SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh :
RESVIORY AHMADI 0906764
DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KINERJA PEGAWAI PADA PUSAT
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM (PPPPTK IPA) BANDUNG
Oleh
Resviory Ahmadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Resviory Ahmadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(0906764)
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (PPPPTK IPA) BANDUNG.
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. Eka Prihatin, M.Pd 196607122005012002
Pembimbing II
Suryadi, M.Pd 19607291998022001
Mengetahui
Ketua Departemen Administrasi Pendidikan FIP
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
1. Tujuan Umum ... 8
2. Tujuan Khusus ... 8
D. Manfaat/Signifikasi Penelitian ... 9
E. Struktur Organisasi Skripsi... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11
A.Kajian Pustaka... 11
1. Konsep Iklim Organisasi ... 10
a.Pengertian Iklim Organisasi ... 10
b.Dimensi dan Indikator Iklim Organisasi... 13
c.Faktor-faktor yang Mempengaruh Iklim Organisasi... 16
2. Konsep Kinerja ... 20
a. Pengertian Kinerja ... 25
b. Unsur-unsur Kinerja ... 26
c. Faktor-faktor Kinerja... 27
d. Indikator Kinerja……….. ... 28
e. Penilaian Kinerja / Evaluasi Kinerja ... 29
f. Tujuan Penilaian Kinerja ... 32
g. Manfaat Evaluasi Kerja ... 33
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i. Tugas dan Tanggung Jawab Pegawai P4TK IPA Bandung ... 31
B.Penelitian Terdahulu ... 32
C.Kerangka Pikir Penelitian ... 34
D.Hipotesis... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 38
1. Lokasi Penelitian ... 38
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian ... 47
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian ... 47
3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 48
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 50
1. Uji Validitas Instrumen ... 51
2. Reliabilitas Instrumen ... 55
G.Teknik Pengumpulan Data ... 57
1. Menentukan Alat Pengumpul Data ... 57
a. Observasi... 58
b. Wawancara... 58
c. Angket ... 59
2. Penyusunan Alat Pengumpul Data ... 59
H.Proses Pengolahan dan Analisis Data ... 59
1. Seleksi dan Klasifikasi Data ... 60
2. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Y ... 61
3. Menghitung Skor Mentah Menjadi skor Baku ... 62
4. Uji Normalitas Distribusi Data ... 64
5. Pengujian Hipotesis ... 66
a. Analisis Korelasi ... 66
b. Analisis Determinasi ... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 69
2. Perhitungan kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-rata (Weight Means Skor) ... 71
a. Uji Kecenderungan Umum Variabel X ... 73
b. Uji Kecenderungan Umum Variabel Y ... 78
3. Hasil Uji Normalitas Distribusi Data ... 82
a. Perumusan Hipotesis ... 83
b. Pengambilan Keputusan ... 84
4. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 86
a. Perhitungan Analisis Koefisien Korelasi dan Signifikansi Korelasi (Nonparametic Spearman Rho) ... 87
b. Perhitungan Analisis Determinasi ... 89
B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 89
1. Gambaran Iklim Organisasi di PPPPTK IPA Bandung ... . 90
2. Gambaran Kinerja Pegawai di PPPPTK IPA Bandung ... .. 94
3. Gambaran Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di PPPPTK IPA Bandung ... 96
BAB V KESIMPULANDAN REKOMENDASI ... 97
A.Kesimpulan ... 97
1. Iklim Organisasi di PPPPTK IPA Bandung ... 97
2. Kinerja Pegawai di PPPPTK IPA Bandung ... 97
3. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja pegawai pada PPPPTK IPA Bandung... 97
B.Saran ... 98
1. Saran Bagi Lembaga ... 98
2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ... 99
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
1.1 Penilaian Peserta Diklat Terhadap Kinerja Pegawai PPPPTK IPA Bandung
Dalam Layanan Diklat Tahun 2012-2013 ... 5
2.1 Dimensi dan Indikator Iklim Organisasi ... 13
2.2 Daftar Penelitian Terdahulu ... 32
3. 1 Populasi Penelitian... 39
3. 2 Jumlah Sampel... 41
3. 3 Instrumen Skala Likert ... 48
3. 4 Kisi-kisi Instrument Variabel X ... 49
3. 5 Kisi-kisi Instrument Variabel Y ... 49
3. 6 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X ... 52
3. 7 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y ... 53
3. 8 Hasi Olah Data Uji Realibilitas Variabel X ... 56
3. 9 Hasi Olah Data Uji Realibilitas Variabel Y ... 57
3. 10 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 62
3. 11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ……… ... 67
3. 12 Interpretasi Koefisien Determinasi ... 68
4.1 Rekapitulasi Jumlah Angket Tersebar, Terkumpul, Dapat Diolah ... 70
4.2 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 72
4.3 Hasil Perhitungan WMS Variabel X ... 73
4.4 Rata-rata Iklim Organisasi Terlihat pada Variabel X ... 75
4.5 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y ... 80
4.6 Rata-rata Iklim Organisasi Terlihat pada Variabel Y ... 80
4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov ... 83
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
2. 1 Human Performance menurut Keith Davis ... 22 2. 2 Kerangka Pemikiran ... 35 2. 3 Hubungan Variabel X terhadap Y ... 37
DAFTAR GRAFIK
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung”. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang jelas mengenai hubungan iklim organisasi dengan kinerja pegawai pada PPPTK IPA Bandung. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang oleh studi kepustakaan dengan teknik pengumpulan data melalui angket dan studi dokumentasi. Sampel terdiri dari 49 orang pegawai PPPTK IPA Bandung. Untuk itu pengolahan datanya menggunakan perhitungan statistik non parametrik.
