan komponen penting dalam kegiatan

pembelajaran. Dengan menggunakan media, materi pelajaran yang disampaikan

akan menjadi lebih mudah dipahami siswa. Kemudian, dengan didukung tingkat

interaktifitas tinggi dan kemampuan menggabungkan beberapa media maka

komputer dapat dimanfaatkan sebagai multimedia interaktif. Multimedia interaktif

memiliki keunggulan dalam menyuguhkan tampilan menarik berupa teks, gambar,

video, suara animasi dan simulasi, yang dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa. Selain itu, pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dapat

berlangsung secara individual dengan menumbuhkan kemandirian belajar,

sehingga peserta didik akan mengalami proses yang jauh lebih bermakna

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (Rusman, 2012:160).

Penggunaan komputer sebagai multimedia interaktif dapat menjadi alat

refleksi yang kuat dan sangat potensial bagi pengembangan keterampilan

metakognitif. Pembelajaran yang berlangsung secara individual melalui

multimedia interaktif dapat menumbuhkan kesadaran pada peserta didik untuk

belajar secara mandiri. Suasana dan proses pembelajaran menjadi sangat kondusif

bagi berkembangnya keterampilan mengorganisasi, memonitor dan mengevaluasi

proses dan produk belajar. Siswa dapat dengan leluasa merencanakan penggunaan

waktu, menetapkan tujuan-tujuan spesifik, dan merencanakan strategi yang akan

diterapkan dalam belajar. Selama pembelajaran berlangsung, siswa dapat

memonitor pemahaman dan mengevaluasi proses belajarnya secara kritis. Setelah

selesai pembelajaran siswa dapat mengevaluasi diri secara reflektif untuk

mengetahui bagaimana proses pembelajaran telah d ilaksanakan dan sejauh mana

berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga dapat menentukan

tindakan yang harus dilakukan selanjutnya. Selain itu, penggunaan multimedia

interaktif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis (Yahya, 2008:92).

Selama pembelajaran berlangsung siswa dapat memikirkan secara kritis materi

(18)

6

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat menciptakan

lingkungan yang kondusif bagi berkembangnya keterampilan metakognitif dan

berpikir kritis siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan multimedia interaktif dalam

pembelajaran topik kesetimbangan kimia menjadi penting. Penggunaan

multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat menciptakan lingkungan yang

kondusif bagi pengembangan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa.

Namun demikian untuk memperkaya informasi mengenai ha l tersebut diperlukan

adanya kajian yang lebih mendalam. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan

untuk melakukan pengkajian mengenai penggunaan multimedia interaktif dalam

mengembangkan keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA pada

pembelajaran topik kesetimbangan kimia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: “Bagaimana mengembangkan keterampilan metakognitif

dan berpikir kritis siswa SMA menggunakan multimedia interaktif pada

pembelajaran topik kesetimbangan kimia?” Rumusan masalah tersebut dijabarkan

menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah multimedia interaktif untuk pembelajaran topik

kesetimbangan kimia?

2. Bagaimanakah perkembangan keterampilan metakognitif siswa SMA dalam

pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia

interaktif ?

3. Bagaimanakah perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa SMA

dalam pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia

(19)

7

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah melakukan pengkajian mengenai

penggunaan multimedia interaktif untuk mengembangkan keterampilan

metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA melalui pembelajaran topik

kesetimbangan kimia. Adapun tujuan khusus:

1. Mengetahui perkembangan keterampilan metakognitif siswa SMA pada

pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia

interaktif

2. Mengetahui perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada

pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia

interaktif.

3. Mengembangkan software multimedia interaktif untuk pembelajaran topik

kesetimbangan kimia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

praktis maupun teoritis. Adapun manfaat praktis yang diharapkan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, tersedianya software multimedia interaktif untuk

pembelajaran topik kesetimbangan kimia serta mengembangkan

keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA.

2. Bagi para pendidik, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses

pembelajaran di kelas.