Berdasarkan hasil perhitungan kecenderungan skor responden menggunakan
Weighted Means Scored (WMS) untuk Variabel X (Iklim Organisasi) termasuk dalam
kategori sangat baik, dengan rata-rata skor sebesar 3,26 dan variabel Y (Kinerja Pegawai) termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 3,44.
Analisis koefisien korelasi dengan menggunakan analisis korelasi
Nonparametric Spearman Rho di peroleh koefisien korelasi sebesar 0,618. Angka
tersebut termasuk ke dalam kategori kuat. Koefisien determinasi menunjukan bahwa 38,19% ditentukan oleh iklim organisasi dan sisanya 61,80% ditentukan oleh faktor lain. Dengan taraf signifikansi 95% rs hitung > rs tabel yaitu 0,618 > 0,281 dengan
kata lain Ha diterima yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kinerja pegawai pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung.
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
at the Centre for Development and Empowerment of Teachers and Education Personnel Natural Sciences ( PPPPTK IPA ) of Bandung " . The purpose of this study was to obtain a clear picture of the relationship of organizational climate with employee performance PPPTK IPA Bandung . This research was conducted using descriptive method with a quantitative approach that is supported by the literature study with data collection through questionnaires and documentation . The sample consisted of 49 employees PPPTK IPA Bandung . For the processing of the data using non-parametric statistical calculations .
Based on calculations using the propensity score of respondents Weighted Means Scored ( WMS ) for variable X ( Organizational Climate ) included in the excellent category , with an average score of 3.26 and Y ( Performance Officer ) included in the excellent category with a score of -rata 3.44 .
Correlation coefficient analysis using Nonparametric Spearman Rho correlation analysis obtained a correlation coefficient of 0.618 . This figure is included in the strong category . The coefficient of determination indicates that 38.19 % determined by the organizational climate and the remaining 61.80 % is determined by other factors . With the 95% significance level count rs > rs table ie 0.618 > 0.281 , in other words Ha accepted that there is a significant relationship between organizational climate to employee performance at the Centre for Development and Empowerment of Teachers and Education Personnel Natural Sciences ( IPA PPPPTK ) Bandung .
Based on the results of data processing can be concluded that the organizational climate positive and significant effect on the performance of employees at the Center for Development and Empowerment of Teachers and Education Personnel Natural Sciences ( IPA PPPPTK ) Bandung . Recommendations for further research should use a more specific variables associated with increased employee performance
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Seiring perubahan zaman dan bertambahnya usia manusia, maka
kebutuhan hidup nya pun akan meningkat. Kebutuhan ini terdiri dari
kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologi, baik secara individual maupun
secara kelompok. Dalam ilmu sosial dikatakan manusia itu tidak dapat hidup
sendiri, manusia selalu membutuhkan bantuan dari orang lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Agar kebutuhan individu tersebut dapat terpenuhi,
maka manusia membentuk suatu organisasi. Organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul dan
bekerja sama dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana, data, dan
lain sebagainya yang digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan organisasi. Ada beberapa ahli yang berpendapat mengenai
definisi dari organisasi itu sendiri yaitu:
Robbin (1994: 4) mengemukakan bahwa:
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi dapat diartikan sebagai wadah sekumpulan orang yang
melakukan kerjasama dengan saling memiliki keterkaitan guna mencapai
tujuan bersama. Organisasi di dalamnya memiliki komponen-komponen
sumber daya yang diikat melalui sistem kerja sehingga menimbulkan suatu
rangkaian kerja yang terarah dan terprogram. Setiap komponen saling
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimilikinya dan kemudian saling mempengaruhi dan menunjang antara satu
dengan yang lainnya. Dari penjelasan tersebut diperjelas dengan pandangan
dari Sondang P Siagian (1999:9) yang mengemukakan mengenai karakteristik
organisasi yaitu :
1. Organisasi dipandang merupakan penggambaran jaringan hubungan kerja yang sifatnya formal serta tergambar pada kontak-kontak kedudukan dan jabatan yang diduduki orang-orang.
2. Organisasi dipandang sebagai rangkaian hierarki kedudukan dan jabatan yang menggambarkan secara garis wewenang dan tanggung jawab.
3. Organisasi dipandang sebagai alat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang strukturnya relatif bersifat permanen tanpa menutupi kemungkinan terjadinya reorganisasi apabila hal itu dipandang perlu baik demi pencapaian laju usaha, pencapaian tujuan maupun dalam usaha peningkatan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja.
Dari penjelasan diatas menekankan organisasi dipandang sebagai
jaringan hubungan kerja yang dimiliki oleh tiap anggota dengan rangkaian
hierarki kedudukan dan jabatan yang menggambarkan secara jelas garis
wewenang dan tanggung jawab.
Salah satu sumber daya dari suatu organisasi adalah sumber daya
manusia. Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam
suatu organisasi dimana sumber daya manusia merupakan penggerak bagi
sumber daya yang lain serta mekanisme kerja yang ada. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan
dalam suatu organisasi, keberadaannya harus mendapatkan perhatian supaya
mampu didayagunakan secara optimal dalam proses organisasi.