3. Bagi siswa, mendapat kesempatan untuk melaksanakan pembelajaran secara

individual dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik

(20)

8

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun manfaat teoritis dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengembangan multimedia

interaktif pembelajaran sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional diberikan dengan maksud untuk menghindari terjadinya

kesalahan pemahaman terhadap istilah- istilah yang dipergunakan dalam penelitian

ini. Adapun definisi istilah- istilah tersebut sebagai berikut:

1. Keterampilan metakognitif, adalah kesadaran melakukan tindakan

perencanaan, menerapkan strategi manajemen informasi, memonitor

pemahaman, menerapkan strategi-strategi debugging, dan mengevaluasi

proses dan produk belajarnya pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia

menggunakan multimedia interaktif.

2. Berpikir kritis, merupakan kemampuan berpikir mandiri secara logis dan

reflektif dalam mekonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis,

mengevaluasi dan menyimpulkan informasi pada pembelajaran topik

kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.

3. Multimedia interaktif kesetimbangan kimia, merupakan media gabungan

dari presentasi teks, animasi, simulasi, tabel dan grafik secara terintegrasi

yang dikembangkan dalam software dengan model tutorial, untuk

menyajikan materi kesetimbangan kimia dalam pembelajaran mandiri.

4. Kesetimbangan kimia, merupakan materi pembelajaran kimia dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencakup konsep

kesetimbangan dinamis, tetapan kesetimbangan, dan pergeseran

(21)

55

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan

Pendidikan (Educational Research and Development) dan Quasi eksperimen.

Metode Penelitian dan Pengembangan Pendidikan diterapkan dalam

mengembangkan multimedia interaktif kesetimbangan kimia. Sedangkan metode

Quasi Eksperimen diterapkan untuk mengetahui perkembangan keterampilan

metakognitif dan berpikir kritis siswa pada pembelajaran topik kesetimbangan

kimia menggunakan multimedia interaktif.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang diterapkan adalah The Mixed Methode Desain, yaitu

suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis dan menggabungkan metode

penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi untuk memahami masalah

(Creswell & Plano Clark dalam Wiyono, 2009; Fraenkel et al., 2008:557). Secara

umum penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, meliputi: 1) tahap studi

pendahuluan dengan menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif, 2) tahap

pengembangan desain, dilanjutkan dengan validasi ahli, revisi, dan perbaikan, uji

coba terbatas, evaluasi dan penyempurnaan 3) tahap pengujian, di mana

multimedia interaktif diimplementasikan dalam pembelajaran. Pada tahap

pengujian ini dilakukan penilaian untuk mengetahui perkembangan keterampilan

metakogntif dan berpikir kritis dengan menerapkan The One Group

Pretest-Postest Design seperti Gambar 3.1.

Pretes/prekuis Perlakuan Postes/poskuis

(22)

56

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Desain penelitian: The One Group Pretest-Postest Design

B. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA X Kabupaten Cirebon Jawa Barat. tahun

ajaran 2013-2014. Pada tahun ajaran tersebut terdapat enam kelas untuk kelas XI

program IPA. Sebagai subjek penelitian dipilih satu kelas dari enam kelas yang

ada. Jumlah siswa pada kelas yang terpilih sebanyak 28 siswa, terdiri dari 11

siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: 1) Studi

pendahuluan, 2) pengembangan desain, dan 3) pengujian multimedia interaktif.

seperti ditunjukkan dengan Gambar 3.2.

1. Studi Pendahuluan

Pada tahap studi pendahuluan dilakukan studi literatur, dengan melakukan

pengkajian terhadap jurnal-jurnal dan laporan- laporan penelitian untuk

memperoleh informasi mengenai pengembangan multimedia interaktif,

keterampilan metakognitif dan berpikir kritis. Selain itu, melakukan analisis

standar isi materi pembelajaran kimia SMA/MA. Sebagai materi konten dalam

multimedia interaktif ditetapkan topik kesetimbangan kimia . Kemudian untuk

memperoleh konsep-konsep essensial yang perlu dituangkan dalam multimedia

interaktif dilakukan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar serta

analisis konsep. Selanjutnya, hasil yang diperoleh dalam studi literatur

dipergunakan sebagai bahan dalam pengembangan desain multimedia interaktif.