Optimalisasi dan pemberdayaan sumber daya manusia akan sangat
berkaitan dengan suasana kerja yang akan dirasakan oleh karyawan secara
bekerja dirasakan nyaman. Suasana kondusif akan tumbuh dengan adanya
hubungan kerjasama yang baik diantara para personelnya dan keadaan ini
disebut juga dengan iklim organisasi. Keadaan iklim organisasi yang kondusif
ini tentu akan membuat pegawai lebih bersemangat dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya. Dengan kata lain, pegawai dalam suatu lembaga akan
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya semaksimal mungkin sehingga
akan menghasilkan suatu ketercapaian dengan adanya suasana organisasi yg
baik yang pada akhirnya akan mendukung kearah peningkatan kinerja
pegawai. Hal ini sesuai dengan definisi ahli seperti definisi dari Campbell (Risetiawan, 2002: 31) bahwa: „Iklim organisasi merupakan suatu karakteristik yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya, mempengaruhi
individu-individu didalamnya, serta secara relatif bertahaan dalam jangka
waktu tertentu‟. Menurut Timpe (Risetiawan, 2002: 31) pengertian iklim organisasi adalah: “Serangkaian sifat lingkungan kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi kolektif sari orang-orang yang hidup dan bekerja di
dalam lingkungan tersebut dan dapat mempengaruhi motivasi serta perilaku mereka.”
Dari pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan definisi iklim
organisasi yaitu kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif
terus berlangsung dialami oleh anggota organisasi sehingga membentuk
kepribadian sebuah organisasi yang membedakan dengan organisasi lainnya
yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang
organisasi yang dapat memengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja
anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja organisasi.
Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dicapai seorang pegawai
dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya yang
dipengaruhi oleh kecakapan, kesungguhan dalam bekerja. Kinerja pegawai
juga merupakan ukuran kemampuan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
seorang pegawai dengan memperhatikan tingkat kualitas dan kuantitas dari
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal ini sejalan dengan ungkapan Grounlund (Arif Rahman,1997:26)
mengenai pengertian dari kinerja yaitu :
„Kinerja adalah penampilan perilaku kerja yang ditandai oleh keluwesan gerak ritme atau urutan kerja yang sesuai dengan prosedur sehingga diperoleh hasil yang memenuhi syarat kualitas, kecepatan dan jumlah‟
Dalam hal ini dipertegas juga dengan ungkapan pengertian kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67) bahwa “Prestasi kerja (kinerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya”.
Setiap orang yang bekerja dalam sebuah organisasi memerlukan rasa
aman, nyaman, dan menyenangkan. Hal tersebut dapat diperoleh dalam
lingkungan organisasi yang memiliki iklim organisasi yang sehat dan
kondusif. Keberadaan iklim organisasi yang sehat memungkinkan setiap orang
untuk bekerja secara lebih baik sehingga kelancaran tugasnya dapat tercapai
dengan hasil yang maksimal. Jadi jelas bahwa iklim kerja terkait dengan
kondisi dan suasana organisasi yang merupakan dampak yang ditimbulkan
dari keberadaan komponen organisasi, baik berupa material maupun non
material sehingga menghasilkan bentuk dan warna kehidupan tersendiri.
Iklim merupakan suatu keadaan yang menunjukkan suatu kehidupan
yang saling berinteraksi, sehingga menimbulkan rasa senang atau tidak senang
terhadap bidang pekerjaanya. Arti interaksi yang dimaksud adalah adanya
hubungan antara atasan dengan bawahan serta bawahan dengan bawahan
lainnya. Hal yang terjadi dalam proses interaksi adalah adanya suatu
komunikasi yang dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan
sehingga ada hubungan atau respon dari yang menerima informasi. Iklim
organisasi yang meliputi pimpinan puncak (top manager), middle manager,
low manager serta staff atau karyawan organisasi.
Iklim organisasi pada akhirnya akan membentuk suatu motivasi,
kepuasan, dan etos kerja yang berpengaruh pada meningkatnya prestasi kerja
(kinerja) para pegawai yang dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
kemajuan lembaganya. Keberhasilan suatu lembaga dalam mencapai tujuan
lembaga, dapat dinilai melalui hasil pencapaian target lembaga. Terdapat
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan lembaga mencapai
tujuan tersebut, salah satunya dapat dicapai melalui kinerja pegawai.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung adalah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Depdikbud di bidang Pengembangan
dan pemberdayaan Pendidik dan tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab
kepada badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPPSDMP2K
dan PMP). Salah satu bidang garapannya adalah pendidikan dan pelatihan
(diklat) untuk pendidik (Guru) dan Tenaga Kependidikan (Pengawas, Kepala
Sekolah, dan Laboran). Wilayah kerja PPPPTK IPA Bandung adalah Nasional.
Penilaian kinerja dapat terlihat dari pelayanan pegawai terhadap peserta
diklat karena PPPPTK IPA bergerak dalam pelayanan jasa. Sikap baik, sopan,
teliti, ramah, inovatif dan terampil sangatlah diperlukan pegawai dalam
melayani peserta diklat. Untuk dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan,
maka PPPPTK IPA Bandung melakukan evaluasi respon peserta diklat
terhadap kinerja pegawai sebagai upaya meningkatkan kinerja pegawai dalam
mencapai kinerja yang optimal.
Tabel 1.1 Penilaian Peserta diklat terhadap Kinerja Pegawai PPPPTK IPA Bandung dalam layanan diklat, 2011-2012
Tahun Aspek
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2011 60,72 % 59,21 %
2012 59,27 % 55,82 %
Sumber: Seksi Evaluasi (data diolah)
Penilaian kinerja pegawai pada tabel di atas dapat dijelaskan aspek yang
dinilai berupa evaluasi program yang terdiri dari kesesuaian program terhadap
peningkatan kompetensi peserta, kesesuaian peserta terhadap pengembangan
karir dan profesi, kesesuaian materi diklat dengan kebutuhan peserta diklat,
kesesuaian jadwal dengan pelaksanaan diklat, kesesuaian struktur program
dengan pelaksanaan diklat, ketercapaian tujuan diklat, efesiensi waktu
pelaksanaan program diklat, penggunaan alat bantu pembelajaran.
Sedangkan di aspek layanan terdiri dari kualitas pelayanan petugas
wisma, pelayanan konsumsi, pelayanan kepanitiaan, pelayanan ruang belajar,
dan pelayanan fasilitas kampus. Dilihat dari tabel di atas, prosentase kinerja
pegawai dikatakan baik hanya saja mengalami penurunan kinerja di tahun
2012. Untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai, perlu dikaji faktor-faktor
apa yang menjadi penghambat kinerja yang kurang optimal karena peran
PPPPTK IPA Bandung adalah melakukan pengembangan dan pemberdayaan
pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) lebih baik.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis yaitu melalui
dokumentasi serta wawancara dengan kasubag tata laksana dan kepegawaian,
kasubag penyelenggara, serta wawancara dengan beberapa pegawai yang
bertugas di berbagai bidang, dalam kenyataannya dimana terlihat bahwa iklim
organisasi pada PPPTK IPA Bandung terkait suasana kerja pegawai yang
kurang kondusif. Tingkat efektivitas komunikasi yang terjadi antar pimpinan
dengan pegawai maupun antar pegawai belum optimal. Kurangnya kesadaran
dan semangat sebagian pegawai untuk mengelola secara profesional baik
fenomena-fenomena yang terjadi di PPPPTK IPA. Adanya jarak antara atasan
dan bawahan dan hubungan kerja antar staf kurang harmonis. Setiap kali
pimpinan tidak ada di tempat, sebagian staf tidak berada di meja kerjanya.
Integritas pegawai tidak sesuai dengan harapan, seperti penataan kerja di
beberapa bagian yang tidak sesuai dengan manajemen perkantoran, serta
instruktur yang lebih banyak menggunakan metode ceramah sedangkan praktek
jarang dilakukan dalam penyampaian materi. Melihat fenomena tersebut maka
dapat diambil benang merah bahwa iklim organisasi yang kurang diterapkan
dengan baik akan menciptakan kinerja yang kurang optimal.
Mengingat betapa mulia dan luhurnya tugas yang diemban oleh
Lembaga ini, maka pembenahan untuk setiap unsur yang terkait termasuk
pegawai dan kondisi dari lembaga haruslah mendapat perhatian yang ekstra.
Seperti halnya keadaan organisasi itu sendiri haruslah merupakan organisasi
yang bersih, dalam arti bahwa organisasi harus bisa menciptakan suatu iklim
atau kondisi yang mendukung dan nyaman bagi para pegawainya, baik itu
dilihat dari kondisi internal, kondisi eksternal, kondisi organisasional,
interaksi serta semangat yang terjalin diantara para pegawai ataupun dengan
atasan agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan sehingga pada akhirnya
pegawai dapat bekerja dengan lebih baik guna memberikan kontribusi pada
kinerjanya. Dengan iklim organisasi yang dibentuk oleh lembaga PPPPTK
IPA yang mengarah pada keadaan lingkungan yang berdisiplin tinggi serta
dedikasi terhadap pekerjaannya, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap
kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dilatarbelakangi oleh kondisi tersebut, maka penulis tertarik untuk
lebih mengetahui tentang bagaimana iklim orcganisasi yang ada disana apakah
dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang hasilnya akan dituangkan
dalam bentuk skripsi dengan judul penelitian : “PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PUSAT
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi dan Batasan Masalah
a. Konseptual
Secara konseptual pada dasarnya Sumber Daya Manusia
(SDM) dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari perencanaan,
kepemimpinan, motivasi, iklim organisasi, kompetensi dan lain-lain.
Dalam Penelitian ini penulis membatasi masalah mengenai Variabel X
yaitu mengenai iklim organisasi, khususnya iklim organisasi di Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung. Sedangkan Variabel
Y peneliti membatasi masalah mengenai kinerja pegawai.
b. Kontekstual
Sedangkan secara konstektual penulis melakukan penelitian
terhadap staf yang berada dalam konteks pegawai di Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah penelitian yang dilakukan agar tidak keluar dari masalah-masalah
yang akan dibahas. Ali, Muhammad (1985: 36) mengemukakan bahwa
rumusan masalah pada hakekatnya merupakan generalisasi deskripsi ruang
lingkup masalah penelitian dalam pembatasan dimensi dan variabel yang
tercakup didalamnya. Dengan demikian rumusan masalah membatasi,
menspesifikasi dan memperjelas masalah yang diteliti. Masalah pokok
tersebut dirumuskan kedalam bagian-bagian yang lebih tegas agar tidak
menimbulkan perbedaan terhadap masalah yang diteliti. Oleh karena itu,
a. Bagaimana gambaran iklim organisasi di Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung ?
b. Bagaimana gambaran kinerja pegawai di Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung ?
c. Seberapa besar pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja
Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
Bandung ?
C. Tujuan Penelitian
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan tolak ukur
keberhasilan yang dapat dijadikan pedoman, maka penelitian ini dirumuskan
tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Penelitian ini untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Penelitian ini adalah:
a. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai iklim organisasi di
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung.
b. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kinerja pegawai
yang ada di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
Bandung.
c. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Pengaruh Iklim
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (PPPPTK IPA) Bandung.