2. Pengembangan Desain

Pada tahap pengembangan desain, hasil- hasil yang diperoleh dalam studi

(23)

57

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interaktif kesetimbangan kimia. Hasil analisis standar komptensi dan kompetensi

dasar menjadi bahan penyusunan perangkat pembelajaran. Analisis keterampilan

metakognitif dan berpikir kritis dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

indikator- indikator yang mungkin dapat dikembangkan melalui pembelajaran

topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif. Sedangkan

analisis konsep untuk mengetahui karakter konsep-konsep essensial. Hasil dari

analisis selanjutnya digunakan sebagai bahan pembuatan draft desain model

multimedia interaktif. Draft desain model multimedia interaktif dikonsultasikan

kepada para pembimbing. Setelah direvisi sesuai yang disarankan dikembangkan

menjadi software multimedia interaktif. Sebagai perangkat lunak digunakan

macromedia flash. Kemudian diuji cobakan kepada dua guru kimia dan lima

siswa kelas XII program IPA. Hasil uji coba dievaluasi dan digunakan sebagai

bahan penympurnaan. Pada uji coba diperoleh data seperti yang terdapat pada

Lampiran C.1. Berdasarkan data hasil uji coba tersebut dapat dinyatakan bahwa

multimedia interaktif kesetimbangan kimia layak digunakan untuk pembelajaran,

meskipun terdapat beberapa bagian yang harus diperbaiki.

3. Pengujian Multimedia Interaktif

Pada tahap pengujian multimedia interaktif hasil pengembangan

diimplementasikan dalam pembelajaran topik kesetimbangan kimia. Pengujian

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana perkembangan keterampilan

metakognitif dan berpikir kritis siswa yang terjadi. Pengukuran keterampilan

metakognitif siswa dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan

sebagai prekuis dan poskuis. Sementara peningkatan keterampilan berpikir kritis

diketahui dengan melaksanakan pretes dan postes menggunakan soal bentuk

pilihan berganda. Kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan

untuk memperoleh suatu kesimpulan. Prosedur penelitian ditunjukkan dengan

(24)

58

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Draft desain model

Mengkaji jurnal-jurnal dan laporan-laporan penelitian, Analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar, Analisis konsep, Analisis

keterampilan metakognitif dan berpikir kritis Studi Literatur

Hasil dan Pembahasan Kesimpulan

(25)

59

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian

D. Instrumen Penelitian

Di dalam penelitian ini dipergunakan beberapa instrumen untuk

memperoleh data penelitian. Instrumen- instrumen yang dimaksud meliputi:

kuesioner uji coba multimedia interaktif, kuesioner untuk keterampilan

metakognitif, dan tes tertulis bentuk pilihan berganda. Adapun penggunaan

masing- masing instrumen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kuesioner Uji Coba Multimedia Interaktif

Untuk mengetahui kelayakan multimedia interaktif yang dikembangkan

maka sebelum diimplementasikan dalam pembelajaran, terlebih dahulu diuji

cobakan secara terbatas. Multimedia interaktif diuji cobakan kepada dua orang

guru kimia dan lima siswa kelas XII program IPA dengan menggunakan

kuesioner sebagai instrumennya. Di dalam kuesioner berisi 30 pernyataan yang

terbagi menjadi tujuh aspek. Ketujuh aspek tersebut mencakup: 1) Kualitas

program empat pernyataan; 2) kemudahan penggunaan tiga pernyataan; 3) sistem

navigasi empat pernyataan; 4) desain grafis lima pernyataan; 5) kesesuaian

(26)

60

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan metakognitif enam pernyataan; dan 7) isi/konten empat pernyataan.

Hasil uji coba terdapat pada Lampiran C.1. Berdasarkan hasil uji coba dapat

dinyatakan bahwa multimedia interakif layak digunakan dalam pembelajaran.

2. Tes Keterampilan Berpikir Kritis

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan (Arikunto, 2006:85). Dalam penelitian ini digunakan tes objektif

berupa tes pilihan ganda untuk mengukur dimensi keterampilan berpikir kritis

siswa pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia. Tes pilihan berganda yang

digunakan sebanyak 20 butir soal. Soal tersebut digunakan untuk

mengembangkan lima sub indikator keterampilan berpikir kritis, yaitu: 1)

mengidentifikasi kriteria jawabanyang mungkin, 2) mencari persamaan dan

perbedaan, 3) kemampuan memberikan alasan 4) menerapkan prinsip yang dapat

diterima, dan 5) menarik kesimpulan.

3. Kuesioner untuk Keterampilan Metakognitif

Pengukuran keterampilan metakognitif siswa dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Salah satu instrumen

bentuk kuesioner yang banyak digunakan adalah Metacognitive Awareness

Inventory (MAI) yang diadopsi dari Schraw dan Dennison (1994). MAI ini sudah

diakui sebagai instrumen yang reliabel dan valid. Inventori mempresentasikan dua

komponen metakognisi, yaitu pengetahuan metakognitif dan keterampilan

metakognitif. Pada pengetahuan metakognitif mencakup pernyataan tentang

pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural dan pengetahuan kondisional.

Sedangkan keterampilan metakognitif meliputi perencanaan, strategi manajemen,

monitoring pemahaman, memperbaiki kesalahan (strategi debugging) dan

evaluasi. Secara keseluruhan inventori kemampuan metakognitif ini terdiri dari 52

(27)

61

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan metakognitif dan 35 item pernyataan yang lain untuk mengukur

keterampilan metakognitif. Dalam penelitian ini dipergunakan sebanyak 35 item

untuk mengukur keterampilan metakognitif siswa SMA.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tes tertulis yang

terdiri dari pretes dan postes serta kuesioner. Pengumpulan data dimulai dengan

menentukan sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data dan instrumen yang

digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data

No Sumber

Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Keterampilan

metakognitif Prekuis dan Postkuis

Metacognitive Awareness Inventory (MAI)

2 Siswa Keterampilan

berpikir kritis Pretes dan Postes

Butis soal pilihan ganda keterampilan berpikir kritis.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Butir Soal

Uji coba yang dilakukan terhadap instrumen dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan

tingkat kesukaran soal.

a. Validitas butir soal

Validitas butir soal dilakukan untuk mengetahui kesahihan suatu butir soal

sebagai instrumen sehingga mampu mengukur apa yang harus dan akan diukur.

Untuk menguji validitas setiap butir soal skor-skor butir soal dikorelasikan dengan

(28)

62

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dukungan besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam

bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan

rumus korelasi. Menurut Anderson et al. (Arikunto, 2013:85) sebuah tes

dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.

Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus korelasi Person’s

Product Moment dengan rumus sebagi berikut in:

Keterangan:

rxy : Validitas butir soal

N : Jumlah peserta tes.

X : Nilai suatu butir soal

Y : Nilai total

Menurut Arikunto (2013:87) interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat

ditunjukkan pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Kriteria Validitas Butir Soal

Koefisien Kriteria

Lampiran C.2). Dengan demikian butir soal dapat dipergunakan sebagai

instrumen karena mempunyai validitas dengan sangat tinggi.

b. Reliabilitas tes

Reliabilitas merupakan ukuran sejauh mana tes tersebut dapat dipercaya

untuk menghasilkan skor yang cenderung ajeg atau konsisten untuk kelompok

peserta tertentu. Untuk menguji reliabilitas instrumen dapat menggunakan rumus

Kuder Richardson (K-R 20) sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

(29)

63

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ri1 =

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diketahui tingkat reliabilitasnya

sesuai dengan kriteria seperti terlihat pada Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4. Derajat Reliabilitas Soal

Rentang Kategori

Pada uji reliabilitas yang dilakukan diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,91

(lihat Lampiran C-2). Berdasarkan hasil uji tersebut menunjukkan bahwa butir

soal memiliki reliabilitas yang sangat tinggi sehingga layak digunakan sebagai

instrumen dalam penelitian ini.