D. Manfaat /Signifikansi Penelitian 1. Segi Teoritis
Secara teoritis diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan disiplin ilmu Administrasi Pendidikan, yaitu dalam
konteks Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya dalam iklim
organisasi dan kaitannya dengan kinerja pegawai.
2. Segi Operasional
a. Bagi Pihak Lembaga
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan yang berarti bagi staf dan pegawai dilapangan mengenai
iklim organisasi dalam meningkatkan kinerja. Selain itu juga
diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan kontribusi bagi
penyesuaian iklim organisasi yang berhubungan dengan kinerja
pegawai.
b. Bagi Pihak Peneliti
Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan pengembangan pola pikir peneliti, khususnya dalam
memahami tentang iklim organisasi dan hubungannya dengan kinerja
pegawai.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isi skripsi, penulis
sajikan uraian dari sistematika skripsi yang sudah ditetapkan berdasarkan
5032/UN40/HK/2012 yang dikemas dalam sebuah buku yang berjudul “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tahun 2013” sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, Pendahuluan peneliti sajikan pada bagian
pertama isi skripsi yang didalamnya merupakan uraian dari Latar Belakang
Masalah, Identifikasi dan Perumusan Penelitian, Tujuan Penelitian,
Manfaat/Signifikansi Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.
BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis. Dalam
bab ini berisi tentang, Landasan Teori yang menjadi dasar Penelitian,
Kerangka Pemikiran Penelitian, dan Hipotesis Penelitian.
BAB III menguraikan mengenai Metode Penelitian. Dalam bab ini
berisi tentang Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian, Desain dan
Justifikasi Penelitian, Metode Penelitian dan Justifikasi Penggunaan Metode,
Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen
Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.
BAB IV menguraikan mengenai Hasil Penelitian dan Pembahasan.
Bab ini berisi mengenai Pengolahan/Analisis Data yang dapat diuraikan
berdasarkan prosedur Penelitian kuantitatif atau Penelitian kualitatif dan
Pembahasan/Analisis Temuan.
BAB V menguraikan mengenai Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi
mengenai hasil kesimpulan Penelitian dan saran yang diajukan bagi pihak
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan pada Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan
Alam Bandung. Jl. Dipenogoro 12 Bandung 40115 Jawa Barat. Adapun
yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah semua pegawai.
2. Populasi
Sugiyono (2011: 215) mengemukakan bahwa, “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Dalam penelitian ini
yang dijadikan populasi oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Definisi ini menerangkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah dari
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan karakteristik
dari obyek/subyek tersebut.
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Pegawai di Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf administrasi yang
ada di PPPPTK IPA Bandung yang berjumlah 95 pegawai. Untuk lebih
jelas mengenai data jumlah staf bidang di PPPPTK IPA dapat dilihat pada
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No
Bidang / Bagian Populasi
1. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga 31 2. Subbagian Tatalaksana dan Kepegawaian 9
3. Subbagian Keuangan 14
4. Seksi Data dan Informasi 10
5. Seksi Program 6
6. Seksi Penyelenggaraan 17
7. Seksi Evaluasi 8
Jumlah
95 Sumber: Subbagian Tatalaksana dan Kepegawaian, 2014
3. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari sebagian
data yang dianggap telah dapat mewakili seluruh populasi. Menurut
Sugiyono (2010: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dalam menentukkan jumlah sampel dari populasi, peneliti berpijak
pada pendapat Taro Yamane yang dikutip oleh Akdon dan Ridwan
(2008:249) sebagai berikut:
= �
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
d2 = presisi yang ditetapkan
Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 95 orang dimasukan
ke dalam rumus di atas dengan tingkat persisi yang ditetapkan yaitu 10%.
Jadi dijabarkan sebagai berikut :
n = 95 95 0.12 + 1 =
95 1,95
n = 48,72 dibulatkan menjadi 49
Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka jumlah sample yang
ditetapkan penelitian ini yaitu 49 pegawai. Adapun untuk menentukkan
sampel dari masing-masing bidang digunakan teknik sampling, Sugiyono (2010:118) “ Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik Proporsionate Stratified
Random Sampling atau pengambilan sampel berstrata secara proporsional.
Adapun untuk menentukan sampel dari masing-masing bagian digunakan
rumus Proporsionate Stratified Random Sampling (Akdon, 2008:250),
yaitu sebagai berikut:
= �
� .
Ni = Jumlah populasi secara stratum
n = jumlah sampe seluruhnya
ni = jumlah sampel menurut stratum
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat rinciannya sebagai berikut
Tabel 3.2
2. Subbagian Tatalaksana
dan Kepegawaian 9
9
95� 49 = 4,6 5
3. Subbagian Keuangan
14 14
6. Seksi Penyelenggaraan
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan
perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan
baik dan sistematis. Oleh karena itu dalam penelitian diperlukan desain
penelitian. Pengertian desain penelitian menurut Nasution (2009 : 23) dijelaskan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja pegawai. Iklim organisasi yang
dimaksud adalah kondisi dan suasana kerja yang dirasakan dalam organisasi
sebagai wujud penggabungan dari berbagai perilaku individu dengan
komponen serta lingkungan organisasi sehingga menjadi suatu bentuk
kehidupan. Sedangkan kinerja merupakan proses dan hasil kerja (output) baik
kualitas maupun kuantitas yang dicapai pegawai persatu periode waktu dalam
melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Adapun secara garis besar tahap-tahap atau langkah-langkat penelitian
terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap
laporan. Pada tahap perencanaan peneliti melakukan studi pendahuluan untuk
menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti. Rumusan masalah akan
memperjelas alur penelitian terhadap pengujian hipotesis penelitian, yang
selanjutnya dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan penelitian. Tahap
pelaksanaan penelitian meliputi: pengumpulan data, pengolahan data, dan
analisis data. Adapun pengolahan data bersifat kuantitatif atau bentuk
angka-angka yang kemudian akan digunakan analisis statistika sebelum menarik
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap laporan ini akan diperoleh informasi apakah hipotesis penelitian
yang disusun oleh penulis adalah sama dengan hasil penelitian dan kemudian
akan melahirkan berbagai rekomendasi.