c. Daya Pembeda

Untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang

tergolong mampu (prestasi tinggi) dengan siswa yang tergolong kurang mampu

(prestasi rendah) dilakukan analisis daya pembeda dengan mengkaji butir-butir

(30)

64

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DP = x100%

IA SB SA

(Arikunto, 2013: 228)

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

SA = Jumlah skor siswa kelompok atas pada butir soal yang ditentukan daya

pembedanya

SB = Jumlah skor siswa kelompok bawah pada butir soal yang ditentukan daya

Pembedanya

IA = Jumlah skor ideal salah satu kelompok atas/bawah pada butir soal yang

ditentukan daya pembedanya.

Pada tabel 3.5 berikut ini diberikan kriteria sebagai acuan daya pembeda.

Tabel 3.5 Kategori Daya Pembeda

Batasan Kategori

0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,70 < DP ≤ 1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2013:232)

Dari hasil uji daya pembeda dipilih sebanyak 20 butir soal yang memenuhi syarat.

Soal yang dipergunakan memiliki daya pembeda berkisar antara 50% sampai

dengan 87,5% (lihat Lampiran C.2).

d. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran dari setiap item soal dapat diketahui berdasarkan nilai

indeks kesukaran (Difficulty index). Nilai indeks kesukaran ini berkisar antara

0,00 sampai dengan 1,0. Bila soal memiliki nilai indeks 0,00 menunjukkan ba hwa

(31)

65

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukkan soal tersebut terlalu mudah. Indeks kesukaran dapat diperoleh

melalui perhitungan dengan menggunakan rumus:

TK = X100%

Pada Tabel 3.6 diberikan pedoman untuk menentukan kriteria taraf

kesukaran.

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran

Batasan Kategori

0,00 < TK ≤ 0,30 Sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 Sedang

0,70 < TK ≤ 1,00 Mudah

(Arikunto, 2013:225)

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran, dari 20 butir soal pilihan berganda yang

akan digunakan sebagai instrumen, terdistribusi ke dalam kategori mudah satu

(32)

66

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data Penelitian

Analisis data hasil penelitian dilakukan secara kuantitatif dan kualitaif

deskriptif. Analisis secara kualitatif deskriptif dilakukan terhadap data yang

diperoleh melalui kuesioner untuk pengembangan multimedia interaktif dan

keterampilan metakognitif siswa. Sedangkan a nalisis secara kuantitatif diterapkan

dalam mengolah data hasil pretes dan postes keterampilan berpikir kritis. Adapun

analisis kuantitatif yang dilakukan terhadap hasil perhitungan nilai N-gain, Uji

Normalitas Distribusi Data, Uji Homogenitas Varian Data, dan Uji Beda Rerata

sebagai berikut ini.

a. Perhitungan nilai N-gain

Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik. Namun sebelum

uji statistik dilakukan perhitungan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain)

dengan menggunakan rumus R.R Hake sebagai berikut.

Indeks Gain =

Kemudian indeks N-gain yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan kategori

seperti ditunjukkan pada Tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7 Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi

Nilai N-gain Kategori

0,70 -1,00 Tinggi

0,30 - 6,90 Sedang

0,0 – 0,29 Rendah

(Hake dalam Meltzer, 2002)

b. Analisis Statistik Data

(33)

67

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas data dilakukan menggunakan One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program SPSS for Windows versi 18.0. Hasil uji

normalitas ini akan menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal atau

tidak. Jika taraf signifikasi hasil perhitungan lebih besar dari taraf nyata (α) maka

dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi secara normal. Dalam

penelitian ini digunakan taraf nyata α = 0,05

2) Uji Homogenitas Varian Data

Uji homogenitas varian data dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

kesamaan varians data. Uji ini menggunakan Levene Test dengan taraf signifkansi

α = 0,05. Jika taraf signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari pada taraf nyata

(α) maka dapat disimpulkan varians data homogen. Uji homogenitas ini dilakukan

menggunakan bantuan progran SPSS for windows versi 18.0.

3) Uji Beda Rerata

Pada prinsipnya tujuan uji ini adalah ingin mengetahui apakah terdapat

perbedaan rerata antara dua populasi dengan melihat rerata dua sampelnya. Uji

beda rerata menggunakan Pair Sample Test. Untuk uji dua sisi maka bila nilai

probabilitas hasil hitung < 0,025 maka kedua rerata berbeda secara signifikan.

Sebaliknya bila lebih besar dari pada 0,025 berarti tidak terdapat perbedaan kedua

(34)

117

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Multimedia interaktif kesetimbangan kimia dikembangkan berdasarkan

prinsip-prinsip pembelajaran berbasis komputer dengan model tutorial.

Multimedia interaktif berfungsi sebagai sumber belajar yang memuat materi

konten konsep-konsep kesetimbangan dinamis, tetapan kesetimbangan dan

pergeseran kesetimbangan. Konsep-konsep itu disajikan melalui presentasi teks,

grafik, tabel, dan animasi, sesuai prinsip pembelajaran tuntas. Multimedia

interaktif kesetimbangan kimia dapat mendukung pembelajaran secara individual

dan mandiri.

Keterampilan metakognitif siswa SMA mengalami perkembangan pada

pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.

Kesadaran metakognitif siswa kelompok tinggi relatif lebih kuat dan merata pada

setiap subproses keterampilan metakognitif dibandingkan siswa kelompok rendah.

Perkembangan keterampilan metakognitif yang paling tinggi terjadi pada

subproses strategi debuging yang mencapai 86,87%. Sedangkan subproses

evaluasi mengalami perkembangan paling rendah hanya mencapai 71,43%.

Keterampilan berpikir kritis siswa SMA mengalami peningkatan pada

pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.

Keterampilan berpikir kritis mengalami peningkatan dengan nilai N-gain rata-rata

sebesar 0,64 atau termasuk kategori sedang. Hasil analisis statistik menunjukkan

kenaikkan secara signifikan dengan α = 0,000. Peningkatan paling tinggi terjadi

pada subindikator mencari persamaan dan perbedaan dengan nilai N-gain sebesar

0,75 atau kategori tinggi. Sedangkan peningkatan yang paling rendah terjadi pada

subindikator kemampuan memberikan alasan dengan nilai N-gain sebesar 0,53

(35)

118

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Penelitian ini merupakan penelitian tingkat awal, maka perlu adanya

penelitian lanjutan agar diperoleh informasi yang lebih lengkap dan mendalam

mengenai penggunaan multimedia interaktif untuk mengembangkan keterampilan

metakognitif dan berpikir kritis siswa. Penelitian lanjutan dapat berupa kajian

yang lebih spesifik pada aspek metakognitifnya.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan metakognitif

dan berpikir kritis siswa belum berkembangn secara maksimal. Hal ini

dimungkinkan karena multimedia interaktif belum dilengkapi instruksi- instruksi

yang jelas agar siswa menerapkan keterampilan metakognitif selama

melangsungkan pembelajaran. Selain itu, masih kurangnya pertanyaan-pertanyaan

yang menuntut siswa berpikir kritis. Sehingga untuk menutupi kekurangan

tersebut guru harus terlibat dalam pembelajaran memberikan bimbingan

keterampilan metakognitif dan berpikir kritis kepada siswanya.

Pada program multimedia interaktif kesetimba ngan kimia yang digunakan

diketemukan adanya peluang terjadinya miskonsepsi pada siswa. Sehingga guru

perlu memberikan penjelasan dan konfirmasi untuk mengeliminasi terjadinya

(36)

119

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akhyani, A. (2008). Model Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S . (2006). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Astuti, H.C. (2008). Pembelajaran Praktikum Mandiri Berbasis Multimedia Komputer Untuk Meningkatan Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep Tekanan Osmotik. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan

Azevedo, R. (2005). Computer Environments as Metacognitive Tools for Enhancing Learning. Educational Psychologis, 40 (4), 193-197

Bahriah, E.S. (2012). Pengembangan Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Blank, L. (2000). A metacognitive learning cycle: A better warranty for student understanding? Science Education, 84, 486-506.