C.Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara ataupun teknik yang
dipergunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data serta
menganalisisnya agar diperoleh suatu kesimpulan guna mencapai tujuan
penelitian. Menurut Surakhmad (1998: 31), “Metode merupakan cara utama
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji
serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Untuk menemukan jawaban penelitian yang berjudul “Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung”, yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka digunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif.
Menurut Arikunto (2006 : 86) menyatakan bahwa: “Metode deskriptif
adalah metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji
permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini atau masa sekarang.” Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan
antarfenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta
proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Seperti yang telah diketahui, permasalahan yang diangkat dan diteliti
dalam penelitian ini yaitu berkaitan dengan hubungan dua variabel, maka
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan pendekatan kuantitatif dimana penggambaran data-data yang diperoleh
benar-benar aktual yang disajikan dalam bentuk angka-angka sebagai hasil
penelitian yang dilakukan terhadap populasi ataupun sampel penelitian.
Sedangkan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang
artinya data yang dikumpulkan berupa angka-angka yang berasal dari
instrumen (angket) dan disertai data penunjang dari hasil wawancara,
pengamatan langsung (observasi) ataupun study dokumentasi. Menurut Arikunto (2006:86) “Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian dengan cara mengukur
indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh gambaran umum dan kesimpulan masalah penelitian”.
D.Definisi Operasional
Untuk mengantisipasi terjadinya salah pengertian dan penafsiran
mengenai maksud penelitian, khususnya masalah yang akan di teliti, peneliti
akan mengemukakan definisi istilah sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh merupakan suatu keadaan yang menunjukkan keterkaitan
antara suatu hal dengan yang lainnya sehingga salah satu hal dipengaruhi
oleh hal yang lain atau sebaliknya, baik yang bersifat positif maupun yang
negatif (Sunaengsih, 2008: 53).
Kata “pengaruh” dalam penelitian ini diartikan sebagai keterikatan yang erat antara iklim organisasi terhadap kinerja pegawai.
2. Iklim Organisasi
Dalam penelitian ini iklim organisasi merupakan kondisi dan suasana
kerja yang dirasakan dalam organisasi. Sebagai wujud penggabungan dari
berbagai perilaku individu dengan komponen serta lingkungan organisasi
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun yang dijadikan sebagai dimensi dalam penelitian untuk
mengukur iklim organisasi adalah structure, responsibility, reward, warm,
support, (Lussier, 2005: 487) berikut penjelasannya:
a. Struktur (structure)
Merupakan tingkat paksaan yang dirasakan karyawan karena
adanya peraturan dan prosedur yang terstruktur atau tersusun. Tujuan
organisasi, tingkatan tanggung jawab, nilai-nilai organisasi. Hal ini
penting diketahui oleh karyawan agar mereka tahu apa yang
sebenarnya diharapkan dari mereka dan mereka dapat memberikan
kontribusi yang tepat bagi organisasi. Menurut Steers (Lussier, 2005:
135) semakin tinggi “penstrukturan” suatu organisasi lingkungannya
akan terasa semakin kaku, tertutup dan penuh ancaman. Sementara
semakin otonomi dan kebebasan menentukan tindakan sendiri
diberikan pada individu dan makin banyak perhatian yang diberikan
manajemen terhadap pegawainya akan makin baik iklim kerjanya.
b. Tanggung jawab (responsibility)
Merupakan tingkat pengawasan dan pengendalian yang
diberlakukan organisasi dan dirasakan oleh para karyawan. Dimana
kualitas dan bentuk pengawasan, pengarahan dan pembimbingan yang
diterima dan dari atasan ke bawahan.
c. Penghargaan (reward)
Merupakan tingkat penghargaan yang diberikan atas usaha
karyawan. Karyawan dihargai sesuatu dengan kinerjanya. Menurut
Stringer (2002: 124) “Pemimpin harus lebih banyak memberikan
pengakuan dari pada kritikan untuk membantu karyawan meraih puncak prestasi.” Kesempatan berkembang harus menggunakan penghargaan dan peningkatan kinerja. Selain itu fasilitas yang
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Kehangatan/Keharmonisan (warmth)
Berkaitan dengan tingkat kepuasan karyawan yang berkaitan
dengan kepegawaian dalam organisasi. Perasaan terhadap suasana
kerja yang bersahabat dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan
atau persahabatan dalam kelompok yang informal, serta hubungan baik
antar rekan kerja dan hubungan baik dengan pimpinan. penekanan
pada pengaruh persahabatan dan kelompok sosial yang informal.
e. Dukungan (support)
Berkaitan dengan dukungan kepada karyawan di dalam
melaksanakan tugas-tugas organisasi. Hal-hal yang terkait dengan
dukungan dan hubungan antar sesama rekan kerja yaitu perasaan
saling menolong antara pimpinan dan karyawan, lebih ditekankan pada
dukungan yang saling membutuhkan antara atasan dan bawahan. Juga
tingkat parisipasi pimpinan dalam pelaksanaan tugas pegawai.