Brady, J. E. (1999). Kimia Universitas: Asas dan Struktur jilid 2 (Edisi kelima). Jakarta: Binarupa Aksara.

Bromme and Stahl (2005). Is a Hypertext a Book of Space? The Impact of

Different Introductory Metaphors on Hypertext Construction. Computers and Education. 44, 115-133.

Brown, A.L. (1987). Metacognition, Executive Control, Self Control, and Other Mysterious Mechanisms. In F. Weinert & R. Kluwe (Eds.), Metacognition, Motivation, and Understanding. Hillsdale, NJ: Erlbaum.

(37)

120

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Darmawan, D. (2011). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Daniel, M.F. and Auriac, E. (2011). Philosophy, Critical Thinking and

Phylosophy for Children. Educatinal Phylosophy and Theory, 43, (5), 415-421

Demircioglu, G. (2004). An Investigation of Chemistry Student Teachers’

Understanding of Chemical Equilibrium. International Journal on New Trends in Education and Their Impilcations, 4, (2), 285-192.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdiknas

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Roda Karya

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran: Peranaannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Ennis, R. H. (1985). A logical basis for measuring critical thinking skills. Educational Leadership, 43(2), 44-48.

Ennis, R.H.(2001). Critical Thinking Assessment:Teaching for Higher Order Thinking.Theory Into Practice, 32(3), 179-186

Fisher, A. (2001). Critical Thinking: An Introduction. New York, NY: Cambridge University Press.

Flavell, J. H. (1976). Metacognition Aspects of Problem Solving. In L.B. Resnick (eds). The nature of Intellegence. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. 12. p. 331-235.

Flavell, J. H. (1979). Metacognition and cognitive monitoring: A new area of cognitive-developmental inquiry.American Psychologist, 34(10), 906-911.

Fraenkel, J. & Wallen, N.E. (2008). How to Design and Evaluate Research in Education. San Francisco: The McGraw-Hill Companies.

(38)

121

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gama, C. A., (2004). Intergrating Metacognition Instruction in Interactive Learning Environments. Submitted for degree of D.Phil. Brigton, UK. University of Sussex.

Gredler, M.E. (2011). Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. (Edisi ke enam). Jakarta: Kencana

Hacker, D.J., Dunlosky, J. And Graesser, A.C.(2009).Handbook of Metacogntion in Education.New York, NY: Routledge.

Hennessey, M.G. (1999). Probing The Dimension of Metacognition: Implication for Copceptual Change Teaching-Learning. Paper presented at the annual Meeting of the National Association for Research in Science Teaching. Boston, MA

Hofstein, A., Kipnis, M. dan Kind, P. (2008). Learning In and From Science Laboratories: Enhancing Students' Metacognition and Argumentation Skills. Science Education and Developments Rehovot . New York: Nova Science Publishers, Inc.

Huddle, P.A., White, M., and Rogers, F. (2000). Simulation for Teaching Chemical Equilibrium. Journal of Chemical Education, 77, 920-926

Huitt, W. (1997). Metacognition: Educational Psychology Interactive. Valdosta, G.A: Valdosa State University. Retrived (September, 2006), from http://chiron.valdosa.edu/whuitt/col/cogsys/metaogn.html.

Jacobs, J.E. dan Paris, S.G. (1987). Children’s Metacognition About Reading: Issues in Definition, Measurement, and Instruction. Education Psychologist.22, 255-278

Jonassen, D.H. (2011). Learning to Solv Problems: A Handbook for Designing to Problems Solving-Learning Environments. New York, NY: Routledge.

Jonstone,A.H. (1993).The Development of Chemistry Teaching: A Changing Respone to Changing Demand. Journal of Chemical Education, 70, 701-704.

(39)

122

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Khan, S. and Chan, V. (2011). An Exploration of Digital Representations in Chemistry Education. Journal of the Research Center for Educational Technology (RCET). 7, (2), 2-37

Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif. Bandung:Remaja Rosada Karya.