3. Kinerja pegawai
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67) bahwa : “Kinerja
karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Menurut Idochi Anwar (1984 : 86) dalam Wibowo (2007:5)
Kinerja yaitu berapa besar dan berapa jauh tugas-tugas yang telah dijabarkan telah dapat diwujudkan atau dilaksanakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan pola perilaku sebagai aktualisasi dan kompetensi yang dimiliki.
Dalam penelitian ini kinerja merupakan perilaku nyata yang
ditampilkan oleh setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun dimensi yang dijadikan dalam penelitian untuk mengukur
kinerja pegawai adalah quantity of work, quality of work, cooperative,
dependability, dan initiative. (Gomes, 2003: 45).
a. Quantity of work, yaitu jumlah hasil kerja yang didapat dalam suatu
periode waktu yang ditentukan.
b. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan
berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.
c. Cooperative, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain
(sesama anggota organisasi).
d. Dependability, yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal
penyelesaian kerja.
e. Initiative, yaitu semangat untuk melakukan tugas-tugas baru dalam
memperbesar tanggung jawabnya.
E.Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2002: 143), “Instrumen penelitian/pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.
Ibnu Hadjar (1996: 160) berpendapat bahwa “Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif”.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” (Arikunto, 2006: 151).
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X (Iklim
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Bandung.
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua format
instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti, yaitu
format instrumen variabel X dan variabel Y. Sugiyono (2006: 105)
mengemukakan bahwa skala pengukuran merupakan seperangkat aturan
yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu
variabel. Para ahli sosiologi membedakan dua tipe skala menurut
fenomena sosial yang diukur yaitu skala pengukuran untuk mengukur
perilaku susila dan kepribadian dan skala pengukuran untuk mengukur
berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. Berbagai skala sikap
yang sering digunakan ada lima macam, yaitu skala likert, skala guttman,
rating scale, sematict defferensial, dan skala thurstone.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala likert, karena
skala likert menurut Sugiyono (2010:134) menjelaskan bahwa skala ini “digunakan untuk mengatur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan skala likert maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel. Kemudian sub
variabel dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat terukur.
Komponen-komponen yang dapat terukur ini kemudian dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pertanyaan
atau pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, seperti
contoh di bawah ini:
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Instrumen Skor
1 Selalu (SL) 4
2 Sering (SR) 3
3 Kadang-Kadang (KD) 2
4 Tidak Pernah (TP) 1
Cara mengisi instrumen dalam penelitian ini adalah dalam bentuk
cheklist, dimana responden memberi tanda () sesuai dengan pendapatnya
pada alternatif jawaban yang telah tersedia. Instrumen ini digunakan
sebagai alat pengumpulan data penelitian dengan teknik angket, karena
angket digunakan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu
masalah dari responden yang jumlahnya cukup banyak.
3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen penelitian sangat dibutuhkan untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian, karena akan terlihat
dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen
penelitian.
Dalam penelitian ini, terdapat dua format kisi-kisi instrumen, yaitu
kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y, yang
terdapat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Variabel X
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR ITEM
Structure
Peraturan 1, 2
Prosedur 3, 4
Responsibility
Pengawasan 5, 6
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Iklim
Organisasi Reward
Penghargaan 9, 10 Fasilitas Perusahaan 11, 12
Warmth
Support Dukungan dari rekan
kerja
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR ITEM
Kinerja Pegawai
Quantity of work
volume pekerjaan 1,2 bekerja melebihi
waktu yang ditentukan 3, 4
Quality of work
Dependability kesadaran akan
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen dilakukan untuk memperoleh hasil
penelitian yang baik, maka perlu didukung data yang baik pula. Sedangkan
baik tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen penelitian.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan
reliabel. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk melihat sejauhmana
keberhasilan suatu penelitian, karena data-data yang peneliti peroleh berasal
dari instrumen penelitian penelitian (angket).
Dalam mengadakan uji coba instrumen penelitian (angket) sebelumnya
peneliti melakukan uji coba instrumen penelitian (angket) kepada responden
yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang ada dalam
penelitian sesungguhnya. Dalam hal ini penulis mengujicobakan angket
kuosioner ini kepada 15 Pegawai di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar
Biasa pada tanggal 24 September 2014.
Sebelum instrumen disebar kepada responden, peneliti memandang perlu
melakukan uji coba terlebih dahulu terhadap instrumen yang telah disusun. Hal
tersebut dirasa perlu dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan
instrumen yang telah disusun, serta agar memenuhi dua persyaratan penting,
yaitu valid (dapat mengukur apa yang hendak diukur) serta reliabel (bila
digunakan berkali-kali menghasilkan data yang sama/konsisten). Ini sejalan
dengan pendapat Sugiyono (2011: 173) yang menyatakan bahwa:
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan valid atau tidak, artinya apakah dapat mengukur yang
benar-benar dikehendaki untuk diukur dalam penelitian. Hal ini sebagaimana
yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 121), “Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengkur apa yang seharusnya diukur.”
Sejalan dengan pendapat Ridwan dan Sunarto (2011: 348), “Validitas
adalah salah satu ukuran yang menunjukan instrument tingkat kevalidan
atu kesahihan suatu instrumen”. Selain itu, Sururi dan Suharto (2007:51)
berpendapat bahwa :
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumn. Suatu instrumn yang valid mempunyai validitas yang tinggi dan sbaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid.
Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap item, yaitu
dengan mengkorelasikan skor dari tiap butir dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor butir. Perhitungan validitas dilakukan dengan
bantuan SPSS statistics 16.0 for windows. Hasil perhitungan korelasi (r
hitung) dilihat dari corrected item -total correlation yang merupakan
korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung)
dibandingkan dengan nilai r table (0,514). Jika nilai r hitung lebih besar
dari nilai r table atau nilai r hitung > nilai r table, maka item tersebut
adalah valid. Namun jika nilai r hitung < dari r table, maka item tersebut
adalah tidak valid.
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n
-2). Kaidah keputusan: Jika thitung > ttabel berarti valid, sebaliknya thitung <
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil uji coba kuesioner, yang diperoleh menggunakan SPSS
for Windows 16.0 sebagai berikut
Tabel 3.6
Hasil perhitungan uji validitas Iklim Organisasi (X)
No Item rhitung rtabel Kesimpulan
1 .868 0,514 Valid
2 .889 0,514 Valid
3 .591 0,514 Valid
4 .810 0,514 Valid
5 .701 0,514 Valid
6 .701 0,514 Valid
7 .591 0,514 Valid
8 .868 0,514 Valid
9 .889 0,514 Valid
10 .691 0,514 Valid
11 .701 0,514 Valid
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13 .889 0,514 Valid
14 .771 0,514 Valid
15 .688 0,514 Valid
16 .697 0,514 Valid
17 .701 0,514 Valid
18 .794 0,514 Valid
19 .771 0,514 Valid
20 .691 0,514 Valid
Sumber: Pengolahan Data, 2014 (hasil pengolahan SPSS terdapat di
lampiran Prosedur Operasional Uji Validitas dan Reliabilitas)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.6, diperoleh seluruh
item yang berjumlah 20 item dinyatakan valid untuk angket variabel Iklim
Organisasi (X) karena r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf
signifikan sebesar 5%, maka seluruh item digunakan.
Tabel 3.7
Hasil perhitungan uji validitas Kinerja Pegawai (Y)
No Item rhitung rtabel Kesimpulan
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 .800 0,514 Valid
3 .590 0,514 Valid
4 .590 0,514 Valid
5 .557 0,514 Valid
6 .557 0,514 Valid
7 .613 0,514 Valid
8 .791 0,514 Valid
9 .770 0,514 Valid
10 .632. 0,514 Valid
11 .820 0,514 Valid
12 .800 0,514 Valid
13 .752 0,514 Valid
14 .557 0,514 Valid
15 .538 0,514 Valid
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17 .517 0,514 Valid
18 .770 0,514 Valid
Sumber: Pengolahan Data, 2014 (hasil pengolahan SPSS terdapat di lampiran Prosedur Operasional Uji Validitas dan Reliabilitas)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.7, diperoleh seluruh
item yang berjumlah 18 item dinyatakan valid untuk angket variabel
Kinerja Pegawai (X) karena r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf
signifikan sebesar 5%, maka seluruh item digunakan.
2. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui ketepatan nilai angket,
artinya instrumen penelitian reliabel bila diujikan pada kelompok yang
sama walaupun pada waktu yang berbeda, namun akan menghasilkan data
yang sama. Seperti yang dikatakan Ridwan dan Sunarto (2011:348) mengemukakan bahwa “Reabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah dianggap baik”.
Dalam penelitian ini, langkah-langkah pengujian raliabilitas angket
mengikuti pendapat Akdon dan Hadi (2005:151) sebagai berikut.
a) Menghitung total skor setiap responden
b) Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus:
= ( )−( ) . ( )
. − ( ) . . − ( )
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= Koefisien korelasi
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total (seluruh item)
= Jumlah responden
c) Menghitung reliabilitas seluruh item dengan rumus Spearman Brown
berikut.
11= 1+ 2.
d) Mencari r tabel apabila dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk =
n-2)
e) Membuat keputusan dengan membandingkan 11 dengan � .
Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut.
Jika 11 > � berarti butir item instrumen reliabel
11 < � berarti butir item instrumen tidak reliabel
Dengan cara perhitungan seperti di atas, hasil uji reliabilitas instrumen
untuk variabel X dan Y adalah sebagai berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1 Value .930
N of Items 10a
Part 2 Value .922
N of Items 10b
Total N of Items 20
Correlation Between Forms .941
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Brown Coefficient
Unequal Length .970
Guttman Split-Half Coefficient .967
Tabel 3.8
Hasil olah data uji realibilitas model Split Half Gutttman variabel Iklim Organisasi (X) menggunakan SPSS 16.0
Hasil uji reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS for
Windows 16.0. Iklim Organisasi (x) diperoleh ri = 0.967 dengan
menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half).
Dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel X yaitu Iklim Organisasi
dinyatakan reliabel karena ri (0.967) > rtabel (0.514) Reliability Statistics
Resviory Ahmadi, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (Pppptk Ipa) Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. V
Hasil olah data uji realibilitas model Split Half Gutttman variabel Kinerja Pegawai (Y) menggunakan SPSS 16.0
Hasil uji reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS for Windows 16.0.
Kinerja Pegawai diperoleh ri = 0.919 dengan menggunakan teknik belah dua
dari Spearman Brown (Split Half). Dapat disimpulkan bahwa instrumen
variabel Y yaitu Kinerja Pegawai dinyatakan reliabel karena ri (0.919) > rtabel
(0.514)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang
dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data dari pemecahan masalah
penelitian Sugiyono (2011: 137) mengungkapkan bahwa “Pengumpulan data
dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara”.
Pemilihan teknik pengumpulan data perlu dilakukan secara tepat yang dapat
menjawab permasalahan-permasalahan atau hipotesis penelitian.
1. Menentukan Alat Pengumpul Data
N of Items 9a
Part 2 Value .895
N of Items 9b
Total N of Items 18
Correlation Between Forms .851
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .919
Unequal Length .919