Larkins, S. (2010). Metacognition in Young Children. New York, NJ: Routledge.

Lipman, M. (2004). Interview on Philosophy for Children. http://www.bufno/e resources/e_resources_c_3.html.

Livingstone, J.A. (1997). Metacognition: on Overview. tersedia:

http://www.gse.buffelo.edu/cep564/Metacog.htm [28 Nopember 2006].

Magno, C. (2009). Assessing Grade School Students Metacognition in Solving Mathematical Problem. The Assessment Handbook. Manila: De La Salle University.

Magno, C.(2010). The Role of Metacognitive Skills in Developing Critical Thinking. Metacognition Learning.5,137-156.

Matlin, M.W. (1994). Cognition (thirth ed.). New York: Harcourt Brace Publishers, Fort Worth

Matlin, M.W. (2003). Cognition (fifth ed.). New York: John Willey & Son, Inc.

Matthew, R and Lally, J. (2010). The Thinking Teacher’s Toolkit. Critical thinking, Thinking Skills and Global Perspective. New York, NY: Continum International Publishing Group.

Meltzer, D.E. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable” in Diasnotic Pretest Scores. American Journal of Physics [Online]. Tersedia: http://www.physics.iastate.edu/per/AJP-Des-2002-Vo, 70-1259-1268.pdf. [Agustus 2013]

Mossley, D. et al. (2005). Frameworks for Thinking: A Handbook for Teaching and Learning: Cambridge University Press.

(40)

123

Broto, 2014

MULTIMED IA INTERAKTIF KESETIMBANGAN KIMI A UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Oladunni, M. (1998). An experimental study on the effectiveness of

metacognitive and Heuritics problem solving techniquee on cumputational performance of students in mathematics. International Journal of mathematical Education in Science and Technology, 29, (6), 867-874.

Pekdag, B. (2010). Alternative Methode in Learning Chemistry: Learning

with Animation, Simulation, Video and Multimedia. Journal of Turkish Science Education. 7 (2), 111-118.

Perfect, T.J., and Schawrtz, B.L. (2004). Applied Metacognition. New York, NY: Cambridge University Press.

Petrucci, R.H. & Suminar (1999). Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.

Pintrich, P. R. (2002). The role of metacognitive knowledge in learning, teaching and assessing. Theory into Practice, 41(4), 219–225.

Pressley, M., & Mc Cormick, C.B. (195). Advanced educational psychology for educators, researcher, and policy makers. New York: HarperCollins.

Rahman, F. (2011). Assessment of Science Teachers Metacognitive And Its Impact on The Performance of Students. Islamabad: Allama Iqbal Open

University.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Reid, G. (2005). Dyslexia, Metacognition and Learning styles. University of Edinburgh, Scotland. Alamat : http://www.gavinreid.co.uk. [21 Agustus 2006].

Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan (terjemahan). Jakarta: Kencana.

Saprudin. (2010). Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran

Rangkaian Arus Bolak Balik Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik dan Berpikir Kritis Mahasiswa. Tesis SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan

Gambar

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Butir Soal
Tabel 3.4. Derajat Reliabilitas Soal
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Produktifitas sekolah akan terangkat dengan menerapkan keefektifan sekolah yang dianggap penting, yaitu dedikasi guru yang tinggi, manajemen kepala sekolah yang

[r]

Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah berada pada katagori cukup tinggi, maka kepala sekolah dalam hal ini kepala sekolah di

[r]

Fase gerak pada kromatografi gas juga disebut dengan gas pembawa karena tujuan awalnya adalah untuk membawa solut ke kolom, syarat gas pembawa adalah: tidak reaktif,

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Rizky Ihsan

(5) Setelah mengadakan penelitian yang cukup mengenai bidang usaha yang terbuka dan ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan, calon penanam modal mengajukan permohonan

Sehingga hipotesis pertama pada penelitian ini yang menyatakan bahwa diduga hasil belajar “Ilmu Gizi Olahraga” be rpengaruh pada pemilihan makanan atlet